• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan bahan Ujian Komprehensif IESP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan bahan Ujian Komprehensif IESP"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan-bahan Ujian Komprehensif IESP

19

APR

(Pengertian Ilmu Ekonomi)

Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik secara individu (mikro) maupun secara menyeluruh atau agregat (makro) dalam menggunakan semua faktor produksi yang dimiliki, yaitu tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi yang jumlahnya terbatas dengan tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas.

Adapun yang menjadi masalah utama dalam ilmu ekonomi ini adalah bagaimana caranya dapat memenuhikebutuhan yang jumlahnya tidak terbatas sementara pada saat itu alat (faktor-faktor produksi) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut jumlahnya terbatas. Maka dari itu sering terjadinya kelangkaan (scarcity).

Secara umum, ilmu ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro adalah suatu bidang ilmu ekonomi yang membahas dan mengkaji perilaku ekonomi individual atau pelaku ekonomi seperti rumah tangga dan perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya yang dimilki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pokok-pokok bahasan yang dikaji dalam ilmu ekonomi mikro antara lain: produksi masing-masing pelaku ekonomi (dalam hal ini adalah rumah tangga dan perusahaan), harga masing-masing produk atau jasa yang dihasilkan, upah, biaya produksi, jumlah tenaga kerja, dan lain-lain. Dari pengertian di atas, maka ada tiga masalah utama dalam ilmu ekonomi mikro, yakni:

1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi?

2. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut?

3. Untuk siapakah berbagai jenis barang dan jasa tersebut diproduksi?

Sedangkan ilmu ekonomi makro adalah suatu bidang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara keseluruhan (agregat) dalam kegiatan ekonomi. Pengertian keseluruhan dalam hal ini menunjukkan bahwa yang dibahas dalam ilmu ekonomi makro adalah variabel-variabel ekonomi secara total atau keseluruhan, misalnya seperti: pendapatan nasional (Y), konsumsi masyarakat (C), tabungan total (S), investasi (I), ekspor dan impor (X dan M), tingkat upah (W), dan sebagainya. Termasuk juga cakupan ilmu ekonomi makro yaitu ekonomi moneter, ekonomi pembangunan, ekonomi publik serta lainnya. Dari pengertian di atas, maka ada beberapa masalah yamg menjadi masalah utama dalam ekonomi makro, yakni:

1. Masalah pertumbuhan ekonomi

2. Masalah ketidakstabilan ekonomi

3. Masalah pengangguran

4. Masalah kenaikan harga-harga (inflasi)

(2)

(Pendapatan Nasional)

Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, dan biasanya satu tahun. Untuk mengetahui atau menghitung pendapatan nasional suatu negara digunakan dua tolak ukur, yakni Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB). PDB adalah nilai pasar atau nilai guna dari barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh semua warga baik itu WNI maupun WNA yang sedang berada dalam negara tersebut dalam periode tertentu. Sedangkan PNB adalah nilai pasar atau nilai guna dari barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh semua warga, baik itu WNI, WNA, maupun warga yang sedang berada di luar negeri pada suatu negara dalam periode tertentu.

Untuk menghitung pendapatan nasional ini digunakan tiga macam pendekatan, yakni:

a. Pendekatan pengeluaran,

b. Pendekatan pendapatan,

c. Pendekatan produksi,

a) Pendekatan Pengeluaran

Merupakan suatu cara penghitungan pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat atas barang jadi atau jasa-jasa yang diproduksi di suatu

perekonomian atau negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Pendekatan ini

mengkategorikan pengeluaran barang atau jasa ke dalam empat komponen utama ekonomi, yakni: pengeluaran konsumsi rumah tangga (C), pengeluaran perusahaan atau pembentukan modal atau investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G) serta selisih antara ekspor dan impor (X-M). 1. Pengeluaran atau konsumsi rumah tangga (C)

Merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti: membeli makanan, pakaian, biaya sekolah, transportasi, dll.

2. Investasi swasta

Merupakan pembelian terhadap barang-barang maupun modal untuk meningkatkan jumlah produksi barang, seperti: membeli alat-alat atau mesin, membangun pabrik, dll.

3. Pengeluaran pemerintah

Merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah guna kepentingan masyarakatnya, seperti: membangun jalan, membangun jembatan, gaji pegawai, dll.

4. Ekspor dan impor Y = C + I + G + (X-M) b) Pendekatan Produksi

Merupakan suatu cara penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan nilai tambah atau nilai dari semua sektor produksi yang terdapat di suatu perekonomian atau negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Ada sembilan sektor produksi yang dihitung, yakni: 1. Pertanian,

(3)

3. Industri,

4. Listrik, gas, dan air,

5. Bangunan,

6. Perdagangan,

7. Transportasi dan komunikasi,

8. Keuangan dan perbankan dan

9. Jasa-jasa.

Y = {(Q1 x P1 ) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) +………… (Qn x Pn)} c). Pendekatan Pendapatan

Merupakan suatu cara penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan balas jasa dari faktor-faktor yang digunakan di suatu perekonomian atau negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Adapun yang dihitung antara lain: gaji dan upah, keuntungan atau laba perusahaan, deviden, bunga, sewa, dan royalti.

Y = r + w + i + p

Dimana, Y = Pendapatan nasional

r = rent (sewa) w = wages (upah)

i = interest (bunga modal) p = profit (laba pengusaha)

Berdasarkan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, pendapatan nasional terbagi atas:

1. Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)

Merupakan nilai barang atau jasa yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat (baik WNI dan WNA) di suatu negara dalam periode tertentu. Adapun barang atau jasa yang dihasilkan oleh masyarakat yang sedang berada di luar negeri tidak hitung.

2. Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB)

Merupakan nilai barang atau jasa yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat di suatu negara dalam periode tertentu, temasuk di dalamnya barang maupun jasa yang dihasilkan masyarakat negara tersebut yang sedang berada di luar negeri.

3. Netto National Product (NNP) atau Produk Nasional Bersih

Merupakan jumlah barang maupun jasa yang dihasilkan masyarakat di suatu negara dalam periode tertentu setelah dikurangi dengan penyusutan.

4. Netto National Income (NNI) atau pendapatan nasional bersih

Merupakan jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat di suatu negara pada periode tertentu setelah dikurangi pajak tidak langsung.

(4)

Merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat.

6. Disposable Income (DI)

Merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan.

Selain pendapatan nasional, juga dikenal pendapatan per kapita.

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara dalam periode tertentu atau pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk.

(Inflasi)

Inflasi adalah suatu keadaan atau kondisi dimana harga-harga barang atau jasa secara umum mengalami peningkatan dan kondisi ini berlangsung secara terus-menerus. Apabila dikaitkan dengan nilai mata uang, maka arti inflasi menjadi suatu keadaan atau kondisi turunnya nilai mata uang akibat tidak terjadi keseimbangan antara arus uang dan arus barang. Artinya bahwa jumlah uang yang beredar lebih banyak jika dibandingkan jumlah barang yang berada dalam perekonomian. Dari pengertian di atas, maka didapatklah ciri-ciri telah terjadinya inflasi, yakni:

1. Harga-harga barang pada umumnya dalam keadaan naik terus-menerus.

2. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan

3. Jumlah barang relatif sedikit

4. Nilai uang atau daya beli uang turun

Inflasi dapat digolongkan berdasarkan sebab-sebab timbulnya, berdasarkan parah atau tidaknya serta berdasarkan asalnya. Berikut adalah pembagian jenis-jenis inflasi:

1. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi dibagi menjadi:

a. Inflasi ringan, yakni inflasi yang persentasenya di bawah 10%.

b. Inflasi sedang, yakni inflasi yang persentasenya berkisar antara 10%-30%.

c. Infasi berat, yakni inflasi yang persentasenya berkisar antara 50%-100%.

d. Hiperinflasi, yakni inflasi yang persentasenya di atas 100 %. 2. Berdasakan asalnya inflasi dibagi menjadi:

a. Domestic Inflation, yakni inflasi yang penyebabnya berasal dari dalam negeri, seperti keadaan politik, keadaan ekonomi dalam negeri, maupun dari pemerintah yang salah dalam mengambil kebijakan

b. Imported Inflation, yakni inflasi yang penyebabnya berasal dari negara lain, seperti naiknya harga barang di luar negeri.

