Perhitungan laba (rugi) bersih dasar per saham adalah sebagai berikut:
The calculation of basic earnings (loss) per share is as follows:
2009 2008
Laba (rugi) bersih (dalam ribuan Rupiah) 315.166.027 (43.857.697) Net income (loss) (in thousand Rupiah) Jumlah saham beredar 1.930.039.200 1.930.039.200 Number of outstanding shares
Laba (rugi) per saham dasar Basic earnings (loss) per share
Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship
Perusahaan yang pemegang saham atau sebagian pengurus atau manajemennya baik secara langsung maupun tidak langsung sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan yaitu:
Related parties which have the same management and stockholders, directly or indirectly, as the stockholders of the Company and its subsidiaries are as follows:
• PT Arthagraha General Insurance
• PT Arthagraha Sentral
• PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
• PT Berkat Surya Sentrajaya
• PT Bhakti Artha Reksa Sejahtera
• PT Bina Mulia Unika
• PT Buanagraha Arthaprima
• PT Cemerlang Pola Cahaya
• Discovery Kartika Plaza Hotel
• PT First Jakarta International
• PT Graha Artha Sentosa Sejahtera
• PT Graha Putranusa
• PT Kharisma Arya Paksi
Transaksi Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties
Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties.
a. Rincian jenis transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a. A summary of accounts relating to significant transactions with related parties is as follows: Persentase terhadap Jumlah Aset/Kewajiban Percentage to Total Assets/Liabilities 2009 2008 2009 2008 Rp '000 Rp '000 % % Aset Assets
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Bank 47.077.536 22.014.709 0,92 0,40 Cash in banks
Deposito berjangka 67.184.491 50.969.774 1,31 0,93 Time deposits
Jumlah 114.262.027 72.984.483 2,23 1,33 Total
Investasi Investments
Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Restricted time deposit
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 388.120 - 0,01 - PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Penyertaan saham Investments in shares of stock
PT First Jakarta International 45.600.000 45.600.000 0,89 0,82 PT First Jakarta International
PT Bina Mulia Unika 5.888.558 29.990.733 0,11 0,55 PT Bina Mulia Unika
PT Graha Putranusa 5.000.000 5.000.000 0,10 0,09 PT Graha Putranusa
Jumlah 56.876.678 80.590.733 1,11 1,46 Total
Piutang usaha Trade accounts receivable
PT Arthagraha Sentral 4.153.116 4.247.513 0,08 0,08 PT Arthagraha Sentral
Discovery Kartika Plaza Hotel 720.017 1.277.564 0,01 0,02 Discovery Kartika Plaza Hotel
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 206.129 149.459 0,00 0,00 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Buanagraha Arthaprima 60.941 121.000 0,00 0,00 PT Buanagraha Arthaprima
Lain-lain 1.615.165 1.404.233 0,03 0,03 Others
Jumlah 6.755.368 7.199.769 0,12 0,13 Total
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) Transactions with Related Parties (Continued) Persentase terhadap Jumlah Aset/Kewajiban Percentage to Total Assets/Liabilities 2009 2008 2009 2008 Rp '000 Rp '000 % %
Aset (Lanjutan) Assets (Continued)
Piutang lain-lain Other accounts receivable
PT Cemerlang Pola Cahaya - 16.031.791 0,00 0,29 PT Cemerlang Pola Cahaya
Akademi Pariwisata Jakarta Akademi Pariwisata Jakarta
International Hotel - 900.000 0,00 0,02 International Hotel
Lain-lain 16.653 9.474 0,00 0,00 Others
Jumlah 16.653 16.941.265 0,00 0,31 Total
Biaya dibayar di muka Prepaid expenses
PT Arthagraha General Insurance 4.797.839 4.794.847 0,09 0,09 PT Arthagraha General Insurance
PT Buanagraha Arthaprima 224.490 212.112 0,00 0,00 PT Buanagraha Arthaprima
PT First Jakarta International 34.554 33.879 0,00 0,00 PT First Jakarta International
Jumlah 5.056.883 5.040.838 0,09 0,09 Total
Aset lain-lain Other assets
