SKRIPSI
diajukan sebagai salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh:
Sherly Prilideniya P. NIM 1000953
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
oleh:
Sherly Prilideniya P. NIM 1000953
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni.
©Sherly Prilideniya Puspitandhari 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta undang-undang
Oleh
Sherly Prilideniya Puspitandhari NIM 1000953
disetujui dan disahkan oleh Pembimbing 1,
Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP.196008091986012001
Pembimbing II,
Sri Wiyanti, S.S.,M.Hum. NIP.1980328 2006004 2 001
diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa san Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia,
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR DIAGRAM ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Struktur Organisasi ... 6
BAB 2 STRATEGI BERMAIN PERAN ,PEMBELAJARAN MEMBACA, DAN TEKS BERITA 2.1 Strategi Bermain Peran ... 8
2.1.1 Hakikat Strategi Bermain Peran ... 8
2.1.2 Prinsip Dasar Strategi Bermain Peran ... 9
2.1.3 Tujuan Dasar Strategi Bermain Peran ... 9
2.1.4 Langkah-langkah Strategi Bermain Peran ... 10
2.1.4.1 Perencanaan dan Persiapan ... 10
2.1.4.2 Interaksi ... 15
2.1.4.3 Refleksi dan Evaluasi ... 18
2.3 Teks Berita ... 25
2.3.1 Definisi Teks ... 25
2.3.2 Definisi Berita ... 25
2.3.3 Jenis-Jenis Berita ... 26
2.4 Asumsi Berita ... 29
2.5 Hipotesis ... 29
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 30
3.2 Sumber Data ... 31
3.2.1 Populasi Penelitian... 31
3.2.2 Sampel Penelitian ... 32
3.3 Definisi Operasional... 32
3.4 Instrumen Penelitian... 33
3.4.1 Instrumen Perlakuan (RPP) ... 33
3.4.2 Lembar Tes ... 41
3.5 Prosedur Penelitian ... 52
3.5.1 Tahap Praeksperimen ... 52
3.5.2 Tahap Eksperimen ... 52
3.5.3 Tahap Pascaeksperimen ... 54
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 54
3.6.1 Tes... 54
3.6 Teknik Pengolahan Data ... 55
BAB 4 DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Penelitian ... 60
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 61
4.3 Analisi Data ... 91
4.3.1 Analisis Kelas Eksperimen ... 91
4.3.2 Analisis Kelas Kontrol ... 109
4.3.3Pembuktian Hipotesis ... 126
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 130
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 132
5.2 Saran ... 133
Daftar Pustaka ... 134
3.3 Tabel Format Penilaian ... 38
3.4 TabelKategoriPenilaian ... 41
3.5 Tabel ANAVA ... 56
4.1UjiReliabilitasPretesEksperimen ... 92
4.2 TabelANAVA PretesEkpserimen ... 94
4.3UjiNormalitasPretesEksperimen ... 95
4.4 TabelDistribusi MeanPretesEksperimen ... 97
4.5 Table Chi-KuadratPretesEkspeerimen ... 98
4.6 UjiReliabilitasPostesEksperimen ... 100
4.6 Tabel ANAVA PostesEksperimen ... 102
4.8UjiNormalitasPostesEksperimen ... 103
4.9 TabelDistribusi Mean PostesEksperimen ... 105
4.10 Table Chi-KuadratPostesEksperimen ... 106
4.11 UjiHomogenitasKelasEksperimen ... 108
4.12 UjiReliabilitasPretesKontrol ... 109
4.13 Tabel ANAVA PretesKontrol ... 112
4.14 UjiNormalitasPretesKontrol ... 113
4.15 TabelDistribusi Mean PretesKontrol... 114
4.16 Table Chi-KuadratPretesKontrol ... 116
4.17 UjiReliabilitasPostesKontrol ... 118
4.18 Tabel ANAVA PostesKontrol ... 120
4.19 UjiNormalitasPostesKontrol ... 121
4.20 TabelDistribusi Mean PostesKontrol ... 122
4.21 Table Chi-KuadratPostesKontrol ... 124
4.22 UjiHomogenitasKelasEksperimen ... 125
LAMPIRAN 2 Transkripsi Data ... 162
LAMPIRAN 3 Foto-FotoPenelitian... 171
Sherly Prilideniya P. (1000953)
Penelitian ini berjudul “Kefektifan Strategi Bermain Peran dalam Pembelajaran Membaca Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).Penelitian ini diawali permasalahan: (1) Seberapa tinggi tingkat kemampuan membaca teks berita kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan strategi bermain peran di SMP Negeri 1 Bandung; (2) seberapa tinggi tingkat kemampuan membaca teks berita kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan metode pada kelas kontrol di SMP Negeri 1 Bandung; (3) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen di SMP Negeri 1 Bandung. Hipotesis kerja penelitian ini yaitu (1) tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca teks berita pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan strategi bermain peran, (2) terdapat perbedaan kemampuan membaca teks berita pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan strategi bermain peran.
2013/2014)
Sherly Prilideniya P. (1000953)
This studyentitled" Kefektifan Strategi Bermain Peran dalam Pembelajaran Membaca Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014). This study beginsthe problem: (1) How high isthe level ofabilityto reada textmessagebeforeand after theexperimental classusing thestrategy ofplayinga roleinSMPNegeri1Bandung; (2) how high-level abilityto reada textmessagebeforeand after thecontrol classusing themethod ofthe control classinSMPNegeri1Bandung; (3) whether there isa significant differencebetweenthe abilityto readtextnewseighth grade studentsbeforeand after thetreatmentinthe controlclassandexperimental classinSMPNegeri1Bandung. The working hypothesisof this studyare (1) there is no difference inthe ability to reada textmessageonthe experimental classandcontrol classbeforeand afterusing thestrategy ofrole playing,(2) there are differences inthe abilityto reada textmessageonthe experimental classandcontrol
classbeforeand afterusing thestrategy ofplayingrole.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pengajaran membaca jugasangat
penting. Hal itu disebabkan membaca informasi dapat diserap dandipergunakan
di kemudian hari, terlebih jika menyangkut aspek berbahasa lainseperti menulis
dan berbicara. Hal senada diutarakan juga oleh Tarigan (2008:9)bahwa tujuan
utama membaca adalah untuk mencari serta memerolah informasi,mencakup isi,
dan memahami makna bacaan.Salah satu jenis membaca yang dibagi berdasarkan
terdengar atau tidaknyasuara pembaca sewaktu membaca yakni keterampilan
membaca nyaring. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagiguru, murid, maupun pembaca bersama-sama dengan orang
lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan
perasaan seseorangpengarang (Tarigan, 2008:23).
Membaca nyaring pada hakikatnya sama memberikan pengetahuan untuk
sipembaca. Akan tetapi, dalam kegiatan membaca nyaring terdapat pihak lain
yangdapat memeroleh pengetahuan juga disebabkan pihak/orang lain tersebut
turutmendengar hasil bacaan baik secara disengaja maupun tidak. Beberapa
contohkegiatan nyata pentingnya membaca nyaring yakni perkembangan
informasimelalui teknologi yang semakin canggih.
Dalam proses membaca berita siswa harus memahami aksara di atas kertas
serta memproduksikan suara yang tepat dan bermakna. Membaca nyaring pada
hakikatnya merupakan suatu masalah lisan atau oral matter. Oleh karena itu,
dalam pengajaran bahasa asing aktivitas membaca nyaring lebih ditujukan pada
pengucapan (pronounciation) daripada pemahaman (comprehension). Mengingat
hal tersebut, maka bahan bacaan haruslah dipilih yang mengandung isi dan
bahasa yang relatif mudah dipahami. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita
dituntut membaca nyaring dalam kegiatan rutin sehari-hari, seperti penyiar radio,
dan pembicara televisi.