(5)

a. Demand Pull Inflation adalah inflasi yang diakibatkan oleh tarikan permintaan. Inflasi ini terjadi karena permintaan agregat masyarakat terhadap barang terus meningkat sementara tingginya permintaan ini tidak diimbangi oleh pemawaran sehingga mendorong terjadinya kenaikan harga. Berikut adalah kurvanya:

KURVA

b. Cost Push inflation adalah inflasi yang disebaakan oleh kenaikan ongkos produksi. Inflasi ini

biasanya ditandai dengan naiknya harga barang yang diseretai dengan turunnya jumlah produksi. Jadi, jenis inflasi ini adalah inflasi yang biasanya diikuti oleh resei atau kelesuan ekonomi. Awal terjadinya inflasi biasanya diawali dengan berkurangnya penawaran terhadap barang dan jasa/. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos produksi, seperti naiknya upah buruh dan bahan baku. Naiknya ongkos produksi ini membuat produsen mengurangi jumlah output sehingga penawaran agregat turun. Dengan asumsi bahwa permintaan agregat tetap sementara penawaran terus berkurang amaka harga-hargapun naik. Berikut kurvanya:

KURVA

Secara umum, ada empat macam teori mengenai inflasi, yakni:

1.Teori Klasik

Teori inflasi klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh jumlah uang beredar. Bila pertambahan jumlah uang lebih cepat dari pertambahan barang maka nilai uang akan merosot sehingga harga-harga akan naik dan terjadilah inflasi. Teori yang juga dikenal dengan toeri kuantitas uang (Irving Fisher) dapat dijelaskan dengan rumus:

MV = P.T Dimana : M = Money / Jumlah Uang Beredar V = Velocity / Kecepatan Peredaran Uang

P = Price / Harga

T = Trade / Laju Perdagangan

2. Teori Keynes

Menurut keynes, kuantitas uang tidak berpengaruh terhadap tingkat permintaan total. Inflasi masih dapat terjadi walaupun tingkat kuantitas uang konstan (kebalikan dari teori klasik). Keynes berpendapat bahwa inflasi lebih disebabkan oleh pengeluaran pemerintah.

3.Teori Monetarisme

Teori inflasi monetarisme berpendapat bahwa inflasi timbul karena disebabkan oleh kebijaksanaan moneter dan fiskal yang ekspansif sehingga jumlah uang beredar di masyarakat sangat berlebihan.

4. Teori Ekspektasi

Teori ini menjelaskan bahwa inflasi dipengaruhi oleh ramalan atau harapan para pelaku ekonomi mengenai perkembangan harga di masa yang akan datang.

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut diantaranya:

(6)

2. Indeks Biaya Hidup.

3. Indeks Harga Produsen, merupakan indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi.

4. Indeks Harga Komoditas, merupakan indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.

5. Indeks harga barang-barang modal.

6. Deflator PDB, merupakan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi dan jasa.

Adapun pengaruh buruk yang diakibatkan oleh inflasi, antara lain:

1. Dampaknya terhadap perekonomian suatu negara

a. Menghambat penanaman modal atau investasi.

b. Tingginya tingkat suku bunga.

c. Menyebabkan tidak adanya kepastian ekonomi di masa yang akan datang

2. Dampaknya terhadap efisiensi terhadap individu atau masyarakat

a. Akan membuat distribusi pendapatan menjadi tidak merata karena ada masyarakat yang dirugikan namun ada pula yang diuntungkan. Adapun yang dirugikan adalah masyarakat yang berpendapatan tetap karena turunnya nilai uang atau daya beli uang. Inflasi juga akan merugikan orang-orang yang menyimpan uangnya dalam bentuk cash atau yang menyimpan uangnya di rumah. Sedangkan yang diuntungkan , antara lain: orang-orang yang persentase kenaikan pendapatannya melebihi

persentase kenaikan inflasi. Lalu orang-orang yamng menyimpan uangnya dalam bentuk barang atau emas.

b. Pendapatan rill akan meurun karena biasanya kenaikan hrga mendahului kenaikan pendapatan

c. Nilai tabungan rill akan menurun.

Berikut adalah kebijakan yang diambil untuk mengatasi inflasi:

1. Politik Uang Ketat

a. Politik diskonto, yaitu mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan tingkat suku bunga yang berlaku bagi bank umum.

(7)

c. Cash ratio (cadangan kas), yaitu menaikkan tingkat cadangan kas minimum yang harus ditaati oleh bank umum sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang.

d. Kredit selektif, yaitu politik dari bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara mempersulit atau memperkecil syarat-syarat pemberian kredit.

2. Politik Fiskal

Pemerintah juga dapat mengatasi inflasi melalui kebijakan di bidang pajak (fiskal), yaitu dengan cara menentukan tarif pajak yang tinggi dengan harapan masyarakat menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak sehingga dapat mengurangi junlah uang yang beredar

(Pengangguran)

Pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan namunn belum dapat memperolehnya. Jenis-jenis pengangguran dapat digolongkan berdasarkan penyebabnya dan berdasarkan ciri-cirinya.

1. Berdasarkan penyebabnya, digolongkan menjadi:

a. Pengangguran normal atau friksional, merupakan pengangguran yang terjadi karena perekonomian sudah mencapai kesempatan kerja penuh.

b. Pengangguran struktural, merupakan pengangguran yang disebabkan oleh berubahnya struktur ekonomi di suatu negara.

c. Pengangguran siklikal, merupakan pengangguran yang disebabkan oleh perkembangan ekonomi yang sangat lambat atau terjadinya kemerosotan ekonomi.

d. Pengangguran teknologi, merupakan pengangguran yang disebakan oleh berkembang atau semakin majunya teknologi.

2. Berdasarkan ciri-cirinya, digolongkan menjadi:

a. Pengangguran terbuka, merupakan pengangguran yang tercipta sebagai akibat dari pertambahan lowongan atau kesempatan kerja yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pertambahan tenaga kerja.

b. Pengangguran tersembunyi, merupakan pengangguran yang yang tidak secara nyata dapat dilihat dan berlaku pada kegiatan yang jumlah pekerjaan melebihi dari yang diperlukan

c. Pengangguran bermusim, pengangguran yang tidak berlaku sepanjang waktu tetapi hanya terjadi ketika kegiatan ekonomi yang dijalankan sedang dalam keadaan tidak sibuk atau sedang tidak menjalankan sembarang kegiatan

d. Setengah menganggur, merupakan tenaga kerja yang melkaukan kerja atau jam kerja yang jauh lebih rendah dari masa kerja yang lazim dilakukan dalam sehari atau seminggu.

Ada bebarapa tujuan kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran, yakni:

1. Tujuan yang bersifat ekonomi, seperti:

a. Menyediakan lowongan pekerjaan

b. Meningkatkan taraf kemakmuran rakyat

(8)

2. Tujuan yang bersifat sosial dan politik

a. Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga

b. Menghindari masalah kejahatan

c. Mewujudkan kestabilan politik.

Hubungan antara inflasi dan penggangguran sangat erat sekali. Jika suatu Negara berusaha menghentikan laju inflasi inflasi yang tinggi, biasanya diikuti juga dengan bertambahnya pengangguran. Berikut adalah gambar kurva Philips”

Ket:

a. Kurva Philips adalah kurva yang menggambarkan hubungan yang negative antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran pada saat full employment.

b. Pada titik E, kurva Philips (PC) menunjukkan angka nol saat inflasi nol ketika tingkat pengangguran berada pada tingkat full employment.

c. Pada titik A kurva Philips memperlihatkan pada tingkat pengangguran yang lebih tinggi sedangkan laju inflasi adalah negative.

d. Pada titik B, kurva Philips memperlihatkan pada tingkat pengangguran yang lebih rendah, sedangkan laju inflasi adalah positif.

(Uang)

Sebelum dikenalnya sistem uang, terlebih dahulu dikenal dengan sistem barter. Sistem barter adalah system perekonomian dengan cara saling tukar-menukar barang dengan yang sedang dibutuhkan. Namun sistem barter ini ditemui banyak kesulitan. Adapun kesulitan dari sistem barter antara lain:

1. Sulit menentukan orang yang memiliki kebutuhan yang sesuai pada waktu yang bersamaan.

2. Sulit untuk melakukan transaksi secara tepat.

3. Sulit untuk mengukur nilainya.

Kemudian system barter diganti dengan sisyem uang barang. Yakni dengan menggunakan benda-benda, seperti: pisau, garam, kulit binatang, gigi binatang, perak, dll. Namun system ini juga mengalami kesulitan sehingga munculnya system pembayaran dengan menggunakan uang.

Uang adalah benda yang disetujui oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran atau perantara tukar-menukar dalam perdagangan. Ada beberapa syarat sebuah benda dapat dikatakan sebagai uang, yakni:

1. Harus ada jaminan dari pemerintah,

(9)

3. Tidak mudah rusak dan ditiru

4. Disukai oleh semua orang atau umum

5. Dapat dibagi-bagi

6. Tahan lama

7. Jumlahnya sedikit, langka, dan sulit diperoleh

8. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya

9. Praktis

10. Mutunya relatif sama

Fungsi uang dalam perkonomian dibedakan menjadi dua, yaitu: fungsi asli dan fungsi turunan.

