• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS STRATEGI PROSEDUR MENULIS TERBIMBING (PMT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS STRATEGI PROSEDUR MENULIS TERBIMBING (PMT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS STRATEGI PROSEDUR MENULIS TERBIMBING (PMT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Setu, Kabupaten Bekasi, Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Novita Permai Sari Hutasoit

1005105

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hak Cipta ©

Efektivitas Strategi Prosedur Menulis

Terbimbing (PMT) dalam Pembelajaran

Menulis Teks Berita

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 2 Setu, Kabupaten

Bekasi, Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Novita Permai Sari Hutasoit 1005105

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Novita Permai Sari Hutasoit 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

(3)
(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GRAFIK ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Batasan Masalah Penelitian... 4

D. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

E. Tujuan Penelitian... 5

F. Manfaat Penelitian... 5

G. Anggapan Dasar ... 6

H. Hipotesis ... 6

BAB II PENERAPAN STRATEGI PROSEDUR MENULIS TERBIMBING (PMT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA ... 7

A. Keterampilan Menulis ... 7

1. Pengertian Menulis... 7

2. Manfaat Menulis ... 8

3. Tujuan Menulis ... 10

B. Teks Berita ... 12

1. Pengertian Teks Berita ... 12

2. Kelayakan Berita ... 12

3. Struktur Teks Berita ... 14

4. Unsur Kelengkapan Teks Berita ... 16

C. Strategi Prosedur Menulis Terbimbing (PMT) ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

(5)

vi Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel ... 21

C. Definisi Operasional... 22

D. Instrumen Penelitian... 22

1. Instrumen Perlakuan... 22

2. Instrumen Pengumpulan dan Pengolahan Data... 32

E. Teknik Pengolahan Data ... 38

1. Pengumpulan Data ... 38

2. Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 38

3. Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest ... 39

4. Uji Homogenitas Varian Nilai Pretest dan Posttest... 40

5. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Pretest dan Posttest ... 40

6. Analisis Nilai Indeks Gain ... 41

7. Uji Hipotesis Kesamaan Dua Rata-rata Indeks Gain ... 42

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Pelaksanaan Penelitian ... 43

B. Analisis Data Hasil Penelitian... 44

C. Analisis Teks Berita ... 44

1. Kemampuan Awal Menulis Teks Berita di Kelas Eksperimen... 44

2. Kemampuan Akhir Menulis Teks Berita di Kelas Eksperimen ... 49

3. Kemampuan Awal Menulis Teks Berita di Kelas Kontrol ... 55

4. Kemampuan Akhir Menulis Teks Berita di Kelas Kontrol... 57

D. Deskripsi Pengolahan Data ... 60

1. Analisis Nilai Rata-rata Pretest dan Postest Menulis Teks Berita... 60

2. Reliabilitas Antarpenimbang Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 65

3. Analisis Data Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 76

4. Analisis Data Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 79

5. Analisis Data Nilai Indeks Gain ... 84

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 92

A. Simpulan... 92

(6)
(7)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat akan berita yang sangat

tinggi, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan manusia yang

mempunyai keterampilan dalam menyampaikan atau menulis teks berita.

Keterampilan tersebut, khususnya menulis teks berita, tidak bisa didapatkan

dengan cara yang instan, dibutuhkan latihan yang terus-menerus. Keterampilan

menulis berita merupakan kompetensi yang harus dicapai dan terdapat di dalam

kurikulum SMP kelas VIII pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Masih banyak

siswa yang mengalami kesulitan untuk menulis berita. Salah satu alternatif untuk

membantu pembelajaran menulis berita agar lebih mudah dan menyenangkan

adalah dengan menggunakan metode/ strategi pembelajaran. Strategi

pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi Prosedur Menulis Terbimbing

(PMT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan menulis

berita siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah diterapkan strategi GWP,

kemampuan menulis siswa kelas kontrol (tidak mendapatkan perlakuan) pada tes

awal dan tes akhir, dan adakah perbedaan yang signifikan kemampuan akhir kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen semu dengan tahapan pretest - perlakuan - postest.

Berdasarkan perhitungan uji t yang dibantu oleh program SPSS, diperoleh thitung

0.00, dengan taraf signifikasi 0.05. Maka, H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya,

penggunaan strategi GWP pada pembelajaran menulis teks berita meningkatkan

kemampuan siswa.

Kata kunci: Kemampuan menulis, teks berita, strategi Prosedur Menulis

(8)

ABSTRACT

This research is motivated by needs of the community for news very high, it is

necessary to meet the needs of people who have skills in delivering or writing a

text message. These skills, especially writing news text, can not be obtained in a

way that instant, it takes constant practice. News writing skills are competencies

that must be achieved and there is in the eighth grade junior high school

curriculum lessons Indonesian language and literature. There are still many

students who find it difficult to write the news. One alternative to help learning

news writing to make it more easy and fun is to use methods / learning strategies.

Learning strategies that can be used is the strategy Guided Writing Procedure

(PMT). The purpose of this study was to determine the ability of students to write

news before and after the experimental class GWP applied strategies, writing

skills grader control (untreated) at the initial test and final test, and is there a

significant difference in the ability of the experimental class and the control class.

The method used in this study was a quasi-experimental method with pre-test

phase - treatment - posttest. Based on t test calculations were assisted by the SPSS

program, obtained t 0:00, with significance level 0.05 level. Thus, H1 is accepted

and H0 is rejected. That is, the use of GWP strategy of writing a text message on

learning enhance students' skills.

