• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA : Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 10 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA : Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 10 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Yayu Yulianti NIM 1102361

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Penerapan Metode Cooperative

Learning Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita ini beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 10 Juni 2015

(3)

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

(Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 10 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M.Pd. NIP 196601081990021001

Pembimbing II,

Dra.Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. NIP 196012161986032001

diketahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

(Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 10 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kurangnya kemampuan siswa serta adanya kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa kelas VIII SMPN 10 Bandung dalam menulis teks berita. Oleh karena itu tulisan ini hendak mengkaji pengaruh penerapan metode Cooperative Learning dalam pembelajaran menulis teks berita. Tujuan yang ingin dicapai yaitu ,mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan menulis teks berita antara siswa kelas eksperimen yang diberi perlakuan metode Cooperative Learning dan siswa kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan tersebut. Peneltian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Data-data hasil peneltian yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan melalui teknik penelitian tes, angket, observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks berita baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran menulis teks berita. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang siginifikan diantara kedua kelas tersebut, yaitu dari persentase kenaikan rata-rata kemampuan menulis teks berita sekitar 38,3% pada kelas eksperimen dan 22,6% pada kelas kontrol, Selisih persentase diantara keduanya adalah sekitar 15,7%. Selain itu berdasarkan uji hipotesis menunjukan bahwa, dari data nilai akhir menulis teks berita kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikansi 0,000. Hasil tersebut kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(5)

ABSTRACT

APPLICATION OF LEARNING IN LEARNING METHOD COOPERATIVE TEXT WRITING NEWS

(Quasi Experimental Research In Class VIII Student of SMPN10 Bandung Year 2015/2015)

This research is motivated by the phenomenon of lack of ability of the students as well as the difficulties faced by students of class VIII SMPN 10 Bandung in writing the text of the news. Therefore, this paper want to study the effect of the application of cooperative learning methods in teaching writing news text. The objectives determine whether there is a difference between the ability to write a text message experimental class students who were given treatment methods Cooperative Learning and control class students who were not given such treatment. This study used a quasi-experimental research methods research design Nonequivalent Control Group Design. The data of research findings obtained in this study obtained through the techniques of research tests, questionnaires, observation,. The results showed that the ability to write text both experimental class news and control classes are equally increased after learning to write news text. However, significant difference between the two classes, namely of the average percentage increase in the ability to write a text message about 38,3% in the experimental class and 22,6% in the control group, the percentage difference between the two is approximately 15.7%. Also based on hypothesis testing showed that, from the end of the value data writing text message experimental class and control class significance value of 0.000. The result is less than 0.05 (0.000 <0.05) so that it can be concluded there is a significant difference between the ability to write a text message between the experimental class and control class.

Keywords: Application methods Cooperative Learning, writing text news, experimental class,

(6)

DAFTAR ISI

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xviii

DAFTAR SKEMA ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 7

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Aggapan Dasar Penelitian ... 9

G. Hipotesis Penelitian ... 10

H. Definisi Oprasional ... 10

I. Struktur Organisasi ... 11

BAB II IHWAL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DAN METODE COOPERATIVE LEARNING A. Ihwal menulis ... 14

B. Ihwal berita ... 15

1. Unsur-unsur Berita ... 16

2. Klasifikasi Berita ...16

3. Jenis Berita ... 17

4. Teknik Menulis Teks Berita ... 18

5. Syarat Judul Berita ... 20

6. Bahasa Jurnalistik ... 21

C. Ihwal Menulis Teks berita ... 22

(7)

1. Pengertian Metode Cooperative Learning ... 23

2. Langkah-langkah Metode Cooperative Learning ... 24

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Cooperative Learning ... 25

E. Ihwal Penerapan Metode Cooperative Learning Dalam Menuli Teks Berita .... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Peneltian ... 29

1. Metode Peneltian ... 29

2. Desain Peneltian ... 30

B. Lokasi dan Populasi/Sample Peneltian ... 31

1. Lokasi Peneltian ... 31

2. Populasi ... 31

3. Sample Peneltian ... 32

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 36

D. Teknik Penelitian ... 38

1. Teknik Pengumpulan Data ... 38

2. Teknik Pengolahan Data ... 39

a. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes Menulis Teks Berita ... 39

b. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi ... 43

c. Teknik Pengolahan Data Hasil Angket ... 44

E. Instrumen Penelitian ... 44

1. Instrumen Tes ... 44

a. Instrumen Prates ... 44

b. Instrumen Pascates ... 45

2. Instrumen Non-Tes ... 46

a. Instrument Observasi ... 46

b. Instrumen Angket ... 48

1) Instrumen Angket Prates ... 48

2) Instrumen Angket Pascates ... 49

3. Instrumen Perlakuan ... 50

(8)

1. Instrumen Penilaian Tes ... 65

2. Kriteria Penilaian Menulis Teks Berita ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol dalam Menulis Teks Berita ... 71

1. Data Hasil Angket Prates ... 71

2. Data Hasil Tes Awal Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dalam Menulis Teks Berita ... 74

a. Data Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen dalam Menulis Teks Berita ... 74

1) Teks Berita dengan Nilai Terendah ... 79

2) Teks Berita dengan Nilai Sedang ... 81

3) Teks Berita dengan Nilai Tertinggi ... 85

b. Data Hasil Tes Awal Siswa Kelas Kontrol dalam Menulis Teks Berita ... 88

1) Teks Berita dengan Nilai Terendah ... 93

2) Teks Berita dengan Nilai Sedang ... 96

3) Teks Berita dengan Nilai Tertinggi ... 98

B. Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen dalam Menulis Teks Berita ... 108

1. Data Hasil Tes Akhir Berita Kelas Eksperimen dalam Menulis Teks Berita .... 109

a. Teks Berita dengan Nilai Terendah ... 114

b. Teks Berita dengan Nilai Sedang ... 117

c. Teks Berita dengan Nilai Tertinggi ... 121

2. Data Hasil Angket Pascates Kelas Eksperimen ... 123

C. Kemampuan Akhir Siswa Kelas Kontrol dalam Menulis Teks Berita ... 127

1. Data Hasil Tes Akhir Berita Kelas Kontrol dalam Menulis Teks Berita ... 127

a. Teks Berita dengan Nilai Terendah ... 132

b. Teks Berita dengan Nilai Sedang ... 135

c. Teks Berita Dengan Nilai Tertinggi ... 137

(9)

1. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol ... 145

a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal Kelas Eksperimen ... 146

b. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 150

c. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal Kelas Kontrol ... 155

d. Uji Reliabilitas Antarpenimbang DataTes Akhir Kelas Kontrol ... 160

2. Indeks Gain ... 164

a. Indeks Gain Kelas Eksperimen ... 165

b. Indeks Gain Kelas Kontrol ... 167

3. Uji Normalitas ... 169

a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 170

b. Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 170

4. Uji Homogenitas ... 171

a. Uji Homogenitas Kelas Eksperimen ... 171

b. Uji Homogenitas Kelas Kontrol ... 172

5. Uji Hipotesis ... 172

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 179

5.2 Saran ... 182

DAFTAR PUSTAKA ... xx

RIWAYAT HIDUP ... xxii

(10)