PT Buanagraha Arthaprima 831.910 784.099 0,02 0,01 PT Buanagraha Arthaprima
PT First Jakarta International 95.670 95.670 0,00 0,00 PT First Jakarta International
PT Graha Artha Sentosa Sejahtera 54.228 54.228 0,00 0,00 PT Graha Artha Sentosa Sejahtera
Jumlah 981.808 933.997 0,02 0,01 Total
Kewajiban Liabilities
Hutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa Due to related parties
PT Bina Mulia Unika 20.900.801 29.943.000 0,80 0,81 PT Bina Mulia Unika
PT Berkat Surya Sentrajaya 12.187.147 14.196.730 0,47 0,38 PT Berkat Surya Sentrajaya
PT Cemerlang Pola Cahaya 2.145.456 12.683.479 0,08 0,34 PT Cemerlang Pola Cahaya
Lain-lain 63.500 64.783 0,00 0,00 Others
Jumlah 35.296.904 56.887.992 1,35 1,53 Total
Pendapatan ditangguhkan Deferred revenues
PT First Jakarta International 7.618.438 16.083.369 0,29 0,43 PT First Jakarta International
PT Graha Putranusa 1.468.449 1.468.449 0,06 0,04 PT Graha Putranusa
Jumlah 9.086.887 17.551.818 0,35 0,47 Total
Kewajiban lain-lain Other liabilities
PT Bank Artha Graha internasional Tbk 1.138.850 1.345.738 0,04 0,03 PT Bank Artha Graha internasional Tbk
PT First Jakarta International 217.500 217.500 0,01 0,01 PT First Jakarta International
Jumlah 1.356.350 1.563.238 0,05 0,04 Total
Persentase terhadap Jumlah Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan Percentage to Total Respective
Revenues/Expenses
2009 2008 2009 2008
Rp '000 Rp '000 % %
Pendapatan dan Beban Usaha Revenues and Operating Expenses
Pendapatan usaha Revenues
Discovery Kartika Plaza Hotel 3.470.126 3.470.126 0,16 0,36 Discovery Kartika Plaza Hotel
PT First Jakarta International 715.000 547.558 0,03 0,06 PT First Jakarta International
Lain-lain 631.610 693.972 0,03 0,07 Others
Jumlah 4.816.736 4.711.656 0,22 0,49 Total
Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
PT Arthagraha General Insurance 10.252.460 10.212.180 2,24 2,45 PT Arthagraha General Insurance
PT Bhakti Artha Reksa Sejahtera 9.934.390 9.370.719 2,17 2,25 PT Bhakti Artha Reksa Sejahtera
PT Buanagraha Arthaprima 4.810.434 3.742.905 1,05 0,90 PT Buanagraha Arthaprima
Jumlah 24.997.284 23.325.804 5,46 5,60 Total
Jumlah/Total
(Lanjutan) Related Parties (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) Transactions with Related Parties (Continued)
Persentase terhadap Jumlah Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan Percentage to Total Respective
Revenues/Expenses
2009 2008 2009 2008
Rp '000 Rp '000 % %
Pendapatan dan Beban Usaha (Lanjutan) Revenues and Operating Expenses
(Continued)
Penghasilan lain-lain Other income
Pendapatan sewa dan pengelolaan Revenue from rental and
kawasan 2.818.999 2.780.126 8,00 8,80 estate management
Jumlah/Total
b. Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi perbankan dengan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI), sehubungan dengan aktivitas operasional dan kebutuhan modal kerja. Pendapatan bunga yang diperoleh dari BAGI sebesar Rp 3.920.498 ribu pada tahun 2009 (71,97% dari pendapatan bunga) dan sebesar Rp 2.194.602 ribu pada tahun 2008 (59,83% dari pendapatan bunga). Sedangkan beban bunga yang dibayarkan kepada BAGI adalah nihil pada tahun 2009 dan Rp 495.733 ribu (0,50% dari beban bunga dan beban keuangan lainnya) pada tahun 2008.
b. The Company and its subsidiaries have entered into certain banking transactions with PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI) in relation to its operating activities and working capital needs. Interest income amounting to Rp 3,920,498 thousand in 2009 (71.97% of the total interest income) and amounting to Rp 2,194,602 thousand in 2008 (59.83% of the total interest income) was earned from BAGI. Interest expense paid to BAGI amounted to nil in 2009 and Rp 495,733 thousand (0.50% of the total interest expense and other financial chargers) in 2008.
c. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perusahaan dan anak perusahaan mengasuransikan persediaan, properti investasi, dan aset tetap kecuali tanah, kepada PT Arthagraha General Insurance (AGI) (Catatan 7,11 dan 12).
c. As of December 31, 2009 and 2008, the
Company and its subsidiaries insured their inventories, investment properties, and property and equipment except land, with PT Arthagraha General Insurance (AGI) (Notes 7, 11 and 12).
d. AT, anak perusahaan, mengadakan perjanjian kerja sama di bidang telekomunikasi dengan PT First Jakarta International, PT Buanagraha Arthaprima dan PT Graha Putranusa (Catatan 39).
d. AT, a subsidiary, entered into several telecommunication agreements with PT First Jakarta International, PT Buanagraha Arthaprima and PT Graha Putranusa (Note 39).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E-1 “Benturan Kepentingan”.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK No. IX.E-1 “Conflict of Interest”.
Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries have monetary assets and liabilities in U.S. Dollar as follows:
Mata uang asing/ Ekuivalen/ Mata uang asing/ Ekuivalen/
Original currency Equivalent in Original currency Equivalent in
Equivalent in US$ Rp '000 Equivalent in US$ Rp '000
Aset Assets
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 3.448.302 32.414.039 2.607.604 28.553.262 Related parties
Pihak ketiga 3.148.390 29.594.863 8.839.203 96.789.271 Third parties
Investasi Investments
Pihak ketiga 49.184.020 462.329.790 45.946.366 503.112.707 Third parties
Piutang usaha Trade accounts receivable
Pihak ketiga 16.493.380 155.037.768 624.753 6.841.043 Third parties
Piutang lain-lain Other accounts receivable
Pihak ketiga 401.423 3.773.378 6.246 68.390 Third parties
Aset lain-lain Other assets
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 10.557 99.236 31.750 347.663 Related parties
Pihak ketiga 20.757 195.111 2.000 21.900 Third parties
Jumlah Aset 72.706.829 683.444.185 58.057.922 635.734.236 Total Assets
Kewajiban Liabilities
Surat hutang 49.000.000 460.600.000 70.000.000 766.500.000 Notes payable
Hutang bank Bank loans
Pihak ketiga 85.987.587 808.283.316 85.987.587 941.564.076 Third parties
Hutang usaha Trade accounts payable
Pihak ketiga 1.540.293 14.478.757 2.504.071 27.419.579 Third parties
Biaya yang masih harus dibayar Accrued expenses
Pihak ketiga 20.190.179 189.787.682 21.237.858 232.554.547 Third parties
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 1.524.745 14.332.603 1.524.745 16.695.958 Due to related parties
Kewajiban lain-lain Other liabilities
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 110.363 1.037.408 101.700 1.113.615 Related parties
Pihak ketiga 33.019.594 348.740.846 47.338.068 518.351.846 Third parties
Jumlah Kewajiban 191.372.761 1.837.260.612 228.694.029 2.504.199.621 Total Liabilities Kewajiban Bersih (118.665.932) (1.153.816.427) (170.636.108) (1.868.465.385) Net Liabilities
2009 2008
Kurs konversi yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah Rp 9.400 dan Rp 10.950 per US$ 1.
The conversion rates used at December 31, 2009 and 2008 were Rp 9,400 and Rp 10,950 per US$ 1, respectively.
Nilai kewajiban moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dengan menggunakan kurs pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi (Rp 9.188 per US$ 1) adalah sebesar Rp 1.090.302.583 ribu.
Monetary net liabilities in foreign currency as of December 31, 2009 when converted to Rupiah using exchange rate on the date of completion of the consolidated financial statements (Rp 9,188 per US$ 1) amounted to Rp 1,090,302,583 thousand.
a. Perjanjian dengan PT Dharma Harapan Raya (DHR)
a. Agreement with PT Dharma Harapan Raya (DHR)
Pada tahun 1999, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengoperasian dan Pengelolaan hotel dengan DHR untuk mengawasi, mengoperasikan, mengelola dan mengendalikan usaha Hotel Borobudur Jakarta. Sebagai kompensasinya, Perusahaan membayar imbalan jasa manajemen, teknis dan pemasaran kepada DHR. Perjanjian dengan DHR berlaku untuk periode sepuluh tahunan dimulai dari tanggal 1 Januari 1999, setelah perjanjian ini berakhir, kedua belah pihak dapat memperpanjang kembali perjanjian ini untuk jangka waktu dua periode lima tahunan.