Keywords: Ability to write, text message, strategy Guided Writing Procedure

(9)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat

dibutuhkan. Kiranya tidak terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan

menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang

terpelajar. (Tarigan, 2008:4)

Menurut Morsey (Tarigan, 2008:4), menulis dipergunakan untuk

melaporkan/memberitahukan, dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti

itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun

pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada

pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur kalimat.

Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,

struktur bahasa, dan kosa kata (Tarigan, 2008:4). Keterampilan menulis ini tidak

akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak

dan teratur, salahsatunya keterampilan menulis teks berita.

Berita adalah laporan atau informasi suatu kejadian atau peristiwa terkini

(aktual) yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan pendengar atau

pembaca informasi tersebut.

Saat ini, berita yang dibutuhkan oleh masyarakat sangat mudah didapatkan,

baik melalui media cetak maupun media elektronik. Kebutuhan masyarakat akan

berita sangatlah tinggi, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan

manusia yang mempunyai keterampilan dalam menyampaikan atau menulis teks

berita. Keterampilan tersebut, khususnya keterampilan menulis teks berita, tidak

bisa didapatkan dengan cara yang instan, dibutuhkan latihan yang terus-menerus.

Keterampilan menulis berita merupakan salahsatu kompetensi yang harus

dicapai dan terdapat di dalam kurikulum SMP kelas VIII semester 2 pelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia. Banyak siswa yang mengeluh saat diberikan tugas

(10)

membuat teks berita yang berkualitas, runtut, padu dan faktual karena melupakan

unsur-unsur teks berita seperti pemilihan judul, kelengkapan isi, kesesuaian isi

dengan data yang diperoleh, pemilihan diksi, dan penggunaan ejaan yang sesuai

dengan EYD. Siswa dapat terampil menulis teks berita apabila latihan

terus-menerus bukan hanya dengan diberikan teori menulis yang banyak.

Penelitian mengenai pembelajaran menulis teks berita sudah pernah

dilakukan oleh Tery Tramidita (2008) dalam skripsinya yang berjudul

“Pengembangan Pendekatan Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba-laba untuk Meningkatkan Kemampuan Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5

Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa

model pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan kemampuan menulis teks

berita siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Aljanah (2010) yang berjudul Penerapan

Teknik 3P (Pengamatan, Penulisan, dan Pelaporan) untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Teks Berita (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa

Kelas VII-F SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)” juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan

kemampuan menulis siswa kelas VII F SMP 15 Bandung.

Selain dua penelitian tersebut, penelitian lain yang dilakukan oleh Virly Shiva

Laviani yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita melalui

Model Problem Based Learning (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas

VIII D SMPN 12 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)” menunjukkan bahwa

model pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan kemampuan menulis

siswa kelas VIII D SMPN 12 Bandung. Dari tiga penelitian terdahulu, dapat

disimpulkan bahwa metode pembelajaran yang menarik, dapat meningkatkan

kemampuan menulis teks berita pada siswa.

strategi PMT dianggap pantas untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis

teks berita. Melalui strategi ini, siswa akan dibimbing dalam kegiatan menulis

berdasarkan beberapa tahap, yaitu kegiatan pramenulis, kegiatan menulis draf, dan

(11)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tugas guru sangat diperlukan. Pertama, guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan

kegiatan belajar yang harus ditempuh siswa. Kedua, guru mendampingi siswa di

dalam kelompoknya untuk menentukan tema teks berita. Setelah menentukan

tema teks berita, guru membimbing siswa untuk menulis draf teks berita.

Kemudian, setiap siswa mendiskusikan draf tulisannya di dalam kelompok untuk

diberikan perbaikan. Tahap akhir, guru membimbing siswa untuk menulis teks

berita sesuai perbaikan draf tersebut.

Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa strategi PMT efektif

digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita. Arini dalam skripsinya yang

berjudul Implementasi Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas 4 SD Nomor 2 Banjar Bali

mengungkapkan bahwa strategi strategi PMT dapat meningkatkan kemampuan

menulis siswa dengan nilai rata-rata sebelum tindakan dilakukan menunjukkan

bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis deskripsi sebesar 37,27.

Skor rata-rata ini tergolong dalam kategori sangat kurang. Setelah dilaksanakan

tindakan pada siklus I, hasilnya mengalami peningkatan. Skor rata-rata yang

diperoleh siswa pada siklus I ini sebesar 48,04. Hasil menulis deskripsi pada

siklus II mengalami peningkatan dengan skor rata sebesar 60,90. Skor

rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis deskripsi pada siklus III ini sebesar

64,54. Ini berarti, ada peningkatan skor rata-rata sebesar 3,64.

Selain penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Resmini (1998)

dalam tesis yang berjudul “Pembelajaran Menulis Cerita Melalui Implementasi

Prosedur Menulis Terbimbing di Kelas 4 Sekolah Dasar” menunjukan bahwa

strategi strategi PMT dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian

dengan judul “Efektivitas Strategi Prosedur Menulis Terbimbing (strategi PMT)

dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu terhadap

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Setu, Kabupaten Bekasi)”. Peneliti memilih

(12)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi masalah

sebagai berikut.

1. Menulis merupakan salahsatu dari empat keterampilan berbahasa yang sulit

dilakukan sehingga diperlukan teknik pembelajaran yang dapat

menungkatkan keterampilan ini

2. Teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis kurang variatif

sehingga pembelajaran menulis dirasakan membosankan

3. Pembelajaran menulis teks berita dianggap sulit bagi banyak siswa SMP

dikarenakan kemampuan menulis teks berita menghendaki penguasaan dari

berbagai unsur kebahasaan seperti pemilihan judul, kelengkapan isi,

kesesuaian isi dengan data yang diperoleh, pemilihan diksi, dan penggunaan

ejaan yang sesuai dengan EYD

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, peneliti membataskan

penelitian ini pada : efektifitas strategi PMT dalam pembelajaran menulis teks

berita terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Setu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Setu, Kab. Bekasi kelas eksperimen pada tes awal?

2. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Setu, Kab. Bekasi kelas eksperimen pada tes akhir?

3. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Setu, Kab. Bekasi kelas kontrol pada tes awal?

4. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2

(13)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

5. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Setu, Kab. Bekasi sebelum dan sesudah diterapkan

strategi PMT?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain untuk

mengetahui:

1. kemampuan awal menulis teks siswa kelas VIII B (kelas eksperimen)

2. kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII B (kelas eksperimen) setelah

menggunakan strategi PMT

3. kemampuan awal menulis teks berita siswa kelas VIII D (kelas kontrol)

4. kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII D (kelas kontrol) pada tes

akhir

5. adakah perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis teks berita

antara kelas VIII B (kelas eksperimen/kelas yang diterapkan strategi PMT)

dengan kelas VIII D (kelas kontrol/kelas yang tidak mendapatkan perlakuan)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Jika tujuan penelitian ini tercapai, secara umum diharapkan penelitian ini

bermanfaat menambah pengetahuan tentang menulis berita. Selain itu,

diharapkan penelitian ini dapat menjadi tolak ukur kajian pada penelitian

yang lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

Secara khusus, manfaat penelitian ini sebagai berikut.

a. Guru : alternatif pendekatan pembelajaran dengan menggunakan teknik

yang efektif dan kreatif, dalam penelitian ini strategi PMT

b. Siswa : meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks

(14)

c. Peneliti : menambah pengetahuan peneliti tentang berita dan menulis

berita, serta strategi PMT dalam penerapannya terhadap pembelajaran

menulis teks berita secara mendalam.

G. Anggapan Dasar

Agar tidak menyebabkan anggapan serta pengertian yang berbeda terhadap isi

penelitian, peneliti menjelaskan anggapan dasar sebagai berikut.

1. Menulis adalah salahsatu bagian dari empat keterampilan berbahasa yang

harus dikuasai oleh siswa

2. Pembelajaran menulis teks berita merupakan salahsatu dari pengajaran bahasa

indonesia yang terdapat dalam standar isi KTSP.

3. strategi PMT adalah suatu strategi yang didasarkan pada tiga hari proses yang

meningkatkan menyeluruh dengan meningkatkan kemampuan siswa untuk

mensintesis dan mempertahankan materi yang mereka telah pelajari

H. Hipotesis

Hipotesis yang diangkat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam

menulis teks berita sebelum dan sesudah menggunakan strategi PMT

Ha : terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam

(15)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau metode

eksperimen semu. Metode ini digunakan untuk mengetahui keefektifan strategi

PMT dalam pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII SMPN

Kartika XIX-2 Bandung. Untuk mengetahui keefektifan strategi PMT, peneliti

menggunakan pretes-postes yang diujikan kepada dua kelompok atau kelas, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The

Randomized Pretest-Postest Control Desaign.

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Kelompok E K

Tes Awal O1 O3

Perlakuan I X1 X2

Tes Akhir O2 O4

Keterangan:

E : kelompok eksperimen

K : kelompok kontrol

O1: tes awal kelompol eksperimen

O2: tes akhir setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen

O3: tes awal kelompok kontrol

O4: tes akhir kelompok kontrol

X1 : perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis teks

berita dengan menggunakan strategi PMT

X2 : perlakuan pada kelompok kontrol berupa pembelajaran menulis teks

(16)

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak, yaitu

kelompok eksperimen (E) dan kelompok kontrol (K) Dua kelompok tersebut

diberikan tes awal dengan jenis tes yang sama (O1 dan O3). Dua kelompok ini

mendapatkan perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen (E) mendapatkan

perlakuan berupa pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan strategi

PMT, sedangkan kelompok kontrol (K) mendapatkan perlakuan berupa

pembelajaran menulis teks berita, tetapi tidak menggunakan strategi PMT. Setelah

sama-sama mendapatkan perlakuan, kedua kelompok ini diberikan tes akhir (O2

dan O4). Kemudian, hasil dari tes awal dan tes akhir kedua kelompok tersebut

dihitung lalu diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal

dan tes akhir kedua kelompok akan menunjukkan keefektifan perlakuan yang

diberikan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Peneliti memulai dengan melakukan penyusunan perencanaan pembelajaran

atau membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Setelah menyusun RPP, peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar yang

sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut.

a. Pretes, dilaksanakan untuk memperoleh data hasil menulis teks berita

yang dikerjakan oleh siswa sebelum mendapatkan perlakuan menulis teks

berita dengan menggunakan strategi PMT

b. Perlakuan dan penyajian materi dilaksanakan setelah pretes. Siswa

disajikan materi dan diberi perlakuan sesuai RPP. Peneliti menyajikan

materi mengenai teks berit

c. a kemudian memberikan perlakuan dengan menggunakan strategi PMT.

Peneliti memberikan pengetahuan menulis teks berita dengan

menggunakan strategi PMT.

d. Postes adalah langkah terakhir setelah pemberian perlakuan dan

penyajian materi kepada siswa. Siswa diberikan soal postes yang

(17)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu B. Populasi dan Sampel

Populasi atau keseluruhan dari objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Setu, Kabupaten Bekasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B sebagai kelompok

eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelompok kontrol

C. Definisi Operasional

Agar penelitian ini tidak memunculkan penafsiran yang salah atas

istilah-istilah yang disebutkan dalam penelitian, maka penulis menjelaskan definisi

operasional sebagai berikut.