DAFTAR TABEL

2.1 Langkah-langkah Mengunakan Metode Cooperative Learning ... 24

3.1 Populasi Penelitian ... 31

3.2 Sample Penelitian ... 33

3.3 Data Siswa Kelas Eksperimen ... 34

3.4 Data Siswa Kelas Kontrol ... 35

3.5 Format Uji Reliabilitas ANAVA ... 40

3.6 Tingkat Korelasi Guiltford ... 40

3.7 Penentuan Kriteria Perhitungan dan Persentaese Untuk Skala Empat ... 43

3.8 Lembar Observasi Penerapan Metode Cooperative Learning Dalam Menulis Teks Berita ... 46

3.9 Pedoman Penilaian Menulis Teks Berita Menggunakan Metode Cooperative Learning ... 66

3.10 Penilaian Teks Berita Berdasarkan Skala Nilai ... 69

4.1 Nilai Tes Awal Menulis Teks Berita Kelas Eksperimen ... 74

4.2 Perolehan Nilai Tertinggi dan Terendah Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen .... 76

4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ... 78

4.4 Nilai Tes Awal Menulis Teks Berita Kelas Kontrol ... 88

4.5 Perolehan Nilai Tertinggi dan Terendah Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ... 90

4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ... 92

(11)

4.8 Lembar Observasi Penerapan Metode Cooperative Learning Dalam Menulis

Teks Berita Kegiatan 2 ... 106

4.9 Lembar Observasi Penerapan Metode Cooperative Learning Dalam Menulis Teks Berita Kegiatan 3 ... 107

4.10 Nilai Tes Akhir Menulis Teks Berita Kelas Eksperimen ... 109

4.11 Perolehan Nilai Tertinggi dan Terendah Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen 111 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ... 113

4.13 Nilai Tes Akhir Menulis Teks Berita Kelas Kontrol ... 127

4.14 Perolehan Nilai Tertinggi dan Terendah Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ... 129

4.15 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ... 131

4.16 Daftar Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Menulis Teks Berita Kelas Eksperimen ... 141

4.17 Daftar Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Menulis Teks Berita Kelas Kontrol ... 143

4.18 Tingkat Kolerasi Guilford ... 145

4.19 Data Uji Reliabilitas AntarPenimbang Tes Awal Kelas Eksperimen ... 146

4.20 Tabel Anava Tes Awal Kelas Eksperimen ... 150

4.21 Data Uji Reliabilitas AntarPenimbang Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 150

4.22 Tabel Anava Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 154

4.23 Data Uji Reliabilitas AntarPenimbang Tes Awal Kelas Kontrol ... 155

4.24 Tabel Anava Tes Awal Kelas Kelas Kontrol ...159

4.25 Data Uji Reliabilitas AntarPenimbang Tes Awal Kelas Kontrol ... 160

4.26 Tabel Anava Tes Akhir Kelas Kontrol ... 161

(12)

4.28 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 166

4.29 Nilai Analisi gain Kelas Kontrol ... 167

4.30 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 169

4.31 Uji Normalitas Tes Awal dan Akhir Kelas Eksperimen ... 170

4.32 Uji Normalitas Tes Awal dan Akhir Kelas Kontrol ... 170

4.33 Uji Homogenitas Tes Awal dan Akhir Kelas Eksperimen ... 171

4.34 Uji Homogenitas Tes Awal dan Akhir Kelas Kontrol ... 172

(13)

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Angket Prates Pertanyaan Ke-1 ... 71

4.2 Angket Prates Pertanyaan Ke-2 ... 72

4.3 Angket Prates Pertanyaan Ke-3 ... 72

4.4 Angket Prates Pertanyaan Ke-4 ... 73

4.5 Angket Prates Pertanyaan Ke-5 ...73

4.6 Angket Pascates Pertanyaan Ke-1 ... 124

4.7 Angket Pascates Pertanyaan Ke-2 ... 124

4.8 Angket Pascates Pertanyaan Ke-3 ... 125

4.9 Angket Pascates Pertanyaan Ke-4 ... 125

4.10 Peningkatan Nilai Rata-rata Menulis Teks Berita Kelas Eksperimen ... 126

4.11 Peningkatan Nilai Rata-rata Menulis Teks Berita Kelas Kontrol ... 140

4.12 Peningkatan Nilai Rata-rata Menulis Teks Berita Kelas Eksperimen ... 175

4.13 Peningkatan Nilai Rata-rata Menulis Teks Berita Kelas kontrol ... 176

5.1 Peningkatan Nilai Rata-rata Menulis Teks Berita Kelas Eksperimen ... 180

(14)

DAFTAR SKEMA

3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 36

3.2 Pembagian Bobot Nilai Menulis teks Berita ... 66

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Pada zaman modern dan penuh persaingan ini semua orang secara tidak disadari dituntut untuk memiliki keterampilan dan kemampuan penguasaan lebih dalam berbagai bidang apa pun. Betapa menguntungkannya jika seseorang mampu

menguasai berbagai bidang sekaligus, sebaliknya bagi orang yang tidak memiliki ketarampilan baik di bidang akademik maupun non-akademik mungkin akan mengalami berbagai kesulitan.

Begitu pula dengan keterampilan berbahasa yang jumlahnya ada empat, tidaklah cukup bagi seseorang hanya menguasai satu keterampilan berbahasa karena menurut Tarigan (2006, hlm. 1) setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainya dengan cara beraneka ragam. Maka dari itu seseorang yang ingin memiliki kemampuan lebih dalam bahasa haruslah menguasai keempat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Biasanya dalam memperoleh keterampilan berbahasa, seseorang mendapatkanya dengan cara menyimak dan berbicara terlebih dahulu yang didapat dari lingkungan sekitarnya, kemudian memperoleh keterampilan membaca dan menulis pada saat belajar disekolah.

Keempat keterampilan tersebut masing-masing berperan penting dan selalu diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, dalam hal menulis kenyataan yang ada di masyarakat umum banyak orang yang salah mengira bahwasanya kegiatan menulis itu hanya diperuntukan bagi seorang penulis, sedangkan menurut Zainurhaman (2011, hlm. 186) memiliki kemampuan menulis yang baik bukanlah pekerjaan seorang penulis saja, karena sebagai mahluk yang tidak pernah lepas dari

(16)

Dalam hal menulis Akhadiah (1992, hlm. 2) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan unik yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan lain, selain itu kegiatan menulis pun dituntut untuk memenuhi persyaratan tertentu. Berdasarkan pernyataan tersebut sekarang kita dapat mengetahui bahwa penyebab kegiatan menulis sering dianggap sebagai kegiatan yang sulit adalah dikarenakan adanya persyaratan yang harus dikuasai sebelumnya, yaitu

mengenai penguasaan unsur kebahasaan.

Menilik keadaan perkembangan zaman yang begitu pesat, sesorang memiliki keterampilan menulis dapatlah menjadi sebuah keuntungan dan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Selain bisa menggali atau mengembangkan potensi dan gagasan yang terdapat diri, hasil dari kegiatan menulis bisa dipublikasikan dan bermanfaat bagi orang lain.

Kembali pada kegiatan menulis yang dianggap sulit, seseorang yang hendak mengawali sebuah tulisan biasanya akan mengalami kendala-kendala baik yang bersifat umum maupun khusus, sejalan dengan hal tersebut Zainurhaman (2011, hlm. 206) mengungkap kendala-kendala yang biasanya dihadapi oleh seseorang untuk mengawali sebuah tulisan. Kendala umum berarti adalah kendala yang dialami hampir semua penulis seperti (1) kekurangan materi, (2) kesulitan titik mulai dan titik akhir, (3) kesulitan penyelarasan isi, dan (4) kesulitan memilih topik, sedangkan kendala khusus adalah kendala yang mungkin dialami oleh penulis-penulis tertentu secara individual dan sifatnya kurang lebih unik seperti, (1) kehilangan mood menulis dan (2) writer‟s blok.

