• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa yang disampaikan oleh Saudara Pemohon, itu mengulang kembali permohonan yang sudah dibacakan pada awal kemarin, Yang Mulia.

75. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, ya, enggak apa-apa, kita hanya dengarkan saja.

76. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Yang Mulia?

77. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, kan sebetulnya itu sudah diperbaiki oleh Mahkamah melalui permintaan putusan perhitungan suara lagi (...)

78. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL Kami perlu mengingatkan kembali (…)

79. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Kemudian sudah diperbaiki kembali karena dari 28 yang diperintahkan, 8 yang dihitung, maka yang 20 PSU, itu semuanya sudah diperbaiki oleh Mahkamah. Tapi ini sekarang laporannya, kalau ada catatan, kita dengarkan.

80. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Ini sebagai catatan Pilkada Kelam Halmahera Selatan.

81. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, itu nanti.

82. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Kemudian hari tidak berulang lagi, Yang Mulia.

83. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, makanya (...)

84. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Dan ini (suara tidak terdengar jelas) bagi kita semua bahwa kami menjadi korban kejahatan dalam pilkada ini.

85. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, baik, tolong dipersingkat, ya.

86. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Ya. Sejak KPU Provinsi mengeluarkan keputusan melakukan rekapitulasi ulang di Kecamatan Bacan, hal itu tidak pernah terjadi rekapitulasi ulang berdasarkan Surat KPU Nomor ... terhadap hal itu terdapat upaya menghalang-halangi (suara tidak terdengar jelas) kotak suara dan seluruh dokumen terhadap rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan Bacan, yang mana hal tersebut diduga kuat dilakukan untuk mengubah atau menghilangkan isi kotak suara, sehingga menguntungkan Pasangan Calon Nomor Urut 1.

Bahwa kemudian setelah proses persidangan Mahkamah Konstitusi menjatuhkan putusan sela dalam Putusan Perkara Nomor 1 Tahun 2016, untuk memerintahkan melakukan penghitungan surat suara ulang di 28 TPS di Kecamatan Bacan. Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi yang memerintahkan penghitungan surat suara tersebut diketemukan fakta surat suara hanya ada 8 TPS, sedangkan 20 TPS lainnya tidak ditemukan atau sengaja dihilangkan surat suaranya.

Dengan kondisi demikian, maka sangat jelas hal tersebut sangat menguntungkan Pasangan Calon Nomor Urut 1. Menghilangkan suara merupakan scenario, saya ulangi lagi, skenario akan terjadi pemungutan suara ulang, sehingga menghilangkan perolehan suara yang sesungguhnya. Kondisi tersebut jelas merugikan Pemohon.

Bahwa terhadap surat suara di delapan TPS yang telah dilakukan penghitungan suara ulang, terkonfirmasi perolehan surat suara berdasarkan dokumen Pemohon sama dengan pemilih Panwas di Kabupaten Halmahera Selatan. Sedangkan terhadap perbedaan tipis dengan surat suara yang dihitung ulang dikarenakan persoalan persepsi KPPS dalam menentukan suara sah dan tidak sah terhadap surat suara tersebut dilakukan penghitungan suara ulang.

Berdasarkan hasil penghitungan surat suara ulang sebagaimana perintah Mahkamah Konstitusi, telah nyata terbentang di hadapan Mahkamah bahwa perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 1 telah terkoreksi secara signifikan dan (suara tidak terdengar jelas) sangat luar biasa, sehingga membuktikan suara tersebut merupakan hasil kecurangan yang dilakukan dengan cara mengurangi perolehan suara pasangan calon lain, yaitu perolehan suara Pemohon Pasangan Nomor Urut 2, Pasangan Nomor Urut 3, yang kemudian menambahkan ke dalam perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 1. Cara-cara demikian tersebut adalah merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap demokrasi.

Bahwa meskipun tidak terdapat surat suara di 20 TPS Kecamatan Bacan, namun untuk 20 TPS tersebut masih terdapat dokumen lain yang bersifat autentik dan genuine, yang berhologram, yang ada dalam kotak … dalam … yang ada dalam kotak suara, yakni dokumen C-1 yang berhologram, C-1 Plano, DA Plano, DA-1, DA-1 Plano yang berhologram. Yang mana dokumen tersebut seharusnya dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menetapkan perolehan suara sebenarnya. Perolehan suara (suara tidak terdengar jelas) dokumen C-1 di asal milik Pemohon untuk 20 TPS Bacan tidak ada. Dokumen C-1 dan di asal milik Pemohon tersebut sama juga dengan C-1 milik Panwaslih Kabupaten Halmahera Selatan, Bawaslu Provinsi Maluku telah diterangkan dalam persidangan.

Bahwa namun demikian, setelah dari hasil penghitungan surat suara ulang tersebut, Mahkamah menjatuhkan putusan agar melakukan pemungutan suara ulang di 20 TPS Kecamatan Bacan berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 dan seterusnya. Adapun pertimbangannya menyatakan, “Dokumen pemungutan suara lain yang telah dimiliki oleh Termohon atau pihak lain tidak dapat dipastikan kebenaran untuk dijadikan dokumen pengganti surat suara untuk melakukan penghitungan surat suara ulang, sebab tidak dapat dipersandingkan karena tidak ada surat suara.”

Bahwa oleh karena skenario penggelembungan surat suara Pasangan Calon Nomor Urut 1 telah gagal terjadi, maka dibuatkan skenario pemungutan suara ulang terjadi dengan cara menghilangkan dokumen surat suara skenario untuk agar dilakukan pemungutan suara ulang tersebut, jelas semakin meyakinkan dengan kemudian diinformasikan tiba-tiba muncul atau ditemukan kembali adanya 26 kotak suara di toilet SLB Labuha di Desa Tomori, namun diragukan validitasnya. Oleh karena kemudian Mahkamah Konstitusi memerintahkan agar melakukan pemungutan suara ulang di 20 TPS Kecamatan Bacan.

Bahwa adanya pemungutan suara ulang tersebut, jelas menguntungkan Pihak Terkait karena diberikan angin segar, nafas, dan energi baru, serta dibuka ruang petarungan baru untuk petarung bertarung kembali dalam Pilkada Kabupaten Halmahera Selatan yang sesungguhnya telah diketahui Pihak Terkait telah kalah sebelumnya.

Adanya pemungutan suara ulang tersebut merupakan pertarungan tiga pasangan calon, yaitu Pasangan Nomor Urut 1, Nomor 2, dan 3 melawan Pemohon (Pasangan Calon Nomor Urut 4), yang merupakan kontestasi yang tidak jujur dan tidak adil, sebagaimana dijamin konstitusi. Sebelum pemungutan surat suara ulang merupakan pemenang di Kecamatan Bacan dengan komposisi pasangan calon lainnya belum terkonsolidasi kepada Pihak Terkait.

Perolehan suara telah … perolehan suara setelah dilakukan pemungutan suara ulang sangat tergambar jelas konfigurasi perolehan suara pada masing-masing pasangan calon di 20 TPS Kecamatan Bacan.

Perolehan suara … perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 2 dan Nomor Urut 3 menurun jauh dan sangat berbeda dengan perolehan suara sebelum pemungutan suara ulang untuk Kecamatan Bacan. Kondisi pemungutan suara ulang ini jelas sangat merugikan Pemohon dan telah tidak memberikan kepastian hukum yang adil kepada Pemohon, sebagaimana dijamin Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Jadi, Nomor Urut 1 dan Nomor 2, rata-rata ada hanya dapat nol, dan 1, 2, Yang Mulia.

13. Bahwa selama proses menjelang pemungutan suara ulang dan pada hari pemungutan suara ulang tanggal 19 Maret 2016, terjadi intimidasi, pemukulan, dan ancaman-ancaman yang meneror Pemohon dan Tim Sukses Pemohon. Bahkan, terdapat pemilih pengguna KTP yang begitu besar jumlahnya, sehingga ratusan pemilih untuk kemudian dipaksakan memilih pada jam yang sudah habis masa waktu … waktu (suara tidak terdengar jelas) di TPS 1 Labuha dan TPS 4 Desa Labuha. Sangatlah jelas tergambar selama proses pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan Tahun 2000 … sampai dengan adanya pemungutan suara ulang tersebut, Pemohon dan tim sukses jelas sangat dirugikan, dizalimi, dan sangat merugikan yang nyata, baik secara moril dan biaya … biaya materiil.

14. Bahwa kemudian setelah selesainya rekapitulasi pemungutan suara ulang di 20 TPS Kecamatan Bacan tersebut, Pemohon mengalami kekalahan yang sangat telak. Namun setelah direkapitulasi secara keseluruhan terhadap delapan TPS Kecamatan Bacan dan 29 kecamatan lainnya di Kabupaten Halmahera Selatan, dengan pertolongan Allah SWT, puji syukur, Pemohon masih unggul 42 suara dari Pihak Terkait.

Bahwa hal tersebut sesungguhnya sangatlah menyakitkan dan merugikan Pemohon. Perolehan suara di Kecamatan Bacan berdasarkan formulir C-1 Pemohon, yang mana jumlah perolehan suara … yang mana jumlah perolehan suaranya sama dengan formulir model C-1 milik Panwaslih Kabupaten Halmahera Selatan, Bawaslu Provinsi Maluku Utara, sama dengan C-1 berhologram yang ada dalam kotak dengan C-1 Plano yang ada dalam kotak, sebagaimana keterangan di hadapan Mahkamah. Ditambahkan dengan delapan TPS hasil penghitungan suara dan 29 kecamatan lain Pemohon seharusnya unggul 2.252 suara dan Pihak Terkait … suara dari Pihak Terkait Pasangan Calon Nomor Urut 1.

Perbuatan jahat keberpihakan KPU Halmahera Selatan terhadap Pihak Terkait tersebut, terkonfirmasi dengan keluarnya keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang telah menjatuhkan putusan terhadap KPU Kabupaten Halmahera Selatan dengan Nomor 22 DKPP/PKE-V/2016 dan Nomor 23, selanjutnya tertanggal 1 Maret 2016 yang amar putusannya sebagai berikut. Intinya memberhentikan secara tetap Komisioner … 4 Komisioner KPU Halmahera Selatan dan Ketua Panwas Kabupaten Halmahera Selatan.

17. Bahwa pertimbangan DKPP dalam keputusan tersebut sangat menggambarkan bagaimana keberpihakan KPU Kabupaten Halmahera Selatan terhadap Pasangan Calon Nomor Urut 1. Adapun di antaranya pertimbangan DKPP tersebut adalah sebagai berikut.

Bahwa terhadap permasalahan pengunggahan dan Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Halmahera Selatan merupakan usaha keberpihakan para teradu dalam Pemilu Kabupaten Halmahera Selatan. Isu pengunggahan merupakan bentuk pertama mewujudkan niat menjadi kesengajaan. Isu rekapitulasi merupakan bentuk kedua untuk menjadi lebih konkret.

DKPP membenarkan sangkaan para pengadu yang menyatakan permasalahan pengunggahan Form Model C1-KWK memiliki kaitan dengan suasana Pleno KPU Halmahera Selatan sebagai cara membangun opini supaya pengunggahan tersebut sejalan dengan dasar-dasar berjalannya rekapitulasi dalam Pleno Kabupaten … KPU Kabupaten.

Sejalan dengan bukti rekaman pada saat Ketua PPK Bacan membacakan angka perolehan, tiba-tiba berhenti karena alasan belum menjumlahkan nilai akhirnya. Padahal data salinan dipegang saksi pasangan calon panwaslu telah selesai dijumlahkan. Hal yang aneh karena bagaimana mungkin data aslinya belum dijumlahkan, namun salinan aslinya sudah dijumlahkan.

Dalam bukti rekaman terungkap pada saat telah diselesaikan pembacaan hasil perolehan suara oleh Ketua PPK Bacan yang tersendat-sendat tadi, ketua sidang teradu 4 dengan jelas hanya menanyakan satu kali. Sementara saksi pasangan calon 1 … Pasangan Calon Nomor 2 dan Pasangan Calon … di … menyatakan persetujuannya. Seketika itu juga mengetukkan palu. Padahal pada saat itu sama, ada … padahal pada saat yang sama ada keberatan Pasangan Calon Nomor 4 dan panwaslu yang tengah mengusahakan agar keberatan diakomodasi.

18. Bahwa terhadap pertimbangan hukum DKPP tersebut di atas, terdapat fakta adanya perubahan angka pada Kecamatan Bacan yang dilakukan oleh Kabupaten Halmahera Selatan yang mana … yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Halmahera Selatan, yang mana seharusnya apabila pada saat itu terjadi penyandingan data, maka akan terbukti dokumentasi suara, Pemohonlah yang benar. Namun kondisi kecurangan tersebut dirasakan terjadi, sehingga menguntungkan Pihak Terkait.

19. Bahwa (…)

87. KETUA: ARIEF HIDAYAT

88. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Ya. Terakhir, Yang Mulia.

19. Bahwa Pemohon masih yakin Mahkamah sebagai pengawal demokrasi dan konstitusi tetap menjaga independensi dan imparsialitasnya dalam mengadili perkara ini, bersih dari intervensi kekuasaan maupun siapa pun juga yang mencoba-coba menggerus wibawa dan kehormatan Mahkamah untuk tetap menjaga Mahkamah sebagai pengadilan modern dan terpercaya di Republik tercinta ini.

Petitum.

1. Menetapkan suara yang benar untuk masing-masing pasangan calon di Kecamatan Bacan sebagai berikut.

Pasangan Nomor Urut 1=6.067 suara. Pasangan Nomor Urut 2=474 suara. Pasangan Nomor Urut 3=330 suara.

Pasangan Nomor 4 Bahrain Kasuba dan Iswan Hasjim, S.T., M.M.=3.845 suara.

2. Menetapkan perolehan suara masing-masing pasangan calon dalam pemilihan bupati dan wakil bupati di seluruh Kabupaten Halmahera Selatan sebagai berikut.

1) Pasangan Nomor Urut 1 H. Amin Ahmad, S.IP. dan Jaya Lamusu, S.P=43.566 suara.

2) Pasangan Nomor 2 Drs. H. Ponsen Sarfa, S.T. M.M. dan Sagaf A.Hi. Taha, S.Ag.=2.300 suara.

3) Pasangan Rosihan Jafar, S.Pd. dan Drs. Paulus Benny Parengkuan=10.290 suara.

4) Bahrain Kasuba dan Iswan Hasjim, S.T., M.M.=43.608 suara. Jumlah suara sah=120.465 suara, jumlah suara tidak sah=708 suara.

3. Memerintahkan KPU Provinsi untuk melaksanakan putusan ini.

Demikian Pemohon sampaikan laporan ini kami sampaikan. Atas keadilan, kearifan, kebijaksanaan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, kami ucapkan terima kasih.

89. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Terima kasih, Pemohon.

90. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Kalau diizinkan, kami juga menanggapi karena (…)

91. KETUA: ARIEF HIDAYAT

92. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Menanggapi Pihak Terkait, Yang Mulia, kalau diizinkan.

93. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Apalagi? Ndak, ini kan hanya laporan para pihak kepada Mahkamah.

94. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Ya.

95. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Jadi tidak ada proses tanggap-menanggapi dalam persidangan kali ini.

96. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Karena Pihak Terkait mendalilkan hal baru di TPS lain yang tidak dipersoalkan, Yang Mulia. Kami tidak ada kesempatan untuk (...)

97. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Kita yang menilai, jadi kita akan memerintahkan dalam putusannya untuk melakukan PSU 20 TPS. Hal-hal yang di luar 20 itu, kan nanti kita pertimbangkan.

98. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Kami hanya ingin kepastian hukum, tapi tidak mungkin dalil baru dari Pihak Terkait ini kami tidak memberikan kesempatan untuk menyandingkan data. Kalaupun itu disandingkan, kenapa tidak di Bacan disandingkan yang lengkap C-1 Plano yang berhologram, C-1 yang berhologram, C-1 kami yang sama dengan Bawaslu? Itu minta kepastian hukum yang adil di sini supaya kita dijamin bahwa kami dijamin kepastian hukum yang adil karena Mahkamah sebagai pengawal konstitusi, itu kira-kira, Yang Mulia. Terima kasih.

99. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, baik. Itu … anu ... nanti kita lihat, kita hanya meminta laporan bagaimana penyelenggaran di PSU di 20 TPS. Jadi, ini nanti tidak ada tanggap-menanggap yang di antara para pihak. Hakimlah yang akan

menanya apabila dalam laporan itu masih ada hal-hal yang perlu diperjelas, sehingga Hakim bisa minta tanggapan dari atau penjelasan lebih lanjut dari Termohon. Karena kan putusan kita memerintahkan Termohon untuk melaksanakan PSU di 20 TPS, Anda melaporkan menurut versinya, itu yang nanti akan kita nilai, tetapi kita akan kalau laporan dari Termohon belum jelas, maka Hakim yang akan meminta penjelasan lebih lanjut. Itu yang persidangan kali ini karena kita kan hanya meminta laporan dari penyelenggaraan PSU di 20 TPS.

Baik, dari meja Hakim (...)

100. KUASA HUKUM PEMOHON: AH. WAKIL KAMAL

Yang Mulia, ada renvoi tadi, mohon nanti ini (...)

Dokumen terkait