1. strategi PMT dalam pembelajaran menulis teks berita merupakan salah satu

strategi dari pembelajaran kooperatif. Pada awalnya guru menjelaskan tujuan

pembelajaran dan cara melakukan kegiatan belajar yang harus ditempuh oleh

siswa. Selanjutnya siswa membaca contoh teks berita dan mempelajarinya

ditinjau dari judul, unsur-unsur, pola penulisan. Dalam penulisan teks berita

diawali dengan membaca berita untuk memperoleh gambaran teks berita.

Berdasarkan pemahaman contoh model yang dibacanya, siswa melakukan

kegiatan (1) pramenulis, (2) menulis draf, dan (3) melakukan perbaikan. Pada

tahap pramenulis, siswa melakukannya brainstorming bersama kelompoknya

untuk menentukan tema umum dan tema khusus dan bertukar informasi

mengenai peristiwa yang akan dimasukkan ke dalam teks berita. Metode ini

memudahkan siswa untuk mendapatkan banyak informasi yang dibutuhkan

untuk data penulisan teks berita.

2. Kegiatan menulis teks berita dalam penelitian ini adalah kegiatan menulis

yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dari peristiwa yang baru saja

terjadi. Berit

D. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat yang digunakan peneliti dalam penelitian ini meliputi

(18)

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang digunakan peneliti sebagai acuan selama proses

belajar mengajar berlangsung. RPP dapat membantu guru/pengajar untuk

melaksanakan kegiatan belajar yang optimal. RPP yang disusun mengacu

pada silabus KTSP Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. RPP yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMP Kartika XIX-2 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/2 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Standar Kompetensi

12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita,

slogan / poster

B. Kompentensi Dasar

12.2. Menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran berakhir, peserta didik diharapkan mampu:

1. Mampu menyusun data pokok-pokok berita

2. Mampu merangkai data pokok-pokok berita menjadi berita yang

singkat, padat, dan jelas

D. Materi Pembelajaran

(19)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu E. Metode Pembelajaran

Strategi Prosedur Menulis Terbimbing (strategi PMT)

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama (Pretes)

No Kegiatan Belajar Waktu

1 Kegiatan awal 1. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam (NBK religius)

b. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk berdoa (NBK

religius)

c. Guru mengabsen setiap peserta didik (NBK disiplin)

2. Membuka pelajaran

Apersepsi :

a. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari di

pertemuan selanjutnya (NBK gemar membaca)

b. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan

(NBK gemar membaca)

c. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai

(NBK kerja keras)

d. Menyampaikan ruang lingkup yang akan dipelajari (NBK gemar

membaca)

10’

2 Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi

a. Guru mengajukan pertanyaan apakah peserta didik pernah menulis

teks berita (NBK ingin tahu)

b. Guru mengajukan pertanyaan tentang berita yang menjadi favorit

peserta didik (NBK ingin tahu)

2. Elaborasi

(20)

a. Guru mengadakan pretest menulis teks berita untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan dan pengetahuan peserta didik mengenai

menulis teks berita (NBK tanggung jawab)

b. Guru meminta peserta didik untuk membuat sebuah teks berita

dengan tema bebas

3. Konfirmasi

a. Peserta didik mengumpulkan hasil tulisan teks berita yang telah

dibuat

3 Penutup :

a. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan materi dari hasil

pembelajaran dan diskusi (NBK Komunikatif)

b. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik

(NBK Bersahabat/komunikatif)

c. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

d. Guru menutup pembelajaran

10’

Pertemuan kedua (Perlakuan)

No Kegiatan Belajar Waktu

1 Kegiatan awal 1. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam (NBK religius)

b. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk berdoa

(NBK religius)

c. Guru mengabsen setiap peserta didik (NBK disiplin)

2. Membuka pelajaran

Apersepsi :

a. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari di

pertemuan selanjutnya (NBK gemar membaca)

(21)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

b. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan

diajarkan (NBK gemar membaca)

c. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai

(NBK kerja keras)

d. Menyampaikan ruang lingkup yang akan dipelajari (NBK gemar

membaca)

2 Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi

1. Guru bertanya mengenai kesulitan siswa saat menulis teks berita

pada pertemuan sebelumnya

2. Guru dan peserta didik bertanya jawab berkaitan segala hal

tentang teks berita (NBK gemar membaca)

3. Guru bertanya mengenai berita teraktual yang diketahui oleh

peserta didik

2. Elaborasi

a. Peserta didik membaca contoh teks berita yang diberikan guru

untuk dipahami unsur-unsur dan pola penulisan teks berita (NBK

gemar membaca)

b. Peserta didik membaca teks berita kemudian menelaah

unsur-unsur dan pola penulisan teks berita (NBK gemar membaca)

c. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok

beranggotakan 4-6 orang. Jumlah anggota kelompok disesuaikan

dengan jumlah siswa

d. Tahap Prapenulisan

Peserta didik beserta kelompoknya melakukan kegiatan

brainstorming (tukar pikiran) dalam menentukan tema/topik teks

berita yang akan di buat (NBK kerjasama, komunikatif)

e. Tahap Penulisan Draft

Setelah menentukan tema/topik teks berita, setiap peserta didik

(individu) menuliskan draft/kerangka dari tulisan yang akan

(22)

dibuat (NBK disiplin)

f. Tahap Perbaikan

Setelah menuliskan draft, setiap peserta didik dalam

kelompoknya bertukar hasil pekerjaanmereka. Setiap peserta

didik diminta untuk mengomentari draft yang dibuat oleh siswa

lain. Komentar yang diberikan yaitu meliputi isi teks sesuai

kaidah, struktur, dan penggunaan tata bahasa (NBK tanggung

jawab)

g. Tahap Penyempurnaan

Setelah menerima perbaikan, peserta didik diminta untuk

menulis teks berita berdasarkan draft yang telah dibuat dan

dikomentari tersebut (NBK disiplin, tanggung jawab)

