PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA: (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 49 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).

(1)

Sarah Maulani, 2015

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED

READING AND COMPOSITION (CIRC)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 49 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Sarah Maulani

1100081

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Sarah Maulani, 2015

(3)

Sarah Maulani, 2015

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 49 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh Sarah Maulani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Sarah Maulani, 2015

(5)

Sarah Maulani, 2015

(6)

Sarah Maulani, 2015

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (PENELITIAN EKSPERIMEN KUASI DI SMP NEGERI 49 BANDUNG TAHUN

AJARAN 2014/2015)

Sarah Maulani

1100081

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat siswa dalam mengembangkan ide pokok ketika menulis sebuah teks berita. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya variasi cara mengajar dari guru yang selalu terpaku terhadap metode lama. Metode CIRC merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk bisa memecahkan suatu masalah secara bersama. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuktikan keefektifan metoe CIRC dalam pembelajaran menulis teks berita sebelum dan sesudah menggunakan metode CIRC dengan pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dirancang untuk menjawab sebuah hipotesis dari percobaan yang dilakukan dilapangan oleh peneliti. Desain penelitian yang digunakan Nonequevalent Control Group Design dengan dua kelompok yang telah dipilih yaitu kelas VIII-6 (eksperimen) dan VIII-8 (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks berita siswa dengan menggunakan metode CIRC mengalami peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hasil dari perhitungan diperoleh ttabel ≤ thitung ≥ ttabel, yaitu 1,9966 ≤ 2,68 ≥ 1,996. Merujuk pada hasil uji hipotesis diatas, terdapat perbedaan yang sognifikan dari penerapan metode CIRC dalam kemampuan menulis teks berita.

(7)

Sarah Maulani, 2015

ABSTRACT

Based on the finding difficulty of students in writing a text, this essay focused on

analyzing and evaluating students’ ability in writing news before and after the

using of CIRC method done; whether there was a significant change between control class and experiment class. This research aimed to evaluate the results of

students’ ability by using the CIRC method and the conventional method. The

CIRC method is the method that teaches students to cooperate in resolving the problem by exchange their own opinions. In this case, the experiment used the Nonequevalent Control Group Design to answer the hypothesis of the experiment

upon the second grade students’ of junior high school, VIII-6 (as experiment class) and VIII-8 (as control class). The results showed that the students in experiment class, using the CIRC method, were doing better progress than the students in control class who used the conventional method. Based on the statistics ttabel ≤ thitung ≥ ttabel, yaitu 1,9966 ≤ 2,68 ≥ 1,9966. Hence it was sigficantly different in writing the news text using the CIRC method and using the conventional method. So, it can be defined that an experiment, using CIRC method in writing the news text, in Junior Highschool of 49 Bandung has been succed.

(8)

Sarah Maulani, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...iii

UCAPAN TERIMA KASIH...iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR GRAFIK...xii

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian ...6

E. Struktur Organisasi...7

BAB II METODE COOPERATIVE INETGRATED RADING AND COMPOSITION DAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA ...8

A. Hakikat Metode Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRC)...8

1. Pengertian Metode CooperativeIntegrated Reading andComposition ( CIRC) ...8

2. Langkah-langkah Metode CooperativeIntegrated Reading and Composition ( CIRC).9 3. Kelebihan Metode CooperativeIntegrated Reading and Composition ( CIRC)...10

4. Kekurangan Metode CooperativeIntegrated Reading and Composition ( CIRC)...11

B. Hakikat Menulis...11

1. Pengertian Menulis...11

2. Fungsi dan Tujuan Menulis...13

3. Ragam Tulisan...14

(9)

Sarah Maulani, 2015

1. Pengertian Teks Berita...15

2. Unsur-unsur Teks Berita...15

3. Jenis Berita...16

4. Struktur Berita...19

5. Sifat Berita...19

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks berita...20

D. Metode Cooperative Integrated Reading andComposition dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita...20

E. Hipotesis...23

BAB IIIMETODE PENELITIAN ...24

A. Desain Penelitian ...24

B. Populasi dan Sampel Penelitian ...25

1. Populasi Penelitian ...26

2. Sampel Penelitian ...26

C. Instrumen Penelitian ...26

1. Instrumen Perlakuan...27

2. Instrumen Test...31

3. Instrumen Observasi...36

D. Prosedur Penelitian...40

E. Analisis Data...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...46

A. Deskripsi Proses Pelaksanan Penelitian...46

1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen...47

2. Deskripsi Data Kelas Kontrol...48

3. Deskripsi Pengolahan Data ...49

B. Hasil Penelitian ...49

1. Hasil Prates dan Pascates Kelas eksperimen...49

(10)

Sarah Maulani, 2015

C. Analisis Data ...54

1. Analisis Data penampilan Menulis Teks Berita Prates Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...54

a. Kategori Terendah Prates Kelas eksperimen...54

b. Kategori Sedang Prates Kelas eksperimen ...55

c. Kategori Tertinggi Prates Kelas eksperimen...57

d. Kategori Terendah Prates Kelas kontrol...58

e. Kategori Sedang Prates Kelas kontrol...59

f. Kategori Tertinggi Prates Kelas kontrol...61

2. Analisis Data penampilan Menulis Teks Berita Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...62

a. Kategori Terendah Pascates Kelas eksperimen...62

b. Kategori Sedang Pascates Kelas eksperimen...64

c. Kategori Tertinggi Pascates Kelas eksperimen...66

d. Kategori Terendah Pascates Kelas kontrol...67

e. Kategori Sedang Pascates Kelas kontrol...69

f. Kategori Tertinggi Pascates Kelas kontrol ...70

3. Uji Antarpenimbang Data Prates dan Pascates kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...72

4. Uji Normalitas Data Prates dan Pascates kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...84

5. Uji Homogenitas Antarpenimbang Data Prates dan Pascates kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...101

6. Uji Hipotesis ...102

7. Pembahasan Hasil Penelitian ...106

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...108

A. Simpulan ...108

B. Saran...109

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

Sarah Maulani, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format Menulis Teks Berita ...33

Tabel 3. 2 Pedoman Penilaian Menulis Teks Berita ...34

Tabel 3.3 Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Berita ...36

Tabel 3.4 Format Observasi Aktifitas Guru dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Menggunakan Metode CIRC ...36

Tabel 3.5 Format Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Menggunakan Metode CIRC ...39

