• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurs Tetap (Fixed Exchannge Rate)

Dalam dokumen Bahan bahan Ujian Komprehensif IESP (Halaman 29-36)

Merupakan nilai tukar suatu mata uang dengan mata uang lainnya yang ditentukan oleh pemerintah. Untuk menjaga kestabilan kurs tetap ini, biasanya pemerintah akan membeli valas di pasar uang untuk mencegah turunnya kurs.

Kebaikan dari kurs tetap, sbb:

a. Pemerintah mudah mengambil keputusan karena dapat diketahui jelas cadangan devisa yang dibutuhkan.

b. Tidak mungkin timbul spekulasi dalam perdagangan valas karena masyarakat sudah mengetahui mengenai harga kurs atas dan kurs bawah.

Keburukan kurs tetap, sbb:

a. pemerintah harus menyediakan dana untuk memperbaiki ketidakseimbangan pasar valas. b. Selalu terjadi ketidakseimbangan valas.

Pasar valuta asing merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual utnuk melakukan transaksi jual-beli antar mata uang. Fungsi pasar valas adalah sebagai berikut:

1. Mentransfer daya beli dari suatu mata uang dengan mata uang lainnya. 2. Untuk memberi kredit bagi perdagangan LN.

3. Untuk menghindari kerugian akibat perubahan kurs

Pasar valas terbagi dua. yakni: pasar spot dan forward market. Pasar spot adalah suatu pasar valas dimana kurs yang dipakai adalah kurs pada saat transaksi terjadi dan barangnya langsung diterima pada saat itu juga atau mempunyai tenggang waktu yang relative singkat (1 sampai 3 hari). Sedangkan forward market adalah suatu pasar valas dimana kurs yang berlaku tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga suatu negara.

Revaluasi adalah kebijakan menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing.Devaluasi adsalah kebijakan menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing.

(Perdagangan Internasional)

Dalam era perekonomian terbuka seperti saat ini, maka perdagangan internasional memiliki pernan yang sangat penting dalam sebuah perekonomian di suatu negara. Berikut ini adalah pentingmya perdagangan internasional bagi suatu negara, yakni:

1. Dapat memperoleh barang yang tidak dihasilkan di dalam negeri. 2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui spesialisasi 3. Memperluas pasaran barang-barang domestic

4. Memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak, sereta tenaga kerja dan keahlian yang lebih baik dari negara lain.

Berikut penjelasan mengenai teori perdagangan internasional: 1.Teosi Klasik

a) Teori Keuntungan Absolut

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Dasar dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan perdagangan internasional dan spesialisasi pada suatu jenis barang tertentu apabila negara tersebut memiliki keuntungan absolut pada barang yang diperdagangkannya (diekspor). Atau suatu negara tidak akan mengekspor atau mengimpor suatu barang jika negara tersebut dapat ( tidak dapat ) memproduksinya lebih efisien atau lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Dengan kata lain, suatu negara akan mendapatkan keuntungan absolut dengan melakukan spesialisasi dan mengekspor barang-barang yang mempunyai nilai lebih efisien dibandingkan dengan negara lain b).Teori Keuntungan Komparatif

Teori ini dikemukakan oleh John Stuart Mill.Menurut teori ini,perdagangan internasional (ekspor dan impor) akan dilakukan oleh suatu negara apabila negara tersebut memiliki keuntungan komperatif.

Artinya, suatu negara akan melakukan spesialisasi dan mengekspor suatu barang apabila negara tersebut dapat memproduksinya dengan lebih murah atau memiliki keuntungan komperatif terbesar dan mengimpor suatu barang apabila biaya untuk memproduksi sendiri barang tersebut lebih tinggi dibandingkan jika mengimpornya dari negara lain

c).Teori Biaya Komperatif

Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya perdagangan antar dua negara akan terjadi apabila masing-masing negara dapat memproduksi suaut barang dengan biaya yang relatif rendah untuk jenis barang yang berbeda. Dengan demikian perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan efisiensi relatif antar negara dalam memproduksi dua atau lebih jenis barang. Dalam teori ini, penilaian terhadap daya saing atau keunggulan suatu negara pada jenis barang ditentukan oleh pada nilai barang atau tingkat efisiensi atau produktivitas penggunaan tenaga kerja.

Menurut Ricardo, suatu negara akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dalam menghasilkan barang yang memiliki harga relatif rendah diabandingkan dengan harga barang yang diproduksi negara lain. Dengan demikian perdagangan antar negara akan terjadi apabila masing-masing negara memiliki comperatif cost yang terkecil.

2).Teori Modern

a).Teori Faktor Proporsi Hecksher-Ohlin (Teori H-O)

Teori ini berpendapat bahwa,perdagangan internasional antar dua negara atau lebih terjadi

karena opportunity cost yang berbeda antar negara tersebut. Jika dalam teori klasik faktor produksi tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor input, maka dalam teori H-O penilaian keunggulan atau daya saing negara dalam perdagangan suatu barang bukan didasarkan pada faktor produksi tenaga kerja saja tetapi didasarkan kepada harga gabungan antara faktor produksi seperti tenaga keja, tingkat bunga dan sebagainya.

b).Teori Permintaan dan Penawaran

Teori ini didasarkan pada permintaan dan penawaran. Ekspor dan impor terjadi karena adanya perbedaan permintaan dan penawaran dalam suatu negara. Oleh karena adanya perbedaan pendapatan dan selera, maka negara yang mempunyai pendapatan yang lebih tinggi akan menimbulkan permintaan terhadap suatu barang di negara lain yang mempunyai kelebihan penawaran akibat rendahnya permintaan.

c).Teori Keuntungan Kompetitif

Teori imi dikemukakan oleh Michael E. Poerter. Teori ini menjelaskan bahwa keunggulan suatu negara dalam perdagangan internasional selain ditentukan oleh keunggulan komperatif juga

ditentukan oleh keunggulan kompetitif. Suatu negara mendapat keunggulan kompetitif karena empat kondisi atau faktor yang menguntungkan perdagangan internasional negara yang bersangkutan. Empat kondisi atau faktor yang menguntungkan tersebut yaitu:

1).Kondisi faktor-faktor produksi yang dimilki, 2).Kondisi permintaan dan tuntutan kualitas tertentu,

4).Strategi yang digunakan oleh perusahaan atau industri yang bersangkutan dan tingkat persaingan antar indusitri atau perusahaan.

Keempat kondisi tersebut harus dimilki oleh suatu negara terhadap produk yang dihasilkan jika ingin ungggul dalam perdagangan internasional. Salah satu saja dari empat kondisi tersebut tidak

terpenuhi,maka produk yang diproduksi tidak akan mempunyai keunggulan kompetitif dalam perdagangan internasional.

(Pertumbuhan Ekonomi)

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuham apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan

pendapatan atau kesejahteraan pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami peningkatan berarti menggambarkan bahwa perkonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik.

Menurut Gerardo (1991), pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas suatu bangsa dalam jangka panjang untuk memproduksi barang dan jasa bagi rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang yang sangat menekankan pada tiga aspek, yaitu proses,o utput per kapita dan jangka panjang. Jadi, inti

pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, usaha,teknologi dan sebagainya yang ke semuanya tergabung ke dalam faktor-faktor produksi. Para ahli ekonomi menganggap bahwa faktor-faktor ekonomi merupakan kekuatan utama dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Artinya, naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara bergantung pada peubahan yang terjadi dalam faktor ekonomi tersebut.

Ada beberapa macam teori mengenai pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah penjelasan mengenai teori pertumbuhan ekonomi yang terbagi dua yaitu teori pertumbuhan ekonomi historis serta teori pertumbuhan klasik dan neo-klasik:

1).Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a)Frederich List (1789-1846)

Frederich List mengatakan bahwa ada empat tahapan-tahapan dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu: 1).Tahapan I (masa berburu dan mengembara)

Pada masa ini manusia sangat bergantung pada alam dalam pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dan tempat tinggal mereka masih belum tetap atau berpindah-pindah.

Pada saat ini manusia sudah mulai mengenal sistem bertani dan tempat tinggal mereka sudah mulai tetap.

3).Tahap III (masa bertani dan kerajinan)

Pada masa ini, selain bertani manusia juga sudah mulai membuat kerajinan yang ada hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi.

4).Tahap IV (masa kerajinan,industri dan perdagangan)

Pada masa ini,masyarakat memandang bahwa kerajinan bukan lagi sebagai sampingan untuk mengisi waktu luang,akan tetapi sudah di jual ke pasar sehingga industri berkembang dari industri kerajinan tangan menjadi industri besar.

b).Karl Bucher (1847-1930)

Karl Bucher membagi tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi masyarakat berdasarkan hubungan antar produsen dan konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun tahapan

pertumbuhannya adalah: 1).Rumah Tangga Tertutup

Kehidupan masyarakat dalam tahap ini masih sangat sederhana dimana mereka melakukan proses produksi untuk diri sendiri.

2).Rumah Tangga Kota

Pada tahapann ini,masyarakat mulai berhubungan dengan kelompok masyarakat lainnya dalam satu kota.

3).Rumah Tangga Bangsa

Runah tangga kota yang berkembang terus-menerus sehingga pertukaran antar penduduk satu kota tidak dapat lagi saling memenuhi. Hal ini menuntut terjadinya pertukaran antar kota dalam satu negara.

4)Rumah Tangga Dunia

Pada tahapan ini,sitim pertukaran tidak hanya terbatas di dalam negeri saja teatp juga untuk diekspor ke luar negeri.

c).Werner Sombnart (1863-1947)

Tokoh ini membagi tahap pertumbuhan ekonomi menjadi empat tahap, yaitu: 1).Pra kapitalisme

Pada tahap ini belum dikenal adanya kaum kapitalis. Masyarakat melakukan kegiatan produksi hanya untuk diri mereka sendiri.

2).Zaman Kapitalis Madya

Pada zaman ini, kehidupan masyarakat sudah mulai memikirkan keuntungan dan keinginan untuk memupuk kekayaan.

3).Zaman Kapitalis Raya

Pada zaman ini, kehidupan masyrakat sudah mengarah untuk mencari keuntungan setinggi-tinginya. 4).Zaman Kapitalis Akhir

Pada zaman ini mulai muncul kaum sosialis yang mengiginkan kesejahteraan bersama. Ciri-ciri perekonomian pada zaman ini adalah mulainya campur tangan pemerintah dalam perekonomian d).Walt Whiteman Rostow (1916-1979)

Rostow mmembagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahapan, yaitu: 1).Masa Tradisional (The Traditional Society)

Pada tahap ini,kehidupan masyarakat masih sangat sederhana. Cara-cara produksi masih

menggunakan peralatan tradisional. Mereka sama sekali belum mengenal teknologi dan masih terikat dengan hukum adat.

2).Persyaratan Untuk Lepas Landas (Precondition for take Off)

Pada masa ini, masyarakat mulai sadar terhadap pentingnya pembaharuan. Mereka mulai mengenal teknologi,menerima inovasi-inovasi baru, melakukan perubahan-perubahan cara berproduksi, dan mulai melepaskan adat kebiasaan yang turun-temurun.

3).Lepas Landas (Take off)

Pada tahap ini, perekonomian menunjukkan pertumbuhan yang cepat,ditandai dengan penemuan-penemuan cara baru di dalam berproduksi.

4).Perekonomian yang Matang / Dewasa (Maturity of Economic)

Pada masa ini, masyarakat sudah selektif di dalam menggunakan teknologi modern sehingga penggunaannya berjalan secara efektif dan efisien. Ciri-ciri lainnya adalah struktur dan keahlian tenaga kerja bergeser menjadi tenaga-tenaga yang profesional di bidang-bidang industri. 5).Masyarakat Ekonomi Konsumsi Tinggi (High Mass Consumption)

Pada masa ini, pola masyarakat sudah memikirkan konsumsi. Mereka akan lebih memikirkan bagaimana mengalokasikan uang yang melimpah dari pada memikirkan sumber penghasilan. 2).Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neo-klasik

Adapum tokoh utama dari mahzab ekonomi klasik adalah Adam Smith, David Ricardo dan T. R Malthus sedangkan yang berasal dari Neo-klasik adalah Robert Sollow dan Harrod-domar.

a) Teori Pertumbuhan Adam Smith

Menurut Adam Smith, suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercermin pada

pertumbuhan output yang dihasilkan. Pertumbuhan output yang dihasilkan bergantung pada jumlah penduduk. Dengan demikian, suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi akan ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output total. b).David Ricardo dan T.R Malthus

Menurut David Ricardo, faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja yang melimpah. Melimpahnya tenaga kerja

mengakibatkan upah menjadi turun dan hanya dapat digunakan untuk membiayai tingkat hidup minimum sehingga perekonomian akan berada pada tahap subsisten.

Pendapat Ricardo sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Malthus yang mengatakan bahwa bahan makanan akan bertambah menurut deret hitung sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur sehingga pada suatu saat perekonomian akan berada pada tahap subsisten atau kemandegan.

c).Robert Sollow

Teori ini menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja. Sementara faktor teknologi diasumsikan sebagai faktor yang konstan. Dalam menghasilkan sejumlah output diperlukan faktor modal dan tenaga kerja sehingga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Q = f (C.L)

Q = Jumlah output yang dihasilkan f = fungsi

C = capital (sejumlah output modal) L = Labour (tenaga kerja)

d).Harrod dan Domar

Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (Marginal Efisiency of capital) dan produktivitas tenaga kerja.

e) Joseph Schumpeter

Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi maka mustahil pertumbuhan ekonomi akan terjadi. Proses inovasi terdiri dari tiga tahap berikut ini:

1).Teknologi baru diperkenalkan

3).Proses imitasi inovasi, artinya penemuan baru tersebut akan ditiru oleh pengusaha-pengusaha lain sehingga seluruh pengusaha akan dapat meningkatkan hasil produksi baik secara kuantitatif maupun secara kualitati

(Permintaan dan Penawaran)

Permintaan adalah keinginan konsumnen atau pembeli untuk mendapatakan atau membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dimana konsumen mampu untuk membeli barang tersebut dan faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Adapun bunyi hokum permintaan adalah “ makin rendah harga suatu barang maka maikn banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang makan makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang atau jasa:

Dalam dokumen Bahan bahan Ujian Komprehensif IESP (Halaman 29-36)

Dokumen terkait