• Tidak ada hasil yang ditemukan

sehingga diduga kurang mendukung pertumbuhan dan produksi fitoplankton. Ca merupakan salah satu nutrien makro (yang dibutuhkan dalam jumlah banyak) oleh tumbuhan dan fitoplankton di samping C, H, N, P,dan Mg.

Data hasil pengukuran parameter fisika dan kimia substrat yang dilakukan pada setiap bulan selama 9 bulan pemeliharaan tercantum pada Tabel 9. Data parameter fisika dan kimia substrat tersebut selanjutnya dibandingkan dengan kisaran ideal menurut pustaka. Data selengkapnya pada lampiran 17. Secara keseluruhan, parameter fisika dan kimia substrat selama masa pemeliharaan kijing masih berada pada kisaran ideal untuk pemeliharaan kijing.

Tanah berperan sebagai substrat habitat hidup biota air, memberikan ruang bagi biota air untuk beraktifitas di atasnya. Substrat tanah berfungsi sebagai wadah penampung air dan berinteraksi dengan memberi dan menerima nutrien dari dan ke dalam air. Semuanya bersama-sama mendukung proses kimia dan biologi dalam satu kesatuan unit ekosistem kolam (AIYU, 2010). Substrat tanah sebagai tempat hidup kijing bersifat dinamis. Hal ini karena substrat tersebut melangsungkan reaksi reaksi biokimia yang kompleks, dengan sifat fisik dan dan sifat kimia dari banyak kombinasi reaksi dan komposisi makro-mikro hara tertentu.

Tabel 9. Data parameter fisika dan kimia substrat kolam selama percobaan dibandingkan dengan beberapa pustaka

Pengetahuan ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan budidaya dengan teknik terapan fisika, biologi dan kimia, terutama dalam meningkatkan produksi mutiara air tawar. Matriks rekapitulasi hasil percobaan pengaruh beban terhadap tingkat stress, respon makan kijing,

survival dan pertumbuhan A. woodiana tercantum dalam Lampiran 18.

V. Prospek Biologis terhadap Efektifitas dan Produktifitas Pelapisan mutiara Respon Fisiologis Kijing terhadap Proses Pelapisan mutiara

Implantasi inti setengah bulat telah mengakibatkan kijing mengalami stress. Benda asing yang masuk ke dalam tubuh itu dianggap sebagi “musuh” sehingga kijing tersebut mempertahankan diri. Cara mempertahankan diri adalah dengan dikeluarkannya eksudat berupa nacre dan conchiolin oleh sel epitel mantel (Gambar 41).

Perkembangan kerangka kalsium karbonat metazoan diatur oleh sebuah matriks protein ekstraseluler, yang tertanam di dalam eksoskeleton. Menurut berbagai studi biokimia, lokalisasi yang tepat dari protein rangka untuk waktu yang lama sebagai suatu proses biokimia yang belum dipahami. Teknik untuk memvisualisasikan protein matriks cangkang pada permukaan kristal kalsium karbonat dalam biomineralisasi adalah melalui antibodi berupa immunogold (Marin et al

Kualitas Substrat

. 2007). Kisaran selama

pemeliharaan

Kisaran ideal Pustaka

Fisika Tekstur -Debu (%) -Liat (%) -Pasir (%) 17 – 40 17 - 30 30 - 66 27 – 47,33 7,33 – 34,67 18 – 65,67 Suwignyo (2005) Kimia pH Ca (ppm) 8,2 – 8,26 21,27 – 50,58 7,5 – 8,5 16 - 100 Boyd (1992) Boyd (1992) Mg (ppm) 16,03 – 26,62 6 - 108 Boyd (1992) Bikarbonat (ppm) 126,5 – 227,7 102 - 308 Boyd (1992)

Inti mutiara Epithelium luar

Jaringan penghubung Epithelium dalam Nacredan conchiolin

(A) 0 bulan (B) 4,5 bulan (C) 9 bulan Cangkang

Gambar 41. Respon pertahanan diri kijing A. woodiana akibat implantasi inti blister (A) 0 bulan, (B) 4,5 bulan, dan (C) 9 bulan setelah implantasi. Dengan pewarnaan perak, sampel kemudian diamati dengan pemindaian mikroskop elektron menggunakan SEM. Teknik ini diterapkan pada contoh dari kalsit prismatik yang membentuk lapisan terluar dari kerang kipas Mediterania, Pinna nobilis. Suatu protein caspartin utama larut, yang diidentifikasi baru-baru ini, sebagian diurutkan setelah ekstraksi enzimatik. Sebuah antibodi poliklonal yang timbul berlawanan dengan caspartin, digunakan untuk lokalisasi di dalam prisma. Lokalisasi immunogold menunjukkan bahwa caspartin selain mengelilingi kalsit prismatik, juga tersebar selama biomineralisasi. Contoh ini menggambarkan dampak yang mendalam pada pembentukan matriks protein intracrystalline yang berlawanan dengan intercrystalline. Selain itu, hal tersebut juga merupakan alat penting untuk menentukan fungsi putatif bagi matriks protein

Respon fisiologis akibat tekanan implantasi inti blister dapat dijelaskan berdasarkan alur pada Gambar 42. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

. Pengetahuan tentang biomineralisasi pada moluska ini dapat diterapkan terhadap efektifitas dan produktifitas pelapisan mutiara pada kijing air tawar A. woodiana.

(1). Pengaruh beban (jumlah dan diameter inti) terhadap tingkat stress. Kecenderungan yang tampak adalah bahwa semakin besar beban (jumlah dan diameter inti), maka semakin tinggi tingkat stress yang dialami oleh kijing. Hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya kadar glukosa hemolimf dan laju metabolisme basal. Tingginya kadar

glukosa hemolimf merupakan indikator bahwa kijing mengalami stress akibat adanya tambahan jumlah dan ukuran diameter inti. Temuan yang sama juga disampaikan oleh Anwar (2002), bahwa kadar glukosa Pteria Penguin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah inti yang diimplantasikan pada kijing tersebut. Survival rate A.

woodiana juga semakin menurun dengan semakin meningkatnya jumlah dan ukuran

diameter inti, hal ini menunjukkan bahwa adanya beban merupakan penyabab kematian akibat stress. Kondisi normal yang berubah menjadi kondisi stress inilah yang diduga mengakibatkan kijing tidak makan (tingkat kelaparan tinggi), infeksi akibat luka setelah penyisipan inti dan kehilangan cairan tubuh (Affandi et al. 2009).

(2). Pengaruh beban (jumlah dan diameter inti) terhadap aktivitas makan kijing. Terdapat kecenderungan semakin besar beban (jumlah dan diameter inti), maka semakin rendah aktivitas makan kijing. Kejadian ini dibuktikan dengan menurunnya tingkat konsumsi pakan, laju metabolisme rutin, dan kadar Ca hemolimf. Pengaruh jumlah dan ukuran diameter inti terhadap aktivitas makan, tampak pada semakin menurunnya nilai ISC dan nilai metabolisme rutin kijing seiring dengan semakin bertambahnya beban. Faktor luar yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan kijing adalah ketersediaan pakan di perairan, dan didukung oleh kondisi lingkungan kualitas perairan yang optimum. Pertumbuhan kijing sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan di perairan, sebab pakan merupakan sumber energi dan materi yang akan digunakan dalam proses metabolisme sehingga kijing dapat hidup dan tumbuh baik. Dengan melihat kondisi perairan yang mendukung meningkatnya kelimpahan fitoplankton sebagai sumber pakan kijing, maka perairan tersebut dapat meningkatkan proses pembentukan lapisan mutiara, karena aktivitas makan kijing berlangsung terus menerus dengan melakukan penyaringan. Menurut Anwar (2002) pertumbuhan lapisan mutiara terjadi sepanjang waktu yang dipacu oleh adanya trigger dan proses metabolisme. Pertumbuhan sangat bergantung kepada energi yang tersedia dalam pakan dan pembelanjaan energi tersebut. Pertumbuhan juga sangat bergantung pada tingkat konsumsi pakan dan efisiensi pakan. Pertumbuhan akan terjadi apabila kebutuhan energi untuk pemeliharaan (maintenance) telah terpenuhi.

Beban: jumlah & diameter

Tingkat

Dokumen terkait