Tabel 3.6 Format Anova...43

Tabel 3.7 Tabel Guilford...43

Tabel 4.1 Hasil Prates dan Pascates Kelas Eksperimen ...49

Tabel 4.2 Hasil Prates dan Pascates Kelas Kontrol ...51

Tabel 4.3 Data Skor Uji Antarpenimbang Hasil Prates Kelas Eksperimen ...72

Tabel 4.4 Format Anova Data Prates Kelas Eksperimen ...74

Tabel 4.5 Data Skor Uji Antarpenimbang Hasil Pascates Kelas Eksperimen ...75

Tabel 4.6 Format Anova Data Pascates Kelas Eksperimen ...77

Tabel 4.7 Data Skor Uji Antarpenimbang Hasil Prates Kelas kontrol ...78

Tabel 4.8 Format Anova Data Prates Kelas kontrol ...80

Tabel 4.9 Data Skor Uji Antarpenimbang Hasil Pascates Kelas kontrol ...81

Tabel 4. 10 6 Format Anova Data Pascates Kelas Kontrol ...83

Tabel 4.11 Distribusi Data Prates Kelas Eksperimen ...85

Tabel 4. 12 Tabel Distribusi Rata-rata Prates Kelas Eksperimen ...86

Tabel 4.13 Uji Normalitas dengan Rumus Chi Kuadrat Prates Kelas Eksperimen ...87

Tabel 4. 14 Distribusi Data Pascates Kelas Eksperimen ...89

(12)

Sarah Maulani, 2015

Tabel 4.16 Uji Normalitas dengan Rumus Chi Kuadrat Pascates Kelas Eksperimen ...91

Tabel 4.17 Distribusi Data Pratest Kelas Kontrol ...93

Tabel 4.18 Tabel Distribusi Rata-rata Prates Kelas Kontrol ...94

Tabel 4.19 Uji Normalitas dengan Rumus Chi Kuadrat Prates Kelas Kontrol ...95

Tabel 4.20 Distribusi Data Pascates Kelas Kontrol ...96

Tabel 4. 21 Tabel Distribusi Rata-rata Prates Kelas Kontrol ...98

Tabel 4.22 Uji Normalitas dengan Rumus Chi Kuadrat Prates Kelas Kontrol ...99

(13)

Sarah Maulani, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design ...25

Gambar 3.2 Lembar Prates Kemampuan siswa ...31

Gambar 3.3Lembar Pascates Kemampuan Siswa Kelas Eksperimen ...32

Gambar 3.4 Lembar Pascates Kemampuan Siswa Kelas kontrol ...32

Gambar 3.5 Rumus Menentukan Skor Awal ...42

Gambar 3.6 Rumus Hasil Tes Awal ...42

Gambar 3.7 Rumus Menghitung Jumlah Kuadrat ...43

Gambar 3.8 Rumus Menguji Normalitas ...44

Gambar 3.9 Rumus Menguji Homogenitas ...44

Gambar 3.10 Rumus Uji-t ...45

Gambar 3.11 Rumus Menghitung Derajat Kebebasan ...45

(14)

Sarah Maulani, 2015

DAFTAR GRAFIK

(15)

1

Sarah Maulani, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menulis adalah suatu kegiatan menuangkan gagasan, perasaan, dan pikiran

ke dalam bentuk tulisan. keterampilan menulis memang harus dikuasai siswa agar

dapat hidup dengan baik dalam kehidupan yang modern ini. Menulis merupakan

salah satu keterampilan bahasa yang sangat penting bagi pendidikan karena

memudahkan para siswa untuk menuangkan gagasannya secara tertulis. Selain itu,

dapat membantu siswa berpikir secara kritis dan memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang dapat memotivasi siswa untuk

dapat memahami dan menemukan pengetahuan baru karena siswa dituntut untuk

mencari sumber, menggali informasi untuk bahan tulisan yang dimana secara

tidak langsung siswa juga mendapatkan informasi atau pengetahuan baru. Siswa

dituntut untuk selalu mencari tahu informasi sebanyak-banyaknya sebagai bahan

untuk tulisan, informasi didapatkan dari berbagai aspek yang salah satunya yaitu

ia berfikir dan menggunakan ilmu yang sudah ia dapat sebelumnya.

Keterampilan menulis hanya bisa diperoleh dan dikembangkan dengan

menguasai konsep-konsep teoretis tertentu, disertai dengan latihan-latihan yang sudah pasti “jatuh bangun” dalam pencapai penguasaan keterampilan tersebut (Tarigan, 2008, hlm. 3). Seseorang hanya bisa menciptakan sebuah tulisan yang

baik jika ia rajin membaca dan berlatih, karena dalam interaksi antara seorang

pembaca dan bacaan terdapat model tulisan yang dijamin keterbacannya. Menulis

memiliki keterkaitan yang tidak lepas dari membaca. Ide terbesar untuk menulis

biasanya dari membaca, dan pada prinsipnya kita ingin agar tulisan kita dibaca

oleh orang lain paling tidak dibaca oleh diri kira sendiri. Keterampilan menulis

juga tidak dapat dimiliki secara instan namun perlu adanya latihan yang berulang

kali. Menurut Peck& Schulz dalam ( Tarigan, 2008, hlm. 67) dunia pendidikan

menulis dapat membantu para siswa memahami bagaimana caranya berekspresi

dengan jalan menciptakan situasi-situasi didalam kelas yang memerlukan karya

(16)

2

Sarah Maulani, 2015

sencara bebas kedalam bentuk tulisan, mengembangkan pertumbuhan bertahap

dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud

dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.

Menulis merupakan salah satu kompetensi dasar yang diterapkan dalam

pembelajaran dan salah satu tujuannya yaitu siswa mampu memahami dan

memproduksi suatu teks atau tulisan. Melihat kenyataan yang ditemukan banyak

sebagian siswa yang belum mampu untuk berekspresi menuangkan perasaan,

gagasan, dan fikirannya kedalam sebuah tulisan. Sama halnya dengan hal-hal

yang menyangkut aktifitas berbahasa lain, pada pembelajaran menulis juga

terdapat kendala-kendala baik bersifat umum maupun bersifat khusus. Kendala

yang bersifat umum artinya kendala yang dialami hampir oleh semua penulis,

sedangkan kendala yang bersifat khusus adalah kendala yang mungkin dialami

oleh penulis-penulis tertentu secara individual dan sifatnya, kurang lebih unik.

Minat baca siswa berpengaruh terhadap keterampilan menulis siswa, minat baca

siswa yang rendah sehingga siswa sulit mengungkapkan ide untuk menulis.

Zainurrahman (2011, hlm. 206) mengemukakan kendala-kendala yang dialami

seseorang dalam menulis yaitu kekurangan materi, kesulitan menentukan titik

mulai dan titik akhir, kesulitan strukturasi dan penyelarasan isi, dan kesulitan

pemilihan topik. Kendala-kendala tersebut merupakan kendala-kendala yang

sering dialami seseorang untuk menulis, termasuk siswa SMP. Menulis

merupakan salah satu dari aspek tercapainya tujuan pembelajaran bahasa

indonesian pada tingkat SMP. Salah satu kategori pembelajaran menulis yang

dipelajari adalah menulis teks berita.

