• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa dengan Pendekatan PMRI PMRI

4.1.1.1 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa dengan Pendekatan PMRI a.Validasi Produk

Kualitas buku guru dan buku siswa dapat dilihat dari hasil validasi oleh dua ahli PMRI yaitu dosen ahli PMRI dan Guru SD yang paham tentang atan PMRI. Validasi dilakukan dengan mengisi kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil kuesioner validasi dapat dijabarkan pada tabel validasi 4.4 dan 4.5 yang telah diisi oleh dua ahli PMRI di bawah ini.

73 Tabel 4.2 Hasil Validasi Buku Guru

No Aspek yang dinilai Validator

Ahli 1 Ahli 2 A. TUJUAN DAN PENDEKATAN

1 Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 4 4 2 Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik

PMRI.

4 4

3 Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar.

4 4

4 Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. 5 4

B. COVER

1 Gambar sesuai dengan materi. 4 4

2 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi)

4 4

3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan

halaman depan). 4 4

4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya

4 4

5 Judul dapat memberikan informasi secara cepat

dan tepat tentang materi isi buku. 5 4

6 Cover menarik. 5 5

C. ISI

1 Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).

4 4

2 Materi buku sesuai dengan judul buku 4 4 3 Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah

dipahami 4 4

4 Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap

kegiatan mudah disiapkan oleh guru. 4 4

5 Materi disusun secara runtut 4 4

6 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan

konteks 4 4

7 Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan

model 4 4

8 Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi

siswa 4 4

9 Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas 4 4 10 Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan 4 4

D. BAHASA

1 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 3 2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 4 4 3 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang

disempurnakan (EYD) 4 4

4 Ukuran dan bentuk huruf menarik 4 4

Total Skor 96 99

Rata-Rata 3,97 4,15

74 Kuesioner yang digunakan untuk validasi buku guru di atas terdiri dari 24 item soal. Aspek yang masuk di dalam kuesioner tersebut adalah aspek tujuan dan pendekatan, cover, isi dan bahasa. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa skor perolehan pada ahli 1 adalah 96 dengan rata-rata nilai 3.97, sedangkan pada ahli 2 adalah 99 dengan rata-rata nilai 4.14. Koefisien yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah perhitungan rerata dari ahli 1 dan ahli 2. Rerata hasil validasi buku guru adalah 4.06. Hasil tersebut kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif menggunakan tabel skala lima yang diadaptasi dari dari Sukardjo (2008: 101).

Tabel 4.3 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) Interval Skor Kriteria

X > 4.21 Sangat Baik

3.40 < X ≤ 4.21 Baik

2.60 < X ≤ 3.40 Cukup

1.79 < X ≤ 2.60 Kurang

X ≤ 1.79 Sangat Kurang

Berdasarkan tabel kategori di atas, dapat diketahui bahwa rerata hasil

validasi buku guru adalah 4.06 termasuk dalam kategori “baik” yaitu berada pada

interval 3.40 < X ≤ 4.21. Setelah memberikan kategori pada buku, kemudian para ahli juga menyatakan kelayakan buku tersebut untuk dilakukan ujicoba terbatas di sekolah. Hasil validasi yang diperoleh adalah ahli 1 dan 2 menyatakan bahwa buku guru layak untuk diujicobakan dengan beberapa revisi.

75 Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Siswa

No Aspek yang dinilai Validator

Alhi 1 Ahli 2 A. COVER

1. Gambar sesuai dengan materi. 5 4

2. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi).

5 4

3. Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan

halaman depan). 4 4

4. Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama

pengarang dan tulisan lainnya. 4 4

5. Judul dapat memberikan informasi seeara cepat

dan tepat tentang materi isi buku. 4 4 6. Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. 5 5

B. ISI BUKU SISWA

7. Menggunakan konteks yang nyata dan relevan

dengan siswa (karakteristik 1). 4 4

8. Menggunakan model yang membantu siswa untuk

memahami materi (karakteristik 2). 4 4 9. Memberikan kesempatan siswa untuk

berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik

3).

4 4

10. Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas

(karakteristik 4).

4 4

11. Terdapat keterkaitan dengan materi lain

(karakteristik 5). 5 4

C. KONSISTENSI

12. Penempatan unsur tata letak judul, sub judul,

ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten. 4 4 13. Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 5 4 14. Bidang cetak dan margin proporsional. 4 4 15. Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten

dan sesuai untuk anak. 4 4

D. BAHASA

16. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah

dipahami. 4 3

17. Berisi perintah yang jelas. 4 4

18. Bahasa berdasarkan EYD. 4 4

19. Bahasa tidak mengandung makna ganda. 4 4

E. GAMBAR

20. Menarik perhatian siswa untuk belajar. 4 5 21. Sesuai dengan materi yang dibahas. 5 4 22. Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. 5 4

23. Ukuran gambar tepat. 5 5

Total Skor 99 94

Rata-Rata 4,3 4,08

76 Perolehan skor validasi pada buku siswa adalah oleh skor 99 dengan rata-rata nilai 4.3 ahli 1 dan 94 dengan rata-rata-rata-rata nilai 4.08 oleh ahli 2. Hasil rerata-rata nilai dari kedua ahli adalah 4.2. Nilai tersebut jika dikonversikan ke dalam data kualitatid menurut skala lima dalam buku Sukardjo tahun 2008 masuk dalam interval 3.40 < X ≤ 4.21 yang mana merupakan kategori “baik”. Jadi kategori

buku siswa adalah baik. Buku siswa menurut ahli 1 dan 2 dinyatakan layak untuk diujicobakan dengan beberapa revisi.

Revisi produk buku guru dan buku siswa relatif sama, buku guru dan buku siswa memiliki isi yang sama hanya berbeda pada penjelasan yang lebih rinci pada buku guru mengenai kegiatan dan referensi media yang bisa digunakan. Berikut adalah beberapa bagian yang perlu di revisi.

Gambar 4.8 Revisi 1 Huruf D

seharusnya kecil karena kata

77 Gambar 4.9 Rrevisi 2 Gambar 4.10 Revisi 3 Selang seling seharusnya ditulis konsisten “selang-seling” Konsistensi penulisan “bolpoin” dan nama “hutama” seharusnya awal nama huruf kapital.

78 Ahli 2 lebih berfokus pada tata bahasa yang digunakan peneliti dalam menuliskan buku guru. Hal tersebut terlihat pada gambar di atas ada beberapa kata-kata yang harus direvisi agar mudah dipahami dan memiliki konsistensi dalam penulisan. Meskipun ahli 1 tidak menyarankan untuk merevisi kata-kata yang disarankan oleh ahli 2, tetapi peneliti tetap merevisinya karena setelah dikaji ulang memang benar kata-kata yang dilingkari oleh ahli 1 ada yang salah. Sehingga tahap revisi kalimat tetap dilakukan.

Gambar 4.11 Revisi 4

Saran dari ahli 2 mengenai mengganti gambar buku tersebut menjadi buku yang polos tidak peneliti terima karena buku yang bergambar akan menambah daya tarik siswa untuk mengerjakan. Anak-anak kelas II pasti akan menyukai gambar-gambar yang nyata adanya. Sehingga jika buku tulis yg

Ahli 2 menyarankan untuk mengganti gambar buku menjadi buku polos karena tidak semua siswa menyukai “hello kitty”

79 bergambar tersebut memang dapat dibayangkan nyata adanya di lingkungan sehari-hari siswa.

Gambar 4.12 Revisi 5

Ahli 2 menyarankan untuk mengganti gambar penghapus menggunakan gambar yang tidak bermerk. Tetapi peneliti tidak mengganti gambar tersebut. Peneliti tetap menggunakan gambar penghapus tersebut karena gambar-gambar yang nyata adanya disekitar siswa dapat mendorong kemauan siswa untuk melihat gambar tersebut. Sehingga keinginan siswa untuk mengerjakan soal diharapkan akan meningkat. Ahli 2 menyarankan untuk mengganti gambar penghapus menggunakan gambar yang tanpa merk.

80 Gambar 4.13 Revisi 6

Saran dari ahli 1 adalah menambah kalimat perintah “belajar membaca penggaris” dengan kalimat “dan menghitung panjangnya”. Peneliti menerima

saran dari ahli 1 karena memang penting menambah kalimat perintah tersebut agar siswa tidak bingung apa yang harus dikerjakan.

Berdasarkan hasil revisi dari saran ahli 1 dan 2, buku guru dan buku siswa telah dapat digunakan untuk ujicoba terbatas. Ada beberapa saran yang diterima dan ada beberapa saran yang tidak diterima. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan peneliti setelah melakukan kajian ulang mengenai buku guru dan buku siswa tersebut.

Selain melakukan validasi kepada ahli 1 dan 2, peneliti juga melakukan Uji keterbacaan produk kepada salah seorang anak yang usianya sama dengan kelas yang yang akan digunakan untuk ujicoba produk. Berdasarkan hasil uji keterbacaan terlihat bahwa anak secara keseluruhan dapat memahami buku siswa

Ahli 1 menyarankan untuk menambah kata-kata “dan mengukur panjangnya” dibelakang kalimat yang sudah ada.

81 dengan lancar. Dia juga dapat mengerjakan semua soal yang ada pada buku siswa dengan baik. Namun ada beberapa kalimat yang anak lama memahaminya, sehingga peneliti memilih memperbaiki kalimatnya agar anak dapat memahami kalimat lebih mudah.

Gambar 4.14 Revisi 7 b. Dampak Produk

Dampak dari penggunaan produk dapat diketahui melalui uji coba terbatas pada beberapa anak usia kelas II. Peneliti memilih SDN Plaosan I untuk melakukan uji coba khususnya pada kelas II. Secara langsung dampak dari penggunaan produk dapat diketahui melalui uji soal sebelum melakukan uji coba (pretest) dan setelah uji coba (posttest).

Soal yang digunakan untuk uji pretest dan posttest adalah sama. Soal tersebut haruslah di uji untuk melihat valid atau tidaknya soal tersebut jika digunakan. Peneliti membutuhkan 20 soal pilihan ganda untuk uji pretest dan posttest sehingga peneliti membuat 30 soal untuk menghindari ada soal yang tidak valid saat uji empiris. Peneliti melakukan uji empiris soal tersebut pada kelas III,

Dari uji keterbacaan peneliti memutuskan menambah kalimat tersebut menjadi

“coba sebutkan berapa cm

(centimeter) panjang benda yang ditunjukkan pada

82 yaitu satu tingkat di atas kelas yang akan digunakan untuk uji terbatas dengan harapan soal dikerjakan oleh siswa yang telah memperoleh materi yang sudah peneliti pilih. Soal diujikan kepada 25 anak di kelas III SDN Plaosan I. Setelah soal dikerjakan oleh siswa kelas III, maka langkah selajutnya adalah menghitung validitas dan reliabilitas soal menggunakan IBM SPSS Statistics 22 for Windows. Hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada tabel rekapitulasi soal.

Tabel 4.5 Rekapitulsi validitas soal

No Item Pearson

correlation R tabel Sign (2 tailed) Hasil Validitas

1 0.853** 0.396 0,000 Valid 2 0.853** 0.396 0,000 Valid 3 0.853** 0.396 0,000 Valid 4 0.853** 0.396 0,000 Valid 5 0.853** 0.396 0,000 Valid 6 0.853** 0.396 0,000 Valid 7 0.260 0.396 0.209 Tidak Valid 8 0.867** 0.396 0,000 Valid 9 0.853** 0.396 0,000 Valid 10 0.853** 0.396 0,000 Valid 11 0.508** 0.396 0,009 Valid 12 0.853** 0.396 0,00 Valid 13 0.128 0.396 0.541 Tidak Valid 14 0.587** 0.396 0,002 Valid 15 0.448* 0.396 0,025 Valid 16 0.568** 0.396 0,003 Valid 17 0.427* 0.396 0,033 Valid 18 0.127 0.396 0.546 Tidak Valid 19 0.012 0.396 0.956 Tidak Valid 20 0.347 0.396 0.089 Tidak Valid 21 0.867** 0.396 0.000 Valid 22 0.290 0.396 0.160 Tidak Valid 23 0.181 0.396 0.388 Tidak Valid 24 0.238 0.396 0.252 Tidak Valid 25 0.853** 0.396 0,000 Valid 26 0.867** 0.396 0,000 Valid 27 0.052 0.396 0.806 Tidak Valid 28 0.598** 0.396 0,002 Valid 29 0.469* 0.396 0,018 Valid 30 0.761** 0.396 0,00 Valid

83 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada 21 soal yang valid dan bisa digunakan untu uji terbatas. Soal yang dapat diguanakan antara lain item nomor 1,2,3,4,5,6, 8,9,10,11,12,14,15,16,17, 21,25,26,28,29 dan 30. 21 soal tersbut kemudian dipilih 20 soal saja yang akan digunakan untuk uji empiris. Soal yang tidak dipakai adalah item nomor 17 dengan validitas paling rendah yaitu 427. Sehingga peneliti memilih item tersebut untuk tidak dipakai. Setelah dihitung validitasnya kemudian dilakukan perhitungan reliabilitasnya. Reliabilitas bertujuan untuk mengethui apakah sola tersebut reliabel atau tidak. Perhitungan juga dilakukan dengan menggunakan SPSS 22 for Windows.

Tabel. 4.6 Reliabilitas soal

Cronbach’s Alpha N Of Item

0.964 21

Raliabilitas soal tersebut adalah 0.96 masuk dalam reliabilitas tinggi sehingga soal tersebut layak untuk digunakan.

Soal yang telah melalui validitas dan reliabitas selanjutnya dapat dipakai untuk kepentingan pretest dan posttest. Pretest dan posttest dilakukan pada pembelajaran di kelas seperti pembelajaran biasa, namun peneliti hanya mengambil 5 sampel anak untuk ambil data. Adapun hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

84 Tabel 4.7 Hasil pretest dan posttest

Nama Pretest Posttest Skor Nilai Skor Nilai

AX 10 50 16 80 AJ 12 60 16 80 HT 11 55 15 75 IL 9 45 15 75 ANG 10 50 15 75 Total Nilai 260 385 Rata-Rata Nilai 52 77 Peningkatan 25 Presentase 48%

Hasil pretest yang ditunjukkan pada tabel di atas yaitu AX dan ANG mendapatkan nilai 50. Kemudian IL mendapat nilai 45, HT mendapat nilai 55 dan AJ mendapat nilai 60. Kelima siswa tersebut terlihat mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal pretest yang peneliti berikan karena nilai mereka berada di bawah KKM. KKM matematika SDN Plaosan khususnya kelas 2 adalah 68. Setelah itu, peneliti melakukan uji coba produk berupa buku guru dan buku siswa kepada semua siswa kelas II, dan mengambil sampel kembali pada 5 anak yang telah dilakukan pretest sebelumnya. Hasil posttest menunjukkan bahwa HT, IL, dan AG mendapatkan nilai 75, kemudian AX dan AJ mendapat nilai 80. Nilai yang diperoleh oleh kelima anak tersebut terlihat sudah meningkat dan berada di atas KKM. Rata-rata pretest adalah 52 dan rata-rata posttest adalah 77. Selisih nilai antara pretest dan posttest adalah 25 dan presentase kenaikan nilainya adalah 48%.

Nilai pretest dan posttest yang ditunjukkan di atas dapat diketahui bahwa produk buku guru dan buku siswa memberikan dampak yang positif bagi

85 pembelajaran siswa di kelas. Dampak adanya produk tersebut adalah membantu siswa memahami materi mengenai pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuapn baku khususnya pada pemahaman perbedaan satuan tidak baku dan satuan baku. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai pada setiap siswa sampel dan nilai mereka berada di atas KKM.

4.2 Pembahasan

Pengembangan buku guru dan buku siswa dilakukan dengan di awali analisis kebutuhan pada wilayah Sleman Barat sebagai tempat penelitian. Terkait dengan rumusan masalah pertama yaitu tentang proses pengembangan buku, peneliti membuat dua pertanyaan penelitian yang dibahas dalam rumusan masalah ini. Pertanyaan penelitian yang pertama adalah mengenai bagaimana situasi pembelajaran matematika di sekolah. Kemudian pertanyaan penelitian yang kedua adalah tentang bagaimana proses pengembangan buku yang dilakukan oleh peneliti melalui tahap-tahap yang jelas.

Pertanyaan penelitian yang pertama adalah mengenai situasi pembelajaran matematika di sekolah dasar khususnya pad akelas II di wilayah Sleman Barat. Situasi pembelajaran ini dapat diketahui melalui proses analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara pada 4 SD yang berada di Sleman Barat. Wawancara dilakukan pada 1 guru dan 2 siswa pada masing-masing sekolah. masalah yang diperoleh dari analisis kebutuhan tersebut adalah bahwa guru membutuhkan buku pegangan untuk mengajar dan siswa juga membutuhkan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan keseharian siswa agar

86 dapat mengembangkan kemampuannya dengan sempurna. Kemudian masalah yang lebih spesifik adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika tentang pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku. Ada beberapa masalah yang timbul dari materi tersebut. Ada siswa yang tidak memahami perbedaan satuan baku dan tidak baku, dan aja juga yang kesulitan dalam mengkonversikan satuan. Selain itu, guru juga mengalami kesulitan dalam mengajar materi ini karena kurangnya referensi alat peraga yang disediakan serta tempat yang sempit untuk melakukan kegiatan praktek. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas II tentang materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

Pertanyaan penelitian kedua adalah mengenai prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono. Kemudian memadukan dengan tahap pengembangan dari Borg and Gall. Sehingga diperoleh tahap-tahap yang dipilih adalah sebagai berikut potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, dan revisi produk. Tahap tersebut kemudian disederhanakan dalam 5 tahap. Tahap tersebut adalah potensi masalah, desain produk, penelitian, validasi produk, instrumen dan ujicoba terbatas. Tahap pertama yaitu potensi masalah yang di dalamnya memuat proses pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan untuk analisis kebutuhan. Selanjutnya adalah membuat desain produk hingga produk dibuat. Pada tahap ini peneliti melakukan studi literature tentang

87 PMRI dan karakteristiknya serta tentang materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku. Kemudian menyusun isi buku guru dan buku siswa. Tahab selanjutnya adalah tahap validasi buku guru dan buku siswa kepada 2 ahli PMRI untuk mengetahui kualitas dari produk tersebut. Selain mengetahui kualitas, tahap validasi juga dilakukan untuk mengetahui mana saja yang perlu diperbaiki sebagai bahan revisi pertama. Selanjutnya adalah pembuatan instrumen penelitian. Intrumen yang digunakan adalah instrumen tes mengenai soal yang digunakan untuk pretest dan posttest. Soal tersebut sebelunya di uji empiris terlebih dahulu untuk mengetahui mana soal yang valid dan mana soal yang tidak valid. Kemudian tahab selanjutnya adalah tahap uji coba. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari penggunaan produk yang telah dibuat. Setelah itu dilakukan revisi yang kedua jika ada usulan dari guru atau jika ada kegiatan yg kurang efekstif selama ujicoba berlangsung.

Rumusan masalah yang kedua yaitu membahas mengenai kualitas buku guru dan buku siswa. Pada kualitas ini peneliti membahas 2 pertanyaan penelitian yaitu mengenai kualitas buku yang ditunjukkan dari hasil validasi kepada ahli, Kemudian pada pertanyaan penelitian kedua yaitu membahas mengenai dampak dari penggunaan buku terhadap prestasi belajar siswa.

Pertanyaan penelitian pertama adalah tentang kualitas dari buku guru dan buku siswa yang telah dibuat. Kualitas buku guru dan buku siswa dapat diketahui melalui tahap ke tiga dari prosedur pengembangan produk yaitu tahap validasi produk. Validasi produk dilakukan untuk mengetahui mana yang perlu diperbaiki agar produk dapat digunakan untuk uji coba terbatas. Validasi

88 dilakukan oleh ahli 1 yaitu dosen matematika yang paham tentang PMRI dan ahli 2 yaitu guru SD yang paham tentang PMRI. Selain melakukan validasi kepada ahli, peneliti juga melakukan uji keterbacaan produk kepada anak seusia sasaran buku. Dalam uji keterbacaan ini dilakukan untuk untuk mengetahui seberapa mudah kalimat-kalimat yang digunakan peneliti dalam buku dipahami oleh siswa. Sehingga jika nanti siswa yang membaca produk ini merasa bingung, peneliti dapat menyederhanakan kalimat atau menggantinya dengan yang lebih mudah. Berdasarkan hasil validasi diperoleh nilai validasi rata-rata buku guru adalah 4.06 dengan kategori “baik”. Kemudian buku siswa memiliki rata-rata 4.2 dengan kategori “baik”. Kedua buku tersebut dinyatakan layak untuk diujicobakan oleh kedua ahli dengan beberapa catatan untuk direvisi.

Pertanyaan penelitian kedua adalah tentang bagaimana dampak dari penggunaan buku guru dan buku siswa terhadap pretasi belajar siswa di sekolah dasar. Pertanyaan ini dijawab pada tahap 4 dan 5 dalam prosedur pengembangan buku. Tahap empat yaitu tahap pembuatan instrumen penelitian yaitu berupa soal tes untuk uji empiris dan intrumen untuk uji validasi buku guru dan buku siswa kepada ahli PMRI. Pembuatan soal ini dilakukan sebagai langkah persiapan untuk ujicoba terbatas. Soal dibuat untuk menguji pretest dan postest. Jumlah soal adalah 30 item. Sebelum digunakan soal diujikan kepada siswa kelas diatasnya yaitu kelas III untuk mengetahui soal mana yang valid dan mana yang tidak sehingga dapat dipilih soal yang berkualitas untuk melakukan pretest dan postest. 30 soal tersebut ternyata setelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS 22 for Windows terdapat 21 soal terhitung valid. Sehingga peneliti mengunakan 20 soal

89 valid teratas untuk uji pretest dan postest. Tahap 5 adalah tahap ujicoba terbatas. Setelah produk selesai di revisi, kemudian peneliti melakukan ujicoba produk di SDN Plaosan 1. Peneliti memilih SDN Plaosan 1 sebagai tempat penelitian karena SDN Plaosan 1 terlihat memiliki siswa yang aktif tetapi guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dengan baik sehingga kemampuan siswa yang aktif tersebut lama-lama akan hilang. Hal ini dapat peneliti ketahui karena peneliti telah melakukan PPL di SD tersebut selama 3 bulan. Sehingga sudah mengetahui karakter siswa dengan baik. Tahap ujicoba yang pertama adalah melakukan pretest menggunakan soal yang telah diolah pada tahap empat. Selama 1 jam pelajaran melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian selama 7 jam pelajaran yang terbagi dalam 3 hari melakukan ujicoba produk menggunakan buku guru dan buku siswa. Setelah selesai melakukan ujicoba kemudian melakukan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan produk. Kemudian data pretest dan posttest tersebut di analisis untuk mengetahui seberapa besar kenaikan nilai yang didapat. Nilai rata-rata pretest adalah 52 dan nilai rata-rata posttest adalah 77. Kenaikan nilai dari pretest ke posttest adalah 25. Sehingga presentase kenaikan nilainya adalah 25%. Berdasarkan hasil analisis nilai pretest dan posttest tersebut maka dapat diketahui bahwa buku guru dan buku siswa yang digunakan pada pembelajaran matematika materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku memiliki dampak yang karena memiliki kenaikan nilai sebesar 48%.

90 BAB 5 PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

5.1.1 Pengembangan buku guru dan buku siswa dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang menunjukkan bahwa wilayah Sleman Barat mengalami keterbatasan buku dalam proses pembelajaran. Penyusunan buku guru dan buku siswa yang dilakukan oleh peneliti menggunakan dasar dari langkah-langah pengembangan Sugiyono dan Borg and Gall yang telah dimodifikas menjadi 5 langkah utama dalam penelitian ini yaitu (1) Potensi Masalah, (2) Desain Produk, (3) Validasi Produk, (4) Instrumen Uji Coba, dan (5) Uji Coba Terbatas. Masalah yang didapat dari analisis data adalah siswa kesulitan dalam mempelajari materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku. Desain produk dimulai dengan melihat SK dan KD dari materi yang ditemukan menjadi masalah. Buku dikembangkan berdasarkan 5 karakteristik PMRI. Produk di validasi oleh 2 ahli PMRI untuk kemudian direvisi. Selanjutnya uji coba terbatas dilakukan di SDN Plaosan 1.

5.1.2 Kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan hasil validasi memperoleh hasil yang baik. Buku guru mendapatkan nilai 4.15

91

kategori “baik” oleh ahli 2. Kemudian rata-rata nilai dari ahli 1 dan ahli 2

Dokumen terkait