Berdasarkan uraian tersebut, tentulah menjadi wajar bahwa masyarakat umum banyak merasa kesulitan dalam hal menulis. Hal tersebut karena ada anggapan

jangankan membuat karya yang sukses dalam bentuk tulisan untuk memulai menulis saja sangatlah dirasa sulit. Tidak dapat kita pungkiri anggapan tersebut menjadi

(17)

Sebenarnya sebagai seorang manusia yang diberi kelebihan khusus dibandingkan makhluk lain yaitu dengan adanya kemampuan berbahasa, seseorang berhak dan wajib menguasai seluruh keterampilan berbahasa tanpa harus memilah dan memilih keterampilan satu dan yang lainnya. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya selain keempat keterampilan berbahasa memiliki hubungan satu sama lain, keterampilan–keterampilan tersebut akanlah lebih menguntungkan jika dikuasai

secara keseluruhan.

Meskipun terdapat banyak kendala dalam hal menulis, Zainurahman (2011, hlm. 207) juga menyebutkan solusi untuk mengatasi masalah dalam hal menulis yaitu (1) kumpulkan data sebanyak mungkin sesuai dengan gagasan yang kita ingin munculkan, (2) pilih gambaran umum mengenai objek yang ingin dibahasa, (3) tentukan tujuan dan fungsi tulisan, (4) pilih topik yang menarik, (5) menulislah dalam keadaan dan mood yang baik jika tidak jangan dipaksakan, dan terakhir (6) berkreativitaslah.

Selain cara penyelasaian kendala menulis yang telah disebutkan oleh Zainurahman banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memulai melakukan kegiatan menulis. Tentulah tidak mudah mengaplikasikan hal tersebut jika tidak dibiasakan selagi masih dini. Pembiasaan melatih keterampilan menulis bisa dilakukan dalam proses pembelajaran disekolah, seperti yang kita tahu pada kenyataanya siswa-siswi disekolah sebagai miniatur masyarakat seringkali mengalami kejadian yang sama yaitu banyak mengalamai kendala dan kesulitan dalam kegiatan menulis baik itu dari segi menemukan ide atau gagasan, mencari materi, mengembangkan kerangka tulisan, dan lain-lain. Hal tersebut juga ditemukan pada siswa-siswi kelas VIII di SMP Negri 10 Bandung, dalam tugas atau kegiAtan menulis pada saat pembelajaran

Bahasa Indonesia berlangsung tidak sedikit siswa yang mengeluh ketika diberikan tugas membuat sebuah tulisan, selain karena siswa mengalami kesulitan dalam

(18)

kerja sama merupakan salah satu solusi yang bisa mengurangi kendala atau kesulitan ketika menulis yang dialami siswa, siswa dapat saling bekerja sama saling bertukar pikiran dan pendapat mengenai gagasan atau ide apa yang hendak dituangkan dalam sebuah tulisan baik dengan seseorang ataupun dengan kelompok.

Hal tersebut akan memudahkan dalam proses menulis baik dalam proses pengumpulan materi, pemilihan topik, ataupun dalam mengembangkan ide dan

gagasan yang kemudian menjadi sebuah tulisan. Jika kerja sama memungkinkan kemudahan dalam proses menulis, maka berpikir kreatif akan menjadikan tulisan yang dibuat lebih baik dan tentu lebih menarik. Memunculkan sesuatu yang kreatif dalam menulis, samalah sulitnya dengan menemukan gagasan dan ide menulis. Oleh karena itu dalam pembelajaran menulis disekolah, metode dan media pembelajaran lah yang akan merangsang siswa berpikir kreatif.

Dari sekian banyak jenis tulisan yang ada, pada saat ini menurut pedoman acuan pembelajaran yang berlaku pada siswa–siswi pelajar di Indonesia, mereka diharuskan memahami dan menguasai, bahkan sampai memproduksi berbagai jenis teks yang salah satunya adalah teks berita. Mengenai definisi atau pengertian berita Sumadiria (2008, hlm. 27) menyatakan bahwa,

Berita adalah laporan tercepat mengenai ide terbaru yang benar, menarik, atau penting bagi sebagian besar, khalayak, melalui media berkala, seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet dan berita juga adalah semua hal yang teradi didunia, berita juga adalah apa yang dituliskan disurat kabar, apa yang disiarkan diradio, apa yang di tayangkan ditelevisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta itu berita.

Selain itu, Doug Newsom Dan Jamses A. Wollert dengan bukunya yang berjudul Media Writing News for The Mass Media dalam Sumadiria (2008, hlm. 64), mengemukakan definisi berita “sebagai apa saja dan perlu diketahui orang atau lebih

luas lagi masyarkat. “

(19)

yang perlu diketahui oleh masyarakat luas yang tersusun atas kejadian-kejadian bersifat fakta terbaru, menarik, dan penting.

Sama halnya dengan adanya kendala menulis yang sering terjadi, siswa-siswi tersebut pun merasa kesulitan dalam menuangkan ide dan gagasan mereka kedalam sebuah tulisan dalam bentuk teks berita. Terlebih dalam teks berita terdapat unsur-unsur berita yang harus terpenuhi yaitu bertujuan memberikan informasi, judul yang

menarik, serta unsur 5w +1h (Apa, Siapa, Kapan, Di mana, Mengapa dan bagaimana) yang tidak boleh terlupakan. Memberikan metode pembelajaran yang

memudahkan siswa dengan cara berkelompok bergiliran menuliskan ide dan gagasan ke dalam tulisan serta memberikan media yang dapat merangsang pikiran kreatif siswa merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan guru guna memecahkan permasalahan yang terjadi terhadap kemampuan menulis siswa. Sebenarnya metode belajar dengan cara berkelompok dengan tujuan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru atau penelitian mengenai kemampuan menulis berbagai jenis teks pernah di uji cobakan dalam beberapa penelitian seperti dibawah ini :

1. Penelitian berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Pada Siswa Kelas V SDN Cilalawi

dalam sebuah penelitiaan skripsi yang ditulis oleh Ihat Solihat. Penelitian tersebut menerapkan metode pembelajaran Cooperative Learning dalam menulis karangan argumentasi, yaitu siswa saling bekerja sama memnyusun teks argumentasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode Cooperative Learning dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari perolehan nilai rata-rata prates sebelum menggunakan metode Cooperative Learning yaitu 30,62; dan nilai

rata-rata pascates setelah menggunakan metode Cooperative Learning sebesar 87,87. 2. Penelitian berjudul “Pembelajaran Menulis Paragraf Menggunakan Model

Cooperative Learning” dalam Makalah yang ditulis Hb Sumardi. Pembelajaran

(20)

penelitian tersebut model Cooperative Learning sangatlah efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraph siswa.

3. Penelitian skripsi oleh Rian Teguh Purnama dengan judul “Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning

Pada Siswa Kelas V SD Negeri Warungtilu.” Berdasarkan analisis pengolahan

data penelitian tersebut, disimpulkan bahwa metode Cooperative Learning efektif

digunakan dalam pembelajaran menulis karangan persuasi karena rata-rata nilai pretes yang diperoleh siswa adalah 4,46, sedangkan rata-rata nilai postes siswa sebesar 6,07.