Menurut Ras Siregar dalam ( Chaer, 2010, hlm. 11) mengemukakan

bahwa berita adalah kejadian yang diulang dengan menggunakan kata-kata.

Sering juga ditambah dengan gambar, atau hanya berupa gambar-gambar saja.

Pernyataan ini menyiratkan adanya suatu peristiwa atau kejadian didalam

masyarakat atau lingkungan sekitar, lalu kejadian atau peristiwa itu diulang dalam

bentuk kata-kata yang disiarkan secara tertulis dalam media tulis (surat kabar,

majalah, dll), atau dalam media suara (radio, dsb), atau juga dalam media suara

dan gambar (televisi). Sejalan dengan pernyataan diatas, berita juga dapat

(17)

3

Sarah Maulani, 2015

penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca serta menyangkut kepentingan

mereka menurut Mitchael V, Charnley dalam (Apriadi Tamburaka 2013 hlm. 35).

Teks berita merupakan teks yang mengandung informasi fakta bukan opini

yang disusun berdasarkan 5W + 1H dan mengandung unsur yang terkini,

terhangat dan baru saja terjadi. Untuk membuat sebuah teks berita yang benar

siswa dituntut untuk memenuhi semua unsur berita serta cepat dan tanggap

terhadap peristiwa sekitar yang nantinya akan dijadikan bahan untuk membuat

teks berita. Untuk membuat teks berita, siswa harus dihadapkan secara langsung

terhadap peristiwa atau kejadian yang akan dijadikan berita, karena sebuah berita

yang baik adalah berita yang aktual dan langsung. Siswa dapat secara langsung

melihat, mengamati, dan terlibat dalam kejadian tersebut. Menurut survey yang

peneliti gali, baca, dan pahami pada tingkat SMP khususnya SMP NEGERI 49

Bandung yang akan peneliti jadikan objek penelitian, banyak sebagian siswa

belum mampu membuat suatu teks berita secara baik dan benar karena siswa

beranggapan bahwa menulis berita merupakan hal yang sangat sulit. Ada beberapa

faktor yang menyebabkan siswa kurang mampu menulis teks berita diantaranya

rendahnya tingkat minat siswa terhadap menulis, terlebih untuk penulisan teks

berita sehingga banyak menyebabkan siswa dalam prakteknya banyak yang

membuat tulisan tidak padu dan sistematis. Terbatasnya pemikiran siswa untuk

menuangkan suatu gagasan kedalam bentuk tulisan juga merupakan suatu

kendala, siswa sulit merangkai kata yang tepat yang sudah tergambar didalam

fikirannya. Siswa juga sering kesulitan memahami unsur dari penulisan berita

yaitu unsur 5W+1H, beberapa diantaranya adalah unsur Bagaimana (How) dan

unsur Mengapa (why), banyak siswa yang masih kebingungan untuk

menentukannya. Kendala yang terakhir adalah pembelajaran yang bersifat

monoton dimana pembelajaran selalu berpusat pada guru sehingga siswa banyak

bersikap pasif pada saat proses pembelajaran.

Melihat dari kenyataan tersebut, peneliti sadar perlu adanya suatu strategi

dan pembaharuan dalam pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi mudah

dalam menerima suatu materi sehingga dapat memproduksi dan menghasilkan

produk tulisan dengan baik. Diperlukannya suatu cara baru yang dapat

(18)

4

Sarah Maulani, 2015

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Metode CIRC

merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis

kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah

menengah (Madden, Slavin,&Seven 1986, hal.16). Metode CIRC atau

pembelajaran terpadu akan menjadikan siswa memiliki pengalaman dan kegiatan

pembelajaran yang selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak, seluruh

kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar siswa akan

bertahan lebih lama. Metode CIRC juga dapat menumbuh kembangkan

keterampilan berfikir siswa, mengembangkan rasa percaya diri, dan toleransi yang

tinggi karena dalam pembelajarannya masing-masing siswa dibagi kedalam

beberapa kelompok yang masing anggota kelompok dituntut untuk saling berbagi

informasi, menemukan ide pokok, dan mempresentasikan hasil diskusi dari suatu

materi. Hal ini akan sangat membantu untuk proses pemahaman siswa, selain

untuk siswa penerapan metode CIRC juga bermanfaat bagi guru yaitu dimana

guru dapat memperluas wawasa dan aspirasi guru dalam mengajar ( Saifulloh,

2003, hlm. 221).

Penelitian menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading and

Composition pernah dilakukann oleh Murtianis (2011) dengan judul “Upaya

meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Penerapan Metode

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Plasosan Magetan Tahun 2010/2011”. Hasil skripsi tersebut menyatakan bahwa metode CIRC dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis

teks berita pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Plaosan, dapat dilihat dari hasil

pretes dan postes yang dilakukan selama tiga siklus. Siklus I meningkat menjadi

13 siswa (42%), siklus II meningkat sebanyak 22 siswa (67%), dan siklus III

meningkat sebanyak 28 siswa(87%).

Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu menulis teks

berita juga pernah dilakukan oleh Winda Maulida (2013) dengan judul “

Penerapan strategi Critical Insident dalam pembelajaran Menulis Teks Berita

(19)

5

Sarah Maulani, 2015

menunjukan peningkatan yang terjadi terhadap sampel yang digunakan oleh

beliau. Secara tertulis beliau menyebutkan peningkatan sampel adalah nilai prates

siswa rata-rata ada dalam taraf cukup sedangkan pascates rata-rata nilai siswa ada

dalam taraf sangat baik. Hal tersebut jelas menunjukan peningkatan yang

signifikan pada diri sampel.

Melihat permasalahan dan pemahaman yang peneliti bahas pada

pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat judul “ Penerapan Metode

Cooperative Integrated Reading and Composition DalamMenulis Teks Berita”

sebagai penelitiannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana hasil prates dan pascates dikelas eksperimen setelah diberikan

perlakuan dengan menggunakan metode CIRC dan kelas kontrol dengan

menggunakan metode konvensional dalam kemampuan menulis teks berita

dikelas VIII SMP Negeri 49 Bandung Tahun Ajaran 2014/ 2015?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis teks berita siswa antara

kelas eksperimen dengan menggunakan metode CIRC dengan kelas

kontrol menggunakan metode konvensional di kelas VIII SMP Negeri 49

Bandung Tahun Ajaran 2014/ 2015?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, tujuan yang

ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan hasil prates dan pascates dikelas eksperimen setelah

diberikan perlakuan dengan menggunakan metode CIRC dan kelas kontrol

dengan mengunakan metode konvensional dalam kemampuan menulis

(20)

6

Sarah Maulani, 2015

2. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan siswa menulis teks berita di kelas

eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan metode CIRC dan

kemampuan menulis teks berita di kelas kontrol yang menggunakan

metode konvensional di kelas VIII SMP Negeri 49 Bandung tahun ajaran

2014/2015.

