• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori

3. Laboratorium Kimia

Laboratorium kimia adalah suatu tempat/ruangan dilangsungkanya kegiatan praktek, diskusi, demonstrasi atau penelitian yang ditunjang oleh alat-alat laboratorium dan infranstruktur laboratorium (Tim Supervisi Dikjen Dikti, 2002). Pengertian laboratorium menurut BSNP dalam Permendiknas No.24 (2007:52) ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus. Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Rasio minimum laboratorium kimia 2,4 m2/siswa, untuk rombongan siswa kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk ruang persiapan dan penyimpanan 18 m2. Lebar ruang laboratorium kimia minimum 5 m. Selain itu ruang laboratorium kimia memiliki fasilitas yang memungkinkan, pencahayaan memadai untuk membaca dan mengamati objek percobaan. Dalam pengertian ini

13

laboratorium dapat berupa suatu ruangan terbuka maupun tertutup. Secara singkat dapat disimpulka bahwa laboratorium kimia dalah suatu ruang/tempat berlagsungnya praktikum, diskusi dan penelitian dengan ukuran tertentu.

Semua kegiatan yang dilakukan di laboratorium perlu adanya administrasi yang sistematis dan praktis. Kegiatan administrasi laboratorium yang penting dilakukan salah satunya adalah menginventarisasi alat-alat di laboratorium. Tujuan dilakukanya inventarisasi adalah barang dapat terdata dan tertata dengan baik sehingga mempermudah mengontrol keluar masuk alat-alat di laboratorium, mencegah kehilangan dan penyalah gunaan alat, meningkatkan kualitas kerja dan mengurangi biaya operasional (Permendikbud, 2015).

Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi (Padmaningrum & Kristianingrum, 2007) :

1. Pencatatan nama alat/bahan, spesifikasi golongan, nomor induk, nomor code, dan nama tempat dalam penyimpanan. Inventarisasi harus memuat sumbernya (dari mana alat-alat diterima).

2. Klarifikasi status alat-alat apakah tersedia di laboratorium, dipinjam, hilang dan rusak.

14

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana jenis, rasio dan deskripsi alat laboratorim kimia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis, Rasio dan Diskriptif Alat Laboratorim Kimia

No Jenis Rasio Diskriptif

2.1 Botol zat Masing-masing 24 buah/lab

Bertutup. Volume: 100 mL, 250 mL, dan 500 m

2.2 Pipet tetes 100 buah/lab Ujung panjang, dengan karet. Ukuran 20 cm. 2.3 Batang pengaduk Masing-masing 25 buah/lab Diameter: 5 mm dan 10 mm, panjang 20 cm.

2.4 Gelas kimia Masing-masing 12 buah/lab

Volume: 50 mL, 150 mL, dan 250 mL

2.5 Gelas kimia Masing-masing 3 buah/lab Volume: 500 mL, 1000 mL, dan 2000 mL. 2.6 Labu erlenmeyer 25 buah/lab Volume 250 mL. 2.7 Labu takar Masing-masing

50, 50, dan 3 buah/lab

Volume: 50 mL, 100 mL, dan 1000 mL.

2.8 Pipet volume Masing-masing 30 buah/lab

Skala permanen.

Volume: 5 mL dan 10 mL. 2.9 Pipet seukuran Masing-masing

30 buah/lab

Skala permanen. Volume: 10 mL, 25 mL, dan 50mL. 2.10 Corong Masing-masing 30 dan 3 buah/lab Diameter: 5 cm dan 10 cm. 2.11 Mortar Masing-masing 6 dan 1 buah/lab.

Bahan keramik, bagian dalam berglasur.

Diameter: 7cm dan 15cm. 2.12 Botol semprot 15 buah/lab Bahan plastik lentur.

Volume 500 mL. 2.13 Gelas ukur Masing-masing 15,

15,15, 3, dan3 buah/lab

Volume: 10 mL, 50 mL, 100 mL, 500 mL, dan 1000 mL. 2.14 Buret + klem 10 buah/lab Skala permanen, tangan klem

buret mudah digerakkan, kelas B.

Volume 50 mL. 2.15 Statif + klem Masing-masing

10 buah/lab

Besi, tahan karat, stabil, kuat, permukaan halus. Klem boss clamp.

2.16 Kaca arloji 10 buah/lab Diameter 10 cm.

15

Lanjutan Tabel 1. Jenis, Rasio dan Diskriptif Alat Laboratorim Kimia.

2.18 Alat destilasi 2 set/lab Bahan gelas. Volume labu 100 mL.

2.19 Neraca 2 set/lab Ketelitian 10 mg.

2.20 pHmeter 2 set/lab Ketelitian 0,2 (analog) dan 0,1 (digital)

2.21 Centrifuge 1 buah/lab Menggunakan daya listrik, minimum 4 tabung.

2.22 Barometer 1 buah/lab Untuk di dinding lab, dilengkapi termometer.

2.23 Termometer 6 buah/lab Dapat mengukur suhu 0-100 0C, ketelitan 1 0C, tidak mengandung merkuri. 2.24 Multimeter AC/DC, 10 kilo ohm/volt

6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A.

Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100 mV-50 V. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V.

2.25 Pembakar spiritus

8 buah/lab Bahan gelas bertutup 2.26 Kaki tiga +alas

kasa kawat

8 buah/lab Tinggi disesuaikan tinggi pembakar spiritus. 2.27 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik. 2.28 Kalorimeter

tekanan tetap

6 buah/lab Dapat memberikan data untuk pembelajaran entalpi reaksi. Kapasitas panas bahan rendah. Volume 250 mL.

2.29 Tabung reaksi 100 buah/lab Gelas. Volume 20 mL. 2.30 Rak tabung

reaksi

7 buah/lab Kayu. Kapasitas minimum 10 tabung. 2.31 Sikat tabung

reaksi

10 buah/lab Bulu halus. Diameter 1 cm. 2.32 Tabung

centrifuge

8 buah/lab Kaca, ukuran sesuai dengan centrifuge.

2.33 Tabel Periodik Unsur-Unsur

1 buah/lab Poster, kertas 220 gram, laminasi, dapat digantung. 2.34 Model molekul 6 set/lab Minimum dapat menunjukkan

atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur dan karbon, serta dapat

16 4. Sistem Inventori

Inventori diartikan sebagai kemampuan untuk mengukur karateristik atau ketrampilan (Setiawan, 2016). Padmaningrum dan Kristianingrum (2007) mengungkapkan inventori alat-alat laboratorium memiliki arti yang sama dengan inventarisasi, yaitu pencatatan nama alat/bahan, spesifikasi golongan, nomor induk, nomor code, dan tempat penyimpanan.

Inventarisasi yang sering dilakukan adalah inventarisasi barang yaitu kegiatan dan usaha untuk memperoleh data mengenai barang-barang perlengkapan yang dimiliki/dikuasai/diurus baik sebagai hasil pembuatan sendiri, pembelian, hadiah, maupun hibah. Penyelenggaraan inventarisasi barang agar data barang yang dimiliki dapat teratur, terperinci dan lengkap (Suparjati, Tugiyem & Rahayu, 2000). Dapat disimpulkan inventori alat-alat laboratorium adalah kemampuan melakukan proses inventarisasi alat-alat laboratorium dengan bantuan alat.

Sistem inventori didefinisikan sebagai suatu sistem yang menerima sumber data sebagai input dan mengolahnya menjadi produk informasi sebagai output. Sistem informasi inventaris dapat diartikan sebagai sistem pengolah data barang sehingga terbentuk suatu informasi. Pengolahan data barang di sini meliputi pengolahan input, proses, output, penyimpanan, dan pengontrolan. “Agar inventarisasi dilakukan secara sistematis, sebaiknya barang-barang diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan, kemudian diberikan nomer code berdasarkan penggolongan tersebut. Kodifikasi dapat memakai abjad atau angka.

17

Nomor tersebut dipakai dalam buku inventarisasi dan sebaiknya dicantumkan pada barang yang bersangkutan” (Suparjati, Tugiyem & Rahayu, 2000:39).

5. Database

Database didefinisikan sebagai kumpulan data/file yang disimpan bersamaan dan dapat digunakan untuk beberapa aplikasi. Terdapat dua model

database yaitu model database relasional dan model database objek. Model

database relasional adalah database menggunakan SQL (Structural Query Language) sebagai sarana mengakses database. Model database objek menggunakan bahasa OQL (Object Query Language) atau identik dengan OID (Object Indentity ) untuk mengakses database (Xia, Stiner & Chu, 2002).

Database hanya perlu sekali saja disimpan secara fisik di dalam sistem komputer. Kelebihan database antara lain (Bassalamah, 1995) :

1. Database meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya. 2. Database meningkatkan keandalan data.

3. Database menghemat tempat penyimpanan. 4. Database mempermudah akses terhadap data.

5. Database meningkatkan produktivitas pemograman dan pengguna.

MySQL merupakan salah satu jenis database server yang palin sering digunakan. MySQL adalah sebuah implementasi dari relational database management systems (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Keandalan suatu sistem database system management (DBSM) dapat diketahui dari cara kerja dalam proses perintah –

18

perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkanya (Wahana Komputer, 2015:7).

Kelebihan MySQL antara lain (Greenspan & Bulger, 2001) :

1. Pengguna dapat menginstal MySQL dengan mudah dan dalam proses penggunaan tidak dipungut biaya.

2. MySQL memiliki kinerja yang bagus. MySQL dapat dijalankan dalam berbagai sistem operasi seperti Linux, Windows, Mac OS X dan Solaris.

3. MySQL cepat dalam pengelola database. Pengelolaan database berukuran kecil sampai besar MySQL akan konsisten kecepatanya. Artinya MySQL

memiliki kapasitas yang besar untuk menyimpan data.

4. MySQL memberikan keamanan tambahan melalui penerapan password terenkripsi dan memastikan data terlindungi melalui mekanisme tertentu.

6. QR Code

QR code merupakan suatu jenis code atau barcode dua dimensi yang dibuat dan dikembangkan oleh Denzo Wave. QR code merupakan kependekan dari Quick Response. QR code berbentuk persegi putih dengan bentuk geometris hitam. QR code dapat menyipan hingga 7089 digit atau 4296 karakter, sedangkan barcode konvensional hanya dapat menyimpan hingga 20 digit (Ozel C & Akkurt M, 2015). Bentuk QR Code ditunjukkan pada Gambar 2.

19

QR code mempunyai dua sisi yang berisi data. Hal ini membuat QR code

dapat lebih banyak memuat informasi dibandingkan barcode konvensional. Sistem inventori menggunakan barcode dapat mudah digunakan, lebih terorganisasi dan lebih mudah dalam memproses data (Aguiree, Bartolome, De Torres, Fajilan, Mendoza & Laguador, 2013). QR code dapat menampung informasi berupa URL suatu wabsite yang nantinya dapat digunakan pada majalah, iklan atau media lainnya. QR code dapat digunakan untuk menyimpan data teks mengenai informasi produk (Malik, Wijaya & Taufik, 2015: 39).

Hardwere yang digunakan untuk melakukan pembacaan QR code adalah

scanner barcode. Salah satu hardware yang dapat digunakan untuk pembacaan adalah kamera handphone. Kamera handphone platform andorid memiliki kemampuan untuk membaca QR code (Sudha, Shinde, Thomas & Abdugani, 2015).

Proses mengakses data secara langsung menggunakan ponsel dengan memindai QR code tanpa menghafal alamat web sehingga cukup mudah dan nyaman. QR code memiliki kemampuan untuk mengatur sepotong teks panjang multibahasa, URL terkait, kartu nama atau informasi ( Naik P,G, Kamath R,S, Jamsandekar S,S, Mahajan, K,S & Patil M,B, 2015).

