• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN MODEL PROYEK RESPONS KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA : Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEEFEKTIFAN MODEL PROYEK RESPONS KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA : Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. ... Lat ar Belakang Masalah ... 1

B. ... Ide ntifikasi Masalah ... 6

C. ... Ru musan Masalah ... 6

D. ... Tuj uan Penelitian ... 7

E. ... Ma nfaat Penelitian ... 8

BAB II MODEL PROYEK RESPONS KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA... 9

(2)

1. ... Mo

del Proyek Respons Kreatif ... 9

B. ... Ha

kikat Menulis ... 12

1. ... Pen

gertian Menulis... 12

2. ... Me

nulis Sebagai Keterampilan Berbahasa ... 13

3. ... Bat

asan dan Fungsi Menulis ... 13

4. ... Tuj

uan Menulis ... 14

C. ... Ha

kikat Teks berita ... 15

1. ... Pen

gertian Berita ... 15

2. ... Sif

at Berita ... 17

3. ... Ba

gian-bagian Berita ... 17

4. ... Un

(3)

5. ... Jen

is-jenis Berita ... 19

6. ... Str

uktur Berita... 20

7. ... Ba

hasa Jurnalistik ... 22

8. ... Tek

nik Menulis Teks Berita ... 25

D. ... Mo

del Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

26

E. ... Hip

otesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. ... Des

ain Penelitian ... 28

B. ... Def

inisi Operasional... 29

C. ... Pro

sedur Penelitian ... 30

D. ... Tek

(4)

E. ... Tek

nik Pengolahan Data ... 33

F. ... Inst

rumen Penelitian... 37

1. ... Inst

rumen Perlakuan... 38

2. ... Inst

rumen Pengumpulan Data ... 38

G. ... Su

mber Data Penelitian ... 44

1. ... Pop

ulasi ... 44

2. ... Sa

mpel ... 45

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46

A. ... Pel

aksanaan Penelitian ... 46

B. ... An

alisis Hasil Observasi ... 46

1... An

alisis Data Hasil Observasi Rancangan Pembelajaran ... 47

2... An

(5)

3... An

alisis Data Hasil Observasi Siswa ... 52

C. ... Des

kripsi Data Tes ... 54

1... Des

kripsi Analisis Hasil Tes Awal ... 54

a... Des

kripsi Analisis Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen ... 54

b. ... Des

kripsi Analisis Hasil Tes Awal Kelas Pembanding... 58

2.... Des

kripsi Analisis Hasil Tes Akhir ... 61

a... Des

kripsi Analisis Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 61

b. ... Des

kripsi Analisis Hasil Tes Akhir Kelas Pembanding ... 65

D. ... Uji

Reabilitas Antarpenimbang (ANAVA) ... 68

1.... Uji

Reabilitas Data Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen... 69

2.... Uji

(6)

3... Uji

Reabilitas Data Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 74

4... Uji

Reabilitas Data Nilai Tes Akhir Kelas Pembanding ... 77

E... An

alisis Data Tes Awal dan Tes Akhir di Kelas Eksperimen dan Kelas

Pembanding ... 80

1... An

alisis Skor dan Nilai Tes Awal Kemampuan Menulis Teks Berita

Kelas Eksperimen... 81

2.... An

alisis Skor dan Nilai Tes Awal Kemampuan Menulis Teks Berita

Kelas Pembanding ... 82

3.... An

alisis Skor dan Nilai Tes Akhir Kemampuan Menulis Teks Berita

Kelas Eksperimen... 84

4... An

alisis Skor dan Nilai Tes Akhir Kemampuan Menulis Teks Berita

Kelas Pembanding ... 85

F. ... Uji

Normalitas Data Tes Awal ... 87

1... Uji

(7)

2... Uji

Normalitas Data Tes Awal Kelas Pembanding ... 89

G. ... Uji

Normalitas Data Tes Akhir ... 91

1... Uji

Normalitas Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 91

2... Uji

Normalitas Data Tes Akhir Kelas Pembanding ... 94

H. ... Uji

Homogenitas Data ... 97

1.... Uji

Homogenitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen 97

2... Uji

Homogenitas Data Tes Awal dan Tes akhir Kelas Pembanding.

