• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN STRATEGI BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS BERITA :Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEEFEKTIFAN STRATEGI BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS BERITA :Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan sebagai salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh:

Sherly Prilideniya P. NIM 1000953

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

oleh:

Sherly Prilideniya P. NIM 1000953

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni.

©Sherly Prilideniya Puspitandhari 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta undang-undang

(3)

Oleh

Sherly Prilideniya Puspitandhari NIM 1000953

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing 1,

Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP.196008091986012001

Pembimbing II,

Sri Wiyanti, S.S.,M.Hum. NIP.1980328 2006004 2 001

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa san Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia,

(4)

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Struktur Organisasi ... 6

BAB 2 STRATEGI BERMAIN PERAN ,PEMBELAJARAN MEMBACA, DAN TEKS BERITA 2.1 Strategi Bermain Peran ... 8

2.1.1 Hakikat Strategi Bermain Peran ... 8

2.1.2 Prinsip Dasar Strategi Bermain Peran ... 9

2.1.3 Tujuan Dasar Strategi Bermain Peran ... 9

2.1.4 Langkah-langkah Strategi Bermain Peran ... 10

2.1.4.1 Perencanaan dan Persiapan ... 10

2.1.4.2 Interaksi ... 15

2.1.4.3 Refleksi dan Evaluasi ... 18

(5)

2.3 Teks Berita ... 25

2.3.1 Definisi Teks ... 25

2.3.2 Definisi Berita ... 25

2.3.3 Jenis-Jenis Berita ... 26

2.4 Asumsi Berita ... 29

2.5 Hipotesis ... 29

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 30

3.2 Sumber Data ... 31

3.2.1 Populasi Penelitian... 31

3.2.2 Sampel Penelitian ... 32

3.3 Definisi Operasional... 32

3.4 Instrumen Penelitian... 33

3.4.1 Instrumen Perlakuan (RPP) ... 33

3.4.2 Lembar Tes ... 41

3.5 Prosedur Penelitian ... 52

3.5.1 Tahap Praeksperimen ... 52

3.5.2 Tahap Eksperimen ... 52

3.5.3 Tahap Pascaeksperimen ... 54

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.6.1 Tes... 54

3.6 Teknik Pengolahan Data ... 55

BAB 4 DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Penelitian ... 60

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 61

(6)

4.3 Analisi Data ... 91

4.3.1 Analisis Kelas Eksperimen ... 91

4.3.2 Analisis Kelas Kontrol ... 109

4.3.3Pembuktian Hipotesis ... 126

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 130

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 132

5.2 Saran ... 133

Daftar Pustaka ... 134

(7)

3.3 Tabel Format Penilaian ... 38

3.4 TabelKategoriPenilaian ... 41

3.5 Tabel ANAVA ... 56

4.1UjiReliabilitasPretesEksperimen ... 92

4.2 TabelANAVA PretesEkpserimen ... 94

4.3UjiNormalitasPretesEksperimen ... 95

4.4 TabelDistribusi MeanPretesEksperimen ... 97

4.5 Table Chi-KuadratPretesEkspeerimen ... 98

4.6 UjiReliabilitasPostesEksperimen ... 100

4.6 Tabel ANAVA PostesEksperimen ... 102

4.8UjiNormalitasPostesEksperimen ... 103

4.9 TabelDistribusi Mean PostesEksperimen ... 105

4.10 Table Chi-KuadratPostesEksperimen ... 106

4.11 UjiHomogenitasKelasEksperimen ... 108

4.12 UjiReliabilitasPretesKontrol ... 109

4.13 Tabel ANAVA PretesKontrol ... 112

4.14 UjiNormalitasPretesKontrol ... 113

4.15 TabelDistribusi Mean PretesKontrol... 114

4.16 Table Chi-KuadratPretesKontrol ... 116

4.17 UjiReliabilitasPostesKontrol ... 118

4.18 Tabel ANAVA PostesKontrol ... 120

4.19 UjiNormalitasPostesKontrol ... 121

4.20 TabelDistribusi Mean PostesKontrol ... 122

4.21 Table Chi-KuadratPostesKontrol ... 124

4.22 UjiHomogenitasKelasEksperimen ... 125

(8)
(9)

LAMPIRAN 2 Transkripsi Data ... 162

LAMPIRAN 3 Foto-FotoPenelitian... 171

(10)

Sherly Prilideniya P. (1000953)

Penelitian ini berjudul “Kefektifan Strategi Bermain Peran dalam Pembelajaran Membaca Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).Penelitian ini diawali permasalahan: (1) Seberapa tinggi tingkat kemampuan membaca teks berita kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan strategi bermain peran di SMP Negeri 1 Bandung; (2) seberapa tinggi tingkat kemampuan membaca teks berita kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan metode pada kelas kontrol di SMP Negeri 1 Bandung; (3) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen di SMP Negeri 1 Bandung. Hipotesis kerja penelitian ini yaitu (1) tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca teks berita pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan strategi bermain peran, (2) terdapat perbedaan kemampuan membaca teks berita pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan strategi bermain peran.

(11)

2013/2014)

Sherly Prilideniya P. (1000953)

This studyentitled" Kefektifan Strategi Bermain Peran dalam Pembelajaran Membaca Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014). This study beginsthe problem: (1) How high isthe level ofabilityto reada textmessagebeforeand after theexperimental classusing thestrategy ofplayinga roleinSMPNegeri1Bandung; (2) how high-level abilityto reada textmessagebeforeand after thecontrol classusing themethod ofthe control classinSMPNegeri1Bandung; (3) whether there isa significant differencebetweenthe abilityto readtextnewseighth grade studentsbeforeand after thetreatmentinthe controlclassandexperimental classinSMPNegeri1Bandung. The working hypothesisof this studyare (1) there is no difference inthe ability to reada textmessageonthe experimental classandcontrol classbeforeand afterusing thestrategy ofrole playing,(2) there are differences inthe abilityto reada textmessageonthe experimental classandcontrol

classbeforeand afterusing thestrategy ofplayingrole.

(12)

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pengajaran membaca jugasangat

penting. Hal itu disebabkan membaca informasi dapat diserap dandipergunakan

di kemudian hari, terlebih jika menyangkut aspek berbahasa lainseperti menulis

dan berbicara. Hal senada diutarakan juga oleh Tarigan (2008:9)bahwa tujuan

utama membaca adalah untuk mencari serta memerolah informasi,mencakup isi,

dan memahami makna bacaan.Salah satu jenis membaca yang dibagi berdasarkan

terdengar atau tidaknyasuara pembaca sewaktu membaca yakni keterampilan

membaca nyaring. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang

merupakan alat bagiguru, murid, maupun pembaca bersama-sama dengan orang

lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan

perasaan seseorangpengarang (Tarigan, 2008:23).

Membaca nyaring pada hakikatnya sama memberikan pengetahuan untuk

sipembaca. Akan tetapi, dalam kegiatan membaca nyaring terdapat pihak lain

yangdapat memeroleh pengetahuan juga disebabkan pihak/orang lain tersebut

turutmendengar hasil bacaan baik secara disengaja maupun tidak. Beberapa

contohkegiatan nyata pentingnya membaca nyaring yakni perkembangan

informasimelalui teknologi yang semakin canggih.

Dalam proses membaca berita siswa harus memahami aksara di atas kertas

serta memproduksikan suara yang tepat dan bermakna. Membaca nyaring pada

hakikatnya merupakan suatu masalah lisan atau oral matter. Oleh karena itu,

dalam pengajaran bahasa asing aktivitas membaca nyaring lebih ditujukan pada

pengucapan (pronounciation) daripada pemahaman (comprehension). Mengingat

hal tersebut, maka bahan bacaan haruslah dipilih yang mengandung isi dan

bahasa yang relatif mudah dipahami. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita

(13)

dituntut membaca nyaring dalam kegiatan rutin sehari-hari, seperti penyiar radio,

dan pembicara televisi.