In 1999, the Company entered into an Operating and Management Agreement with DHR for the latter to supervise, direct, manage and control the operations of Hotel Borobudur Jakarta. As compensation, the Company pays management, technical service and marketing fees to DHR. This agreement with DHR is valid for a ten-year period from January 1, 1999. Upon the expiration of which, both parties may renew the agreement for two five-year periods.
DHR akan menerima imbalan jasa manajemen dengan tarif setinggi-tingginya sebesar 8% dari laba usaha kotor seperti yang disebutkan dalam perjanjian. DHR juga memperoleh imbalan jasa teknis atas jasa-jasa yang diberikan, yang meliputi kegiatan usaha, keuangan, personalia, pembelian dan kendali mutu. Jumlah imbalan jasa akan dibayarkan sesuai persyaratan yang ditentukan dalam perjanjian.
Further, DHR also is entitled to receive a management fee computed at rates up to a maximum of 8% of gross operating profit as defined in the agreement. DHR also receives a technical service fee for supervising operational, financial, personnel, purchasing and quality control service. The amount of service fees is in accordance with each agreement.
DHR juga mengenakan jasa pemasaran untuk tahun pertama dan kedua yang dihitung sebesar 0,5% dari pendapatan usaha hotel, sedangkan untuk tahun berikutnya sebesar 1% dari pendapatan usaha hotel.
DHR is also entitled to charge and be paid a marketing fee equal to 0.5% of the hotel operating revenues in the first and second year, and 1% thereafter.
Pada bulan Nopember 2008, Perusahaan dan DHR memperbaharui Perjanjian atas Pengoperasian dan Pengelolaan hotel yang berlaku untuk jangka waktu dua periode lima tahunan terhitung tanggal 1 Januari 2009. Di dalam perjanjian baru tersebut terdapat beberapa perubahan syarat dan kondisi, di antaranya, perubahan dasar perhitungan imbalan jasa manajemen, peningkatan jasa pemasaran menjadi sebesar 2% dari pendapatan usaha hotel dan imbalan jasa teknis sebesar US$ 600.000 per tahun.
In November 2008, the Company renewed the Operating and Management Agreement with DHR which is valid for two five-year periods starting January 1, 2009. Several amendments were made in the terms and conditions of the new agreement, among others, adjustment in basis for management fee computation, increase in marketing fee equivalent to 2% of the hotel operating revenues and annual technical service fee of US$ 600,000.
Pendapatan DHR yang diperoleh dari Hotel telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi.
The revenue of DHR earned from the Hotel has been eliminated in the consolidated financial statements.
b. Perjanjian dengan International Hotel Licensing Company (IHLC)
b. Agreements with International Hotel Licencing Company (IHLC)
Pada tanggal 31 Maret 2006, PT Pacific Place Jakarta mengadakan perjanjian dengan International Hotel Licensing Company (IHLC) yang berlaku untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak tanggal dimulainya kegiatan operasional (22 Nopember 2007) dan dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu sampai 10 tahun.
On March 31, 2006, PT Pacific Place Jakarta entered into an operating agreement with International Hotel Licensing Company (IHLC) which is valid for 20 years starting from commencement date (November 22, 2007) and can be extended up to 10 years.
c. Perjanjian dengan Conrad International Investment Corporation (Conrad) dan Perusahaan Afiliasinya
c. Agreements with Conrad International Investment Corporation (Conrad) and Affiliated Companies
Pada tahun 1994, PT Danayasa Arthatama Tbk (DA) dan Conrad menandatangani perjanjian dimana kedua belah pihak sepakat untuk membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Jakarta International Artha (JIA), di mana JIA akan memperoleh secara unit strata, mengembangkan, memiliki dan mengoperasikan hotel internasional berbintang lima yang terletak di Lot 3 KNTS. Selanjutnya, pada tahun 1997 Conrad telah membayar uang muka pemesanan saham JIA sebesar US$ 6.993.000.