D. Manfaat Penelitian

Bila penelitian ini berjalan sesuai dengan harapan, penelitian ini dapat

bermanfaat bagi siapapun yang membaca hasil laporan penelitian ini.

1. Manfaat dari segi teori

Penelitian ini didasarkan atas masalah yang muncul pada cara

pembelajaran sehingga peneliti akan menerapkan sebuah metode baru

yang akan digunakan untuk pembelajaran menulis. Metode yang

diterapkan tidak terlalu terpatok pada aturan asli metode tersebut, metode

juga sedikit dimodifikasi menyesuaikan kondisi objek penelitian. Pada

penelitian ini juga akan memberikan gambaran luas bagaimana metode

CIRC digunakan untuk pembelajaran menulis teks berita, disini akan

dijelaskan pengertian, cara penggunaan metode serta manfaat dari metode

ini.

2. Manfaat dari segi praktis

Penelitian ini berdasarkan inovasi yang muncul dari akar masalah

agar para pengajar dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

Pembelajaran yang diterapkan berupa teori ulasan dan mengusung bukti

yang diharapkan akan menghasilkan suatu manfaat yang dapat dirasakan

oleh berbagai pihak yaitu pihak peneliti, para pengajar dan tentu saja

siswanya. Metode pengajaran yang diterapkan berupa solusi dan trik

bagaimana pengajaran yang benar dan seperti apakah metode tersebut

dijalankan terhadap permasalahan siswa dalam pembelajaran, khususnya

pembelajaran menulis teks berita.

Penelitian ini akan bermanfaat pula bagi peneliti selanjutnya yang

akan melakukan suatu penelitian. Penelitian ini akan memberikan

(21)

7

Sarah Maulani, 2015

meneliti uang sejalan dengan penelitian ini. Penelitian ini juga diharapkan

bermanfaat bagi peneliti lain sebagai referensi penelitiannya.

E. Definisi Operasional

Penelitian ini melibatkan dua variabel yang akan menjadi perhitungan

hasil penelitian. Variabel yang terlibat terdiri variabel bebas dan variable

terikat. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pembelajaran menulis teks

berita dan variabel bebas yang digunakan adalah metode Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC)

1) Penerapan metode Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) dalam pembelajaran teks berita adalah sebuah praktik pembelajaran

mengenai teks berita yang dilakukan dengan menggunakan metode

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

2) Kemampuan menulis teks berita adalah sebuah kemampuan seseorang

dalam menuliskan sebuah kejadian yang bersifat fakta kedalam bentuk tulisan

yang bertujuan untuk memberikan informasi bagi pembaca. Kemampuan

menulis teks berita seseorang dikatakan sudah baik apabila berita yang

dihasilkan telah memenuhi aturan teks berita seperti strukturnya yang

meliputi beberapa u nsur teks berita, tahapan-tahapan penulisan serta

aturan-aturan penulisan lainnya seperti ejaan dan penggunaan tanda baca.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab 1 memuat pendahuluan yang terdiri atas latar belakang permasalahan

keterampilan menulis,dari latar belakang tersebut muncul beberapa poin

rumusan masalah disertai dengan tujuan penelitian. Dalam bab ini juga

terdapat manfaat penelitian yang bisa dijadikan acuan atau referensi bagi

berbagai pihak.

Bab 2 memuat kajian pustaka yang berisi konsep atau teori dalam bidang

keterampilan menulis teks berita menggunakan metode pembelajaran yang

dianggap mampu menjadikan pembelajaran menjadi tidak membosankan dan

(22)

8

Sarah Maulani, 2015

Bab 3 memuat metodologi penelitian yang terdiri atas lokasi subjek

penelitian dan sumber data penelitian menggunakan metode penelitian

eksperimen. Selain itu bab ini memuat metode dan desain penelitian, teknik

pengumpulan data, prosedur penelitian, instrumen penelitian, yaitu tes,dan

juga analisis data terdapat pada bab ini.

Bab 4 memuat hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas deskripsi

data hasil tes, deskripsi pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian

mengenai terjadi peningkatan atau tidaknya keterampilan menulis teks berita

dengan menggunakan metode CIRC

Bab 5 memuat kesimpulan dan saran yang terdiri atas penafsiran peneliti

terhadap hasil peningkatan dan tidaknya keterampilan menulis teks berita

(23)

24

Sarah Maulani, 2015

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode

yang digunakan adalah eksperimen. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 107) metode

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Penelitian ini dilakukan terhadap satu kelas eksperimen dan kelas pembanding.

Kedua kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberi

perlakuan dengan metode CIRC, sedangkan kelas pembanding tidak diberi perlakuan

khusus dan hanya menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran.

Syamsudin dan Vismaia (2011, hlm. 151) menjelaskan bahwa penelitian

eksperimental dapat diartikan sebagai suatu studi yang objektif, sistematis, dan

terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena sedangkan Suharsaputra

(2012, hlm. 42) menyatakan bahwa dalam model inkuiri/eksperimen peneliti

memanipulasi apa yang akan subjek alami, peneliti memiliki beberapa kontrol sekitar

apa yang akan terjadi pada subjek dengan memaksakan atau menetapkan kondisi

tertentu. Kemudian peneliti membuat perbandingan antara subjek yang telah ada dan

yang lainnya yang belum ada yang diperlakukan dalam kondisi yang berbeda.

Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan

nonequivalent control group design. Rancangan penelitian ini memiliki kemiripan

dengan pretest-posttest control group design, tetapi pada rancangan ini kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2006,

hlm. 89). Rancangan penelitian ini menggunakan dua kelompok dalam penelitian,

yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol sebagai

pembanding yang tidak diberi perlakuan. Rancangan penelitian ini juga tidak memilih

siswa secara acak, tetapi hanya diberlakukan pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol saja. Berikut merupakan gambaran rancangan penelitian

nonequivalent control group design yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

(24)

25

Sarah Maulani, 2015

Gambar 3.1

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

E : Kelas Eksperimen

K : Kelas Kontrol

O1 : Tes awal pada kelas eksperimen

O2 : Tes akhir pada kelas eksperimen

O3 : Tes awal pada kelas kontrol

O4 : Tes akhir pada kelas kontrol

X1 : Perlakuan pertamapada kelas eksperimen

X2 : Perlakuan kedua pada kelas eksperimen

X3 : Perlakuan ketiga pada kelas eksperimen

C : Perlakuan pada kelas kontrol

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

dengan desain penelitian nonequivalent control group design adalah sebagai berikut.