Menurut salahsatu guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Bandung bahwa

kemampuan membacakan teks berita siswa pada umumnya masih belum

memenuhi harapan guru. Hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran yang

kurang menarik atau pembelajaran yang dilaksanakan secara konvensional,

misalnya anak ditugasi untuk membacakan teks berita didepan kelas. Hasil yang

didapat kurang maksimal, siswa sukar memberi jeda kalimat-kalimat berdasarkan

kelompok kata saat membacakan teks berita, intonasi yang kurang tepat,

artikulasi, dan volume suara yang kurang jelas. Berdasarkan hal di atas,

keterampilan membaca peserta didik masih sangat kurang dan menurut peneliti

diperlukan sebuah strategi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Hamel dan Prahalad (Zaini, 2000: p4)menjelaskan bahwa strategi merupakan

tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi bermain

peran. Pada intinya bermain peran(role-play) adalah sebuah contoh dari “learning by doing” (belajar dengan berkerja). Kata role (peran) mengidikasikan bahwa siswa harus aktif mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman

untuk dapat berbicara dan bertindak dengan baik dari sebuah prespektif yang

diberikan kepada mereka. Kata play (permainan) mengidikasikan bahwa siswa

menggunakan imajinasi mereka dan bersenang-senang, dalam memeragakan

bagian mereka pada sebuah lingkungan yang tidak mengancam.

Sebelumnya penggunaan strategi bermain peran (role-play) sudah pernah

dilakukan oleh beberapa orang diantaranya :

1) Setiawati (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Pemanfaatan Media

Video Lomba Debat Menggunakan Metode Bermain Perandalam

Pembelajaran Berbicara”. Hasilnya dapat meningkatkan siswa dalam

pemahaman konsep matematis dengan disertai kuis. Hal itu terlihat dari

hasil prates rata-rata siswa mendapatkan nilai 49,70 sedangkan pascates

(14)

kemampuan siswa dengan menggunakan metode bermain peran

berkategori cukup.

2) Ganda (2013) “Penerapan MetodeRole Playingdalam Pembelajaran

Berbicara (Eksperimen Semu di SMK Bina Prestasi Bangsa Tahun Ajaran 2012/2013)”. Dapat kita lihat dari hasil prates rata-rata siswa mendapatkan nilai 65,93 sedangkan pascates rata-rata siswa mendapatkan nilai 73,13.

Berdasarkan hasil tersebut bahwa kemampuan siswa dengan menggunakan

metode role play hasilnya meningkat.

Pembelajaran dengan model bermain peran dalam membacakan teks berita ini

dirancang untuk memenuhi beberapa aspek penilaian yaitu: 1) pengelompokan

satuan unit ide dalam bentuk frasa-frasa, 2) pembacaan kalimat dengan intonasi

tanda bacanya, 3) penekanan kata dengan maksud kalimat, 4) ketepatan Intonasi,

5) kejelasan Artikulasi, 6) ekspresi / mimik, serta 7) kelancaran membaca.

Diharapkan siswa akan melakukan pembelajaran dengan bermain peran sebagai

pembaca teks berita baik seperti yang ada di televisi.

Strategi pembelajaran bermain peran dapat mendorong siswa untuk

mengekspresikan perasaannya dan bahkan melepaskannya (Uno, 2011:25).

Penggunaan strategi ini ditujukan agar siswa lebih mudah mempelajari apa saja

yang dibutuhkan dalam membacakan teks berita pada konteks yang

sesungguhnya. Atau di sisi lain menggugah rasa ketertarikan siswa

danmemotivasi mereka agar lebih bersemangat saat mengikuti pembelajaran

membacakan berita. Bagi guru,strategi ini juga dapat membantunya mengaitkan

pembelajaran keterampilan membacakan teks berita dengan profesi nyata yang

ada di kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dilakukan dengan melibatkan siswa

berperan sebagai pembaca berita yang baik dan benar seperti pada pembaca berita

di televisi, juga digunakan properti atau perlengkapan pendukung sebagai faktor “nyata” sehingga diterima siswa dan lebih serius melakukan pembelajaran.

Dengan kondisi siswa yang masih kurang dalam membaca nyaring khususnya

membaca teks berita, maka peneliti memberikan salah satu solusi untuk

(15)

Berhubung strategi ini masih baru dalam pembelajaran membaca nyaring

khususnya membaca teks berita jadi penelitian ini sangat penting peranannya

untuk memberi stimulus kepada guru maupun siswanya.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai

berikut.

1) Siswa masih kesulitan dalam membacakan teks berita dengan

intonasi,artikulasi,jeda yang tepat, dan volume yang jelas.

2) Penggunaan strategi bermain peran merupakan hal yang tepat dalam

pembelajaran membaca nyaring di depan kelas, khususnya membacakan teks

berita karena dapat menumbuhkan rasa percaya diri.

3) Membaca nyaring selalu dianggap mudah oleh kebanyakan guru padahal

masih banyak siswa yang masih kurang dalam membaca nyaring khususnya

membacakan teks berita

4) Guru kurang kreatif dalam menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang

menyebabkan berkurangnya antusias dan motivasi siswa dalam membacakan

teks berita.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang terjadi sebagai berikut.

1) Seberapa tinggi tingkat kemampuan membaca teks beritakelas

eksperimensebelum dan sesudah menggunakan strategi bermain peran di

SMP Negeri 1 Bandung ?

2) Seberapa tinggi tingkat kemampuan membaca teks berita kelas kontrol

sebelum dan sesudah menggunakan metode pada kelas kontrol di SMP

(16)

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca teks

berita siswa kelas VIII sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas

kontrol dan kelas eksperimendi SMP Negeri 1 Bandung ?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penulisan di atas adalah sebagai berikut.

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penggunaan strategi bermain peran adalah untuk mencari alternatif strategi lain yang lebih menghidupkan suasana kelas, untuk menarik minat dan perhatian siswa,Mengembangkan kemampuan komunikasi siswa dan Melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata.

1.4.2 Tujuan Khusus

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan khusus penelitian ini untuk

menedeskripsikan :

1) tingkat kemampuan membaca teks berita kelas eksperimen sebelum dan

sesudah menggunakan strategi bermain peran di SMP Negeri 1 Bandung;

2) tingkat kemampuan membaca teks berita kelas kontrol sebelum dan sesudah

menggunakan metode pada kelas kontrol di SMP Negeri 1 Bandung;

3) perbedaan antara kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII sebelum

dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen di

SMP Negeri 1 Bandung.

1.5Manfaat Penenilitian

Manfaat dalam penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

(17)

1) Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperbaiki dan memberi

pilihan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi dalam pembelajaran

membaca berita serta dapat menciptakan suatu kegiatan belajar yang

menyenangkan.

2) Sebagai salah satu cara atau strategi bagi guru mengenai bagaimana

pembelajaran membaca berita dengan menggunakan bermain peran yang

dapat disesuaikan dengan pengalaman dan perkembangannya.

1.5.2 Bagi Siswa

1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca nyaring

(membaca berita) dan siswa mengetahui pentingnya membaca berita dengan

memperhatikan artikulasi, intonasi, volume suara, dan jeda.

2) Siswa akan menyadari pentingnya membaca dengan lancar sehingga

pendengar/orang lain dapat menafsirkan informasi teks berita yang dibacakan.

1.5.3 Bagi sekolah

1) Sekolah dapat menambah tinjauan sebagai bahan ajar yang akan diterapkan

pada peserta didik dalam pembelajaran mengenai pengalaman ataupun sebuah

cerita

2) Sekolah dapat memudahkan guru dalam menangani perserta didik yang

kurang paham dalam pembelajaran.

