• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau

2. Kriteria Penilaian Penulisan Teks Berita

Kriteria penilaian penulisan teks berita dilihat dari dua aspek, yaitu pertama aspek unsur kelengkapan pembangun teks berita seperti unsur 5W+1H dan struktur penulisann teks berita. Kedua, aspek kebahasaan yang terdiri kesesuaian judul, keefektifan penggunaan kalimat dan ketepatan ejaan/tanda baca. Masing-masing aspek memiliki jumlah total bobot yang sama yaitu 50% untuk aspek kelengkapan berita dan 50% untuk aspek kebahasaan. Berikut skema pembagian bobot penilaian penulisan teks berita.

Skema 3.2

Pembagian Bobot Penilaian Teks Berita

Diadaptasi dari (Chaer, Abdul, 2010, hlm. 17, 20-29, 49, 78,97)

Tabel 3.9

Pedoman Penilaian Menulis Teks Berita Menggunakan Metode

Cooperative Learning

No Apek Skor

Maksimal

Deskriptor Skor

1. Kemenarikan Judul 2

a. Judul sesuai dengan isi berita, singkat, orisinil, diksi yang digunakan menarik perhatian pembaca

b. Judul sesuai dengan isi berita, tidak terlalu panjang, tidak orisinil, tidak menarik. 2 1 Teks Berita Kelengkapan Unsur Berita 50% Kebahasaaan 50% Unsur 5W+1H Struktur Berita Kemenarikan Judul Keefektifan Kalimat KetepatanEjaan/ Tandabaca

2. Kelengkapan unsur-unsur berita 5W+1H

5

a. Isi berita memuat 6 unsur kelengkapan sebuah berita

b. Isi berita hanya memuat 5 unsur kelengkapan sebuah berita

c. Isi berita memuat semua 4 unsur kelengkapan sebuah berita

d. Isi berita memuat semua 3 unsur kelengkapan sebuah berita

e. Isi berita memuat semua 2 unsur kelengkapan sebuah berita

5 4 3 2 1 3. Ketepatan struktur

Penulisan teks berita

(permualaan, isi, dan penutup)

Permulaan Berita

Sangat relevan dengan gagasan yang dipaparkan, berisi ringkasan berita yang memuat 5W 1H, dan menarik.

Isi Berita

Sesuai judul, memunculkan ide

menarik, dan dapat

merangkaikan dengan terperinci.

Penutup Berita

Ditulis dengan rinci dan memaparkan informasi yang

5

a. Penulisan teks berita sudah sesuai dengan struktur penulisan teks berita, urut dan jelas

b. Penulisan teks berita sudah sesuai dengan penulisan struktur teks berita, tidak urut tetapi jelas

c. Penulisan teks berita sudah sesuai dengan struktur berita, namun tidak urut dan tidak jelas

d. Penulisan teks berita tidak sesuai dengan struktur penulisan teks berita, hanya terdapat permulaan dan isi

e. Penulisan teks berita tidak sesuai dengan struktur penulisan teks berita, hanya terdapat permulaan saja

5

4

3

2

penting

4. Keefektifan kalimat 3

a. Struktur kalimat benar, logis,dan efesien

b.Struktur kalimat benar, logis, tetapi tidak efisien

c. Struktur kalimat tidak benar, tidak logis, dan tidak efisien

3

2

1

5. Ketepatan ejaan/tanda baca 5

a. Penggunaan ejaan/tanda baca tidak terdapat kesalahan (100%) benar

b. Penggunaan ejaan/tanda baca terdapat 1 - 3 kesalahan (75%) benar

c. Penggunaan ejaan/tanda baca terdapat 4 – 6 kesalahan (50%) benar

d. Penggunaan ejaan/tanda baca terdapat 6- 8 kesalahan (25%) benar

e. Penggunaan ejaan/tanda baca terdapat lebih dari 8 kesalahan (<25%) benar

5 4 3 2 1 Jumlah 20

Nilai Akhir = Perolehan skor X 100 Skor maksimal

Nilai Akhir = Perolehan skor X 100 20

Tabel 3.10

Penilaian Teks Berita Berdasarkan Skala Nilai

Skala Nilai Kategori

91 – 100 Sangat Baik (A)

81 – 90 Baik (B)

71 – 80 Cukup Baik (C)

61 – 70 Kurang Baik (D)

< 60 Sangat Kurang (E)

