• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Kumpulan Dan Perbandingan Data Hasil Pengujian impak jatuh bebas

Dari hasil pengujian impak jatuh bebas diatas dapat kita lihat perbandingan mana yang lebih baik di antara tujuh spesimen dilihat dari Gaya maksimum rata-rata dan tegangan maksimum rata-rata. Untuk hasil keseluruhan dari tegangan dan Gaya yang didapat dari pengujian impak ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.22 Rangkuman Gaya pada speed bump

Dari 7 spesimen tegangan yang paling tinggi terdapat pada spesimen Concrete Foam dan paling rendah single polymeric foam 3 inci.

Gambar 4.23 Rangkuman tegangan pada speed bump

Berikut adalah tabel dari hasil pengujian impak jatuh bebas (Tabel 4.11)

Tabel 4.11 Rangkuman hasil uji impak jatuh b Concrete Spesimen (Joule) (Joule)

Tabel 4.11 (lanjutan) Doubel 1 inci Spesimen

Uji lindas secara langsung dilakukan mengunakan mobil dengan massa 1330 kg.

Mobil bergerak dengan kecepatan 10 km/jam. Pengujian dilakukan terhadap 6 buah spesimen uji. Dilindas di halaman Magister Teknik Mesin USU menggunakan mobil Honda FREED. Sebelum dilakukan pengujian lindas speed bump diletakkan water pass diatas speed bump. Fungsi dari water pass untuk melihat keseimbangan speed bump diatas sistim mekanik. Berikut gambar landasan uji lindas dan peletakan water pass.

(a)

(b)

Gambar 4.24. Set up sistim mekanik (a) Landasan uji lindas (b) peletakan water pass pada Speed Bump

Setelah melakukan set up sistim mekanik maka langkah selanjutnya mempersiapkan mobil Freed untuk melintasi speed bump. Adapun gambar set up pengujian lindas ditunjukkan pada gambar 4.23 (a-f).

(a)

(b)

Gambar 4.25. Set up pengujian lindas (a) posisi start pada saat mobil bergerak menuju speed bump (b) mobil sebelum menyentuh Speed Bump (c) ban mobil akan menyentuh Speed Bump (d) ban mobil menlindas Speed Bump (e) ban depan sudah

melewati Speed Bump (f) mobil sudah melewati Speed Bump

(c)

(d)

Gambar 4.23 (lanjutan)

(e)

(f)

Gambar 4.23 (lanjutan)

4.6.2. Hasil Uji Lindas Langsung untuk Speed Bump Concrete Foam 4.6.2.1 Spesimen A uji lindas

A. Spesimen A1

Untuk spesimen A1 pada saat Speed Bump dilindas mobil terjadi keretakan pada Speed Bump, keretakan terjadi karena kurangnya sinar matahari pada saat penjemuran dan juga kurangnya ketelitian saat pengadukan Blowing Agent . Gambar hasil keretakan pada Speed Bump terlihat pada gambar 4.24 (a-b).

(a) (b)

Gambar 4.26. Spesimen A1 Speed Bump (a) bagian atas Speed Bump (b) bagian bawah Speed Bump

B. Spesimen A2

Untuk spesimen A2 pada saat Speed Bump dilindas mobil sebanyak 5x tidak terjadi keretakan pada Speed Bump. Faktor mengapa tidak retaknya bahan diakibatkan karena penjemuran yang terkena sinar matahari yang sempurna dan

pengadukan Blowing Agent dilakukan 2 jam sebelum pengadukan/pencampuran mortar. Gambar Speed Bump A2 terlihat pada gambar 4.25 (a-c).

(a) (b)

(c)

Gambar 4.27. Spesimen A2 Speed Bump (a) bagian atas speed bump (b) bagian bawah Speed Bump (c) pandangan samping Speed Bump

4.6.2.2 Spesimen B uji lindas A. Spesimen B1

Untuk spesimen B1 pada saat Speed Bump dilindas mobil sebanyak 5x tidak terjadi keretakan pada Speed Bump. Faktor mengapa tidak retaknya bahan

diakibatkan karena penjemuran yang terkena sinar matahari yang sempurna dan pengadukan Blowing Agent dilakukan 2 jam sebelum pengadukan/pencampuran mortar. Gambar Speed Bump B2 terlihat pada gambar 4.26 (a-c).

(a) (b)

(c)

Gambar 4.28. Spesimen B1 Speed Bump (a) bagian atas Speed Bump (b) bagian bawah Speed Bump (c) pandangan samping Speed Bump

B. Spesimen B2

Untuk spesimen B2 pada saat Speed Bump dilindas mobil sebanyak 5x tidak terjadi keretakan pada Speed Bump. Faktor mengapa tidak retaknya bahan diakibatkan karena penjemuran yang terkena sinar matahari yang sempurna dan pengadukan Blowing Agent dilakukan 2 jam sebelum pengadukan/pencampuran mortar. Gambar Speed Bump B2 terlihat pada gambar 4.27 (a-c).