1. Peneliti melakukan tes awal atau prates untuk mengetahui kemampuan awal siswa

dalam menulis teks berita pada sampel penelitian sebelum kelas eksperimen dan

kelas kontrol diberikan perlakuan.

2. Peneliti melakukan perlakuan pembelajaran dengan metode CIRC pada kelas

eksperimen sedangkan pada kelas kontrol peneliti tidak menggunakan metode

CIRC tetapi menggunakan metode konvensional.

3. Peneliti melakukan tes akhir atau pascates untuk mengetahui perubahan dan

peningkatan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah peneliti melakukan

perlakuan

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Eksperimen (E) O1 X1 X2 X3 O2

(25)

26

Sarah Maulani, 2015

Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan metode Cooperative Integrated

Reading and Composition dalam pembelajaran menulis teks berita. Penelitian ini

mengambil data dari sumber data siswa kelas VIII di SMP Negeri 49 Bandung.

Oleh karena itu, penulis akan menentukan populasi dan sampel penelitian.

1. Populasi Penelitian

Sugiyono (2008, hlm. 117) mengemukakan bahwa populasi merupakan

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu. Populasi ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Artinya, populasi tidak hanya berjumlah satu

orang tetapi merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Keseluruhan dari objek

penelitian tersebut bisa saja bersifat benda mati maupun benda hidup.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 49

Bandung yang terdiri dari beberapa kelas. Penulis memilih populasi tersebut,

karena siswa kelas VIII SMP Negeri 49 Bandung dituntut untuk dapat

memproduksi teks berita sesuai karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah cuplikan atau bagian dari populasi (Mulyatiningsih, 2012,

hlm. 10). Pada penelitian ini sampel yang diambil harus mewakili semua

karakteristik populasi untuk ditarik kesimpulan. Penelitian ini akan mengambil

sampel secara non acak, yaitu purposive sampling. Purposive sampling atau

sampel bertujuan adalah teknik pengambilan sampling yang digunakan apabila

sampel yang diteliti telah memiliki karakteristik tertentu, sehingga tidak mungkin

diambil sampel lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan.

Sampel pada penelitian ini adalah dua kelas dari kelas VIII SMP Negeri 49

Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 yaitukelas VIII 6 sebagai kelas eksperimen dan

VIII 8 sebagai kelas pembanding.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai

variabel yang diteliti dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat.

Menurut Arikunto (2010, hlm. 163) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas

(26)

27

Sarah Maulani, 2015

mudah, hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini digunakan tiga instrumen

penelitian, yaitu instrumen perlakuan, instrumen tes, dan instrumen penilaian.

Peneliti menggunakan instrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), instrumen tes berupa soal, dan instrumen penilaian berupa

kriteria penilaian siswa. Adapun penjelasannya akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok pembelajaran menulis teks berita. RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ini berisikan pedoman pembelajaran yang di

dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran yang dapat memberikan

gambaran yang jelas mengenai proses pembelajaran yang akan berlangsung.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP Negeri 49 Bandung

Bahasa Indonesia

VIII/2

12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman, teks berita, slogan atau poster

12.2 Menulis teks berita secara singkat,

2. Menulis teks berita dengan struktur teks yang tepat.

(27)

28

Sarah Maulani, 2015

1. Siswa mampu menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas dengan

memerhatikan unsur 5W+1H.

2. Siswa mampu menulis teks berita dengan struktur yang tepat.

C.Materi Pembelajaran 1. Pengertian teks berita

Teks berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,

menarik dan penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti

surat kabar, radio, televisi, atau media lainnya.

2. Unsur-unsur teks berita

5W +1H a. What (apa yang terjadi? apa yang dikemukakan?)

b. Who (siapa yang terlibat dalam kejadian? siapa yang mengemukakan?)

c. Why (mengapa peristiwa itu terjadi? mengapa ia mengemukakan itu?)

d. Where (di mana kejadian itu? di mana ia mengemukakan itu?)

e. When (kapan terjadinya peristiwa itu? kapan ia mengemukakan?)

f. How (bagaimana peristiwa itu terjadi? bagaimana ia mengemukakan?)

g. Cara membuat judul berita yang menarik

Berita tersebut harus benar-benar menarik dan masih hangat untuk diperbincangkan

sehingga pembaca pun merasa penasaran. Dan penggunaan bahasa pun harus benar.

1. Cara menyunting teks berita

Memeriksa teks berita apakah teks tersebut sudah termasuk kedalam unsur-unsur tek

berita 5W + 1H. Sehingga menjadi sebuah teks berita yang benar dan layak untuk di

publikasikan.

D. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Cooperative Integrated Reading and Composition 2. Metode pembelajaran : diskusi, tanya jawab, dan penugasan

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

(28)

29

Sarah Maulani, 2015

Waktu Kegiatan

Awal

Kegiatan Inti

a. Guru dan siswa salam dan tegur sapa.

b. Guru mengondisikan siswa untuk siap belajar.

c. Guru mengecek kehadiran siswa.

d. Siswa diingatkan kembali dengan pembelajaran

sebelumnya (apersepsi).

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Eksplorasi

a. Guru menjelaskan materi mengenai teks berita.

b. Guru membagi kelompok siswa kedalam 4-5

orang.

c. Guru memberikan wacana sesuai dengan topik

pembelajaran

d. Siswa mengamati isi dan struktur teks berita

secara berkelompok dengan berdiskusi

e. Siswa secara berkelompok saling membacakan

dan menemukan ide pokok, unsur-unsur berita

dan struktur teks berita yang ditulis didalam

selembar kertas

f. Siswa mengemukakan hasil diskusi kelompok

mengenai unsur-unsur berita, struktur berita,

dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam

menulis teks berita

g. Guru memberikan penguatan

h. Guru membimbing jalannya presentasi hasil

kelompok

i. Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang

ingin bertanya.

j. Guru dan siswa bersama-sama membuat

kesimpulan

15 menit

(29)

30

Sarah Maulani, 2015

Waktu

Kegiatan Akhir

Elaborasi

a. Guru mengajak siswa ke luar kelas.

b. Siswa distimulus untuk mencari hal menarik

yang dapat diberitakan.

c. Secara berkelompok, siswa menentukan tema

yang penting, terkini, menarik, dan layak

diberitakan.

d. Secara berkelompok, siswa menyusun daftar

pertanyaan untuk mewawancarai narasumber.

e. Siswa mencari narasumber untuk

diwawancarai.

f. Siswa menuliskan atau mencatat jawaban dari

narasumber secara individu.

g. Setelah data didapat, siswa berbagi informasi

dengan sesama anggota kelompoknya.

h. Siswa menuliskan berita sesuai dengan data

yang didapatnya secara individu.

