• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MINAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS MINAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MINAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN

DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalamnmenyelesaikan studi untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos ) dalam bidang

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh :

AMNY KHAIRANI HARAHAP 140709026

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN MEDAN

2019

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Harahap,Amny Khairani. 2018. Analisis minat kunjungan pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang.

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang yang beralamat di jl. Mawar No. 12 – Lubuk Pakam – 20514. Tujuan dari penelitian ini,untuk mengetahui Analisi Minat kunjungan pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang tahun 2016/2017.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.Populasi pada penelitian ini adalah pengguna yang terdaftar sebagai anggota di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2017 sebanyak 1,451 orang.untuk menentukan jumlah samel, penelitimenggunakan rumus Slovin.Maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 94 orang.Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan

teknik ‘’propotionare Stratified Random Sampling’’ . Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan Analisis Minat kunjungan Pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang adalah bahwa sebagian besar anggota perpustakaan masih kurang mengetahui visi dan misi perpustakaan dan kurang nyaman barada diperpustakaan ,dan kurangnya kebersihan pada perpustakaan dan sikap pustakawan kurang ramah dan kurang rapi.

Kata kunci: Perpustakaan umum,Kunjungan pengguna

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skrpsi ini dengan judul ‘’

Analis minat kunjungan pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang’’dengan baik.Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial ( S.sos ) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini secara khusus peneliti mengucapkan terimaksih kepada orang Tua tercinta Ayahanda Marwan Harahap dan Ibunda Saibah Hasibuan yang telah memberikan penuh kasih sayang,perhatian,semangat baik moril maupun material serta bimbingan yang luar biasa kapada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.Kepada Abang Syahrul Habib Umar Harahap dan Aji Rangkuti yang juga ikut serta dalam mendoakan dan memberikan semanagatkepada penulis.

Peneliti menyadari bahwa hasil penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan,baik itu susunan kata maupun isi dari skripsi ini.Untuk itu peneliti dengan senang hati menerima kritik serta saran yang membangun agar peneliti dapat lebih meningkatkan kemampuan penulisan maupun penyusunan di masa yang akan datang.

(6)

Pada kesempatan ini pula peneliti menyampaikan ucapan terimakasih sebanyak – banyak nya atas doa, didikan, bantuan, motivasi serta semangat yang diberikan kepada peneliti.Peneliti berterimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ishak,SS, M.Hum selaku program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Dirmansyah, M.A selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing dan memberikan masukan kepada peneliti untuk menyelesaikan peenulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra.Zurni Zahara Samoair, M,Pd selaku penguji I yang banyak memberikan kritik dan saran kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Laila Hadri Nasution,S.Sos,M.P selaku Penguji II yang selalu memberikan masukkan dan saran kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh staf pengajar / dosen beserta pegawai administrasi Program Studi Ilmu perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat bermanfaat bagi penelti.

7. Kepada kepa Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Serdang Bedagai beserta pegai,yang tekah memberikan izin dan waktunya untuk peneliti melakukan penelitian.

(7)

8. Seluruh teman-teman angkatan 2014 Ilmu Perpustakaan dam Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Peneliti berharap dan berdoa kepada Allah SWT untuk melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada semua pihak yang telah membantu dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Desember 2018 Penulis

Amny Khairani harahap NIM: 140709026

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI ... ..v

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 8

2.1.1 Jenis-jenis Perpustakaan Umun ... 8

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 15

2.1.3 Fungsi Perpustakan Umun ... 17

2.2 Minat Kunjung Pemustaka ... 18

2.3 Pemustaka ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Metode Penelitian ... 31

3.2 Lokasi Penelitian ... 32

3.3 Populasi dan Sampel ... 33

3.3.1 Populasi ... 33

3.3.2 Sampel ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.6 Kisi-kisi Kuesioner ... 35

3.7 Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...40

4.1 Hasil penelitan dan pembahasan ... 40

4.2 Tanggapan Responden terhadapa arti dan manfaatnya ... 40

4.2.1 Mengetahui Visi dan Misi perpustakaan ... 41

4.2.2 Mengetahui fungsi perpustakaan... 42

4.2.3 Mengetahui tujuan perpustakaan ... 43

4.3 Membutuhkan Imformasi Di Perpustakaan ... 44

4.3.1 Membutuhkan Informasi ... 44

4.3.2 Menemukan Informasi ... 46

4.3.3 Menambah wawasan pengetahuan ... 47

(9)

4.4 Tertarik dengan perpustakaan ... 49

4.4.1 Memanfaatkan fasilitas ... 49

4.4.2 Kelengkapan Koleksi ... 50

4.4.3 Wifi ... 51

4.4.4 Menghemat biaya ... 52

4.5 Merasa Senang di perpustakaan ... 53

4.5.1 Suasana di dalam perpustakaan ... 53

4.5.2 Kecepatan menelusur Informasi ... 54

4.5.3 Kenyamanan Membaca ... 55

4.6 Dilayani dengan baik... 55

4.6.1 Sikap pustakawam ... 56

4.6.2 Pelayanan diperpustakaan ... 57

4.6.3 Sikap Pustakawan / ramah ... 58

4.6.4 Membantu pemustaka mencari informasi ... 59

4.6.5 Rangkuman Hasil Peneliti ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN Saran ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 69

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Minat Kunjung Pemustaka...27

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Berdasarkan Strata...34

Tabel 3.2 Penentuan Sampel Berdasarkan Srata...36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner...38

Tabel 4.1 Visi Dan Misi Dinas Perpustakaan...41

Tabel 4.2 Mengetahui fungsi perpustakaaN...42

Tabel 4.3 Mengetahui tujuan perpustakaan...43

Tabel 4.4 Membutuhkan informasi...44

Tabel 4.5 Menemukan Informasi...45

Tabel 4.6 Menambah wawasan pengetahuan...46

Tabel 4.7 Sarana pendidikan...47

Tabel 4.8 Memanfaatkan Fasilitas...48

Tabel 4.9 Kelengkapan Koleksi...49

Tabel 4.10 wifi...50

Tabel 4.11 Hemat Biaya...51

Tabel 4.12 Suasana Perpustakaan...52

Tabel 4.13 Kecepatan Menelusuri Informasi...53

Tabel 4.14 Kenyamanan Membaca...54

Tabel 4.15 Sikap Pustakawan...55

Tabel 4.16 Pelayanan... ...56

Tabel 4.17 Sikap Ramah...57

Tabel 4.18 Membantu pemustaka mencari informasi...58

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner...63 Lampiran II gambaran Umum Perpustakaan...70

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era teknologi saat ini, banyak kemajuan yang terjadi pada perpustakaan baik dari segi pelayanan, dan pengelolaannya. Salah satu kemajuan yang dapat dilihat yaitu banyaknya perpustakan yang sudah memakai repository, website dan OPAC sebagai layanan untuk mewujudkan peran, tujuan dan fungsi masing-masing sesuai kebutuhan pemustakanya. Perpustakaan merupakaan unit kerja yang menyimpan aneka koleksi bahan pustaka baik tercetak maupun terekam yang tersusun secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi yang dapat digunakan oleh pemustakanya. Selain sebagai salah satu pusat informasi, perpustakaan juga merupakan sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, dan pelestari khasanah budaya bangsa. Oleh karena itu, perpustakaan selalu memberikan berbagai layanan jasa yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan pemustaka mencari informasi secara cepat, tepat, dan akurat.

Menurut undang-undang No. 43 Tahun 2007 pasal 1 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Pada saat ini memperoleh informasi tidak hanya melalui buku tetapi juga bisa melalui internet. Sudah banyak perpustakaan yang menyediakan fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan untuk semua pemustaka secara gratis. Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang di dalamnya terdapat

(13)

kegiatan penghimpun, pengolahan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer dan lain- lain.

Ada beberapa jenis perpustakaan, diantaranya Perpustakaan umum, Perpustakaan khusus, Perpustakaan sekolah, Perpustakaan perguruan tinggi dan lain sebagainya. Dari berbagai jenis perpustakaan yang telah dipaparkan tersebut, perpustakaan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah perpustakaan umum.

Karena peneliti ingin membahas tentang perpustakaan umum yang terdapat di kabupaten Deli Serdang.

Perpustakaan umum merupakan gudang ilmu yang disediakan untuk masyarakat. Karena perpustakaan umum menyediakan berbagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi untuk semua orang. Dalam Public Library Manifesto yang dikeluarkan oleh UNESCO tahun 1950 antara lain dinyatakan bahwa perpustakaan umum harus memberikan layanan dan sumber informasi dan merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan untuk semua orang, terutama mereka yang terpinggirkan. Perpustakaan umum tersedia karena masyarakat umum, oleh khalayak umum dan untuk dinikmati masyarakat umum.

Perpustakaan umum ini terselenggara atas dasar kepentingan orang banyak yang dilakukan oleh pemerintah, dengan biaya yang berasal dari masyarakat misalnya pajak dan retribusi, yang harus dikembalikan kepada masyarakat melalui layanan umum tersebut. Perpustakaan umum memiliki tujuan utama yaitu

(14)

perpustakaan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka, menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, murah bagi masyarakat, serta membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan merupakan tempat tumpukan buku tanpa mengetahui ciri dan fungsi perpustakaan. Sehingga masyarakat enggan untuk datang ke perpustakaan, mereka lebih senang menelusur informasi dari internet. Padahal seperti yang kita ketahui bersama, tidak semua informasi yang ada di internet berisi informasi yang benar. Hal ini menjadi faktor yang dapat mempengaruhi tujuan dan fungsi perpustakaan, berdasarkan tingkat kunjungan pemustaka yang datang ke perpustakaan.

Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu perpustakaan yang disediakan untuk masyarakat umum kabupaten Deli Serdang. Dengan adanya perpustakaan ini diharapkan kepada masyarakat umum khususnya pemustaka yang ada di Deli Serdang untuk menambah minat baca.

karena selama ini minat baca selalu menjadi permasalahan di masyarakat umum.

Masih banyak masyarakat bahkan pelajar yang minat bacanya tergolong rendah.

Hal ini dikarenakan mereka menganggap bahwa kecerdasan seseorang bukan diukur dari banyaknya membaca tetapi dari pendidikan yang diberikan di sekolah atau di tempat lain.

Berdasarkan observasi awal peneliti pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang, Perpustakaan umum ini masih belum dimanfaatkan

(15)

dari perpustakaan tersebut sehingga tingkat kunjung masyarakat Deli Serdang sangat rendah hanya berjumlah 1,451 orang dalam satu tahun dan sedangkan anggota perpustakaan berjumlah 14232, dan selama ini minat kunjung pemustaka atau masyarakat Deli Serdang selalu menjadi permasalahan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang. Banyak masyarakat bahkan pelajar yang jarang sekali mengunjungi perpustakaan tersebut.

Sesuai dengan ketetapan Undang-undang tentang perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 pada pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam berbagai 3 media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayani.

Berdasarkan hal ini, maka penulis ingin meneliti tentang analisis tingkat kunjungan pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang. karena penulis ingin meneliti apakah tingkat minat kunjungan pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah "Analisis Tingkat Minat Kunjung Pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang".

(16)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat minat kunjungan pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat minat kunjungan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi khususnya teknologi yang digunakan dalam memberikan pelayanan prima kepada pengguna.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

a. Bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang

Menjadi masukan bagi pemangku kebijakan khususnya dalam pengambilan keputusan dalam penerapan, pengembangan dan mengevaluasi minat kunjung pemustaka.

b. Bagi peneliti selanjutnya

(17)

 Dapat dijadikan sebagai rujukan, sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya dengan topik yang sama agar dapat lebih dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan.

 Peneliti dapat menambah wawasan tentang Analisi Minat Kunjungan Pemusta Pada Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kabupaten Deli Serdang

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup pembahasan mengenai minat kunjung pemustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang. meliputi :

 Tahu arti dan manfaat perpustakaan,

 Membutuhkan informasi di perpustakaan,

 Tertarik dengan perpustakaan,

 Merasa senang di perpustakaan,

 Dilayani dengan baik.

(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang disediakan untuk melayani kebutuhan masyarakat umum dalam mencari informasi. Karena koleksinya bersifat umum, pengunjung yang dilayaninya adalah masyarakat umum yang berada di sekitar perpustakaan. lokasi perpustakaan umum beragam sesuai dengan heterogen masyarakat yang dilayaninya baik usia, Pendidikan, Pekerjaan (mata pencaharian), fisik, ras, dan sebagainya.

Siregar, Ahmad Ridwan yang dikutip dari Dian Sinaga (2004, 82) menyatakan bahwa Indonesia terdiri dari kurang lebih 13.000 pulau besar dan kecil dengan kondisi geografi dan suku bangsa yang beraneka ragam. Keaneka ragam ini akan melatar belakangi perbedaan jenis koleksi perpustakaan umum di tempat yang berbeda karena minat masyarakatnya pasti berbeda-beda pula. Hal ini dapat dilihat dari minimnya fasilitas yang dimiliki dan minimnya dana yang disediakan bagi pengelolaan perpustakaan umum.

Sulistyo Basuki (2000, 3) menyatakan bahwa perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang sepenuhnya dibiayai dana umum, harus dapat diakses bagi semua anggota masyarakat. Gedung perpustakaan harus memiliki letak yang baik, Fasilitas ruang baca dan belajar yang baik, teknologi yang memadai serta jam buka yang memungkinkan anggota masyarakat mengunjunginya.

(19)

Sedangkan Pengertian perpustakaan umum menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 ;3) adalah Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda kenggotaan dari perpustakaan tersebut.

Menurut Sutarno NS (2008, 09) juga menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah lembaga layanan publik yang berada di kawasan masyarakat.

Sebuah unit layanan yang dikembangkan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat tersebut. Tujuannya untuk memberikan layanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan informasi, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan rekreasi kepada semua lapisan masyarakat.

2.1.1 Jenis-jenis Perpustakaan

Dapat diketahui bersama bahwa perpustakaan juga mempunyai beberapa jenis. Yang membedakan jenis-jenis perpustakaan tersebut adalah tujuan perpustakaannya, koleksi yang tersedia, masyarakat yang dilayani, dan badan atau pihak yang berwenang menyelenggarakan perpustakaan.

Menurut IFLA (Internasional Federation of Library Association) jenis- jenis perpustakaan dikelompokan menjadi 8 diantaranya :

1. Perpustakaan Nasional (National Library)

(20)

Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang didirikan di ibukota negara dan merupakan perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan yang ada di negara tersebut. Perpustakaan Nasional Indonesia didirikan di Jakarta dengan fungsi sebagai:

a. Pusat Referensi Nasional

Dalam fungsi ini perpustakaan nasional harus mampu menjawab pertanyaan apa saja, oleh siapa saja yang ada hubungannya dengan Indonesia.

b. Perpustakaan Deposit

Dalam hal ini perpustakaan nasional mempunyai tugas dan bertanggungjawab untuk melestarikan seluruh penerbitan yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri yang mengenai Indonesia.

Untuk menjamin terkumpulnya semua penerbitan yang ada di Indonesia, maka perlu adanya Undang-undang Karya Cetak (Deposit Act) yang mewajibkan semua penerbit untuk mengirimkan terbitan terbarunya kepada Perpustakaan Nasional sebanyak dua eksemplar.

Tetapi Undang-undang hak cipta di Indonesia baru saja diakui yaitu pada bulan Agustus 1990. Maka Perpustakaan Nasional Indonesia pun baru dapat melaksanakan fungsinya sebagai perpustakaan deposit. Hal ini juga harus mendapat dukungan dan kesadaran yang tinggi dari pihak penerbit bahan pustaka akan pentingnya arti deposit itu untuk melestarikan semua penerbitan di negara kita.

(21)

Perpustakaan Nasional pada beberapa waktu yang lalu berada di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi sekarang telah diakui sebagai lembaga Pemerintahan Non Departemen dan bertanggungjawab langsung kepada pemerintah.

2. Perpustakaan Umum (Public Library)

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan Umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya. Fungsi perpustakaan umum diantaranya:

1. Pusat Informasi :

menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat pemakai 2. Preservasi kebudayaan :

menyimpan dan menyediakan tulisantulisan tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan kebudayaan di masa yang akan datang.

3. Pendidikan : mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan penelitian.

(22)

4. Rekreasi : dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu luang. Tujuan dari perpustakaan umum adalah untuk memberikan kesempatan bagi umum membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan lebih baik. Perpustakaan umum menyediakan sumber informasi yang cepat, murah dan tepat mengenai topik-topik yang sedang hangat dalam masyarakat maupun topik yang berguna bagi mereka. Selain itu perpustakaan umum membantu warga mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tujuan lain, perpustakaan umum juga berfungsi sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum pusat utama kehidupan utama budaya masyarakat sekitarnya dan menumbuhkan apresiasi budaya.

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)

Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang diselenggarakan untuk mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan dan mendaya gunakan bahan pustakanya untuk menunjang pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi diantaranya :

1. Pusat dari semua program pendidikan Universitas, yaitu perpustakaan harus mampu membantu dan menjadi pusat kegiatan akademis lembaga pendidikannya.

(23)

2. Pusat alat-alat bahan peraga pengajaran atau instructional material center untuk membantu jalannya perkuliahan serta praktikumpraktikum (misalnya: film, filmstrip, slide, bahan-bahan lainnya, ruang konferensi/diskusi, dan bantuan tenaga-tenaga ahli perpustakaan).

3. Clearing house (pusat pengumpulan/penyimpanan) bagi semua penerbit dari dan tentang daerahnya ataupun dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.

4. Social centre dan pusat kegiatan kultural masyarakat setempat. Para pengunjung perpustakaan tidak hanya terdiri atas mahasiswa, pengajar, dan para pegawai lembaga saja, melainkan termasuk pula orang-orang di luar lingkungan perguruan tinggi yang bersangkutan.

4. Perpustakaan Sekolah (School Library)

Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mengawetkan bahan pustkanya untuk menunjang usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah. Masyarakat pemakainya ialah para siswa, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya. Fungsi perpustakaan diantaranya :

1. Menunjang kegiatan belajar dan mengajar.

2. Merupakan sarana pengembangan bakat dan keterampilan.

3. Pusat media sekolah.

4. Sarana penelitian sederhana.

5. Sarana rekreasi.

(24)

5. Perpustakaan Khusus (Special Library)

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh kantor atau instansi yang tujuannya adalah untuk untuk menunjang kegiatan kantor atau instansi dimana perpustakaan itu berada. Fungsi perpustakaan khusus diantaranya :

1. Untuk keperluan perencanaan, penagambilan keputusan dan pemecahan persoalan.

2. Untuk kebutuhan riset dan pengembangan para staf yang terlibat dalam berbagai tugas penelitian dan pengembangan.

3. Untuk kepentingan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh kantor dan instansi tersebut.

4. Sebagai tempat pemeliharaan dan perawatan dokumen dari kantor atau instansi yang bersangkutan.

6. Perpustakaan Wilayah

Perpustakaan wilayah yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan berkedudukan di setiap ibu kota Propinsi, bertugas mengumpulkan serta melestarikan semua penerbitan daerah yang bersangkutan. Fungsi perpustakaan wilayah diantaranya :

1. Sebagai perpustakaan referensi di wilayahnya.

2. Merupakan perpustakaan deposit yang bertugas mengumpulkan semua penerbitan di daerahnya.

5. Merupakan suatu badan yang bertugas membuat bibliografi 4. Merupakan pusat kerjasama antar perpustakaan daerah

(25)

6. Mempunyai wewenang untuk membina perpustakaan-perpustakaan yang ada di daerahnya.

7. Perpustakaan Keliling

Perpustakaan keliling pada prinsipnya merupakan perluasan dari pelayanan perpustakaan umum. Perpustakaan keliling adalah merupakan jenis perpustakaan yang dalam memberikan pelayanan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan mengunjungi pemakai. Fungsi perpustakaan keliling diantaranya :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah, khususnya di daerah pedesaan dan daerah terpencil.

2. Pemerataan pengembangan pendidikan.

3. Sebagai media penerangan bagi masyarakat

4. Memasyatakatkan perpustakaan dadn minat baca di kalangan masyarakat.

Ada pula dalam Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Tahun 2009 Tentang Standar Nasional Perpustakaan, disebutkan perpustakaan berdasarkan jenis dan kepemilikan mencakup:

1. Perpustakaan nasional 2. Perpustakaan pemerintah 3. Perpustakaan provinsi

4. Perpustakaan kabupaten/kota 5. Perpustakaan kecamatan 6. Perpustakaan desa/kelurahan

(26)

7. Perpustakaan sekolah/madrasah 8. Perpustakaan perguruan tinggi 9. Perpustakaan khusus

10. Perpustakaan keluarga 11. Perpustakaan pribadi

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan memiliki tujuan masing-masing dalam mewujudkan visi misinya. Begitu halnya dengan perpustakan umum, Tasmilah (1996, 18) menyatakan bahwa beberapa tujuan perpustakaan umum, diantaranya :

 mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan umum;

 mengembangkan kemampuan mencari, mengelola dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum;

 mendidik masyarakat agar dapat memanfaatkan perpustakaan secara efektif dan efesien;

 melekatkan dasar-dasar ke arah mandiri; dan

 memupuk minat baca dan menumbuhkan apresiasi dan imajinasi masyarakat.

Sedangkan Sulistyo Basuki (1991, 46) menyatakan bahwa Perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama, diantaranya :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.

(27)

Peningkatan ini bukan hanya pada segi ekonominya tapi juga kehidupan moral dan spiritual masyarakat.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat.

Terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembanghkan dengan bantuan bahan pustaka. Tujuan ini berkaitan dengan fungsi edukatif dari umum yaitu melalui koleksinya, masyarakat setempat memperoleh pendidikan berkesinambungan atau pendidikan seumur hidup.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya. Ceramah. Pemutaran film, dan penyedia informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan. Kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya. Disni umum harus selektif dalam memilih sumber informasi yang akan disajikan koleksi, jangan sampai sumber inforami tersebut menimbulkan dampak budaya yang negatif bagi masyarakat yang dilayaninya.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan umum adalah Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik, Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi

(28)

masyarakat, Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, Dan bertindak selaku agen kultural.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Secara umum perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan, menata, mengolah, menyimpan, melestarikan, merawat, dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk. Baik berupa media tercetak, seperti buku, jurnal, hasil penelitian, skripsi, tesis, koran, serta majalah dan media noncetak, seperti CD-ROM, jurnal elektronik, CD, disket, dan kaset.

Dalam pasal 3 UU No.43 2007 disebutkan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Fungsi pendidikan diwujudkan dengan perpustakaan yang mampu meningkatkan kegemaran membaca penggunanya. Fungsi penelitian diterapkan dengan menyediakan pelayanan untuk pemakai dalam memperoleh informasi sebagai bahan rujukan untuk kepentingan penelitian. Fungsi pelestarian yaitu sebagai tempat melestarikan bahan pustaka (bahan pustaka merupakan sumber ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya). Fungsi informasi diterapkan dengan menyediakan sumber-sumber pustaka yang lengkap dan bermutu. Fungsi rekreasi diterapkan dengan menyediakan buku hiburan dan tata ruang yang bersifat rekreatif. Selain fungsi-fungsi tersebut, ada pula fungsi sosial, yang diartikan sebagai wadah sosialisasi antar pengunjung dalam memperoleh informasi.

(29)

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi.

Dengan adanya fungsi dari perpustakaan diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

2.2 Minat Kunjung Pemustaka

Minat kunjung merupakan perasaan senang atau suka dari seseorang terhadap suatu objek. ketertarikan seseorang terhadap suatu objek membuat rasa ingin lagi untuk terus berkunjung. Sebagai contoh di perpustakan, pengguna tertarik dengan koleksi perpustakaan dan pelayanan di perpustakaan sangat baik membuat pengguna merasa nyaman dan tenang di dalam perpustakaan, hal ini yang membuat minat pengguna untuk terus berkunjung ke perpustakaan. Karena pengguna merasa bahwa kebutuhan dalam informasinya terpenuhi.

Menurut Bafadal ,Marksheffe (2001, 192) menyatakan bahwa minat sering pula disebut “interest”. Minat bisa dikelompokkan sebagai sifat atau sikap (traits or attitude) yang memiliki kecenderungan-kecenderungan atau tendensi tertentu.

Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai pembawaan tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari dan dikembangkan. Marksheffe juga menjelaskan sebagai berikut:

1. minat bukan hasil pembawaan manusia, tetap dapat dibentuk atau diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan;

2. minat itu bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak;

(30)

3. secara sempit, minat itu diasosiasikan dengan keadaan social seseorang dan emosi seseorang;

4. minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarahkan kepada kelakuan atau tabiat manusia.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa minat adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara terus menerus dengan sepenuh hati sehingga merasa puas.

Menurut Mahmud Dimyati (1998, 7) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi minat seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Kondisi fisik

Keadaan jasmani dan kondisi yang baik akan mempengaruhi minat yang lebih tinggi. Namun setelah adanya peristiwa, sehingga mengakibatkan seseorang mengalami cacat jasmani maka orang tersebut akan berubah minat belajarnya sehingga lebih suka kepada hal-hal yang lebih sesuai dengan kondisi dirinya.

2. Keadaan psikis

Perubahan psikis seseorang mempengaruhi minat terhadap suatu bidang studi tertentu. Misalnya dengan gangguan jasmani dan rohaninya, maka akan mempengaruhi keinginan yang berbeda.

3. Lingkungan sosial

Lingkungan atau alam sekitar akan mempengaruhi minat meskipun dalam waktu yang relatif lama.

(31)

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi minat seseorang dipengaruhi 3 hal, yaitu kondisi fisik, kondisi psikis dan lingkungan sosial.

Sedangkan kunjungan dapat diartikan sebagai berkunjung, datang, atau dapat juga diartikan menjenguk. Menurut Poerwadarminta (2011, 635) menyatakan bahwa kunjungan berasal dari kata kunjung yang mendapat akhiran - an memiliki makna hal perbuatan mengunjungi atau berkunjung. Di dalam perpustakaan, kunjungan merupakan faktor penentu keberhasilan visi misi dan tujuan perpustakaan. Seperti yang kita ketahui bahwa perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang sering dikunjungi oleh pengguna dengan memberikan layanan secara maksimal. Jadi agar dapat dimanfaatkan dan dikunjungi dengan baik perpustakaan harus menyediakan fasilitas dan layanan yang baik kepada pemustaka, misalnya dengan koleksi yang memadai dan mutakhiran atau tidak ketinggalan zaman.

Menurut Darmono (2001, 182) menyatakan bahwa minat kunjung pemustaka merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. Minat kunjung ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk datang dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan terutama membaca koleksi perpustakaan. Minat kunjung sangat erat kaitannya dengan minat baca dan keterampilan membaca.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa minat kunjung pemustaka adalah keinginan seseorang mengunjungi perpustakaan untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan perpustakaan dalam waktu tertentu.

(32)

Menurut Sutarno (2003, 118) menyatakan bahwa beberapa hal yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan adalah sebagai berikut:

a. Adanya jarak antara perpustakaan dan masyarakat

Antara masyarakat dan perpustakaan seolah-olah berjalan sendiri.

Perpustakaan belum mampu menyentuh masyarakat, sebaliknya masyarakat belum memahami arti dan kegunaan perpustakaan.

b. Adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi antar perpustakaan dan masyarakat merupakan hal yang penting. Jika antara perpustakaan dan masyarakat tidak ada informasi dan komunikasi, maka keduanya tidak ada kalian atau hubungan.

c. Respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah

Respon dan perhatian masyarakat yang rendah terhadap perpustakaan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketidaktahuan masyarakat akan letak perpustakaa, kegunaan perpustakaan, bagaimana cara menjadi anggoata perpustakaan, dan lain sebagainya.

d. Persepsi masyarakat yang keliru terhadap perpustakaan

Masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok, yang menyebabkan sikap pandangan, cara berfikir, wawasan, serta persepsi terhadap perpustakaan yang berbeda.

e. Minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif rendah f. Tingkat kesibukan atau waktu yang terbatas

(33)

Kesibukan sehari-hari dan terbatasnya waktu untuk berkunjung ke perpustakaan menyebabkan masyarakat belum maksimal memanfaatkan layanan perpustakaan.

Untuk mampu mengatasi berbagai hambatan yang disebutkan, perpustakaan harus mengetahui apa saja yang membuat pemustaka ingin datang ke perpustakaan. Sutarno (2003, 123) menyatakan bahwa sebab masyarakat/pemustaka minat berkunjung ke perpustakaan jika mereka :

a. Tahu arti dan manfaatnya

Tugas perpustakaan adalah menyediakan kebutuhan pemustaka untuk mencari informasi baik dari segi koleksi, fasilitas, sarana dan prasarana.

Jika semua itu sudah terpenuhi dengan baik maka minat berkunjung pemustaka akan semakin meningkat. Tetapi banyak pemustaka masih belum mengerti untuk apa perpustakaan itu dibangun dan mereka masih beranggapan bahwa perpustakaan hanya untuk tempat menyimpan buku- buku saja. Sehingga pemustaka enggan memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan bijak, mereka lebih memilih menggunakan gadget utk mencari informasi yang dibutuhkan.

b. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan

Dalam kehidupan yang serba digital ini, semua orang pasti membutuhkan informasi untuk menambah wawasan pengetahuan. informasi – informasi tersebut dapat diperoleh dari mana saja. baik itu dari gadget, televisi, radio, surat kabar dan lain-lain. Akan tetapi banyak informasi yang diperoleh masih belum tentu kebenarannya. Apa lagi informasi yang

(34)

bersifat pendidikan, contohnya : tugas kuliah, tugas sekolah dan bahan mengajar guru/dosen. Untuk memenuhi kebutuhan ini, para pemustaka harus memanfaatkan perpustakaan agar mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.

c. Tertarik dengan perpustakaan

Salah satu faktor yang menjadi rendahnya tingkat berkunjung pemustaka adalah kurangnya ketertarikan pemustaka terhadap perpustakaan.

Pemustaka enggan berkunjung karena melihat kondisi dan fasilitas yang disediakan perpustakaan kurang memadai. Sehingga pemustaka merasa tidak tertarik berkunjung dan mereka beranggapan tidak akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan di perpustakaan.

d. Merasa senang dengan perpustakaan

Untuk dapat meningkatkan minat berkunjung pemustaka, perpustakaan harus mengetahui kebutuhan pemustaka dalam mencari informasi.

Contohnya dengan menyediakan koleksi yang lengkap dan terupdate, menyediakan wifi free untuk mengakses informasi, memberikan suasana yang nyaman dan kondusif dalam ruang baca, serta membantu pemustaka mencari informasi yang dibutuhkan. Jika hal ini sudah dilakukan dengan baik maka pemustaka akan merasa senang dan terus ingin kembali berkunjung ke perpustakaan.

e. Dilayani dengan baik

Terkadang pemustaka masih enggan untuk berkunjung ke perpustakaan karena mereka tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari pustakawan

(35)

dan staf perpustakaan. Banyak pustakawan atau staf yang bekerja masih belum bersikap baik kepada pemustaka sehingga pemustaka merasa tidak betah dan merasa jengkel berada di perpustakaan. Padahal dalam etika pustakawan semua staf perpustakaan harus melayani dan membantu pemustaka dengan baik dalam mencari informasi. hal ini sangat mempengaruhi tingkat berkunjung pemustaka ke perpustakaan.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan, diantaranya : Adanya jarak antara perpustakaan dan masyarakat, Adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi, Respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah, Persepsi masyarakat yang keliru terhadap perpustakaan, Minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif rendah, dan Tingkat kesibukan atau waktu yang terbatas. Dan untuk mengatasi berbagai hambatan yang disebutkan, perpustakaan harus mengetahui apa saja yang membuat pemustaka ingin datang ke perpustakaan. Diantaranya : Tahu arti dan manfaatnya, Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan, Tertarik dengan perpustakaan, Merasa senang di perpustakaan dan Dilayani dengan baik.

Sasaran atau target utama dalam penyelenggaraan perpustakaan adalah pengguna/pemustaka perpustakaan. Jumlah pemustaka yang memanfaatkan layanan perpustakaan merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui perpustakaan tersebut berhasil atau tidak dalam memberikan layanan informasi.

Perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh fasilitas maupun

(36)

layanannya oleh pemustaka, maka dapat dikatakan perpustakaan telah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Erhana (2008:2) menyatakan bahwa rendahnya tingkat kunjungan ke perpustakaan tentu karena berbagai sebab. Tapi, itu bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan suatu tindakan agar perpustakaan menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa Perpustakaan harus menyediakan sarana baik yang bersifat buku, ruang maupun, perlengkapan agar masyarakat dapat merasa puas dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

Menurut Dahlan (2006, 6) menyatakan bahwa beberapa hal yang mendorong pemustaka betah berada di perpustakaan adalah rasa nyaman, keadaan lingkungan fisik yang memadai, keadaan lingkungan sosial yang kondusif, dan layanan terakses secara online.

Darmono (2001, 183) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat kunjung, diantaranya :

1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas tempat dan kondisi yang ingin dikunjungi

2. Keadaan lingkungan yang menarik serta fasilitas yang memadai.

3. Keadaan lingkungan sosial yang ramah juga kondusif. Artinya keamanan dan kenyamanan harus diutamakan.

4. Tersedianya kebutuhan yang diinginkan.

5. Berprinsip bahwa berkunjung ke perpustakaan merupakan gaya.

(37)

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat kunjung, diantaranya : rasa ingin tahu, keadaan lingkungan, keadaan lingkungan sosial, tersedianya kebutuhan, dan berprinsip bahwa berkunjung ke perpustakaan merupakan gaya.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa yang membuat pemustaka betah di dalam perpustakaan adalah rasa nyaman berada di dalam perpustakaan, keadaan lingkungan fisik yang memadai, keadaan lingkungan sosial yang kondusif, dan layanan terakses secara online serta gratis.

Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa minat kunjung pemustaka adalah keinginan pemustaka atau pengguna melakukan kunjungan ke perpustakaan untuk mencari kebutuhan informasi dan memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan. Dan ada beberapa faktor yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan, diantaranya : adanya jarak antara perpustakaan dan masyarakat, adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi, respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah, persepsi masyarakat yang keliru terhadap perpustakaan, minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif rendah, dan tingkat kesibukan atau waktu yang terbatas.

Maka untuk mengatasi berbagai hambatan yang disebutkan, perpustakaan harus mengetahui apa saja yang membuat pemustaka ingin datang ke perpustakaan.

diantaranya : tahu arti dan manfaatnya, mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan, tertarik dengan perpustakaan, merasa senang di perpustakaan dan dilayani dengan baik. Selain itu ada juga faktor yang mempengaruhi minat

(38)

untuk mampu mendorong bangkitnya minat kunjung, ada beberapa faktor yang harus dilakukan. Diantaranya : rasa ingin tahu yang tinggi atas tempat dan kondisi yang ingin dikunjungi, keadaan lingkungan yang menarik serta fasilitas yang memadai, keadaan lingkungan sosial yang ramah juga kondusif, tersedianya kebutuhan yang diinginkan dan berprinsip bahwa berkunjung ke perpustakaan merupakan gaya.

Tabel 2.1 Minat Kunjung Pemustaka

No Indikator Sub Indikator Penjelasan Sub Indikator 1 Tahu arti dan

manfaatnya

- Mengetahui visi dan misi

perpustakaan

Setiap instansi, lembaga atau organisasi pendidikan pasti memiliki visi dan misi masing-masing. Visi dan misi tersebut yang nantinya menentukan kemana arah tujuan instansi atau organisasi dan sejenisnya didirikan. Tanpa adanya visi dan misi yang jelas maka sebuah organisasi tidak akan memiliki esensi mengapa organisasi tersebut ada. Meskipun memiliki tujuan, namun jika tidak memiliki visi dan misi maka meski tujuan tersebut tercapai namun hakikat dari pencapaian tujuan tersebut tidak ada inilah pentingnya visi dan misi.

- Mengetahui fungsi perpustakaan

Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi. Tetapi banyak masyarakat masih belum paham dengan fungsi dari perpustakaan. Sehingga masyarakat masih enggan datang ke perpustakaan. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa fungsi perpustakaan hanya sebagai tempat untuk berkumpul dengan teman saja.

- Mengetahui tujuan perpustakaan

Secara umum tujuan perpustakaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara membaca, tapi minat baca anak bangsa pada saat ini masih sangat rendah. Sehingga perpustakaan masih susah untuk dapat mewujudkan tujuannya.

- Mengetahui Sebagian dari pemustaka masih belum

(39)

perpustakaan perpustakaan, sehingga membuat pemustaka enggan untuk berkunjung ke perpustakaan karena beranggapan bahwa perpustakaan didirikan tidak ada manfaat baginya.

2 Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan

- Membutuhkan informasi

Setiap orang pasti membutuhkan informasi, informasi dapat diperoleh darimana dan kapan saja. Tetapi banyak juga informasi yang masih diragukan kebenarannya. Contohnya : berita yang ada di internet dan acara gosip di televisi. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya maka harus berkunjung ke perpustakan. Karena perpustakaan menyediakan informasi yang akurat.

- Menambah wawasan pengetahuan

Banyak pemustaka berkunjung ke perpustakaan bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan mengerjakan tugas yang diberikan dosen/guru. Maka dengan membaca koleksi yang ada di perpustakaan, secara otomatis pemustaka sudah mendapatkan informasi baru.

- Sarana pendidikan

Salah satu fungsi dari perpustakaan adalah sarana pendidikan, karena kebanyakan koleksi perpustakaan menyediakan bahan-bahan pembelajaran. Baik itu untuk dosen, guru, mahasiswa, siswa dan masyarakat.

3 Tertarik dengan perpustakaan

- Memanfaatkan fasilitas

Salah satu tujuan pemustaka berkunjung ke perpustakaan adalah untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan. Maka dari itu perpustakaan harus menyediakan fasilitas yang baik untuk membuat pemustaka tertarik berkunjung.

- Kelengkapan koleksi

Pemustaka tertarik berkunjung ke perpustakaan jika koleksi yang disediakan lengkap. Jika koleksi perpustakaan lengkap, akan membuat pemustaka merasa senang karena dapat memenuhi kebutuhan informasinya.

- Hemat biaya Manfaat dari berkunjung ke perpustakaan adalah menghemat biaya bagi pemustaka.

Karena perpustakaan memberikan layanan gratis kepada pemustaka. Contohnya : menyediakan wifi gratis untuk pemustaka yang ingin menelusur informasi.

4 Merasa senang di

- Suasana di dalam

Suasana perpustakaan termasuk faktor yang membuat pemustaka ingin berkunjung.

(40)

yang nyaman agar pemustaka betah berada di dalam. Contohnya : menyediakan AC atau kipas angin, ruang baca yang bersih, dan penataan koleksi yang rapi.

- Kecepatan menelusur informasi

Pemustaka akan merasa senang di perpustakaan jika diberikan layanan online untuk menelusur informasi dengan cepat.

Sehingga pemustaka dapat menghemat waktu dan biaya.

- Kenyamanan membaca

Setiap pengguna perpustakaan pasti ingin mendapatkan kenyamanan dalam membaca agar lebih fokus untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Contoh dalam kenyamanan membaca adalah menciptakan ruang baca yang kondusif dan tidak berisik.

5 Dilayani dengan baik

- Sikap pustakawan

Untuk memberi layanan prima terhadap pemustaka, pustakawan harus menjaga sikap dalam melayani pemustaka yang beraneka ragam. Sikap yang harus dilakukan pustakawan tehadap pemustaka adalah sebagai berikut :

1. Sabar

Sikap ini sangat penting karena terkadang banyak pemustaka yang terus memaksa pustakawan untuk membantunya dalam mencari informasi.

2. Ramah

Pustakawan dituntun untuk selalu bersikap ramah terhadap pemustaka, sekalipun pustakawan sangat membenci pemustaka tersebut.

3. Etika / sopan santun

Tidak hanya dokter, guru dan profesi lainnya yang mempunyai kode etik, pustakawan juga mempunyai kode etik yang harus dijaga dan pustakawan harus bersikap profesional dalam menjalankan kode etik tersebut.

4. Ikhlas

Dalam melayani pemustaka, pustakawan harus bersikap ikhlas dalam membantu mencari informasi tanpa harus meminta imbalan.

- Pelayanan Untuk membuat pemustaka tetap terus

(41)

salah satu faktor. Pelayanan yang diberikan pustakawan menentukan minat berkunjung pemustaka untuk tetap berkunjung.

- Membantu pemustaka mencari informasi

Terkadang masih ada pemustaka yang masih bingung dalam mencari informasi di perpustakaan, maka disinilah peran pustakawan. Pustakawan harus membantu pemustaka dengan baik, ikhlas, bersikap ramah dan lebih mengutamakan etika.

2.3 Pemustaka

Pemustaka merupakan sebutan untuk orang yang memanfaatkan perpustakaan sebagai mencari informasi yang dibutuhkan dan melakukan transaksi di perpustakaan. Contoh transaksi di perpustakaan adalah peminjaman, pengembalian dan perpanjangan bahan koleksi.

Sebelum adanya istilah pemustaka, pengguna atau pemakai adalah istilah yang sering digunakan di perpustakaan. Menurut UU RI No.43 tahun 2007 menyatakan bahwa pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Sedangkan Menurut Sutarno NS (2008, 150) menyatakan bahwa pemustaka adalah pengunjung, anggota dan pemakai perpustakaan. Sedangkan pemakai perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif mengunjungi dan memanfaatkan layanan dan fasilitas perpustakaan.

Walaupun demikian menurut Suwarno (2009, 80) menyatakan bahwa pemustaka adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik bahan

(42)

Dari pendapat di atas secara keseluruhan dapat diketahui bahwa pemustaka adalah pengguna pengunjung yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan dan berbeda dengan pemakai perpustakan yang mempunyai arti sekelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif mengunjungi dan memanfaatkan layanan dan fasilitas perpustakaan

(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang sistematis, terstruktur dan tersusun dari awal hingga akhir penelitian. Jangka waktu penelitian kuantitatif tidak terlalu lama karena data yang dikumpulkan menggunakan sistem kuesioner, sehingga bila seluruh kuesioner telah terkumpul dan dilakukan kegiatan analisis data dan telah didapatkan hasil untuk disimpulkan maka penelitian telah selesai.

Menurut Emzir (2009, 28) menyatakan bahwa pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.

Sehingga dalam penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya

Sedangkan Sugiyono (2009, 14) menyatakan bahwa pendekatan kuantitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel

(44)

pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa metode kuantitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dengan cara menggunakan sistem kuesioner yang diambil dari sampel dan populasi yang dipilih secara random. Dalam pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang, tepatnya di Jl. Mawar No. 12 Lubuk Pakam 20514.

3.3 Populasi dan Sampel

Salah satu bagian dari desain penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Berikut merupakan penjabaran mengenai populasi dan sampel dari penelitian ini.

3.3.1 Populasi

Di dalam melakukan penelitian, salah satu faktor penting yang harus ada adalah populasi. Populasi merupakan objek keseluruhan yang akan diteliti.

Adapun sampel akan diambil dari jumlah populasi yang ada.

(45)

Menurut Arikunto (2006, 130) “populasi adalah keseluruhan objek atau subjek penelitian”. Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah pemustaka yang Terdaftar sebagai Pengguna Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang Sampai dengan Tahun 2017 sebanyak 1.451 orang .

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Berdasarkan strata

Pengunjung Jumlah Populasi

1.Pelajar SMA/Sederajat 2.Mahasiswa

3. Masyarakat

686 493 272

JUMLAH 1,451

3.3.2 Sampel

Menurut Erlina92011,81)”Apabilapenelitian keseluruhan populasi tidak memungkinkan, maka penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan sebahagian dari elemen populasi atau mengambil sampel sebagai objek penelitian.Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”

(46)

Untuk menentukan smpel dalam penelitian ini,penulis menggunakan rumus Slovin yaitu :

𝑛 =1+𝑁𝑒N 2 Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan sebesar 10%

Sesuai dengan rumus diatas, maka sampel penelitian adalah

n = 1.451

1 + 1.451(0.1)2

n = 1.451

1 + 1.451(0.01)

n = 93.55 orang dibulatkan menjadi 94

Berdasarkan perhitungan di atas jumlah sampel penelitian ini sebanyak 94 orang.Karena Populasi penelitian berstara, maka teknik penentuan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling.

Menurut Sugiono (2005,81), ‘’propotionate stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogeny dan berstrata secara proposional.’’

Sehingga dapat diketahui jumlah sampel yang ditentukan adalah sebagai berikut:

(47)

Tabel 3.2 Penentuan Sampel Berdasarkan Strata

Pengunjung Populasi Rumus Jumlah

Pelajar

SMA/Sederajat 686 Orang

686

1,451x94=44,44 44

Mahasiswa 493 Orang

493

1,451x94 = 31,93 32 Masyarakat 272 Orang

272

1,451x94 =17,62 18

Total 1,451 Orang Jumlah 94

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner, yang diberikan kepada responden, pemustaka yang ada di Dinas Perpustakan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang.

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(48)

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari obyek-obyek penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang telah dikumpulkan menggunakan kuesioner.

2. Data skunder merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan berupa data teoritis yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu jurnal, buku, tesis dan lainnya.

3.6 Kisi-Kisi Kuesioner

Kuesioner yang dilakukan yaitu dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden yang kemudian dijawab oleh responden dengan cara memilih jawaban yang telah tersedia. Untuk memudahkan dalam penyusunan angket, maka terlebih dahulu menetapkan kisi kisi kuesioner yang terdiri dari variabel, indikator yang diukur, nomor item dan jumlah kuesioner.

Tidak ada patokan tertentu dalam menentukan jumlah butir angket.

Menurut Arikunto (2006, 131), untuk menentukan jumlah pertanyaan angket, pertimbangannya adalah:

Semua indikator sudah terwakili dalam pertanyaan, sekurang kurangnya satu. Jika indikator yang diungkap tidak terlalu banyak, setiap indikator setidaknya ditanyakan lebih dari satu kali. Yang penting adalah bahwa jumlah pertanyaannya jangan terlalu banyak sehingga waktu yang digunakan untuk mengisi hanya kurang lebih satu jam saja.

(49)

Untuk memudahkan penyusunan kuesioner penelitian ini, di bawah ini dibuat kisi kisi kuesioner.

Tabel 3-1: Kisi Kisi Kuesioner

3.7 Analisis Data

Dalam menganalisis data yang diperoleh maka penulis menggunakan metode deskriptif, setelah penyebaran angket selesai maka peneliti menganalisis jawaban dari semua responden. Untuk menghitung persentase digunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut dijelaskan oleh Arikunto (2000, 349)

𝑃 =nf x 100%

Keterangan:

P = Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh (frekuensi) n= Jumlah Responden

Variabel Indikator Nomor Item Jumlah

Minat Kunjung Pemustaka

Tahu arti dan manfaatnya 1, 2, 3 3 Membutuhkan informasi di

perpustakaan 4, 5, 6, 7 4

Tertarik dengan perpustakaan 8, 9, 10, 11 4 Merasa nyaman di perpustakaan 12, 13, 14 3 Dilayani dengan baik 15, 16, 17, 18 4

JUMLAH 18

(50)

Penafsiran data dan hasil distribusi terhadap jawaban angket dilakukan dengan menggunakan pedoman penafsiran data dikemukakan oleh Arikunto (2000, 57) sebagai berikut :

0,00% : Tidak ada

1,00% - 24,99% : Sebagian kecil 25,00% - 49,99% : Hampir setengahnya

50,00% : Setengahnya

50,01% - 74,99% : Sebagian besar 75,00% - 99,99% : Pada umumnya

100% : Seluruhnya

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan jawaban responden yang didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner sebanyak 94 eksamplar dan jumlah populasi yaitu 1,451 orang.

Sebanyak 94 kuesioner yang disebarkan terisi semua. Berdasarkan hal tersebut, maka jumlah populasi yaitu 1,451 orang. Jadi, dari 94 sampel responden tersebut, peneliti akan memaparkan jawaban responden dalam bentuk tabel. Sebelum memaparkan jawaban responden baik tentang kualitas layanan maupun pemanfaatan koleksi.

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Arti Dan Manfaatnya Perpustakaan

Tugas perpustakaan adalah menyediakan kebutuhan pemustaka untuk mencari informasi baik dari segi koleksi, fasilitas, sarana dan prasarana. Jika semua itu sudah terpenuhi dengan baik maka minat berkunjung pemustaka akan semakin meningkat. Tetapi banyak pemustaka masih belum mengerti untuk apa perpustakaan itu dibangun dan mereka masih beranggapan bahwa perpustakaan hanya untuk tempat menyimpan buku-buku saja. Sehingga pemustaka enggan memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan bijak, mereka lebih memilih menggunakan gadget utk mencari informasi yang dibutuhkan.

(52)

4.2.1 Mengetahui Visi Dan Misi Dari Dinas Perpustakaan

Tanggapan responden terhadap visi misi Dinas Perpustakaan dapat di lihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Visi Dan Misi Dinas Perpustakaan Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

(F)

Persentase (%) Apakah anda

mengetahui visi dan misi dari Dinas

Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang ?

a. Sangat tahu 8 8,5%

b. Tahu 6 6,4%

c. Kurang tahu 58 61,7%

d. Tidak tahu 22 23,4%

Berdasarkan Tabel 4.1, bahwa responden yang menjawab sangat tahu Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten deli serdang sebanyak 8 responden (8,5%) , responden yang menjawab tahu sebanyak 6 orang (6,4%), responden yang menjawab kurang tau sebanyak 58 orang (61,7%) dan responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 22 orang responden (23,4%).

Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan kurangnya mensosialisasikan visi dan misi pada pemustaka sehingga sebagian besar responden (70,2%) menyatakan Kurang tahu visi dan misi Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang dan sebagian kecil (23,4%) merasa tidak tahu.

(53)

4.2.2 Mengetahui fungsi perpustakaan

Tanggapan responden terhadap Mengetahui fungsi perpustakaan dapat di lihat pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Mengetahui fungsi perpustakaan Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

(F)

Persentase (%) Apakah anda

mengetahui fungsi dari Dinas

Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang ?

a.Sangat tahu 7 7,4%

b.Tahu 2 2,1%

c. Kurang Tahu 63 67%

d. Tidak Tahu 22 23,4%

Berdasarkan Tabel 4.2, bahwa responden yang menjawab sangat tahu sebanyak 7 responden (7,4%) , responden yang menjawab tahu sebanyak 2 orang (2,1%), responden yang menjawab kurang tau sebanyak 63 orang (67%) dan responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 22 orang responden (32,4%).

Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan kurangnya para pustakawan mempromosikan perpustakaan agar pustakawan mengetahui kegunaan perpustakaan bagi pengguna sehingga sebagian besar responden (74,4%) menyatakan kurang tahu fungsi dari Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli serdang dan hanya sebagian kecil (25,5%) yang menjawab tidak tahu.

(54)

4.2.3 Mengetahui tujuan perpustakaan

Tanggapan responden terhadap Mengetahui tujuan perpustakaan dapat di lihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Mengetahui tujuan perpustakaan Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

(F)

Persentase (%) Apakah anda sudah

memanfaatkan Dinas Perpustakaan dan Arsip

Kabupaten Deli Serdang untuk mencari informasi ?

a.Ya, saya sudah sangat memanfaatkannya

untuk mencari informasi

1 1,1%

b.Saya

memanfaatkannya untuk mencari informasi

20 21,3%

c.Saya kurang memanfaatkannya untuk mencari informasi

39 41,5%

d.Saya tidak pernah memanfaatkannya untuk mencari informasi

34 36,2%

Berdasarkan Tabel 4.3, bahwa responden yang menjawab sangat memanfaatkan sebanyak 1 responden (1,1%) , responden yang menjawab memanfaatkan sebanyak 20 orang (21,3%), responden yang menjawab kurang memanfaatkan sebanyak 39 orang (41,5%) dan responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 34 orang responden (36,2%).

Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan kurangnya pustakawan mensosialisasikan manfaat perpustakaan bagi pemustaka untuk mencari informasi sehingga sebagian besar responden (62,8%) menyatakan kurang memanfaatkan

(55)

Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli serdang untuk mencari informasi dan sebagiannya lagi (37,3%) tidak pernah memanfaatkan dan memanfaatkannya 4.3 Membutuhkan Informasi Di Perpustakaan

Dalam kehidupan yang serba digital ini, semua orang pasti membutuhkan informasi untuk menambah wawasan pengetahuan. informasi – informasi tersebut dapat diperoleh dari mana saja. baik itu dari gadget, televisi, radio, surat kabar dan lain-lain. Akan tetapi banyak informasi yang diperoleh masih belum tentu kebenarannya. Apa lagi informasi yang bersifat pendidikan, contohnya : tugas kuliah, tugas sekolah dan bahan mengajar guru/dosen. Untuk memenuhi kebutuhan ini, para pemustaka harus memanfaatkan perpustakaan agar mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.

4.3.1 Membutuhkan informasi

Tanggapan responden terhadap Membutuhkan informasi 1 dapat di lihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Membutuhkan informasi 1

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

(F)

Persentase (%) Apakah anda

minat berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan

Arsip Kabupaten Deli Serdang jika hanya sedang membutuhkan informasi ?

a.Ya, saya minat berkunjung jika hanya sedang membutuhkan informasi

26 27,7%

b.Saya berkunjung karena diajak teman-teman

42 44,7%

c.Tidak, saya minat berkunjung karena hanya ingin

memanfaatkan fasilitas yang ada

22 23,4%

d.Saya tidak pernah berkunjung meskipun sedang membutuhkan informasi

4 4,3%

Referensi

Dokumen terkait

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap pustakawan memberikan perhatian yang baik dengan pengguna pada saat

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah lokasi perputakaan memiliki tempat parkir yang cukup luas, peneliti memberi pertanyaan melalui kuesioner dengan

Dari penyebaran kuesioner tanggapan responden tentang jumlah koleksi di layanan sirkulasi, diperoleh hasil sebagian besar responden (54 responden atau 54%)

56 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data penunjang berupa dokumen-dokumen tentang gambaran umum lokasi penelitian, kegiatan layanan, keadaan pustakawan dan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap pemustaka dalam berinteraksi dengan tenaga perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil

Bedasarkan data yang diperoleh dari hasil persentase jawaban pengguna, maka dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (81,1%) pengguna menyatakan kemampuan

Lokasi Dilihat dari Faktor Lingkungan Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti terhadap kesebelas informan mengenai persepsi pemustaka mengenai lokasi

Berdasarkan tabel 10 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar pemustaka (54.39%) menjawab bahwa ketersediaan informasi yang mereka telusu di Internet melalui