KEEFEKTIFAN METODE LEARNING TOGETHER MELALUI MEDIA TAYANGAN “LAPTOP SI UNYIL” PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS : Penelitian kuasi eksperimen terhadap peserta didik kelas x semester ii sma negeri 7 bandung tahun ajaran 2013/2014.

(1)

KEEFEKTIFAN METODE LEARNING TOGETHER MELALUI MEDIA TAYANGAN “LAPTOP SI UNYIL”

PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas X Semester II

SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Debby Agita Viantiputri NIM 1002615

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

oleh

Debby Agita Viantiputri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

DEBBY AGITA VIANTIPUTRI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. NIP 1960121619860320001

Pembimbing II

Drs. Wawan Hermawan, M.Pd NIP 196003071987031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

Debby Agita Viantiputri,2014

KEEFEKTIFAN METODE LEARNING TOGETHER MELALUI MEDIA TAYANGAN “LAPTOP SI UNYIL” PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEEFEKTIFAN METODE LEARNING TOGETHER MELALUI

MEDIA TAYANGAN “LAPTOP SI UNYIL”

Debby Agita Viantiputri

Lilis titi tulistyaningsih, Wawan Hermawan Jurusan Pendidikan Bahasa dan tastra Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia agita.debby@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekurangpahaman guru dan peserta didik terhadap penerapan kurikulum 2013 yang berisi materi baru. talah satunya adalah tentang menulis teks prosedur kompleks. Penelitian ini bertujuan mengujicobakan keefektifan metode Learning Together melalui media tayangan “Laptop si Unyil” dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kemampuan siswa kelas X temester II tMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menulis teks prosedur kompleks sebelum mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode Learning Together melalui media tayangan “Laptop ti Unyil” pada kelas eksperimen dan sebelum mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode iicture and iicture

pada kelas kontrol?; (2) Bagaimana kemampuan siswa kelas X temester II tMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menulis teks prosedur kompleks sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode Learning Together melalui media tayangan “Laptop ti Unyil” pada kelas eksperimen dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode iicture and iicture

pada kelas kontrol?; (3) Adakah perbedaan yang signifikan kemampuan siswa kelas X temester II tMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks antara kelas eksperimen dan kelas kontrol?. Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan di kelas X tMAN 7 Bandung tahun ajaran 2013/2014 dengan subjek penelitian kelas X MIA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 7 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh thitung adalah 78,03. Dengan menggunakan derajat

kebebasan 58 diketahui harga ttabel adalah 2,045. Hal ini berarti bahwa thitung >ttabel

atau 78,03 > 2,045. Hal ini berarti bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(5)

Abstract

This research is motivated by the lack of understanding of teachers and learners to curriculum implementation in 2013 which contains new material. One of them is about to write text complex procedure. This study aims to test the effectiveness of the method through media impressions Learning Together "Laptop si Unyil" in learning to write text complex procedure. Formulation of the problem in this study were: (1) How does the ability of class X Semester II SMA Negeri 7 Bandung Academic Year 2013/2014 in writing complex procedure text before following the learning method through media impressions Learning Together "Laptop Unyil" in the experimental class and before attending learning method in class iicture and iicture control ?; (2) How is the ability of class X Semester II SMA Negeri 7 Bandung Academic Year 2013/2014 in writing the text to follow complex procedures after learning method through media impressions Learning Together "Laptop Unyil" in the experimental class and after the learning method iicture and iicture in the control class ?; (3) Is there a significant difference in the ability of class X Semester II SMA Negeri 7 Bandung Academic Year 2013/2014 in learning to write text complex procedures between the experimental class and control class ?. The method in this study is a quasi-experimental research design with nonequivalent control group. The study was conducted in class X SMAN 7 Bandung academic year 2013/2014 with the research subjects of class X MIA 5 as experimental class and class X MIA 7 as the control class. Based on the analysis of data, obtained t is 78.03. By using the degrees of freedom 58 known ttable price is 2,045. This means that t count> t table or 78.03> 2.045. This means that t count> t table, so it can be interpreted that there are significant differences between the experimental class and the control class.

(6)

DAFTAR ISI

TEMBAR PENGESAHAN ………...… i

TEMBAR PERNYATAAN BEBAS PTAGIAT ……….. ii

ABSTRAK ………. iii

B. Identifikasi Masalah Penelitian ………... 5

C. Rumusan Masalah ………... 6

D. Tujuan Penelitian ………..… 6

E. Manfaat Penelitian ……… 7

BAB II PENGGUNAAN METODE LEARNING TOGETHER METATUI MEDIA TAYANGAN “TAPTOP SI UNYIT” DATAM PEMBETAJARAN MENUTIS TEKS PROSEDUR KOMPTEKS ……… 8

(7)

D. Teks Prosedur Kompleks ……… 19

3. Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian …...…… 25

C. Definisi Operasional ………...……… 26

D. Instrumen Penelitian ………..……. 27

1. Tes ……… 27

2. Penilaian Tes ……… 29

E. Prosedur Penelitian ………...………….. 35

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ………...………….. 38

BAB IV HASIT PENETITIAN DAN PEMBAHASAN ………..….. 42

A. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian ………...………. 42

B. Deskripsi Data Penelitian ………...……. 45

C. Uji Realibilitas Antarpenimbang ……… 53

1. Uji Realibilitas Antarpenimbang Kelas Eksperimen ……….. 53

2. Uji Realibilitas Antarpenimbang Kelas Kontrol ………...………. 60

D. Uji Normalitas Antarpenimbang ….………..……….. 66

1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen ……….…. 66

2. Uji Normalitas Kelas Kontrol ……….…… 72

(8)

1. Uji Homogenitas Data Prates-Pascates Kelas Eksperimen ………….... 78

2. Uji Homogenitas Data Prates-Pascates Kelas Kontrol ………..…. 79

F. Uji Hipotesis ………..………. 80

G. Pembahasan Hasil Penelitian ……….…………. 88

1. Pembahasan Hasil Tes ………...………. 85

2. Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks di Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol ………..……….. 86

3. Kemampuan Peserta didik dalam Menulis Teks Prosedur Kompleks Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Metode iicture and iicture melalui di Kelas Kontrol ……….…….. 104

4. Kemampuan Peserta didik dalam Menulis Teks Prosedur Kompleka Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Metode Learning Together melalui Media Tayangan “Laptop Si Unyil” di Kelas Eksperimen ………….. 116

BAB V SIMPUTAN DAN SARAN ………...…… 119

A. Simpulan ………...……… 119

B. Saran ……….. 121

(9)

DAFTAR TABET

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa per Kelas ……….……… 25

Tabel 3.2 Distribusi Sampel Penelitian ………...……….. 26

Tabel 3.3 Instrumen Penilaian ………..…. 30

Tabel 3.4 Konversi Skor ………..…………. 39

Tabel 3.5 Format ANAVA ………...………. 39

Tabel 3.6 Koefisien Korelasi Guliford ……….. 40

Tabel 4.1 Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ………...………. 46

Tabel 4.2 Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ………..………. 48

Tabel 4.3 Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ………..…………. 49

Tabel 4.4 Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ………..……… 51

Tabel 4.5 Penilaian Prates Kelas Eksperimen ……….……….. 53

Tabel 4.6 Penilaian Pascates Kelas Eksperimen ………...………… 56

Tabel 4.7 Penilaian Prates Kelas Kontrol ………...…….. 60

Tabel 4.8 Penilaian Pascates Kelas Kontrol ………..……… 63

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Uji Normalitas Chi-Kuadrat Tes Awal Kelas Eksperimen ……….. 68

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Uji Normalitas Chi-Kuadrat Tes Akhir Kelas Eksperimen ………...………...……… 71

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Uji Normalitas Chi-Kuadrat Tes Awal Kelas Kontrol ………..…….. 74

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Uji Normalitas Chi-Kuadrat Tes Akhir Kelas Kontrol ………...………. 77

(10)

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ……….……….. 47

Grafik 4.2 Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ……….……. 49

Grafik 4.3 Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ………. 51

Grafik 4.4 Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ………. 52

(12)

DAFTAR TAMPIRAN

Surat Keputusan Surat Penelitian

(13)

BABBIB

PENDAHULUANB

B B

A. LatarBBelakangBMasalahB

Menulis merupakan salah satu dari empat kemampuan berbahasa setelah menyimak, berbicara, dan membaca (Tarigan, 1982, hlm. 3). Menulis dikategorikan sebagai keterampilan berbahasa yang paling kompleks. Untuk menulis, seseorang membutuhkan kemampuan menyimak dan membaca dalam menyerap dan menghimpun informasi yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa menulis dipandang sebagai keterampilan berbahasa yang sangat sulit bagi para siswa. Siswa memerlukan kompetensi yang lebih kompleks, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan tema yang akan dibahas saja, tetapi juga pemahaman struktur tulisan dan kaidah-kaidah kebahasaan secara tertulis. Siswa juga dihadapkan dengan tuntutan pada kemampuan penggalian ide, perangkaian kata secara lebih baik, serta sejumlah kreativitas lain yang menjadikan tulisannya lebih menarik dan menimbulkan efek kebermanfaatan bagi pembacanya.

Tuntutan tersebut lebih banyak lagi apabila dikaitkan dengan kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Di dalam kurikulum tersebut, siswa dihadapkan pada sejumlah kompetensi yang berkaitan dengan keragaman jenis teks. Di kelas X, jenis-jenis teks yang dimaksud adalah teks anekdot, eksposisi, prosedur kompleks, laporan hasil observasi, dan negosiasi. Selain itu, di dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih menguasai keterampilan menulis.

(14)

Pada umumnya, baik siswa maupun guru merasa kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami oleh siswa adalah dalam menuangkan ide yang kreatif, memahami struktur dan kaidah penulisan teks prosedur kompleks, menyusun petunjuk-petunjuk secara sistematis, dan merangkai kata menjadi tulisan yang padu dan utuh agar bisa dipahami oleh pembaca. Siswa cenderung mengalami kekeliruan dalam hal mengemukakan urutan langkah-langkah dalam melakukan sesuatu. Padahal ciri utama dari teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi petunjuk-petunjuk yang tersusun secara sistematis. Langkah-langkah yang dikemukakan harus benar. Karena apabila terjadi kekeliruan dalam penyampaian urutan bisa menyebabkan hasil dari kegiatan menjadi gagal atau bahkan mencelakakan sehingga tulisan tersebut tidak menghasilkan kebermanfaatan untuk pembaca.

Dalam hal tersebut, perlu adanya penanganan yang tepat oleh guru dalam pengajarannya untuk memudahkan para siswa dalam menguasai kompetensi tersebut. Namun pada kenyataannya, karena teks prosedur kompleks merupakan salah satu materi baru dalam kurikulum 2013. Secara umum, guru mengalami kesulitan untuk menguasai kompetensi tersebut, dimana pemahaman guru tentang karakteristik dan teknik penulisan dari teks prosedur kompleks belum terpahami dengan baik. Sehingga dalam pembelajarannya, guru hanya mengandalkan buku teks. Tentunya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional tersebut, siswa akan merasa bosan. Hal itu dapat terjadi dimana alokasi waktu pada pembelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 dituntut selama 4x45 menit, akan tetapi guru tidak memanfaatkan waktu tersebut dengan berinovasi dalam menerapkan metode pembelajaran. Siswa pun mengalami kesulitan dalam menuangkan ide kretif dan menentukan keruntutan petunjuk yang menjadi ciri utama dari teks prosedur kompleks karena guru tidak memanfaatkan media pembelajaran.

(15)

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks yang dipelajari di sekolah agar pembelajaran tersebut tidak dianggap sulit dan membosankan lagi serta kegiatan belajar mengajar menjadi aktif, yakni dengan menerapkan metode Learning Together melalui media tayangan “Laptop Si Unyil” .

Sejauh pengamatan penulis, penelitian menggunakan metode Learning

Together pernah dilakukan sebelumnya oleh H.M Suyadi pada tahun 2009 dengan

judul penelitian “Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Metode

Learning Together Pada Siswa Kelas VII C Tahun Pelajaran 2009/2010”.

Pada penelitian tersebut disimpulkan bahwa metode Learning Together memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklusnya, yaitu siklus I (54,54%), siklus II (94,45%). Penerapan metode Learning Together mempunyai pengaruh positif, yaitu ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan metode Learning Together semakin meningkatkan motivasi belajar siswa.

Metode Learning Together ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Selain itu, pembelajaran tersebut memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Metode Learning Together adalah suatu pendekatan kooperatif yang setiap kelompok heterogen beranggotakan 4-5 siswa untuk membahas materi secara bersama-sama. Pendekatan kooperatif heterogen yang dikembangkan oleh iavid Johnson dan Roger Johnson (1999) ini menugaskan setiap kelompok bekerja sama untuk membahas suatu materi. Setiap kelompok mengumpulkan hasil pembahasan dan menerima penghargaan berdasarkan apa yang dihasilkan oleh kelompok tersebut.

(16)

menciptakan suatu proses belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan dalam menulis teks prosedur kompleks.

Media tayang merupakan media belajar yang memanfaatkan rekaman acara televisi. Dengan media tersebut, ditayangkan suatu bentuk kegiatan atau peristiwa secara berkesinambungan sehingga bisa memandu siswa dalam menulis teks yang bersifat prosedural.

Besarnya pengaruh media tayang terhadap peningkatan kompetensi siswa dalam belajar telah dibuktikan oleh banyak penelitian yang juga dikuatkan pendapat para ahli. Yovan P. Putra (2008) dalam bukunya yang berjudul Memori

dan Pembelajaran Efektif, mengatakan bahwa gambar di samping suara, aroma,

dan rasa, sangat besar pengaruhnya di dalam meningkatkan pemahaman belajar untuk menghindari timbulnya kebingungan tentang suatu konsep pada diri siswa. Media tayang disebut Yovan P. Putra (2008) sebagai bentuk dari realita eksternal yang akan memengaruhi kondisi emosional, mood, dan akhirnya berimplikasi pada prestasi belajar siswa. Lebih dari itu bahwa media tayang khususnya, sangat berpengaruh pada diri siswa dalam memahami suatu petunjuk.

Sejauh pengamatan penulis, Intan Ayu Lestari (2011) pernah melakukan penelitian dengan memanfaatkan media, yakni melalui media tayangan televisi dengan judul “Penggunaan Media Tayangan Talk Show Kick Andy di Metro TV dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Studi Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMK Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2010-2011)”. Pada hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa penggunaan media tayangan televisi talk show “Kick Andy” layak digunakan dan efektif dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi.

Adapun media tayangan “Laptop Si Unyil” itu sendiri merupakan salah satu program televisi di Trans TV yang menyajikan tayangan yang menjelaskan bagaimana proses sesuatu terjadi atau dibuat dari awal hingga menjadi sebuah produk siap pakai.

(17)

kaidah dari teks prosedur kompleks yang berisi langkah-langkah pengerjaan sesuatu yang disusun secara sistematis menurut urutan waktu atau bersifat kronologis (Kosasih, 2013, hlm. 66).

Dengan demikian, metode pembelajaran Learning Together yang disandingkan dengan media tayangan “Laptop Si Unyil” dianggap dapat membantu meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis teks prosedur kompleks.

Namun, untuk membuktikan lebih jelas keefektifan metode pembelajaran

Learning Together melalui media tayangan “Laptop Si Unyil” dalam

meningkatkan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks, penulis perlu melakukan langkah penelitian, yakni dengan rumusan judul Keefektifan Metode

Learning Together melalui Media Tayangan “Laptop Si Unyil” pada

Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kompleks.

B. IdentifikasiBMasalahBPenelitian

Kompetensi siswa dalam menulis teks prosedur kompleks masih belum optimal disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

1. Teks prosedur kompleks merupakan salah satu materi baru dalam kurikulum 2013. Secara umum pemahaman guru tentang karakteristik dan teknik penulisannya belum terpahami dengan baik.

2. Keterbatasan metode pembelajaran dan media penunjang untuk pengembangan materi-materi dalam kurikulum 2013 masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan metode dan media yang inovatif dan diminati para siswa.

(18)

4. Guru kurang berinovasi dalam menerapkan metode dan media pembelajaran pada materi menulis teks prosedur kompleks sehingga membuat siswa kurang termotivasi.

C. RumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.B

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas eksperimen di SMA Negeri 7 Bandung dalam menulis teks prosedur kompleks sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan metode Learning Together melalui media tayangan “Laptop Si Unyil”?

2. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas kontrol yang menggunakan metode Picture and Picture di SMA Negeri 7 Bandung? 3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks prosedur

kompleks siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode Learning

Together melalui media tayangan “Laptop Si Unyil” dengan siswa kelas

kontrol yang menggunakan metode Picture and Picture di SMA Negeri 7 Bandung?

D. TujuanBPenelitianB

Terkait dengan rumusan penelitian di atas, penulis tetapkan bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(19)

2. menggambarkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas kontrol yang menggunakan metode Picture and Picture di SMA Negeri 7 Bandung;

3. menggambarkan perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode

Learning Together melalui media tayangan “Laptop Si Unyil” dengan siswa

kelas kontrol yang menggunakan metode Picture and Picture di SMA Negeri 7 Bandung.

E. ManfaatBPenelitianB

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami teknik penulisan teks prosedur kompleks. Dengan metode pembelajaran yang dikaitkan dengan media tayangan, siswa dapat menulis suatu prosedur dengan benar karena mereka dihadapkan langsung dengan rangkaian peristiwa yang teramati. Sehingga, mereka dapat menuangkannya ke dalam tulisan secara jelas dan sistematis.

2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan pilihan lain bagi guru dalam menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat, khususnya untuk materi pembelajaran menulis teks prosedur kompleks.

3. Manfaat bagi sekolah

Sekolah dapat merekomendasikan kepada guru Bahasa Indonesia maupun guru mata pelajaran lainnya agar menggunakan metode dan media pengajaran yang variatif agar kualitas hasil pembelajaran menjadi lebih maksimal.

4. Manfaat bagi penulis

(20)

(21)

BABBVB

SIMPULANBDANBSARANB

B

A. SimpulanB

Berdeserken hesil enelisis den pengolehen dete yeng teleh dilekuken pede beb sebelumnye, meke diperoleh simpulen sebegei berikut.

1. Kemempuen siswe keles X Semester II SMA Negeri 7 Bendung Tehun Ajeren 2013/2014 delem menulis teks prosedur kompleks sebelum mengikuti pembelejeren yeng mengguneken metode Learning Together melelui medie teyengen “Leptop Si Unyil” pede keles eksperimen sudeh cukup mempu mengemukeken lengkeh-lengkeh kegieten secere beruruten. Nemun, peserte didik mengelemi kesuliten delem hel menuengken ide kreetif den merengkei kete menjedi tulisen yeng pedu den utuh eger bise dipehemi oleh pembece. Hel tersebut terjedi dikereneken kurengnye sumber yeng jeles mengenei lengkeh-lengkeh kegieten yeng eken dikemukeken. Hel ini ditunjukken sebeser 83,3% eteu 25 oreng peserte didik mesih berede pede ketegori “Cukup”, 13,3% eteu 4 oreng peserte didik berede pede ketegori “Beik”, den 3,3% eteu 1 oreng peserte didik berede pede ketegori “Senget Beik”. Sehingge, lebih deri setengeh jumleh deri siswe tersebut memperoleh nilei dengen ketegori “Cukup”.

Sedengken kemempuen siswe keles X Semester II SMA Negeri 7 Bendung Tehun Ajeren 2013/2014 delem menulis teks prosedur kompleks sebelum mengikuti pembelejeren yeng mengguneken metode iicture and iicture

(22)

Bendung sehingge, peserte didik pede keles kontrol sudeh sedikit memehemi mengenei teks prosedur kompleks. Meskipun sudeh perneh mempelejeri teks prosedur kompleks, nemun tidek semue peserte didik mempu memehemi teks prosedur kompleks sesuei dengen struktur den keideh teks tersebut dengen beik den bener.

2. Kemempuen siswe keles X Semester II SMA Negeri 7 Bendung Tehun Ajeren 2013/2014 delem menulis teks prosedur kompleks sesudeh mengikuti pembelejeren yeng mengguneken metode Learning Together melelui medie teyengen “Leptop Si Unyil” pede keles eksperimen mengelemi peningketen hesil belejer, beik itu delem espek struktur, keideh, meupun isi teks prosedur kompleks. Hel tersebut ditunjukken dengen edenye peserte didik yeng mendepetken nilei dengen ketegori “Senget Beik” yeng mencepei 13,3%, kemudien edenye peningketen peserte didik yeng mendepetken nilei dengen ketegori “Beik” yeng mencepei 70%, sedengken peserte didik yeng mendepetken nilei dengen ketegori “Cukup” menurun menjedi 16,6%. Sedengken kemempuen siswe keles X Semester II SMA Negeri 7 Bendung Tehun Ajeren 2013/2014 delem menulis teks prosedur kompleks sesudeh mengikuti pembelejeren yeng mengguneken metode iicture and iicture

(23)

meupun tes ekhir keles kontrol peserte didik yeng memperoleh nilei dengen ketegori “Senget Beik” sebenyek 0% eteu tidek ede peserte didik yeng memperoleh nilei dengen ketegori “Senget Beik” tidek ede.

3. Terdepet perbedeen yeng signifiken entere kemempuen menulis teks prosedur kompleksi peserte didik keles eksperimen dengen mengguneken metode

Learning Together melelui medie teyengen “Leptop Si Unyil” dengen kemempuen menulis teks prosedur kompleks peserte didik keles kontrol dengen mengguneken metode iicture and iicture. Hel ini terbukti deri hesil nilei rete-rete sebelum den sesudeh diberiken perlekuken dengen metode

Learning Together melelui medie teyengen “Leptop Si Unyil” di keles eksperimen edeleh sebeser 6,25 den 7,0. Deri kedue dete tersebut depet kite ketehui behwe keneiken nilei rete-rete keles eksperimen pede pretes (6,25) den pescetes (7,0), selisih mencepei 0,75 engke. Sementere itu, rete-rete nilei di keles kontrol sebelum den sesudeh diberiken perlekuken metode iicture and iicture edeleh 6,51 den 6,25. Deri kedue dete tersebut depet kite ketehui behwe edenye penurunen nilei rete-rete keles kontrol pede pretes (6,51) den pescetes (6,25), selisih mencepei 0,26 engke. Dengen demikien, berdeserken rete-rete skor pretes den pescetes di keles eksperimen den keles kontrol, peningketen nilei yeng signifiken terjedi di keles eksperimen sedengken di keles kontrol terjedi penurunen.

B. SaranB

Berdeserken penelitien yeng teleh dilekuken, ede beberepe seren yeng depet penulis sempeiken edeleh sebegei berikut.

1. Pengguneen metode Learning Together melelui medie teyengen “Leptop Si Unyil” cukup beik, sehingge depet menjedi referensi untuk guru delem pembelejeren menulis teks prosedur kompleks.

(24)