Selain berbagai judul penelitian di atas, penerapan metode saling bekerja sama dalam kelompok kecil dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pada siswanya, juga telah dibahas dalam beberapa jurnal ilmiah seperti dibawah ini, 1. Artikel jurnal berjudul “Making Cooperative Learning Work in the College

Classroom: An Application of the „Five Pillars‟ of Cooperative Learning to

Post-Secondary Instruction” yang ditulis oleh Karrie A. Jones and Jennifer L. Jones dari Universitas Niagara, menyatakan (2008, hal. 61) “Cooperative learning is viable yet generally underutilized method of instruction” yang berarti pembelajaran pembelajaran kooperatif adalah layak, namun umumnya kurang dimanfaatkan. Dalam artikel tersebut juga dijelaskan bahwa dengan cara bekerja sama yang sangat terstruktur pada saat proses belajar, memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka sendiri dan mendorong dan membantu orang lain. Dengan demikian, manfaat utama dari pembelajaran kooperatif terbagi dalam dua kategori yaitu manfaat akademis (individu) dan manfaat sosial-emosional (kelompok).

2. Artikel Jurnal yang ditulis Joan Garfield dari Univesritas Mennesota (2013) dengan judul “Cooperative Learning Revisited: From an Instructional Method to

(21)

menjelaskan bahwa dengan menggunakan metode Cooperative learning siswa-siswanya lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran statistik “I was delighted

to see a growing interest in cooperative learning over the next few years” .

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya serta artikel jurnal mengenai metode pembelajaran dengan konsep bekerja sama, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode tersebut. Perbedaan penelitian yang penulis akan

lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah penulis akan mengujicobakan metode tersebut ke dalam pembelajaran menulis teks berita, yaitu dengan mengarahkan siswa melakukan Cooperative Learning dalam membangun atau menyusun satu buah teks berita secara bergiliran menuliskan berita tersebut satu kalimat–satu kalimat (sambung kalimat).

Sebelum itu siswa diharuskan berkeja sama dalam menyusun kerangka teks berita yang didalamnya dirumuskan unsur-unsur berita (5W + 1H), setelah menyusun kerangka teks berita, siswa akan diarahkan menulis satu teks berita secara bergantian kalimat per kalimat, kemudian siswa juga diperintahkan untuk menyunting teks berita yang telah dibuat.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis dianggap sebagai pembelajaran yang sulit dan menjemukan bagi sebagian siswa.

2. Adanya metode yang kurang tepat dalam pembelajaran menulis. 3. Kurang adanya variasi media dalam pembelajaran menulis.

4. Siswa merasa kesulitan dalam menuliskan gagasan atau ide berita yang benar sehingga berita yang dihasilkan terkesan seadanya dan kurang baik

(22)

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuaan awal SMPN 10 Bandung pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam menulis teks berita siswa?

2. Bagaimana kemampuaan siswa kelas eksperimen SMPN 1 Bandung

setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita?

3. Bagaimana kemampuaan siswa kelas kontrol SMPN 10 Bandung setelah mengikuti pembelajaran yang tidak menggunakan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita?

4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol SMPN 10 Bandung dalam menulis teks berita?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian maka diadakannya penelitian ini, bertujuan untuk mendeskripsikan tentang hal-hal berikut.

1. Kemampuaan awal SMPN 10 Bandung pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam menulis teks berita siswa.

2. Kemampuaan siswa kelas eksperimen SMPN 1 Bandung setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita.

3. Kemampuaan siswa kelas kontrol SMPN 10 Bandung setelah mengikuti pembelajaran yang tidak menggunakan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita.

4. Perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dan

(23)

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian serta tujuan penelitian, peneliti mengharapkan banyak manfaat yang akan didapat baik sebelum penelitian dimulai ataupun setelah penelitian selsai. Peneliti juga berharap bahwasannya manfaat penelitian yang dilakukan tidak hanya dirasakan oleh peneliti saja tetapi juga dirasakan oleh masyarakat pada umumnya dalam hal ini seperti siswa, guru–guru atau

pihak lain dengan berbagai alasan dan tujuan.

Peneliti juga mengajak guru–guru maupun calon guru untuk selalu memunculkan kreativitas dalam proses belajar mengajar baik dari segi metode ataupun media pembelajaran sehingga menarik perhatian siswa.

Selain itu manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi manfaat manfaat praktis yaitu diharapkan dari penelitian ini, terwujud manfaat sebagai berikut:

1. Guru dapat menerapkan metode Cooperative learning dengan cara sambung kalimat dalam pembelajaran menulis teks berita;

2. Siswa mendapatkan pengajaran yang baik dan menyenangkan dalam pembelajaran menulis teks berita sehingga siswa dapat membuat teks berita dengan baik;

3. Pembaca mendapatkan pengalaman tentang pembelajaran menulis teks berita khususnya dengan menerapakan metode Cooperative learning dengan cara sambung kalimat.

F. Anggapan Dasar Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis berpedoman pada anggapan berikut. 1. Menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang bisa dikembangkan

dengan cara dilatih terus-menerus.

(24)

3. Penggunaan media visual yaitu media gambar mampu meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

4. Metode pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu metode alternative yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini pada kelas eksperimen adalah menunjukkan

signifikansi bahwa:

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol;

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol;

H. Definisi Oprasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini akan didefinisikan sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis teks berita adalah suatu proses belajar menuangkan ide dan gagasan dalam menuliskan laporan suatu kejadian atau peristiwa terkini berdasarkan fakta.

(25)

I. Struktur Organisasi

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti membagi tulisan pada beberapa bagian yang selanjutnya akan disebut bab. Skripsi ini tediri atas 5 bab, yang memuat beberapa judul dan subjudul sebagai berikut :

1) Bab I : Pada bab I penelitian ini terdapat Pendahuluan, A. Latar Belakang

Masalah Penelitian yang menggambarkan adanya beberapa factor penyebab permasalahan dalam pembelajaran terjadi, serta sebuah upaya penerapan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran yang akan diangkat dalam penelitian. B. Identifikasi Masalah Penelitian, berisi tentang beberapa penyebab permasalahan dalam pembelajaran menulis teks berita yang terjadi pada siswa disekolah. C. Rumusan Masalah Penelitian, menjelaskan tentang masalah–masalah yang akan diteliti oleh penulis dalam sebuah penelitian dengan metode eksperimen. D. Tujuan penelitian, didalamnya terangkum tujuan–tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian. E. Manfaat Penelitian, terdapat uraian manfaat mengenai hasil dan pembahasan dari sebuah penelitian yang dilakukan penulis F. Aggapan Dasar Penelitian, menjelaskan tentang anggapan–anggapan dasar yang penulis jadikan acuan untuk bahan penelitian G. Hipotesis Penelitian, yang berisi kesimpulan awal penulis terhadapa peneltian yang akan dilakukan yaitu menerapkan metode Cooperative Lerning dalam pembelajaran menulis teks berita. H. Definisi

Oprasional, menjelaskan beberapa pengertian terkait judul peneltian yang akan penulis angkat. I. Struktur Organisasi, berisi butir-butir penting dalam

sistematika penulisan hasil penilitian yang diurai dalam beberapa bagian tertentu atau bab.

