• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Minat Kunjung Pemustaka

2.2 Minat Kunjung Pemustaka

Minat kunjung merupakan perasaan senang atau suka dari seseorang terhadap suatu objek. ketertarikan seseorang terhadap suatu objek membuat rasa ingin lagi untuk terus berkunjung. Sebagai contoh di perpustakan, pengguna tertarik dengan koleksi perpustakaan dan pelayanan di perpustakaan sangat baik membuat pengguna merasa nyaman dan tenang di dalam perpustakaan, hal ini yang membuat minat pengguna untuk terus berkunjung ke perpustakaan. Karena pengguna merasa bahwa kebutuhan dalam informasinya terpenuhi.

Menurut Bafadal ,Marksheffe (2001, 192) menyatakan bahwa minat sering pula disebut “interest”. Minat bisa dikelompokkan sebagai sifat atau sikap (traits or attitude) yang memiliki kecenderungan-kecenderungan atau tendensi tertentu.

Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai pembawaan tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari dan dikembangkan. Marksheffe juga menjelaskan sebagai berikut:

1. minat bukan hasil pembawaan manusia, tetap dapat dibentuk atau diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan;

2. minat itu bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak;

3. secara sempit, minat itu diasosiasikan dengan keadaan social seseorang dan emosi seseorang;

4. minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarahkan kepada kelakuan atau tabiat manusia.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa minat adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara terus menerus dengan sepenuh hati sehingga merasa puas.

Menurut Mahmud Dimyati (1998, 7) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi minat seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Kondisi fisik

Keadaan jasmani dan kondisi yang baik akan mempengaruhi minat yang lebih tinggi. Namun setelah adanya peristiwa, sehingga mengakibatkan seseorang mengalami cacat jasmani maka orang tersebut akan berubah minat belajarnya sehingga lebih suka kepada hal-hal yang lebih sesuai dengan kondisi dirinya.

2. Keadaan psikis

Perubahan psikis seseorang mempengaruhi minat terhadap suatu bidang studi tertentu. Misalnya dengan gangguan jasmani dan rohaninya, maka akan mempengaruhi keinginan yang berbeda.

3. Lingkungan sosial

Lingkungan atau alam sekitar akan mempengaruhi minat meskipun dalam waktu yang relatif lama.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi minat seseorang dipengaruhi 3 hal, yaitu kondisi fisik, kondisi psikis dan lingkungan sosial.

Sedangkan kunjungan dapat diartikan sebagai berkunjung, datang, atau dapat juga diartikan menjenguk. Menurut Poerwadarminta (2011, 635) menyatakan bahwa kunjungan berasal dari kata kunjung yang mendapat akhiran - an memiliki makna hal perbuatan mengunjungi atau berkunjung. Di dalam perpustakaan, kunjungan merupakan faktor penentu keberhasilan visi misi dan tujuan perpustakaan. Seperti yang kita ketahui bahwa perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang sering dikunjungi oleh pengguna dengan memberikan layanan secara maksimal. Jadi agar dapat dimanfaatkan dan dikunjungi dengan baik perpustakaan harus menyediakan fasilitas dan layanan yang baik kepada pemustaka, misalnya dengan koleksi yang memadai dan mutakhiran atau tidak ketinggalan zaman.

Menurut Darmono (2001, 182) menyatakan bahwa minat kunjung pemustaka merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. Minat kunjung ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk datang dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan terutama membaca koleksi perpustakaan. Minat kunjung sangat erat kaitannya dengan minat baca dan keterampilan membaca.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa minat kunjung pemustaka adalah keinginan seseorang mengunjungi perpustakaan untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan perpustakaan dalam waktu tertentu.

Menurut Sutarno (2003, 118) menyatakan bahwa beberapa hal yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan adalah sebagai berikut:

a. Adanya jarak antara perpustakaan dan masyarakat

Antara masyarakat dan perpustakaan seolah-olah berjalan sendiri.

Perpustakaan belum mampu menyentuh masyarakat, sebaliknya masyarakat belum memahami arti dan kegunaan perpustakaan.

b. Adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi antar perpustakaan dan masyarakat merupakan hal yang penting. Jika antara perpustakaan dan masyarakat tidak ada informasi dan komunikasi, maka keduanya tidak ada kalian atau hubungan.

c. Respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah

Respon dan perhatian masyarakat yang rendah terhadap perpustakaan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketidaktahuan masyarakat akan letak perpustakaa, kegunaan perpustakaan, bagaimana cara menjadi anggoata perpustakaan, dan lain sebagainya.

d. Persepsi masyarakat yang keliru terhadap perpustakaan

Masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok, yang menyebabkan sikap pandangan, cara berfikir, wawasan, serta persepsi terhadap perpustakaan yang berbeda.

e. Minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif rendah f. Tingkat kesibukan atau waktu yang terbatas

Kesibukan sehari-hari dan terbatasnya waktu untuk berkunjung ke perpustakaan menyebabkan masyarakat belum maksimal memanfaatkan layanan perpustakaan.

Untuk mampu mengatasi berbagai hambatan yang disebutkan, perpustakaan harus mengetahui apa saja yang membuat pemustaka ingin datang ke perpustakaan. Sutarno (2003, 123) menyatakan bahwa sebab masyarakat/pemustaka minat berkunjung ke perpustakaan jika mereka :

a. Tahu arti dan manfaatnya

Tugas perpustakaan adalah menyediakan kebutuhan pemustaka untuk mencari informasi baik dari segi koleksi, fasilitas, sarana dan prasarana.

Jika semua itu sudah terpenuhi dengan baik maka minat berkunjung pemustaka akan semakin meningkat. Tetapi banyak pemustaka masih belum mengerti untuk apa perpustakaan itu dibangun dan mereka masih beranggapan bahwa perpustakaan hanya untuk tempat menyimpan buku-buku saja. Sehingga pemustaka enggan memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan bijak, mereka lebih memilih menggunakan gadget utk mencari informasi yang dibutuhkan.

b. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan

Dalam kehidupan yang serba digital ini, semua orang pasti membutuhkan informasi untuk menambah wawasan pengetahuan. informasi – informasi tersebut dapat diperoleh dari mana saja. baik itu dari gadget, televisi, radio, surat kabar dan lain-lain. Akan tetapi banyak informasi yang diperoleh masih belum tentu kebenarannya. Apa lagi informasi yang

bersifat pendidikan, contohnya : tugas kuliah, tugas sekolah dan bahan mengajar guru/dosen. Untuk memenuhi kebutuhan ini, para pemustaka harus memanfaatkan perpustakaan agar mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.

c. Tertarik dengan perpustakaan

Salah satu faktor yang menjadi rendahnya tingkat berkunjung pemustaka adalah kurangnya ketertarikan pemustaka terhadap perpustakaan.

Pemustaka enggan berkunjung karena melihat kondisi dan fasilitas yang disediakan perpustakaan kurang memadai. Sehingga pemustaka merasa tidak tertarik berkunjung dan mereka beranggapan tidak akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan di perpustakaan.

d. Merasa senang dengan perpustakaan

Untuk dapat meningkatkan minat berkunjung pemustaka, perpustakaan harus mengetahui kebutuhan pemustaka dalam mencari informasi.

Contohnya dengan menyediakan koleksi yang lengkap dan terupdate, menyediakan wifi free untuk mengakses informasi, memberikan suasana yang nyaman dan kondusif dalam ruang baca, serta membantu pemustaka mencari informasi yang dibutuhkan. Jika hal ini sudah dilakukan dengan baik maka pemustaka akan merasa senang dan terus ingin kembali berkunjung ke perpustakaan.

e. Dilayani dengan baik

Terkadang pemustaka masih enggan untuk berkunjung ke perpustakaan karena mereka tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari pustakawan

dan staf perpustakaan. Banyak pustakawan atau staf yang bekerja masih belum bersikap baik kepada pemustaka sehingga pemustaka merasa tidak betah dan merasa jengkel berada di perpustakaan. Padahal dalam etika pustakawan semua staf perpustakaan harus melayani dan membantu pemustaka dengan baik dalam mencari informasi. hal ini sangat mempengaruhi tingkat berkunjung pemustaka ke perpustakaan.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan, diantaranya : Adanya jarak antara perpustakaan dan masyarakat, Adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi, Respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah, Persepsi masyarakat yang keliru terhadap perpustakaan, Minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif rendah, dan Tingkat kesibukan atau waktu yang terbatas. Dan untuk mengatasi berbagai hambatan yang disebutkan, perpustakaan harus mengetahui apa saja yang membuat pemustaka ingin datang ke perpustakaan. Diantaranya : Tahu arti dan manfaatnya, Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan, Tertarik dengan perpustakaan, Merasa senang di perpustakaan dan Dilayani dengan baik.

Sasaran atau target utama dalam penyelenggaraan perpustakaan adalah pengguna/pemustaka perpustakaan. Jumlah pemustaka yang memanfaatkan layanan perpustakaan merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui perpustakaan tersebut berhasil atau tidak dalam memberikan layanan informasi.

Perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh fasilitas maupun

layanannya oleh pemustaka, maka dapat dikatakan perpustakaan telah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Erhana (2008:2) menyatakan bahwa rendahnya tingkat kunjungan ke perpustakaan tentu karena berbagai sebab. Tapi, itu bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan suatu tindakan agar perpustakaan menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa Perpustakaan harus menyediakan sarana baik yang bersifat buku, ruang maupun, perlengkapan agar masyarakat dapat merasa puas dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

Menurut Dahlan (2006, 6) menyatakan bahwa beberapa hal yang mendorong pemustaka betah berada di perpustakaan adalah rasa nyaman, keadaan lingkungan fisik yang memadai, keadaan lingkungan sosial yang kondusif, dan layanan terakses secara online.

Darmono (2001, 183) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat kunjung, diantaranya :

1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas tempat dan kondisi yang ingin dikunjungi

2. Keadaan lingkungan yang menarik serta fasilitas yang memadai.

3. Keadaan lingkungan sosial yang ramah juga kondusif. Artinya keamanan dan kenyamanan harus diutamakan.

4. Tersedianya kebutuhan yang diinginkan.

5. Berprinsip bahwa berkunjung ke perpustakaan merupakan gaya.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat kunjung, diantaranya : rasa ingin tahu, keadaan lingkungan, keadaan lingkungan sosial, tersedianya kebutuhan, dan berprinsip bahwa berkunjung ke perpustakaan merupakan gaya.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa yang membuat pemustaka betah di dalam perpustakaan adalah rasa nyaman berada di dalam perpustakaan, keadaan lingkungan fisik yang memadai, keadaan lingkungan sosial yang kondusif, dan layanan terakses secara online serta gratis.

Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa minat kunjung pemustaka adalah keinginan pemustaka atau pengguna melakukan kunjungan ke perpustakaan untuk mencari kebutuhan informasi dan memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan. Dan ada beberapa faktor yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan, diantaranya : adanya jarak antara perpustakaan dan masyarakat, adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi, respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah, persepsi masyarakat yang keliru terhadap perpustakaan, minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif rendah, dan tingkat kesibukan atau waktu yang terbatas.

Maka untuk mengatasi berbagai hambatan yang disebutkan, perpustakaan harus mengetahui apa saja yang membuat pemustaka ingin datang ke perpustakaan.

diantaranya : tahu arti dan manfaatnya, mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan, tertarik dengan perpustakaan, merasa senang di perpustakaan dan dilayani dengan baik. Selain itu ada juga faktor yang mempengaruhi minat

untuk mampu mendorong bangkitnya minat kunjung, ada beberapa faktor yang harus dilakukan. Diantaranya : rasa ingin tahu yang tinggi atas tempat dan kondisi yang ingin dikunjungi, keadaan lingkungan yang menarik serta fasilitas yang memadai, keadaan lingkungan sosial yang ramah juga kondusif, tersedianya kebutuhan yang diinginkan dan berprinsip bahwa berkunjung ke perpustakaan merupakan gaya.

Tabel 2.1 Minat Kunjung Pemustaka

No Indikator Sub Indikator Penjelasan Sub Indikator 1 Tahu arti dan

manfaatnya

- Mengetahui visi dan misi

perpustakaan

Setiap instansi, lembaga atau organisasi pendidikan pasti memiliki visi dan misi masing-masing. Visi dan misi tersebut yang nantinya menentukan kemana arah tujuan instansi atau organisasi dan sejenisnya didirikan. Tanpa adanya visi dan misi yang jelas maka sebuah organisasi tidak akan memiliki esensi mengapa organisasi tersebut ada. Meskipun memiliki tujuan, namun jika tidak memiliki visi dan misi maka meski tujuan tersebut tercapai namun hakikat dari pencapaian tujuan tersebut tidak ada inilah pentingnya visi dan misi.

- Mengetahui fungsi perpustakaan

Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi. Tetapi banyak masyarakat masih belum paham dengan fungsi dari perpustakaan. Sehingga masyarakat masih enggan datang ke perpustakaan. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa fungsi perpustakaan hanya sebagai tempat untuk berkumpul dengan teman saja.

- Mengetahui tujuan perpustakaan

Secara umum tujuan perpustakaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara membaca, tapi minat baca anak bangsa pada saat ini masih sangat rendah. Sehingga perpustakaan masih susah untuk dapat mewujudkan tujuannya.

- Mengetahui Sebagian dari pemustaka masih belum

perpustakaan perpustakaan, sehingga membuat pemustaka enggan untuk berkunjung ke perpustakaan karena beranggapan bahwa perpustakaan didirikan tidak ada manfaat baginya.

2 Mereka

Setiap orang pasti membutuhkan informasi, informasi dapat diperoleh darimana dan kapan saja. Tetapi banyak juga informasi yang masih diragukan kebenarannya. Contohnya : berita yang ada di internet dan acara gosip di televisi. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya maka harus berkunjung ke perpustakan. Karena perpustakaan menyediakan informasi yang akurat.

- Menambah wawasan pengetahuan

Banyak pemustaka berkunjung ke perpustakaan bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan mengerjakan tugas yang diberikan dosen/guru. Maka dengan membaca koleksi yang ada di perpustakaan, secara otomatis pemustaka sudah mendapatkan informasi baru.

- Sarana pendidikan

Salah satu fungsi dari perpustakaan adalah sarana pendidikan, karena kebanyakan koleksi perpustakaan menyediakan bahan-bahan pembelajaran. Baik itu untuk dosen, guru, mahasiswa, siswa dan masyarakat.

3 Tertarik dengan perpustakaan

- Memanfaatkan fasilitas

Salah satu tujuan pemustaka berkunjung ke perpustakaan adalah untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan. Maka dari itu perpustakaan harus menyediakan fasilitas yang baik untuk membuat pemustaka tertarik berkunjung.

- Kelengkapan koleksi

Pemustaka tertarik berkunjung ke perpustakaan jika koleksi yang disediakan lengkap. Jika koleksi perpustakaan lengkap, akan membuat pemustaka merasa senang karena dapat memenuhi kebutuhan informasinya.

- Hemat biaya Manfaat dari berkunjung ke perpustakaan adalah menghemat biaya bagi pemustaka.

Karena perpustakaan memberikan layanan gratis kepada pemustaka. Contohnya : menyediakan wifi gratis untuk pemustaka yang ingin menelusur informasi.

4 Merasa senang di

- Suasana di dalam

Suasana perpustakaan termasuk faktor yang membuat pemustaka ingin berkunjung.

yang nyaman agar pemustaka betah berada di perpustakaan jika diberikan layanan online untuk menelusur informasi dengan cepat.

Sehingga pemustaka dapat menghemat waktu dan biaya.

- Kenyamanan membaca

Setiap pengguna perpustakaan pasti ingin mendapatkan kenyamanan dalam membaca agar lebih fokus untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Contoh dalam kenyamanan membaca adalah menciptakan ruang baca yang kondusif dan tidak berisik.

5 Dilayani dengan baik

- Sikap pustakawan

Untuk memberi layanan prima terhadap pemustaka, pustakawan harus menjaga sikap dalam melayani pemustaka yang beraneka ragam. Sikap yang harus dilakukan pustakawan tehadap pemustaka adalah sebagai berikut :

1. Sabar

Sikap ini sangat penting karena terkadang banyak pemustaka yang terus memaksa pustakawan untuk membantunya dalam mencari informasi.

2. Ramah

Pustakawan dituntun untuk selalu bersikap ramah terhadap pemustaka, sekalipun pustakawan sangat membenci pemustaka tersebut.

3. Etika / sopan santun

Tidak hanya dokter, guru dan profesi lainnya yang mempunyai kode etik, pustakawan juga mempunyai kode etik yang harus dijaga dan pustakawan harus bersikap profesional dalam menjalankan kode etik tersebut.

4. Ikhlas

Dalam melayani pemustaka, pustakawan harus bersikap ikhlas dalam membantu mencari informasi tanpa harus meminta imbalan.

- Pelayanan Untuk membuat pemustaka tetap terus

salah satu faktor. Pelayanan yang diberikan pustakawan menentukan minat berkunjung pemustaka untuk tetap berkunjung. bingung dalam mencari informasi di perpustakaan, maka disinilah peran pustakawan. Pustakawan harus membantu pemustaka dengan baik, ikhlas, bersikap ramah dan lebih mengutamakan etika.

Dokumen terkait