3. Konfirmasi

1. Tahap Sharing (kegiatan berbagi)

Guru membimbing perwakilan dari setiap kelompok

mempresentasikan atau mempublikasikan teks berita yang telah

dibuat (NBK berani, perhatian, kerja sama)

3 Penutup :

a. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan materi dari hasil

pembelajaran dan diskusi (NBK Komunikatif)

b. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui peserta

didik (NBK Bersahabat/komunikatif)

c. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan

d. Guru menutup pembelajaran

10’

Pertemuan ketiga (Postes)

(23)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 1 Kegiatan awal

1. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam (NBK religius)

b. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk berdoa

(NBK religius)

c. Guru mengabsen setiap peserta didik (NBK disiplin)

2. Membuka pelajaran

Apersepsi :

a. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari di

pertemuan selanjutnya (NBK gemar membaca)

b. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan

diajarkan (NBK gemar membaca)

c. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai

(NBK kerja keras)

d. Menyampaikan ruang lingkup yang akan dipelajari (NBK gemar

membaca)

10’

2 Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi

a. Guru bertanya mengenai kesulitan siswa saat menulis teks berita

pada pertemuan sebelumnya

b. Guru dan peserta didik bertanya jawab berkaitan segala hal

tentang teks berita (NBK gemar membaca)

c. Guru bertanya mengenai berita teraktual yang diketahui oleh

peserta didik

2. Elaborasi

a. Peserta didik membaca contoh teks berita yang diberikan guru

untuk dipahami unsur-unsur dan pola penulisan teks berita (NBK

gemar membaca)

b. Peserta didik membaca teks berita kemudian menelaah

unsur-unsur dan pola penulisan teks berita (NBK gemar membaca)

(24)

c. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok

beranggotakan 4-6 orang. Jumlah anggota kelompok disesuaikan

dengan jumlah siswa

d. Tahap Prapenulisan

Peserta didik beserta kelompoknya melakukan kegiatan

brainstorming (tukar pikiran) dalam menentukan tema/topik teks

berita yang akan di buat (NBK kerjasama, komunikatif)

e. Tahap Penulisan Draft

Setelah menentukan tema/topik teks berita, setiap peserta didik

(individu) menuliskan draft/kerangka dari tulisan yang akan

dibuat (NBK disiplin)

f. Tahap Perbaikan

Setelah menuliskan draft, setiap peserta didik dalam

kelompoknya bertukar hasil pekerjaanmereka. Setiap peserta

didik diminta untuk mengomentari draft yang dibuat oleh siswa

lain. Komentar yang diberikan yaitu meliputi isi teks sesuai

kaidah, struktur, dan penggunaan tata bahasa (NBK tanggung

jawab)

g. Tahap Penyempurnaan

Setelah menerima perbaikan, peserta didik diminta untuk

menulis teks berita berdasarkan draft yang telah dibuat dan

dikomentari tersebut (NBK disiplin, tanggung jawab)

3. Konfirmasi

a. Tahap Sharing (kegiatan berbagi)

Guru membimbing perwakilan dari setiap kelompok

mempresentasikan atau mempublikasikan teks berita yang telah

dibuat (NBK berani, perhatian, kerja sama)

3 Penutup :

a. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan materi dari hasil

pembelajaran dan diskusi (NBK Komunikatif)

(25)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu G. Sumber Belajar

Teks berita aktual, buku ajar, gambar suatu peristiwa

H. Penilaian

Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen

 Mampu menyusun data

pokok-pokok berita

 Mampu merangkai data

pokok-pokok berita

menjadi berita yang

singkat, padat, dan jelas

Penugasa

mu peroleh berdasarkan pengamatan

terhadap suatu peristiwa!

Kembangkan data pokok-pokok berita

menjadi sebuah teks berita!

Perbaikilah teks berita yang sudah kamu

susun sesuai saran teman/gurumu!

Penilaian hasil mengukur ketrampilan Peserta didik dalam menyusun teks

berita. Hasil penulisan dapat diamati dari segi:

Aspek yang dinilai Keterangan Skor Maksimal

Kelengkapan isi berita 5W + 1H 4

Keutuhan penyampaian Isi berita runtut dan jelas 4

Keefektifan kalimat Singkat dan jelas 4

Pemilihan diksi 4

Kemenarikan judul 4

b. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui peserta

didik (NBK Bersahabat/komunikatif)

c. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan

(26)

Penggunaan EYD Ketepatan penggunaan 4

Kriteria Penilaian Teks Berita

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

1. Kelengkapan Isi

Semua unsur kelengkapan yang harus dicantumkan ada dalam teks berita dan setiap unsurnya fungsional

Hanya terdapat 5 unsur kelengkapan yang tercantum di dalam teks berita ·

Hanya terdapat 4 unsur

kelengkapanyang tercantum di dalam teks berita

Kurang dari 4 unsur yang tercantum atau tidak lengkap Teks berita memiliki 6 unsur kelengkapan, Urut dan jelas sehingga mudah dipahami

Tidak urut, tetapi jelas sehingga mudah dipahami. Jalan cerita dalam teks berita tidak urut, tetapi jelas, dan mudah dipahami

Urut, tetapi kurang jelas. Jalan cerita dalam teks berita runtut, tetapi kurang dapat dipahami

Tidak urut, tidak jelas, dan tidak dapat dipahami. pendahuluan, inti, dan penutup. Teks berita

Cukup panjang, tetapi jelas (berputar-putar)

Panjang dan kurang jelas

Terlalu panjang dan tidak jelas

Sangat baik

Kalimat dalam teks berita harus singkat, tetapi jelas sehingga pembaca mudah memahami inti dari teks berita tersebut. Kalimat

(27)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

Terdapat kata yang tidak lazim digunakan

Banyak kata yang tidak dapat dipahami

Cukup

Kurang

2

1 5. Kemenarikan Judul

Sangat menarik. Judul sangat relevan dan selaras dengan isi atau informasi yang disajikan, serta merangsang untuk dibaca

6. Ketepatan Ejaan dan Tanda Baca

· Tepat dalam kaidah penulisan kata, ejaan dan penempatan tanda baca

Memahami kaidah penulisan kata, ejaan dan penempatan tanda baca, namun terdapat sedikit kesalahan yang tidak mengubah ide

Kurang menguasai kaidah penulisan

kata, ejaan, dan penempatan tanda baca dengan banyak kesalahan yang

mengubah ide.

Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, tulisan sulit dibaca.

2. Instrumen Pengumpulan dan Pengolahan Data

Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data dalam

suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Tes

adalah pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan,

pengetahuan, keterampilan, atau bakat yang dimiliki oleh seorang individu atau

(28)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks

postes. Bentuk tes yaitu berbentuk tes kemampuan menulis teks berita. Soal tes

kelas eksperimen dan kelas kontrol, secara sengaja, dibuat sama.

Instrumen pengolahan data digunakan untuk mengolah data dalam suatu

penelitian untuk mendapatkan simpulan hasil penelitian. Instrumen pengolahan

data dalam penelitian ini adalah pedoman penskoran yang digunakan untuk

menilai teks berita pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pedoman

penskoran dalam penelitian ini diadaptasi dari Pedoman Acuan Penskoran (PAP)

Skala Lima yang terdapat dalam Nurgiyantoro (2009:5)

Tabel 3.2

Lembar Soal Pretes Kemampuan Menulis Teks Berita

Tabel 3.3

Lembar Soal Postes Kemampuan Menulis Teks Berita Tulislah berita dengan ketentuan berikut ini:

 Tema bebas (berita seputar nasional, internasional, politik, ekonomi, olahraga,

kegiatan sekolahmu, atau seputar tempat tinggalmu)

Lengkap dengan unsur-unsur berita 5W + 1H (what, where, when, who, why, dan

how)

Paragraf pertama Teras Berita Paragraf kedua

Perangkai Paragraf ketiga

Tubuh berita Paragraf Keempat

Kaki Berita

Judul

Tulislah berita dengan ketentuan berikut ini:

 Tema bebas (berita seputar nasional, internasional, politik, ekonomi, olahraga,

kegiatan sekolahmu, atau seputar tempat tinggalmu)

Lengkap dengan unsur-unsur berita 5W + 1H (what, where, when, who, why, dan

how)

(29)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Pedoman Penskoran

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

1. Kelengkapan Isi

Semua unsur kelengkapan

yang harus dicantumkan

ada dalam teks berita dan

setiap unsurnya fungsional

Hanya terdapat 5 unsur

kelengkapan yang

tercantum di dalam teks

berita

·

Hanya terdapat 4 unsur

kelengkapanyang

tercantum di dalam teks

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

4

3

2

Kelengkapan Isi :

Teks berita memiliki 6 unsur

kelengkapan, yaitu:

- Apa

- Siapa

- Dimana

- Kapan

- Mengapa

(30)

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

berita

Kurang dari 4 unsur yang

tercantum atau tidak

lengkap

sehingga mudah dipahami.

Jalan cerita dalam teks

berita tidak urut, tetapi

jelas, dan mudah dipahami

Urut, tetapi kurang jelas.

Jalan cerita dalam teks

berita runtut, tetapi kurang

dapat dipahami

Teks berita dipaparkan secara jelas,

yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

Teks berita dipaparkan secara sederhana,

mudah dipahami, berirama/dinamis,

namun semua ide tersampaikan

3. Penggunaan Kalimat

tetapi jelas sehingga pembaca mudah

memahami inti dari teks berita tersebut.

Kalimat singkat dalam teks berita juga

berfungsi untuk menghemat halaman

(31)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

Panjang dan kurang jelas

Terlalu panjang dan tidak

jelas

Tepat dan mudah dipahami

Terdapat kata yang tidak

baku dan kurang dapat

dipahami

Terdapat kata yang tidak

lazim digunakan

Kata-kata yang digunakan dalam teks

berita merupakan bahasa yang tepat,

dinamis, bermakna satu, dan mudah

dipahami

5. Kemenarikan Judul

Sangat menarik. Judul

sangat relevan dan selaras

dengan isi atau informasi

yang disajikan, serta

merangsang untuk dibaca

Menarik

Judul teks berita harus relevan dengan

isi atau informasi yang disajikan dan

judul harus merangsang pembaca

untuk membaca teks berita tersebut

(32)

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

Tidak menarik Kurang

6. Ketepatan Ejaan dan Tanda Baca

· Tepat dalam kaidah

penulisan kata, ejaan dan

penempatan tanda baca

Memahami kaidah

penulisan kata, ejaan dan

penempatan tanda baca,

namun terdapat sedikit

kesalahan yang tidak

mengubah ide

· Kurang menguasai kaidah

penulisan kata, ejaan, dan

penempatan tanda baca

dengan banyak kesalahan

yang mengubah ide.

· Tidak menguasai kaidah

penulisan kata dan ejaan,

tulisan sulit dibaca

Sangat

baik

Baik

Sedang

Kurang 4

3

2

1

Penulisan (ejaan dan tanda baca) ejaan

disesuaikan dengan Ejaan yang

Disempurnakan (EYD)

Pedoman Penskoran

Nilai total = Jumlah nilai X 100

(33)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Penilaian PAP Skala Lima (Nurgiyantoro, 2009:5)

Interval Tingkat Penguasaan

Kategori Data Keterangan

85 – 100 A Baiki Sekali (BS)

75 – 84 B Baik (B)

60 – 74 C Cukup (C)

40 – 59 D Kurang (K)

0 - 39 E Kurang Sekali (KS)

E. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan melalui perhitungan

kuantitatif. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui silsilah rata-rata nilai

pretest dan posttest untuk masing-masing aspek yang dinilai sebagai indikator

efektivitas perlakuan berupa penggunaan strategi PMT dalam pembelajaran

menulis teks berita. Hasil perhitungan tentu lebih lanjut harus diinterpretasikan

sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang komprehensif, benar, dan akurat.

Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1) Menganalisis data pretest dan posttest. Langkah-langkah analisis data

dilakukan dengan cara mengubah skor pretest dan posttest menjadi nilai

dengan rumus.

∑ skor siswa

X 100 ∑ skor total

(34)

Uji reliabilitas antar penimbang dilakukan untuk mengetahui tingkat penilaian

yang satu dengan yang lainnya. Dengan menggunakan prinsip-prinsip ANAVA

maka data-data penilaian dimasukkan ke dalam format ANAVA sebagai berikut.

Tabel 3.6 Format ANAVA Sumber

Variansi SS Dk Varians

Siswa SSt∑dt² N-1 SSt∑dt2

N-1

Penguji SSp∑d²p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d²kk (N-1) (K-1) SSk∑d²kk

(N-1) (K-1)

Selain itu, dilakukan perhitungan reliabilitas dengan rumus berikut.

r11 =

(Gery dalam Elvira, 2014 :46)

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari

Vt = varian dari tes

Vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, disesuaikan dengan tabel Guilford.

Tabel 3.7 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Korelasi

< dari 0.20 Sangat rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,60 Cukup

(35)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

0,60 – 0,80 Tinggi

0,80 – 1,00 Tingkat tinggi

(Arikunto dalam Elvira, 2010:47)

3) Uji normalitas nilai pretest dan posttest

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau

tidak. Perumusan hipotesis untuk uji normalitas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Ho : data pretest berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 : data pretest berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

Uji normalitas data pretest yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05, dan H0 ditolak jika signifikansi < 0,05. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS

versi 20.0

4) Uji homogenitas varian nilai pretest dan posttest

Uji homogenitas varians bertujuan untuk melihat apakah kelas eksperimen

dan kelas kontrol berasal dari populasi yang memilki variansi yang homogen atau

tidak. Hipotesis yang diuji adalah sebagi berikut.

H0 : 2 = 2 H1 : 2 2 Keterangan :

2

: data populasi kelas eksperimen.

2

: data populasi kelas kontrol

Uji homogenitas varians data pretest yang digunakan dalam penelitian ini

(36)

dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS versi 20.0. Kriteria pengujian

hipotesisnya sebagai berikut.

Jika nilai signifikan lebih dari 0,05, maka H0 diterima. Jika nilai signifikan kurang dari 0,05 maka H0 ditolak.

Analisis uji homogenitas varians menggunakan software IBM SPSS 20.0.

5) Uji kesamaan dua rata-rata data pretest dan posttest

Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan rata-rata kemampuan pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Karena data pretest dan posttest pada kedua kelas penelitian berdistribusi normal

dan mempunyai varians yang homogen, maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan uji t’ namun apabila pretest dan posttest tidak memiliki data yang normal maka digunakan uji t’ (Wilcoxon) dengan rumus hipotesis pengujiannya sebagai berikut.

H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

H1 : terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Uji statistik yang digunakana adalah uji statistik dengan mengambil taraf signifikan (α) = 0,05 . Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikan (2-tailed) >

(α) = 0,05 , maka H0

diterima atau jika nilai signifikan (2-tailed) < (α) = 0,05,

maka H0 ditolak.

Pada kelas eksperimen, jika Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa dengan

menggunakan strategi PMT dengan kemampuan menulis teks berita tanpa

menggunakan strategi PMT. Maka dapat disimpulkan bahwa strategi PMT tidak

efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis teks berita.

Jika Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa dengan menggunakan strategi PMT dengan

(37)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

disimpulkan bahwa strategi PMT efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis

teks berita.

6) Analisis nilai indeks gain

a. Uji normalitas indeks gain

Uji Normalitas indeks gain dilakukan untuk mengetahui apakah nilai

indeks gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari sampel yang

berdistribusi normal atau tidak.

Uji statistik yang digunakana adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan mengambil taraf signifikan (α) = 0,05 . Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikan > (α) = 0,05 , maka H0 diterima. atau jika nilai signifikan < (α) =

0,05, maka H0 ditolak.

b. Uji homogenitas indeks gain

Uji homogenitas varians bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas

eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang memiliki data yang

homogen atau tidak. Uji homogenitas varian data pretest yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji Lavene Statistic Test dengan taraf signifikan (α)

sebesar 0,05.

c. Uji hipotesis kesamaan dua-rata indeks gain

Uji kesamaan hipotesis dua rata-rata nilai indeks gain dilakukan untuk

mengetahui peningkatan nilai rata-rata di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hipotesis yang diuji adalah sebagi berikut.

H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata indeks gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H1 : rata-rata indeks gain kelas eksperimen lebih baik daripada kelas control.

Uji statistik yang digunakan adalah uji t’ dengan Levene’s Test dengan taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikansi

(38)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berikut ini adalah simpulan yang dapat diambil berdasarkan pelaksanaan

penelitian dan hasil pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan

strategi Guided Writing Project (strategi PMT) di kelas VIII SMP Negeri 2 Setu,

Kab. Bekasi.

1. Kemampuan menulis teks berita kelas eksperimen sebelum mengikuti

pembelajaran yang menggunakan strategi PMT termasuk ke dalam kategori

kurang. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata sebesar 52.8.

2. Kemampuan setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi

PMT berada dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 71.1.

Perubahan nilai rata-rata tersebut menjadi bukti adanya pengaruh strategi

PMT terhadap kemampuan siswa terhadap menulis teks berita

3. Kemampuan awal menulis teks berita kelas kontrol guru sebesar 47.8 dan

termasuk ke dalam kategori kurang baik.

4. Kemampuan akhir nilai rata-rata kelas kontrol yang tidak mendapatkan

perlakuan, masih termasuk dalam kategori kurang baik, yaitu sebesar 52.6.

5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita

siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan

menggunakan strategi PMT dengan kemampuan menulis teks berita siswa di

kelas kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. Berdasarkan perhitungan

uji-t yang dibantu oleh program SPSS, diperoleh thitung 0.00, dengan taraf

signifikasi 0.05. Maka, dapat diketahui 0.00 < 0.05 > 0.00. Berdasarkan hasil

tersebut, maka dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis

teks berita yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan strategi

PMT dengan tidak menggunakan strategi PMT. Artinya, H1 diterima dan H0

ditolak. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan strategi PMT pada

(39)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan pengolahan, pembahasan, dan kesimpulan yang peneliti uraikan

sebelumnya, maka peneliti sampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia sebaiknya dapat memilih strategi

pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis teks berita. strategi

PMT dapat djadikan alternatif agar siswa tertarik dalam pembelajaran

menulis teks berita. Strategi ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan

menulis teks berita siswa.

2. Penelitian terhadap strategi PMT dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia dapat dikaji secara lebih luas. Misalny, pada kemampuan berbicara,

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Afra, Afifah. 2011. Be A Brilliant Writer. Solo: Gizone Publishing.

Aljanah. 2010. Penerapan Teknik 3P (Pengamatan, Penulisan, dan

Pelaporan) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VII-F SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). Bandung: UPI

Arini, Ni Wayan. (?). Implementasi Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas 4 SD Nomor 2

Banjar Bali. Bali: IKIP Negeri Singaraja

Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Djuharie, Otong Setiawan. 2009. Teknik dan Panduan Menulis Melalui

Eksplorasi Model dan Latihan: Book 2 Paragraph Writing

Elbow, Peter. 2007. Writing Without Teacher. New York: Oxford

Elvira, Vivie. 2014. Efektivitas Metode BBB terhadap Pembelajaran Menulis

Teks Negosiasi (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 24 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014). Bandung: UPI

Kusumaningrat, Hikmat, dkk. 2012. Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Laviani, Virly Shiva. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita melalui

Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIII D SMPN 12 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012. Bandung: UPI

Leo, Sutanto. -. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. Jakarta: Erlangga.

Nurgiantoro, Burhan. 2009. Penilaian Pengajaran Pembelajaran Bahasa.

Yogyakarta BPFE

Putra, R. Masri Sareb. 2007. How to Write Your Own Text Book. Bandung:

Kolbu

Putra, R. Masri Sareb. 2006. Teknik Menulis Berita dan Feature. Bandung:

(41)

Novita Permai Sari Hutasoit, 2014

Efektivitas strategi prosedur menulis terbimbing (pmt) dalam pembelajaran menulis teks berita (penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas viii smp negeri 2 setu, kabupaten bekasi, tahun ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Resmin, Novi. 1998. Pembelajaran Menulis Cerita Melalui Implementasi

Prosedur Menulis Terbimbing di Kelas 4 Sekolah Dasar. Malang: IKIP

Malang

Sabarun. 2008. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, Volume 5, Nomor 1

Juni 2008. Palangka Raya :

-Sejnost, Roberta, Sharon M. Thiese . 2010 . Building Content Literacy -

Strategies for The Adolescent Learner. USA: SAGE

Semi, M. Atar. 2006. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung:

Angkasa.

Sumadiria, A. S. Haris. 2008. Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan

Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tramidita, Tery. 2008. Pengembangan Pendekatan Pembelajaran Terpadu

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.4
Tabel 3.5 Penilaian PAP Skala Lima
Tabel 3.6 Format ANAVA

Referensi

Dokumen terkait

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,

Masing-masing fraksi dimonitor komponen kimianya dengan KLT menggunakan fase diam silikagel GF 254 dan fase gerak n -heksana : etilasetat (7:3).. Fraksi yang memiliki profil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptasi komunitas Saksi Yehuwa dalam upayanya mempertahankan keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat yang majemuk sifatnya

M Jurusa n 1 Mahasiswa mengisi daftar absen 2 Akad merekapitulasi kehadiran dosen berdasarkan daftar hadir (presensi) Setlah pertemu an kuliah dimulai Daftar Rekapit ulasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan komunikasi dalam keluarga peserta didik dan merumuskan layanan bimbingan kelompok yang layak untuk meningkatkan

[r]

Keterbatasan fungsi pendengaran yang dimiliki anak tunarungu, berdampak pada hambatan komunikasi, yaitu selalu tidak sempurna (baik verbal maupun tulisan) sehingga dapat

Visi : Menjadi instansi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modren yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas