• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase Pembagian Kurikulum

B. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam dalam Pembentukan Tradisi Pembelajaran di SMA Ar-Rohmah Malang Pembelajaran di SMA Ar-Rohmah Malang

1. Perencanaan Kurikulum

Dari penelitian yang telah dilakuakn didapatkan temuan terkait

dengan program perencanaan kurikulum yaitu: pertama, membentuk tim

pengembang kurikulum. Kedua, Sosialisasi Visi-misi dan terget output

lembaga. Untuk program yang pertama yaitu membentuk tim

pengembang kurikulum, yaitu mereka telah memiliki tugas tiap tahunnya

untuk menentukan rancangan jenis-jenis pelajaran dan jumlah jam

tiap-tiap kelas sehingga porsi antara pelajaran umum dan agama bisa

benar-benar terpenuhi. Disamping itu pula tugas dari tim pengembang ini yaitu

memastikan untuk memenuhi apa yang di inginkan oleh siswa dan orang

tuanya terkait pembelajaran seperti apa yang diperdalami di SMA

Ar-Rohmah ini, makan tidak heran kurikulum di SMA Ar-Ar-Rohmah selalu

bisa berubah sewaktu sesuai dengan perkembangan, dan untuk saat ini

untuk di SMA Ar-Rohmah mempunyai kelas-kelas khusus seperti tahfidz

dan kelas Sains.

Satu hal lagi yang menarik dari proses perencanaa kurikulum di

SMA Ar-Rohmah Malang, yaitu semua kebijakan mengenai kurikulum

tidak mutlak berasal dari tim pengembang saja tetapi ada yang merupakan

usulan dari para guru, jadi pada dasarnya sistem prosedur perencanaan

kurikulum tersebut bisa berupa usulan kepada Yayasan dan tim

pengembang, dari situ akan dipertimbangkan apakah usulan tersebut akan

direalisasikan atau tidak. Seperti baru-baru ini ada permintaan dari salah

keinginannya untuk bisa melanjutkan kuliah dengan jurusan Teknik.

Maka pihak lembaga menampung usulan tersebut dan akan

dipertimbangkan apakah akan ada kelas khusus nantinya terkait dengan

ilmu Teknik. berdasaran tersebut membuktikan bahwa perencanaan

kurikulum di SMA Ar-Rohmah sangatlah Fleksibel dan selaku berusaha

untuk menyesuaikan dengan keinginan siswa dan orang tuanya.

Dari pemaparan perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh

SMA Ar-rohmah pada dasarnya selaras dengan teori Kauffman yang

mengatakan bahwa terdapat tiga proses dalam perencanaan kurikulum

yaitu:

1) Identifikasi Masalah atau Analisis Kebutuhan. 2) Menentukan syarat-syarat dan alternatif.

3) Memilih strategi pemecahan dari berbagai alternatif.174

Senada dengan yang dikemukan oleh Kauffman, Oemar Hamalik

juga menjelaskan bahwa dalam perencanaan kurikulum ada beberapa

landasan-landasan yang harus diperhatikan yaitu:

1) Kekuatan sosial. Perubahan sistem Pendidikan di Indonesia sangatlah dinamis, Pendidikan di Indonesia menggunakan sistem terbuka, sehingga harus selalu menyesuaikan dengan perubahan dan dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik itu sistem politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

2) Perlakuan Pengetahuan. Perencanaan kurikulum bereaksi terhadap keberadaan data atau informasi yang berhubungan dengan

174Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Penerbit Reineka Cipta, 2010), 129

pembelajaran. Di sekolah tradisional biasanya struktur informasi lebih dari informasi itu sendiri.

3) Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia. Informasi tentang perkembangan manusia ini sangatah penting. Guru dituntut untuk merencanakan kurikulum atau program pembelajaran yang berkenaan dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Data-data ini penting, seperti sekolah selalu menyediakan data untuk pengembangan program sekolah yang baru, lebih awal anak belajar pendidikan khusus, pendidikan sekolah alternatif, dan pendidiknan akselerasi.

Perencanaan didalam Islam merupakan salah satu aspek yang

harus ditekankan sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Haysr ayat

18:

اَهُّيَأََٰٓي

ٱ

َنيِّذهل

ْاوُنَماَء

ٱ

ْاوُقهت

ٱ

َهللَّ

َو

نَت ۡل

ۡرُظ

هم ٞسۡفَن

ٖۡۖدَغِّل ۡتَمهدَق ا

َو

ٱ

ْاوُقهت

ٱ

َۚهللَّ

هنِّإ

ٱ

َهللَّ

َنوُلَمۡعَت اَمِّب ُۢريِّبَخ

١٨

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S

Al-Haysr:18)175

Kandungan ayat di atas menunjukan perlunya memperhatikan

sesuatu yang akan dilaksanakan untuk kedepan (hari esok). Dalam kontes

manajemen pendidikan dipahami sebagai suatu perintah untuk membuat

perencanaan yang baik, agar nantinya tidak gagal mencapai tujuan yang

diharapkan. Prinsip manajemen yang mengatakan bahwa “if you fail to

plan, you plan to fail”, (jika kamu gagal merencanakan, maka kamu

merencanakan kegagalan).176

Untuk program yang kedua yaitu Sosialisasi visi, misi dan target

output lembaga. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa SMA Ar-Rohmah memiliki visi “Mewujudkan sekolah yang unggul dan

kompetitif, sehingga melahirkan generasi yang siap memikul amanah

Allah sebagai hamba dan khalifah-Nya.” dan juga memiliki misi

“Menyelenggarakan pendidikan secara integral yang memadukan aspek tarbiyah, ruhiyah, aqliyah dan jismiyah sehingga terbentuk anak muslim

yang Taqwa, Cerdas dan Mandiri.” Dan dengan memiliki standar output

yaitu: berakhlak karimah, beribadah ikhlas dan istiqomah, berdakwah

dengan hikmah, komitmen berjamaah, membaca, menghafal dan

memahami Al-Quran- Hadist, memahami pokok-pokok ulumuddin,

mampu berfikir logis-analisis dan menguasai sains-teknologi, trampil

berbahasa nasional-internasional, memiliki karya tulis, memiliki jiwa

pemimpin, disiplin, berani jujur dan bertanggung jawab, berbadan kuat

dan sehat, mampu menyelesaikan persoalan pribadi dan aktif kreatif

inovatif.

Dari paparan diatas tentu bukan hal mudah untuk bisa

mewujudkan visi, misi serta target output yang sesuai dengan kriteria

diatas oleh karena itu dalam perencanaan kurikulum pihak lembaga selalu

melakasanakan sosialisasi secara terus menerus kepada guru agar

176 Agus zaenul Fitri, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), 5

terjadinya sepemahaman satu visi dan misi dan di mengerti oleh guru

tersebut. Adapun sosialisasi ini tidak hanya berjalan hanya di

perencanaan saja tetapi terus belanjut hingga pelaksanaan dan evaluasi

kurikulum tersebut. Oleh karena itu bagi setiap guru terlebih bagi yang

baru bergabung di SMA Ar-Rohmah harus bisa menyesuaikan dengan

visi-misi tersebut karena bagaimana mungkin visi-misi dan target output

bisa dicapai apabila gurunya sendiri tidak memahami visi, misi

lembaganya sendiri.

Dari sosialisasi yang terus dilakukan oleh pihak lembaga kepada

para guru tentunya hal itu semua agar bisa tercapainya tujuan kurikulum,

tentunya yang menjadi acuan utama yaitu tujuan kurikulum nasional yang

dipadukan dengan ciri khas SMA Ar-Rohmah itu sendiri.

Pada dasarnya sosialisasi yang dilakukan demi agar tercapainya

tujuan kurikulum yang di rumuskan oleh SMA Ar-Rohmah sesuai dengan

teori Sanjaya, yang menyatakan bahwa tujuan kurikulum institusional

merupakan kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah

mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga

pendidikan tertentu. Ia merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan

umum yang telah terumuskan dalam standar kompetensi lulusan.177

Pengembangan tujuan kurikulum institusional atau satuan pendidikan ini

harus berdasarkan tujuan kurikulum nasional yang merupakan nilai

177 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran; Teori dan Praktik Pengembangan KTSP, (Jakarta: Kencana, 2010), 107

filosofis suatu bangsa, yang dalam konteks Indonesia terwujudkan dalam

Pancasila dan UUD 1945.