1. Fungsi Asli

a.Sebagai alat tukar-menukar

Dengan adanya uang, kegiatan tukar-menukar akan lebih mudah dijalankan daripada sistem barter.

b. Sebagai satuan hitung atau satuan nilai

Dengan adanya uang, nilai suatu barang atau jasa akan lebih mudah dinyatakan, yakni dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.

2. Fugnsi Turunan

a. Sebagai alat menimbun kekayaaan

Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang dapat disimpan dalam bentuk uang.

b. Sebagai alat pembayaran tertunda (hutang)

Transaksi-transakasi dalam perekonomian yang sudah berkembang saat ini banyak yang dilakukan dengan pembayaran yang tertunda atau secara kredit. Dengan uang, maka pembayaran ini dapat dengan mudah dilakukan.

Adapun beberapa jenis pembagian uang:

1. Berdasarkan kawasannya, uang dibagi menjadi:

a. Uang lokal yakni uang yang hnya beredar atau berlaku di suatu ngara, mis: rupiah.

(10)

c. Uang internasional, yakni uang yang diakui oleh ngara-negara lain sebagai pembayaran secara internasional, mis:dollar amerika

2. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan: a. Uang kartal oleh Bank Sentral

b. Uang Giral oleh Bank Umum

3. Berdasarkan nilainya:

a. Uang yang nilainya penuh, yakni uang yang nilai nominalnya sama dengan nilai intrinsik, mis: uang logam

b. Uang yang nilainyan tidak penuh, yakni uang yang nilai intrinsiknya lebih rendah dari nilai nominalnya, mis: uamg kertas

4. Berdasarkan bahannya: a. Uang kertas

b. Uang logam

Ada dua jenis nilai uang, yakni nilai uang jika dilihat dari bahan pembuatannya serta nilai uang jika dilihat dari penggunannya:

1. Jika dilihat dari bahan pembuatannya:

a. Nilai intrinsik uang, yakni nilai uang berdasarkan bahan pembuatanya

b. Nilai nominal uang, yakni nilai uang yang tertera pada setiap mata uang yang bersangkutan.

2. Jika dilihat dari penggunannya:

a. Nilai internal uang, yakni kemampuan suatu mata uang untuk ditukarkan dengan barang.

b. Nilai eksternal uang, yakni kemampuan uang dalam negeri apabila dibandingkan dengan mata uang asing

Secara umum, ada tiga macam teori mengenai uang, yakni:

1. Teori Kuantitas Uang oleh Irving Fisher

Menurut teori ini, perubahan jumlah uang beredar akan menimbulkan perubahan harga pada umumnya atau lebih dikenal dengan rumus

MV=P.T

2. Teori Persediaan Kas (Alfred Marshal)

Menurut teori ini, tinggi rendahnya nilai uang bergantung pada jumlah uang yang disimpan masyarakat untuk persediaan kas atau dekenal dengan rumus M = k.P.Y

Dimana,

(11)

k = koefisien (keinginan utnuk menahan uang sebagai sebagai persediaan kas).

P = Price (harga)

Y = Income (pendapatan)

3. Teori pendapatan oleh Keynes

Menurut Keynes, ada tiga alas an seseorang memgang uang tunai, yakni :untuk bertransaksi, untuk berjaga-jaga, dan untuk berspekulasi.

Jumlah Uang Beredar (JUB) adalah semua jenis uang yang berada dalam suatu perekonomian, yakni seluru jumlah uang kartal serta uang giral yang ada dalam bank umum.. JUB dapat dibagi menjadi 2, yakni JUB dalam arti sempit (M1) dan JUB dalam arti luas (M2).

JUB dalam arti sempit adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang berada dalam suatu perekonomian. M1 = Uang kartal ditambah uang giral. JUB dalam arti luas adalah jumlah uang kartal dan uang giral ditambah dengan uang kuasi yamg berada dalam suatu perekonomia. Uang kuasi adalah unag dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan valuta asing milik swasta. M2 = M1 + Uang Kuasi.

Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi JUB, antara lain:

1. Peran Lembaga Keuangan dan Pemerintah a. Bank Sentral

1. Politik diskonto (menaikkan atau menurunkan suku bunga)

2. Politik pasar terbuka (memperjualbelikan surat beharga)

3. Politik cash ratio (menaikkan atau menurunkan cadangan kas untuk bank umum) 4. Politik kredit selektif (pengaturan pemberian kredit)

b. Bank Umum, dengan menciptakan uang giral

c. Pemerintah, dengan mencetak uang kartal

2. Tingkat pendapatan masyarakat, dimana semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin tinggi pula JUB.

3. Tingkat suku bunga, jika suku bunga tinggi maka orang akan lebih memilih menabung sehingga JUB berkurabg sedangkan jika suku bunga rendah maka orang akan enggan untuk menabung sehingga JUB bertambah

4. Harga-harga barang, Jika harga barang mahal maka masyarakat dituntut untuk memiliki uang yang lebih banyak sehingga menyebabkan JUB bertambah. Namun, apabila harga-harga murah, maka orang akan lebih memilih meyimpan kelebihan unag tersebut sehingga JUB berkurang. 5. Selera masyarakat, jika selera masyarakat tinggi terhadap suatu barang akan menyebabkan permintaan dan berakibat harga naik sehingga JUB bertambah, dan sebaliknya.

(12)

1. Standar barang, terdiri dari dari standar emas dan standar kembar.

a. Standar emas

Suatu sistem moneter dimana jumlah uang yang beredar diukur berdasarkan seberat emas tertentu.

b. Standar kembar

Suatu standar moneter dimana uang yang beredar diukur nilainya berdasarkan emas dan perak

2. Standar kepercayaan

Suatu sistem moneter dimana uang yang beredar tidak diukur berdasarkan seberat logam atau emas melainkan berdasarkan kepercayaan

(Teori Permintaan Uang)

Permintaan uang merupakan sejumlah uang yang diminta oleh masyarakat dengan tujuan untuk kegiatan transaksi, berjaga-jaga, dan untuk spekulasi. Ada dua teori mengenai permintaan uang, yakni teori klasik dan teori keynes. Menurut klasik, ada 2 motif atau tujuan seseorang meminta uang, yakni: untuk transaksi dan untuk berjaga-jaga. Sedangkan menurut Keynes, ada tiga motif atau tujuan seseorang meminta uang, yakni: untuk transaksi, untuk berjaga-jaga, dan untuk spekulasi. Berikut adalah grafik sekaligus penjelasan dari motif atau tujuan seseorang meminta uang, yakni:

Gambar 1 Grafik Permintaan Uang Untuk transaksi dan berjaga-jaga

Ket:

Gambar atau kurva Mrp di atas merupakan gambar dari kurva permintaan uang untuk transaksi dan

berjaga-jaga. Dari gambar dapat dijelaskan bahwa permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh pendapatan nasiuonal atau pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan maka permintaan unag akan semakin meningkat pula. Dari grafik dapat dilihat bahwa pergerakan kurva dari kiri bawah ke kanan atas mengikuti peningkatan pendapatan (Y).

Gambar 2 Grafik Permintaan Uang untuk spekulasi

Ket:

Gambar atau kurva Msp menunjukkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Garis grafik yang

bergerak dari kiri atas ke kanan bawah menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat suku bunga (r) maka permintaan uang untuk spekulasi semakin rendah karena orang lebih memilih untuk menabung begitu sebaliknya.

(Teori Penawaran Uang)

(13)

1. Pertama, penciptaan uang baru oleh otoritas moneter. Menurut Keynes, proses ini tercipta saat terjadi deficit anggaran. Mekanismenya adalah pemerintah sebagai otoritas moneter menjual surat-surat beharga kepada bank sentral. Lalu Bank Sentral membeli surat-surat-surat-surat beharga tersebut melalui pencetakan uang baru. Kemudian pemerintah menggunakan uang dari penjualan surat-surat beharga tersebut untuk menutup defisit anggaran. Defisit anggaran ini digunakan untu belanja Negara. Melalui belanja Negara inilah uang beredar kepada masyakat.

2. Kedua, pinjaman bank sentral kepada perbankan atau kredit likuiditas (kita mengenalnya dengan KLBI dan BLBI). Mekanismenya adalah bank sentral memberikan kredit likuiditas kepada perbankan (bisa dengan penambahan saldo giro atau rekening milik perbankan). Lalu perbankan menggunakan kredit liukuiditas ini umtuk disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit.

Kemudian masyarakat menggunakan pinjaman atau kredit untuk kegiatan perekonomian sehingga mengakibatkan jumlah beredar meningkat.

3. Ketiga, melalui kegiatan ekspor dan impor. Mekanismenya bahwa pertambahan ataua penurunan JUB tergantung kepada surplus atau defisit dalam transaksi ekspor dan impor. Apabila terjadi surplus maka JUB naik dan begitu juga sebaliknya.

Ada lima teori penawaran uang, yakni:

1. Teori penawaran uang merkantilis

-Ciri-cirinya pada saat itu belum mengenal adanya bank.

-Masih menggunakan standar emas.

-JUB tergantung kepada tersedianya emas dalam mesyarakat.

-JUB akan naik jika terjadi penemuan cadangan emas yang baru. JUB turun jika terjadi defisit dalam perdagangan.

-Karena emas merupakan alat pembayaran maka jika harga emas naik akan menyebabkan harga-harga barang maupun jasa turun.

2. Teori penawaran uang klasik -Masih menggunakan standar emas.

-Alfred Marshal melihat bahwa proses bagaimana tambahan uang sampai ke tangan masyarakat akan sangat mempengaruhi proses atau mekanisme kenaiakan harga. Mis, jika tambahan emas naik maka tingkat bunga akan turun. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya kegiatan spekulasi

sehingga akan meningkatkan harga barang maupun jasa. 3. Teori penawaran uang Keynes

-Keynes berpendapat bahwa penawaran uang terjadi melalu pasar uang dimana JUB atau penawaran uang langsung terjadi di pasar uang

-Defisit anggaran dibiayai oleh penciptaan uang baru yang langsung dibelanjakan oleh pemerintah sehingga sampai ke tangan masyarakat

4. Teori Penawaran Uang Modern

(14)

-Sunber terciptanya uang beredar adalah melaui otoritas moneter (Bank Sentral dan Pemerintah) dan Lembaga Keuangan (LKB dan LKBB).

-Otooritas merupakan penyedia atau penyuplai uang primer atau unag inti sedangkan LKB dan LKBB menciptakan uang sekunder.

-Teori yang sangat terkenal dalam teori penawaran uang modern ini adalah Teori Penyesuaian Portofolio. Teori ini membicarakan tentang proses penyesuaian berupa tindakan yang dilakukan para pelaku di pasar uang untuk mengubah struktur dan komposisi kekayaan yang akan dipegang atau dimiliki menjadi struktu dan komposisi kekayaan yang akan diinginkan.

(Teori Tingkat Bunga atau Suku Bunga)

Tingkat bunga sangat memegang peranan penting dalam perekonomian konvensional (non-islam) yang menggunakan unag sebagai alat penyimpan nilai. Tingkat bunga merupakan harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar karena terjadinya pertukaran yang memiliki dimensi perbedaan waktu. Pengertian ini dari contoh kasus berikut: Mis, tingka suku bunga tabungan di Bank X sebesar 8 % per tahun, maka artinya jika si A menyimpan uang sekarang sebesar Rp 1.000, maka tahun depan si A akan menerima jumlan uang sebesar Rp 1.080 (berarti bahwa bank X membayar sebesar Rp 80. Jika bank X

meminjamkan uang kepada si B sebesar Rp 1.000 dengan bunga pinjaman sebesar 10 %, maka tahun depan si B harus mengembalikan pinjaman tersebut menjadi Rp 1.100).

Secara umum, ada dua teoti tingkat bunga, yakni: teori klasik dan teori Keynes. Berikut penjelasannya:

1. Teori Klasik

-Teori ini mendefinisikan bunga sebagai harga dari loanable fund (dana yang tersedia untuk dipinjamkan.

-Pandangan klasik menekankan bahwa tingkat bunga timbul karena uang adalah sesuatu yang produktif, artinya bahwa dengan uang yang dimiliki seoran pengusaha dapat menambah alat produksinya (modal) sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

2. Teori Keynes

-Dalam teori Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang melalui tiga motifnya, yakni: transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Teori ini dapat dijelaskna lebih lanjut melalui kurva berikut ini:

Gambar:

Ket.

-Grafik A menggambarkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Oleh karena permintaan uang tidak ditentukan oleh suku bunga maka bentuk kurvanya tidak elastis sempurna (tegak lurus) sedangkan gambar B menunjukkan permintaan uang untuk spekulasi, dimana jika tingkat suku bunga turun maka permintaan uang untuk spekulasi juga turun..

(15)

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran negara agar sesuai dengan arah dan tujuan nasional dan biasanya kebijakan ini berhubungan dengan penerimaan dari sektor pajak.

Kebijakan moneter adalah suatau kebijkana yang dimabil oleh pemerintah dalam halk ini Bank Indonesia untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Adapun beberapa bentuk dari kebijakan moneter ini adalah:

1. Politik diskonto 2. Politik pasar terbuka 3. Politik cadangan kas 4. Kebijkan kredit selektif

5. Kebijakan sanering (kebijakan BS untuk mengurangi laju idengan melakukan pengguntingan atau pemotongan nilai nominal uang. Kebijakan ini pernah terjadi di Indonesia tahun1950, 1959, dan 1965. 6. Kebijakan Revaluasi dan Devaluasi, kebijakan devaluasi adalah kebijkan Bank Sentral untuk menurunkan nikai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing. Kebijkan revaluasi adalah kebijkan bank sentarl untuk menaikkan kembali nilai matau uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing.

Adapun tujuan dari kebijakan moneter adalah:

a. Untuk menajaga stabilitas ekonomi

b. Menjaga stabilitas dan keseimbangan harga

c. Meningkatkan kesempatan kerja

d. Memperbaiki neraca perdagangan internasional

(Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan LKBB merupakan lembaga keuangan yang hanya bertugas menghimpun dana saja atau menyalurkan dana saja, seperti: perusahaan asuransi, leasing,pegadaian, pasar modal, dll.

Adapun Fungsi dari Bank adalah sbb:

1. Sebagai penerima kredit dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau tabungan biasa, deposito atau tabungan berjangka, dan simpanan dalam bentuk giro atau rekening Koran

2. Sebagai pemberi kredit kepada masyarakat

3. Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran

Berikut adalah jenis-jenis bank:

(16)

a. Bank Sentral, merupakan bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi dan sebagai induk dari bank-bank lainnya (Banker’s of bank). Adapun tugas pokok dari bank sentral adalah:

1. Bank sentral sebagai bank pemerintah

2. Bank sentral sebagai bank dari bank umum

3. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan bank umum dan lembaga keuangan lainnya.

4. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan perdagangan luar negeri dalam rangka menjaga kestabilan nilai matau uang dalam negeri.

5. Bank sentral sebagai pencetak uang dan penjamin ketersediaan uang.

b. Bank Umum, merupakan bank yang bertuga menghimpun dana dari masyarakat, memberi pinjaman kepada masyarakat, dan memberikan jasa melalui mekanisme keuangan kepada masyarakat. Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh bank umum, diantaranya:

1. Memberi pinjaman dan menerima pinjaman dari masyarakat atau perusahaan lainnya

2. Menerima titipan barang beharga

3. Melayani jasa pengiriman antar bank

4. Melakukan giro dan inkaso antarbank

5. Melakukan kegiatan dalam valuta asing

6. Tidak boleh melakukan usaha asuransi, namun boleh menirikan anak perusahaan yang melakukan usaha asuransi.

Berikut ini adalah keistimewaan dari Bank Umum, yakni:

1. Bank umum dapat menciptakan tabungan yang sewaktu-waktu dapat diambil dengan cek atau giro.

2. Bank umum dapat dapat menciptakan daya beli baru dalam perekonomian, artinya bank umum dapat menciptakan uang giral.

3. Bank umum dapat memberikan pinjaman dalam jangka pendek.

c. Bank Perkreditan Rakyat, yakni bank yang hanya menerima suimpanan dalam bentuk tabungan dan deposito. Adapun usaha yang biasa dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simapanan dan tabungan

2. Memberikan pinjaman kepada masyarakat, dan

3. Menyediakan fasilitas pertukaran valuta asing.

(17)

b. Jenis bank menurut kepemilikannya, terbagi atas:

a. Bank milik Negara, yakni bank yang modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan, contohnya: BRI, BNI 46, dan Bank Mandiri.

b. Bank milik swasta, yakni bank yang modalnya berasal dari perorangan atau perusahaan, contohnya: BCA, Bank Danamon, Bank Panin dll.

c. Bank Koperasi, yakni bank yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi, cotohnya Bukopin. c. Jenis bank menurut bentuk hukumnya, yakni:

a. Bank yang berbentuk PT

b. Bank yang berbentuk firma

c. Bank yang berbentuk badan usaha perorangan

d. Bank yang berbentuk koperasi

d. Jenis bank menurut oraganisasinya, yakni:

a. Unit banking, yakni bank yang hanya mempunyai satu organisasi dan tidak mempunyai cabang di

daerah lain.

b. Branch banking,yakni bank yang mempunyai cabag di daerah lain.

c. Crrespondency banking, yakni bank yang dapat melakukan pemeriksaan dokumen ekspo-impor,

dan mempunyai kegiatan utama di luar negeri

Berikut adalah beberapa bentuk dari produk-produk bank: 1. Produk yang tergolong kredit pasif, seperti:

a. Tabungan, yakni simpanan yang penyimpanan dan penarikannya tidak terikat jangka waktu.

b. Giro, yakni simpanan yang penarikannya bias dilakukan kapan saja namun harus menggunakan cek atau giro bilyet

c. Deposit berjangka (Time Deposit), yakni simpanan yang penarikannya hanya bias dilakukan pada jangka waktu tertentu, seperti satu bulan, tiga bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

d. Sertifikat deposito, yakni salah satui bentuk deposito berjangka yang surat buktinya dapat diperjualbelikan

e. Deposits on Call, yakni simpanan yang tetap di bank

f. Loan Deposits, yaknijpinjaman yang dititipkan lagi di bank dan dapat diambil sewaktu-waktu. 2. Produk Perbankan yang termasuk kredit aktif

a. Kredit rekening Koran, yakni produk pemberian kredit dari bank kepada nasabah dengan ketentuan kredit bias diambil sesuai dengan kebutuhan.

b. Kredit akseptasi, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara mengeluyarkan wesel dan dapat diperdagangkan oleh pemegangnya.

(18)

2. Produk perbankan yang berupa jasa lalu lintas moneter

a. Pengiriman uang atau transfer

b. Melakukan inkaso, yakni memberikan jasa penagihan utang yang dimiliki nasabahnya atas nasabah lain

c. Melakukan diskonto, yakni berupa pembelian dan penjualan surat-surat beharga.

d. Melakukan Bankers Orders

e. Melakukan jual beli cek perjalanan

f. Melakukan jual beli valuta asing

g. Mengeluarkan kartu kredit

h. Menyediakan jaminan bank

i. Melakukan transaksi jual beli surat-surat beharga

Kredit adalah penyediaan uanag atau tagihan berdsarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pemabian hasil keuntungan. Berdasarkan definisi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam kredit tergantung unsur-unsur sbb:

a. Kepercayaan

b. Waktu

c. Risiko

d. Imbalan

Adapun syarat-syarat kredit dikenal dengan istilah 5 C dan 3 R, seperti: Syarat 5 C

a. Character, dimana sifat debitur harus diperhatikan apakah dia suka berbohong atau tidak, suka ingkar janji atau tida dlll

b. Capacity, yakni apakah debitur memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjamnnya atau tidak.

c. Collateral, yakni jaminan apa yang mapu disediakan oleh debitur.

d. Capital, yakni berapa jumlah modal yang dimilki oleh debitur.

e. Condition of Economy, yakni situasi dan kondisi ekonomi disekitar tempat tinggal debitur. Syarat 3 R

a. Returns, yakni melihat bagimanakah perkembangan usaha yang dilakukan oleh debitur setelah pinjaman dikucurkan, apakah mengalami perkembangan atau tidak.

(19)

c. Risk and Bearing Ability, yakni daya tahan debitur untu menaggung resiko jika nantinya usaha yang dijalankan gagal.

Jenis-jenis kredit:

1. Menurut jangka waktu, yakni:

a. Kredit jamgka pendek (1 tahun atau kurang)

b. Kredit jangka panjang (1- 3 tahun)

2. Menurut tujuan penggunaannya:

a. Kredit produktif, kredit untuk peniongkayan kapasitas produkdsi.

b. Kredit konsumtif, yakni kredit untuk kegiatan yang bersifat konsumtif.

3. Menurut jaminannya:

a. Kredit blanko (berdasarkan kepercayaan)

b.Kredit dengan jaminan

4. Menurut subjek pemberi kredit: a. Kredit penjual

b. Kredit pembeli

c. Kredit bank

d. Kredit pemerintah

e. Kredit luar negeri

5. Menurut prioritasnya:

a. Kredit berprioritas tinggi (biasnya diberikann oleh bank sentral untuk program-program pemerintah).

b. Kredit yang tidak berprioritas tinggi

Fungsi dan peranan kredit dalam perekonomian: a. Dapat meningkatkan daya guna uang

b. Dapat meningkatkan daya guna barang

c. Dapat meningkatkan kecepatan peredaran uang

d. Dapat meningkatkan gairah berusaha bagi para investor

(20)

f. Mempercepat hubungan internasional

Dampak positif kredit:

a. Dapat meningkatkan produktivitas uang dan modal

b. Dapat memperlancar transaksi tukar-menukar

c. Dapat memperlancar arus peredaran barang

Dampak negatif kredit:

a. Dapat mendorong seseorang hidup konsumtif

b. Dapat menyebabkan inflasi akibat banyaknya JUB

c. Dapat menimbulkan oroduksi yang berlebihan.

Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor

Adapun yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari dua pelaku ekonomi, yakni dari sektor rumah tangga dan dari sektor perusahaan. Ini berarti bahwa dalam perekonomian tersebut tidak terdapat peran dari pemerintah maupun masyarakat luar negeri. Perekonomian 2 sektor dapat ditulis dengan rumus Y = C + I. Berikut ini adalah gambar perekonomian dua sektor, yakni:

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga (modal, tanah, tenaga kerja, teknologi). Lalu, faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa, gaji, upah, bunga dan laba.

2. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

3. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi keuangan

4. Pengusaha yang ingin melakukan investas akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.

(Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor)

Adapun pengertian perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri atas sektor rumah tangga, perusahaan , dan pemerintah. Dengan demikian, dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian suatu Negara. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian suatu Negara dapat menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbnagan pendapatan nasional, yaitu:

a. Pungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.

(21)

Berikut adalah bentuk dari aliran pendapatan perekonomian tiga sektor:

Ket:

1. Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor produksi, dan pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.

2. Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang bersal dari dua sumber; dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung oleh perusahaan, dan dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.

3. Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Pendapatan tersebut akan digunakan untuk membayar gaji dan upah pegawai-pegawai dan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa.

4. pendapatan yang diterima oleh rumah tangga (Y) akan digunakan untuk memenuhi tiga kebutuhan: membayar dan membiayai pengeluaran konsumsi (C), disimpan sebagai tabungan dan membayar pajak pendapatan rumah tangga.

5. Dalam ganbaran tersebut tetap dimisalkan bahwa tabungan rumah tangga dipinjamkan oleh lembaga-lembaga keuangan kepada para pengusaha yang menanam modal.

6. Pengeluaran agregat telah menjadi banyak jenisnya, yakni pengeluaran konsumsi (C), Investasi (I), dan pengeluaran pemerintah (G).

(Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor / Terbuka)

Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan, pemrintah, dan sektor masyarakat luar negeri (ekspor dan impora). (ekspor dan impora). Berikut ini adalah bentuk aliran pendapatan perekonomian terbuka.

Ket.

1. Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut berupa gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan (Aliran 1).

2. Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak keuntungan perusahaan (aliran 2), tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan perseorangan atau individu.

3. Membayar pajak pendapatahn individu kepada pemerintah (aliran 3).

4. Pendapatan disposible yang diterima rumah tangga terutama akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang akan diproduksi di dalam negeri (aliran 4).

5. Mengimpor barang-barang yang diproduksi di negara-negara lain (aliran 5).

6. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau lembaga keuangan, sepertti bank perdagangan, bank tabungan, dan institusi penabungan lainnya.

7. Lembaga institusi memberikan pinjaman modal kepada penanam modal (aliran 7)

8. Investasi perusahaan (aliran 8)

9. Pengeluaran pemerintah (aliran 9)

10. Dalam perekonomian terbuka, pengeluaran atas barang dalam negeri akan bertambah sebagai akibat dari ekspor (aliran 10).

(Teori Konsumsi)

Konsumsi merupakan penggunaan atau pembelian rumah tangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memnuhi kebutuhan rumah tangganya. Tingkat konsumsi seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh tingka pendapatan. Jika pendapatan tinngi maka konsumsi juga akan tinggi dan begitu sebaliknya.

(22)

1. Teori konsumsi pendapatan absolut -Dikemukakan oleh Keynes.

-Menurutnya, faktor utama yang menentukan konsumsi rumah tangga adalah pendapatan absolutnya. Pada pendapatana yang sangat rendah, konsumsi akan melebihi pendapatan sehingga kelebihan konsumsi ini akan dibiayai oleh tabungan di masa lalau atau utang.

-Selain pendapatan absolut, konsumsi juga dipengaruhi oleh kekayaan,n ekspektasi, jumlah penduduk, dan tingkat suku bunga.

2. Teori konsumsi Kuznets

-Teori ini muncul sebagai bantahan dari teori yang disampaikan oleh Keynes.

-Menurut Kuznets, kecenderungan konsumsi rata-rata masyrakat tidak akan turun dan kecenderungan menabung rata-rata juga tidak akan naik ketika pendapatan naik.

3. Teori konsumsi hipotesis siklus hidup -Dikemukakan oleh Franco Modiglani

-Menurutnya, konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh dua faktor, yakni:

a. Pendapatan yanag akan diterima sepanjang hidupnya

b. Lamanya seseorang itu akan terus hidup jika sudah tidak bekerja lagi

-Dalam teori ini digunakan beberapa asumsi, yakni:

a. Pendapatan tahunan seseorang untuk sepanjang masa kerjanya dianggap tetap

b. Suku bunga dari tabunga adalah nol

c. Pemilikan kekayaan terdiri: dapat warisan dan tidak ada warisan

d. Konsumsi mulai kerja sampai akhit hayat adalah tetap

e. Tidak akan meninggalkan warisan pada anak cucu.

4. Teori konsumsi pendapatan permanen -Dikemukakan oleh Friedman

-Menurut friedman, tingkat konsumsi seseorang atau suatu rumah tangga pada suatu waktu bukan ditentukan oleh pendapatan yang sebenarnya diterima pada waktu tersebut akan tetapi ditentukan oleh pendapatan permanent pada waktu tersebut.

(23)

-Menurutnya, konsumsi sesorang atau rumah tangga tidak tergantung kepada pendapatan tertinggi yang pernah dicapai seseorang atau suatu rumah tangga.

(Pengeluaran Pemerintah)

Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek penggunaan sumber daya ekonomi yang secara langsung dikuasai dan dimiliki Negara dan secara tidak langsung dimilki oleh masyarakat melalui pembayaran pajak. Di Indonesia, pengeluaran dibedakan menjadi dua klasifikasi, yakni:

1. Pengeluaran rutin, yakni pengeluaran untuk pemeliharaan atau penyelenggaraan pemerintah sehari-hari, sepert: belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, cicilan hutang, dll. 2. Pengeluaran pembangunan, yaitu pengeluaran untuk pembangunan baik di bidang fisik maupun non-fisik, seperti: jalan, jembatan, gedung-gedung, pembelian kendaraan, pengadaah kursus atau pelatihan.

Ada beberapa tokoh yang menjelaskan mengenai teori pengeluaran pemerintah, seperti:

1. Adolf Wagner

-Terkenal dengan hokum Wagner “hokum pengeluaran yang selalu meningkat” dimana pengeluaran pemerintah akan meningkat setiap tahunnya. Adapun yang yang menyebabkan pengeluaran pemerintah meningkat setiap tahunnya adalah:

a. Adanya tuntutan perlindungan keamanan dan ketahanan.

b. Adanya kenaikan pendapatan masyarakat.

c. Terjadinya urbanisasi akibat pertumbuhan ekonomi

d. Terjadinya ineffisiensi dalam birokrat. 2. Rostow dan Musgrave

-Menurut mereka, pengeluaran pemerintah berhubungan dengan tahap-tahap pembangunan.

3. Peacock dan Wiesman

-Menurut mereka, pemerintah akan selalu meningkatkan pengeluaran dengan mengandalkan penerimaan dari sektor pajak.

(Ekspor dan Impor)

Ekspor menunjukkan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu negara di dalam negeri ke negara lain yang membutuhkannya. Menurut Krugman (1997), ekspor merupakan salah satu bentuk perdagangan luar negeri yang dapat memberikan keuntungan bagi suatu negara. Nopirin (1995) menyatakan bahwa ekspor suatu negara adalah impor dari negara lain. Menurut Gilarso (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya ekspor suatu negara adalah:

1.Jumlah produksi yang mampu dihasilkan suatu negara.

2.Permintaan dari luar negeri

(24)

4.Nilai tukar yang berlaku

Impor adalah pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan negara lain oleh masyarakat dalam negeri, atau memasukkan barang-barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri.

Impor merupakan salah satu variabel ekonomi makro yang sangat penting untuk diperhatikan. Beberapa alasan yang dapat dikemukakan tentang pentingnya perhatian terhadap impor, yaitu:

1.Impor dapat menyebabkan defisit neraca perdagangan.

2.Impor dapat meningkatkan utang luar negeri

3. Impor dapat mempengaruhi pertumbuhan dalam negeri

4. Impor dapat melemahkan nilai tukar mata uang suatu negara

5. Impor dapat meningkatkan inflasi dalam negeri

6. Impor dapat meningkatkan produktivitas perekonomian,dan

7. Impor dapat memenuhi keinginan konsumen dalam negeri terhadap produk luar negeri.

Dilihat dari pengaruhnya terhadap perekonomian, di satu sisi impor dibutuhkan untuk menunjang pembangunan namun di sisi lain impor juga merugikan pembangunan itu sendiri sehingga hal itu menjadi dilema tersendiri bagi negara-negara berkembang.

(Teori Investasi)

Investasi, yang lazim juga disebut dengan penanaman modal merupakan merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran-pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi baraang-baranh dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi adalah sebagai berikut:

a. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh

b. Suku bunga

c. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa yang akan datang

d. Kemajuan teknologi

e. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya

(25)

Menurut Schumpeter, investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Induced investmen, yaitu investasi yang dipengaruhi oleh perubahan dalam pendapatan nasional, volume penjualan, laba perusahaan, dan lain-lain.

b. Autonomous Investment, yakni investasi yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan jangka panjang, seperti adanya penemuan-penemuan baru, perkembangan teknologi, dan lain-lain. Berdasarkan bentuknya, investasi dapat dibagi menjadi:

a. Investasi riil (investasi barang modal), yaitu investasi yang ditujukan untuk barang-barang tahan lama yang akan digunakan untuk kegiatan atau proses produksi. Investasi rill terbagi atas:

1. Investasi tetap perusahaan

2. Investasi untuk perumahan

3. Investasi perubahan bersih persediaan perusahaan

b. Investasi financial, yaitu investasi terhadap surat-surat beharga, seperti saham, obligasi, dan lain-lain.

(Pajak)

Pajak adalah iuran wajib rakyat atau masyarakat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang berlaku yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat balas jasa (kontraprestasi) secara langsung yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

Pajak memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan suatu negara. Berikut merupakan empat fungsi utama pajak dalam pembangunan ekonomi suatu negara, yaitu:

1.Fungsi Budgeter (Sumber Utama Kas Negara)

Dalam hal ini pajak sangat diandalkan sebagai sumber utama penerimaan pemerintah yang berasal dari dalam negeri. Hal ini terlihat di dalam APBN dimana pajak merupakan penyumbang terbesar bagi penerimaan negara.

2.Fungsi alokasi (Sumber Pembiayaan Pembangunan)

Pajak yang sudah dihimpun oleh negara untuk mengisi kas negara tidak dibiarkan begitu saja mengendap di dalam kas negara akan tetapi harus dialokasikan untuk pembiayaan pembanguan di segala bidang.

3.Fungsi Distribusi (Alat Pemerataan Pendapatan)

Pajak yang dipungut oleh pemerintah dari wajib pajak digunakan untuk membiayai pembangunan di segala bidang. Penggunaan pajak untuk biaya pembangunan harus merata ke seluruh pelosok tanah air sehingga seluruh warga masyarakat, baik kaya maupun miskin dapat menikmati hasil

pembangunan yang dibiayai dari hasil pajak tersebut. 4.Fungsi Regulasi (Alat Pengatur Kegiatan Ekonomi)

(26)

Dalam setiap pemungutan pajak maka harus diperhatikan prinsip-prinsip atau asas-asas pemungutan pajak yang memacu pada prinsip pemungutan pajak, yaitu sebagai berikut:

1.Prinsip kesamaan (Equility)

Pemungutan pajak harus adil disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.

2.Prinsip Kepastian (Certainly)

Dalam pemungutan pajak harus jelas, tegas, dan pasti sehinggga dipahami wajib pajak dan akan memudahkan dalam penghitungan dan pengadministrasian.

3.Prinsip kelayakan (Convenience)

Pemungutan pajak jangan sekali-kali memberatkan wajib pajak. Misalnya, seseorang yang sedang mengalami kerugian usaha sebaiknya tidak dibebani pajak yang tinggi sehingga usahanya dapat dipertahankan.

4.Prinsip ekonomi (Economy)

Dalam melaksanakan pemungutan pajak hendaknya diperhatikan prinsip ekonomi. Misalnya, harus mempertimbangkan bahwa biaya pemungutan tidak melebihi hasil pemungutan pajak.