99

I. ... Uji

Hipotesis ... 100

1. ... Uji

Keefektifan ... 100

2. ... Uji

Signifikansi ... 103

J... An

(8)

K. ... Pe

mbahasan Hasil Penelitian ... 112

BAB V SIMPULAN ... 115

A. ... Si

mpulan ... 115

B. ... Sar

an ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis. Dalam konteks pembelajaran, pembelajaran keterampilan berbahasa

memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

membaca, dan terampil menulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1986:

22) yang menyatakan bahwa pengajaran keterampilan berbahasa, sesuai dengan

namanya, bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kerampilan

berbahasa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, terampil berbicara,

terampil membaca, dan terampil menulis.

Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut peneliti memilih

keterampilan menulis sebagai aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Aspek keterampilan berbahasa tersebut difokuskan pada keterampilan menulis

teks berita.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh

setiap siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Jalil (dalam Hartati, 2009: 47) yang

menyatakan sebagai berikut.

(10)

Raimes (dalam Hartati 2009: 48) menyatakan bahwa para siswa

berkomunikasi bukan hanya secara lisan tetapi juga secara tulisan. Keperluan ini

bukan hanya untuk memenuhi kurikulum tetapi menulis juga dapat membantu

siswa berbicara untuk menghasilkan tulisan yang sangat mengesankan.

Sehubungan dengan hal itu, guru harus bisa menyeimbangkan pembelajaran isi

dan bahasa sebagai hasil kognitif siswa.

Menurut Tarigan (1994: 8) menulis seperti juga halnya ketiga

keterampilan berbahasa merupakan suatu proses perkembangan. Menulis

menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan keterampilan-keterampilan

khusus, dan pengajaran. Hal ini menuntut adanya ide yang logis, penggambaran

yang jelas, dan menarik.

Kelemahan siswa dalam keterampilan menulis merupakan suatu perkara

yang sangat serius. Kesulitan atau ketidakmampuan dalam menulis termasuk

mengungkapkan gagasan secara sistematik terjadi secara konsisten pada semua

tingkatan pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi (Hartati,

2009).

Guru sebagai ujung tombak pembelajaran memberikan pengaruh yang

besar dalam keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran

tersebut bergantung pada kemampuan dan perilaku guru dalam mengelola kelas.

Dengan alasan tersebut, guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus

menggunakan model, metode atau teknik yang tepat untuk merangsang minat dan

(11)

teks berita. Sekait dengan hal tersebut, penulis memilih model proyek respons

kreatif sebagai aspek yang akan diteliti. Model proyek respons kreatif ini

merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas

siswa. Dalam proses pembelajaran, model ini merangsang kreativitas siswa

dengan menggunakan stimulus-stimulus. Stimulus-stimulus tersebut digunakan

untuk memotivasi dan merangsang kreativitas siswa dalam menuangkan sebuah

ide atau gagasan melalui sebuah media gambar.

Penelitian mengenai model proyek respons kreatif ini sebelumnya telah

dilakukan oleh Mardiah (2011). Mardiah (2011) melakukan penelitian yang

berjudul “Penerapan Model Respons Kreatif sebagai Upaya Meningkatkan

Pembelajaran Menulis Poster: Penelitian Tindakan Kelas terhadap Kelas VIII A

SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis poster siswa setelah

menggunakan model proyek respons kreatif.

Model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media

pembelajaran tidak hanya model proyek respons kreatif. Salah satunya adalah

model examples non examples. Model examples non examples merupakan model

pembelajaran yang lebih menekankan pada konsep analisis siswa melalui media

gambar atau kasus. Media gambar ini disusun agar siswa dapat menganalisis

gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat.

Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan penulis penelitian mengenai

model examples non examples pernah dilakukan oleh Marnia (2008) dan

(12)

Model Examples Non Examples Dalam Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa model examples non

examples dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan

deskripsi.

Adapun Malarencis yang melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan

Model Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Kuasi

eksperimen pada kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Sukabumi Tahun Ajaran

2010/2011)”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa model examples non

examples efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks berita.

Peneliti memilih menulis teks berita sebagai aspek yang akan diteliti

karena dalam menulis teks berita sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat akan

sebuah informasi. Bukan hanya itu, dengan memiliki kemampuan menulis

khususnya menulis teks berita dapat dijadikan sebagai salah satu lahan lapangan

pekerjaan. Hal ini sangat berkaitan dengan pendapat Sriasih (Hartati, 2009: 47)

yang menyatakan bahwa dalam menulis terkandung potensi, seperti menceritakan

pengalaman, mengungkapkan perasaan dan gagasan. Selain itu, keterampilan

menulis juga memungkinkan seseorang mencapai kesuksesan dengan mudah

dalam lapangan pekerjaan (Hartati, 2009).

