• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUBU Bagaimana akan bergembira pada detik ini ada bayi

Dalam dokumen Bahasa indonesia (Halaman 35-48)

BAB XIV DUNIA PUISI

KUBU Bagaimana akan bergembira pada detik ini ada bayi

Mati kelaparan atau seorang istri bunuh diri

Karena sepi atau setengah rakyat terserang wabah sakit Barang kali didekat sini atau jauh dikampung orang Tak ada alasan untuk bergembira

Selama masih ada orang menangis

Dihati atau berteriak serak minta merdeka Sebagai manusia terhormat dan berpribadi

Barang kali didekat sini atau jauh dikampung dan berdoa Untuk dunia yang lebih bahagia atau menyiap

e. Kata konkret

Untuk membangkitkan imaji atau daya bayang pembaca kata-kata harus diperkonkret. Dengan demikian pembaca dapat membayangkan secara jelas bahwa peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair.

f. Topografi

Yaitu bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk bait atau bentuk-bentuk lain yang unik yang membedakan antara bentuk puisi dengan bentuk karya sastra yang lain.

Simak pula tips menulis puisi sebagai berikut: a. Pilihlah tema yang menarik.

b. Perhatikan bahasa dan pilihan kata yang digunakan.

c. Perhatikan sasaran yang akan kamu tuju, misalnya untuk anak-anak, remaja, atau orang dewasa.

d. Tuangkan ide secara runtut atau mengalir. D. Merefleksikan Isi Puisi Yang Dibacakan

Merefleksikan puisi berarti mengungkapkan isi puisi kedalam bentuk prosa. Untuk memudahkan hal itu, perlu memerhatikan makna denotatif dan makna konotatif. Puisi juga dapat dipahami dengan menggunakan perasaan. Pencarian makna melalui pengindraan dan perasaan akhirnya melahirkan pendapat dan penafsiran (interpretasi).

Setelah kalian mencermati, menentukan makna konotasi dan denotasinya, maka makna seluruh isi puisi tersebut sebagai berikut. Penyair berharap dengan puisinya ia ingin

DENGAN PUISI, AKU Dengan puisi aku bernyanyi

Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta

Berbatas cakrawala Dengan puisi aku mengenang

Keabadian yang akan datang Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris

Dengan puisi aku mengetuk Nafas zaman yang busuk Dengan puisi aku berdo’a Perkenankanlah kiranya

dan kehidupan yang akan datang. Penyair juga mengutuk keadaan masyarakat yang telah rusak, jauh dari norma dan etika.

E. Mengubah Puisi Menjadi Musikalisasi Puisi

Puisi adalah ungkapan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dengan memanfaatkan diksi (pilihan kata) atau unsur puisi yang lain. Puisi akan lebih indah jika dibacakan atau dilantunkan. Puisi merupakan bentuk ungkapan perasaan penyair tentang sesuatu hal. Melalui ungkapan perasaan tersebut, diharapkan menimbulkan efek tertentu maupun untuk memperoleh keindahan.

Musikalisasi puisi merupakan kegiatan mengekspresikan puisi dalam bentuk lagu. Dalam menampilkan dan penjiwaan sangat menentukan keberhasilannya. Tanpa pengkhayatan dan penjiwaan yang tepat, musikalisasi puisi akan merasa hambar untuk didengar.berikut beberapa hal yang harus dilakukan agar dapat memusikalisasikan puisi dengan baik:

1. Menentukan puisi yang akan dimusikalisasikan. 2. Mengapresiasi puisi yang telah ditentukan.

3. Memerhatikan kesusastraan isi puisi dengan suasana yang dibangun. 4. Menentukan alat yang digunakan untuk mengiringi musikalisasi puisi. 5. Menentukan notasi nada yang akan digunakan.

F. Mengenal Ciri-Ciri Umum Puisi Dari Buku Antolog Puisi

Antalogi puisi adalah buku yang memuat sejumlah puisi. Puisi-puisi itu dibuat oleh satu atau beberapa orang penyair. Buku antalogi puisi disebut juga kumpulan puisi. Tujuan buku antalogi puisi dibuat sebagai dokumentasi perkembangan kreatifitas penyair.

1. Hakikat puisi lama dan puisi baru (modern).

Kesusastraan indonesia dibagi kedalam sastra indonesia lama dan sastra indonesia modern. Jenis sastra indonesia lama dibagi kedalam prosa dam puisi lama. Puisi lama adalah puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat. Puisi lama terikat pada persajakan, irama, dan banyaknya baris setiap bait. Bentuk puisi lama adalah pantun, syair, gurindam, mantra, bidal, seloka dan sebagainya.

Puisi baru adalah puisi yang telah dipengaruhi oleh puisi barat. Puisi baru tidak terikat pada persajakan, irama, dan banyaknya baris setiap bait.bentuk puisi baru adalah distikon, terzina, kwatrin, kuin, sektet, septima, stanza, oktaf, soneta, dan puisi bebas.

Puisi bebas (modern) adalah puisi yang lebih menonjolkan isi. Jadi, bukan hanya persajakan, irama, dan bentuknya. Bahkan, biasanya pun dapat dibuat sebebas-bebasnya tanpa harus mengikuti kaidah yang berlaku pada isi puisi.

2. Ciri-ciri umum puisi

Puisi dibangun dari struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin puisi terdiri atas tema, nada, perasaan atau suasana,dan amanat. Struktur fisik puisi terdiri dari diksi , pengimajinasian, majas, dan topografi puisi. Ada beberapa unsur puisi, yaitu tema perasaan penyair, nada atau sikap penyair terhadap pembaca, dan amanat.

Setelah menyimak kedua puisi tersebut, dapat dapat ditentukan ciri-ciri puisi! a. Rima

Rima merupakan pola sajak atau persamaan bunyi pada tarik suatu puisi. Rima menurut letaknya dibagi menjadi rima awal ,tengah, dan akhir.

b. Irama

Irama dapat disebut juga pergantian, keras, lembut, atau panjang pendek kata secara berulang-ulang. Dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi.

c. Pilihan kata

Kata-kata yang dipasang dengan kata-kata tertentu, sehingga menimbulkan suasana yang lebih sesuai

d. Makna kata

Makna kata dalam puisi dibagi 2, yaitu makna denotasi da makna konotasi. Kata’pagiku hilang sudah melayang’, kata ‘pagiku’ bermakna konotas, yaitu masa muda.

BAB XV NOVEL

Membaca novel merupakan usaha memperluas budi. 1. Menemukan karakter tokoh

Tokoh adalah pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita fiksi, sehingga peristiwa-peristiwa itu menjalin suatu cerita. Sementara itu, penokohan adalah cara pengarang menampilakan suatu tokoh. Penggambaran watak suatu tokoh dalam cerita disebut perwatakan.

 Ditinjau dari peranan dan keterlibatan dalam cerita tokoh dapat dibedakan menjadi: a. Tokoh utama atau tokoh sentral

b. Tokoh bawahan atau tokoh sekunder c. Dan tokoh tambahan atau komplementer

 Dilihat dari perkembangan kepribadian, tokoh dapat ikelompokkan menjadi: a. Tokoh dinamis

b. Tokoh statis

 Dilihat dari masalah yang dihadapi, tokoh dapay dibedakan menjadi: a. Tokoh simpel karakter

b. Tokoh kompleks karakter

 Dilihat dari watak yang dimiliki tokoh dibedaka menjadi: a. Tokoh antagonis

b. Tokoh protagonis c. Tokoh tritagonis

2. Memahami watak tokoh

Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui watak tokoh adalah sebagai berikut: a. Melalui tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya.

b. Melalui gambaran lingkungan kehidupannya.

c. Menunjukkan secara langsung bagaimana perilakunya. d. Melihat bagaimana toko itu berbicara tentang dirinya-sendiri. e. Memahamibagaimana jalan pikirannya.

f. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentang tokoh itu. g. Melihat tokoh lain berbincang dengannya.

h. Melihat bagaimana cara tokoh lain.

B. Mengomentari Isi Kutipan Novel Remaja

Novel adalah cerita rekaan yang menceritakan kejadian luar biasa pada pelakunya sehingga terjadi konflik yang menimbulkan perubahan nasib.

Ketika membaca novel, ada sesuatu yang menarik bagi kita. Sesuatu yang menarik itu dapat berupa perangai tokoh yang baik, jalan ceritanya yang membuat pembaca perasaan, deg-degan, atau pengunalan bahasanya. Hal-hal yang menarik, biasanya berupa sesuatu yang sangat berkesan.

Dalam memberikan komentar kamu boleh memberi tanggapan terhadap alur, tokoh, latar, dan pesan cerita. Kamu juga dapat mengomentari teknik pemaparan atau apa saja yang paling menggelitik.

C. Menjelaskan Tema Dan Latar Novel Remaja 1. Mengidentifikasi tema

Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu novel menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kasih sayang, dan kecemburuan.

2. Mengidentifikasi latar

Latar adalah tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa. Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana yang diceritakan dalam karya sastra, seperti novel, cerpen atau pada puisi.

Latar tempat kejadian itu misalnya dihutan, diplanet, dilaut dan sebagainya. Latar waktu misalnya siang hari, malam, sore, atau bisa juga masa yang lalu atau masa sekarang. Sedangkan, latar suasana menggambarkan bagaimana keadaan suasana cerita itu terjadi.

3. Mengidentifikasi penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan seorang tokoh tersebut,pengarang dapat menggunakan teknik sebagai berikut:

a) Penggambaran karakter langsung oleh pengarang. b) Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.

c) Penggambaran karakter lingkungan kehidupan tokoh. d) Penggambaran tata kebahasaan tokoh.

e) Pengungkapan jalan pikiran tokoh,dan f) Penggambaran oleh tokoh lain.

D. Menanggapi Hal Yang Menarik Dari Kutipan Novel

Daya tarik novel bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mungkin daya tariknya terletak pada pada temannya yang khas atau langka, atau alurnya yang penuh ketegangan dan tidak mudah ditebak.

1) Mengenali tanggapan terhadap novel remaja

Suara angin mengentak-entak daun pintu balkon. Aku duduk memandangi langit dari jendela ukuran lima kali dua meter. Pintu kubiarkan terbuka. Sudah dua hari ini angin cukup kencang hampir diseluruh jakarta. Mungkin karena ini bulan April, saat pergantian dari musim hujan penghujan ke musim kemarau. Akan tetapi, prakiraan-prakiraan semacam itu sepertinya sudah tidak berlaku. Hujan dan kemarau seperti datang tanpa mengenal bulan.

Sofa kulit impor dari Italia ini makin memanjang pantatku. Secangkir kopi dengan krim yang banyak, menghangatkan sore itu, menyempurnakan kehidupan mewahku. Sebagai seorang perempuan yang bujangan, apa lagi yang tak kumiliki? Sebuah rumah mewah

(laras, karya anggota D. Widowati, him. 1) Untuk mengetahui daya tarik novel tersebut, kita harus membacanya secara keseluruhan. Akan tetapi, dari cuplikan itu pun, daya tariknya sudah mulai tampak. Pengarang begitu pandai memilih kata-kata sehingga gambaran tentang tempat dan suasana cerita menjadi begitu jelas. Perhatikan saja kalimat-kalimat berikut.

a. Suara angin mengentak-entak daun pintu balkon.

b. Hujan dan kemarau seperti datang tanpa mengenal bulan. c. Sofa kulit impot dari Italia ini makin memanjangkan pantatku.

d. Secangkir kopi dengan krim yang banyak, menghangatkan sore itu, menyempurnakan kehidupan mewahku.

2) Contoh tanggapan terhadap novel remaja

Kata-kata yang digunakan dalam kutipan novel Laras dapat menggugah imajinasi pembaca. Dengan cara demikian, gambaran tentang angin, hujan, empuknya sofa, kopi, dan yang lainnya., menjadi jelas. Benda–benda itu terasa langsung dan berada didepan mata.

Berikut beberapa tanggapan yang berkaitan dengan daya tarik novel:

a. Dalam novelnya kali ini, Sharon creech menghadirkan perpaduan yang indah antara humor, kasih sayang, serta filosofi sederhana.

b. Meskipun novel ini termasuk dalam kategori fiksi misteri, namun bahasa yang digunakan terkesan ringan dan mudah untuk dinikmati. Bahkan, novel ini dipenuhi dengan humor-humor ringan yang lucu karena sikap para pelakunya yang apa adanya. c. Novel ini juga melengkapi dengan filsafat-filsafat sederhana seperti ”hidup adalah

semangkok sepageti; didalamnya engkau dapat menikmati bakso daging” serta “ bahkan monyet pun bisa jatuh dari pohon” yang disulam ole Bibi Jessie sebagai hiasan dinding

E. Menjelaskan Alur Cerita, Pelaku, Latar Novel Remaja

Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi menjelaskan alur, pelaku, dan latar novel remaja adalah

1) Memahami alur novel remaja. 2) Memahami tokoh novel remaja,dan 3) Memahami latar novel remaja 1. Memahami alur novel remaja

Alur cerita atau sering disebut plot adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung-menyambung dalam suatu cerita. Alur dapat dibagi berdasarkan kategori kausal dan kondisinya.

a. Berdasarkan kausal 1) Alur urutan (Episodik) 2) Alur mundur (Flashback) 3) Alur campuran (Elektik)

b. Berdasarkan kondisi 1) Alur buka

2) Alur tengah 3) Alur puncak 4) Alur tutup

2. Memahami tokoh novel remaja

Gambaran watak atau tokoh seorang pelaku pada novel dapat dijelaskan dengan beberapa cara, yang diantaranya melalui cerita penulis novel, dialog antar tokoh, atau kebiasaan yang dilakukan seorang tokoh.

3. Memahami latar novel remaja

Latar dapat terdiri atas tempat dan waktu. Untuk menggambarkan dimana tempat peristiwa dalam sebuah novel berlangsung, penulis menggunakan beragam cara kreatif.

F. Mendeskripsikan Alur Novel Remaja

Mendeskripsikan adalah memberikan gambaran atau sketsa mengenai sebuah perihal, sehingga penerima (pendengar atau pembaca) dapat menangkap perihal yang dimaksud dan memiliki gambaran atas perihal tersebut. Simaklah kutipan novel beriku!

Sebagaimana kalian ketahui, bahwa alur atau plot memilki tiga jenis yaitu:

1. Alur maju, yaitu alur yang menyampaikan jalinan cerita secara urut dari awal sampai akhir dengan urutan waktu yang terus maju. Misalnya, kejadian pada bulan Januari, kemudian dilanjutkan dengan kisah pada bulan Februari, Maret, Juni, dan seterusnya

Musim dingin jatuh pada suatu hari minggu saat orang keluar dari gereja. Saptu malam sudah terasa menyesakkan. Namun, hingga mungkin pagi tak seorang menduga akan turun hujan. Seusai misa, sebelum kaum wanita sempat menemukan gagang payung kami, angin tebal gelap berhembus dengan pusaran luas menyapu debu dan sampah berat bulan Mei.

Seseorang sebelahku berucap,”ini angin basah”.dan itu sudah ku ketahui sebelum terjadi. Saat kami berjalan keluar, ditangga gereja kurasakan mual menggoncangkan perutku. Para pria berlarian keperumahan terdekat dengan satu tangan memegang topi dan tangan lainnya memegang sapu tangan.

Berlindung dari debu dan angin. Lalu hujan turun, dan langit bagaikan zat kenta kelabu yang mengepakkan sayap-sayapnya setengah depan diatas kepala kami.

Sepanjang misa siang pagi itu, aku dan ibu tiriku duduk dekat pagar, merasakan bahagia bahwa hujan akan menyegarkan lagi kunu-kuntum rosemary dan nard yang dahaga di pot-pot bunga setelah tujuh bulan menjalani musim terik dan debu membakar.

Pada tengah hari gaung bumi berhenti dan aroma tanah yang berganti, tetumbuhan yang bangkit hidup kembali, bergabung dengan hawa sejukdan segar dari hujan yang jatuh di kuntum-kuntum rosemary.

2. Alur mundur, yaitu alur yang menyampaikan suatu jalinan cerita urutan waktu yang terkini hingga waktu yang paling lampauatau dari kisah yang terakhir hingga pada awal mula kejadian kisah tersebut. Misalnya, Novel itu diawali pada kisah yang bulan November, Oktober, dan seterusnya.

3. Alur maju mundur, yaitu alur yang menyampaikan jalinan cerita dalam urutan waktu yang beragam atau sebagian beralur maju dan sebagian beralur mundur.

A. Menentukan Tema, Latar, Dan Penokohan Pada Cerpen BAB XVI

Cerpen sebagai salah satu hasil karya satra memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang terkandung didalamnya. Unsur intrinsik merupakan unsur intrinsik yang membangun karya sastra atau terdapat dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intinsik karya sastra meliputi tema, amanat, alur, laatar, penokohan, sudut pandang, serta gaya bahasa. Adapun unsur ekstrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra yang berasal dari luar karya sastra. Unsur eksrtinsik meliputi latar belakang budaya dan pendidikan pengarang, adat istiadat daerah dan sebagainya kedua unsur itu bergabung menjadi satu dalam membangun sebuah cerpen.

1. Tema adalah makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Tema merupakan gagasan umum, dasar cerita sebuah karya yang digunakan pengarang untuk mengembangkan cerita.

2. Latar atau setting adalah landas tumpu yang meliputi pengertian tempat, hubngan waktu, dan suasana.

3. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Adapun cara atau teknik yang digunkan sebagai berikut: a. Teknik analitik, yaitu karakter tokoh yang diceritakan secara langsung oleh pengarang. b. Teknik dramatik, yaitu karakter tokoh yang dikemukakan melalui:

 Pilihan nama tokoh  Penggambaran fisik, dan  Penggambaran dialog

B. Menganalisis Nilai-Nilai Kehidupan Pada Cerpen

Nilai-nilai kehidupan dalam karya sastra dipengaruhi oleh latar belakang, baik sosial, ekonomi, politik, agama, maupun budaya. Nilai kehidupan dapat ditemukan dalam cerpen melalui ucapan, tindakan, pikiran, dan perasaan toko-tokoh cerita. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai moral, budaya, agama, dan sosial.

1. Nilai moral, yaitu yang berhubungan dengan dirinya sendiri.

2. Nilai budaya, yaitu nilai yang berhubungan dengan lingkungan alam sekitar. 3. Nilai agama, yaitu nilai yang berhubungan dengan tuhan.

4. Nilai sosial, yaitu nilai yang berhubungan dengan manusia lain daln lingkup hidup. C. Menceritakan Kembali Isi Cerpen Secara Lisan

Cerpen juga sering disebut cerita yang dapat dibaca sekali duduk. Cerita dalam cerita tidak menyebabkan perubahan nasib pelaku. Cerpen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Panjang karangan kurang 10 halaman. b. Habis dibaca sekali duduk

c. Dalam cerpen hanya ada satu insiden yang menguasai jalan cerita. d. Terdapat konflik, tetapi tidak menimbulkan perubahan.

e. Hanya mempunyai satu alur.

a. Membaca keseluruhan kisah atau peristiwa yang terdapat dalam cerpen. b. Mencatat toko-tokoh dalam cerpen.

c. Mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam cerita. d. Mencatat latar cerpen.

e. Menceritakan kembali cerpen berdasarkan tokoh, peristiwa, dan latar yang telahkalian catat.

D. Menulis Kembali Cerpen Yang Pernah Dibaca

Cerpen adalah karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas. Isi cerpen berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Setelah membaca cerpen, kalian dapat menceritakan kembali cerpen secara tertulis. Berikut cara untuk menulis kembali sebuah cerpen.

1. Membaca cerpen dengan saksama.

2. Menentukan peristiwa-peristiwa yang terdapat dala cerpen.

3. Mengembangkan peristiwa-peristiwa tersebut menjadi sebuah cerpen dengan kalimat sendiri.peristiwa-peristiwa dalam cerpen dikembangkan sesuai dengan urutan isi cerpen.

A. Menyimpulkan Pendapat Dari Narasumber Dalam Wawancara BAB XVII

Wawancara adalah tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara dengan seorang tokoh atau narasumber untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Mendengar rekaman hasil wawancara memerlukan kecermatan atau ketelitian. Untuk mempermudah menyerap informasi dan mengingat hal-hal penting yang disampaikan oleh narasumber, kita harus mendengarkan dengan seksama. Hal-hal penting itu dapat diukur dengan pertanyaan mengapa, bagaimana, kapan, dimana, dan apa.

B. Berwawancara dengan narasumber 1. Persiapan sebelum wawancara

Sebelum berwawancara, kita harus menyiapkan tujuan dilakukannya sebuah wawancara, tema, dan narasumber. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan sebuah wawancara, yakni

a) Membuat daftar pertanyaan.

b) Melakukan wawancara secara sopan. c) Mencatat isi atau pokok-pokok wawancara.

d) Merangkum serta menyampaikan hasil wawancara. Selain itu, kita harus memerhatikan etika berwawancara yaitu:

a) Mengucapakan salam, memperkenalkan diri, dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.

b) Menggunakan bahasa yang santun.

c) Menyampaikan pertanyaan yang sistemetis dan urut. d) Fokus pada materi wawancara.

e) Tidak menyudutkan narasumber dan tidak membuat tersinggung. f) Tidak memancing pertanyaan yang menjurus pada fitnah.

2. Menyusun laporan hasil wawancara.

Setelah kita melakukan wawancara, kita dapat menyusun laporan hasil wawancara. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusun laporan hasil wawancara adalah sebagai berikut:

1) Menulis hasil wawancara harus dilakukan dengan jujur dan tidak direkayasa. 2) Tulisan hasil wawancara akan menarik jika kita pandai mengolah data. 3) Informasi yang kita peroleh sebaiknya bersifat menyeluruh dan detail. 4) Hormati hak dan jaga nama baik narasumber.

5) Dalam menulis hasil wawancara, kita harus berpegang pada karakteristik utama berita. C. Menuliskan Hal Penting Yang Dikemukakan Narasumber

Kegiatan berwawancara bertujuan memperoleh informasi dari narasumber. Wawancara dapat berlangsung dengan lancar jika pewawancara telah menyiapkan sejumlah pertanyaan sesuai dengan informasi yang diinginkan.Aktivitas yang akan kamu lakukan meliputi:

a. Memahami tujuan pembelajaran. b. Memilih tema dari narasumber. c. Menyiapkan daftar pertanyaan.

e. Melaporkan hasil wawancara.

Pada waktu menyimak wawancara, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a. Mendengar dengan cermat uraian yang disampaikan narasumber.

b. Mencatat hal-hal penting yang disampaikan narasumber, dan

c. Menuliskan informasi yang diperoleh dari narasumber dalam bentuk kalimat singkat. D. Mengubah Teks Wawancara Menjadi Marasi Dengan Memerhatikan Cara

Penulisan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung.

Wawancara biasanya berupa kalimat langsung. Jika ingin dinarasikan, berarti kalimat langsung tersebut kedalam kalimat tidak langsung.

Ciri-ciri kalimat langsung sebagai berikut: 1. Bertanda petik (“...”).

2. Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi dari pada bagian yang lain. 3. Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip tetap.

4. Tidak bergata lugas.

5. Kalimat yang diberi tanda petik bisa berbentuk kalimat berita. Contoh: “pergi kau sekarang!” bentak irwan.

Ciri-ciri kalimat tak langsung: 1. Tidak bertanda petik.

2. Intonasi mendatar dan menurun pada bagian akhir kalimat. 3. Kata ganti orang pada bagian kalimat yang berkutip. 4. Berkata lugas: misalnya bahwa, sebab, untuk, upaya. 5. Hanya berbentuk kalimat berita.

Ada beberapa langkah lama mengubah teks wawancara manjadi narasi yaitu: 1. Catatlah pertanyaan-pertanyaan inti yang diajukan pewawancara. 2. Catatlah hal-hal penting dari jawaban narasumber.

3. Rangkain pertanyaan dan jawaban ke dalam kalimat yang menarik, dan

4. Susunan kalimat tersebut mejadi sebuah narasi yang lebih banyak menggunakan kalimat tidak langsung.

A. Memahami Berita

Pengertian berita, yang paling sederhana adalah kejadian atau peristiwa yang diceritakan kembali dengan menggunakan kata-kata, suara, atau gambar. Berita dapat ditemukan dimana-mana. Setiap saat radio, televisi, media cetak (surat kabar, majalah) dan internet.menyajikan

Dalam dokumen Bahasa indonesia (Halaman 35-48)

Dokumen terkait