Jenis-jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah terhadap masyarakat dapat dikelompokkan menurut sifatnya, instansi yang memungutnya, objek dan subjek pajaknya, serta menurut asalnya. Adapun pembagian jenis-jenis pajak adalah sebagai berikut:

a.Jenis Pajak Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, pajak dibagi menjadi pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak langsung adalah pajak yang dipungut berdasarkan surat ketetapan pajak dimana pemungutannya dilakukan setahun sekali dan tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain, contohnya: PPh dan PBB.Pajak tidak langsung adalah pajak yang tidak memiliki surat ketetapan pajak dimana pemungutannya dilakukan setiap terjadi transakasi dan bisa dilimpahkan kepada orang lain, contohnya: PPN.

b.Jenis Pajak Menurut Instansi Yang Memungutnya

1).Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusat dan pengelolaannya dilakukan oleh kantor pelayanan pajak, misalnya: PPh dan PPN.

2).Pajak Daerah, yaitu pajak yang wewenang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah daerah tingkat I dan II, misalnya Pajak Kendaraan Bermotor dan pajak tontonan.

c.Jenis Pajak Menurut Objek Pajaknya

Pembagian jenis pajak ini didasarkan kepada objek yang dikenakan pajak, yaitu:

1).Objek pajak kejadian, seperti bea masuk dan bea keluar

2).Objek pajak perbuatan, seperti: PPN

3).Objek pajak keadaan, misalnya: PPh dan PBB

4).Objek pajak pemakaian, misalnya: bea materai dan cukai

(27)

Pembagian pajak ini didasarkan kepada siapa yang harus membayar pajak, yaitu:

1).Pajak Perseorangan

2)Pajak Badan

e).Jenis Pajak Menurut Asalnya

Menurut asalnya,pajak dibedakan menjadi:

1).Pajak luar negeri, yaitu pajak yang dipungut terhadap orang-orang asing yang menpunyai penghasilan di Indonesia.

2).Pajak dalam negeri, yaitu pajak yang dipungut kepada setiap warga negara yang tinggal di Indonesia.

Tarif pajak adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang dibebankan kepada wajib pajak,biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Ketentuan besarnya tarif pajak biasanya diatur dalam undang-undang perpajakan yang disesuailan dengan jenis-jenis pajak. Adapun macam-macam tarif pajak pada umumnya adalah sebagai berikut:

a).Tarif tunggal (tarif pajak yang hanya menggunakan satu macam tarif saja)

1).Tarif tetap, yaitu tarif yang jumlahnya tetap tidak bergantung pada besar- kecil objek pajak. Contohnya pajak materai

2).Tarif proporsional, yaitu tarif pajak yang menggunakan persentase tetap, berapapun jumlah objek pajaknya.Contohnya,tarif PBB adalah sama yaitu 0,5 %.

b).Tarif tidak tunggal (tarif pajak yang menggunakan lebih dari satu macam tarif)

1).Tarif progresif, yaitu tarif pajak yang apabila penghasilan objek pajak semakin tinggi, tarif (%) pajaknya juga semakin tinggi dan sebaliknya. Contohnya, tarif pajak penghasilan untuk Pendapatan Kena Pajak (PKP).

a).Rp 0,00 s.d Rp 25.000.000,00 = 10 %

b).Rp 25.000.000,00 s,d rp 50.000.000,00 = 15 %

c).rp 50.000.000,00 ke atas = 30 %

2).Tarif degresif / regresif, yaitu tarif pajak yang apabila penghasilan objek pajak makin tinggi,justru tarif pajaknya (persentase pajaknya) makin turun dan sebaliknya. Contoh:

a).Objek pajak Rp 1.000.000,00, tarifnya = 10 %

b).Objek pajak Rp 2.000.000,00, tarifnya = 9 %

c).Objek pajak Rp 3.000.000,00, tarifnya = 8 % dan seterusnya

(Neraca Pembayaran)

(28)

dalam suatu tahun tertentu. Neraca pembayaran dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu: neraca berjalan dan neraca modal.

1. Neraca berjalan, meliputi:

a. Nilai ekspor dan impor barang tampak. Transaksi ini meliputi hasil-hasil pertanian, barang-barang industri, pertambangan dan hasil-hasil yang tampak lainnya

b. Nilai ekspor dan impor barang tak tampak. Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang diekspor atau diimpor, pendapatan investasi (seperti laba, bunga, deviden), dan lain-lain.

c. Pembayaran pindahan. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa. Contohya bantuan modal negara-negara arab ke afghanisyan, bantuan bahan makanan AS untuk penderita kelaparan di afrika, dll.

2. Neraca modal, meliputi:

a. Aliran modal jangka panjang. Dalam transaksi ini ada terdapat dua jenis, yakni: aliran modal resmi dan investasi langsung. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran diantara badan-badan pemerintah di suatu negara dengan negara lain. Sementara investasi langsung dapat berupa pendirian perusahaan-perusahaan.

b. Modal swasta, merupakan aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta yang asal atau valuta lainnya. Aliran keuangan ini selalu dinamakan dengan “ Hot Money”.

(Kurs Valuta Asing)

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang sesuatu Negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestic yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Mis, kurs yang menunjukkan US$1.00 sama dengan Rp 8.400. hal ini berarti bahwa untuk memperoleh 1 dollar AS dibutuhkan Rp 8.400. Pada dasarnya, terdapat dua cara di dalam menentukan kurs valuta asing, yakni:

1. Berdasarkan permintan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas. a. faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan valas

1. Naiknya pendapatan nasional, Jika Y naik maka M naik sehingga valas juga naik, begitu sebaliknya.

2. Inflasi, Jika Inflasi naik maka harga naik. Naiknya harga membuat importir membeli barang di luar negeri (M naik) sehingga permintaan valas naik.

3. Tingkat bunga, naiknya suku bunga membuat rupiah menguat karena uang lebih banyak ditabung sehingga valas turun.

(29)

1. Harga dalam negeri, jika harga dalam negeri lebih rendah dari harga di luar negeri maka eksportir akan menjual produknya ke pasar luar negeri sehingga akan meningkatkan penawaran terhadap valas.

2. Tingkat bunga, penurunan suku bunga menyebabkan meningkatnya investasi yang dapat meningkatkan produksi. Hal ini membuat ekspor meningkat sehingga valas juga meningkat.

2. Ditentukan oleh pemerintah

Ada dua macam system kurs, yakni kurs yang berunah-ubah dan kurs yang tetap, berikut penjelasannya:

1. Kurs yang berubah-ubah (fleksible exchange rate)

Merupakan nilai mata uang suatu negara dengan negara lain yang sifatnya berubah-ubah akibat dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhinya, antara lain: pendapatan, peraturan pemerintah, harga, dan tingkat bunga. Kebaikan dari kurs yang berubah-ubah ini, sbb:

a. Tingkat keseimbangan pada pasar valas selalu tercapai.

b. Pemerintah tidak perlu menyediakan dana untuk mengatur keseimbangan pasar valas.

Keburukan dari kurs yang berubah-ubah ini, sbb:

a. Tingkat keseimbangan yang dicapai membutuhkan waktu yang lama sehingga menimbulkan biaya-biaya lain sebelum terjadinya keseimbangan.

b. Akan menyulitkan pemerintah untuk mengambil keputusan atak kebijaksanaan dalam pembangunan.

2. Kurs Tetap (Fixed Exchannge Rate)

Merupakan nilai tukar suatu mata uang dengan mata uang lainnya yang ditentukan oleh pemerintah. Untuk menjaga kestabilan kurs tetap ini, biasanya pemerintah akan membeli valas di pasar uang untuk mencegah turunnya kurs.

Kebaikan dari kurs tetap, sbb:

a. Pemerintah mudah mengambil keputusan karena dapat diketahui jelas cadangan devisa yang dibutuhkan.

b. Tidak mungkin timbul spekulasi dalam perdagangan valas karena masyarakat sudah mengetahui mengenai harga kurs atas dan kurs bawah.

Keburukan kurs tetap, sbb:

a. pemerintah harus menyediakan dana untuk memperbaiki ketidakseimbangan pasar valas.

(30)

Pasar valuta asing merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual utnuk melakukan transaksi jual-beli antar mata uang. Fungsi pasar valas adalah sebagai berikut:

1. Mentransfer daya beli dari suatu mata uang dengan mata uang lainnya.

2. Untuk memberi kredit bagi perdagangan LN.

3. Untuk menghindari kerugian akibat perubahan kurs

Pasar valas terbagi dua. yakni: pasar spot dan forward market. Pasar spot adalah suatu pasar valas dimana kurs yang dipakai adalah kurs pada saat transaksi terjadi dan barangnya langsung diterima pada saat itu juga atau mempunyai tenggang waktu yang relative singkat (1 sampai 3 hari). Sedangkan forward market adalah suatu pasar valas dimana kurs yang berlaku tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga suatu negara.

Revaluasi adalah kebijakan menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing.Devaluasi adsalah kebijakan menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing.

(Perdagangan Internasional)

Dalam era perekonomian terbuka seperti saat ini, maka perdagangan internasional memiliki pernan yang sangat penting dalam sebuah perekonomian di suatu negara. Berikut ini adalah pentingmya perdagangan internasional bagi suatu negara, yakni:

1. Dapat memperoleh barang yang tidak dihasilkan di dalam negeri.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui spesialisasi

3. Memperluas pasaran barang-barang domestic

4. Memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak, sereta tenaga kerja dan keahlian yang lebih baik dari negara lain.

Berikut penjelasan mengenai teori perdagangan internasional:

1.Teosi Klasik

a) Teori Keuntungan Absolut

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Dasar dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan perdagangan internasional dan spesialisasi pada suatu jenis barang tertentu apabila negara tersebut memiliki keuntungan absolut pada barang yang diperdagangkannya (diekspor). Atau suatu negara tidak akan mengekspor atau mengimpor suatu barang jika negara tersebut dapat ( tidak dapat ) memproduksinya lebih efisien atau lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Dengan kata lain, suatu negara akan mendapatkan keuntungan absolut dengan melakukan spesialisasi dan mengekspor barang-barang yang mempunyai nilai lebih efisien dibandingkan dengan negara lain

b).Teori Keuntungan Komparatif

(31)

Artinya, suatu negara akan melakukan spesialisasi dan mengekspor suatu barang apabila negara tersebut dapat memproduksinya dengan lebih murah atau memiliki keuntungan komperatif terbesar dan mengimpor suatu barang apabila biaya untuk memproduksi sendiri barang tersebut lebih tinggi dibandingkan jika mengimpornya dari negara lain

c).Teori Biaya Komperatif

Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya perdagangan antar dua negara akan terjadi apabila masing-masing negara dapat memproduksi suaut barang dengan biaya yang relatif rendah untuk jenis barang yang berbeda. Dengan demikian perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan efisiensi relatif antar negara dalam memproduksi dua atau lebih jenis barang. Dalam teori ini, penilaian terhadap daya saing atau keunggulan suatu negara pada jenis barang ditentukan oleh pada nilai barang atau tingkat efisiensi atau produktivitas penggunaan tenaga kerja.

Menurut Ricardo, suatu negara akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dalam menghasilkan barang yang memiliki harga relatif rendah diabandingkan dengan harga barang yang diproduksi negara lain. Dengan demikian perdagangan antar negara akan terjadi apabila masing-masing negara memiliki comperatif cost yang terkecil.

2).Teori Modern

a).Teori Faktor Proporsi Hecksher-Ohlin (Teori H-O)

Teori ini berpendapat bahwa,perdagangan internasional antar dua negara atau lebih terjadi

karena opportunity cost yang berbeda antar negara tersebut. Jika dalam teori klasik faktor produksi tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor input, maka dalam teori H-O penilaian keunggulan atau daya saing negara dalam perdagangan suatu barang bukan didasarkan pada faktor produksi tenaga kerja saja tetapi didasarkan kepada harga gabungan antara faktor produksi seperti tenaga keja, tingkat bunga dan sebagainya.

b).Teori Permintaan dan Penawaran

Teori ini didasarkan pada permintaan dan penawaran. Ekspor dan impor terjadi karena adanya perbedaan permintaan dan penawaran dalam suatu negara. Oleh karena adanya perbedaan pendapatan dan selera, maka negara yang mempunyai pendapatan yang lebih tinggi akan menimbulkan permintaan terhadap suatu barang di negara lain yang mempunyai kelebihan penawaran akibat rendahnya permintaan.

c).Teori Keuntungan Kompetitif

Teori imi dikemukakan oleh Michael E. Poerter. Teori ini menjelaskan bahwa keunggulan suatu negara dalam perdagangan internasional selain ditentukan oleh keunggulan komperatif juga

ditentukan oleh keunggulan kompetitif. Suatu negara mendapat keunggulan kompetitif karena empat kondisi atau faktor yang menguntungkan perdagangan internasional negara yang bersangkutan. Empat kondisi atau faktor yang menguntungkan tersebut yaitu:

1).Kondisi faktor-faktor produksi yang dimilki,

2).Kondisi permintaan dan tuntutan kualitas tertentu,

(32)

4).Strategi yang digunakan oleh perusahaan atau industri yang bersangkutan dan tingkat persaingan antar indusitri atau perusahaan.

Keempat kondisi tersebut harus dimilki oleh suatu negara terhadap produk yang dihasilkan jika ingin ungggul dalam perdagangan internasional. Salah satu saja dari empat kondisi tersebut tidak

terpenuhi,maka produk yang diproduksi tidak akan mempunyai keunggulan kompetitif dalam perdagangan internasional.

(Pertumbuhan Ekonomi)

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuham apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan

pendapatan atau kesejahteraan pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami peningkatan berarti menggambarkan bahwa perkonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik.

Menurut Gerardo (1991), pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas suatu bangsa dalam jangka panjang untuk memproduksi barang dan jasa bagi rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang yang sangat menekankan pada tiga aspek, yaitu proses,o utput per kapita dan jangka panjang. Jadi, inti

pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, usaha,teknologi dan sebagainya yang ke semuanya tergabung ke dalam faktor-faktor produksi. Para ahli ekonomi menganggap bahwa faktor-faktor ekonomi merupakan kekuatan utama dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Artinya, naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara bergantung pada peubahan yang terjadi dalam faktor ekonomi tersebut.

Ada beberapa macam teori mengenai pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah penjelasan mengenai teori pertumbuhan ekonomi yang terbagi dua yaitu teori pertumbuhan ekonomi historis serta teori pertumbuhan klasik dan neo-klasik:

1).Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a)Frederich List (1789-1846)

Frederich List mengatakan bahwa ada empat tahapan-tahapan dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1).Tahapan I (masa berburu dan mengembara)

Pada masa ini manusia sangat bergantung pada alam dalam pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dan tempat tinggal mereka masih belum tetap atau berpindah-pindah.

(33)

Pada saat ini manusia sudah mulai mengenal sistem bertani dan tempat tinggal mereka sudah mulai tetap.

3).Tahap III (masa bertani dan kerajinan)

Pada masa ini, selain bertani manusia juga sudah mulai membuat kerajinan yang ada hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi.

4).Tahap IV (masa kerajinan,industri dan perdagangan)

Pada masa ini,masyarakat memandang bahwa kerajinan bukan lagi sebagai sampingan untuk mengisi waktu luang,akan tetapi sudah di jual ke pasar sehingga industri berkembang dari industri kerajinan tangan menjadi industri besar.

b).Karl Bucher (1847-1930)

Karl Bucher membagi tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi masyarakat berdasarkan hubungan antar produsen dan konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun tahapan

pertumbuhannya adalah:

1).Rumah Tangga Tertutup

Kehidupan masyarakat dalam tahap ini masih sangat sederhana dimana mereka melakukan proses produksi untuk diri sendiri.

2).Rumah Tangga Kota

Pada tahapann ini,masyarakat mulai berhubungan dengan kelompok masyarakat lainnya dalam satu kota.

3).Rumah Tangga Bangsa

Runah tangga kota yang berkembang terus-menerus sehingga pertukaran antar penduduk satu kota tidak dapat lagi saling memenuhi. Hal ini menuntut terjadinya pertukaran antar kota dalam satu negara.

4)Rumah Tangga Dunia

Pada tahapan ini,sitim pertukaran tidak hanya terbatas di dalam negeri saja teatp juga untuk diekspor ke luar negeri.

c).Werner Sombnart (1863-1947)

Tokoh ini membagi tahap pertumbuhan ekonomi menjadi empat tahap, yaitu:

Referensi

Dokumen terkait

Apakah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, Produk Domestik Bruto (PDB) negara tujuan ekspor karet Indonesia, jarak Indonesia dengan negara tujuan ekspor karet Indonesia,

Menurut IHCM (1995) terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk menghitung nilai waktu yaitu berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) dan berdasarkan tingkat

Tujuan dari penelitian ini menganalisis pengaruh jumlah populasi negara tujuan ekspor, produk domestik bruto (PDB) negara Indonesia, produk domestik bruto (PDB) negara tujuan

Sehingga menjadikan Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mempengaruhi penerimaan zakat, infaq dan shadaqah, dimana Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mengakibatkan

Tujuan dari penelitian ini menganalisis pengaruh jumlah populasi negara tujuan ekspor, produk domestik bruto (PDB) negara Indonesia, produk domestik bruto (PDB) negara tujuan

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa dalam

GDP GDP Gross Domestic Product GDP atau disebut juga Gross Domestic Product GDP atau disebut juga Produk Domestik Bruto PDB adalah jumlah seluruh Produk Domestik Bruto PDB adalah

Produk Nasional Bruto PNB/Gross Nasional Product GNP Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara