• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Jasa

Dalam dokumen Edy Prasetyo F3209042 (Halaman 31-37)

1. Pengertian Kualitas Jasa

Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2006:51)

Menurut Wyckof yang dikutip Lovelock, 1988 (dalam Tjiptono, 2007: 260), kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

commit to user yaitu:

a. Transcendential approach

Kualitas dipandang sebagai imate excellence dimana kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalisasikan, biasanya diterapkan dalam dunia seni.

b. Product-based approach

Kualitas merupakan karakteristik atau atribut yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk.

c. User-based approach

Kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang (misal perceived quality) merupakan produk yang berkualitas tinggi.

d. Manufacturing – based approach

Kualitas sebagai kesesuaian / sama dengan persyaratan. Dalam sector jasa bahwa kualitas sering didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya.

e. Value – based approach

Kualitas dipandang dari segi nilai dan harga. Kualitas dalam pengertian ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

paling tinggi belum tentu yang paling bernilai, akan tetapi yang paling bernilai adalah barang atau jasa yang paling tepat dibeli.

2. Model Kualitas Jasa

Model kualitas jasa yang populer dan hingga kini banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model Servqual (service quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985, 1988, 1990, 1993, 1994) dalam Tjiptono (2007: 262).

Model Servqual meliputi analisis terhadap lima gap yang berpengaruh terhadap kualitas jasa, yaitu :

a. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Manajemen tidak selalu memahami dengan tepat apa yang diinginkan pelanggan.Manajemen PT. Pertani (Persero) mungkin berfikir bahwa konsumen menginginkan produk yang lebih baik, tetapi konsumen mungkin lebih mementingkan daya tanggap pelayan.

b. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. Manajemen mungkin memahami dengan tepat keinginan-keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan standar kinerja. Manajemen PT. Pertani (Persero) mungkin meminta staff (karyawan) memberikan layanan yang cepat tanpa menguraikannya dengan jelas.

c. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas dan penyerahan jasa. Karyawan mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau mematuhi standar kinerja yang telah ditetapkan, atau mereka mungkin dihadapkan pada standar yang saling bertentangan, seperti

commit to user mereka dengan cepat.

d. Kesenjangan antara penyerahan jasa dan komunikasi eksternal. Harapan-harapan konsumen dipengaruhi pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan perwakilan dan iklan perusahaan. Jika brosur iklan PT. Pertani (Persero) memperlihatkan tempat yang indah, tetapi konsumen tiba dan menemukan tempat yang tampak murahan dan kotor, komunikasi eksternal telah melenceng jauh dari harapan pelanggan. e. Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa yang diharapkan.

Kesenjangan ini terjadi apabila konsumen tersebut memiliki persepsi yang keliru tentang mutu jasa tersebut. Pemilikmungkin tetap mengunjungi konsumen untuk menunjukkan kepeduliannya, tetapi konsumen tersebut manafsirkan hal ini sebagai indikasi bahwa ada sesuatu yang benar-benar tidak beres.

3. Dimensi Kualitas Jasa

Dari berbagai dimensi, ada beberapa dimensi yang dapat diterapkan pada jasa, tapi sebagian besar dimensi tersebut dikembangkan berdasarkan pengalaman dan penelitian terhadap manufaktur. Sedang dalam penelitian ini lebih mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Parasuramanet al (1985) dalam Tjiptono (2007: 273) yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasikan sepuluh faktor utama yang menentukkan kualitas jasa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pada perkembangan selanjutnya, Parasuraman, et al(1988) dalam Tjiptono (2007: 273) menyempurnakan dan merangkum sepuluh dimensi tersebut menjadi lima dimensi utama, yaitu :

a. Keandalan (reliability)

Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Kinerja yang sesuai dengan harapan pengguna adalah ketepatan waktu dan informasi. b. Daya tanggap (responsiveness)

Yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Dimensi ini menekankan pada sikap penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi permintaan, pertanyaan, keluhan dan masalah konsumen. c. Jaminan (assurance)

Yaitu pengetahuan dan kesopansantunan para staf perusahaan serta kemampuan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.Dengan kata lain, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para karyawan.

d. Perhatian (emphaty)

Yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

commit to user

Yaitu suatu bentuk pelayanan yang dapat dilihat secara langsung meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.

C. Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Pelayanan Pelanggan adalah satuan aktifitas dan program yang dikerjakan oleh perusahaan sebagai penghargaan terhadap pelanggan dengan membangun pengalaman berbelanja yang menyenangkan.

Pelayanan dalam arti umum berarti orang atau bagian yang

berhadapan langsung dengan pelanggan, selain teller dan security (Rahmayanti, 2010:204).

a. Tugas pokok Pelayanan

Tugas pokok Pelayanan adalah:

1) Membantu pelanggan untuk memberikan informasi dan formulir

2) Membantu menyelesaikan pengaduan pelanggan

3) Memperkenalkan produk-produk atau jasa-jasa perusahaan

4) Memberikan informasi mengenai fitur-fitur dan layanan perusahaan 5) Mempertahankan pelanggan agar tetap setia pada perusahaan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b.Budaya Pelayanan

Budaya Pelayanan menurut (Rahmayanti, 2010:204) yaitu:

1) Penerimaan pelanggan

a) Sikap menyambut pelanggan

b) Sikap dalam memberikan pelayanan

c) Keramahan dalam memberikan pelayanan

d) Kehandalan dalam memberikan pelayanan

e) Cross Selling

f) Sikap saat selesai kunjungan pelanggan

2) Penanganan keluhan pelanggan

a) Cara menanggapi keluhan

b) Hal-hal yang harus diperhatikan saat menanggapi keluhan pelanggan

c) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pelayanan agar pelanggan tidak kecewa

3) Penampilan

4) Perlengkapan meja kerja

5) Aturan lainnya yang biasanya diterapkan oleh perusahaan

Dalam dokumen Edy Prasetyo F3209042 (Halaman 31-37)

Dokumen terkait