MODEL TEMUAN TERBIMBING BERORIENTASI BERPIKIR KREATIF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN
MENULIS ARTIKEL PRAKTIS
(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ciranjang, Cianjur)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
oleh EMI FATIMAH
NIM 1204638
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA
MODEL TEMUAN TERBIMBING BERORIENTASI BERPIKIR KREATIF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN
MENULIS ARTIKEL PRAKTIS
(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ciranjang, Cianjur)
Oleh Emi Fatimah
S.Pd. Universitas Terbuka, 2005
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
© Emi Fatimah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK………..i
KATA PENGANTAR……….…………..ii
UCAPAN TERIMA KASIH……….iv
DAFTAR ISI……….………vi
DAFTAR GAMBAR..………..ix
DAFTAR TABEL………..…x
DAFTAR LAMPIRAN………xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian………1
B. Identifikasi Masalah………4
C. Rumusan Masalah………...4
D. Tujuan Penelitian………5
E. Manfaat Penelitian………...6
F. Anggapan Dasar Penelitian……….6
G. Definisi Operasional………...6
H. Hipotesis ………8
BAB II ARTIKEL PRAKTIS, MODEL TEMUAN TERBIMBING BERORIENTASI BERPIKIR KREATIF, MEDIA GAMBAR………..10
A. Menulis Artikel Praktis……….10
B. Kemampuan Menulis Artikel Praktis………13
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif melalui Media Gambar
………..……….18
D. Penggunaan Aspek-Aspek Kebahasaan dalam Menulis Artikel Praktis…… 34
E. Penelitian Terdahulu………..40
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian……….……….44
B. Desain Penelitian………...………44
C. Sumber Data Penelitian……….………45
D. Instrumen Penelitian..………...46
E.Teknik Pengumpulan Data……….55
F.Teknik Pengolahan Data……….57
G Menafsirkan Hasil Penelitian……….57
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengantar ………58
B. Profil Kemampuan Menulis Artikel Praktis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ciranjang………...………58
C. Rancangan Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif melalui Media Gambar dalam Pembelajaran Menulis Artikel Praktis………60
D. Deskripsi Pelaksanaan Proses Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Model Temuan Terbimbing Berorietasi Berpikir Kreatif melalui Media Gambar……….…….62
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif melalui
Media Gambar………...………71
F. Deskripsi Kemampuan Siswa dalam Menulis Artikel Praktis ……….79
G. Deskripsi Data dan Pembahasan Hasil Penelitian………...178
1. Mengolah Skor Prates dan Pascates Menjadi Nilai………….…………..178
2. Menghitung Nilai Rata-Rata Prates dan Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………...181
3.Tingkat Kemampuan Menulis Artikel Praktis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……….………184
4. Uji Reliabilitas Antarpenimbang ………...….………187
5. Uji Normalitas Data Prates Kelas Eksperimen…….…....………188
6. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol………..………190
7. Uji Homogenitas Dua Varians……….….………...………….192
8. Uji Hipotesis……….………193
H. Perbaikan pembelajaran menulis artikel praktis dengan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif….………..……196
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...199
A. Simpulan……….199
B. Saran………201
DAFTAR PUSTAKA………..……204
LAMPIRAN-LAMPIRAN………...207
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
2.1 Skema Perencanaan Pembelajaran Temuan
Terbimbing……….. 29
3.1 Desain Penelitian The Randomized Posttes-Only Control Group Design - Using Matched Subjects…….. 45
4.1 Contoh dan Noncontoh yang Diobeservasi oleh Siswa……… 63
4.2 Bahan-Bahan untuk Membuat Fla……… 63
4.3 Bahan dan Alat untuk Membuat Puding………. 64
4.4 Langkah ke-1 Membuat Puding……….. 64
4.5 . Langkah ke-2 Membuat Fla……….. 65
4.6 Pelaksanaan Pembelajaran Menulis dengan Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar………. 65
4.7 Grafik Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen………. 190
4.8 Grafik Uji Normalitas Data Kelas Kontrol……… 191
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
2.1 Bentuk–Bentuk Contoh dan Penggunaan dalam Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir
Kreatif……… 30
3.1 Kisi-Kisi Obeservasi Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Model Temuan Terbimbing
Berorientasi Berpikir Kreatif……….. 48
3.2 Kisi-Kisi Wawancara Tentang Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Model Temuan Terbimbing
Berorintasi Berpikir Kreatif……... 49
3.3 Pedoman Penilaian Menulis Artikel Praktis…………. 50
3.4 Kisi-Kisi Angket Pendapat Siswa terhadap Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Artikel
Praktis………...……….. 54
4.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Model Temuan Terbimbing
Berorientasi Berpikir Kreatif……….. 69
4.2 Pendapat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Artikel Parktis dengan Model Temuan Terbimbing
Berorientasi Berpikir Kreatif……….. 72 4.3 Judul Prates Menulis Artikel Praktis Kelas Kontrol….. 80 4.4 Judul Prates Menulis Artikel Praktis Kelas Eksperimen 80 4.5
4.6
Judul Pascates Menulis Artikel Praktis Kelas
Eksperimen………
Judul Pascates Menulis Artikel Praktis Kelas
Kontrol……….
81
83 4.7 Skor dan Nilai Prates Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol……… 179
4.8 Skor dan Nilai Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol……….. 180
4.9 Rata-Rata Nilai Prates dan Pascates Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol………... 182
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……… 183 4.11 Tingkat Kemampuan Menulis Artkel Praktis Kelas
Eksperimen……… 185
4.12 Tingkat Kemampuan Menulis Artikel Praktis Kelas
Kontrol……… 186
4.13 Tabel Guilford……… 188
4.14 Hasil Uji Normalitas Data Prates Kelas Eksperimen…. 188
4.15 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol……….. 191
4.16 Uji Homogenitas……… 193
4.17 Uji Beda Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lamp
Judul Lampiran Halaman
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)………. 207
2 Lembar Soal Menulis Artikel Praktis……….. 213
3 Lembar Kerja Siswa………. 214
4 Pedoman Revisi……….. 215
5 Lembar Observasi Terstruktur Kegiatan Belajar Mengajar Menulis Artikel Praktis dengan Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif……….. 216
6 Pedoman Wawancara Tentang Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif………. 218
7 Angket Pendapat Siswa terhadap Model Temuan Terbimbing Berotientasi Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Artikel Praktis……….. 220
8 Lembar Observasi Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif (untuk Siswa)……….. 222
9 Foto-Foto Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Model Temun Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif……….. 225
10 Uji Beda Nilai Rata-Rata Prates dan Nilai Rata-Rata Pascates Kelas Eksperimen………. 227
11 Uji Beda Rata-Rata Nilai Prates dan Nilai Rata-Rata Nilai Pascates Kelas Kontrol………..……. 229
12 Uji Beda Rata-Rata Nilai Prates Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol………... 231
13 Sampel Hasil Prates dan Pascates Menulis Artikel Praktis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……… 234
14 Pernyataan Kelayakan Instrumen……….. 235
15 SK Pembimbing………. 236
16 Surat Permohonan Mengadakan Penelitian……… 237
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
MODEL TEMUAN TERBIMBING BERORIENTASI BERPIKIR KREATIF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL
PRAKTIS
(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMPN 1 Ciranjang, Cianjur)
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam berinteraksi sosial bahasa merupakan media yang sangat dominan di
dalam kehidupan manusia. Manusia memberdayakan bahasa sebagai alat untuk
mengekspresikan pikiran, pengalaman, sikap dan perilaku. Dalam kehidupan
manusia, segala sesuatu seperti keinginan, harapan, permintaan, penolakan,
kesedihan, kebahagiaan, dan pokok pikiran disampaikan dengan bahasa. Bahasa
sebagai alat komunikasi menjadi perekat, pemertahan, dan pemerkuat hubungan
sosial dalam kehidupan kelompok. Artinya, roda kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial dapat terus-menerus berjalan berkat adanya bahasa.
Bahasa sangat dominan perannya dalam kehidupan manusia, membuat mata
pelajaran bahasa juga sangat penting dalam kurikulum sekolah di semua jenjang
pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Siswa dibekali
kemampuan berbahasa dalam rangka menyiapkan diri menjadi manusia mandiri
sebagai makhluk sosial yang bermutu. Menggali informasi dari sumber bacaan,
menyimak dari tuturan mitra wicara atau narasumber dan menyampaikan pokok
pikiran secara lisan serta tertulis dan mengurai pengalaman dengan bahasa
merupakan pembekalan keterampilan berbahasa. Hal ini menjadikan mata pelajaran
bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran inti dan strategis.
Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama diberikan pada setiap
semester mulai dari semester satu sampai dengan semester enam. Alokasi waktu
pembelajaran yang disediakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP
sebanyak empat jam pelajaran dalam satu minggu. Dalam ujian nasional mata
pelajaran bahasa Indonesia dijadikan sebagai mata ujian wajib untuk sekolah dasar
2
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan ujian nasional merupakan nilai yang menentukan kelulusan sekolah bagi siswa.
Siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar kelulusan nasional dinyatakan tidak
lulus.
Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah mewujudkan siswa yang
terampil berbahasa Indonesia dalam berbagai konteks sesuai dengan jenjang
pendidikannya. Siswa diharapkan mampu mengungkapkan pengalaman hidupnya
baik secara tertulis maupun secara lisan. Bahasa yang mereka gunakan diharapkan
mengikuti aturan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pilihan kata yang
mereka gunakan harus memperhatikan dua persyaratan pokok yaitu ketepatan dan
kesesuaian (Akhadiah, 1995: 83).
Keterampilan menulis merupakan kompetensi yang dibutuhkan oleh siswa,
karena dengan menulis maka akal budi, hati nurani, jiwa, naluri, serta nalar siswa
akan diasah (Hakim, 2008: 31). Menulis juga merupakan media bagi siswa untuk
mengaktualisasikan diri, sebagaimana yang diungkapkan oleh Abraham Harorl
Maslow (Hasim, 2012: 3) bahwa “Kebutuhan dasar tertinggi manusia adalah
aktualisasi diri (self actualization)”. Dengan demikian, berlatih menulis berarti
melatih siswa agar terbiasa mengaktualisasikan diri dalam bentuk karya tulis terhadap
lingkungannya yang kelak akan bermanfaat untuk kehidupan mereka di masa datang.
Menulis sejatinya didasarkan pada upaya untuk memenuhi kebutuhan
mengaktualisasikan diri, berbagi ilmu dan pengalaman, dan melakukan penyadaran
kepada publik. Untuk itulah pembelajaran menulis di sekolah perlu diarahkan pada
peningkatan kemampuan siswa dalam menyampaikan gagasan, pengalaman, pesan,
dan perasaannya secara tertulis dalam berbagai bentuk karangan. Menulis cerita,
puisi, surat, laporan, berita, naskah drama dan artikel merupakan langkah-langkah
untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam menulis.
Sejalan dengan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
3
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diselenggarakan harus berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta
didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, relevan dengan kebutuhan, menyeluruh dan
berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan global,
nasional dan lokal (Mulyasa, 2010: 151-153).
Namun pada kenyataannya dalam pembelajaran menulis, berpusat pada potensi
dan perkembangan peserta didik, faktor kebutuhan peserta didik dan lingkungannya,
serta tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dirasakan masih kurang mendapat perhatian yang serius. Demikian pula ada
kesulitan-kesulitan dalam kegiatan menulis baik permasalahan kebahasaan dan
masalah di luar bahasa yang masih menjadi kendala bagi siswa.
Kemampuan menulis siswa sulit berkembang karena kurang dalam proses belajar
dan latihan, sangat minim dengan penguatan berupa bimbingan. Kemampuan siswa
untuk menuangkan ide serta mengorganisasikannya kurang terpantau, demikian pula
teori kebahasaan seperti masalah ejaan dan tanda baca kurang diperhatikan. Sering
sekali siswa menulis secara langsung dan kurang diberikan arahan, stimulan atau
pancingan, serta tidak menyunting hasil karangan mereka terlebih dahulu. Kesulitan
atau kesalahan yang dialami siswa pun berlanjut dari tahun ke tahun, sehingga perlu
adanya penelitian yang tepat untuk membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan menulis dengan metode atau model pembelajaran menulis yang efektif.
Beberapa penelitian yang korelasional telah dilakukan oleh Nurjanah (2005)
melakukan penelitian dalam menulis dengan menerapkan model belajar
konstruktivisme. Ida Zulaeha (2008) pembelajaran menulis kreatif dalam konteks
multikultural dengan model inkuiri sosial. Sri Nurasiawati (2010) melakukan
penelitian dalam pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis
milis. Model hipotetik dalam pembelajaran menulis kreatif berbasis kunci mayer
4
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran menulis karangan ilmiah dengan fokus kalimat efektif oleh Eni
Sukaeni (2012).
Setelah dicermati, ternyata pembelajaran menulis artikel praktis dengan model
temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media gambar belum pernah
dilakukan oleh siapapun. Hal tersebut memberikan motivasi kepada penulis untuk
mengujicobakannya. Model ini diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan yang
signifikan.
B.Identifikasi Masalah
Penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. siswa kurang mampu menulis artikel praktis, hal ini disebabkan pembelajaran
menulis artikel praktis masih dianggap sebagai keterampilan menulis yang
cukup sulit terutama bagi siswa SMP kelas VIII, sehingga siswa belum
mempraktikan menulis artikel praktis di sekolah.
2. aspek kebahasaan dan di luar bahasa belum optimal dikuasai oleh siswa. Siswa
sering mengeluh sulit merepresentasikan idenya ke dalam tulisan,
mengorganisasikan ide, mencari kosa kata yang tepat, menyusun kalimat efektif
dan masih adanya kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca.
3. penelitian mengenai pembelajaran menulis artikel praktis dengan model temuan
terbimbing berorientasi pada berpikir kreatif melalui media gambar belum
pernah dilakukan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas
maka penulis merumuskan masalah penelitian, yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimanakah profil kemampuan menulis artikel praktis siswa SMP kelas VIII
SMP Negeri I Ciranjang?
2. Bagaimana rancangan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui
5
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana proses pembelajaran menulis artikel praktis dengan model temuan
terbimbing dengan berorientasi pada berpikir kreatif melalui media gambar?
4. Apakah model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media
gambar efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis artikel praktis?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan:
1. kemampuan menulis artikel praktis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ciranjang
Kabupaten Cianjur tahun pelajaran 2013-2014;
2. rancangan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media
gambar pada pembelajaran menulis artikel praktis;
3. proses pembelajaran menulis artikel praktis dengan menggunakan model
temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media gambar;
4. efektifitas model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media
gambar dalam menulis artikel praktis siswa kelas VIII SMPN 1 Ciranjang.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat dilihat manfaatnya sebagai berikut.
1. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi guru/pengajar dalam
pembelajaran menulis artikel praktis, bagi siswa melalui model temuan
terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media gambar akan
mempermudah siswa menemukan ide, memahami konsep, dan menerapkannya
dalam konteks baru, mengorganisasikan gagasan, mengembangkannya dalam
tulisan artikel praktis dengan memperhatikan aspek-aspek mekanik dalam
6
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Secara teoretis, penelitian model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif
melalui media gambar memberikan kontribusi terhadap pengembangan
pembelajaran menulis, akan berdampak pada perencanaan pembelajaran
menulis, terutama menulis yang menuntut kreativitas dan upaya untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.
3. Hasil penelitian pembelajaran menulis artikel praktis dengan model temuan
terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media gambar akan berguna
sebagai referensi dan bahan evaluasi tentang peningkatan kemampuan siswa
dalam menulis artikel praktis.
F. Anggapan Dasar Penelitian
Hal-hal yang menjadi anggapan dasar peneliti dalam mengadakan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Belajar bahasa pada dasarnya adalah belajar berkomunikasi. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan kepada peningkatan keterampilan
siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia baik secara lisan maupun
tertulis;
2. Kegiatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia harus ditunjang oleh
sebuah metode pembelajaran yang handal dan media yang tepat sehingga dapat
mengantarkan guru dan siswa ke arah ketercapaian tujuan pembelajaran;
3. Menampilkan contoh yang berkualitas dalam pembelajaran membuat
pembelajaran lebih kreatif, efektif dan efisien;
4. Komponen-komponen pendukung dalam karangan harus diperhatikan sejak
anak belajar menulis.
7
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara operasional istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini diuraikan
seperti berikut ini.
1. Model Temuan Terbimbing yang dimaksud adalah satu model pembelajaran
dimana guru sebagai pembimbing dapat mengarahkan eksplorasi yang
dilakukan oleh siswa secara bertahap menuju sasaran yang ingin dicapai
(Hariyadi, 2009: 4). Dikaitkan dengan pembelajaran yang berorientasi pada
berpikir kreatif melalui media gambar maksudnya contoh-contoh gambar
sebagai media/perantara (Musfiqon, 2012: 26-27) disajikan agar dapat
memotivasi dan merangsang siswa menemukan konsep artikel praktis dan
memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan berbagai metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja
kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah (Rusman, 2011: 324).
Melalui contoh gambar proses kreatif mengalir melalui lima tahap, yaitu:
siswa mengidentifikasi masalah, tujuan, atau tantangan (persiapan) mencerna
fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran (inkubasi), kemudian mendesak
ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan (iluminasi), dan memastikan
apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah (verifikasi), mengambil
langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut (aplikasi) (DePorter,
2011: 301).
2. Berdasarkan fase-fase model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif
melalui media gambar pada pembelajaran menulis artikel praktis dapat
digambarkan langkah-langkahnya sebagai berikut.
a. Fase Pendahuluan
Guru menetapkan fokus dan tujuan pembelajaran, yaitu menulis artikel
praktis
8
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru menyajikan contoh berupa gambar-gambar yang akan dijadikan
topik menulis artikel praktis dan noncontoh yang tidak dapat dijadikan
topik artikel praktis, selanjutnya siswa mengobservasi, mengidentifikasi,
menginvestigasi dengan merespon dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari guru yang bersifat terbuka (beragam jawaban). Pada tahap ini siswa
digiring pada suasana kritis dan kreatif untuk memunculkan cara dan sikap
belajar yang berbeda, lebih bebas, terbuka, aktif, dan senang memberikan
gagasan sebanyak mungkin.
c. Fase Konvergen
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang dirancang untuk
membantu siswa mengidentifikasi konsep artikel praktis dan generalisasi
atau ciri-ciri utama dari artikel praktis. Dengan kata lain guru membimbing
siswa supaya respon mereka seragam, ini disebut dengan fase konvergen.
Guru mengarahkan siswa mengorganisasikan gagasannya berdasarkan
bahan-bahan yang telah digali dari siswa, sehingga siswa dapat
menentukan organsasi tulisan dan pengembangan gagasannya secara
sistematis dan kreatif. Pada fase ini harus terbangun secara aktual
pengetahuan mereka tentang artikel praktis.
4. Fase Penutup dan Penerapan
Penutup terjadi kala siswa mampu secara lisan menyatakan
karakteristik dari konsep artikel praktis dan ciri-cirinya. Setelah itu siswa
mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam konteks baru berupa tulisan
artikel praktis (Eggen dan Kauchak, 2012: 189-198).
2. Adapun kemampuan menulis artikel praktis maksudnya kemampuan
mengungkapkan gagasan kepada pihak lain secara tertulis dalam bentuk artikel
praktis, yang ditandai dengan kemampuan menguraikan petunjuk-petunjuk
9
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperbaiki, atau mengoperasikan sesuatu atau alat secara berurutan/sistematis
dan lengkap dengan kalimat efektif, bahasa popular, segar, dan komunikatif.
Selain itu siswa diharapkan mampu memaparkan petunjuk praktis tersebut
secara kreatif, yang ditandai dengan: (1) mampu berpikir kritis dan banyak ide
atau gagasan, (2) melihat hal yang sama, tetapi melalui cara berpikir yang
berbeda, (3) mampu menggabungkan sesuatu yang belum pernah tergabung
sebelumnya, (4) mampu menemukan atau mendapatkan ide atau pemecahan
baru (Uno dan Mohamad, 2011: 154).
H. Hipotesis Penelitian
Berhubungan dengan permasalahan, tujuan dan landasan teori penelitian ini,
maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
H1 : Penerapan model temuan terbimbing berorienasi berpikir kreatif melalui
media gambar efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis artikel
praktis
H0 : Penerapan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui
media gambar tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dibutuhkan sebagai panduan bagi peneliti dalam melaksanakan
penelitiannya. Penelitian ini melalui langkah-langkah yang disusun secara sistematis
dan komprehensif, yakni penentuan metode penelitian, desain penelitian yang
digunakan, sumber data penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengolahan data.
A. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,
sedangkan metode penelitiannya dengan metode kuasi eksperiman. Metode
penelitian e kuasi eksperimen digunakan dalam penelitian ilmu sosial dan bahasa
karena kita dihadapkan pada berbagai persoalan seperti sikap manusia, pembelajaran
bahasa dan sikap bahasa. Dengan menggunakan rancangan kuasi eksperimen kita
dapat mengontrol banyak variabel dan batasan dari jenis interpretasi yang kita
lakukan untuk mengetahui sebab pengaruh pertautan dari generalisasi pernyataan kita
(Syamsudin AR dan Vismaia, 2006: 162).
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantiatif karena dalam
pendekatan kuantitatif tergambar jelas permasalahan penelitian. Yakni adanya
kesenjangan antara beberapa prinsip pengembangan kurikulum KTSP dengan
kenyataan yang ada, sehingga kebutuhan peserta didik dan lingkungannya, tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni kurang terpenuhi.
Adapun metode penelitiannya dengan melakukan penelitian kuasi eksperimen
karena peneliti akan mengujicobakan sebuah model pembelajaran yang diharapkan
akan diketahui efektifitas penggunaan model temuan terbimbing dalam pembelajaran
menulis artikel praktis.
45
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rancangan/desain penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan
penjodohan terhadap subjek pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (The
Randomized Posttest-Only Control Group Design, Using Matched Subjects)
Dilakukan tes awal dan tes akhir. Rancangan ini tidak menjamin terpenuhinya
ekuivalensi. Proses pemasangannya pun tidak dilakukan secara acak. Desain
penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. The Randomized Posttest-Only Control Group Design-
Using Matched Subject
Keterangan:
M : Penjodohan terhadap subjek
O1: tes awal pada kelas eksperimen
O2: tes akhir pada kelas eksperimen
O3: tes awal pada kelas kontrol
O4: tes akhir pada kelas kontrol
X1 : perlakuan pada kelas eksperimen
X2 : perlakuan pada kelas kontrol (Syamsudin dan Vismaia.2006: 163)
C. Sumber Data Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ciranjang,
Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2013-2014 dengan jumlah populasi sebanyak 9
(sembilan) kelas.
O1 M X1 O2
46
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Sampel
Berdasarkan keadaan siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ciranjang Tahun
Pelajaran 2013/2014 yang memiliki karakteristik sebagai berikut. (1) semua kelas
VIII adalah kelas pembelajaran yang sama rata, artinya mereka mendapatkan
perencanaan pembelajaran yang sama karena tidak terdapat kelas unggulan pada
setiap kelas dan angkatan, (2) alokasi waktu pelajaran bahasa Indonesia
masing-masing kelas sama setiap minggu, yakni 4 x 40 menit. Berdasarkan fakta tersebut di
atas jelas bahwa kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan awal bahasa Indonesia
yang relatif sejajar, maka akan diambil sampel dengan teknik purposive sampling.
Penentuan sebanyak 2 kelas sebagai sampel, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, dipilih tidak secara acak namun dianggap dapat mewakili
populasi yang ada.
D. Instrumen Penelitian
Di dalam memilih instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal,
yaitu objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga
peneliti, dan teknik yang digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. instrumen pembelajaran
Instrumen ini berupa kerangka atau langkah langkah model pembelajaran yang
akan digunakan ketika perlakuan berlangsung. Langkah-langkah model
pembelajaran temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif yang dilakukan oleh
guru dan siswa di kelas. Di dalamnya termasuk rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), instrumen penilaian berikut parameternya. Berikut ini tahapan-tahapan
pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperiman.
a.. Tahap 1 : Prates
Siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol melaksanakan prates menulis
47
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tahap 2 : Perlakuan
Perlakuan di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran temuan
terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media gambar. Pembelajaran
dimulai oleh guru dengan menyampaikan fokus pembelajaran yakni menulis
artikel praktis disertai tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Selanjutnya guru menampilkan contoh-contoh gambar yang akan menjadi
bahan untuk membuat tulisan artikel praktis, siswa mengamati . Selanjutnya
guru juga menampilkan noncontoh, siswa membandingkannya dengan contoh.
Dengan contoh guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memancing
siswa berpikir yang memandu siswa agar memahami konsep menulis artikel
praktis berikut tahapan-tahapan praktik sesuai gambar yang ditampilkan.
Kemudian ditampilkan pula contoh gambar yang sudah kreatif dan gambar
yang masih tradisional, lalu siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi perbedaan
keduanya. Secara tidak langsung siswa diarahkan pada menulis artikel praktis
yang kreatif. Pada pertemuan selanjutnya siswa mengerjakan lembar kerja
siswa yang dirancang untuk mengumpulkan bahan-bahan/referensi tulisan
artikel praktis.Selanjutnya merencanakan menulis artikel praktis secara kreatif
dengan membuat out line tulisan terlebih dahulu, kemudian
mengembangkannya menjadi artikel praktis dan terakhir merevisi tulisan artikel
praktis dalam aspek kebahasaan dan nonbahasa.
Sementara di kelas kontrol perlakuan dengan metode konvensional, pada
pertemuan pertama siswa mendapat penjelasan mengenai artikel praktis dan
tanya jawab dengan siswa berkenaan dengan menulis artikel pratis selanjutnya
siswa diberi tugas atau mempraktikan menulis artikel praktis.
c.. Tahap 3 : Pascates
Siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol melaksanakan
48
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. instrumen pengumpulan data/perlakuan
Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrumen diuji validitas dan
realibilitasnya, agar data yang diperoleh merupakan data yang representatif.
Instrumen dalam penelitian ini antara lain:
a. Soal
Melalui soal tes menulis data dikumpulkan. Instrumen yang digunakan untuk
prates dan pascates adalah sama. Adapun soalnya terlampir.
b. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan oleh observer pada saat mengobservasi kegiatan
pembelajaran. Lembar observasi yang peneliti gunakan adalah lembar
observasi terstruktur. Hal ini dilakukan untuk mempermudah observer
menilai dan menginterpretasikan hasil observasinya. Adapun kisi-kisi
observasi yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Observasi Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif melalui Media Gambar
Masalah Tujuan Sumber
Data
Kegiatan Pembelajaran yang Diamati No. Item Proses belajar mengajar dengan model temuan terbimbing berorientasib erpikir kreatif dalam pembelajaran menulis artikel praktis
Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan model temuan terbimbing berorientasi
berpikir kritis pembelajaran menulis artikel praktis
Kegiatan Pembela-jaran
1. penyampaian apersepsi, tujuan, fokus pembelajaran, dan membagi kelompok
2. pemajanan contoh dan noncontoh untuk diobservasi 3. memberi waktu untuk berpikir kepada siswa untuk menelaah contoh yang dipajankan dan
membandingkan dengan
noncontoh
4. mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang
1,2,3
4
5
49
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membimbing pemahaman pada konsep artikel praktis, karakeristik dan organisasi artikel praktis siswa
5. guru memberi pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing siswa mengembangkan gagasan-gagasan kreatif dalam menulis artikel praktis
6. merevisi tulisan artikel praktis siswa oleh teman sebaya dengan bimbingan guru
7. Menyimpulkan pembelajaran bersama-sama
9,10,11
12,13,
14
15
c. Pedoman wawancara
Peneliti ingin mengetahui kendala, tanggapan dan sikap guru terhadap
model pembelajaran temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif dalam
menulis artikel praktis . Untuk itu dibuat pedoman wawancara berupa kisi-kisi
pertanyaan untuk diajukan dalam interviu/wawancara dengan guru yang
bersangkutan, sebagai berikut.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Wawancara tentang Pembelajaran Menulis Artikel Praktis dengan Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif melalui Media Gambar
Masalah Tujuan Sumber
Data
Aspek yang Diukur No.
Item Bagaimana pendapat guru/pengajar tentang model temuan terbimbing berorientasi
Untuk memperoleh atau menghimpun pendapat guru/pengajar tentang model temuan
terbimbing berorientasi berpikir kreatif dalam pembelajaran menulis artikel praktis Model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif dalam pembelajara
1. Pernah atau tidaknya
menggunakan model
tersebut
1
2. Dapat atau tidaknya
model tersebut
mengembangkan gagasan kreatif siswa
50
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berpikir kreatif dalam pembelajaran menulis artikel praktis n menulis artikel praktis
3. Tepat atau tidaknya model tersebut diterapkan dalam menulis artikel praktis
3
4. Dapat tidaknya
menambah interaksi
antarsiswa, guru dengan siswa, siswa dengan media
4,5,6
5. Dapat tidaknya
diimplementasikan ke dalam RPP
7
6. Hambatan yang dirasakan dan cara mengatasinya
8, 9
7. Keunggulan dan
kelemahan model tersebut
10,
11
8. Saran/masukan untuk
perbaikan penggunaan
model pembelajaran dalam menulis artikl praktis
12
9. Dapat tidaknya model
tersebut memperbaiki
/merevisi kesalahan siswa dalam penggunaan ejaan
13
10. Dapat tidaknya model tersebut meningkatkan kemampuan menulis artikel praktis siswa
14
11. Mungkin atau tidak untuk digunakan pada pembelajaran keterampilan berbahasa lainnya
15
d. Instrumen Pedoman Penilaian
Untuk menilai kemampuan menulis artikel praktis siswa, peneliti menggunakan
pedoman penilaian sebagai berikut.
51
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman Penilaian Menulis Artikel Praktis
Komponen Kemampuan Menulis
Tingkat Level Skor
Indikator Kemampuan Parameter Berpikir Kreatif dalam Menulis Artikel Praktis
Isi Artikel Prakis
Sangat baik
30-27 Sangat menguasai/ memahami
subjek/petunjuk praktis; isinya sangat luas dan
lengkap; tahapan
pekerjaan sangat
sistematis, sangat terjabar; sangat kreatif; sangat relevan dengan judul; dan tuntas
Sangat kreatif: Siswa dapat menggunakan cara
baru; menyesuaikan
dengan gagasan lain; mengubah
bentuk/ukuran/proses; menambah
bahan/memperluas;
mengganti pendekatan lain; menyusun pola lain; menggabung dengan yang lain
Baik 26-22 Memahami
subjek/petunjuk praktis;
luas dan
lengkap;tahapan
peerjaan sistematis; terjabar; kreatif; relevan dengan judul; tetapi rinciannya kurang lengkap
Kreatif: siswa dapat menyesuaikan dengan
gagasan lain,
menggunakan cara baru, mengubah
bentuk/ukuran/proses, menambah bahan, tetapi
tidak mengganti
pendekatan lain atau menyusun pola lain dan menggabung dengan yang lain
Sedang 21-17 Pengetahuan tentang subjek terbatas; tahapan
pekerjaan kurang
sistematis; kurang lengkap; kurang kreatif; pengembangan tema
kurang memadai;
kurang terjabar; kurang terinci.
Kurang kreatif: siswa dapat menggunakan cara
baru, menyesuaikan
dengan gagasan lain, tetapi
tidak mengubah
bentuk/ukuran/proses,
menambah bahan, ,
52
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggabung dengan yang lain
Kurang 16-13 Tidak memahami
subjek; tidak ada substansi; plagiat; tidak kreatif tidak relevan dengan judul; tidak mengena; tidak cukup untuk dinilai.
Tidak kreatif: Siswa tidak dapat menggunakan cara baru, tidak menyesuaikan dengan gagasan lain, tidak mengubah
bentuk/ukuran/proses, tidak menambah bahan,
tidak mengganti
pendekatan lain, tidak menyusun pola lain, tidak menggabung dengan yang lain
Organisasi Artikel Praktis
Sangat baik
20-18 Sangat teratur dan lengkap (pendahuluan, isi, penutup); gagasan ternyatakan dengan sangat jelas; sangat
kaya akan
gagasan/kreatif; urutan sangat logis; kohesi sangat tinggi
Pendahuluan berisi fakta-fakta yang relevan dengan topik
Pengait : mengaitkan fakta
dalam pendahuluan
dengan isi
Isi : langkah-langkah membuat, memperbaiki, mengoperasikan,
melakukan sesuatu/alat Penutup : kesimpulan dan ajakan
Baik 17-14 Teratur dan lengkap; gagasan ternyatakan dengan jelas; kaya akan gagasan/kreatif; urutan logis; kohesif
Sedang 13-10 Kurang teratur dan lengkap; pokok pikiran kurang ternyatakan dengan jelas; kurang gagasan/kurang kreatif; urutan kurang logis; dan kurang kohesif Kurang 9-7 Tidak teratur dan rapi;
53
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jelas, miskin gagasan; urutan tidak logis; tidak kohesif
Kosa kata Sangat
baik
20-18 Pilihan kata dan ungkapan sangat tepat dan cermat/efektif; sangat bervariasi/sangat luas; segar dan populer,
sangat menguasai
pembentukan kata
Kosa kata unik, tidak lazim
Baik 17-14 Penggunaan kosakata efektif; luas/ cukup bervariasi; menguasai pembentukan kata; pemilihan kata tepat Sedang 13-10 Terbatas dalam diksi;
penggunaan kosakata kurang efektif; kurang
menguasai dalam
pembentukan kata. Kurang 9-7 Tidak efektif; tidak
memahami
pembentukan kata; tidak menguasai kata-kata.
Bahasa dan kalimat
Sangat baik
25- 22 Sangat menguasai tata bahasa; sangat sedikit kesalahan penggunaan dan penyusunan kalimat dan kata-kata; dapat menggunakan kalimat
menarik; dan
komunikatif.
Bahasa sangat menarik, segar, dan komunikatif
Baik 21-18 Penggunaan dan
penyusunan kalimat sederhana; sedikit kesalahan tata bahasa
tetapi tidak
mengaburkan makna; kata-kata/kalimat
54
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kurang menarik namun komunikatif.
Sedang 17-11 Kesulitan dalam
penggunaan dan
penyusunan kalimat sederhana; kesalahan dalam tata kalimat dan maknanya
membingungkan.
Bahasa kurang menarik, segar, popular
Kurang 10-7 Tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, tidak layak dinilai
Bahasa tidak menarik, segar dan popular
Ejaan dan
Tanda Baca
Sangat baik
5 Sangat menguasai
kaidah penulisan kata, ejaan dan tanda baca
Baik 4 Menguasai kaidah
penulisan kata, ejaan, dan tanda baca dengan sedikit menggunakan kesalahan
Sedang 3 Kurang menguasai
dalam kaidah penulisan kata, ejaan dan tanda baca dengan banyak kesalahan
Kurang 2 Tidak menguasai
kaidah penulisan kata, ejaan, dan tanda baca; tidak layak dinilai
Sumber : Jacobs, H.L, dkk. 1981. Testing ESL Composition; A Practical Approach. London; Newbury House Publishers, Inc
e. Angket
Angket atau koesioner digunakan oleh peneliti untuk mengetahui tanggapan dan
55
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif. Adapun
kisi-kisi angket yang peneliti gunakan sebagai berikut.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Angket Pendapat Siswa terhadap Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif melalui Media Gambar dalam Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Masalah Tujuan Sumber
Data
Aspek Yang Diukur No.
Item
Adakah
perbedaan yang signifikan antara pembelajaran menulis artikel praktis dengan temuan
terbimbing berorientasi berpikir kreatif dengan
pembelajaran menulis artikel praktis dengan pendekatan nsional
Menghimpun pendapat siswa tentang kualitas pembelajaran menulis artikel praktis dengan menggunakan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif dibandingkan dengan menggunakan pendekatan
konvensional
Siswa 1. Tujuan
a. Penyampaian apersepsi, tujuan dan fokus pembelajaran b. Ada tidaknya kebermaknaan
pembelajaran menulis artikel bagi siswa 2. Bahan
a. Kesesuaian bahan ajar dengan media
pembelajaran
b. Kesesuaian bahan ajar dengan kebutuhan siswa c. Kemenarikan bahan ajar bagi siswa
3. Metode pembelajaran a. Menumbuhkan
motivasi
[image:33.612.101.561.210.679.2]b.Menemukan tema gagasan melalui contoh gambar
c. Menemukan struktur /organisasi tulisan artikel praktis
d. Mengidentifikasi karakteristik artikel praktis
e.Meningkatkan gagasan kreatif siswa dalam
56
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menulis artikel praktis f. Merevisi tulisan artikel praktis 4. Kualitas interaksi a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
b. Memperkaya
pengalaman belajar siswa 16 17 18,19
20
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sabagai berikut.
1. Tes
Tes digunakan untuk mendapat data dari sumber data. Tes dalam penelitian ini
dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah diberi perlakuan (prates dan
pascates). Prates dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum siswa
diberi perlakuan. Sedangkan pascates dilakukan di kelas eksperimen setelah diberi
perlakuan berupa pembelajaran menulis artikel praktis dengan model temuan
terbimbing berorientasi berpikir kreatif dan pembelajaran menulis artikel praktis
dengan pendekatan konvensional di kelas kontrol. Hasil dari tes ini adalah artikel
praktis. Artikel praktis ini dinilai oleh tiga orang penilai yang ahli di bidang menulis
artikel praktis.
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti sebelum dan selama pembelajaran
berlangsung. Peneliti melakukan observasi dengan turut serta dalam pembelajaran di
kelas. Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk mengumpulkan data dan
informasi tentang kualitas proses belajar mengajar menulis artikel praktis dengan
menggunakan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif di kelas
57
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengamati setiap kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur.
Observer atau pengamat hanya membubuhkan tanda centang (√). Data yang diperoleh
dari hasil observasi ini digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dalam
proses pembelajaran dengan nilai yang diperoleh siswa.
3. Wawancara
Wawancara atau interviu dilakukan kepada guru untuk mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran menulis artikel praktis
dengan menggunakan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif .
Wawancara ini dilakukan setelah pembelajaran menulis artikel praktis selesai.
Dengan dilakukannya wawancara ini, peneliti mengetahui permasalahan yang
dihadapi guru pada saat menerapkan model temuan terbimbing berorientasi berpikir
kreatif di kelas. Dari kendala yang dihadapi oleh guru itu peneliti mengetahui
kekurangan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif dalam
pembelajaran menulis artikel praktis.
4. Angket
Angket atau koesioner digunakan untuk mengukur sikap dan tanggapan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran menulis artikel praktis dengan model temuan
terbimbing berorientasi berpikir kreatif. Angket ini diberikan kepada siswa setelah
proses pembelajaran dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban
yang telah disediakan . Melalui angket ini peneliti dapat mengetahui sikap,
tanggapan, dan kekurangan model pembelajaran temuan berorientasi berpikir kreatif
dalam menulis artikel praktis.
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran, baik tes awal (prates) maupun tes
akhir (pascates) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol akan diolah dengan
58
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Melaksanakan pengolahan uji realibilitas khusus. Maksudnya yaitu melakukan uji
reliabilitas antarpenimbang. Teknik analisis ini digunakan untuk ujian-ujian yang
dilakukan oleh lebih dari satu orang penimbang bagi setiap testi (Sugiono, 2012).
Uji reliabilitas ini diolah dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 17
b. Mengolah skor prates dan pasca tes siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang diberikan oleh ketiga penimbang menjadi nilai.
c. Menghitung mean/rata-rata dari data distribusi tunggal setiap kelompok
(Nurgiantoro, 2010: 214-215).
d. Menguji normalitas distribusi data dua kelompok dengan menggunakan statistic uji
kolmogorof smirnov. Uji normalitas ini dilakukan untuk membuktikan kenormalan
data. Kriteria penilaian yaitu jika D hitung < D tabel maka berdistribusi normal.
e. Menguji homogenitas varians dengan SPSS 17
f. Menguji hipotesis dengan menggunakan teknik uji statistic/ uji t.
g. Menghitung beda antara nilai rata-rata prates dan pascates dalam kelas eksperimen
h. Menghitung beda antara nilai rata-rata pascates siswa kelas eksperimen dengan
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Sebagai tahap akhir dari sebuah penelitian akan dikemukakan simpulan dan saran
berkenaan dengan hasil penelitian pembelajaran menulis artikel praktis dengan
menggunakan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peniliti lakukan di lapangan, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil observasi awal kemampuan menulis siswa terkendala oleh
kesulitan dalam merepresentasikan/menuangkan idenya ke dalam tulisan. Hal ini
dikarenakan dalam proses pembelajaran menulis siswa jarang sekali melalui
tahap-tahapan dalam menulis, yaitu prapenulisan, proses menulis, dan
pascamenulis/editing. Dalam pembelajaran menulis biasanya siswa mendapat
penjelasan sekilas mengenai jenis karangan yang akan dibuat oleh siswa, tema
tulisan, panjang karangan, dan EYD. Dilanjutkan dengan tanya jawab, yang sering
tidak dimanfaatkan secara efektif, kemudian siswa pun langsung menulis
karangannya. Kesulitan mencari kosa kata yang tepat dan bervariasi, berimbas
pada miskinnya kosa kata yang dirasakan oleh siswa sendiri. Selain itu, metode
pembelajaran yang kurang menarik dan menantang mungkin menjadi penyebab
kreativitas siswa kurang berkembang. Siswa jarang sekali mendapat pembelajaran
menulis dengan memanfaatkan media pada saat proses pembelajaran menulis baik
dengan rangsang gambar, suara atau yang lainnya. Kemampuan awal menulis
artikel praktis sebelum perlakuan baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol masih
terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari aspek bahasa maupun di luar
kebahasaan (isi). Dalam aspek isi seperti penguasaan topik, kelengkapan isi dan
200
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak ada bagian pendahuluan, isi, dan penutup tulisan. Pada penggunaan bahasa
seperti kosa kata kurang bervariasi dan kalimat tidak efektif, kesalahan
penggunaan ejaan, bahasa kurang menarik dan komunikatif. Rata-rata nilai prates
kelas ekperimen 63,32 dan rata-rata nilai prates kelas kontrol 63,51
2. Model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media gambar
dirancang agar siswa dapat menemukan konsep artikel praktis dengan
mengobservasi gambar, mengeksplorasi, mengidentifikasi, dan dengan bimbingan
investigasi dari guru akhirnya menemukan konsep, memahami dan
menerapkannya ada konteks baru. Pembelajaran dengan model ini diharapkan
siswa dapat membuat petunjuk secara berurutan, jelas, lengkap dan terperinci
dalam tulisan artikel praktis. Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan model
ini guru harus: (1) mempersiapkan alat dan bahan secara lengkap yang terangkum
dalam media gambar; (2) menentukan siswa bekerja secara individu atau
berkelompok yang terdiri dari 2-5 orang; (3) menyiapkan prosedur dan kegiatan
yang akan dilakukan oleh siswa; dan (4) mengaloksikan waktu yang cukup dalam
menginvestigasi, menganalisis, dan berdiskusi/sumbang saran. Melalui media
gambar, guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada siswa yang memicu
gagasan siswa agar siswa membuat artikel praktis yang kreatif.
3. Pembelajaran model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif merupakan
strategi pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif
dengan penyajian contoh yang representatif dan dapat motivasi berpikir siswa ke
berbagai arah/divergen. Hal ini karena didukung oleh penyajian contoh gambar
yang representatif sebagai bahan materi ajar sesuai topik terkait dan contoh
gambar yang kontras sebagai pembanding, sehingga siswa dengan mudah dapat
membedakan tulisan artikel praktis dengan tulisan yang lainnya, menguraikan
petunjuk secara berurutan, lengkap, dan terperinci dalam gambar berseri.
201
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
arah pengembangan ide kreatif untuk isi tulisannya. Pengembangan ide tulisan
siswa dapat dipancing dengan pertanyaan-pertanyaan bisa tidaknya topik artikel
praktis yang ditulis oleh siswa dibuat lebih kreatif . Dengan daftar pertanyaan
Osborn: dapatkah digunakan untuk hal-hal lain (put to other uses), bagaimana bila
dimodifikasi bentuk atau ukurannya (modify), diganti dengan pendekatan/bahan
lain (substitute), digabung dengan bahan, gagasan, tujuan lain (combine),
memperbesar (magnify) atau memperkecil (minify), membalik sesuatu yang biasa
(reverse), menyesuaikan dengan hal lain (adapt) atau menyusun kembali (
rearrange).
4. Model temuan terbimbing berpikir kreatif dalam pembelajaran menulis artikel
praktis diakui oleh guru sebagai model pembelajaran yang mampu
membangkitkan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa
dengan media, mengungkap kreativitas siswa, mendorong sikap inkuiri/diskoveri,
dan menanamkan pemahaman mendalam dan lama dibandingkan pengajaran
ceramah/pemaparan. Akan tetapi menggunakan model ini cenderung menyita
waktu lebih banyak dan menuntut keahlian guru yang tinggi dalam mengarahkan
investigasi. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran menulis artikel praktis
dengan menggunakan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif telah
berhasil meningkatkan kemampuan menulis artikel praktis siswa kelas eksperimen
dari rata-rata nilai prates sebelum perlakuan 63,32 dan meningkat setelah
perlakuan menjadi rata-rata nilai postes 79,17 atau mengalami peningkatan
sebesar 15, 86. Perbedaan kemampuan menulis artikel praktis kelas eksperimen
setelah perlakuan dengan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif
melalui media gambar nilai rata-rata (79,17) dengan kelas kontrol setelah
perlakuan dengan metode konvensional nilai rata-rata (69,48) ini cukup tinggi.
Berdasarkan hasil penghitungan statistik uji beda dengan menggunakan SPSS 17 t
202
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerja diterima, artinya nilai siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas
kontrol.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas peneliti akan menyampaikan beberapa saran untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis artikel praktis sebagai berikut.
1. Model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media gambar
layak dipertimbangkan sebagai model pembelajaran alternatif dalam
pembelajaran menulis artikel praktis karena dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam menulis artikel praktis. Peningkatan ini dapat dilihat dari adanya
peningkatan dalam isi tulisan yang lebih lengkap, terperinci dan sistematis.
Struktur tulisan terdiri atas pendahuluan, isi dan penutup, pendahuluan berisi
pengantar tulisan isinya tentang informasi yang relevan dengan topik, penutup
berisi saran atau ajakan. Sehingga artikel praktis yang dibuat lebih berwawasan,
demikian pula dengan kosa kata yang digunakan ada pengingkatan dengan
menggunakan kosa kata yang efektif/sesuai dengan konteks kalimat dan
variatif. Kalimat yang digunakan pun lebih komunikatif dan menarik.
2. Penerapan model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media
gambar harus dipersiapkan dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan
waktu yang tidak terlalu ketat namun efektif. Perencanaan dimulai dengan
mempersiapkan alat dan bahan berupa contoh dan noncontoh yaitu gambar
topik yang representatif, kontras dan variatif. Menyiapkan prosedur yang akan
dilakukan siswa tahap demi tahap dalam proses menulis dan mengelola
pertanyaan investigasi yang terarah dan membagi waktu secara efektif pada tiap
fase pembelajaran.
3. Penelitian model temuan terbimbing berorientasi berpikir kreatif melalui media
gambar telah dilakukan pada pembelajaran menulis artikel praktis di SMPN 1
203
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kreatif lainnya seperti menulis deskripsi. Pada pembelajaran menulis deskripsi
mengenai laporan perjalanan. dimulai dengan pemajanan gambar berupa contoh
yaitu objek wisata dan gambar berseri yang akan memunculkan rangkaian
perjalanan. Selanjutnya cerita yang sudah ada tersebut dikembangkan agar
lebih kreatif dengan pertanyaan-pertanyaan: dapatkah penggambaran situasi
dalam tulisan tersebut ditambah (magnify) atau dikurangi (minify); bagaimana
jika tulisan perjalanan tersebut diubah sudut pandangnya dengan sudut
pandang yang berbeda (modify) atau objek yang disajikan diganti dengan objek
wisata yang lain (substitute), ayau membalik alur cerita, dari yang asalnya alur
maju menjadi alur mundur atau sebaliknya (reverse); atau ceritanya
diadaptasikan dengan lingkungan/budaya setempat (adapt). Dengan demikian
pengembangan tulisan perjanan yang dibuat oleh siswa akan berbeda antara
siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sesuai dengan pengalaman dan
kreativitas siswa sehingga menghasilkan cerita-cerita baru yang orisinal dan
inovatif.
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, S. Maidar GA, Sakura HR. (1995). Pembinaan kemampuan menulis
bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Alwi, H. et al (2010). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Arikunto S. (2003). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
AR, Syamsudin dan Vismaia S. D (2006). Metode penelitian pendidikan bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
AR, Syamsudin (2011) Dari ide - bacaan - simakan menuju menulis efektif.
Bandung: Geger Sunten
Beetlestone, F. (2011). Creative learning: Strategi pembelajaran untuk melesatkan
kreativitas siswa. Bandung: Nusa Media.
DePorter, B & M Hernacki. (2011). Quantum learnin : Membiasakan belajar nyaman
dan menyenangkan. Bandung: PT Mizan Pustaka
Eggen, P & D Kauchak. (2012). Strategi dan model pembelajaran: Mengajarkan
konten dan keterampilan berpikir. Jakarta: PT indeks
Hakim. MA (2008). Kiat menulis artikel di media: Dari pemula sampai mahir.
Bandung: Nuansa
Hariyadi, A. (2009). Model pembelajaran penemuan terbimbing: Keliling dan luas
daerah bangun datar. Surabaya: JP Books
Hasim, A dan Daeng N. (2012). Cara mudah menulis artikel koran. Bandung: CV
Alfabeta.
205
Emi Fatimah, 2014
Model Temuan Terbimbing Berorientasi Berpikir Kreatif Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran Menulis Artikel Praktis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://ksupointer.com / 20 November 2011/ inquiri terbimbing (guided inquiry
approach)
Jacobs, H.L. (1981). Testing ESL composition: A practical approach. London:
Newbury Publisher, Inc
Jauhari, H. (2010). Pedoman penulisan karya ilmiah: Artikel, resensi, laporan,
makalah, skripsi, tesis. Bandung: CV Pustaka Setia
Jauhari, H. (2013). Terampil mengarang. Bandung: Nuansa Cendikia
Joyce, B, Weil, M, Calhoun, E (2011) Models of teaching: Model-model
Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1995). Depdiknas.
Komalasari, K (2012). Pembelajaran kontekstual, Konsep dan aplikasi. Bandung:
Refika Aditama
Kurniawan, Kh. (2008). Penggunaan bahasa Indonesia berdimensi multikultural
dalam mendamba Indonesia yang lit