(a) (b)

(c)

Gambar 4.29. Spesimen B2 Speed Bump (a) bagian atas Speed Bump (b) bagian bawah Speed Bump (c) bagian samping Speed Bump

4.6.2.3 Spesimen C uji lindas

A. Spesimen C1

Untuk spesimen C1 pada saat Speed Bump dilindas mobil sebanyak 5x tidak terjadi keretakan pada Speed Bump. Faktor mengapa tidak retaknya bahan diakibatkan karena penjemuran yang terkena sinar matahari yang sempurna dan pengadukan Blowing Agent dilakukan 2 jam sebelum pengadukan/pencampuran mortar. Gambar Speed Bump C1 terlihat pada gambar 4.28 (a-c).

(a) (b)

(b)

Gambar 4.30. Spesimen C1 Speed Bump (a) bagian atas Speed Bump (b) bagian bawah Speed Bump (c) bagian samping Speed Bump

B. Spesimen C2

Untuk spesimen C2 pada saat Speed Bump dilindas mobil terjadi keretakan pada Speed Bump, keretakan terjadi karena kurangnya sinar matahari pada saat penjemuran dan juga kurangnya ketelitian saat pengadukan Blowing Agent. Gambar hasil keretakan pada Speed Bump terlihat pada gambar 4.29 (a-c).

(a) (b)

(c)

Gambar 4.31. Spesimen C2 Speed Bump (a) bagian atas Speed Bump (b) bagian bawah Speed Bump (c) bagian samping Speed Bump

4.6.3. Rangkuman Hasil Uji lindas

Dengan melihat kondisi ke enam spesimen yang tahan dilindas oleh mobil freed adalah spesimen A2, B1, dan B2. Dari spesimen diatas untuk hasil dari Tegangan terbesar yang didapat oleh sistim mekanik adalah spesimen B1 dengan Tegangan sebesar 0.32 volt dan untuk putaran rpm yang dihasilkan dari pmdc adalah sebesar 50 rpm. Berikut rangkuman dari 5 percobaan untuk uji Lindas (Tabel 4.12-4.15)

Tabel. 4.12 Rangkuman Hasil Uji lindas pada percobaan pertama PERCOBAAN SATU RETAK/T AK RETAK

RETAK TIDAK

RETAK

TIDAK RETAK

TIDAK RETAK

TIDAK RETAK

TIDAK RETAK

FOTO

TEGANGAN (Volt) 0.09 0.12 0.25 0.2 0.19 0.22

PUT PMDC( rpm)

32 34 46 40 39 42

KEC MOBI L (km/ja m) 10

UKUR AN BAN (cm)

185

Tabel. 4.13 Rangkuman Hasil Uji lindas pada percobaan kedua PERCOBAAN

Tabel. 4.14 Rangkuman Hasil Uji lindas pada percobaan ketiga PERCOBAAN

SPESIMEN

A1 A2 B1 B2 C1 C2

TIGA RETAK/ TAK RETAK

RETAK TIDAK

RETAK

TIDAK RETAK

TIDAK

RETAK RETAK RETAK

FOTO

TEGANGAN

(Volt) NONE 0.24 0.32 0.25 NONE NONE

PUT PMDC (rpm)

NONE 36 50 37 NONE NONE

KEC MO BIL (km/j am)

10

UKU RAN BAN (cm)

185

Tabel. 4.15 Rangkuman Hasil Uji lindas pada percobaan keempat PERCOBAAN

SPESIMEN

A1 A2 B1 B2 C1 C2

EMPAT RETAK/ TAK RETAK

RETAK TIDAK

RETAK

TIDAK RETAK

TIDAK

RETAK RETAK RETAK

FOTO

TEGANGAN

(Volt) NONE 0.29 0.30 0.30 NONE NONE

PUT PMDC (rpm)

NONE 44 46 47 NONE NONE

KEC MOB IL (km/j am)

10

UKUR AN BAN (cm)

185

Tabel. 4.16 Rangkuman Hasil Uji lindas pada percobaan kelima PERCOBAAN

SPESIMEN

A1 A2 B1 B2 C1 C2

KELIMA RETAK/ TAK RETAK

RETAK TIDAK

RETAK

TIDAK RETAK

TIDAK

RETAK RETAK RETAK

FOTO

TEGANGAN

(Volt) NONE 0.24 0.31 0.28 NONE NONE

PUT PMDC (rpm)

NONE 30 48 36 NONE NONE

KEC MOB IL (km/j am)

10

UKU RAN BAN (cm)

185

Berikut perhitungan uji lindas secara langsung pada Speed Bump dilakukan pada kecepatan 10 km/jam (2.78 m/s).

Sudut kemiringan Speed Bump

Massa total mobil = Massa mobil + massa pengemudi

= 1330 kg + 90 kg

= 1420 kg Massa yang ditumpu sebuah roda

Momentum yang terjadi pada Speed Bump saat dilalui mobil:

Gaya yang berkerja (

F)

Luas permukaan sentuh antara ban dan Speed Bump adalah:

A = (lebar ban mobil × panjang permukaan sentuh ban pada Speed Bump) = (20 cm) × (10 cm)

A = 2000 mm2

Tegangan yang terjadi pada Speed Bump saat dilalui mobil Tegangan

 1.70 Mpa

BAB 5

Dokumen terkait