Penelitian mengenai kemampuan menulis teks berita sebelumnya pernah

dilakukan oleh Maemunah (2008), Rahman (2010), Agustina (2011), dan

Maesyaroh (2011). Maemunah (2008) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan Teknik Masyarakat Belajar (Learning Community) dalam

(13)

VIII SMP Bastanul ‘Ulum Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis

teks berita siswa dalam setiap siklusnya setelah menggunakan teknik masyatakat

belajar (learning community).

Rahman (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media

Film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII - C SMP

Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”. Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa ada peningkatan nilai pelajaran menulis teks berita setelah

menggunakan media film dokumenter.

Adapun Agustina melakukan penelitian yang berjudul “Pembelajaran

Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Model Learning Cycle (Penelitian

Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 16 Bandung)”. Hasil dari

penelitian tersebut menyatakan bahwa ada peningkataan kemampuan menulis teks

berita setelah menggunakan model learning cycle.

Selain itu, Maesyaroh (2011) juga melakukan peneltian yang berjudul

“Pengunaan Media Audio Visual Rekaman Peristiwa Aktual dalam Pembelajaran

Menulis Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA

Kartika Siliwangi 1 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011)”. Dalam peneltian

tersebut diperoleh hasil bahwa ada peningkatan nilai menulis teks berita siswa

setelah mendapat perlakuan dengan media audio visual rekaman peristiwa aktual.

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, penelitian model proyek respons

(14)

sebelumnya. Oleh sebab itu, peneliti merumuskan sebuah penelitian yang berjudul

“Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks

Berita (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2011/2012)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah dalam penelitian ini dapat

diidentifikasi sebagai berikut.

1. Keterampilan menulis memerlukan banyak praktik dan latihan.

2. Adanya kelemahan atau ketidakmampuan siswa dalam menuangkan

gagasan atau ide ke dalam bentuk tulisan.

3. Model proyek respons kreatif dimungkinkan dapat menjadi alternatif

model pembelajaran menulis teks berita

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam

pembelajaran menulis teks berita di kelas eksperimen sebelum dan setelah

diberikan model proyek respons kreatif?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam

pembelajaran menulis teks berita di kelas pembanding sebelum dan setelah

(15)

3. Apakah model proyek respons kreatif efektif digunakan dalam

pembelajaran menulis teks berita?

4. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam

pembelajaran menulis teks berita menggunakan model proyek respons

kreatif dengan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis

teks berita menggunakan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 10 Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:

1. kemampuan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam

pembelajaran menulis teks berita di kelas eksperimen sebelum dan setelah

diberikan model proyek respons kreatif;

2. kemampuan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam

pembelajaran menulis teks berita di kelas pembanding sebelum dan setelah

diberikan model pembelajaran kooperatif;

3. efektif atau tidak efektifnya model proyek respons kreatif dalam

pembelajran menulis teks berita.

4. tingkat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam

pembelajaran menulis teks berita menggunakan model proyek respons

(16)

teks berita menggunakan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 10 Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan manfaat setelah melakukan penelitian ini.

Penjelasan mengenai manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan

pembelajaran menulis khususnya dalam menulis sebuah teks berita sebagai

upaya meningkatkan keterampulan menulis teks siswa usia sekolah dengan

menggunakan model proyek respons kreatif.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini antara

lain sebagai berikut.

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif pemilihan

model dalam pembelajaran menulis teks berita.

b. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan

menulis dan memberikan pengetahuan khususnya dalam menulis teks

berita.

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan

pengalaman dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini penulis mengeksperimenkan model proyek respons

kreatif dalam pembelajaran menulis teks berita. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Penelitian ini menggunakan bentuk desain

nonequivalent control group design dengan sampel acak. Desain tersebut adalah

sebagai berikut.