Menurut salahsatu guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Bandung bahwa
kemampuan membacakan teks berita siswa pada umumnya masih belum
memenuhi harapan guru. Hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran yang
kurang menarik atau pembelajaran yang dilaksanakan secara konvensional,
misalnya anak ditugasi untuk membacakan teks berita didepan kelas. Hasil yang
didapat kurang maksimal, siswa sukar memberi jeda kalimat-kalimat berdasarkan
kelompok kata saat membacakan teks berita, intonasi yang kurang tepat,
artikulasi, dan volume suara yang kurang jelas. Berdasarkan hal di atas,
keterampilan membaca peserta didik masih sangat kurang dan menurut peneliti
diperlukan sebuah strategi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Hamel dan Prahalad (Zaini, 2000: p4)menjelaskan bahwa strategi merupakan
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi bermain
peran. Pada intinya bermain peran(role-play) adalah sebuah contoh dari “learning by doing” (belajar dengan berkerja). Kata role (peran) mengidikasikan bahwa siswa harus aktif mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman
untuk dapat berbicara dan bertindak dengan baik dari sebuah prespektif yang
diberikan kepada mereka. Kata play (permainan) mengidikasikan bahwa siswa
menggunakan imajinasi mereka dan bersenang-senang, dalam memeragakan
bagian mereka pada sebuah lingkungan yang tidak mengancam.
Sebelumnya penggunaan strategi bermain peran (role-play) sudah pernah
dilakukan oleh beberapa orang diantaranya :
1) Setiawati (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Pemanfaatan Media
Video Lomba Debat Menggunakan Metode Bermain Perandalam
Pembelajaran Berbicara”. Hasilnya dapat meningkatkan siswa dalam
pemahaman konsep matematis dengan disertai kuis. Hal itu terlihat dari
hasil prates rata-rata siswa mendapatkan nilai 49,70 sedangkan pascates
kemampuan siswa dengan menggunakan metode bermain peran
berkategori cukup.
2) Ganda (2013) “Penerapan MetodeRole Playingdalam Pembelajaran
Berbicara (Eksperimen Semu di SMK Bina Prestasi Bangsa Tahun Ajaran 2012/2013)”. Dapat kita lihat dari hasil prates rata-rata siswa mendapatkan nilai 65,93 sedangkan pascates rata-rata siswa mendapatkan nilai 73,13.
Berdasarkan hasil tersebut bahwa kemampuan siswa dengan menggunakan
metode role play hasilnya meningkat.
Pembelajaran dengan model bermain peran dalam membacakan teks berita ini
dirancang untuk memenuhi beberapa aspek penilaian yaitu: 1) pengelompokan
satuan unit ide dalam bentuk frasa-frasa, 2) pembacaan kalimat dengan intonasi
tanda bacanya, 3) penekanan kata dengan maksud kalimat, 4) ketepatan Intonasi,
5) kejelasan Artikulasi, 6) ekspresi / mimik, serta 7) kelancaran membaca.
Diharapkan siswa akan melakukan pembelajaran dengan bermain peran sebagai
pembaca teks berita baik seperti yang ada di televisi.
Strategi pembelajaran bermain peran dapat mendorong siswa untuk
mengekspresikan perasaannya dan bahkan melepaskannya (Uno, 2011:25).
Penggunaan strategi ini ditujukan agar siswa lebih mudah mempelajari apa saja
yang dibutuhkan dalam membacakan teks berita pada konteks yang
sesungguhnya. Atau di sisi lain menggugah rasa ketertarikan siswa
danmemotivasi mereka agar lebih bersemangat saat mengikuti pembelajaran
membacakan berita. Bagi guru,strategi ini juga dapat membantunya mengaitkan
pembelajaran keterampilan membacakan teks berita dengan profesi nyata yang
ada di kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dilakukan dengan melibatkan siswa
berperan sebagai pembaca berita yang baik dan benar seperti pada pembaca berita
di televisi, juga digunakan properti atau perlengkapan pendukung sebagai faktor “nyata” sehingga diterima siswa dan lebih serius melakukan pembelajaran.
Dengan kondisi siswa yang masih kurang dalam membaca nyaring khususnya
membaca teks berita, maka peneliti memberikan salah satu solusi untuk
Berhubung strategi ini masih baru dalam pembelajaran membaca nyaring
khususnya membaca teks berita jadi penelitian ini sangat penting peranannya
untuk memberi stimulus kepada guru maupun siswanya.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai
berikut.
1) Siswa masih kesulitan dalam membacakan teks berita dengan
intonasi,artikulasi,jeda yang tepat, dan volume yang jelas.
2) Penggunaan strategi bermain peran merupakan hal yang tepat dalam
pembelajaran membaca nyaring di depan kelas, khususnya membacakan teks
berita karena dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
3) Membaca nyaring selalu dianggap mudah oleh kebanyakan guru padahal
masih banyak siswa yang masih kurang dalam membaca nyaring khususnya
membacakan teks berita
4) Guru kurang kreatif dalam menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang
menyebabkan berkurangnya antusias dan motivasi siswa dalam membacakan
teks berita.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang terjadi sebagai berikut.
1) Seberapa tinggi tingkat kemampuan membaca teks beritakelas
eksperimensebelum dan sesudah menggunakan strategi bermain peran di
SMP Negeri 1 Bandung ?
2) Seberapa tinggi tingkat kemampuan membaca teks berita kelas kontrol
sebelum dan sesudah menggunakan metode pada kelas kontrol di SMP
3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca teks
berita siswa kelas VIII sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas
kontrol dan kelas eksperimendi SMP Negeri 1 Bandung ?
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan di atas adalah sebagai berikut.
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penggunaan strategi bermain peran adalah untuk mencari alternatif strategi lain yang lebih menghidupkan suasana kelas, untuk menarik minat dan perhatian siswa,Mengembangkan kemampuan komunikasi siswa dan Melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata.
1.4.2 Tujuan Khusus
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan khusus penelitian ini untuk
menedeskripsikan :
1) tingkat kemampuan membaca teks berita kelas eksperimen sebelum dan
sesudah menggunakan strategi bermain peran di SMP Negeri 1 Bandung;
2) tingkat kemampuan membaca teks berita kelas kontrol sebelum dan sesudah
menggunakan metode pada kelas kontrol di SMP Negeri 1 Bandung;
3) perbedaan antara kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen di
SMP Negeri 1 Bandung.
1.5Manfaat Penenilitian
Manfaat dalam penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1) Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperbaiki dan memberi
pilihan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi dalam pembelajaran
membaca berita serta dapat menciptakan suatu kegiatan belajar yang
menyenangkan.
2) Sebagai salah satu cara atau strategi bagi guru mengenai bagaimana
pembelajaran membaca berita dengan menggunakan bermain peran yang
dapat disesuaikan dengan pengalaman dan perkembangannya.
1.5.2 Bagi Siswa
1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca nyaring
(membaca berita) dan siswa mengetahui pentingnya membaca berita dengan
memperhatikan artikulasi, intonasi, volume suara, dan jeda.
2) Siswa akan menyadari pentingnya membaca dengan lancar sehingga
pendengar/orang lain dapat menafsirkan informasi teks berita yang dibacakan.