Konfirmasi

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum dipahami dan diketahui siswa.

b. Siswa menyerahkan hasil teks beritanya untuk

dinilai.

c. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan

hasil pembelajaran hari ini.

d. Siswa saling memberikan umpan balik sebagai

evaluasi hasil pembelajaran yang telah dicapai.

e. Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah

kepada siswa sebagai latihan dari hasil

pembelajaran.

(30)

31

Sarah Maulani, 2015

Waktu f. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan

menyampaikan informasi mengenai materi

yang akan disampaikan pada pertemuan

berikutnya.

E. Sumber Belajar/Bahan/Alat 1. Buku sumber:

Buku pelajaran bahasa indonesia kelas VIII.

Maryati dan Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/Mts Kelas

VIII. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Kusumaningrat, H. & Kusumaningrat, P. (2009). Jurnalistik teori dan praktik.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2. Proyektor/LCD berisi materi penulisan teks berita.

3. Papan Tulis

2. Instrumen Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa lembar soal dan lembar penilaian. Tes

kemampuan menulis teks berita dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yakni

pretest dan posttest. Tes ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan

siswa dalam menulis teks berita. Jenis tes yang diberikan pada kedua tahap tersebut

adalah sama. Tahap pretest diberikan untuk memperoleh data mengenai kemampuan

awal siswa dalam pembelajaran menulis teks berita. Sementara itu, tahap posttest

diberikan untuk memperoleh data mengenai kemampuan siswa dalam menulis teks

berita setelah menerapkan metode CIRC di kelas eksperimen dan penerapan

pendekatan konvensional di kelas kontrol.

Instrumen tes yang diberikan pada siswa berbentuk soal. Soal-soal yang menjadi

instrumen tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(31)

32

Sarah Maulani, 2015

Tes yang akan diberikan kepada siswa berbentuk soal. Berikut ini adalah soal

yang dijadikan instrumen tes kemampuan siswa dalam menulis teks berita adalah

sebagai berikut

Gambar 3. 2

Lembar Prates Kemampuan Siswa Nama :

Kelas :

Petunjuk Soal!

1. Tentukan tema yang menarik sebagai bahan berita mengenai peristiwa

yang pernah terjadi di sekitarmu!

2. Buatlah teks berita secara singkat, padat, dan jelas dengan

memerhatikan hal-hal berikut:

a) unsur-unsur kelengkapan berita

b) aspek keutuhan teks berita

c) keefektifan kalimat

d) ketepatan ejaan atau tanda baca

Gambar 3.3

Lembar Pascates Kemampuan Siswa Kelas Eksperimen Nama :

Kelas :

Petunjuk Soal!

1. Buatlah sebuah kelompol yang terdiri dari 4-5 anggota!

2. Amati teks berita yang telah dibagikan, diskusikan unsur-unsur yang

terdapat didalam teks tersebut!

3. Presentasikan hasil diskusi!

4. Pergilah ke lingkungan sekolahmu!

(32)

33

Sarah Maulani, 2015

yang kamu anggap penting dan menarik untuk diberitakan!

6. Carilah narasumber yang dapat kamu wawancarai dan catatlah data-data

yang dapat mendukung penulisan beritamu!

7. Buatlah sebuah teks berita secara singkat, padat, dan jelas secara

individual dengan memerhatikan hal-hal berikut:

a) unsur-unsur kelengkapan berita;

b) aspek keutuhan teks berita;

c) keefektifan kalimat;

d) ketepatan ejaan atau tanda baca.

Gambar 3.4

Lembar Pascates Kemampuan Siswa Kelas Pembanding Nama :

Kelas :

Petunjuk Soal!

1. Perhatikanlah gambar peristiwa yang telah di sediakan, lalu tulislah

menjadi sebuah berita!

2. Tempatkan dalam unsur: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan

bagaimana!

3. Tulislah teks berita secara singkat, padat, dan jelas dengan

memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) unsur-unsur kelengkapan berita;

b) aspek keutuhan teks berita;

c) keefektifan kalimat;

e) ketepatan ejaan atau tanda baca.

b Lembar Penilaian

Lembar penilaian berupa format kriteria penilaian menulis teks berita. Dalam

format kriteria penilaian ini akan dijabarkan aspek-aspek yang menjadi penilaian dalam

menulis teks berita sehingga data hasil kemampuan siswa dalam menulis teks berita

akan dapat diketahui dengan jelas sebagai kebutuhan penelitian. Adapun kriteria

(33)

34

Sarah Maulani, 2015

Tabel 3.1

Format Penilaian Menulis Teks berita

No. Aspek-aspek yang Dinilai Skor

1 Daya tarik judul 5

2 Kelengkapan unsur-unsur berita 5

3 Ketepatan struktur penulisan berita 5

4 Keefektifan kalimat 5

5 Ketepatan ejaan atau tanda baca 5

Jumlah Skor Maksimal 25

Keterangan:

Presentase kemampuan siswa dalam menulis teks berita bagi setiap aspek penilaian

merupakan hasil dari:

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai Akhir = x 100

Skor maksimal

Tabel 3.2

Pedoman Penilaian Menulis Teks Berita

No. Aspek Skor Deskrpsi

1 Kesesuain judul

5

Penulisan judul efektif, sesuai

dengan ejaan/tanda baca, sesuai

dengan isi berita, singkat, dan

orisinil.

(34)

35

Sarah Maulani, 2015

dengan isi berita,singkat, dan

orisinil, ejaan/tanda baca kurang

sesuai,

3

Penulisan judul tidak efektif dan

tidak sesuai dengan ejaan/tanda baca,

sesuai dengan isi berita,singkat, dan

orisinil

2 Penulisan judul tidak efektif, sesuai dengan isi berita

1 Penulisan judul tidak efektif dengan isi teks berita, dan tidak diberi judul

2 Kelengkapan unsur

5W+1H 5

3 Ketepatan struktur

penulisan berita:

Penulisan berita sesuai dengan

struktur berita yang urut dan jelas

(judul, lead, isi, dan penutup)

4

Penulisan berita cukup memenuhi

struktur berita yang urut tetapi

kurang jelas

3

Penulisan berita memenuhi struktur

berita, namun tidak urut dan tidak

jelas.

(35)

36

Sarah Maulani, 2015

dapat

struktur berita hanya terdapat

lead-isi, lead-penutup, atau lead-penutup.