6 Penelitian yang Relevan

a. Umma Ridho Fuadah (2015) yang berjudul Pengembangan dan Analisiss Kualitatif Sistem Informasi Inventaris Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY “Laboratory” Berbasis Web. Hasil penelitian menunjukkan

20

bahwa kualitas web laborastory telah memenuhi standar berdasarkan aspek dalam ISO 9126 yang meliputi aspek functionality, reability, effciency, probabolity, dan

maintainability. Relevansi penelitian yang dilakukan dengan penelitian Umma Ridho Fuadah adalah sama-sama mengembangkan sistem inventarisasi laboratorium. Perbedanya terletak pada produk akhir yang dihasilkan. Produk akhir pengembangan penelitian peneliti adalah sumber belajar mandiri sedangkan penelitian Umma Ridho Fuadah menghasilkan suatu web.

b. Rizki Taqwa Maulana (2015) mahasiswa Teknik Elektro UNY berjudul Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Inventori Bengkel dan Laboratorium dengan Program Dehlpi di SMK Muhammadiyah Prambanan. Proses pengelolaan produk sistem informasi menggunakan MySQL. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dengan mengadaptasi model pengembangan waterfall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media memenuhi aspek kemanfaatan, tampilan, pemograman, dan aspek konsistensi. Materi yang disajikan termasuk kategori layak, mencakup aspek sistem informasi manajemen dan aspek manajemen inventori. Relevansi penelitian yang dilakukan dengan penelitian Rizki Taqwa Maulana adalah mengembangkan sistem inventarisasi laboratorium dengan menggunakan MySQL untuk mengelola database.

Perbedanya terletak pada sasaran produk dan model pengembangan yang diadaptasi. Sasaran produk peneliti adalah siswa SMK SMTI Yogyakarta sedangkan penelitian Rizki Taqwa Maulana adalah SMK Muhammadiyah Prambanan. Peneliti mengadaptasi model pengembangan Borg dan Gall sedangkan Rizki Taqwa Maulana mengadaptasi mo.del pengembangan waterfall.

21

c. Fajar Apriyanto Mahasiswa Teknik Informatika UNY tahun 2011 yang berjudul Analisiss Pengembangan Sistem Pendataan Siswa Berbasis PHP dan My SQL Guna Mempermudah Pendataan Siswa Di SMK N 2 Wonosari. Penelitian ini menggunakan PhpMyAdmin dalam mengelola database. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan memudahkan guru dalam melakukan pendataan siswa di SMK N 2 Wonosari dan diperoleh hasil bahwa produk tersebut mempunyai kualitas sangat baik (SB). Relevansi penelitian yang dilakukan dengan penelitian Fajar Apriyanto adalah menggunakan software PhpMyAdmin

untuk mengembangkan suatu sistem pendataan. Perbedanya terletak pada objek yang didata, peneliti mendata/menginventarisasi alat-alat laboratorium kimia sedangkan Fajar Apriyanto mendata siswa/absen siswa.

7 Kerangka Berfikir

Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) merupakan satuan pendidikan yang mengedepankan kecakapan dan ketrampilan. Siswa dibekali dengan kecakapan dan ketrampilan sesuai dengan jurusan yang diambil agar setelah lulus siap bekerja. Salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh siswa SMK jurusan kimia analisiss adalah mengelola administrasi laboratorium yang ditunjang dengan mata pelajaran manajemen laboratorium. Seiring berkembangnya teknologi perlu diajarkan metode digital dalam proses pengelolaan laboratorium khususnya menginventarisasi alat-alat yang ada di laboratorium kimia.

Salah satu cara untuk mempermudah proses inventarisasi alat laboratorim adalah menggembangkan media yang mudah dan praktis digunakan untuk proses

22

inventarisasi, yaitu dengan memanfaatkan pengolahan data di database MySQl

sesuai dengan prinsip penelitian pengembangan. Produk pengembangan berupa aplikasi komputer dan handphone Android yang dinilai kualitasnya oleh reviewer

dan di ujicoba pada siswa SMK Jurusan Kimia Analisiss. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan oleh pengguna, khususnya siswa SMK Jurusan Kimia Analisis sebagai sumber belajar mandiri tentang inventarisasi alat-alat laboratorium kimia.

23 BAB III

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait