• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

3. Kuesioner

Kuesioner atau juga yang dikenal sebagai angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden (Muhidin & Abdurahman, 2007: 25). Pengisian kuesioner ditujukan kepada pengusaha makanan olahan pengguna kredit KJK PEMK sebagai responden. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data karakteristik pengusaha makanan

43 olahan, karakteristik usaha yang dijalankan dan jumlah pendapatan yang diterima, serta kondisi pinjaman/kredit yang dimanfaatkan.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 38). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel sesuai dengan judul penelitian yaitu pengaruh kredit terhadap tingkat pendapatan pengusaha makanan olahan anggota Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara. Adapun variabel tersebut yaitu:

1. Pemberian kredit (X) yang didalamnya terdiri dari modal kerja dan pembiayaan investasi, merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain.

2. Tingkat pendapatan (Y), sebagai variabel yang tidak bebas atau dipengaruhi oleh variabel lain.

3.5 Metode Penarikan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008: 81).

44 Teknik penarikan sampel yang akan digunakan adalah sensus, artinya seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Penarikan sampel dilakukan tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, dengan kata lain anggota populasi dianggap homogen.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah anggota koperasi yang menjalankan usaha di bidang makanan olahan yang memanfaatkan kredit dana bergulir periode Januari s.d Desember 2010 pada Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara.

Pemanfaat kredit dana bergulir KJK PEMK Kebayoran Lama Utara periode Januari s.d Desember 2010 secara keseluruhan berjumlah 137 orang, dan didapat jumlah pengusaha makanan olahan adalah 45 orang. Berdasarkan hal tersebut ditentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus adalah sebesar 45 objek/responden.

3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan dan analisis data digunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh keterangan mengenai responden berdasarkan golongan tertentu. Untuk mendapatkan karakteristik pengusaha makanan olahan di wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara, data yang diperoleh ditabulasikan dan kemudian dianalisis berdasarkan karakteristik

45 yang paling menonjol. Beberapa karakteristik yang akan dianalisis seperti karakteristik responden dalam hal ini pengusaha makanan olahan anggota koperasi (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan), karakteristik usaha yang dijalankan (jenis usaha, lokasi usaha, lama usaha, dan sebagainya) juga kondisi kredit yang dimanfaatkan.

3.6.2 Analisis Kuantitatif

Alat yang akan digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan komputer menggunakan program Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) 17.0. Korelasi diberi pengertian sebagai hubungan antara dua

variabel atau lebih (Muhidin dan Abdurahman, 2007: 105). Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional maupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2009: 261).

3.6.2.1 Analisis Korelasi

Metode analisa dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa angka- angka yang ditujukan oleh data serta menganalisis korelasi antara hubungan variabel dan alat ukur yang ada. Dalam penelitian ini digunakan anasisis Korelasi

Product Moment yang dapat dihitung dengan rumus (Sugiyono, 2009: 274)

sebagai berikut:

r = � ∑ ����− (∑ ��) (∑ ��)

46 Dimana :

r = Besarnya korelasi antara X dan Y n = Jumlah sampel

X = Pemberian kredit Y = Pendapatan Keterangan:

Nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi sempurna (kuat sekali) dan negatif. Nilai r = 0, maka korelasi adalah lemah (tidak ada hubungan).

Nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi adalah sempurna (kuat sekali) dan positif.

Untuk mengetahui arah hubungan antara dua variabel ditunjukan oleh tanda positif (+) dan negatif (-) yang terdapat pada koefisien korelasi, apabila korelasi (r) bertanda minus (-) menunjukan hubungan yang negatif dan sebaliknya apabila korelasi (r) bertanda positif (+) maka hubungan yang ditunjukan adalah positif (+). Nilai r bertujuan untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel tersebut. Menurut Sugiyono (2009: 231) penafsiran terhadap koefisien korelasi (nilai r) dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut:

Tabel 2. Intepretasi Nilai Korelasi (r)

No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1 0,00 – 0,199 Sangat rendah 2 0,20 – 0,399 Rendah 3 0,40 – 0,599 Sedang 4 0,60 – 0,799 Kuat 5 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2009: 231)

47

3.6.2.2 Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat (mempengaruhi atau tidak) antara variabel X (kredit) dengan variabel Y (tingkat pendapatan). Selain itu analisis regresi digunakan untuk mengetahui perubahan variabel Y untuk setiap satuan perubahan variabel X. Persamaan umum regresi linear sederhana (Sugiyono, 2009: 261) sebagai berikut:

Y = a + bX Dimana: a = (∑ ��) (∑ ��2) − (∑ ��)(∑ ����) � ∑ ��2 (∑ ��)2 b = � ∑ ��� ∑ ����−2 (∑ �� (∑ ��)(∑ ��)2 ) Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi.

