• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas View dari luar (Dari kendaraan/Pejalan Kaki)

Dalam dokumen BAB IV ANALISA PERANCANGAN (Halaman 25-34)

Letak tapak berada di tengah kawasan menjadikan sebuah kualitas view yang tercipta sangat baik, dengan adanya pasar yang menimbulkan kemacetan kendaraan akan berhenti sejenak menunggu dalam jeda tersebut pengendara dapat menikamati sebuah view bangunan.

Untuk menyikapi potensi tapak yang ada diharapakan dapat menghadirkan bangunan yang dilihat secara visual dari jalan menarik baik dilihat oleh pengendara ataupun pejalan kaki.

View yang dapat dirasakan oleh pejalan kaki/dari kendaraan

4.4.4.2 Analisa Sirkulasi Dalam Tapak

- Sirkulasi kendaran

Pemilihan letak pencapaian kedalam tapak berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain :

1. Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan pribadi seperti mobil dan motor,kendaraan umum,maupun pejalan kaki.

2. mudah dilihat baik oleh pengemudi 3. kondisi arus lalu lintas disekitar tapak.

4. kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak dari dua arah.

- Sirkulasi manusia

Dengan kegiatan yang cukup ramai diperlukan jalur sirkulasi manusia yang cukup lebar serta pemisahan dengan jalur kendaraan sehingga tidak terjadi cross sirkulasi didalam tapak. Pengaturan sirkulasi dibuat dalam satu arah menuju bangunan diterima oleh sebuah ruang dan kemudian disebar mengikuti zoning bangunan yang ada.

- Sirkulasi servis.

Sirkulasi servis dibutuhkan untuk mengakses pencapain barang–

barang sebgai penunjang sarana dan prasaran bangunan, untuk mengakomodasi sirkulasi servis dibuat manjadi dengan pengunjung yang menggunakan kendaraan akan tetapi ketika didalam tapak dibuat terpisah sesuai letak ruang penerima servis.

4.4.3.3 Analisa Kebisingan

Kebisingan yang relatif tinggi terjadi di sisi selatan tapak dikarenakan volume kendaraan yang melintas cukup padat, untuk sisi barat dan timur relatif sedang karena kendaraan yang melintas sedikit, untuk sisi selatan rendah karena kendaraan yang melintas sedikit. Untuk meredam kebisingan dari lingkungan sekitar, dapat diatasi dengan tanaman pelindung bising atau bahan peredam suara.

4.4.3.4 Analisa Iklim

Tapak terdapat pada iklim makro tropis dimana intensitas panas dan hujan sangat tinggi dan pergantian suhu yang cukup ekstreem dari siang ke malam.

Intensitas cahaya matahari sangat tinggi di posisi barat dan timur tapak, tingkat intentsitas cahaya dan panas menjadi bahan pertimbangan untuk meletakan posisi masa bangunan, bukaan di fasad bangunan serta pengaturan lansekap sebagai penyejuk.

4.4.3.5 Analisa Zona Tapak.

Kriteria zoning harus peka terhadap :

1. Daya tangkap pasar terhadap rusunami dari kawasan tersebut.

2. Pengelompokan fungsi disesuiakan dengan pola zoning yang akan dicapai oleh pengunjung dengan mempertimbangkan potensi dan kekuarangan tapak.

3.Kebutuhan ruang masing-masing serta luasannya.

4.4.3.6 Analisa Massa Bangunan

Analisa Bangunan yang terbentuk berdasarkan kebutuhan ruang, pembagian zoning dan serta analisa dari tema bangunan sebagai pendukung judul. Adapun analisanya sebagai berikut :

• Ruang secara Zoning terbagi 3 , R.publik ( Ruang bersama, sekolah ) Semi Publik ( Arena Olahraga, kantor RW) Privat ( unit-unit hunian )

• Berpedoman kepada tema yang diangkat adalah arsitektur tropis

• Berpedoman terhadap kontek lingkungan

Dengan kontek lingkungan dengan susunan masa cenderung monoton dengan grid yang teratur

Hal - hal diatas merupakan acuan untuk menghasilkan konsep masa bangunan yang memberikan sebuah rumah susun tropis.

4.4.3.7 Analisa Interior Bangunan

Hubungan fungsional antara furniture dan ruang mempunyai hubungan yang erat sehingga bentuk ruang mempengaruhi desain

Zoning Tapak

sesuai dengan kondisi ruang yang sangat terbatas sehingga ruang dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam penggunaaan furnitur edidalam unit rumah susun sebaiknya menggunakan furniture yang ringan, fleksibel dan multifungsional sehingga mudah dibongkar dan dipindahkan. Salah satu furniture yang fleksible yaitu furniture dengan sistem knock down yang cocok untuk rumah susun.

Gbr. Interior Rumah Susun

4.3.3.8 Analisa Exterior Bangunan.

Exterior bangunan adalah wujud bagaimana menyikapi kontek kawasan secara makro dan kontek tapak secara mikro sehingga exterior bangunan merupakan sebuah wujud benturan-benturan dari luar serta hasil yang dikeluarkan dari fungsi didalam bangunan.

Adapun analisa terhadap benturan –benturan exterior sebagai berikut :

• Sebuah arsitektur yang baik ditentukan oleh isi, konteks dan desain.

Dimana isi adalah suatu metode baru dalam menemukan program-program baru sehingga bisa memenuhi kebutuhan penghuninya dengan jelas dan baik. Sesuai konteks adalah penyelesaian bangunan terhadap letaknya yang menyangkut kebudayaan, ciri khas, tempat dan tentunya iklim setempat sehingga terjadinya program berkelanjutan. Dan

visualisasi bangunan sehingga bisa menambah khazanah sebuah detail arsitektural yang merangkum dasar-dasar kebutuhan yang ada.

• Berdasarkan analisa kontek lingkungan secara view, iklim, sirkulasi dan kesan yang ingin dicapai, sehingga exterior dapat terbentuk sebagai wujud respon terhadap lingkungan.

Dari analisa exterior sehingga nanti dapat disimpulkan kedalam bentuk konsep exterior yang memberikan sebuah wujud identitas rusunami dan wujud respon terhadap lingkungan.

Gbr. Rusun Marunda Gbr. Rusun Rawa Bebek

4.4.3.10 Analisa Bentuk Dasar Bangunan

Bentuk adalah sebuah benda tiga dimensi yang dibatasi oleh bidang datar, dinding dan atap. Bentuk sebuah benda dapat berupa massif padat ataupun benda yang berongga biasanya disebut ruang. Analisa bentuk terfokus pada bagaimana bentuk bangunan mampu mengatasi radiasi matahari terhadap ruang pada bangunan. Dalam hal ini ada beberapa bentuk yang mengatasi radiasi matahari yaitu :

Tabung Kelebihan :

• Sinar masuk menuju ruang merata sehingga dapat mememinimalkan energi listrik

Kekurangan :

• Disebabkan sinar masuk merata, sehingga radiasi panas menyebar rata ke seluruh ruang

• Efisiensi ruang tidak maksimal Kotak

Kelebihan :

• Sinar masuk dipantulkan kembali sehingga radiasi panas yang masuk minimal

• Efisiensi ruang maksimal Kekurangan :

• Penerapan core struktur lebih besar

Solusi

• Bentuk-bentuk tersebut dapat dimodifikasi dengan orientasi perletakan yang lebih tepat guna mengantisipasi radiasi sinar matahari

• Sirkulasi dan ventilasi yang lebih efisien guna peningkatan kenyamanana di dalam bangunan

4.4.4 Analisa Sistem Struktur

Pemilhan struktur yang cocok untuk rusunami ini didasarkan oleh pertimbangan :

• Bentuk bangunan yang menyebar dengan massa majemuk

• Masa bangunan dengan masing-masing fungsi memiliki beberapa lantai

• Pertimbangan estetika

• Pertimbangan memperkuat identitas bangunan

Penentuan Sistem Struktur

Dalam menentukan sistem struktur untuk upper dan sub struktur diambil dari analisa beberapa alternatif.

A. Substruktur

Pondasi dibuat dengan berbagai macam cara dan bentuk yang semuanya ini sangat dipengaruhi oleh

• Berat bangunan yang harus didukung

• Jenis tanah dan daya dukungnya

• Bahan banguan untuk pondasi yang tersedia

• Alat kerja dan tenaga kerja yang ada

• Lokasi dan situasi proyek tempat pekerjaan

• Pertimbangan biaya

• Jumlah lantai bangunan 1-4 lantai dengan ketinggian antar lantai 3,5 m.

Jenis pondasi sebagai bahan pilihan antara lain - Pondasi tiang pancang

- Pondasi Bored file

Dalam dokumen BAB IV ANALISA PERANCANGAN (Halaman 25-34)

Dokumen terkait