1.5.4 Bagi peneliti

1) Peneliti dapat memperkarya pengetahuan dan pengalaman, mengenai

pembelajaran membaca berita yang dilakukan melalui bermain peran

2) Peneliti dapat menambah pengetahuan dan memperdalam bidang yang sedang

penulis geluti.

1.6Struktur Organisasi Skripsi

(18)

Bab satu berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab dua kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang

mencakupstrategi bermain peran dalam pembelajaran membaca teks berita.

Bab tiga memaparkan metode penelitian yang berisi lokasi dan subjek

populasi atau sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik

pengumpulan data dan analisis data.

Bab empat hasil penelitian dan pembahasan berisi penjabaran hasil

penelitian dengan menggunakan metode penelitian eksperimen semu mengenai

kefektifan strategi bermain peran dalam pembelajaran membaca teks berita.

Bab lima simpulan dan saran yang berisi mengenai simpulan dari

penelitian yang telah dilakukan dan saran atau rekomendasi bagi pembuat

kebijakan, pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, dan bagi peneliti lain

(19)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi

atau quasi experimental. Penelitian eksperimen kuasi adalah penelitian yang

mendekati penelitian eksperimen (Syamsuddin dan Damaianti, 2009:23). Tujuan

dari eksperimen kuasi adalah untuk mengkaji ada tidaknya hubungan sebab akibat

serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut (Suryabrata,2010). Penelitian

eksperimen kuasi dilakukan dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan

tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol sebagai

pembanding.

Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen yaitu Control Group

Pretest-Postest Design. Desain ini terdiri atas dua kelompok yang masing-masing

diberikan prates dan postes. Kelompok eksperimen sebelum melakukan postes

diberikan perlakuan terlebih dahulu.

Langkah-langkah desain Control Group Pretest-Postest Design dapat

dijabarkan sebagai berikut : Pertama, menentukan dua kelompok yang akan

dijadikan sampel penelitian. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple

random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara

mengundi seluruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Bandung untuk menentukan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua, pemberian pretest pada

semua subjek untuk mengetahui tingkat kondisi subjek yang berkaitan dengan

variabel dependen. Ketiga, pemberian perlakuan eksperimen berupa penggunaan

strategi bermain peran pada kelompok eksperimen, sedangkan perlakuan pada

kelompok kontrol, pembelajaran membaca teks berita diberikan tanpa

menggunakan strategi bermain peran. Keempat, memberikan postest pada

(20)

Pola penelitian control group pretest-postest design

(Sugiyono,2010:75)

Keterangan :

E : kelas eksperimen

K : kelas kontrol

O1 : penilaian awal kelompok eksperimen

O2 : penilaian akhir kelompok eksperimen

X : perlakuan

O3 : penilaian awal kelompok kontrol

O4 : penilaian akhir kelompok kontrol

3.2. Sumber Data

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kelas VIII semester II di

SMP Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1 VIII- 1 37

2 VIII- 2 36

3 VIII- 3 36

4 VIII- 4 37

5 VIII- 5 36

6 VIII- 6 36

E

O1

X

O2

(21)

7 VIII- 7 33

8 VIII- 8 35

9 VIII- 9 36

10 VIII-10 37

11 VIII- 11 37

12 VIII- 12 37

Jumlah 433

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

simple random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara

mengundi seluruh kelas VIII SMPN 1 Bandung yang berjumlah dua belas kelas

untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil

pengundian dua belas kelas pada SMPN 1 Bandung diperoleh sampel, yaitu kelas

VIII-8 sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII-9 sebagai kelompok

kontrol..

3.3.Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari skripsi ini adalah sebagai berikut.

1. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa

yang berusaha menangkap isi teks berita.

2. Strategi bermain peran (role-play) adalah suatu pembelajaran aktifyang di

desain secara sengaja agar siswa memeragakan atau mengasumsikan

karakter-karakter atau identitas-identitias untuk meningkatkan

keterampilan kemampuan membaca teks berita.

3. Teks berita adalah naskah yang berisikan informasi tentang peristiwa,

(22)

3.4.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut

1. Instrumen perlakuan (RPP)

Tahap-tahap yang dilakukan oleh penulis sebelum melakukan penelitian

adalah menyiapkan perangkat pembelajaran. Persiapan mengajar yang disusun

oleh guru bertujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga

tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Persiapan yang dilakukan oleh

penulis sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah menyusun tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) merupakan salah satu program pembelajaran yang berisi satuan bahan

kajian yang disajikan dalam beberapa kali pertemuan. RPP yang dibuat

berdasarkan silabus yang telah dirancang sebelumnya sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

Rencana pembelajaran ini menggunakan strategi bermain peran (role playing).

Peneliti memilih strategi ini karena strategi ini memiliki kelebihan untuk

diterapkan dalam materi pembelajaran membaca teks berita. Agar lebih detail,

mengapa peneliti memilih strategi ini maka akan dijelaskan pada ancangan model

pembelajaran berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP NEGERI 1 Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : VIII (delapan) / Genap

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

(23)

Membaca: Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif,

membaca intensif, dan membaca nyaring.

2. Kompetensi Dasar

Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan

volume suara yang jelas.

3. Indikator

1) Mampu memberi tanda penjedaan dalam teks berita.

2) Mampu membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi, dan

volume suara yang jelas, serta ekspresi yang sesuai dengan konteks.

3) Mampu membacakan teks berita dengan menggunakan Strategi Bermain

Peran (role-play)

4. Tujuan Pembelajaran

1) Setelah membaca teks berita, siswa mampu memberi tanda penjedaan dalam

teks berita.

2) Setelah membaca teks berita, siswa membacakan teks berita dengan intonasi

yang tepat, artikulasi, dan volume suara yang jelas, serta ekspresi yang sesuai

dengan konteks.

3) Siswa mampu mengeksplorasi perasaannya

4) Siswa memperoleh wawasan tentang sikap, nilai, dan persepsinya

5) Siswa mengembangkan keterampilan membaca dan sikap dalam memecahkan

masalah yang dihadapi

6) Siswa mampu mengeksplorasi inti permasalahan yang diperankan melalui

berbagai cara.

5. Materi Pembelajaran

Membacakan teks berita berbeda dengan membaca teks berita. Membaca teks

berita berarti kita melakukan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi

yang berorientasi bagi diri kita. Perlu digaris bawahi bahwa membacakan teks

berita berarti membacakan teks mengenai sebuah berita kepada orang lain atau

(24)

Dalam membacakan teks berita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

guna mencapai hasil dan manfaat yang maksimal, artinya pendengar dapat

memahami isi berita yang disampaikan tanpa adanya kesalahan tafsir dan

kesulitan-kesulitan lain. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut.

1) Pemahaman terhadap berita yang akan disampaikan.

2) Sampaikanlah berita secara utuh.

3) Intonasi yang tepat.

4) Artikulasi yang jelas.

5) Volume suara yang jelas.

6) Penampilan wajar, rapi, dan bersih.

7) Pandangan usahakan mengarah kepada pendengar.

8) Percaya diri yang tinggi.

9) Ekspresi wajah yang wajar

10)Memberikan penjedaan yang tepat antarkalimatnya.

Agar mudah membaca teks berita, berilah tanda jeda pada teks berita tersebut.

Perhatikan hal-hal berikut!

1. Jeda :

1) Tanda satu garis miring ( / ) digunakan untuk jarak satu embusan nafas/ satu

ketukan digunakan antarfrasa dalam klausa.

2) Tanda dua garis miring ( // ) untuk tempo ucap dua ketukan digunakan

antarklausa dalam kalimat.

2. Intonasi berkaitan dengan tinggi rendahnya suatu bunyi.

1) Tanda koma, titik dua, dan titik koma digunakan untuk menandai intonasi

naik/tinggi.