X = Subjek pada variabel independen yang memiliki nilai tertentu.

a = Harga Y ketika harga X = 0 (konstan).

b = Koefisien regresi, menunjukan angka peningkatan/penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen.

3.6.2.3 Uji Signifikansi Regresi

Pemeriksaan keberartian regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, yaitu koefisien regresi sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien regresi tidak sama dengan nol (Muhidin & Abdurahman, 2007: 194). Hipotesis yang akan diuji berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh antara dua variabel. H0 merupakan hipotesis tentang tidak

48 adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dan H1 merupakan hipotesis

penelitian. Perumusan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H0 : kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan.

H1 : kredit berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan.

Untuk menguji apakah hipotesis benar, maka digunakan uji statistik uji t atau berdasarkan probabilitas. Persamaan regresi yang didapat selanjutnya akan diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen. Dengan kata lain, akan dilakukan pengujian apakah variabel kredit benar-benar dapat memprediksi pendapatan dimasa mendatang.

Dengan kaidah keputusan:

a. Membandingkan statistik t-hitung dengan statistik t-tabel, kriterianya sebagai berikut:

t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan tolak H1.

t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan terima H1.

b. Berdasarkan probabilitas (ρ), kriterianya sebagai berikut:

ρ > α, maka H0 diterima dan tolak H1. ρ < α, maka H0 ditolak dan terima H1.

3.7 Definisi Operasional

1) Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK) adalah usaha berbadan hukum koperasi yang menjalankan jasa bidang pendukung permodalan yang menjadi mitra Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (PEMK).

49 2) Dana bergulir adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja

daerah yang merupakan kelompok pembiayaan diperuntukan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kelurahan yang dimanfaatkan secara bergulir.

3) Kredit dana bergulir adalah suatu pola pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui koperasi dengan melakukan kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan anggota sesuai jangka waktu yang ditentukan.

4) Pendapatan adalah jumlah harta/kekayaan pada periode tertentu (1 bulan) dari pengusaha makanan olahan atas hasil usaha (barang dan jasa) yang menggunakan kredit dana bergulir koperasi sebagai pendukung permodalan. 5) Prosedur adalah suatu rangkaian langkah-langkah kegiatan pemanfaatan kredit

koperasi yang harus dipenuhi oleh pengurus maupun anggota koperasi, dilengkapi peraturan dan persyaratan tertulis yang dibuat sebagai dasar pelaksanaan (tata cara) pemanfaatan kredit.

6) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah usaha milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha miko, usaha kecil, dan usaha menengah.

7) Makanan olahan adalah produk makanan jadi/setengah jadi yang memiliki nilai ekonomi yang merupakan hasil olahan bahan-bahan hasil pertanian.

BAB IV

GAMBARAN UMUM KOPERASI

4.1 Sejarah Umum KJK PEMK Kebayoran Lama Utara

Dalam hal pemberdayaan ekonomi masyarakat, Provinsi DKI Jakarta membangun dan mengembangkan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat kelurahan. Dalam rangka pelaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat kelurahan dibentuk Program Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (PEMK). Dana Bergulir adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah yang merupakan kelompok pembiayaan diperuntukan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat Kelurahan yang dimanfaatkan secara bergulir, dan lembaga Keuangan Mikro Koperasi ( LKM Koperasi ) adalah Lembaga Keuangan Mikro berbadan hukum koperasi yang dibentuk masyarakat Kelurahan setempat yang menjadi mitra dalam pengelolaan dana bergulir.