1

Penulisan berita tidak terdapat

struktur berita, hanya terdapat

permulaan saja

4 Keefektifan kalimat

5 Struktur kalimat benar, logis, dan efisien

4 Struktur kalimat cukup benar, kurang logis, dan kurang efisien

3

Struktur Kalimat memenuhi

keefektifan kalimat, namun tidak

terlalu jelas

2 Struktur kalimat kurang benar, kurang logis, dan kurang efisien

1 Struktur kalimat tidak benar, tidak logis, dan tidak efisien

5 Ketepatan ejaan

atau tanda baca 5

Ketepatan ejaan/tanda baca tidak

terdapat kesalahan (100 %)

4 Ketepatan ejaan/tanda baca terdapat 1-3 kesalahan (75%)

3 Ketepatan ejaan/tanda baca 4-6 kesalahan (50%)

2 Ketepatan ejaan/tanda baca terdapat 6-8 kesalahan (25%)

1 Ketepatan ejaan/tanda baca terdapat lebih dari 8 kesalahan (<25%)

(36)

37

Sarah Maulani, 2015

Tabel 3. 3

Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Berita

No. Kategori Nilai

Pengamatan atau observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan

kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung, dengan atau tanpa

bantuan alat. Observasi yang dilakukan penulis berupa observasi terbuka. Observasi

terbuka merupakan observasi untuk mencatat hal-hal yang berlangsung selama

pembelajaran menulis teks berita di kelas. Adapun lembar observasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel 3.4

Format Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

(37)

38

Sarah Maulani, 2015

No. Penampilan Mengajar Ya Tidak Keterangan

1 Kemampuan Membuka Pelajaran a. Menarik perhatian siswa.

b. Melakukan apersepsi.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran.

d. Memberikan motivasi berkaitan

dengan materi yang akan

diajarkan.

2 Kemampuan Menyampaikan Materi Ajar

a. Menstimulus siswa untuk

menjawab pertanyaan tentang

berita.

b. Guru menjelaskan materi tentang

berita.

3 Penerapan Metode CIRC

a. Guru membentuk kelompok yang

terdiri dari 4-5 siswa

b. Guru membagikan contoh teks

berita untuk dicermati dan

diidentifikasikan pokok-pokok

berita oleh masing-masing

kelompok dengan berdiskusi.

c. Guru memotivasi, membimbing

dan mengamati selama

berjalannya diskusi

masing-masing kelompok.

d. Guru membimbing dan

mencermati presentasi hasil

diskusi

(38)

39

Sarah Maulani, 2015

f. Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk mengamati

hal menarik yang dapat dijadikan

berita.

g. Guru menginstruksikan siswa

untuk menentukan tema yang

akan dijadikan beritakan.

h. Guru menginstruksikan siswa

untuk menyusun daftar

pertanyaan.

i. Guru menginstrukasikan siswa

untuk mencatat jawaban dari hasil

pertanyaan (wawancara).

j. Guru menginstruksikan siswa

untuk berbagi informasi dengan

teman satu kelompoknya.

k. Guru menginstruksikan siswa

untuk menulis berita sesuai

dengan data yang didapatnya.

4 Kemampuan Menutup Pelajaran a. Meninjau kembali atau

menyimpulkan materi yang

disampaikan.

b.Memberi kesempatan siswa untuk

bertanya.

c. Menginformasikan materi

pembelajaran berikutnya.

(Diadaptasi dari Isroyati, 2013, hlm. 53-54)

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

(39)

40

Sarah Maulani, 2015

Format Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

Menggunakan Metode CIRC

No. Aspek yang Diobservasi Ya Tidak Keterangan

1 Pendahuluan:

a. Siswa termotivasi untuk

mengikuti proses pembelajaran.

2 Proses pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC a. siswa memerhatikan penjelasan

guru tentang penulisan teks

berita.

b. siswa termotivasi untuk

memahami teks berita yang

djelaskan guru.

c. siswa membentuk kelompok.

d. siswa termotivasi untuk aktif

berbicara dan diskusi dalam

mendefinisikan teks berita.

e. siswa termotivasi untuk mencari

hal menarik di luar kelas yang

dapat dijadikan berita.

f. siswa menyusun daftar

pertanyaan untuk mewawancarai

narasumber.

g. siswa mencari narasumber untuk

diwawancarai dan mencatat

(40)

41

Sarah Maulani, 2015

h. siswa berdiskusi untuk berbagi

informasi dengan teman satu

kelompoknya.

i. siswa menulis berita dengan

data-data yang didapatkan dari

pengalamannya mencari berita.

3 Penutup:

a. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

b. Siswa bersama guru

melaksanakan refleksi

pembelajaran.

c. Siswa diberikan informasi

mengenai materi pembelajaran

berikutnya.

(Diadaptasi dari Isroyati, 2013, hlm. 53-54)

D. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya gambaran tentang

langkah-langkah melakukan penelitian yang biasa disebut dengan prosedur penelitian. Secara

garis besar, prosedur dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yakni persiapan,

pelaksanaan, dan pengolahan data. Adapun penjabaran dari tiap-tiap tahap adalah

sebagai berikut.

1. Persiapan

Tahap ini merupakan tahapan perencanaan sebelum dilaksanakannya penelitian.

Tahapan persiapan ini meliputi perumusan masalah, studi kepustakaan, perumusan

hipotesis, dan penentuan model atau desain penelitian yang sekaligus dilengkapi

dengan instrumen penelitian.

2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahapan dilaksanakannya penelitian untuk mengumpulkan

data. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian perlakuan atau treatment

(41)

42

Sarah Maulani, 2015

kemampuan siswa setelah diberi perlakuan atau treatment, baik pretes maupun

pascates. Adapun pelaksanaan penelitian ini meliputi tahap sebagai berikut.

(a) Pemberian pretest berupa menulis teks berita dengan tema bebas dan berdasarkan

dengan ketentuan-ketentuan yang telah dipaparkan dalam lembar soal. Pretes ini

diberikan pada kedua kelas dalam penelitian ini, yakni kelas VIII 6 sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII 9 sebagai kelas kontrol. Pemberian pretes ini bertujuan

untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan atau treatment.

(b) Pemberian perlakuan atau treatment dalam pembelajaran menulis teks berita dengan

menerapkan metode CIRC pada kelas eksperimen dan menerapkan metode

konvensional pada kelas kontrol. Pemberian perlakuan atau treatment sebanyak tiga

kali. Selain itu, pada tahapan ini, peneliti meminta bantuan teman sejawat (critical

friend) untuk menjadi observer penelitian yang akan mengobservasi aktivitas guru dan

siswa pada saat pemberian perlakuan atau treatment di kelas eksperimen.