In 1994, PT Danayasa Arthatama Tbk (DA) and Conrad signed an agreement whereby both parties agreed to participate in a joint venture company under the name PT Jakarta International Artha (JIA), which will acquire on a strata title basis, develop, own and operate a five-star international hotel located on Lot 3 SCBD. Moreover, in 1997, Conrad has paid deposit for stock subscription to JIA amounting to US$ 6,993,000.
Berdasarkan Perjanjian Penghentian (Termination Agreement) tanggal 22 Juli 2005 yang dibuat oleh DA, Conrad dan JIA disepakati untuk menghentikan perjanjian kerjasama tersebut di atas. Selanjutnya, para pihak tersebut menyetujui untuk menyelesaikan pembayaran uang muka pemesanan saham dari Conrad kepada JIA sebesar US$ 6.993.000 dengan cara sebagai berikut:
Based on Termination Agreement dated July 22, 2005 among DA, Conrad and JIA, the parties agreed to terminate the aforementioned agreement above. The parties agreed that the repayment of deposit for stock subscription by JIA to Conrad in the amount of US$ 6,993,000 will be made by way of:
1. Penyerahan saham yang dimiliki DA
pada MAS, anak perusahaan, senilai US$ 3.846.150 atau sebesar 10% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh MAS; dan
2. DA akan menyetorkan dana ke MAS
untuk kepentingan Conrad sebesar US$ 3.146.850 sebagai pinjaman subordinasi dari Conrad kepada MAS (Pinjaman Subordinasi Conrad).
1. Transferring DA’s shares in MAS, a subsidiary, with equivalent value of US$ 3,846,150 or representing 10% of total issued and paid-up capital of MAS; and
2. DA will infuse funds into MAS on behalf of Conrad amounting to US$ 3,146,850 as payment for subordinated loans from Conrad to MAS (Conrad Subordinated Loan). Apabila pengalihan saham dimiliki DA pada
MAS kepada Conrad telah efektif dan DA telah menyediakan Pinjaman Subordinasi Conrad kepada MAS, maka kewajiban JIA kepada Conrad akan dianggap tuntas.
Upon effectivity of the transfer of DA’s shares in MAS and DA’s fund infusion, the obligation of JIA to return the deposit for stock subscription to Conrad shall cease.
(Lanjutan) (Continued)
d. Kontinjensi - Sengketa Lahan d. Contingencies in Relation to Lawsuits
PT Danayasa Arthatama Tbk (DA) (sebagai Tergugat) menghadapi beberapa perkara litigasi berkaitan ijin penggunaan lahan di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman sebagai berikut:
PT Danayasa Arthatama Tbk (DA) (as the Defendant) is a party to several lawsuits such as those relating to the use of land located at Sudirman Central Business District as follows:
1. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Indonesia (Penggugat)
1. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Se-Indonesia (the Plaintiff) Merupakan sengketa tanah seluas
3,5 hektar di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.
Represents a dispute on land with a total area of 3.5 hectares located at Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta.
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 30 Januari 2002 menyatakan eksepsi Tergugat tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut pihak Penggugat telah mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 29 Juli 2002. Pada tanggal 12 Januari 2004, DA mengajukan keberatan terhadap dilaksanakannya eksekusi tersebut dengan mengajukan gugatan bantahan terhadap penggugat kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 64/PDT.BTH/2004 tanggal 19 Agustus 2004 menyatakan menerima sebagian gugatan DA antara lain eksekusi tidak dapat dilaksanakan. Putusan tersebut dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 602/PDT/2004/PT.DKI tanggal 17 Mei 2005 pada tingkat banding.
The Supreme Court of Indonesia in its Decision Letter dated January 30, 2002 stated that the argument of the Defendant is not acceptable. Based on such decision, on July 29, 2002, the Plaintiff filed a request to seize the disputed land with the District Court of Central Jakarta. On January 12, 2004, DA has requested for the postponement of the execution by counter filing a case against the plaintiff with the District Court of Central Jakarta. The District Court of Central Jakarta in its Decision Letter No. 64/PDT.BTH/2004 dated August 19, 2004 has accepted certain DA’s arguments, among others, that the disputed land was non-executable. Such decision was supported by the decision of High Court of Jakarta No. 602/PDT/2004/PT.DKI dated May 17, 2005, in its next court session.
Putusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1280 K/PDT/2006 jo No. 64/PDT.G/2004/PN.JKT.PST tanggal 23 November 2006 menyatakan menolak kasasi yang diajukan Penggugat.
The Supreme Court of indonesia in its Decision Letter No. 1280 K/PDT/2006 jo No. 64/PDT.G/2004/PN.JKT.PST dated November 23, 2006, has denied all of the claims made by the Plaintiff.
Selain itu, Perusahaan dan DA (sebagai Tergugat) menghadapi perkara litigasi berkaitan ijin penggunaan lahan seluas 3,5 hektar di Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53 di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman dari Badan Hukum Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Indonesia.
In addition, the Company and DA (as the Defendants) are parties to lawsuits relating to the use of land with a total area 3.5 hectares located at Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 at Sudirman Central Business District from Badan Hukum Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Indonesia.
d. Kontinjensi - Sengketa Lahan (Lanjutan) d. Contingencies in Relation to Lawsuits (Continued)
1. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Indonesia (Penggugat) (Lanjutan)
1. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Se-Indonesia (the Plaintiff) (Continued) Berdasarkan Putusan dari Mahkamah
Agung Republik Indonesia tanggal 8 Desember 2003 menyatakan menolak Kasasi dari Penggugat. Pada tanggal 14 Mei 2004 Penggugat telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas putusan Mahkamah Agung tersebut. Sesuai dengan Putusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 146/PK/PDT/2005, tanggal 17 Nopember 2005, permohonan peninjauan kembali dari Penggugat tersebut ditolak.
The Supreme Court of Indonesia in its Decision Letter dated December 8, 2003, rejected all the claims made by the Plaintiff. On May 14, 2004, the Plaintiff has filed for Juridicial Review (reconsideration) of the above decision made by the Supreme Court of Indonesia with the District Court of Central Jakarta. Based on the Supreme Court of Indonesia in its Decision Letter No.146/PK/PDT/2005, dated November 17, 2005, the Juridicial Review (reconsideration) filed by the Plaintiff was rejected.
e. Perjanjian Kerjasama
AT, anak perusahaan, telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak berkaitan dengan sarana telekomunikasi.
e. Cooperation Agreement
AT, a subsidiary, has signed cooperation agreement with various parties, to provide telecommunication facilities.
f. Perjanjian antara PT Citra Wiradaya (CW) dengan PT Kingsland International (KI)
f. Agreements between PT Citra Wiradaya (CW) with PT Kingsland International (KI)
CW memiliki sebidang tanah yang terletak di Lot 18 (Kavling A, B, C, D, E dan F) KNTS. Pada tanggal 20 April 2008, CW menandatangani Perjanjian Pokok dengan KI dimana CW akan menjual Kavling B, C, D dan E (BCDE) dengan luas keseluruhan 5.910 meter persegi kepada KI, dan KI akan menunjuk CW untuk membangun gedung perkantoran di BCDE. Sedangkan, Kavling A tetap dimiliki oleh CW. Perjanjian Pokok juga menyatakan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk mendirikan PT Bina Mulia Unika (BMU) yang akan memiliki tanah dan bangunan yang terletak di Kavling F seluas 477 meter persegi. BMU ditunjuk sebagai pengelola gedung dan seluruh fasilitas di Lot 18 dan akan mendelegasikan pengelolaan gedung kepada pihak lain yang ditunjuk oleh CW sebagai pengelola selama 5 tahun sejak gedung BCDE diserahkan kepada KI atau pihak lain yang ditunjuk olehnya dan gedung F diserahkan kepada BMU. Pengelolaan gedung oleh pihak lain yang ditunjuk oleh CW akan berlaku selama Kavling dan gedung A masih dimiliki oleh CW.
CW owns parcel of land located at Lot 18 (Kavling A, B, C, D, E and F) SCBD. On April 20, 2008, CW entered into a Principal Agreement with KI wherein CW will sell Kavling B, C, D and E (BCDE) with a total area of 5,910 square meters to KI, and CW