Sejarah berdirinya KJK PEMK Kebayoran Lama Utara dimulai dengan adanya tindak lanjut instruksi Gubernur Nomor 156 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (PDB PEMK) Provinsi DKI Jakarta tanggal 27 Oktober 2008 dan Keputusan Gubernur Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan tanggal 4 maret 2009. Oleh karena itu, Dewan Kelurahan dan pemerintah setempat mengumpulkan tokoh masyarakat, Ketua RW, Ketua RT, Tokoh Agama, PKK, Karang Taruna untuk membentuk Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara.

51 Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Maskarakat Kelurahan (KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara berdiri tahun 2008 didirikan oleh Dewan Kelurahan dengan tujuan sebagai sarana bagi pelayanan keuangan anggota/masyarakat Kelurahan khususnya, dan UMKM pada umumnya di wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Dengan dukungan pemerintah DKI Jakarta melalui Sosialisasi Perkoperasian yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan dan Lembaga Pengelola Dana bergulir semakin memantapkan pendirian koperasi ini. Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (yang selanjutnya dalam penulisan ini disingkat KJK PEMK) merupakan salah satu jenis Koperasi yang bergerak dibidang permodalan usaha dan simpan pinjam.

4.2 Profil KJK PEMK Kebayoran Lama Utara

Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara didirikan untuk memberikan pelayanan pemenuhan permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Profil KJK PEMK Kebayoran Lama Utara secara singkat sebagai berikut:

Jenis Koperasi : Koperasi Jasa Keuangan

Bentuk Badan Hukum : Koperasi

Metode Operasional : Sistem Bagi Hasil

Nama Koperasi : KJK PEMK Kebayoran Lama Utara

52

Kecamatan : Kebayoran Lama

Kota / DT II : Jakarta Selatan

Telepon : 021-727 86240

Aktivitas Bisnis : Simpanan dan Pinjaman dengan sistem

bagi hasil (perorangan dan/atau kelompok)

Ketua Pengurus : Drs. Chairil Anwar

Manager : Muhammad, Bsc

Jumlah Staf : 12 Orang

Jumlah Anggota : 269 Orang

4.2.1 Visi dan Misi Organisasi

Visi dan misi organisasi menjadi landasan penting dalam pelaksanaan kegiatan Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara. Adapun visi dan misi KJK PEMK sebagai berikut:

Visi :

Terwujudnya masyarakat Kelurahan Kebayoran Lama Utara yang sejahtera, mandiri, adil, dan berdaya.

Misi :

1. Melalui Pembiayaan Bina Ekonomi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Perekonomian masyarakat semakin berkembang dan berdaya saing tinggi.

2. Memberikan kemudahan kepada anggota dan masyarakat dalam

53 3. Memberdayakan usaha mikro dan kecil melalui perkuatan permodalan. 4. Meningkatkan sumberdaya manusia dalam bidang manajemen usaha dan

pengelolaan keuangan.

5. Memperkuat peran Lembaga Keuangan Mikro berbadan hukum Koperasi

dalam mendukung perluasan kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan.

4.2.2 Dasar Hukum Organisasi

Sebagai organisasi berbadan hukum yang diakui sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara memiliki dasar hukum organisasi yang diakui kelegalannya, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.Dasar Hukum KJK PEMK Kebayoran Lama Utara

Sumber: KJK PEMK Kebayoran Lama Utara (2009: 10) No Data

Koperasi Nomor Tanggal Registrasi

1 Pergub Prov. DKI Jakarta Nomor 96 Tahun 2008 8 Oktober 2008 Pemerintah Daerah Prov. DKI Jakarta 2 Pergub Prov. DKI Jakarta Nomor 24 Tahun 2009 4 Maret 2009 Pemerintah Daerah Prov. DKI Jakarta 3 SK Menkop UMKM 641 / BH / XII.4 / 1.829.31/IV/2008 22 April 2008 Dinas Koperasi Provinsi DKI Jakarta 4 Pendirian Akta 60 26 Desember 2007 Notaris Tetty.H. Soebroto,SH,MH 5 Perubahan Akte 57 28 Juli 2009 Notaris Eka Purwanti,SH

6 S I U P 03059 /1.824.271 14 Desember 2009 Dinas Koperasi Provinsi DKI Jakarta 7 NPWP 02.623.237.1-013.000 16 November 2007 KPP Jakarta Selatan 8 Izin Tempat Usaha 175/1.824/2009 28 Oktober 2009 Kecamatan Kebayoran Lama

54

4.2.3 Struktur Organisasi

Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK-PEMK) Kebayoran Lama Utara memiliki struktur organisasi yang jelas menggambarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap elemen organisasi. Struktur organisasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara menerangkan secara tertulis hubungan kerja masing-masing unsur pada organisasi. Gambar berikut ini adalah Struktur Organisasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara.

Gambar 2.Struktur Organisasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara

Sumber: Dinas Koperasi UKM Prov. DKI Jakarta (2008: 5) Rapat Anggota (RA) Wakil Ketua Pengurus Pemasaran Kasir Pengawas Sekretaris Ketua Pengurus Administrasi dan Keuangan Manajer Pengelola Bendahara

55 Adapun tugas pokok dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi di atas adalah:

1. Rapat Anggota

1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam KJK PEMK.

2) Rapat anggota koperasi dilaksanakan antara lain untuk menetapkan:

a. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen usaha dan permodalan koperasi.

c. Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas. d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi,

serta pengesahan laporan keuangan. e. Pembagian Sisa Hasil Usaha.

3) Rapat anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun. 4) Rapat anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan

yang pengaturannya ditentukan dalam AD/ART. 2. Pengawas

1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi KJK PEMK, termasuk konsistensi penerapan prinsip bagi hasil. 2) Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi KJK PEMK. 3) Memberikan koreksi, saran teguran, dan peringatan kepada pengurus. 4) Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

56 5) Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan

kepada Rapat Anggota. 3. Ketua Pengurus

1) Bertanggungjawab atas aktivitas Koperasi KJK PEMK dan melaporkan perkembangan unit Koperasi KJK PEMK kepada seluruh anggota dan pengawas melalui mekanisme rapat yang disepakati.

2) Terseleksinya calom karyawan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan Surat Keputusan pengangkatan/pemberhentian karyawan.

3) Terkendalinya aktivitas jasa keuangan di KJK PEMK.

4) Terjadinya kondisi kerja yang aman, nyaman di koperasi KJK PEMK.

5) Terbukanya kerjasama dengan pihak-pihak luar dalam rangka

mengembangkan usaha KJK PEMK.

6) Menjaga agar dalam aktivitas KJK PEMK tidak lari dari visi dan misi. 4. Sekretaris

1) Mengadministrasikan seluruh berkas yang menyangkut keanggotaan KJK PEMK.

2) Mengadministrasikan semua surat masuk dan keluar yang berkaitan dengan aktivitas pengurus.

3) Merencanakan rapat rutin koordinasi dan evaluasi kegiatan pengurus. 4) Mendistribusikan hasil rapat pengurus kepada pihak-pihak yang

57 5. Bendahara

1) Mengeluarkan laporan keuangan KJK PEMK kepada pihak yang

berkepentingan.

2) Memberi laporan mengenai perkembangan simpanan wajib dan simpanan pokok anggota.

6. Manajer Pengelola

1) Menjabarkan kebijakan umum KJK PEMK yang telah dibuat Pengurus dan disetujui Rapat Anggota.

2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran koperasi dan rencana

jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi

(financial/nonfinansial) kepada pengurus yang selanjutnya akan dibawa

pada Rapat Anggota.

3) Menyetujui penyaluran dana yang jumlahnya tidak melalui batas wewenang manajemen.

4) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-biaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan.

5) Mengamankan seluruh harta kekayaan koperasi KJK PEMK.

6) Melakukan penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat laporan secara periodik.

7) Menandatangani dan menyetujui permohonan penyaluran dana dengan batas wewenang yang ada.

8) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi

58 7. Kasir (Teller)

1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas. 2) Terselesaikannya laporan kas harian.

3) Tersedianya laporan arus kan pada akhir bulan untuk keperluan evaluasi. 4) Menerima setoran dan penarikan tabungan.

5) Menyediakan pelayanan uang tunai bagi bagian pembiayaan untuk proses pencairan di lapangan sesuai dengan persetujuan pencairan pembiayaan. 6) Menerima pembayaran angsuran pembiayaan dari bagian pembiayaan

yang dilakukan di luar kantor Koperasi. 8. Administrasi dan Keuangan

1) Pembuatan laporan keuangan

2) Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secara langsung dengan keuangan.

3) Menyediakan data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis lembaga. 4) Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas (sebagai petugas

alternatif/petugas pengganti). 9. Bagian Pemasaran

1) Tercapainya target pemasaran baik pembiayaan maupun tabungan. 2) Terselesaikannya permasalahan di tingkat pembiayaan dan tabungan. 3) Pengarsipkan bukti transaksi yang terkait.

59

4.3 Keanggotaan KJK PEMK Kebayoran Lama Utara

Keanggotaan koperasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara tidak banyak berbeda dengan koperasi lainnya di Indonesia. Dalam hal ini akan dibahas proses atau prosedur penerimaan anggota koperasi, jumlah anggota, dan jenis usaha yang dijalankan oleh anggota.

4.3.1 Proses Penerimaan Anggota

Jumlah anggota KJK PEMK pada sampai Desember 2010 berjumlah 269 orang. Adapun proses penerimaan anggota pada KJK PEMK adalah sebagai berikut:

1. Calon anggota koperasi melengkapi formulir pengajuan anggota koperasi dan menyiapkan persyaratan untuk menjadi anggota (data kependudukan, membayar simpanan pokok, dll).

2. Setelah formulir dan persyaratan diberikan kepada pengurus koperasi, sekretaris koperasi meninjau kelengkapan persyaratan.

3. Calon anggota dengan data dan persyaratan yang lengkap diterima atau disahkan menjadi anggota koperasi, dengan mendapatkan nomor urut anggota.

4. Anggota koperasi wajib membayar simpanan wajib yang telah ditentukan koperasi.

Pemanfaatan jasa pelayanan keuangan (kredit usaha) oleh anggota memiliki aturan main yang jelas yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Adapun aturan keanggotaan koperasi sebagai syarat pengajuan kredit dijelaskan sebagai berikut:

60 1. Calon anggota diberikan formulir pengajuan anggota dan persyaratan

untuk menjadi anggota.

2. Calon anggota koperasi wajib membayar simpanan pokok sebesar Rp.50.000 sebagai syarat menjadi anggota koperasi.

3. Setelah menjadi anggota koperasi, anggota wajib membayar simpanan wajib (Rp. 10.000) secara periodik setiap bulan.

4. Anggota koperasi yang telah melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib berhak mengajukan pinjaman modal untuk usaha.

4.3.2 Jenis Usaha Anggota

KJK PEMK menyalurkan kredit produktif/usaha kepada anggotanya dengan harapan para anggota dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Anggota KJK PEMK Kebayoran Lama Utara terdiri dari para pengusaha dengan jenis usaha yang berbeda-beda. Adapun jenis usaha yang dijalankan oleh anggota dari KJK PEMK Kebayoran Lama Utara sebagai berikut:

1. Jenis usaha dagang:

Pedagang buah; pedagang sayuran; pedagang tanaman hias; pedagang ikan hias; pedagang sembako; pedagang makanan.

2. Jenis usaha home industry

Produsen kue jajanan; industri makanan; industri kecil konveksi; industri kerajinan.

3. Jenis usaha makanan

Makanan kaki lima; makanan ringan/jajanan pasar; makanan tradisional; rumah makan.

61 4. Jenis usaha jasa

Usaha sablon; pembuatan stempel; percetakan; wartel; warnet; bekleding dan penjahit.

5. Jenis usaha Kerajinan

Kerajinan tangan dan daur ulang.

4.4 Pelayanan Jasa Keuangan KJK PEMK Kebayoran Lama Utara

Pelayanan jasa keuangan yang diberikan oleh KJK PEMK Kebayoran Lama Utara kepada anggota dijabarkan sebagai berikut:

1. Pelayanan Penyaluran dana

a. Pelayanan Pinjaman Kelompok :

1) Penyaluran dana dengan metode grameen bank.

2) Tanpa agunan/jaminan.

3) Nominal pembiayaan antara Rp. 1.000.000,- – Rp. 5.000.000,- . 4) Jangka waktu pinjaman antara 3-12 bulan.

5) Bagi hasil sama dengan 18-24 % per tahun. b. Layanan Pinjaman Individu

1) Pembiayaan dengan metode sistem Bagi Hasil. 2) Tanpa agunan/jaminan.

3) Nominal penyaluran Rp. 500.000,- – Rp. 5.000.000,-.

4) Sasaran pembiayaan laki-laki dan perempuan pelaku usaha kecil dan mikro.

62 6) Angsuran setiap bulan.

7) Bagi hasil pinjaman antara 18-24 % per tahun. 2. Pelayanan Penghimpunan Dana

Produk tabungan masih belum menjadi produk utama. Saat ini hanya terdapat 50 orang nasabah tabungan. Kondisi ini disebabkan karena terbatasnya tenaga lapangan yang ada dan belum tersedianya Standar

Operasional Prosedure (SOP) produk tersebut. Namun demikian, pada

awal tahun 2011 produk tabungan akan menjadi salah satu produk dengan perhatian yang sama dengan produk pembiayaan.

3. Asuransi Mikro

KJK PEMK Kebayoran Lama Utara secara berkala menyelenggarakan program yang mengikutsertakan nasabahnya dalam asuransi pembiayaan bekerjasama dengan lembaga asuransi pembiayaan. Program tersebut ditawarkan kepada anggota koperasi untuk menjamin kredit pembiayaan kembali kepada koperasi meskipun terjadi sesuatu yang menyebabkan anggota tidak dapat memenuhi kewajiban melunasi kreditnya, misalnya anggota meninggal dunia.

4.5 Penyaluran Kredit Dana Bergulir KJK PEMK

Penyaluran kredit dana bergulir pada KJK PEMK Kebayoran Lama Utara berjalan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan dan berlaku bagi seluruh anggota maupun pengurus koperasi. Proses dan prosedur penyaluran kredit dana bergulir dijelaskan dibawah ini.

63

4.5.1 Proses Penyaluran Kredit Dana Bergulir

KJK PEMK Kebayoran Lama Utara bekerjasama dengan Unit Pengelola Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (UPDB PEMK) sebagai penyalur dana bergulir untuk memenuhi modal pinjaman dari luar (eksternal) yang kemudian akan dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara selaku anggota koperasi. Berikut adalah bagan proses penyaluran dana bergulir dari UPDB PEMK kepada KJK PEMK melalui Bank DKI untuk dimanfaatkan oleh pelaku UMKM yang memerlukan sumber modal usaha. Pem Prov DKI Jakarta Kelompok/ individu Pemanfaat KJK PEMK Keb. Lama Utara

Bank DKI UPDB PEMK 3 6 5 7 9 10 4 11 8 6 2 1

Gambar 3 .Proses Penyaluran Dana Bergulir

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Prov. DKI Jakarta (2009: 16)

Keterangan gambar:

1. UPDB (Unit Pengelolaan Dana Bergulir) mengusulkan anggaran untuk UPT (Unit Pelaksanaan Teknis) kepada Pemda DKI Jakarta

64 2. Pemda DKI Jakarta menyetujui dan memberikan anggaran kepada UPT 3. Pemda DKI Jakarta menempatkan dana pada Bank DKI

4. Usaha mikro mengajukan pijaman kepada KJK PEMK

5. KJK PEMK mengusulkan kepada UPDB

6. UPDB menganalisa dan apabila disetujui menginformasikan kepada koperasi dan Bank DKI

7. KJK PEMK meneruskan persetujuan kepada Bank DKI

8. Bank DKI membayar usulan KJK PEMK

9. KJK PEMK mendistribusikan pinjaman kepada pemanfaat 10.Pemanfaat membayar angsuran kepada KJK PEMK

11.KJK PEMK mengembalikan angsuran pinjaman kepada UPBD melalui Bank DKI

Gambar 3 menjelaskan proses jalannya kerjasama antara KJK PEMK dengan UPDB PEMK selaku penyalur dana bergulir. Pencairan dana bergulir disimpan melalui oleh Bank DKI. KJK PEMK bertugas menyebarkan dana bergulir kepada anggota koperasi sebagai pelaku UMKM sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara.

4.5.2 Prosedur Penyaluran Kredit Dana Bergulir KJK PEMK

Dokumen terkait