2) Tanda titik untuk menandai intonasi turun/rendah.

3) Tanda tanya untuk menandai intonasi naik.

3. Volume suara berkaitan dengan keras dan lemahnya suara.Muchlis (2010: 42)

(25)

1) Laptop

Sintak Kegiatan Alokasi

waktu

Pertemuan 1

1. Mengenal Peserta

didik

1. Berdoa terlebih dahulu

2. Peneliti mengecek kehadiran

peserta didik

1. Siswa diperkenalkan tentang

strategi bermain peran.

2. Siswa menyimak tayangan

berita.

7

4. Mengidentifikasi

Skenario

1. Peneliti menjelaskan skenario

yang terdapat dalam sebuah

berita yang akan dibagikan

2. Menjelaskan topik yang ada

pada berita tersebut

3. Menjelaskan secara rinci

(26)

peran-peran yang ada pada

berita tersebut.

5. Menempatkan Peran 1. Siswa diminta untuk

berkelompok minimal 3-4

orang

2. Siswa mulai berbagi peran

dengan teman sekelompoknya

3. Siswa diberikan skenario

pembacaan berita dengan

beragam topik berita

4. Sebelum pembelajaran

dimulai waktu yang diberikan

untuk setiap kelompok adalah

± 3 menit

membacakan teks berita

dengan menggunakan strategi

berman peran

2. Setiap kelompok tampil ke

depan dengan membawa

property yang mereka

butuhkan.

3. Kelompok yang pertama dan

selanjutnya bertukar peran

untuk membacakan teks

(27)

berita.

7. Refleksi dan

Evaluasi

1. Siswa diberi kesempatan

untuk bertanya.

2. Peneliti bersama siswa

bersama-sama melakukan

refleksi terhadap proses dan

hasil belajar.

3. Peneliti menutup kegiatan

pembelajaran.

5

(28)

1.

3 Pemenggalan sepenuhnya sesuai dengan isi teks berita

2 Pemenggalan kurang sesusai dengan isi teks berita

1 Pemenggalan tidak sesuai dengan isi teks berita

2. Pembacaan kalimat dengan intonasi

tanda bacanya

3 Pembacaan kalimat sesuai dengan intonasi tanda bacanya

2 Pembacaan kalimat kurangsesuai dengan intonasi tanda bacanya 1 Pembacaan kalimat tidak sesuai

dengan intonasi tanda bacanya

3. Penekanan kata dengan maksud

kalimat

3 Penekanan kata sesuai dengan maksud kalimat

2 Penekanan kata kurang sesuai dengan maksud kalimat 1 Penekanan kata tidak sesuai

dengan maksud kalimat

2. Aspek

Membaca Nyaring

1. Ketepatan Intonasi

3 Sesuai, dalam menyajikan tinggi rendahnya nada dalam

membacakan teks berita

2 Kurang sesuai, jika ada 1-3 kalimat yang tidak sesuai dalam

menyajikan tinggi rendah nada dalam membacakan teks berita 1 Tidak sesuai, jika tidak ada kalimat

yang tidak sesuai dalam menyajikan tinggi rendah nada dalam membacakan teks berita

2. Kejelasan Artikulasi

3 Sesuai, jika sempurna dalam pelafalan fonem-fonem (vokal dan konsonan) berdasarkan cara dan tempat artikulasi

1) Bunyi Bilabial = bibir bawah menyentuh bibir atas. Misalnya bunyi (p),(b),(m) dan (w) 2) Bunyi labio-dental = bibir

bawah dan gigi atas. Misalnya (f) dan (v)

(29)

Misalnya (t),(d),(n)

4) Bunyi dorso-velar = pangkal lidah dan langit-langit lunak. Misalnya (k), (g), (x)

5) Bunyi dorso-uvular = pangkal lidah dan anak tekak. Misalnya (q), (R)

6) Bunyi laringal = tenggorokan. Misalnya (h)

2 Kurang sesuai, jika ada beberapa (1-2) fonem yang dilafalkan tidak sempurna : (P), (V), (C), (S) 1) Bunyi Bilabial = bibir bawah

menyentuh bibir atas. Misalnya bunyi (p),(b),(m) dan (w) 2) Bunyi labio-dental = bibir

bawah dan gigi atas. Misalnya (f) dan (v)

3) Bunyi apiko-dental = ujung lidah menyentuh gigi atas. Misalnya (t),(d),(n)

4) Bunyi dorso-velar = pangkal lidah dan langit-langit lunak. Misalnya (k), (g), (x)

5) Bunyi dorso-uvular = pangkal lidah dan anak tekak. Misalnya (q), (R)

6) Bunyi laringal = tenggorokan. Misalnya (h)

1 Tidak sesuai dalam pelafalan fonem-fonem

1) Bunyi Bilabial = bibir bawah menyentuh bibir atas. Misalnya bunyi (p),(b),(m) dan (w) 2) Bunyi labio-dental = bibir

(30)

Keterangan : yang membedakan prates, treatment dan pascates yaitu dari teks

beritanya.

( Di adaptasi dari buku Dijwandono, 2008: 61)

Pedoman Penskoran

Skor siswa X 100 = ...

Nilai ideal

3) Bunyi apiko-dental = ujung lidah menyentuh gigi atas. Misalnya (t),(d),(n)

4) Bunyi dorso-velar = pangkal lidah dan langit-langit lunak. Misalnya (k), (g), (x)

5) Bunyi dorso-uvular = pangkal lidah dan anak tekak. Misalnya (q), (R)

6) Bunyi laringal = tenggorokan. Misalnya (h)

3. Ekspresi / mimik

3 Sesuai mengubah ekspresi wajah dengan perubahan pernyataan yang disajikan

2 Kurang sesuai mengubah ekspresi wajah dengan perubahan

pernyataan yang disajikan 1 Tidak sesuai mengubah ekspresi

wajah dengan perubahan pernyataan yang disajikan

4. Kelancaran membaca

3 Sempurna (tidak terbata-bata, tidak diulang-ulang, dan tidak terpaku pada teks)

2 Kurang sempurna (masih terbata-bata, masih ada kata yang diulang, masih terpaku pada teks)

(31)

3.4 Kategori Penilaian Tes Keterampilan Membaca Teks Berita

2. Lembar tes

Bacalah teks berikut dengan menggunakan artikulasi yang jelas, intonasi

dan penjedaan yang tepat, dan volume suara yang jelas.

Berita Pretest

Teks berita 1

UN "Online" Akan Diuji Coba pada 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan penerapan

Ujian Nasional online bagi siswa. Untuk menyambut ujian online ini, beberapa

sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak

serta-merta dilakukan sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama

mengenai kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.

Untuk menyambut ujian online ini beberapa sekolah juga telah diujikan

secara terbatas. Ujian secara online sudah mulai diterapkan bagi siswa. misalnya,

dengan menggelar ulangan harian secara online. Tahun ini, pelaksanaannya mulai

diterapkan pada sekolah-sekolah Indonesia yang ada di luar negeri, seperti

Malaysia, Singapura, dan Belanda. Jika Ujian secara online dapat berhasil maka

akan diterapkan pada tahun 2015 mendatang.

Teks berita 2

Siswa SMK 29 Jakarta Rakit Pesawat Terbang

Prestasi membanggakan kembali diukir para pelajar sekolah menengah

kejuruan (SMK) di DKI Jakarta. Kali ini, para pelajar SMK 29 Jakarta atau dulu

lebih dikenal dengan sebutan STM Penerbangan mampu merakit pesawat ringan

(32)

berkapasitas 4 tempat duduk. Perakitan dilakukan di halaman sekolah mereka,

yang berlokasi di Jalan Prof Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Saat ini, proses perakitan pesawat telah mencapai 95 persen dan diprediksi

pada akhir Januari nanti akan rampung. Pesawat Jabiru ini memiliki panjang 8

meter dengan lebar bentang sayap mencapai 10 meter. Adapun bobot pesawat

memiliki berat sekitar, 200 kilogram. Pesawat ini mampu terbang hingga Pulau

Bali dan Malaysia.