1.5.3 Bagi sekolah
1) Sekolah dapat menambah tinjauan sebagai bahan ajar yang akan diterapkan
pada peserta didik dalam pembelajaran mengenai pengalaman ataupun sebuah
cerita
2) Sekolah dapat memudahkan guru dalam menangani perserta didik yang
kurang paham dalam pembelajaran.
1.5.4 Bagi peneliti
1) Peneliti dapat memperkarya pengetahuan dan pengalaman, mengenai
pembelajaran membaca berita yang dilakukan melalui bermain peran
2) Peneliti dapat menambah pengetahuan dan memperdalam bidang yang sedang
penulis geluti.
1.6Struktur Organisasi Skripsi
Bab satu berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab dua kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang
mencakupstrategi bermain peran dalam pembelajaran membaca teks berita.
Bab tiga memaparkan metode penelitian yang berisi lokasi dan subjek
populasi atau sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi
operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik
pengumpulan data dan analisis data.
Bab empat hasil penelitian dan pembahasan berisi penjabaran hasil
penelitian dengan menggunakan metode penelitian eksperimen semu mengenai
kefektifan strategi bermain peran dalam pembelajaran membaca teks berita.
Bab lima simpulan dan saran yang berisi mengenai simpulan dari
penelitian yang telah dilakukan dan saran atau rekomendasi bagi pembuat
kebijakan, pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, dan bagi peneliti lain
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi
atau quasi experimental. Penelitian eksperimen kuasi adalah penelitian yang
mendekati penelitian eksperimen (Syamsuddin dan Damaianti, 2009:23). Tujuan
dari eksperimen kuasi adalah untuk mengkaji ada tidaknya hubungan sebab akibat
serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut (Suryabrata,2010). Penelitian
eksperimen kuasi dilakukan dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol sebagai
pembanding.
Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen yaitu Control Group
Pretest-Postest Design. Desain ini terdiri atas dua kelompok yang masing-masing
diberikan prates dan postes. Kelompok eksperimen sebelum melakukan postes
diberikan perlakuan terlebih dahulu.
Langkah-langkah desain Control Group Pretest-Postest Design dapat
dijabarkan sebagai berikut : Pertama, menentukan dua kelompok yang akan
dijadikan sampel penelitian. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple
random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara
mengundi seluruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Bandung untuk menentukan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua, pemberian pretest pada
semua subjek untuk mengetahui tingkat kondisi subjek yang berkaitan dengan
variabel dependen. Ketiga, pemberian perlakuan eksperimen berupa penggunaan
strategi bermain peran pada kelompok eksperimen, sedangkan perlakuan pada
kelompok kontrol, pembelajaran membaca teks berita diberikan tanpa
menggunakan strategi bermain peran. Keempat, memberikan postest pada
Pola penelitian control group pretest-postest design
(Sugiyono,2010:75)
Keterangan :
E : kelas eksperimen
K : kelas kontrol
O1 : penilaian awal kelompok eksperimen
O2 : penilaian akhir kelompok eksperimen
X : perlakuan
O3 : penilaian awal kelompok kontrol
O4 : penilaian akhir kelompok kontrol
3.2. Sumber Data
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kelas VIII semester II di
SMP Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa
1 VIII- 1 37
2 VIII- 2 36
3 VIII- 3 36
4 VIII- 4 37
5 VIII- 5 36
6 VIII- 6 36
E
O1
X
O2
7 VIII- 7 33
8 VIII- 8 35
9 VIII- 9 36
10 VIII-10 37
11 VIII- 11 37
12 VIII- 12 37
Jumlah 433
2. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
simple random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara
mengundi seluruh kelas VIII SMPN 1 Bandung yang berjumlah dua belas kelas
untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil
pengundian dua belas kelas pada SMPN 1 Bandung diperoleh sampel, yaitu kelas
VIII-8 sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII-9 sebagai kelompok
kontrol..
3.3.Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dari skripsi ini adalah sebagai berikut.
1. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang berusaha menangkap isi teks berita.
2. Strategi bermain peran (role-play) adalah suatu pembelajaran aktifyang di
desain secara sengaja agar siswa memeragakan atau mengasumsikan
karakter-karakter atau identitas-identitias untuk meningkatkan
keterampilan kemampuan membaca teks berita.
3. Teks berita adalah naskah yang berisikan informasi tentang peristiwa,
3.4.Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut
1. Instrumen perlakuan (RPP)
Tahap-tahap yang dilakukan oleh penulis sebelum melakukan penelitian
adalah menyiapkan perangkat pembelajaran. Persiapan mengajar yang disusun
oleh guru bertujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga
tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Persiapan yang dilakukan oleh
penulis sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah menyusun tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) merupakan salah satu program pembelajaran yang berisi satuan bahan
kajian yang disajikan dalam beberapa kali pertemuan. RPP yang dibuat
berdasarkan silabus yang telah dirancang sebelumnya sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Rencana pembelajaran ini menggunakan strategi bermain peran (role playing).
Peneliti memilih strategi ini karena strategi ini memiliki kelebihan untuk
diterapkan dalam materi pembelajaran membaca teks berita. Agar lebih detail,
mengapa peneliti memilih strategi ini maka akan dijelaskan pada ancangan model
pembelajaran berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP NEGERI 1 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Membaca: Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif,
membaca intensif, dan membaca nyaring.
2. Kompetensi Dasar
Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan
volume suara yang jelas.
3. Indikator
1) Mampu memberi tanda penjedaan dalam teks berita.
2) Mampu membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi, dan
volume suara yang jelas, serta ekspresi yang sesuai dengan konteks.
3) Mampu membacakan teks berita dengan menggunakan Strategi Bermain
Peran (role-play)
4. Tujuan Pembelajaran
1) Setelah membaca teks berita, siswa mampu memberi tanda penjedaan dalam
teks berita.
2) Setelah membaca teks berita, siswa membacakan teks berita dengan intonasi
yang tepat, artikulasi, dan volume suara yang jelas, serta ekspresi yang sesuai
dengan konteks.
3) Siswa mampu mengeksplorasi perasaannya
4) Siswa memperoleh wawasan tentang sikap, nilai, dan persepsinya
5) Siswa mengembangkan keterampilan membaca dan sikap dalam memecahkan
masalah yang dihadapi
6) Siswa mampu mengeksplorasi inti permasalahan yang diperankan melalui
berbagai cara.
5. Materi Pembelajaran
Membacakan teks berita berbeda dengan membaca teks berita. Membaca teks
berita berarti kita melakukan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi
yang berorientasi bagi diri kita. Perlu digaris bawahi bahwa membacakan teks
berita berarti membacakan teks mengenai sebuah berita kepada orang lain atau
Dalam membacakan teks berita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
guna mencapai hasil dan manfaat yang maksimal, artinya pendengar dapat
memahami isi berita yang disampaikan tanpa adanya kesalahan tafsir dan
kesulitan-kesulitan lain. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut.
1) Pemahaman terhadap berita yang akan disampaikan.
2) Sampaikanlah berita secara utuh.
3) Intonasi yang tepat.
4) Artikulasi yang jelas.
5) Volume suara yang jelas.
6) Penampilan wajar, rapi, dan bersih.
7) Pandangan usahakan mengarah kepada pendengar.
8) Percaya diri yang tinggi.
9) Ekspresi wajah yang wajar
10)Memberikan penjedaan yang tepat antarkalimatnya.
Agar mudah membaca teks berita, berilah tanda jeda pada teks berita tersebut.
Perhatikan hal-hal berikut!
1. Jeda :
1) Tanda satu garis miring ( / ) digunakan untuk jarak satu embusan nafas/ satu
ketukan digunakan antarfrasa dalam klausa.