(c) Pemberian pascates berupa menulis teks berita dengan menggunakan instrumen soal

pascates. Lembar soal ini diberikan pada kedua kelas dalam penelitian ini, yakni

kelas VIII 6 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 8 sebagai kelas kontrol.

Pemberian postes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis

teks berita berdasarkan kemampuan baru yang dimilikinya setelah mendapatkan

perlakuan atau treatment sebelumnya.

3. Pengolahan data

Tahap ini merupakan tahapan setelah dilakukan penelitian, yakni mengolah data

penelitian. Tahapan ini meliputi pengolahan dan penyajian informasi, analisis data,

pembuatan kesimpulan, serta pembuatan laporan hasil penelitian.

E. Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang diperlukan untuk mengetahui hasil dari

sebuah penelitian yang telah dilakukan. Analisis data menjadi bagian penting setelah

peneliti mendapatkan data penelitian. Oleh karena itu, analisis data tidak akan terlepas

dari berbagai teknik yang harus digunakan baik itu dimulai dari teknik pengumpulan

data maupun pengolahan data. Ada pun berbagai teknik pada analisis data adalah

sebagai berikut.

(42)

43

Sarah Maulani, 2015

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

perlakuan (treatment) kemudian melakukan pengujian untuk mengetahui hasil dari

perlakuan yang dilakukan baik prates maupun pascates. Dua bentuk teknik

pengumpulan datanya berupa lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi

aktivitas siswa.

2. Teknik Pengolahan Data

Setelah data penelitian terkumpul maka selanjutnya data tersebut diolah untuk

mengetahui sejauh mana keberhasilan dari hasil penelitian yang dilakukan. Pengolahan

data juga akan berimplikasi pada hasil akhir dari penelitian ini yang berkaitan dengan

diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis. Langkah-langkah yang harus dilakukan

dalam mengolah data penelitian yang telah didapatkan adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis hasil tes awal yaitu prates dan tes akhir yaitu pascates siswa.

b. Mendeskripsikan hasil tes awal yaitu prates dan tes akhir yaitu pascates siswa

c. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa untuk masing-masing komponen

kemudian skor dari setiap aspek dijumlahkan.

d. Menentukan skor tes awal yaitu prates dan tes akhir yaitu pascates yang kemudian

harus diolah menjadi nilai dengan rumus sebagai berikut.

Gambar 3.5

Rumus Menentukan Skor Awal

Nilai = ∑Skor Awal ∑Skor TotalH

e. Hasil tes awal yaitu prates dan tes akhir yaitu pascates membawakan acara untuk

berbagai kegiatan akan dirata-ratakan yang didapatkan dari tiga orang penilai

dengan rumus sebagai berikut.

Gambar 3.6

Rumus Hasil Tes Awal

Nilai akhir = p1+p2+p3 f. Uji antarpenimbang

Uji antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat penilaian

antarpenguji. Penghitungan instrumen ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu

sebagai berikut.

(43)

44

Sarah Maulani, 2015

1) Menghitung jumlah kuadrat siswa

2) Menghitung kuadrat penguji

3) Menghitung kuadrat total

4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan. Dihitung dengan rumus sebagai

berikut.

R11=

Gambar 3.7

Rumus Menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan

Keterangan:

R11 : reliabilitas yang dicari

vr : varian dari tes

vs : varian dari kekeliruan

Data yang dihasilkan dimasukkan ke dalam format ANOVA sebagai berikut.

Tabel 3.6

reliabilitas antarpenimbang. Kemudian, nilai tersebut disesuaikan dengan keterangan

yang terdapat pada Tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.7 Tabel Guilford

Nilai Keterangan

r11 < 0,20 Sangat Rendah

0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah 0,40 ≤ r11 < 0,70 Sedang 0,70 ≤ r11 < 0,90 Tinggi 0,90 ≤ r11 < 1,00 Sangat Tinggi

(Subana, 1956, hlm. 145)

(44)

45

Sarah Maulani, 2015

e. Menguji normalitas data dilakukan pada tes awal yaitu prates dan tes akhir yaitu

pascates dari kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Berikut

rumus yang digunakan untuk menghitung Chi-kuadrat.

Gambar 3.8

Rumus Menguji Normalitas

�2 ₌

� �− ²

Keterangan:

X2 : Chi-kuadrat

Fo : frekuensi yang diobservasi

Fe : frekuensi yang diharapkan

f. Menguji homogenitas data penelitian dapat dilakukan pada tes awal yaitu prates dan

tes akhir yaitu pascates dari kedua kelas baik kelas ekperimen maupun kelas

kontrol. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Gambar 3.9

Rumus Menguji Homogenitas

Keterangan: Varians = standar deviasi dikuadratkan/s2

Setelah dilakukan uji homogenitas dan uji normalitas data penelitian yang

berupa data tes awal yaitu prates dan tes akhir yaitu pascates dari kelas ekperimen

maupun kelas kontrol tersebut maka dilakukanlah uji-t. Jika hasil dari uji-t tersebut,

data berdistribusi normal dan homogen. Namun, jika data yang diperoleh tidak

berdistribusi normal dan homogen maka harus dilanjutkan dengan melakukan

penghitungan data statistik dengan jenis nonparametrik. Berikut ini merupakan

langkah-langkah dalam melakukan penghitungan uji-t.

1) Menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal yaitu prates dan tes

akhir yaitu pascates untuk mengetahui peningkatan pemahaman peserta

didik.

Fhitung = varians terbesar

(45)

46

Sarah Maulani, 2015

2) Menyusun tabel distribusi perbedaan data tes awal yaitu prates dan tes

akhir yaitu pascates.

3) Melakukan uji-t dilakukan sehingga didapatkan nilai thitung yang akan

dibandingkan dengan ttabel. Berikut rumus uji-t yang digunakan.

Gambar 3.10 Rumus Uji-t

�

=

−

� +²+�−²2 1

+ 1

Keterangan:

M : nilai rata-rata hasil per kelompok

N : banyaknya subjek

X : deviasi setiap nilai x2 dan y2

Y : deviasi setiap nilai y2 dari mean y1

(Arikunto, 2010:354)

4) Menghitung derajat kebebasan (DK) dengan rumus berikut.

Rumus DK: n1 + n2 – 2 Gambar 3.11

Rumus Menghitung Derajat Kebebasan

5) Membandingkan hasil t hitung dengan t tabel

6) Pembahasan hasil penelitian

Gambar 3.12 Hipotesis

Jika kita ingin menghitung t tabel, dengan menggunakan derajat kebebasan

(DK) dan tingkat kepercayaan seperti mengambil DK = 5, dan tingkat kepercayaan 99%

dengan melihat pada tabel yang telah ditentukan. Ada pun kriteria penghitungan Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung≥ ttabel