(26)

segal sesuatu tentang hal menulis. B. Ihwal berita, dalam butir ini akan dijelaskan beberapa landasan teoritis mengenai segala hal mengenai berita baik itu dari segi definisi, unsur, jenis, klasifikasi, cara menulis, dll. C. Ihwal Menulis Teks Berita. D. Ihwal Metode Cooperative Learning, didalamnya memuat berbagai definisi para ahli mengenai metode Cooperative Learning, bagaimana cara penggunaan metode tersebut dalam pembelajaran dikelas, apa

saja kelemahan dan kelebihanya, dll. E. Ihwal Penerapan Metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam Menulis Berita, pada point ini

akan dijelaskan secara rinci bagaimana cara atau strategi yang akan diaplikasikan penulis dalam melakukan penelitian mengenai penerapan metode Cooperative Learning dalam menulis berita.

3) Bab III : Pada bab III penelitian ini terdapat metode penelitian, meliputi A.Metode dan Desain Peneltian, yang akan menggambarkan metode serta desain penelitian apa yang peneliti gunakan dalam melakukan kegiatan penelitian. B. Lokasi dan Sample Peneltian, pada bagian ini akan diterangkan siapa saja dan berapa banyak sample siswa yang dipilih penulis sebagai sasaran atau objek peneltian. C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian, pada bagian ini dijelaskan secara rinci bagaimana prosedur atau langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan pada saat peneltian berlangsung. D. Teknik Penelitian, pada bagian ini akan di digambarkan bagaimana cara pengumpulan data peneltian serta pengolahan data sehingga menjadi hasil untuk penelitian. E. Instrumen Penelitian, berisi tentang cara-cara serta segala hal yang diberikan peneliti pada siswa sebagai objek dan terakhir adalah F. Instrumen Penilaian.

4) Bab IV: Pada bab IV ini akan disajikan data dan temuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti meliputi, A. Deskripsi mengenai kemampuan

(27)

sambung kalimat C. Deskripsi mengenai kemampuan menulis teks berita siswa (Tes Akhir) kelas kontrol yang tidak menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat. D. Deskripsi tentang signifikasi perbedaan kemampuan menulis teks berita siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.2

5)Bab V : Pada bab V dalam penelitian ini terdapat, A. Kesimpulan, yang

(28)

BAB III

METODE PENELTIAN

A. Metode dan Desain Peneltian

1. Metode Peneltian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen.Terkait variabel dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).

Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (X) adalah penerapan Cooperative Learning.

b. Variabel terikat (Y) adalah pembelajaran menulis teks berita siswa.

Maka dari itu penulis sebagai peneliti meneliti pengaruh penerapan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat sebagai suatu perlakuan

terhadap kemampuan menulis teks berita siswa. Adapun jenis metode dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen kuasi (quasi experiment research). Peneliti memilih jenis penelitian ini karena dirasakan cocok untuk meneliti pengaruh sebuah treatment yang diberikan pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada dua

kelompok, satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kedua kelompok ini nantinya diterapakan pada dua kelas yang berbeda. Kelompok kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menulis teks berita dengan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi

(29)

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian nonequivalent control group design dipilih

sebagai cara untuk mengetahui perbedaan diantara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai pembanding. Desain ini juga hanya diberlakukan pada kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol, bukan siswa yang

dipilih secara acak atau random. Berikut gambaran desain penelitian nonequivalent control group design:

O1 X O2

O3 Y O4

Keterangan:

O1 : Tes awal kelas eksperimen O2 : Tes akhir kelas eksperimen O3 : Tes awal kelas kontrol O4 : Tes akhir kelas kontrol

X : Perlakuan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat

Y : Pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol menggunakan metode Picture and Picture

(Sugiono, 2006, hlm. 89)

(30)

sebelum diterapkan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dan sesudah diberikan perlakuan (pascates). Tes dilaksanakan di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Perbedaan hasil pencapaian dari proses prates dan pascates antara kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dibandingkan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran.

B. Lokasi dan Populasi/Sampel

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat yang dijadikan penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMPN 10 Bandung, pada siswa kelas VIII yang sedang menjalani pembelajaran Semester dua.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 10 Bandung tahun ajaran 2014/2015. Populasi terdiri atas 11 kelas, yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII B, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G VIII H, VIII I, VIII J, VIII K.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No. Populasi Jumlah Populasi Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. VIII A 15 21 36

2. VIII B 14 22 36

3. VIII C 16 20 36

4. VIII D 14 22 36

5. VIII E 16 20 36

6. VIII F 15 21 36

7. VIII G 16 19 35

8. VIII H 15 21 36

(31)

10. VIII J 16 20 36

11. VIII K 15 21 36

Jumlah 167 227 394

3. Sampel

Penelitian ini mengambil sampel secara purposif (purposive sampling) hingga

akan ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih, yaitu desain nonequivalent control group design. Objek yang menjadi sample penelitian dipilih dengan cara menentukan kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol, bukan siswa yang dipilih secara acak atau random. Pada peneltian ini peneliti, memilih siswa kelas VIII A dan VIII F sebagai objek penelitian dengan alasan ditemukannya banyak kemiripan dari segi kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung serta adanya kesamaan jumlah antara kemampuan tinggi, sedang dan rendahnya siswa pada masing-masing kelas. Selain itu di dalam kedua kelas tersebut terdapat masing-masing dua orang siswa yang kurang bisa bersosialisasi dengan teman kelasnya bahkan dengan lingkungan sekolah. Masing-masing siswa tersebut mempunyai penyebab yang berbeda-beda hingga tidak bisa bersosialisasi dalam kehidupan sekolah dengan baik, dua orang siswa kelas VIII A tidak bisa bersosialisasi dengan baik dengan teman sekelasnya karena sering dijauhi dan dibully oleh teman-teman sekelasnya. Hal itu menyebabkan kedua siswa tersebut selalu merasa minder atau rendah diri ketika berada di dalam kelas. Sedangkan dua orang siswa kelas VIII F permasalahan sosial dengan teman sekelas dan lingkungan sekolah berawal dari dirinya sendiri yang tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, hal tersebut dipengaruhi oleh kehidupan mereka dilingkungan rumah pada saat masih kecil sampai sekarang. Tidak adanya pembiasaan komunikasi antara anak dan

(32)
[image:32.612.114.537.249.370.2]

Maka dari itu peneliti merasakan adanya persamaan permasalahan sosial di kedua kelas tersebut. Kelas VIII A akan dijadikan sebagai kelas eksperimen yang akan diberikan perlakuan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita, sedangkan kelas VIII F akan dijadikan kelas kontrol.

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

Sampel Kelas Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Kelas Ekperimen VIII A 16 20 36

(33)
[image:33.612.153.472.141.638.2]

Tabel 3.3

Data Siswa Kelas Eksperimen

(Kelas VIII A)

No Nama Jenis Kelamin

(L/P)

1. Aggil Maulana Akbar L

2. Anissa Rachmavidia P

3. Dwi Noviyantye P

4. Farhan Nur Ardiansyah L

5. Feni Febrianti P

6. Fuji astuti P

7. Gilang Rizky R L

8. Indi Mulya P

9. Intan Nurmala Hapasari P

10. Lulu Cinta Syahdewi P

11. Luthfi Julainnika L

12. M. Delfi Nurahman L

13. Mercia Karina P

14. Mery Oktaviani P

15. Mochamad Iqbal Maulana L

16. Mochammad Al Jimmy Chaniago L

17. Mohamad Alfin Nugraha L

18. Muhamad Aditia Ghifari Adibah L

19. Muhammdad Daffa Rafael L

20. Naufal Taufik L

21. Nisa Irmayanati Zulapa P

22. Regita Ramadhina Sagita Putri L

23. Richard Steven Sinaga P

24. Risty Oktaviani P

25. Rivaldi Syaputra L

26. Rizky Syahdila Putra L

27. Ryuseia Yusuf L

28. Salma Nurul Inayah P

29. Selly Selfia P

30. Sahida Aulianti P

31. Sindi Yuni Prasetianingsih P

32. Salsa Aqilah P

33. Vanny Viola P

34. Vivi Alawiyah P

35. Yulianti P

(34)
[image:34.612.154.470.138.645.2]