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan awal siswa Kelas VIII SMP Negri 10 Bandung dalam menulis teks berita yang dijadikan sample penelitian yaitu kelas VIIIA (kelas eksperimen) dan kelas VIIIF (kelas kontrol) menunjukan bahwa, data hasil nilai tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol masih termasuk pada kriteria kurang baik dan sangat kurang. Berdasarkan data nilai akhir menulis teks berita pada tes dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen, menunjukan terdapat 1 orang siswa yang berada pada kategori baik, 3 orang siswa pada kategori cukup baik, 14 orang siswa pada kategori kurang baik, dan 12 orang siswa pada kategori sangat kurang. Sedangkan pada kelas kontrol terdapat terdapat 10 orang siswa pada kategori cukup baik, 11 orang siswa pada kategori kurang baik, dan 15 orang siswa pada kategori sangat kurang. Hal tersebut sejalan dengan hasil angket prates yang menyatakan bahwa pada umumnya seluruh siswa mampu mengetahui dan memahami apa itu berita serta pernah membuat teks berita. namun banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika membuat teks berita dengan berbagai macam sebab seperti, sulit mencari ide atau gagasan, masih sulit menentukan unsur berita 5W+1H, sulit menentukan kata-kata yang tepat untuk penulisan berita, sulit menemukan judul yang tepat, dll.

2. Kemampuan kelas eksperimen dalam menulis teks berita setelah melakukan pembelajaran menuli teks berita menggunakan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dapat diketahui bahwa, data hasil tes akhir menulis teks berita siswa kelas eksperimen menunjukan dalam

menulis teks berita, terdapat 4 orang siswa yang berada pada kategori baik sekali, 20 orang siswa pada kategori baik, 11 orang siswa pada kategori cukup baik, dan 1 orang siswa pada kategori kurang baik. Selain itu berdasarkan peningkatan kemampauan pembelajaran, pada kelas eksperimen siswa dalam menulis teks berita mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dilihat dari rata-rata nilai menulis teks berita pada tes awal dan tes akhir yaitu 60 naik menjadi 83, peningkatan atau kenaikan terjadi sekitar 23 angka yaitu sekitar 38,3%.

Diagram 5.1

Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Eksperimen dalam Menulis Teks Berita

3. Kemampuan kelas kontrol dalam menulis teks berita setelah melakukan pembelajaran teks berita menulis tanpa menggunakan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dapat diketahui bahwa, data hasil tes akhir menulis teks berita siswa kelas kontrol menunjukan dalam menulis

0 20 40 60 80 100

Nilai Menulis Teks Berita

Tes Awal Tes Akhir

teks berita, terdapat 1 orang siswa yang berada pada kategori baik sekali, 7 orang siswa pada kategori baik, 4 orang siswa pada kategori cukup baik, 4 orang siswa pada kategori kurang baik dan 1 orang siswa pada kategori kurang baik. Selain itu berdasarkan peningkatan kemampauan pembelajaran, pada kelas kontrol siswa dalam menulis teks berita mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dilihat dari rata-rata nilai menulis teks berita pada tes awal dan tes akhir yaitu 62 naik menjadi 76. Hal itu berarti kenaikan terjadi sekitar 14 angka atau sekitar 22,6%.

Diagram 5.2

Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Kontrol dalam Menulis Teks Berita

4. Terdapat perbedaan yang siginifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa kelas ekperiemn dan kelos kontrol, meskipun pada hasil tes akhir kedua kelas tersebut sama-sama mengalami peningkatan kemampuan menulis teks berita, akan tetapi terlihat perbedaan yang signifikan di antara

0 20 40 60 80

Nilai Menulis Teks Berita

Tes Awal Tes Akhir

keduanya. Bisa dilihat dari persentase kenaikan rata-rata kemampuan menulis teks berita yaitu sekita 38,3% pada kelas eksperimen dan 22.6% pada kelas kontrol, Selisih persentase diantara keduanya adalah sekitar 15,7%. Selain itu berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan melalui beberapa uji hipotesis menunjukan bahwa, dari data nilai akhir menulis teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikansi 0,000. Hasil tersebut kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Jadi Hipotesis dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa :

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. (Diterima)

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.(Ditolak)

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil pada penelitian penerapan Metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks, merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa. Oleh karena itu, penelti berharap hasil penelitian bisa dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah oleh berbagai pihak yang terkait.

2. Pada peneltian ini peneliti memunculkan metode yang jarang digunakan yang berasal dari model pembelajaran Cooperative Learning yaitu, metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan juga dapat menggunakan berbagai metode

pembelajaran yang jarang digunakan dalam pembelajaran di kelas, agar pembelajaran terasa menyenangkan bagi siswa.

3. Penelitian ini hanya meneliti bagaimana penggunaan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan bisa meneliti signifikan tidaknya penggunaan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam dalam berbagai jenis teks lain.

4. Peneliti dalam mengolah data-data dibantu oleh perangkat lunak SPSS 20.0 for windows dengan tujuan mempermudah pengolahan data. Maka dari itu peneliti menyarankan kepada peneliti berikutnya untuk mempelajari perangkat lunak ini sejak dini sehingga bisa mempermudah pengerjaan skripsi.

Dokumen terkait