Tabel 3.1

Rancangan Tes Awal dan Tes Akhir dengan Sampel Acak

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

KE O1 X O2

KK O3 Y O4

Keterangan:

KE: kelas eksperimen

KK: kelas pembanding

O1 : tes awal pada kelas ekperimen

O2 : tes akhir pada kelas eksperimen

X : perlakuan dengan menggunakan model proyek respons kreatif

Y : perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

(18)

O4 : tes akhir pada kelas pembanding

Pada kelas pembanding penulis menggunakan model pembelajaran

kooperatif sebagai model pembanding. Hal ini disebabkan penulis menyesuaikan

model pembelajaran yang digunakan pengajar tempat penulis melakukan

penelitian.

B. Definisi Operasional

Definisi operasional dari masing-masing variabel yang akan diteliti pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Model proyek respons kreatif merupakan suatu model pembelajaran yang

menggunakan media gambar peristiwa untuk memotivasi dan menggali

kreativitas siswa dalam menghasilkan sebuah tulisan.

2. Pembelajaran menulis teks berita merupakan pembelajaran membuat suatu

naskah atau laporan sebuah kejadian dengan singkat, jelas dan padat.

3. Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan

model proyek respons kreatif dalam meningkatkan kemampuan menulis

teks berita siswa serta adanya perbedaan yang signifikan antara

kemampuan menulis teks berita siswa kelas eksperimen dan kemampuan

menulis teks berita siswa kelas pembanding. Selain itu, keefektifan ini

dilihat dari beberapa indikator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut

ini.

a. Guru harus menggunakan banyak metode pada saat mengajar. Metode

(19)

b. Guru harus membuat perencanaan sebelum mengajar.

c. Guru memberikan motivasi dan pengaruh sugestif pada siswa.

d. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual.

e. Guru menciptakan suasana yang demokratis, saling mengisi dan saling

menghormati namun tetap berwibawa.

f. Materi yang disampaikan harus mendorong siswa untuk berfikir kritis

dan terintegrasi dalam materi pembelajaran lainnya.

g. Harus dihubungkan dengan keadaan faktual masyarakat sekelilingnya.

h. Harus memberi kebebasan pada siswa untuk belajar, mengamati,

menyelidiki, dan memecahkan masalahnya sendiri sehingga siswa

lebih bertanggung jawab.

i. Melaksanakan pengajaran remedial bagi siswa yang mengalami

kesulitan belajar.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau proses penelitian

yang dilakukan penulis dalam melaksanakan penelitian. Prosedur penelitian ini

terdiri dari tiga tahapan, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap

akhir. Penjelasan mengenai ketiganya adalah sebagai berikut.

1. Tahapan perencanaan

a. menelaah kurikulum Bahasa Indonesia SMP dan menentukan materi

yang akan dijadikan bahan dalam penelitian sesuai dengan kompetensi

(20)

b. melakukan studi literatur terhadap buku, artikel, dan laporan penelitian

sebelumnya mengenai pembelajaran teks berita dan model proyek

respons kreatif.

c. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen

penelitian.

2. Tahapan pelaksanaan

a. menentukan sampel yang terdiri dari dua kelas, yakni kelas eksperimen

dan kelas pembanding.

b. memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas pembanding

untuk mengukur kemampuan awal sampel sebelum diberikan

perlakuan.

c. memberikan perlakuan terhadap sampel, yakni menerapkan model

proyek respons kreatif pada pembelajaran menulis teks berita terhadap

kelas eksperimen dan menerapkan model pembelajaran kooperatif

pada pembelajaran menulis teks berita terhadap kelas pembanding.

d. memberikan tes akhir sebagai langkah akhir untuk mengetahui

perkembangan kemampuan satelah diberi perlakuan.

3. Tahapan akhir

a. mengolah data hasil tes awal dan tes akhir serta intrumen penelitian

lainya.

b. melakukan analisis dan membahas hasil temuan

(21)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir

yang digunakan baik untuk kelas ekperimen maupun kelas pembanding. Pada

kelas eksperimen, tes awal diberikan sebelum mendapatkan pelajaran

mengenai menulis teks berita dan tes akhir diberikan setelah mendapatkan

pelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model proyek respons

kreatif. Pada kelas pembanding, tes awal diberikan sebelum mendapatkan

pelajaran mengenai menulis teks berita dan tes akhir diberikan setelah

mendapat pelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif.

2. Angket

Pada penelitian ini angkat digunakan untuk mengetahui respons siswa

terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis

dan penggunaan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran menulis

teks berita. Selain itu, penggunaan angket ini bertujuan untuk memberikan

penguatan saat membuat kesimpulan. Angket diberikan sebelum dan sesudah

siswa mendapatkan pembelajaran menulis teks berita menggunakan model

proyek respons kreatif. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket tertutup, yakni angket yang jawabannya sudah tersedia sehingga

(22)

3. Observasi

Pada penelitian ini observasi dilakukan terhadap dua subjek yakni guru

dan siswa. Observasi terhadap guru dan siswa ini dilakukan selama proses

pembelajaran teks berita dengan menggunakan model respons kreatif

berlangsung. Selain lembar observasi guru dan siswa penulis juga

menggunakan lembar observasi rencana pembelajaran.

E. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengolahan Hasil Observasi

Pada lembar observasi ini sudah terdapat poin dari masing-masing

kriteria sehingga pada proses pengolahan data ini penulis hanya

menjumlahkan poin dari masing-masing kriteria. Perhitungan data observasi

diklasifikasikan melalui kualifikasi observasi sebagai berikut ini.

Tabel 3.2

Kualifikasi Nilai Obsevasi

Nilai Rentang Nilai Keterangan

A 4,00 – 3,50 Baik Sekali

B 3,49 – 3,00 Baik

C 2,99 – 2,50 Cukup

D 2,49 – 2,00 Kurang

E 1,99 – 1,50 Kurang Sekali

2. Pengolahan Data Hasil Tes

(23)

a. Menentukan nilai tes awal dan tes akhir dari kelas eksperimen dan

kelas pembanding.

b. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang untuk skor tes awal dan tes

akhir. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1) membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor tes

awal dan tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas pembanding.

2) melakukan uji reliabilitas dengan mencari nilai

∑dp2

=

( kekeliruan)

Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan ke dalam format

ANAVA seperti yang tergambar dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.3 Format ANAVA

Sumber variasi SS Dk Varian

Siswa/testi

SS

t

dt

2 N-1

Penguji

SSp d

2

p

K-1

Kekeliriuan

SS

kk

d

2

kk

(N-1) (K-1)

(24)

Keterangan:

rn = reabilitas yang dicari

Vt = varian dari testi

Vk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, nilai tersebut dilihat dalam tabel Guildfort sebagai

berikut:

Tabel 3.4 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Kerelasi

< dari 0, 20 tidak ada korelasi

0,20 – 0,40 korelasi rendah

0,40 – 0,60 korelasi sedang

0,60 – 0,80 korelasi tinggi

0,80 – 0,99 korelasi tinggi sekali

1, 00 korelasi sempurna

c. Uji normalitas dan homogenitas tes awal dan tes akhir pada kedua kelas.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1) Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Pengujian yang dilakukan

menggunakan rumus chi kuadrat dengan kriteria distribusi normal

(25)

Keterangan :

Oi : Frekuensi pengamatan

Ei : Frekuensi ekspektasi

2) Melakukan uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir

dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Fhitung : nilai yang dicari

Vb : varians terbesar

Vk : varians terkecil

Data dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel pada derajat kebebasan db

= N-1.

3. Melakukan uji hipotesis

a. Uji keefektifan ini dilakuakn dengan kualifikasi nilai sebagai berikut

ini.

Table 3.5

Kualifikasi Uji Keefektifan

Nilai Rentang Nilai Keterangan

A 4,00 – 3,50 Efektif Sekali

B 3,49 – 3,00 Efektif

(26)

b. Uji signifikansi perbedaan rata-rata tes awal dan tes akhir dengan

menggunakan rumus di bawah ini.

Kriteria pengujian untuk hipotesis dua ekor H0 diterima, jika - ttabel <

thitung < ttabel.

4. Pengolahan Data Hasil Angket

Pengolahan data hasil angket ini menggunakan rumus:

x 100%

Keterangan:

P : persentase

N : jumlah responden

fo : frekuensi responden yang menjawab setiap pilihan pertanyaan

Hasil dari perhitungan tersebut akan ditafsirkan berdasarkan

kriteria berikut ini.

Tabel 3.6

Persentase Hasil Angket

Presentase Keterangan

0 % tidak ada

1% - 5% hampir tidak ada

6% - 25% sebagian kecil

24% - 49 % hampir setengahnya

50 % setengahnya

51% - 75% lebih dari setengahnya

76% - 95% sebagian besar

96% - 99% hampir seluruhnya

(27)

F. Instumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, hasilnya lebih

baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto,

2006: 160). Pada penelitian ini penulis menggunakan dua macam intrumen

penelitian, yakni instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data.

Penjelasan mengenai keduanya adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Insrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berupa rencana pelaksanaan pembelajaran baik pada kelas eksperimen

maupun kelas pembanding. RPP ini memuat standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, skenario

pembelajaran, media yang digunakan, sumber belajar dan evaluasi.

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang penulis susun untuk satu kali

pertemuan, yakni 2 x 40 menit. Penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran ini mengacu pada kurikulum yang berlaku di setiap sekolah.

Pada penelitian ini penulis menggunakan standar kompetensi yang terdapat

dalam semester dua, yakni mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman, teks berita, slogan/poster dengan kompetensi dasar menulis teks

berita secara singkat, padat, dan jelas.

(28)

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

a. Tes

Tes merupakan instrumen penting dalam penelitian ini. Bentuk tes

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis. Tes ini terdiri dari tes

awal dan tes akhir. Tes awal dan tes akhir masing-masing memuat satu

buah pertanyaan yang sama. Penilaian pada tes awal dan tea akhir

menggunakan aspek-aspek keterampilan menulis yang berkaitan dengan

menulis teks berita. aspek-aspek penilian ini dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 3.7

Aspek-Aspek Penilian Keterampilan Menulis Teks Berita

Aspek yang dinilai Skala Nilai

1/2/3/4/5 Bobot Skor

1. Penggunaan kalimat 2

2. Kelengkapan isi berita

(unsur 5W+1H) 3

3. Keruntutan pemaparan (penggunaan piramida

Deskripsi skala penilaian kemampuan menulis teks berita dapat

dilihat dalam lampiran.

(29)

Pada penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui respons

siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran

menulis dan penggunaan model proyek respons kreatif dalam

pembelajaran menulis teks berita. Selain itu, penggunaan angket ini

bertujuan untuk memberikan penguatan saat membuat kesimpulan. Angket

diberikan sebelum dan sesudah siswa mendapatkan pembelajaran menulis

teks berita menggunakan model proyek respons kreatif. Angket dapat

dilihat dalam lampiran.

c. Lembar Observasi

Pada penelitian ini lembar observasi digunakan untuk mengetahui

keefektifan model proyek respons kreatif dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks berita siswa yang akan dieksperimenkan penulis.

Lembar observasi yang digunakan terdiri dari lembar observasi rencana

pembelajaran, lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar

observasi rencana pembelajaran seperti tergmabar dalam tabel dibawah ini

Tabel 3.8

Lembar Observasi Rencana Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 1 Rumusan Tujuan Pembelajaran :

a. rumusan tujuan pembelajaran pencapaian standar kompetensi/kompetensi dasar.

b. rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek kognitif.

c. rumusan rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek afektif.

d. rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek psikomotor.

(30)

a. indikator dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif). b. indikator dirumuskan menggunakan kata

operasional (dapat diukur berupa hasil).

c. indikator dirumuskan menggmbarkan pencapaian kompetensi (kognitif,

d. indikator dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif). 3 Materi pembelajaran:

a. materi ajar disusun mengacu kepada indikator b. materi ajar disusun secara sistematis

c. materi ajar disusun sesuai dengan pencapaian standar kompetensi

d. materi ajar dirancang proporsional untuk satu standar kompetensi/kompetensi dasar.

4. Langkah-Langkah Pembelajaran (Skenario) : a. skenario disusun untuk setiap indikator.

b. skenario disusun mencerminkan komunikasi guru-siswa yang berorientasi berpusat pada siswa.

c. skenario disusun menyiratkan dan/atau menyuratkan penerapan metode dan media pembelajaran.

d. skenario disusun berdasarkan alokasi waktu yang proporsional

5. Media Pembelajaran :

a. media disesuaikan dengan tuntutan standar kompetensi.

b. media disesuaikan relevan dengan sasaran indikator

c. media disesuaikan dengan kondisi kelas.

d. media disampaikan untuk mendukung

perkembangan potens siswa. 6 Evaluasi :

a. mencantumkan bentuk dan jenis evaluasi. b. butir sola relevan dengan indicator

c. butir sola menggambarkan tuntutan standar kompetensi.

d. butir soal sesuai dengan tuntutan waktu secara poporsional

(31)

Pada lembar observasi guru memuat 7 aspek penilaian yang

meliputi: 1) kemampuan membuka pelajaran, 2) Sikap guru selama proses

pembelajaran, 3) penguasaan bahan belajar, 4) proses pembelajaran, 5)

kemampuan menggunakan media, 6) evalusi, dan 7) kemampuan menutup

pelajaran. Lembar observasi guru tersebut tergambar dalam tabel di bawah

ini.

Tabel 3.9

Lembar Observasi Guru

No Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4 1 Membuka Pembelajaran :

a. menarik perhatian siswa

b. memotivasi siswa berkaitan dengan materi yanga kan dijarkan

c. membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan

d. memberi acuan materi ajar yang akan dijarkan.

2 Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran : a. kejelasan suara dalam komunikasi dengan

siswa.

b. tidak melakukan gerakan atau ungkapan mengganggu perhatian siswa.

c. antusiasme mimik dalam penampilan d. mobilitas posisi tempat dalam kelas. 3 Penguasaan Materi pembelajaran:

a. kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait.

(32)

c. kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan kompetensi.

d. mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional.

4. Implementasi Langkah-Langkah Pembelajaran (Skenario) :

a. proses pembelajaran mencerminkan komunikasi guru dan siswa.

b.kesesuaian model atau metode dengan materi pembelajaran.

c. penyajian materi dengan menggunakan model proyek respons kreatif.

d.antusiasme dalam menanggapi dan menggunakan respons siswa.

e. kecermatan dalam memanfaatkan waktu.

5. Kemampuan Menggunakan Media :

a. memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media

b. ketepatan saat menggunakan media. c. keterampilan dalam mengoprasionalkan. d. membantu kelancaran proses pembelajaran. 6. Evaluasi :

a. melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi.

b. melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam rpp.

c. melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

d. melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang.

7. Kemampuan Menutup Pembelajaran:

a. meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan

b. member kesempatan untuk bertanya. c. menugaskan kegiatan ko-kurikuler. d. menginformasikan materi ajar berikutnya

Jumlah

(33)

4 = baik

3 = cukup baik

2 = kurang baik

1 = sangat kurang

Pada lembar observasi siswa memuat tujuh aspek penilian. Ketujuh

aspek ini berisi sikap dan perilaku siswa selama pembelajaran

berlangsung. Lembar observasi siswa tersebut tergambar dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 3.10

Lembar Observasi Siswa

No Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4 1 sikap siswa saat belajar

2 siswa menyimak pembelajaran dengan baik

3 siswa mengikuti proses pembelajaran dengan antusias

4. proses belajar mencerminkan komunikasi guru dengan siswa

5. siswa serius mengerjakan tugas

6. siswa terlibat dalam pemanfaatan media 7. siswa melakukan refleksi

Jumlah

Keterangan:

(34)

3 = cukup baik

2 = kurang baik

1 = sangat kurang

G. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini meliputi populasi dan sampel. Penjelasan

mengenai keduanya adalah sebagai berikut.

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2011/2012.

2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara acak berdasarkan kelas. Hal ini

dilakukan karena kemampuan siswa di SMP Negeri 10 Bandung memiliki

kemampuan yang sama. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak dua

kelas. Kelas pertama adalah kelas VIII E sebagai kelas ekperimen, sedangkan

(35)

Wati, 2012

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pencapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi berbagai faktor. Salah

satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang diharapkan mampu

meningkatkan kemampuan siswa. seperti yang peneliti lakukan, yakni

mengeksperimenkan model proyek respons kreatif dalam pembelajaran menulis

teks berita. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana keefektifan model

tersebut dalam pembelajaran menulis teks berita.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis mengambil kesimpulan

sebagai berikut ini.

1. Kemampuan menulis teks berita siswa saat tes awal di kelas ekperimen

dan kelas pembanding masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata

kelas eksperimen dan kelas pembnading berturut-turut adalah 55,42 dan

51,34.

2. Kemampuan menulis teks berita siswa saat tes akhir mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata kemampuan menulis teks berita siswa di kelas

eksperimen dan kelas pembanding mengalami peningkatan berturut-turut

sebesar 12,28 dan 6,74, dengan nilai rata-rata berturut-turut 67,7 dan

58,08. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa kelas ekperimen yang

(36)

Wati, 2012

Hal ini menunjukkan bahwa model proyek respons kreatif ini berpengaruh

dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berita.

3. Berdasarkan hasil uji keefektifan diperoleh nilai 3,49 dan termasuk dalam

kategori efektif. Hal ini menunjukkan bahwa model proyek respons kreatif

efektif dalam pembelajaran menulis teks berita.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kemampuan menulis teks

berita siswa di kelas ekperimen menggunakan model proyek respons

kreatif dengan kemampuan menulis teks berita siswa menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan

statistika pada tingkat signifikansi 95% diperoleh nilai thitung sebesar 3,16

dan nilai ttabel sebesar 2,00 dengan perbandingan thitung dengan nilai ttabel

adalah -2,00 < 3,16 > 2,00. Karena nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks berita

di kelas eksperimen lebih baik daripada di kelas pembanding.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa model proyek respons kreatif

efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita, namun masih

ditemukan siswa yang kurang memahami prinsip ketatabahasaan atau EYD.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin memberikan beberapa saran

khususnya untuk para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan umumnya untuk

(37)

Wati, 2012

1. Bagi guru yang ingin menggunakan model proyek respons kreatif dalam

pembelajaran lainnya, hendaknya lebih inovatif, kreatif dan variatif lagi

dalam memilih gambar.

2. Guru harus memberikan pemahaman yang lebih terhadap prinsip

penggunaan ketatabahasaan atau EYD.

3. Sebagai ujung tombak dalam keberhasilan pembelajaran, guru harus

memperhatikan penggunaan model pembelajaran yang tepat agar siswa

(38)

Wati, 2012

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Kania. (2011). “Pembelajaran Menulis Teks Berita Dengan

Menggunakan Model Learning Cycle (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 16 Bandung)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.

Akdon.(2007). Modul dan Aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: tanpa penerbit.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Edisi Revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.

Dananjaya, Utomo. (2010). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.

Hartati, Tatat. (2009). “Penerapan Pendekatan Conferencing dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Dasar. 5606, (11), 47-53.

Joyce, B. (2011). Models Of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2011).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Kusumaningrat, Hikmat dkk.(2009). Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Rosda Karya.

Maemunah. (2008). “Pengembangan Teknik Masyarakat Belajar (Learning

Community) dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita: Penelitian

Tindakan Kelas terhadap Kelas VIII SMP Bastanul ‘Ulum Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: Tidak diterbitkan.

Maesyaroh. (2011). “Pengunaan Media Audio Visual Rekaman Peristiwa Aktual dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung Tahun Ajaran

2010/2011)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.

(39)

Wati, 2012

terhadap Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.

Nurgiyantoro, B. (2011). Penilaian Pembelajaran Berbahasa.Yogyakarya: BPFE.

Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Ramlan, Ari. (2010). Pengertian Berita.[Online].Tersedia:

http//ramlannaalie.wordpress.com. [24 Januari 2012].

Ramlan, Immadi Ali. (2010). “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulisteks berita dengan Menggunakan Media Film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII - C SMP Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”.Skripsi Sarjana pada FPBS Bandung: tidak diterbitkan.

Slameto.(2010). Belajardan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta.

Subana, dkk.(2005). Statistik Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia.

Sudarman, P. (2008). Menulis di Media Massa. Yogtakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatf dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutardi, Didi, dkk. (2007). Pembaharuan Dalam PBM Di SD. Bandung: UPI Press.

Tarigan, Djargo dkk.(1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel 3.1 Rancangan Tes Awal dan Tes Akhir dengan Sampel Acak
Tabel 3.2 Kualifikasi Nilai Obsevasi
Tabel 3.3 Format ANAVA
Tabel 3.4 Tabel Guilford
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keterbatasan fungsi pendengaran yang dimiliki anak tunarungu, berdampak pada hambatan komunikasi, yaitu selalu tidak sempurna (baik verbal maupun tulisan) sehingga dapat

Visi : Menjadi instansi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modren yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-758/KMK.01/1993 tentang Organisasi dan atau Kerja Direktorat Jenderal Pajak. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptasi komunitas Saksi Yehuwa dalam upayanya mempertahankan keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat yang majemuk sifatnya

PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING BERFORMAT PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM AEROBIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BANDUNG..

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan komunikasi dalam keluarga peserta didik dan merumuskan layanan bimbingan kelompok yang layak untuk meningkatkan