Tabel 3.4

Data Siswa Kelas Kontrol

(Kelas VIII F)

No Nama Jenis Kelamin

(L/P)

1. Alfiq Rimadhan L

2. Alvidina Fitrotinnisa P

3. Anisa Putri P

4. Arif Nurwahid L

5. Blessius Sheldo P L L

6. Chintya Kartika P

7. Eka Candra Rukmana L

8. Elizabeth Sutela P

9. Fina Septiana P

10. Fhadilatul Azizi L

11. Gabriel Sarowa’a Duha P

12. Ghina Fauziah Ersania P

13. Iqbal Kurnia Firdaus L

14. Jayanti Permatasari P

15. Mayang Putri Alawiyah P

16. Meta Dzulfinkan P

17. Mohammad Rizky Ihwannudin L

18. Muhammad Dendy Nurfauzi L

19. Muhammad Givan Hadiyan Ghalib L

20. Muhammad Relanda N L

21. Nisa Dhiyaul Haq P

22. Putri Marsya Diani P

23. Rahmat Awis Sandi L

24. Regiesta Sharhi Nadhilah P

25. Renaldy Septiana Bestari L

26. Rizal Ahmad Yasssin A L

27. Rizki Wildan Tsani L

28. Siti Fadhilah Irawan P

29. Siti Nurrizki Komariah P

30. Siti Sarah Jamilatul Fuadah P

31. Sophie Pebrianti P

32. Syifa Agustiani P

33. Taufiqurohman L

34. Vieska Amartya Pratami P

35. Yusti Yuniar Jayusman P

(35)

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Skema 3.1

Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Skema Prosedur Penelitian

Prates (Tes Awal)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Perlakuan 1 (Cooperative Learning )

Perlakuan 2 (Cooperative Learning )

Perlakuan 3 (Cooperative Learning ) Pembelajaran 1 (Non

Cooperative Learning )

Pembelajaran 2 (Non Cooperative Learning )

Pembelajaran 3 (Non Cooperative Learning )

Pascates (Tes akhir)

(36)

Berikut ini penjelasan, mengenai skema prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh penulis :

Tahap Pertama, Penulis melakukan prates atau tes awal kemampuan menulis berita

siswa kelas VIII SMPN 10 Bandung, diwakili oleh kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol yang merupakan sampel penelitian.

Tahap Kedua, Peneliti melakukan pembelajaran menulis teks berita (membuat

kerangka berita) baik pada kelas eksperimen atau kelas kontrol. Pada kelas eksperimen peneliti akan menerapkan treatmeant atau perlakuan berupa penerapan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat yaitu siswa diharuskan menyusun kerangka teks berita yang terdiri unsur berita (5W+1H) secara bergantian berdasarkan gambar yang diberikan. Pada kelas kontol dengan materi yang sama yaitu membuat kerangka teks berita peneliti tidak akan menerapkan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat, akan tetapi akan menggunakan

metode pemberian gambar yaitu siswa diberikan beberapa tayangan berupa gambar beberapa peristiwa atau kejadian, kemudian siswa diharuskan menyusun kerangka teks berita (5W+1H) sesuai gambar yang mereka pilih.

Tahap Ketiga, Peneliti melakukan pembelajaran (menulis teks berita), pada kelas

eksperimen peneliti akan menerapkan treatmeant atau perlakuan ke-2 berupa penerapan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat, yaitu siswa diharuskan menulis satu buah teks berita lengkap secara bergiliran kalimat per-kalimat sesuai dengan kerangka teks berita yang sudah dibuat pada perlakuan sebelumnya. Pada kelas kontrol pembelajaran menulis berita akan dilakukan dengan cara penayangan ulang gambar berbagai peristiwa atau kejadian, kemudian siswa

ditugaskan untuk menulis teks berita sesuai kerangka teks berita yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.

Tahap Keempat, Peneliti melakukan pembelajaran menulis teks berita (menyunting

(37)

perlakuan ke-3 berupa penerapan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat yaitu siswa diharuskan menyunting hasil teks berita yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya secara bergiliran kalimat per kalimat, pada perlakuan ini siswa satu diharuskan menyunting kalimat yang telah dibuat oleh siswa dua begitupun sebaliknya secara bergiliran. Pada kelas kontrol pembelajaran menulis teks berita (menyunting) akan dilakukan dengan cara pemberian satu buah teks berita,

kemudian siswa ditugaskan untuk mencari kesalahan-kesalahan penulisan teks berita tersebut.

Tahap kelima, Peneliti melakukan tes akhir (Pascates) yaitu tes akhir mengenai

kemampuan menulis teks berita baik pada siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Tahap Keenam, setelah tahap penelitian tahap kelima selsai dan menghasilkan data

penelitian, hal selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.

D. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

a. Tes, tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan menulis teks

berita dengan format tes uraian bebas. Format tes digunakan pada tes awal dan tes akhir untuk mengetahui dan mengukur nilai rata-rata siswa dalam menulis teks berita sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran dengan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat.

b.Observasi, observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan menilai aktivitas

kegiatan pembelajaran siswa pada saat pemberian perlakuan metode Cooperative

Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita saat

(38)

c. Kuesioner (Angket), Pada peneltian ini, penulis sebagai peneliti akan

membagikan 2 angket. Angket pertama akan diberikan pada saat sebelum tes prates berlangsung dan diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, angket ini berisi pertanyaan yang mengukur sejauh mana kemampauan, pemahaman, serta minat siswa terhadap berita. Angket kedua akan diberikan setelah tes pascates berlangsung dan hanya diberikan pada kelas eksperimen,

dikarenkan angket tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai kesan siswa terhadap perlakuan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat yang di terapkan dalam pembelajaran menulis teks berita.

d. Instrumen Perlakuan (RPP), RPP ini digunakan penulis dalam merancang rencana pembelajaran yang akan diberikan pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Teknik Pengolahan Data

a. Pengolahan Data Hasil Tes Menulis Teks Berita

Untuk mengolah data tes awal dan tes akhir menulis teks berita siswa, setelah data terkumpul melalui tes awal dan tes akhir langkah selanjutnya adalah pengolahan data dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus statistik. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut.

1) Menilai dan menganalisis kemampuan menulis teks berita siswa sesuai data tes awal dan akhir . Langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut:

a) Menganalisis hasil tulisan teks berita yang dibuat siswa.

b) Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian menentukan nilai dengan rumus:

Nilai skor =

(39)
[image:39.612.142.513.287.417.2]

2)Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang, uji reabilitas ini digunakan untuk mengetahui tingkat reabilitas penilaian antar penguji yang satu dengan penguji lainnya bagi setiap tes. Uji reabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan format ANAVA.

Tabel 3.5

Format Uji Reliabilitas ANAVA

Sumber Varians SS DK Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1 SSt∑dt2

N – 1

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1) SSk∑d2kk

(N-1)(K-1)

Setelah data hasil format ANAVA ditemukan, Reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan rumus berikut :

Kemudian untuk mengetahui tingkat kolerasinya, nilai – nilai tersebut dicocokkan dengan tabel Guilford

Tabel 3.6

Tingkat Korelasi Guiltford

Interval Koefisien Tingkat Korelasi

˂ 0,20 tidak ada korelasi

0,20 – 0,40 korelasi rendah

0,40 – 0,60 korelasi sedang

[image:39.612.155.483.591.705.2]
(40)

0,80 – 0,90 korelasi tinggi sekali

1,00 korelasi sempurna

(Subana, dkk, 2005 : 104)

3) Indeks gain, ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan perlakuan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Indeks gain ini dihitung dengan rumus indeks gain dari) yaitu sebagai berikut.

Adapun kriteria rendah, sedang, tinggi mengacu pada kriteria Hake (Handini, 2008:49).

4) Melakukan uji normalitas nilai menulis teks berita siswa dari hasil tes awal dan hasil tes akhir dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Uji normalitas ini diolah menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Membuka program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows

 Memasukan data nilai (tes awal dan tes akhir) kelas eksperiemen atau

kelas kontrol pada halaman Data View program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows.

Klik Analyze >> Descriptive Statictic >> Explore

Selanjutnya menucul kotak dialog Explore

Klik variabel (data yang sudah dimasukan) ke kotak Dependent List.

Kliks Plots pada kotak Explore

Indeks gain < 0,30 = rendah 0, 30 ≤ Indeks gain ≤ 0,70 = sedang

(41)

Beri tanda centang pada Normality Plots With Tests Lalu klik Continue

Klik Ok, maka hasil output uji normalitas akan muncul dengan label Test

of Normality

5) Melakukan uji homogenitas. Digunakan untuk menguji homogenitas variasi populasi sampel. Untuk menguji apakah varians tes awal (m1) = varians tes akhir (m2), secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Uji Homogenitas ini diolah menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Membuka program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows

 Memasukan data nilai (tes awal dan tes akhir) kelas eksperiemen atau

kelas kontrol pada halaman Data View program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows.

Klik Analyze >> Compare Means >> One-Way ANOVA

Klik variabel (data yang sudah dimasukan) ke kotak Dependent List.

Kliks Options pada kotak One-Way ANOVA

Beri tanda centang pada Homogenity of Variance Tests Lalu klik

Continue

Klik Ok, maka hasil output uji homogenitas akan muncul dengan label

Test of Homogenity of Variance

6) Melakukan uji hipotesis signifikan tidaknya perlakuan yang di uji cobakan, Uji hipotesis ini diolah menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Membuka program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows

 Memasukan data nilai (tes awal dan tes akhir) kelas eksperiemen atau

kelas kontrol pada halaman Data View program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows.

(42)

Klik variabel (data yang sudah dimasukan) ke kotak Vaired variabels

Klik Ok, maka hasil output uji normalitas akan muncul dengan label

Paired Samples Test

b. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi

[image:42.612.108.534.381.501.2]

Pengolahan data hasil observasi, akan dijabarkan dalam bentuk deskripsi secara umum dan menyeluruh mengenai kegiatan atau prilaku siswa pada saat perlakuan penerapan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat pada saat pembelajaran menulis teks berita berlangsung. Untuk penilaian, hasil observasi sebelum disimpulkan data akan diolah menggunakan perhitungan presentase untuk skala empat sebagai berikut.

Tabel 3.7

Penentuan Kriteria dengan Penghitungan Presentase untuk Skala Empat

Interval Presentase

Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Empat Keterangan

1-4 A – D

86-100 4 A Baik Sekali

76-85 3 B Baik

56-75 2 C Cukup

10-55 1 D Kurang

(Nurgiyantoro, 2011, hlm. 253)

c. Teknik Pengolahan Data Hasil Angket

(43)

E. Intrumen Penelitian

Intrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Data yang digunakan adalah data yang sesuai dengan variabel penelitian. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian terdiri dari beberapa bentuk instrumen yaitu instrumen tes (prates, pascates) instrumen non-tes (observasi dan angket), instrumen perlakuan, dan terakhir instrument penilaian.

1. Instrumen Tes

Tes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis teks berita siswa sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran menggunakan Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat. Pada tahap ini peneliti melakukan dua kali tes yang terdiri atas tes awal dan tes akhir pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

a. Instrumen Prates

Berikut ini merupakan instrumen tes awal yang diberikan pada siswa, di mana tes berbentuk tes tertulis.

Tulislah 1 buah teks berita dengan ketentuaan sebagai berikut :

a. Kerjakan pada kertas yang telah diberikan tulis nama dan kelas! b. Isi berita singkat, padat, dan jelas!

c. Tema (Peristiwa yang sedang hangat terjadi)! d. Judul bebas!

e. Memenuhi unsur berita 5W+1H

Nama: Kelas:

………

………...

(44)

………

b. Instrumen Pascates

Tidak berbeda dengan instrumen tes awal, instrument pascates menulis teks berita berbentuk tes tertulis. Berikut ini merupakan instrumen tes akhir,

Tulislah 1 buah teks berita dengan ketentuaan sebagai berikut :

a. Kerjakan pada kertas yang telah diberikan tulis nama dan kelas! b. Isi berita singkat, padat, dan jelas!

c. Tema (Peristiwa yang sedang hangat terjadi)!! d. Judul bebas (menarik)!

e. Memenuhi unsur berita 5W+1H! f. Perhatikan unsur kebahasaannya! Nama:

Kelas:

(45)

2. Instrumen Non-Tes

Selain menggunakan instrument tes peneliti juga menggunakan instrumen non tes yaitu lembar observasi dan angket.

a. Instrumen Observasi

Instrumen observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan menilai aktivitas kegiatan pembelajaran siswa pada saat pemberian perlakuan metode

Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita

berlangsung. Penilaian terhadap kegiatan siswa didasarkan pada prinsip-prinsip metode pembelajaran Cooperative Learning, sebagai berikut.

1) Positive interdependence (saling keterantungan) 2) Personal responbility (tanggung jawab perseorangan) 3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif) 4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)

5) Group processing (pemrosesan kelompok)

[image:45.612.111.580.481.699.2]

Tabel 3.8

Lembar Observasi Penerapan Metode Cooperative Lerning Dalam Pembelajaran

Menulis Teks Berita

Kelas : Nama Peneliti : Kegiatan yang Diteliti :

No Nama Aspek

(Merujuk Pada Prinsip

Cooperative Learning)

Skala 1-4

Jumlah Skor

Nilai Kategori

1 2 3 4 5

1. Aggil Maulana Akbar 2. Anissa Rachmavidia

3. Dwi Noviyantye 4. Farhan Nur Ardiansyah 5. Feni Febrianti

(46)

Ket:

Prinsi-prinsip Metode Cooperative Learning

1. Positive interdependence (saling keterantungan)

2. Personal responbility (tanggung jawab perseorangan)

3. Face to face promotive interaction (interaksi promotif)

4. Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)

5. Group processing (pemrosesan kelompok)

Skala Skor 1 – 4

4 = Baik sekali

3 = Baik

9. Intan Nurmala Hapasari 10. Lulu Cinta Syahdewi 11. Luthfi Julainnika 12. M. Delfi Nurahman 13. Mercia Karina

14. Mery Oktaviani

15. Mochamad Iqbal Maulana 16. Mochammad Al Jimmy

Chaniago

17. Mohamad Alfin Nugraha 18. Muhamad Aditia Ghifari Adibah 19. Muhammdad Daffa Rafael 20. Naufal Taufik

21. Nisa Irmayanati Zulapa 22. Regita Ramadhina Sagita Putri 23. Richard Steven Sinaga 24. Risty Oktaviani 25. Rivaldi Syaputra 26. Rizky Syahdila Putra 27. Ryuseia Yusuf 28. Salma Nurul Inayah 29. Selly Selfia

30. Sahida Aulianti

31. Sindi Yuni Prasetianingsih 32. Salsa Aqilah

33. Vanny Viola 34. Vivi Alawiyah 35. Yulianti

(47)

2 = Cukup

1 = Kurang

b. Instrumen Angket

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada peneltian ini penulis sebagai peneliti akan membagikan 2 angket. Angket pertama akan diberikan pada saat sebelum tes prates diberikan pada siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

1) Instrumen Angket Prates

Angket Nama :

Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Apakah Anda tahu apa itu berita, jelaskan?