Skenario Bermain Peran

UN "Online" Akan Diuji Coba pada 2015

Skenario Bermain Peran dalam Pembelajaran Membaca Teks Berita

Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa,sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 2 : dan saya Aditya pramudia.

Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.

Pembaca berita 1 : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan. Penerapan Ujian Nasional online bagi siswa. Untuk menyambut ujian online ini, beberapa sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak serta-merta dilakukan sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama mengenai kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.

(33)

Pembaca berita 1 : Pemirsa disini sudah kedatangan Bapak Nizam selaku Kepala Puspendik Kemendikbud dan perwakilan siswa SMP harapan bangsa. Selamat siang.

Bapak Nizam & Sheina : Selamat siang.

Pembaca berita 2 : Mengapa Bapak bisa terfikirkan tentang adanya Ujian Nasional Online?

Bapak Nizam :Sekarang, di Indonesia komputerisasi sudah menjangkau ke beberapa daerah di wilayah Indonesia timur. Beberapa sekolah, di Papua misalnya, sudah mulai menggunakan komputer. Jadi nanti akan ada rencana melakukan uji coba Ujian Nasional online pada 2015 nanti.

Pembaca berita 1 : Kalau menurut Sheina bagaimana? Setuju tidak dengan adanya Ujian Nasional secara Online.

Sheina : Kalau menurut saya sih setuju setuju saja, ya saya berharap dengan dicanangkannya Ujian Nasional Online ini, tidak ada yang namanya kebocoran kunci jawaban ataupun kecurangan oleh tangan-tangan jahil.

Pembaca berita 2 : Jadi Sheina berharap bisa lebih baik lagi dengan adanya Ujian Nasional secara Online ini ?

Sheina : Ya.

Pembaca berita 1 : Terimakasih kepada Bapak Nizam dan Sheina yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.

Bapak Nizam & Sheina : Ya, sama sama.

Pembaca berita 1 : Pemirsa Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 2 : dan saya, Aditya Pramudia.

(34)

Siswa SMK 29 Jakarta Rakit Pesawat Terbang

Skenario Bermain Peran dalam Pembelajaran Membaca Teks Berita

Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa, sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 2 : dan saya Aditya pramudia.

Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.

Pembaca berita 1 : Prestasi membanggakan kembali diukir para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di DKI Jakarta. Kali ini, para pelajar SMK 29 Jakarta atau dulu lebih dikenal dengan sebutan STM Penerbangan mampu merakit pesawat ringan eksperimental Jabiru J 430 bermesin tunggal dengan piston 6 silinder dan berkapasitas 4 tempat duduk. Perakitan dilakukan di halaman sekolah mereka,yang berlokasi di Jalan Prof Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pembaca berita 2 : Saat ini, proses perakitan pesawat telah mencapai 95 persen dan diprediksi pada akhir Januari nanti akan rampung. Pesawat Jabiru ini memiliki panjang 8 meter dengan lebar bentang sayap mencapai 10 meter. Adapun bobot pesawat memiliki berat sekitar, 200 kilogram. Pesawat ini mampu terbang hingga Pulau Bali dan Malaysia.

Pembaca berita 2 : Pemirsa disini sudah kedatangan Kepala Bidang Pendidikan SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Rita Aryani dan salah satu siswa SMKN 29 Jakarta yang ikut merakit pesawat tersebut Dion Haryono, Selamat siang. Ibu Rita & Dion : Selamat siang.

Pembaca berita 1 : Berapa lama proses perakitan pesawat tersebut?

(35)

Pembaca berita 2 : Pertanyaan untuk Dion, apakah ada kesulitan dalam merakit pesawat ini?

Dion : Kalau kesulitan pasti ada ya, tapi disini saya sangat bersemangat dalam perakitan pesawat ini karena ada kemungkinan besar jika kita lulus sekolah kita bisa langsung diterima di dua maskapai ternama.

Pembaca berita 2 : Oh jadi jika salah satu siswa yang bisa merakit pesawat hingga berhasil, ada kemungkinan bisa diterima di dua maskpai sekaligus?

Dion : Ya.

Pembaca berita 1 : Baik, terimakasih kepada Ibu Rita dan Dion yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.

Ibu Rita & Dion : Ya, sama sama.

Pembaca berita 2 : Pemirsa, Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 1 : dan saya Aditya Pramudia.

Pembaca berita 1,2 : Selamat pagi dan sampai jumpa.

Berita perlakuan 1

Robot Karya Mahasiswa UGM Bisa Deteksi Korban Bencana

Mahasiswa UGM, menciptakan robot bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban bencana. Robot ini diciptakan oleh Tim Boyo Instrument yang mengikuti kompetisi robot dunia yang diikuti oleh 100 tim dari 13 negara pada bulan desember lalu, di Jakarta. UGM juga membawa pulang medali perak melalui Tim Gamaro dengan robot tarinya.

(36)

berguna untuk mengontrol kemiringan, serta GPS untuk mengirimkan posisi koordinat lokasi Quadcopter.

Skenario Bermain Peran

Robot Karya Mahasiswa UGM Bisa Deteksi Korban Bencana

Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 2 : dan saya Aditya Pramudia.

Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.

Pembaca berita 1 : Mahasiswa UGM, menciptakan robot bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban bencana. Robot ini diciptakan oleh Tim Boyo Instrument yang mengikuti kompetisi robot dunia yang diikuti oleh 100 tim dari 13 negara pada bulan desember lalu, di Jakarta. UGM juga membawa pulang medali perak melalui Tim Gamaro dengan robot tarinya.

Pembaca berita 2 : Robot terbang ciptaan 9 mahasiswa ini terdiri atas empat baling-baling, yang bagian bawahnya terdapat rangka untuk menempatkan robot mobil. Sementara itu, Exploler Bot atau robot mobil dilengkapi dengan kamera untuk melihat kondisi di lokasi bencana. Mereka memasang sejumlah sensor penstabil, seperti sensor gyro untuk mendeteksi percepatan sudut, sensor akselerometer yang berguna untuk mengontrol kemiringan, serta GPS untuk mengirimkan posisi koordinat lokasi Quadcopter.

Pembaca berita 2 : Pemirsa, disini sudah kedatangan Ketua Tim Boyo Instrument, Bapak Christian Antonia L.P dan Arial selaku Mahasiswa Universitas Cemerlang, Selamat siang ?

Bapak Christian & Arial : Selamat siang.

(37)

Bapak Christian : Pada titik bencana, Quadcopter akan menerjunkan robot mobil yang dapat menelusup ke reruntuhan dan mendeteksi keberadaan korban. Kemudian, robot akan mengirimkan data lingkungan sekitar berupa suhu, konsentrasi gas beracun, dan lain-lain, ke pusat pengendali yang berada jauh dari lokasi bencana.

Pembaca berita 2 : Menurut Arial salah satu dari Mahasiswa yang membuat robot terbang ini, kelebihan apa yang dimiliki robot tersebut?

Arial : Kelebihannya, karena negara lain tidak ada yang memiliki inovasi seperti yang kami lakukan, yaitu membuat robot terbang yang dikombinasikan dengan robot darat.

Pembaca berita 2 : Ternyata inovasi yang dibuat ini menjadi gebrakan yang sangat luar biasa ya ?

Dion : Ya.

Pembaca berita 1 : Baik, terimakasih kepada Bapak Christian dan Arial yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.

Bapak Christian & Arial : Ya, sama sama.

Pembaca berita 2 : Pemirsa, Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com. Dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 1 : dan saya, Aditya Pramudia.

Pembaca berita 1,2 : Selamat pagi dan sampai jumpa.

Berita perlakuan 2

(38)

Muhammad Rizal yang berumur 17 tahun, siswa kelas XII MAN Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi juara kedua olimpiade sains pelajar tingkat nasional yang digelar di Malang, Jawa Timur, awal November 2013. Di sekolahnya, Rizal tercatat sebagai murid yang tak mampu. Bahkan untuk menutupi biaya kebutuhan sehari-hari, ia menjadi penjual gorengan di sekolah tersebut.

Setiap harinya, Rizal berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Kondisi itu tak mengurungkan niat Rizal untuk terus menuntut ilmu. Dia hampir tidak bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SMP akibat tak memiliki biaya. Namun, ada seorang teman anak dari salah satu gurunya yang berbaik hati dengan memberikan bantuan biaya sekolah.

Siswa Penjual Gorengan Ini Raih Juara Olimpiade Sains

Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 2 : dan saya, Aditya pramudia.

Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.

Pembaca berita 1 :Muhammad Rizal yang berumur 17 tahun, siswa kelas XII MAN Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi juara kedua olimpiade sains pelajar tingkat nasional yang digelar di Malang, Jawa Timur, awal November 2013. Di sekolahnya, Rizal tercatat sebagai murid yang tak mampu. Bahkan untuk menutupi biaya kebutuhan sehari-hari, ia menjadi penjual gorengan di sekolah tersebut.

Pembaca berita 2 :Setiap harinya, Rizal berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Kondisi itu tak mengurungkan niat Rizal untuk terus menuntut ilmu. Dia hampir tidak bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SMP akibat tak memiliki biaya. Namun, ada seorang teman anak dari salah satu gurunya yang berbaik hati dengan memberikan bantuan biaya sekolah.

Pembaca berita 2 : Baik pemirsa disini sudah kedatangan Rizal dan Ibu Dellis selaku guru Biologi.

(39)

Pembaca berita 1 : Bagaimana perjalanan Rizal sebelum Rizal menjadi juara kedua olimpiade sains tingkat nasional?

Rizal : Setiap hari saya selalu berjualan gorengan dan setiap saya pergi ke sekolah saya tidak pernah memakai kendaraan. jadi saya cukup jalan kaki saja. Tetapi dengan keadaan saya yang seperti ini saya tidak pernah putus asa, semangat yang menggebu dan dorongan dari orang terdekat saya bisa menjadi juara kedua olimpiade sains tingkat nasional.

Pembaca berita 2 : untuk Bu Dellis apakah benar ibu yang memberikan sepeda kepada Rizal ?

Ibu Dellis : Ya benar, saya yang memberikan sepeda kepada Rizal, saya melihat kegigihan yang terlihat dari Rizal. Saya tidak hanya membantu memberikan sepeda tetapi saya juga membantu biaya sekolah Rizal.

Pembaca berita 2 : Jadi Ibu Dellis ikut andil juga dengan keberhasilan Rizal pada saat ini?

Ibu Dellis : Ya.

Pembaca berita 1 : Baik, terimakasih kepada Ibu Dellis dan Rizal yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.

Ibu Dellis & Rizal : Ya, sama sama.

Pembaca berita 2 : Pemirsa, Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 1 : dan saya, Aditya Pramudia.

(40)

Pelajar Indonesia Raih Prestasi di Inggris

Dua siswi Indonesia meraih satu medali perak dan satu medali perunggu dalam European Girl Mathematical Olympiad (EGMO) pertama yang dilaksanakan di Cambridge, Inggris. Kompetisi ini diikuti 19 tim yang berjumlah 70 peserta dari 19 negara. Medali perak dipersembahkan Christa Lorenzia Soesanto (SMA St Laurensia, Serpong, Banten). Adapun medali perunggu diraih Natasha Sutedja (SMA Kharisma Bangsa).

Dalam kompetisi tersebut disediakan tujuh medali emas, 14 medali perak, dan 21 medali perunggu. dua pelajar Indonesia yang berprestasi di Inggris tersebut juga merupakan calon wakil Indonesia dalam International Mathematics Olympiad (IMO) ke-53. Mereka telah mendapatkan pembinaan intensif oleh Tim Olimpiade Matematika Indonesia di bawah koordinasi Dr Hery Susanto.

Pelajar Indonesia Raih Prestasi di Inggris

Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 2 : dan saya, Aditya pramudia.

Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.

Pembaca berita 1 : Dua siswi Indonesia meraih satu medali perak dan satu medali perunggu dalam European Girl Mathematical Olympiad (EGMO) pertama yang dilaksanakan di Cambridge, Inggris. Kompetisi ini diikuti 19 tim yang berjumlah 70 peserta dari 19 negara. Medali perak dipersembahkan Christa Lorenzia Soesanto (SMA St Laurensia, Serpong, Banten). Adapun medali perunggu diraih Natasha Sutedja (SMA Kharisma Bangsa).

(41)

Pembaca berita 2 : Pemirsa disini sudah kedatangan Bapak Anton dan Christa Lorenzia Soesanto, selamat siang.

Anton & Christa : Selamat siang.

Pembaca berita 1 : Apakah ada kesulitan ketika menjadi pembina Tim Matematika untuk mewakili Indonesia?

Anton : Kesulitan pasti ada, contohnya seperti aturan awal yang menyatakan hanya 50 persen, berubah menjadi 60 persen dari jumlah peserta yang memperoleh medali. Hal ini karena banyak peserta yang memperoleh nilai yang sama atau berdekatan.

Pembaca berita 2 : untuk Christa, bagaimana perasaannya ketika Christa mendapatkan medali ?

Christa : perasaannya senang sekali dan tidak menyangka, karena peserta lainnya berasal dari Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Bulgaria, Finlandia, Hongaria, Indonesia, Inggris, Irlandia, Itali, Latvia Luxemburg, Polandia, Romania, Turki, Ukraina, Serbia, dan Swiss.

Pembaca berita 2 : Tapi akhirnya Christa memboyong juga Medali untuk Indonesia ya?

Christa : Ya.

Pembaca berita 1 : Baik, terimakasih kepada Bapak Anton dan Christa yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.

Ibu Dellis & Rizal : Ya, sama sama.

Pembaca berita 2 : Pemirsa, Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.

Pembaca berita 1 : dan saya, Aditya Pramudia.

Pembaca berita 1,2 : Selamat pagi dan sampai jumpa.

Teks berita pretes dan postes disamakan, karena untuk mengetahui progres yang

(42)

3.5. Prosedur Penelitian

1. Tahap Praeksperimen

Pada tahap praeksperimen peneliti menetukan dua kelas untuk dijadikan

sampel penelitian, satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai

kelompok kontrol. Setelah menentukan sampel penelitian, kemudian dilakukan

prates pada kedua kelompok tersebut. Prates ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan siswa awal dalam membaca teks berita, kemudian hasil

dari prates siswa dibandingkan dengan hasil yang sudah dicapai siswa setelah

dilakukan perlakuan (treatment). Dengan demikian, kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol berangkat dari titik tolak yang sama.

2. Tahap Eksperimen

Setelah kedua kelompok dianggap memiliki kondisi yang sama dan telah

diberikan prates, maka untuk tahap selanjutnya diadakan treatment (perlakuan)

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca teks berita.

Tahap-tahap pelaksanaan eksperimen ini adalah sebagai berikut.

a. Kelompok Eksperimen

Kelompok eksperimen dalam pembelajaran membaca teks berita diberi

perlakuan dengan memakai strategi bermain peran. Siswa diberikan skenario

pembacaan teks berita beserta teksnya, kemudian ditugaskan untuk diberikan

penjedaan ( / ) dan ( // ) kemudian diberikan tanda naik turunya nada atau

intonasi dengan memberikan simbol ( ) naik dan ( ) turun

Berikut ini merupakan rancangan kegiatan pembelajaran membaca teks

berita dengan menggunakan strategi bermain peran.

1) Kelompok eksperimen

a) Tahap persiapan. Pada tahap ini, siswa dipersiapkan untuk siap mengikuti

proses pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan penjelasan kepada siswa

mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa

setelah mengikuti pembelajaran membaca teks berita.

(43)

siswa tentang cara pembacaan berita yang benar dan baik kemudian siswa

diberikan tayangan berita dengan menampilkan 2 berita yang berberda

dengan pembaca berita yang berbeda pula. Selanjutnya siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok dan guru menjelaskan strategi bermain peran dengan

menggunakan in foccus. Setelah itu, siswa secara berkelompok berbagi peran

terlebih dahulu karena sebelumnya setiap kelompok diberikan skenario

bermain peran yang berbeda. Kemudian setiap kelompok bermain peran di

depan kelas teks yang sudah diberikan penjedaan, dan penekanan kalimat.

c) Tahap penutup. Pada tahap ini, guru memberikan masukan kepada siswa

mengenai kekurangan serta kesalahan yang masih ditemui dalam membaca

teks berita. Siswa juga diberi kesempatan untuk mengungkapkan

kesulitan-kesulitan yang dialami saat membaca teks berita. Hasil dari kegiatan di atas

adalah guru bisa merefleksi kegiatan pembelajaran pada pertemuan itu dan

guru bisa mempersiapkan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih

terampil dalam membaca teks berita.

2) Kelompok Kontrol

a) Tahap persiapan. Pada tahap ini, siswa dipersiapkan untuk siap mengikuti

proses pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan penjelasan kepada siswa

mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa

setelah mengikuti pembelajaran membaca teks berita.

b) Tahap pelaksanaan. Setelah siswa siap menerima pelajaran membaca teks

berita, pembelajaran langsung dilaksanakan. Pertama, guru memberikan

penjelasan cara-cara pembacaan teks berita setelah itu setiap siswa dibagikan

2 teks berita yang berbeda kemudian diminta untuk memenggal setiap kalimat

dan berikan penekanan yang tepat.

c) Tahap penutup. Pada tahap ini, guru memberikan masukan kepada siswa

mengenai kekurangan serta kesalahan yang masih ditemui membaca teks

berita. Siswa juga diberi kesempatan untuk mengungkapkan

kesulitan-kesulitan yang dialami saat membaca teks berita. Hasil dari kegiatan di atas

(44)

guru bisa mempersiapkan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih

terampil dalam membaca teks berita.

3. Tahap Pascaeksperimen

Tahap pasca eksperimen merupakan langkah terakhir dalam penelitian ini.

Setelah masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan, kedua kelompok

tersebut diberikan pascates (tes akhir) dengan materi yang serupa seperti saat

kegiatan prates (tes awal). Pascates bertujuan untuk melihat perbedaan

kemampuan siswa dalam membaca teks berita setelah diberikan perlakuan, yaitu

pembelajaran membaca teks berita dengan menggunakan strategi bermain peran.

Selain itu, juga untuk membandingkan nilai yang dicapai saat prates, apakah

hasilnya meningkat, sama, atau menurun

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah peneliti langsung menemui

subjek, yaitu kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung. Dengan instrumen penelitian

soal prates dan pascates. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes

Tes dilakukan untuk menjaring data atau informasi awal dan akhir

berkenaan dengan penguasaan keterampilan berbahasa Indonesia. Tes diberikan

pada prates dan pascates. Prates yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sedangkan pascates bertujuan untuk mengukur efektifitas

dari perlakuan yang diberikan kepada siswa berupa strategi bermain peran.

Tes ini berupa teks berita, yaitu membaca teks berita. Ini dimaksudkan untuk

mengetahui nilai rata-rata awal peserta didik dalam awal pembelajaran.

Selanjutnya dilakukan tes akhir sebagai penilaian dan upaya pembuktian akhir

terhadap penerapan strategi bermain peran dalam pembelajaran teks berita. Teknik

(45)

yang akan digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan membaca teks

berita.

3.7.Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan setelah mendapatkan hasil dari

pengumpulan data dari lapangan. Data yang dihasilkan masih berupa data mentah

yang belum memiliki arti. Agar data tersebut bermakna dan dapat memberikan

gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, perlu adanya proses

pengolahan data. Pengolahan data dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data

selesai. Pengolahan data dilakukan terhadap skor prates dan pascates kemampuan

membawa siswa di kelas eksperimen dan kelas pembanding. Pengukuran prates

dan pascates bertujuan untuk mengukur kemampuan membaca siswa sebelum dan

sesudah menggunakan strategi bermain peran. Selanjutnya dilakukan perhitungan

terhadap hasil prates dan pascates untuk mengetahui keefektifan strategi bermain

peran dalam pembelajaran membaca teks berita siswa kelas VIII.

Setelah data terkumpul melalui tes awal dan tes akhir, langkah selanjutnya

adalah menganalisis data sesuai dengan format penilaian dan pengolahan data

dengan rumus statistika. Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut

sebagai berikut:

1. Menganalisis hasil tes awal/pretest dan tes akhir/posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

2. Menerjemahkan dan menafsirkan hasil tes.

3. Memberikan skor terhadap semua aspek-aspek tes yang dikerjakan siswa,

kemudian mengakumulasikan setiap skor.

4. Menetapkan skor tes awal dan tes akhir siswa baik di kelas eksperimen

maupun kelas kontrol, kemudian diolah hingga menjadi nilai dengan

rumus :

� = �

(46)

5. Membuat nilai akhir dengan cara membuat rata-rata nilai dari tiga penilai.

Nilai akhir dibuat dengan rumus :

� � = 1 + 2 + 3

3

6. Uji reliabilitas antar penimbang

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas nilai

antar penguji atau untuk mengetahui tingkat objektifitas nilai penguji. Langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Menghitung jumlah kuadrat siswa

�2 =

2

� −

2

2) Menghitung kuadrat penguji

�2 =

2

2

3) Menghitung jumlah kuadrat total

2 = 2

2

4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

�2 = 2 2 2

Setelah diperoleh hasil dari perhitungan, maka dimasukkan pada tabel

analisys of varians (ANAVA). Tabel ANAVA adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5. Tabel ANAVA

(47)

Siswa �2 N-1 �

2

−1 (�)

Penguji �2 K-1 -

Kekeliruan �2 (N-1) (K-1) �

2

−1 � −1 (� )

Setelah langkah tersebut maka dihitung reliabilitas antar penimbang

dengan rumus :

11 =

� −�

� (Arikunto, 2006 : 191-192)

Setelah nilai reliabilitas diperoleh, maka tingkat reliabilitas dicari pada

tabel guilford berdasarkan nilai yang diperoleh.

7. Menguji normalitas data dengan rumus chi-kuadrat

Untuk mengetahui normalitas data dengan rumus chi-kuadrat, maka akan

dilakukan langkah penyelesaian sebagai berikut :

1) Mencari mean dengan rumus :

=

2) Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus :

=

2− 2

−1

1) Menentukan frekuensi observasi (pengamatan) dan frekuensi

ekspektasi, langkah yang digunakan :

2) Rentang skor (R) = skor tertinggi – skor terendah 3) Banyak kelas = 1+ 3,3 log N

(48)

4) Panjang kelas = = �

5) Z untuk batas kelas = batas kelas – rata-rata Standar deviasi

6) Ei (Frekuensi diharapkan) = luas i x ∑f

7) Oi (frekuensi pengamatan)

8) Mendapatkan x2 dengan rumus :

2 = −� 2

� (Subana, 2005 : 170)

Keterangan :

Oi = frekuensi observasi

Ei = frekuensi ekspektasi

3) Menentukan derajat kebebasan

dk = K – 3

keterangan  K = banyaknya interval

4) Menentukan nilai X2hitungdengan X2tabel dengan bantuan tabel X2 dengan

tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05).

5) Menentukan kriteria uji normalitas dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika X2hitung< X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal

Jika X2hitung> X2tabel maka data tersebut berdistribusi tidak normal

8. Melakukan uji homoginetas rata-rata varian pretest dan posttes dengan

menggunakan rumus :

Fhitung = Vb

Vt (Sugiyono, 2013 : 275)

Keterangan :

Fhitung : nilai yang dicari

(49)

Vt : varian terkecil

Ketentuan : data yang dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel.

9. Menguji signifikasi rata-rata tes awal dan tes akhir dan uji hipotesis

dengan menggunakan signifikasi perbedaan dua variabel.

Uji yang digunakan adalah perbedaan (gain) nilai tes awal dan tes akhir,

rumus yang digunakan adalah

=

2 = 2 2

=

2 = 2 2

Keterangan :

M : nilai hasil rata-rata perkelas

N : banyaknya subjek

X : deviasi setiap nilai x1 dan x2

Y : deviasi setiap nilai y1 dan y2

Kemudian nilai hasil perhitungan yang dilakukan dihitung kembali dengan

menggunakan rumus ttest untuk mengetahui atau menguji signifikasi dan hipotesis,

dengan rumus :

= −

+2− 22 × 1 + 1

(50)

Hasil yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentuan taraf signifikasi pada

(51)

132 5.1 Simpulan

Setelah hasil penelitian dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan beberapa

kesimpulan penelitian mengenai keefektifan strategi bermain peran dalam

pembelajaran membaca teks berita. Berikut ini adalah pemaparan kesimpulan

yang peneliti temukan.

1. Tingkat kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII-8 SMP Negeri

1 Bandung pada kelas eksperimen sebelum menggunakan strategi bermain

peran tergolong rendah dengan rata-rata nilai sebesar 62 sedangkan setelah

menggunakan strategi bermain peran nilai rata-rata yang diperoleh siswa

adalah 78,42. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan siswa membaca

teks berita meningkat, setelah mengikuti pembelajaran menggunakan

strategi bermain peran.

2. Tingkat kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII-8 SMP Negeri

1 Bandung pada kelas kontrol sebelum menggunakan metode yang selalu

digunakan oeh guru dengan rata-rata nilai sebesar 59 sedangkan setelah

menggunakan metode nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 71.07.

3. Terdapat perrbedaan yang signifikan antara membaca teks berita sebelum

dan sesudah menggunakan strategi bermain peran.hal ini dapat dilihat dari

hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung adalah 5,65. ttabel≤ thitung

≥ttabel. 1,99<5,65>1,99 Dapat dinyatakan bahwa hipotesis Hi diterima dan H0 ditolak atau dengan kata lain strategi bermain peran efektif digunakan

(52)

5.2 Saran

Untuk hasil yang lebih maksimal pada penelitian selanjutnya, peneliti

merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan strategi bermain peran terbukti

efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca teks berita siswa. Oleh

karena itu, guru dapat menjadikan strategi pembelajaran ini sebagai

alternatif baru khususnya pada pembelajaran membaca teks berita.

2. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan membuat

penelitian lain lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun skenario dan

(53)

134

Arifin, Eva. 2010. Broadcasting to be broadcaster. Yogyakarta: GrahaIlmu.

A.R, Syamsudin dan Damaianti V. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.

Assegaf, Dja’far H. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia

Barkley, E. Elizabert. K. Patricia Cross. Claire Howell Major. 2012.

Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media.

Blangmangat, sdn. (2012). Peningkatan kemampuan membacakan

teks.[Online].Tersedia:http://sdn3blangmangat.blogspot.com/2012/03/peni

ngkatan-kemampuan-membacakan-teks.html.

Budiman, Kris. 1999a. Feminografi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

, 199b, Kosa Semiotika. Yogyakarta: LKIS.

Deristianti, Euis Nurul. Penerapan metode role playing (bermain peran) dalam

pembelajaran berbicara (Penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas XI SMK BPP Bandung tahun ajaran 2009/2010). Skripsi. Tidak

diterbitkan.

Djiwandono, M. Soenardi, Tes Bahasa dalam Pengajar, Bandung: Penerbit ITB, 1996

Harahap, Arifin S.. 2006. Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita TV. Jakarta: PT Indeks kelompok Gramedia.

Hasan S.N (1996) Pendidikan ilmu-ilmu sosial buku 1 dan 2, Bandung, Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.

Heriawan, Adang, dkk. 2012. Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis

Praktis. Serang: LP3G.

Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Yayasan Indonesiatera.

Kompas.2014.UN Online Akan Diuji Coba pada 2015. Kompas 2014/03/07

Mirza, Layla S. Editor. 2000. Politik dan Radio, buku Pegangan bagi

Jurnalis Radio : Jakarta: Friedrich Naumann Stifung.

(54)

N.K, Roestyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Olii, Helena.2007. Berita dan Informasi. Jakarta: PT. Indeks

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Rohmadi, Muhammad dan Slamet Subiyantoro.2011. Bunga Rampai: Model-

Model Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Seni. Surakarta:Yuma Pustaka.

Setiawati, Nurul Eka. Pemanfaatan media video lomba debat

menggunakan metode bermain peran dalam pembelajaran berbicara (Penelitian eksperimen kuasi pada siswa tingkat semenjana di SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2012/2013).

Siberman, Mel Judith. 2010. 101 Cara Pelatihan & Pembelajar Aktif. Jakarta: Indeks Penerbit.Bandung penerbit angkasa

Sobur, Alex. 2012. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana,Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Subana dan kawan-kawan. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature

Panduan Praktis Juranalis Profesional. Bandung: Simbiosis

Sumarna, diki. 2013. Penggunaan Media Teleprometer dalam Pembelajaran

Membaca Teks Berita (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi.

Tidak diterbitkan.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryabrata, Sumadi.2010.Metodologi Penelitian.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa: Angkasa.

Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar

(55)

Zaini, Hisyam. Munthe, Bermawy. Dan Aryani, Sekar Ayu. 2006. Strategi

Gambar

Tabel 3.1
Sintak Tabel 3.2 Kegiatan
Tabel 3.3 Format Penilaian
Tabel 3.5. Tabel ANAVA
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti adalah mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Fungsi Manajerial

Kemampuan mahasiswa PPL dalam perencanaan Pembelajaran menurut persepsi guru pamong pada kriteria baik untuk indikator merencanakan pengelolaan, indikator

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan komunikasi dalam keluarga peserta didik dan merumuskan layanan bimbingan kelompok yang layak untuk meningkatkan

09.30 hrs Overview of Mexico and Indonesia: two blooming economies, by Mr. Nick Gandolfo, Head of leading intemational business, HSBC.. 09'50 hrs Presentation of

yang lebih besar bagi para importir dan pemasok barang dalam memilih yang terbaik perusahaan inspeksi dan penguji yang ada di negara asal5. yang memiliki laboratorium

pernyataan positif atau skor 4 pada pernyataan negatif.. 5) Untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) memiliki skor 1 untuk. pernyataan positif atau skor 5 pada

Hubungan antara komunikasi positif dalam keluarga dengan asertivitas pada siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta.. Yogyakarta: Jurnal Penelitian Fakultas Psikologi

mencapai efisiensi dan efektivitas. Upaya reformasi regulasi/peraturan usaha juga perlu dirancang dengan memperhatikan aspek kesetaraan akses usaha‐usaha kecil dan menengah