2) Tanda dua garis miring ( // ) untuk tempo ucap dua ketukan digunakan
antarklausa dalam kalimat.
2. Intonasi berkaitan dengan tinggi rendahnya suatu bunyi.
1) Tanda koma, titik dua, dan titik koma digunakan untuk menandai intonasi
naik/tinggi.
2) Tanda titik untuk menandai intonasi turun/rendah.
3) Tanda tanya untuk menandai intonasi naik.
3. Volume suara berkaitan dengan keras dan lemahnya suara.Muchlis (2010: 42)
1) Laptop
Sintak Kegiatan Alokasi
waktu
Pertemuan 1
1. Mengenal Peserta
didik
1. Berdoa terlebih dahulu
2. Peneliti mengecek kehadiran
peserta didik
1. Siswa diperkenalkan tentang
strategi bermain peran.
2. Siswa menyimak tayangan
berita.
7
4. Mengidentifikasi
Skenario
1. Peneliti menjelaskan skenario
yang terdapat dalam sebuah
berita yang akan dibagikan
2. Menjelaskan topik yang ada
pada berita tersebut
3. Menjelaskan secara rinci
peran-peran yang ada pada
berita tersebut.
5. Menempatkan Peran 1. Siswa diminta untuk
berkelompok minimal 3-4
orang
2. Siswa mulai berbagi peran
dengan teman sekelompoknya
3. Siswa diberikan skenario
pembacaan berita dengan
beragam topik berita
4. Sebelum pembelajaran
dimulai waktu yang diberikan
untuk setiap kelompok adalah
± 3 menit
membacakan teks berita
dengan menggunakan strategi
berman peran
2. Setiap kelompok tampil ke
depan dengan membawa
property yang mereka
butuhkan.
3. Kelompok yang pertama dan
selanjutnya bertukar peran
untuk membacakan teks
berita.
7. Refleksi dan
Evaluasi
1. Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya.
2. Peneliti bersama siswa
bersama-sama melakukan
refleksi terhadap proses dan
hasil belajar.
3. Peneliti menutup kegiatan
pembelajaran.
5
1.
3 Pemenggalan sepenuhnya sesuai dengan isi teks berita
2 Pemenggalan kurang sesusai dengan isi teks berita
1 Pemenggalan tidak sesuai dengan isi teks berita
2. Pembacaan kalimat dengan intonasi
tanda bacanya
3 Pembacaan kalimat sesuai dengan intonasi tanda bacanya
2 Pembacaan kalimat kurangsesuai dengan intonasi tanda bacanya 1 Pembacaan kalimat tidak sesuai
dengan intonasi tanda bacanya
3. Penekanan kata dengan maksud
kalimat
3 Penekanan kata sesuai dengan maksud kalimat
2 Penekanan kata kurang sesuai dengan maksud kalimat 1 Penekanan kata tidak sesuai
dengan maksud kalimat
2. Aspek
Membaca Nyaring
1. Ketepatan Intonasi
3 Sesuai, dalam menyajikan tinggi rendahnya nada dalam
membacakan teks berita
2 Kurang sesuai, jika ada 1-3 kalimat yang tidak sesuai dalam
menyajikan tinggi rendah nada dalam membacakan teks berita 1 Tidak sesuai, jika tidak ada kalimat
yang tidak sesuai dalam menyajikan tinggi rendah nada dalam membacakan teks berita
2. Kejelasan Artikulasi
3 Sesuai, jika sempurna dalam pelafalan fonem-fonem (vokal dan konsonan) berdasarkan cara dan tempat artikulasi
1) Bunyi Bilabial = bibir bawah menyentuh bibir atas. Misalnya bunyi (p),(b),(m) dan (w) 2) Bunyi labio-dental = bibir
bawah dan gigi atas. Misalnya (f) dan (v)
Misalnya (t),(d),(n)
4) Bunyi dorso-velar = pangkal lidah dan langit-langit lunak. Misalnya (k), (g), (x)
5) Bunyi dorso-uvular = pangkal lidah dan anak tekak. Misalnya (q), (R)
6) Bunyi laringal = tenggorokan. Misalnya (h)
2 Kurang sesuai, jika ada beberapa (1-2) fonem yang dilafalkan tidak sempurna : (P), (V), (C), (S) 1) Bunyi Bilabial = bibir bawah
menyentuh bibir atas. Misalnya bunyi (p),(b),(m) dan (w) 2) Bunyi labio-dental = bibir
bawah dan gigi atas. Misalnya (f) dan (v)
3) Bunyi apiko-dental = ujung lidah menyentuh gigi atas. Misalnya (t),(d),(n)
4) Bunyi dorso-velar = pangkal lidah dan langit-langit lunak. Misalnya (k), (g), (x)
5) Bunyi dorso-uvular = pangkal lidah dan anak tekak. Misalnya (q), (R)
6) Bunyi laringal = tenggorokan. Misalnya (h)
1 Tidak sesuai dalam pelafalan fonem-fonem
1) Bunyi Bilabial = bibir bawah menyentuh bibir atas. Misalnya bunyi (p),(b),(m) dan (w) 2) Bunyi labio-dental = bibir
Keterangan : yang membedakan prates, treatment dan pascates yaitu dari teks
beritanya.
( Di adaptasi dari buku Dijwandono, 2008: 61)
Pedoman Penskoran
Skor siswa X 100 = ...
Nilai ideal
3) Bunyi apiko-dental = ujung lidah menyentuh gigi atas. Misalnya (t),(d),(n)
4) Bunyi dorso-velar = pangkal lidah dan langit-langit lunak. Misalnya (k), (g), (x)
5) Bunyi dorso-uvular = pangkal lidah dan anak tekak. Misalnya (q), (R)
6) Bunyi laringal = tenggorokan. Misalnya (h)
3. Ekspresi / mimik
3 Sesuai mengubah ekspresi wajah dengan perubahan pernyataan yang disajikan
2 Kurang sesuai mengubah ekspresi wajah dengan perubahan
pernyataan yang disajikan 1 Tidak sesuai mengubah ekspresi
wajah dengan perubahan pernyataan yang disajikan
4. Kelancaran membaca
3 Sempurna (tidak terbata-bata, tidak diulang-ulang, dan tidak terpaku pada teks)
2 Kurang sempurna (masih terbata-bata, masih ada kata yang diulang, masih terpaku pada teks)
3.4 Kategori Penilaian Tes Keterampilan Membaca Teks Berita
2. Lembar tes
Bacalah teks berikut dengan menggunakan artikulasi yang jelas, intonasi
dan penjedaan yang tepat, dan volume suara yang jelas.
Berita Pretest
Teks berita 1
UN "Online" Akan Diuji Coba pada 2015
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan penerapan
Ujian Nasional online bagi siswa. Untuk menyambut ujian online ini, beberapa
sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak
serta-merta dilakukan sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama
mengenai kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.
Untuk menyambut ujian online ini beberapa sekolah juga telah diujikan
secara terbatas. Ujian secara online sudah mulai diterapkan bagi siswa. misalnya,
dengan menggelar ulangan harian secara online. Tahun ini, pelaksanaannya mulai
diterapkan pada sekolah-sekolah Indonesia yang ada di luar negeri, seperti
Malaysia, Singapura, dan Belanda. Jika Ujian secara online dapat berhasil maka
akan diterapkan pada tahun 2015 mendatang.
Teks berita 2
Siswa SMK 29 Jakarta Rakit Pesawat Terbang
Prestasi membanggakan kembali diukir para pelajar sekolah menengah
kejuruan (SMK) di DKI Jakarta. Kali ini, para pelajar SMK 29 Jakarta atau dulu
lebih dikenal dengan sebutan STM Penerbangan mampu merakit pesawat ringan
berkapasitas 4 tempat duduk. Perakitan dilakukan di halaman sekolah mereka,
yang berlokasi di Jalan Prof Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Saat ini, proses perakitan pesawat telah mencapai 95 persen dan diprediksi
pada akhir Januari nanti akan rampung. Pesawat Jabiru ini memiliki panjang 8
meter dengan lebar bentang sayap mencapai 10 meter. Adapun bobot pesawat
memiliki berat sekitar, 200 kilogram. Pesawat ini mampu terbang hingga Pulau
Bali dan Malaysia.
Skenario Bermain Peran
UN "Online" Akan Diuji Coba pada 2015
Skenario Bermain Peran dalam Pembelajaran Membaca Teks Berita
Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa,sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 2 : dan saya Aditya pramudia.
Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.
Pembaca berita 1 : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan. Penerapan Ujian Nasional online bagi siswa. Untuk menyambut ujian online ini, beberapa sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak serta-merta dilakukan sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama mengenai kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.
Pembaca berita 1 : Pemirsa disini sudah kedatangan Bapak Nizam selaku Kepala Puspendik Kemendikbud dan perwakilan siswa SMP harapan bangsa. Selamat siang.
Bapak Nizam & Sheina : Selamat siang.
Pembaca berita 2 : Mengapa Bapak bisa terfikirkan tentang adanya Ujian Nasional Online?
Bapak Nizam :Sekarang, di Indonesia komputerisasi sudah menjangkau ke beberapa daerah di wilayah Indonesia timur. Beberapa sekolah, di Papua misalnya, sudah mulai menggunakan komputer. Jadi nanti akan ada rencana melakukan uji coba Ujian Nasional online pada 2015 nanti.
Pembaca berita 1 : Kalau menurut Sheina bagaimana? Setuju tidak dengan adanya Ujian Nasional secara Online.
Sheina : Kalau menurut saya sih setuju setuju saja, ya saya berharap dengan dicanangkannya Ujian Nasional Online ini, tidak ada yang namanya kebocoran kunci jawaban ataupun kecurangan oleh tangan-tangan jahil.
Pembaca berita 2 : Jadi Sheina berharap bisa lebih baik lagi dengan adanya Ujian Nasional secara Online ini ?
Sheina : Ya.
Pembaca berita 1 : Terimakasih kepada Bapak Nizam dan Sheina yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.
Bapak Nizam & Sheina : Ya, sama sama.
Pembaca berita 1 : Pemirsa Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 2 : dan saya, Aditya Pramudia.
Siswa SMK 29 Jakarta Rakit Pesawat Terbang
Skenario Bermain Peran dalam Pembelajaran Membaca Teks Berita
Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa, sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 2 : dan saya Aditya pramudia.
Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.
Pembaca berita 1 : Prestasi membanggakan kembali diukir para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di DKI Jakarta. Kali ini, para pelajar SMK 29 Jakarta atau dulu lebih dikenal dengan sebutan STM Penerbangan mampu merakit pesawat ringan eksperimental Jabiru J 430 bermesin tunggal dengan piston 6 silinder dan berkapasitas 4 tempat duduk. Perakitan dilakukan di halaman sekolah mereka,yang berlokasi di Jalan Prof Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pembaca berita 2 : Saat ini, proses perakitan pesawat telah mencapai 95 persen dan diprediksi pada akhir Januari nanti akan rampung. Pesawat Jabiru ini memiliki panjang 8 meter dengan lebar bentang sayap mencapai 10 meter. Adapun bobot pesawat memiliki berat sekitar, 200 kilogram. Pesawat ini mampu terbang hingga Pulau Bali dan Malaysia.
Pembaca berita 2 : Pemirsa disini sudah kedatangan Kepala Bidang Pendidikan SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Rita Aryani dan salah satu siswa SMKN 29 Jakarta yang ikut merakit pesawat tersebut Dion Haryono, Selamat siang. Ibu Rita & Dion : Selamat siang.
Pembaca berita 1 : Berapa lama proses perakitan pesawat tersebut?
Pembaca berita 2 : Pertanyaan untuk Dion, apakah ada kesulitan dalam merakit pesawat ini?
Dion : Kalau kesulitan pasti ada ya, tapi disini saya sangat bersemangat dalam perakitan pesawat ini karena ada kemungkinan besar jika kita lulus sekolah kita bisa langsung diterima di dua maskapai ternama.
Pembaca berita 2 : Oh jadi jika salah satu siswa yang bisa merakit pesawat hingga berhasil, ada kemungkinan bisa diterima di dua maskpai sekaligus?
Dion : Ya.
Pembaca berita 1 : Baik, terimakasih kepada Ibu Rita dan Dion yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.
Ibu Rita & Dion : Ya, sama sama.
Pembaca berita 2 : Pemirsa, Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 1 : dan saya Aditya Pramudia.
Pembaca berita 1,2 : Selamat pagi dan sampai jumpa.
Berita perlakuan 1
Robot Karya Mahasiswa UGM Bisa Deteksi Korban Bencana
Mahasiswa UGM, menciptakan robot bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban bencana. Robot ini diciptakan oleh Tim Boyo Instrument yang mengikuti kompetisi robot dunia yang diikuti oleh 100 tim dari 13 negara pada bulan desember lalu, di Jakarta. UGM juga membawa pulang medali perak melalui Tim Gamaro dengan robot tarinya.
berguna untuk mengontrol kemiringan, serta GPS untuk mengirimkan posisi koordinat lokasi Quadcopter.
Skenario Bermain Peran
Robot Karya Mahasiswa UGM Bisa Deteksi Korban Bencana
Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 2 : dan saya Aditya Pramudia.
Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.
Pembaca berita 1 : Mahasiswa UGM, menciptakan robot bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban bencana. Robot ini diciptakan oleh Tim Boyo Instrument yang mengikuti kompetisi robot dunia yang diikuti oleh 100 tim dari 13 negara pada bulan desember lalu, di Jakarta. UGM juga membawa pulang medali perak melalui Tim Gamaro dengan robot tarinya.
Pembaca berita 2 : Robot terbang ciptaan 9 mahasiswa ini terdiri atas empat baling-baling, yang bagian bawahnya terdapat rangka untuk menempatkan robot mobil. Sementara itu, Exploler Bot atau robot mobil dilengkapi dengan kamera untuk melihat kondisi di lokasi bencana. Mereka memasang sejumlah sensor penstabil, seperti sensor gyro untuk mendeteksi percepatan sudut, sensor akselerometer yang berguna untuk mengontrol kemiringan, serta GPS untuk mengirimkan posisi koordinat lokasi Quadcopter.
Pembaca berita 2 : Pemirsa, disini sudah kedatangan Ketua Tim Boyo Instrument, Bapak Christian Antonia L.P dan Arial selaku Mahasiswa Universitas Cemerlang, Selamat siang ?
Bapak Christian & Arial : Selamat siang.
Bapak Christian : Pada titik bencana, Quadcopter akan menerjunkan robot mobil yang dapat menelusup ke reruntuhan dan mendeteksi keberadaan korban. Kemudian, robot akan mengirimkan data lingkungan sekitar berupa suhu, konsentrasi gas beracun, dan lain-lain, ke pusat pengendali yang berada jauh dari lokasi bencana.
Pembaca berita 2 : Menurut Arial salah satu dari Mahasiswa yang membuat robot terbang ini, kelebihan apa yang dimiliki robot tersebut?
Arial : Kelebihannya, karena negara lain tidak ada yang memiliki inovasi seperti yang kami lakukan, yaitu membuat robot terbang yang dikombinasikan dengan robot darat.
Pembaca berita 2 : Ternyata inovasi yang dibuat ini menjadi gebrakan yang sangat luar biasa ya ?
Dion : Ya.
Pembaca berita 1 : Baik, terimakasih kepada Bapak Christian dan Arial yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.
Bapak Christian & Arial : Ya, sama sama.
Pembaca berita 2 : Pemirsa, Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com. Dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 1 : dan saya, Aditya Pramudia.
Pembaca berita 1,2 : Selamat pagi dan sampai jumpa.
Berita perlakuan 2
Muhammad Rizal yang berumur 17 tahun, siswa kelas XII MAN Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi juara kedua olimpiade sains pelajar tingkat nasional yang digelar di Malang, Jawa Timur, awal November 2013. Di sekolahnya, Rizal tercatat sebagai murid yang tak mampu. Bahkan untuk menutupi biaya kebutuhan sehari-hari, ia menjadi penjual gorengan di sekolah tersebut.
Setiap harinya, Rizal berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Kondisi itu tak mengurungkan niat Rizal untuk terus menuntut ilmu. Dia hampir tidak bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SMP akibat tak memiliki biaya. Namun, ada seorang teman anak dari salah satu gurunya yang berbaik hati dengan memberikan bantuan biaya sekolah.
Siswa Penjual Gorengan Ini Raih Juara Olimpiade Sains
Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 2 : dan saya, Aditya pramudia.
Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.
Pembaca berita 1 :Muhammad Rizal yang berumur 17 tahun, siswa kelas XII MAN Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi juara kedua olimpiade sains pelajar tingkat nasional yang digelar di Malang, Jawa Timur, awal November 2013. Di sekolahnya, Rizal tercatat sebagai murid yang tak mampu. Bahkan untuk menutupi biaya kebutuhan sehari-hari, ia menjadi penjual gorengan di sekolah tersebut.
Pembaca berita 2 :Setiap harinya, Rizal berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Kondisi itu tak mengurungkan niat Rizal untuk terus menuntut ilmu. Dia hampir tidak bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SMP akibat tak memiliki biaya. Namun, ada seorang teman anak dari salah satu gurunya yang berbaik hati dengan memberikan bantuan biaya sekolah.
Pembaca berita 2 : Baik pemirsa disini sudah kedatangan Rizal dan Ibu Dellis selaku guru Biologi.
Pembaca berita 1 : Bagaimana perjalanan Rizal sebelum Rizal menjadi juara kedua olimpiade sains tingkat nasional?
Rizal : Setiap hari saya selalu berjualan gorengan dan setiap saya pergi ke sekolah saya tidak pernah memakai kendaraan. jadi saya cukup jalan kaki saja. Tetapi dengan keadaan saya yang seperti ini saya tidak pernah putus asa, semangat yang menggebu dan dorongan dari orang terdekat saya bisa menjadi juara kedua olimpiade sains tingkat nasional.
Pembaca berita 2 : untuk Bu Dellis apakah benar ibu yang memberikan sepeda kepada Rizal ?
Ibu Dellis : Ya benar, saya yang memberikan sepeda kepada Rizal, saya melihat kegigihan yang terlihat dari Rizal. Saya tidak hanya membantu memberikan sepeda tetapi saya juga membantu biaya sekolah Rizal.
Pembaca berita 2 : Jadi Ibu Dellis ikut andil juga dengan keberhasilan Rizal pada saat ini?
Ibu Dellis : Ya.
Pembaca berita 1 : Baik, terimakasih kepada Ibu Dellis dan Rizal yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.
Ibu Dellis & Rizal : Ya, sama sama.
Pembaca berita 2 : Pemirsa, Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 1 : dan saya, Aditya Pramudia.
Pelajar Indonesia Raih Prestasi di Inggris
Dua siswi Indonesia meraih satu medali perak dan satu medali perunggu dalam European Girl Mathematical Olympiad (EGMO) pertama yang dilaksanakan di Cambridge, Inggris. Kompetisi ini diikuti 19 tim yang berjumlah 70 peserta dari 19 negara. Medali perak dipersembahkan Christa Lorenzia Soesanto (SMA St Laurensia, Serpong, Banten). Adapun medali perunggu diraih Natasha Sutedja (SMA Kharisma Bangsa).
Dalam kompetisi tersebut disediakan tujuh medali emas, 14 medali perak, dan 21 medali perunggu. dua pelajar Indonesia yang berprestasi di Inggris tersebut juga merupakan calon wakil Indonesia dalam International Mathematics Olympiad (IMO) ke-53. Mereka telah mendapatkan pembinaan intensif oleh Tim Olimpiade Matematika Indonesia di bawah koordinasi Dr Hery Susanto.
Pelajar Indonesia Raih Prestasi di Inggris
Pembaca berita 1 : Selamat siang pemirsa sejumlah berita penting lainnya telah kami siapkan untuk Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 2 : dan saya, Aditya pramudia.
Pembaca berita 1,2 : inilah, Seputar Indonesia.
Pembaca berita 1 : Dua siswi Indonesia meraih satu medali perak dan satu medali perunggu dalam European Girl Mathematical Olympiad (EGMO) pertama yang dilaksanakan di Cambridge, Inggris. Kompetisi ini diikuti 19 tim yang berjumlah 70 peserta dari 19 negara. Medali perak dipersembahkan Christa Lorenzia Soesanto (SMA St Laurensia, Serpong, Banten). Adapun medali perunggu diraih Natasha Sutedja (SMA Kharisma Bangsa).
Pembaca berita 2 : Pemirsa disini sudah kedatangan Bapak Anton dan Christa Lorenzia Soesanto, selamat siang.
Anton & Christa : Selamat siang.
Pembaca berita 1 : Apakah ada kesulitan ketika menjadi pembina Tim Matematika untuk mewakili Indonesia?
Anton : Kesulitan pasti ada, contohnya seperti aturan awal yang menyatakan hanya 50 persen, berubah menjadi 60 persen dari jumlah peserta yang memperoleh medali. Hal ini karena banyak peserta yang memperoleh nilai yang sama atau berdekatan.
Pembaca berita 2 : untuk Christa, bagaimana perasaannya ketika Christa mendapatkan medali ?
Christa : perasaannya senang sekali dan tidak menyangka, karena peserta lainnya berasal dari Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Bulgaria, Finlandia, Hongaria, Indonesia, Inggris, Irlandia, Itali, Latvia Luxemburg, Polandia, Romania, Turki, Ukraina, Serbia, dan Swiss.
Pembaca berita 2 : Tapi akhirnya Christa memboyong juga Medali untuk Indonesia ya?
Christa : Ya.
Pembaca berita 1 : Baik, terimakasih kepada Bapak Anton dan Christa yang telah bersedia diwawancarai di studio 6 RCTI ini.
Ibu Dellis & Rizal : Ya, sama sama.
Pembaca berita 2 : Pemirsa, Anda bisa menyaksikan seluruh liputan utama kami hari ini di situs berita okezone.com dan usai sudah kami menemani Anda, saya Rindu Milana.
Pembaca berita 1 : dan saya, Aditya Pramudia.
Pembaca berita 1,2 : Selamat pagi dan sampai jumpa.
Teks berita pretes dan postes disamakan, karena untuk mengetahui progres yang
3.5. Prosedur Penelitian
1. Tahap Praeksperimen
Pada tahap praeksperimen peneliti menetukan dua kelas untuk dijadikan
sampel penelitian, satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai
kelompok kontrol. Setelah menentukan sampel penelitian, kemudian dilakukan
prates pada kedua kelompok tersebut. Prates ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa awal dalam membaca teks berita, kemudian hasil
dari prates siswa dibandingkan dengan hasil yang sudah dicapai siswa setelah
dilakukan perlakuan (treatment). Dengan demikian, kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol berangkat dari titik tolak yang sama.
2. Tahap Eksperimen
Setelah kedua kelompok dianggap memiliki kondisi yang sama dan telah
diberikan prates, maka untuk tahap selanjutnya diadakan treatment (perlakuan)
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca teks berita.
Tahap-tahap pelaksanaan eksperimen ini adalah sebagai berikut.
a. Kelompok Eksperimen
Kelompok eksperimen dalam pembelajaran membaca teks berita diberi
perlakuan dengan memakai strategi bermain peran. Siswa diberikan skenario
pembacaan teks berita beserta teksnya, kemudian ditugaskan untuk diberikan
penjedaan ( / ) dan ( // ) kemudian diberikan tanda naik turunya nada atau
intonasi dengan memberikan simbol ( ) naik dan ( ) turun
Berikut ini merupakan rancangan kegiatan pembelajaran membaca teks
berita dengan menggunakan strategi bermain peran.
1) Kelompok eksperimen
a) Tahap persiapan. Pada tahap ini, siswa dipersiapkan untuk siap mengikuti
proses pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan penjelasan kepada siswa
mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa
setelah mengikuti pembelajaran membaca teks berita.
siswa tentang cara pembacaan berita yang benar dan baik kemudian siswa
diberikan tayangan berita dengan menampilkan 2 berita yang berberda
dengan pembaca berita yang berbeda pula. Selanjutnya siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan guru menjelaskan strategi bermain peran dengan
menggunakan in foccus. Setelah itu, siswa secara berkelompok berbagi peran
terlebih dahulu karena sebelumnya setiap kelompok diberikan skenario
bermain peran yang berbeda. Kemudian setiap kelompok bermain peran di
depan kelas teks yang sudah diberikan penjedaan, dan penekanan kalimat.
c) Tahap penutup. Pada tahap ini, guru memberikan masukan kepada siswa
mengenai kekurangan serta kesalahan yang masih ditemui dalam membaca
teks berita. Siswa juga diberi kesempatan untuk mengungkapkan
kesulitan-kesulitan yang dialami saat membaca teks berita. Hasil dari kegiatan di atas
adalah guru bisa merefleksi kegiatan pembelajaran pada pertemuan itu dan
guru bisa mempersiapkan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih
terampil dalam membaca teks berita.
2) Kelompok Kontrol
a) Tahap persiapan. Pada tahap ini, siswa dipersiapkan untuk siap mengikuti
proses pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan penjelasan kepada siswa
mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa
setelah mengikuti pembelajaran membaca teks berita.
b) Tahap pelaksanaan. Setelah siswa siap menerima pelajaran membaca teks
berita, pembelajaran langsung dilaksanakan. Pertama, guru memberikan
penjelasan cara-cara pembacaan teks berita setelah itu setiap siswa dibagikan
2 teks berita yang berbeda kemudian diminta untuk memenggal setiap kalimat
dan berikan penekanan yang tepat.
c) Tahap penutup. Pada tahap ini, guru memberikan masukan kepada siswa
mengenai kekurangan serta kesalahan yang masih ditemui membaca teks
berita. Siswa juga diberi kesempatan untuk mengungkapkan
kesulitan-kesulitan yang dialami saat membaca teks berita. Hasil dari kegiatan di atas
guru bisa mempersiapkan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih
terampil dalam membaca teks berita.
3. Tahap Pascaeksperimen
Tahap pasca eksperimen merupakan langkah terakhir dalam penelitian ini.
Setelah masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan, kedua kelompok
tersebut diberikan pascates (tes akhir) dengan materi yang serupa seperti saat
kegiatan prates (tes awal). Pascates bertujuan untuk melihat perbedaan
kemampuan siswa dalam membaca teks berita setelah diberikan perlakuan, yaitu
pembelajaran membaca teks berita dengan menggunakan strategi bermain peran.
Selain itu, juga untuk membandingkan nilai yang dicapai saat prates, apakah
hasilnya meningkat, sama, atau menurun
3.6.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah peneliti langsung menemui
subjek, yaitu kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung. Dengan instrumen penelitian
soal prates dan pascates. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes
Tes dilakukan untuk menjaring data atau informasi awal dan akhir
berkenaan dengan penguasaan keterampilan berbahasa Indonesia. Tes diberikan
pada prates dan pascates. Prates yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sedangkan pascates bertujuan untuk mengukur efektifitas
dari perlakuan yang diberikan kepada siswa berupa strategi bermain peran.
Tes ini berupa teks berita, yaitu membaca teks berita. Ini dimaksudkan untuk
mengetahui nilai rata-rata awal peserta didik dalam awal pembelajaran.
Selanjutnya dilakukan tes akhir sebagai penilaian dan upaya pembuktian akhir
terhadap penerapan strategi bermain peran dalam pembelajaran teks berita. Teknik
yang akan digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan membaca teks
berita.
3.7.Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dilakukan setelah mendapatkan hasil dari
pengumpulan data dari lapangan. Data yang dihasilkan masih berupa data mentah
yang belum memiliki arti. Agar data tersebut bermakna dan dapat memberikan
gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, perlu adanya proses
pengolahan data. Pengolahan data dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data
selesai. Pengolahan data dilakukan terhadap skor prates dan pascates kemampuan
membawa siswa di kelas eksperimen dan kelas pembanding. Pengukuran prates
dan pascates bertujuan untuk mengukur kemampuan membaca siswa sebelum dan
sesudah menggunakan strategi bermain peran. Selanjutnya dilakukan perhitungan
terhadap hasil prates dan pascates untuk mengetahui keefektifan strategi bermain
peran dalam pembelajaran membaca teks berita siswa kelas VIII.
Setelah data terkumpul melalui tes awal dan tes akhir, langkah selanjutnya
adalah menganalisis data sesuai dengan format penilaian dan pengolahan data
dengan rumus statistika. Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut
sebagai berikut:
1. Menganalisis hasil tes awal/pretest dan tes akhir/posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
2. Menerjemahkan dan menafsirkan hasil tes.
3. Memberikan skor terhadap semua aspek-aspek tes yang dikerjakan siswa,
kemudian mengakumulasikan setiap skor.
4. Menetapkan skor tes awal dan tes akhir siswa baik di kelas eksperimen
maupun kelas kontrol, kemudian diolah hingga menjadi nilai dengan
rumus :
� = �
5. Membuat nilai akhir dengan cara membuat rata-rata nilai dari tiga penilai.
Nilai akhir dibuat dengan rumus :
� � = 1 + 2 + 3
3
6. Uji reliabilitas antar penimbang
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas nilai
antar penguji atau untuk mengetahui tingkat objektifitas nilai penguji. Langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Menghitung jumlah kuadrat siswa
�2 =
2
� −
2
�
2) Menghitung kuadrat penguji
�2 =
2
− � 2
3) Menghitung jumlah kuadrat total
2 = 2−
2
�
4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan
�2 = 2− � 2− �2
Setelah diperoleh hasil dari perhitungan, maka dimasukkan pada tabel
analisys of varians (ANAVA). Tabel ANAVA adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5. Tabel ANAVA
Siswa �2 N-1 �
2
−1 (�)
Penguji �2 K-1 -
Kekeliruan �2 (N-1) (K-1) �
2
−1 � −1 (� )
Setelah langkah tersebut maka dihitung reliabilitas antar penimbang
dengan rumus :
11 =
� −�
� (Arikunto, 2006 : 191-192)
Setelah nilai reliabilitas diperoleh, maka tingkat reliabilitas dicari pada
tabel guilford berdasarkan nilai yang diperoleh.
7. Menguji normalitas data dengan rumus chi-kuadrat
Untuk mengetahui normalitas data dengan rumus chi-kuadrat, maka akan
dilakukan langkah penyelesaian sebagai berikut :
1) Mencari mean dengan rumus :
=
2) Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus :
=
2− 2
−1
1) Menentukan frekuensi observasi (pengamatan) dan frekuensi
ekspektasi, langkah yang digunakan :
2) Rentang skor (R) = skor tertinggi – skor terendah 3) Banyak kelas = 1+ 3,3 log N
4) Panjang kelas = = �
5) Z untuk batas kelas = batas kelas – rata-rata Standar deviasi
6) Ei (Frekuensi diharapkan) = luas i x ∑f
7) Oi (frekuensi pengamatan)
8) Mendapatkan x2 dengan rumus :
2 = −� 2
� (Subana, 2005 : 170)
Keterangan :
Oi = frekuensi observasi
Ei = frekuensi ekspektasi
3) Menentukan derajat kebebasan
dk = K – 3
keterangan K = banyaknya interval
4) Menentukan nilai X2hitungdengan X2tabel dengan bantuan tabel X2 dengan
tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05).
5) Menentukan kriteria uji normalitas dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika X2hitung< X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal
Jika X2hitung> X2tabel maka data tersebut berdistribusi tidak normal
8. Melakukan uji homoginetas rata-rata varian pretest dan posttes dengan
menggunakan rumus :
Fhitung = Vb
Vt (Sugiyono, 2013 : 275)
Keterangan :
Fhitung : nilai yang dicari
Vt : varian terkecil
Ketentuan : data yang dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel.
9. Menguji signifikasi rata-rata tes awal dan tes akhir dan uji hipotesis
dengan menggunakan signifikasi perbedaan dua variabel.
Uji yang digunakan adalah perbedaan (gain) nilai tes awal dan tes akhir,
rumus yang digunakan adalah
=
2 = 2− 2
=
2 = 2− 2
Keterangan :
M : nilai hasil rata-rata perkelas
N : banyaknya subjek
X : deviasi setiap nilai x1 dan x2
Y : deviasi setiap nilai y1 dan y2
Kemudian nilai hasil perhitungan yang dilakukan dihitung kembali dengan
menggunakan rumus ttest untuk mengetahui atau menguji signifikasi dan hipotesis,
dengan rumus :
= −
+2− −22 × 1 + 1
Hasil yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentuan taraf signifikasi pada
132 5.1 Simpulan
Setelah hasil penelitian dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan beberapa
kesimpulan penelitian mengenai keefektifan strategi bermain peran dalam
pembelajaran membaca teks berita. Berikut ini adalah pemaparan kesimpulan
yang peneliti temukan.
1. Tingkat kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII-8 SMP Negeri
1 Bandung pada kelas eksperimen sebelum menggunakan strategi bermain
peran tergolong rendah dengan rata-rata nilai sebesar 62 sedangkan setelah
menggunakan strategi bermain peran nilai rata-rata yang diperoleh siswa
adalah 78,42. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan siswa membaca
teks berita meningkat, setelah mengikuti pembelajaran menggunakan
strategi bermain peran.
2. Tingkat kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII-8 SMP Negeri
1 Bandung pada kelas kontrol sebelum menggunakan metode yang selalu
digunakan oeh guru dengan rata-rata nilai sebesar 59 sedangkan setelah
menggunakan metode nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 71.07.
3. Terdapat perrbedaan yang signifikan antara membaca teks berita sebelum
dan sesudah menggunakan strategi bermain peran.hal ini dapat dilihat dari
hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung adalah 5,65. ttabel≤ thitung
≥ttabel. 1,99<5,65>1,99 Dapat dinyatakan bahwa hipotesis Hi diterima dan H0 ditolak atau dengan kata lain strategi bermain peran efektif digunakan
5.2 Saran
Untuk hasil yang lebih maksimal pada penelitian selanjutnya, peneliti
merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan strategi bermain peran terbukti
efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca teks berita siswa. Oleh
karena itu, guru dapat menjadikan strategi pembelajaran ini sebagai
alternatif baru khususnya pada pembelajaran membaca teks berita.
2. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan membuat
penelitian lain lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun skenario dan
134
Arifin, Eva. 2010. Broadcasting to be broadcaster. Yogyakarta: GrahaIlmu.
A.R, Syamsudin dan Damaianti V. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.
Assegaf, Dja’far H. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia
Barkley, E. Elizabert. K. Patricia Cross. Claire Howell Major. 2012.
Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media.
Blangmangat, sdn. (2012). Peningkatan kemampuan membacakan
teks.[Online].Tersedia:http://sdn3blangmangat.blogspot.com/2012/03/peni
ngkatan-kemampuan-membacakan-teks.html.
Budiman, Kris. 1999a. Feminografi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
, 199b, Kosa Semiotika. Yogyakarta: LKIS.
Deristianti, Euis Nurul. Penerapan metode role playing (bermain peran) dalam
pembelajaran berbicara (Penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas XI SMK BPP Bandung tahun ajaran 2009/2010). Skripsi. Tidak
diterbitkan.
Djiwandono, M. Soenardi, Tes Bahasa dalam Pengajar, Bandung: Penerbit ITB, 1996
Harahap, Arifin S.. 2006. Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita TV. Jakarta: PT Indeks kelompok Gramedia.
Hasan S.N (1996) Pendidikan ilmu-ilmu sosial buku 1 dan 2, Bandung, Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.
Heriawan, Adang, dkk. 2012. Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis
Praktis. Serang: LP3G.
Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Yayasan Indonesiatera.
Kompas.2014.UN Online Akan Diuji Coba pada 2015. Kompas 2014/03/07
Mirza, Layla S. Editor. 2000. Politik dan Radio, buku Pegangan bagi
Jurnalis Radio : Jakarta: Friedrich Naumann Stifung.
N.K, Roestyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Olii, Helena.2007. Berita dan Informasi. Jakarta: PT. Indeks
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Rohmadi, Muhammad dan Slamet Subiyantoro.2011. Bunga Rampai: Model-
Model Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Seni. Surakarta:Yuma Pustaka.
Setiawati, Nurul Eka. Pemanfaatan media video lomba debat
menggunakan metode bermain peran dalam pembelajaran berbicara (Penelitian eksperimen kuasi pada siswa tingkat semenjana di SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2012/2013).
Siberman, Mel Judith. 2010. 101 Cara Pelatihan & Pembelajar Aktif. Jakarta: Indeks Penerbit.Bandung penerbit angkasa
Sobur, Alex. 2012. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis
Wacana,Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Subana dan kawan-kawan. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature
Panduan Praktis Juranalis Profesional. Bandung: Simbiosis
Sumarna, diki. 2013. Penggunaan Media Teleprometer dalam Pembelajaran
Membaca Teks Berita (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi.
Tidak diterbitkan.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrata, Sumadi.2010.Metodologi Penelitian.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa: Angkasa.
Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar
Zaini, Hisyam. Munthe, Bermawy. Dan Aryani, Sekar Ayu. 2006. Strategi