………..

………..

2. Apakah Anda suka berita? Ya atau tidak berikan Alasannya!

………..

………..

3. Apakah Anda pernah menulis teks berita?

……….

4. Apakah menulis teks berita itu mudah atau sulit? Berikan alasanya!

………..

………..

5. Menurut Anda apa penyebab kesulitan dalam menulis teks berita, jelaskan!

………..

(48)

2) Instrumen Angket Pascates

Angket Nama :

Kelas :

Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Apakah masih menemukan kesulitan dalam menulis teks berita?

………..

2. Bagaimana pendapat Anda setelah melakukan pemebelajaran menulis teks berita

dengan metode Coopertaive learning dengan cara sambung kalimat?

………..

………..

3. Bagaimana perasaan Anda dalam menulis teks berita setelah melakukan pembelajaran metode Coopertaive learning dengan cara sambung kalimat, apakah lebih terasa mudah ataukah masih terasa sulit? Jelaskan!

……….

4. Apakah manfaat yang anda rasakan dalam menulis teks berita menggunakan metode Coopertaive learning dengan cara sambung kalimat.

………..

………..

3. Instrumen Perlakuan (Treatment)

(49)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Ekperimen)

Satuan Pendidikan : SMP Negri 10 Bandung

Kelas/Semester : VIII/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Jumlah Pertemuan : Tiga Pertemuan

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster.

B. Kompetensi Dasar

12.2 Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas.

C. Indikator Pencapaian

1. Siswa mampu menemukan ide dalam menulis teks berita. 2. Siswa mampu membuat kerangka teks berita.

3. Siswa mampu menulis teks berita dengan memenuhi unsur berita yaitu 5W+1H

4. Siswa mampu menulis teks berita dengan jelas, singkat, dan padat. 5. Siswa mampu menggunakan pilihan kata yang sesuai dalam menulis teks berita.

D. Materi Pokok

1. Pengertian teks berita 2. Unsur-unsur teks berita

3. Cara membuat judul berita yang menarik 4. Cara menyunting teks berita

E. Metode Pembelajaran

(50)

F. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru melakukan tegur salam dan sapa pada siswa.

2. Guru mengabsen siswa

3. Guru melakukan apersepsi, yaitu dengan melakukan tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu dan mengaitkan dengan pembelajaran yang akan diberikan.

4. Guru menyampaikan kompetensi, indikator, serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

5. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan dua orang. 6. Siswa menyimak penjelasan guru tentang teknis pembelajaran dalam pertemuan ini.

10 menit

Inti 1. Siswa ditugaskan membuat kerangka teks berita dan judul yang menarik untuk berita secara bekelompok.

[image:50.612.119.522.157.716.2]

2. Siswa diarahkan untuk membuat kerangka teks berita sesuai dengan pilihan

gambar peristiwa atau kejadian yang telah disiapkan oleh guru.

3. Setiap perwakilan kelompok siswa (1 orang) diberi kesempatan untuk memilih

(51)
[image:51.612.119.524.109.685.2]

gambar peristiwa atau kejadian yang akan dijadikan bahan untuk kerangka teks berita di meja guru.

4. Setelah siswa memilih gambar, siswa diharuskan membuat kerangka teks berita yaitu 5W+1H

5. Siswa secara berkelompok (2 orang) merumuskan dan menuliskan kerangka teks berita yang akan di buat.

6. Siswa secara berkelompok

mendiskusikan judul yang menarik untuk

teks berita yang akan dibuat.

7. Siswa diberikan kesempatan kepada guru untuk bertanya ketika siswa menemukan kesulitan mengenai tugas yang diberikan. 8. Siswa mengumpulkan kerangka teks berita yang telah dibuat.

Penutup 1. Guru melakukan refleksi pembelajaran yaitu menanyakan apa yang telah dipelajari dan kesulitan yang dihadapi siswa

2. Guru menjelaskan materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu menulis teks berita.

3. Siswa diingatkan pada pertemuan selanjutnya untuk membawa kerangka teks berita yang sudah dibuat

4. Guru menutup kegiatan pembelajaran

(52)

Pertemuan kedua

Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru melakukan tegur salam dan sapa pada siswa.

2. Guru mengabsen siswa

3. Guru melakukan apersepsi, yaitu dengan melakukan tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu dan mengaitkan dengan pembelajaran yang akan diberikan.

4. Guru menyampaikan kompetensi, indikator, serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

5. Siswa menyimak penjelasan guru tentang teknis pembelajaran dalam pertemuan ini.

10 menit

Inti 1. Siswa diperintahkan untuk duduk berkelompok dengan kelompok yang sudah ditentukan sebelumya.

2. Siswa ditugaskan untuk menulis satu teks berita singkat, padat, dan jelas secara berkelompok sesuai kerangka dan judul yang telah dibuat.

3. Siswa secara bergantian mengembangkan kerangka teks berita yang telah dibuat pada

pertemuan sebelumnya menjadi satu teks berita dengan cara menulis (kalimat per

kalimat).

4. Setia perwakilan kelompok siswa yang

(53)

telah menyelsaikan tugas menulis teks berita, ditugaskan untuk maju ke depan kelas membacakan hasil teks berita yang telah dibuat.

5. Kelompok Siswa dengan hasil terbaik diberikan penghargaan oleh guru

6. Guru memberikan ulasan atas hasil kerja seluruh siswa.

Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pengalamnnya ketika mengikuti proses belajar mengajar.

2. Guru dan siswa memberikan refleksi tentang simpulan topik pembelajaran

atau merangkum hasil pembelajaran. 3. Guru menjelaskan materi untuk

pertemuan selanjutnya yaitu menulis berita.

4. Siswa diingatkan pada pertemuan selanjutnya untuk membawa teks berita yang sudah dibuat

5. Guru menutup kegiatan pebelajaran

(54)

Pertemuan ketiga

Kegiatan Alokasi Waktu <

Gambar

Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas Eksperimen
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas Kontrol
Tabel 3.6
+7

Referensi

Dokumen terkait

karena itu metode penelitian merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam..

Perasaan bahwa orang lain tidak ramah atau tidak menyukai anda 0.. Anda merasa sangat lambat dalam menyelesaikan sesuatu karena

Adapun permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana proses pelaksanaan transaksi efek semu yang terjadi di pasar sekunder dalam bursa efek

Dalam penelitian kali ini biodiesel yang digunakan dari campuran minyak biji bunga matahari dengan pertadex yang bertujuan untuk menganalisa performansi mesin diesel

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah faktor-faktor manajerial seperti mekanisme pengambilan

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Panancangan 2 Kota Serang Provinsi Banten, melalui penerapan model sains teknologi