Persentase Pembagian Kurikulum
3. Kurikulum Model Integrasi dalam Pembentukan Tradisi Pembelajaran di SMA Ar-Rohmah Malang Pembelajaran di SMA Ar-Rohmah Malang
aspek-aspek yang perlu diperhatikan agar kurikulum SMA Ar-Rohmah
benar-benar bisa berjalan sebagaimana mestinya. Satu point yang menjadi
catatan bahwa manajemen kurikulum di SMA Ar-Rohmah benar-benar
sangat memperhatikan tentang “adab”, ini tidak hanya berlaku kepada siswa saja tetapi melibatkan seluruh jajaran pendidik dan tenaga
kependidikan. Maka tidak heran salah satu jaminan yang bisa di berikan
oleh SMA Ar-Rohmah ketika para siswa telah menyelesaikan studinya,
mereka tidak hanyak mempunyai ilmu akademik tetapi juga mempunyai
ilmu agama dengan budi pekerti yang baik.
Penanaman nilai-nilai spiritual sangat terasa dengan melihat bahwa
apapun mata pelajaran yang dipelajari guru di tuntut untuk bisa
memasukan ayat-ayat maupun dalil-dalil agar di setiap pembelajarannya
selalu bisa mendekatkan siswa pada Rabb-Nya. Dalam pelaksanaan
manajemen kurikulum Pendidikan Islam itu sendiri para guru selalu di
Supervisi dan di evaluasi demi menjaga kualitas pembelajaran yang
diberikan jenis evaluasinya pun bermacam-macam mulai dari teguran
langsung, ada yang melalui angket siswa, evalusi mingguan bulanan dan
masih banyak yang lainnya.
3. Kurikulum Model Integrasi dalam Pembentukan Tradisi Pembelajaran di SMA Ar-Rohmah Malang
Kurikulum merupakan unsur terpenting dalam proses pembelajaran
dengan kurikulum yang baik maka hasil pembelajaran akan baik juga.
Salah satu hal yang menarik bahwa di SMA Ar-Rohmah sendiri saat ini
telah menerapkan salah satu model kurikulum yaitu model kurikulum
integrasi. Yang mungkin saat ini masih belum terlalu banyak lembaga
yang benar-benar menerapkan kurikulum integrasi ini dengan baik dan
benar.
Berikut ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara, observasi
dan dokumentasi terkait bagaimana kurikulum model integrasi dapat
mengakar bagi pembentukan tradisi pembelajaran di SMA Ar-Rohmah
Malang. Tetapi sebelumnya agar lebih memudahkan pemaparan, peneliti
akan memaparkan secara bertahap mulai dari konsep model kurikulum
integrasi yang diterapkan oleh Ar-Rohmah, langkah-langkah perumusan
dan penerepan model kurikulum integrasi dalam proses pembelajaran dan
yang terakhir yaitu upaya yang dilakukan oleh lembaga agar model
kurikulum integrasi ini bisa berjalan dengan baik dalam proses
pembelajaran.
Terkait konsep model kurikulum integrasi yang diterapkan oleh
SMA Ar-Rohmah Waka kurikulum mengatakan:
Kita mencoba memadukan semua atau menggabungkan yang di sini, ada pondok dan ada sekolah. Bagaimana kurikulum pondok dan bagaimana kurikulum sekolah ini kita padukan yang kedua pihak ini memiliki type materi yang berbeda pondok dengan ilmu agamanya dan sekolah yang terkenal dengan ilmu umumnya. Sehingga jalannya proses yang ada dipondok itu sama dengan jalannya proses di sekolah sehingga seimbang. Kemudian di pemahaman yang bahwa di sini kita mencoba untuk memadukan
antara ilmu dunia dan ilmu akhirat, makanya kita mengenalkan dengan konsep tauhid, maka semua proses pembelajaran mengarah
pada ketauhidan.148
Senada dengan apa yang disampaikan oleh waka kurikulum Pak Mawardi juga menambahkan: Pendidikan integrasi yang di maksud di sini yaitu memadukan muatan yang bersifat ilmiah dengan yang bersifat ukhrowi, jadi mengkaitkan antara ilmu dunia dengan ilmu akhiratnya, akademik dan diniyah dipadukan dalam satu pembelajaran agar terjadi keseimbangan sehingga muatan holistiknya juga ada di sana maka anak-anak bisa dapat ilmu umum disamping itu anak-anak juga dapat adab dan tatacara sebagaimana yang terkandung di kompetensi inti yang terdapat 3 muatan seperti bersyukur dan lain-lain, jadi pendidikan karakternya dapat, ilmu dunianya dapat dan ilmu akhiratnya juga dapat. Sehingga seorang guru itu di sini bukan hanya sekedar transformasi ilmu tetapi lebih dari itu.149
Dari tiga pernyataan di atas kita bisa memahami yang di maksud
dengan model kurikulum integrasi yang diterapkan oleh SMA Ar-Rohmah
malang yaitu bagaimana menjadikan siswa tidak hanya unggul di bidang
umum saja tetapi unggul juga di bidang agama sehingga terjadi
keseimbangan ilmu yang dimiliki antara ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Terkait dengan integrasi kita mengusung bagaimana caranya dengan belajar siswa siswa semakin dekat dengan Allah, dengan bertambahnya ilmu yang diperoleh siswa semakin mendekat kepada Allah. Kerena sebagaimana yang kita ketahui pembagian ilmu itu ada dua yaitu ilmu kauniyah ilmu qauliyah. kita berusaha mengintegrasikan ilmu yang berasal dari Allah seperti Al-Quran dengan ilmu yang berasal dari pemikiran manusia seperti Geografi, Fisika, Biologi dan lain-lain. Sehingga ketika guru menjelaskan materi apapun terkait dengan pembelajaran baik itu umum maupun yang agama semuanya ada unsur untuk
mendekatkan anak pada Rabb-nya.150
Adapun pendapat dari pak Abdurrahman mengenai konsep model kurikulum integrasi di SMA Ar-Rohmah yaitu: Sebagai
148 Wawancara dengan pak Jayadi selaku Waka Kurikulum, pada tanggal 29 Agustus 2018 di ruang Kepala Sekolah SMA Ar-Rohmah. Pkl. 13.35 WIB
149 Wawancara dengan pak Mawardi selaku Waka Kesiswaan, pada tanggal 28 Agustus 2018 di ruang Kepala Sekolah SMA Ar-Rohmah. Pkl. 10.21 WIB
150 Wawancara dengan Pak Supardi, S.PdI, MM. Selaku Kepala Sekolah, pada tanggal 17 September 2018 di ruangan kepala sekolah. Pkl. 07.18 WIB
yang kita ketahui juga bahwa SMA Ar-Rohmah ini bisa di katakan SMA plus yang mana orientasinya tidak hanya kepada pelajaran umumnya saja tetapi ada nilai plusnya yaitu dari segi keIslaman mulai dari ilmu adab, tahfidz dan lain-lain. Dengan sistem asrama tentunya ini akan sangat bisa menunjang ketika di kelas siswa-siswa bisa fokus dengan ilmu umum yang mana di ilmu umum itu juga ada integrasi dari ayat-ayat Al-Qurannya dan di asrama siswa
akan di tekankan dengan ilmu-ilmu agama.151
Terkait dengan langkah-langkah perumusan dan penerepan model
kurikulum integrasi dalam proses pembelajaran di SMA Ar-Rohmah pada
dasarnya tidak jauh berbeda dengan pembahasan manajemen kurikulum
pendidikan Islam di fokus masalah sebelumnya, hanya saja di pemaparan
ini lebih di tekankan pada model integrasinya. Sebagaimana yang
disampaikan oleh pak Jayadi:
Kurang lebih sama dengan manajemen kurikulum pada umumnya. Yaitu bagaimana kurikulum dari diknas dan dari kemeneg itu kita integrasikan. Dalam prosesnya apapun materi yang akan kita ajarkan sebisa mungkin kita mencari ayat ataupun hadist yang menjelaskan materi tersebut dan tentunya dalam penjelasan tidak terlepas dari nilai-nilai adab dan keIslaman. Ini semua mungkin jarang ada muncul di RPP guru tetapi dalam
prosesnya hal itu dilakukan.152
Pada penerapannya kita lebih memfokuskan pada nilai-nilai untuk memasukan ilmu-ilmu Al-Quran ke dalam pembelajaran. Mungkin kalau Lembaga diluar yang di target adalah nilai-nilai yang berupa angka tetapi di sini berbeda yang kami targetkan adalah nilai-nilai spiritual yang siswa dapat selama mengenyam Pendidikan disini sehingga walaupun siswa tersebut telah selesai
nilai-nilai tesebut akan terus melekat pada dirinya.153
Dari hasil Observasi yang lain yaitu pada saat mata pelajaran
Fisika ketika guru akan memulai pelajaran di kelas sang guru bertanya
151 Wawancara dengan pak Abdurrahman selaku Waka Sarpras, pada tanggal 13 Sepetember 2018 di ruang Administrasi SMA Ar-Rohmah. Pkl. 08.56 WIB.
152 Wawancara dengan pak Jayadi selaku Waka Kurikulum, pada tanggal 29 Agustus 2018 di ruang Kepala Sekolah SMA Ar-Rohmah. Pkl. 13.35 WIB
153 Wawancara dengan Pak Supardi, S.PdI, MM. Selaku Kepala Sekolah, pada tanggal 17 September 2018 di ruangan kepala sekolah. Pkl. 07.18 WIB
kepada para siswa tentang keaadaan mereka saat ini lantas para siswa
menjawab bahwa keadaan mereka baik-baik saja, lantas guru tersebut
menasehati kepada pada siswa untuk bersyukur karena telah diberi nikmat
sehat dan sang guru mengatakan untuk mensyukuri nikmat sehat yang
telah Allah berikan yaitu dengan cara belajar dengan benar.154
Sejalan dengan apa yang di sampaikan oleh Waka
Kurikulum pak Mawardi pun menambahkan: Yayasan
memutuskan kita akan melakukan kurikulum integrasi, maka kita akan segera bergerak untuk mencari referensi kemudian mengikuti pelatihan-pelatihan. Jadi pada dasarnya kita harus bisa menafsirkan setiap intruksi yang diberikan cocok tidaknya sejalan tidaknya dengan visi misi. Misalnya pada konsep kurikulum 2013 kita belajar bagaimana penerapan nya bagaiamana pengintegrasiannya, apa saja yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam mencapai kompetensi maka kita akan mencoba untuk memenuhinya
termasuk diantaranya kita belajar keluar seperti studi banding.155
Data hasil wawancara di atas di perkuat dengan observasi yang
peneliti lakukan terkait penerapan model kurikulum integrasi di SMA
Ar-Rohmah. Adanya proses integrasi yang di lakukan yaitu pada saat itu
merupakan mata pelajaran Bahasa Arab di saat guru mengabsen dan
menanyakan satu-persatu asal daerah siswa, ada salah satu siswa berasal
dari Papua maka guru tersebutpun mengingatkan kepada para siswa
tentang syukur yang mana tidak semua orang bisa mengenyam pendidikan
seperti yang mereka rasakan dan di saat itu pula guru menyuruh salah satu
154 Observasi di kelas kegiatan belajar-mengajar pada tangggal 29 Agustus 2018 di SMA Ar-Rohmah Malang, pkl. 08.50
155Wawancara dengan pak Abdurrahman selaku Waka Sarpras, pada tanggal 13 Sepetember 2018 di ruang Administrasi SMA Ar-Rohmah. Pkl. 08.56 WIB.
siswa menyebutkan dalil tentang syukur dan di bantu oleh guru itu
sendiri.156
Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa model kurikulum
integrasi dapat di laksanakan dengan baik apapun materi pelajarannya baik
itu pelajaran umum, terlebih lagi pada pelajaran agama. Karena pada
dasarnya model kurikulum integrasi ini dapat diterapkan apabila guru
mampu untuk memasukkan nilai-nilai Islam pada setiap pelajaran. Hal ini
yang masih dalam tahap perhatian dan proses yang dilakukan oleh Waka
Kurikulum.
Masuk Pada pemaparan terakhir yaitu terkait dengan upaya yang
dilakukan oleh lembaga agar model kurikulum integrasi ini bisa berjalan
dengan baik dalam proses pembelajaran. Pak Mawardi mengatakan:
Pertama kita mengadakan evaluasi mulai dari yang harian mingguan bulanan bahkan tahuanan. Evaluasi harian itu sekaligus pembinaan itu bentuknya pembacaan hadist-hadist tentang adab di setiap pagi kemudian kepala sekolah mengumumkan apa saja kekurangan ataupun info tentang kemarin, ada masalah apa saja maka hari itu pula bisa di selesaikan, berikutnya adalah mingguan ini bersifat ke wali kelas baik tentang pembelajaran maupun siswa apabila ada masalah langsung dicarikan solusinya bersama. Sama juga seterusnya baik yang bulanan maupun tahunan. Untuk masalah yang lebih spesifik maka kita akan di panggil oleh waka kurikulum dan di berikan teguran yang berkaitan dengan kinerja guru. Selain itu ada juga jenis evaluasi yang lain yaitu melalui kuisioner siswa terhadap kinerja semua guru. Bagi nilai guru yang rendah maka akan dipanggil oleh waka kurikulum terkait hasil kuisioner tadi dan di berikan pembinaan dan kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya. Ada juga jenis evaluasi yang berupa teguran langsung terhadap kesalahan yang kasat mata tanpa menunggu evaluasi dan kuisioner seperti guru yang ketahuan merokok atau berpacaran baik di lingkungan sekolah maupun di
156 Observasi di kelas kegiatan belajar-mengajar pada tangggal 28 Agustus 2018 di SMA Ar-Rohmah Malang, pkl. 08.48
luar sekolah, guru tersebut bisa mendapat teguran bahkan bisa dikeluarkan dari Ar-Rohmah. Hal ini semata mata untuk menjaga
standar mutu Ar-Rohmah itu sendiri.157
Sosialisai yang harus terus di ulang-ulang juga merupakan
komponen terpenting demi tercapainya model integrase ini agar semua
pihak bisa mengerti dan menjalankan amanah sebagai pendididik di SMA
Ar-Rohmah ini, sebagaimana yang disampaikan oleh pak Supardi:
Kami selalu mengadakan sosialisasi dengan para tenaga kependidikan setiap waktu, kami selalu mengintrodusir seminggu sekali dan ini melibatkan semua pihak jadi apa yang telah menjadi program-program selalu kita sosialisasikan setiap saat hal ini akan kita ulang-ulang terus sehingga benar-benar bisa dipahami oleh
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.158
Hal senada juga disampaikan oleh Waka Kurikulum yaitu: Kita selalu berbenah dan merevisi yaitu menyatukan visi dan misi, kita merekrut orang untuk menjadi guru disini awal-awal yang kita lakukan yaitu penanaman visi dan misi lembaga kepada guru tersebut agar terjadinya kesepahaman satu arah satu tujuan. Tentunya itu semua sambil berjalan seiring pembinaan-pembinaan
yang dilakukan.159
Dari pemaparan diatas diketahui bahwa Ar-Rohmah sangat
memegang prinsip supervise dan monitoring. Tidak hanya siswanya saja di
perhatikan oleh lembaga tetapi gurunya sendirilah yang di bina terlebih
dahulu karena akan menjadi figur yang akan di contoh oleh
siswa-siswanya. Walapun bisa dikatakan SMA Ar-Rohmah sangat disiplin
terhadap para gurunya. Tetapi lembaga juga akan memberikan reward
157 Wawancara dengan pak Mawardi selaku Waka Kesiswaan, pada tanggal 28 Agustus 2018 di ruang Kepala Sekolah SMA Ar-Rohmah. Pkl. 10.21 WIB.
158 Wawancara dengan Pak Supardi, S.PdI, MM. Selaku Kepala Sekolah, pada tanggal 17 September 2018 di ruangan kepala sekolah. Pkl. 07.18 WIB
159 Wawancara dengan pak Jayadi selaku Waka Kurikulum, pada tanggal 29 Agustus 2018 di ruang Kepala Sekolah SMA Ar-Rohmah. Pkl. 13.35 WIB
terhadap guru yang berperestasi. Sebagaiman yang di sampaikan oleh Pak
Abdurrahman:
Yang pertama tentunya ada supervisi dari Waka Kurikulum dan dari Kepala Sekolah, apabila di lapangan ditemukan beberapa kekurangan maka waka maupun kepala sekolah akan membimbing dan mendampingi guru tersebut mulai dari bimbingan personal maupun di ikutkan pada pelatihan-pelatihan. Dan yang kedua adanya apresiasi terhadap guru yang berprestasi contohnya telah berhasil mengantarkan salah satu siswa menjadi juara dalam lomba OSN dan lomba-lomba yang lain. Dan tentunya ada kriteria-kriteria yang lain mulai dari kerajinan kedisiplinan yang mana itu telah di
nilai selama satu tahun terakhir.160
Dari pemaparan data yang sudah peneliti jabarkan di awal terkait
dengan Manajemen Kurikulum Model Integrasi dalam pembentukan
tradisi pembelajaran di SMA Ar-Rohmah, dapat kita tarik kesimpulan
bahwa model integrasi di SMA Ar-Rohmah merupakan model unggulan
atau bisa dikatakan dengan model solusi untuk Lembaga Pendidikan Islam
saat ini yang masih belum bisa berkembang. Didalam model integrasi
yang telah diterapkan oleh SMA Ar-Rohmah, banyak sekali nilai-nilai
postif yang bisa di ambil dan tentunya akan menjadi bahan pertimbangan
Wali Siswa ketika akan menyekolahkan anaknya di sini, seperti
penanaman nilai-nilai spiritual yang tinggi sehingga siswa tidak hanyak
menguasai ilmu umum saja tetapi juga memahami Ilmu agama.
Perpaduan antara ilmu dunia dan ilmu akhirat rasanya sangat
menjanjikan di tengah zaman yang kebanyakan orang saat ini hanya
mengejar dunia saja tanpa memikirkan bekal akhiratnya, sehingga tidak
160 Wawancara dengan pak Abdurrahman selaku Waka Sarpras, pada tanggal 13 Sepetember 2018 di ruang Administrasi SMA Ar-Rohmah. Pkl. 08.56 WIB.
heran di setiap apapun mata pelajarannya baik yang umum maupun yang
agama guru dituntut untuk memberikan ayat Al-Quran ataupun dalil yang
terkait dengan materi tersebut.