• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laboratorium Riset Kelautan

Dalam dokumen Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan I (Halaman 22-42)

BAB II PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI

2.3 Layanan Litbang

2.3.1 Laboratorium Riset Kelautan

Perkembangan pelaksanaan anggaran kegiatan layanan Litbang pada triwulan I untuk pelaksanaan anggaran kegiatan adalah sebesar Rp 0. dari pagu anggaran Rp 35.250.000 Realisasi anggaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Realisasi Anggaran pada Kegiatan Layanan IPTEK

Uraian Pagu

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Bulan Ini Total Penyerapan %

Pelayanan jasa Riset 35.250.000 - - -

Jumlah 35.250.000 - - -

Beberapa capaian kinerja pelayanan informasi dan teknologi yang dilaporkan pada bulan Maret 2017 adalah sebagai berikut :

A. Laboratorium Kualitas Perairan

Informasi tentang kondisi sumberdaya kelautan dari tahun ke tahun harus didukung oleh data dan informasi yang akurat agar upaya pengelolaan yang dilakukan lebih efektif. Pengelolaan sumberdaya kelautan tidak terlepas dari peranan penting laboratorium pengujian yang didukung oleh sumberdaya yang kompeten. Laboratorium pengujian sebagai penyedia data primer tentang kualitas sumberdaya kelautan perlu dibina secara berkesinambungan dan ditingkatkan kapasitasnya agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana laboratorium secara optimal dan menghasilkan data yang akurat. Oleh karena itu sangat diperlukan laboratorium pengujian kualitas perairan kompeten yang mampu melakukan pengujian parameter kualitas perairan dan mampu menyajikan data pemantauan kualitas perairan dengan benar.

Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset Kelautan Balai Penelitian dan Observasi Laut (LKP - LRK BPOL) telah berdiri sejak awal 2006. Dalam

perjalanannya dari tahun 2006 hingga tahun 2014 ini, LKP telah banyak mengalami kemajuan di bidang pelayanan jasa pengujian, sarana maupun prasarana. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang semakin bertambah dari tahun ke tahun merupakan bentuk pemenuhan terhadap permintaan layanan pengujian dengan parameter yang semakin beragam dari pengguna jasa laboratorium. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa dan permintaan layanan pengujian laboratorium dari tahun ke tahun menjadikan LKP harus mengedepankan pelayanan dan kualitas hasil pengujian.

Dengan telah didirikannya LKP dengan segala sarana dan prasarana yang ada, maka diperlukan sebuah kegiatan operasional laboratorium untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh BPOL dan juga melayani para pengguna jasa laboratorium di sekitar lingkungan BPOL.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoperasionalkan laboratorium pengujian melalui kegiatan layanan pengujian dan pengolahan data di Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset Kelautan Balai Penelitian dan Observasi Laut (LKP – LRK BPOL) yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian.

Kegiatan yang telah dilakukan bulan Triwulan I 2017:

1. Pelatihan teknik pengamilan sampel dan analisis sedimen mangrove. 2. pembelian bahan laboratorium.

Tabel 4. Pembelian Bahan Laboratorium

No Nama Barang Tanggal

pembelian Toko pembelian Merk Jumlah

1 Selang silicon D&N OD.7mm x

ID.3mm 14-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi - 2

2 Selang silicon D&N OD.12mm x

ID.8mm 14-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi - 1

3 PI Pump 25-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi Glasfin

Germany 1

4 Sendok tanduk 25-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi - 1

5 Spatula spoon 25-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi Porcelain,

RRT 1

6 Gelas ukur 100 ml 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 3

7 Gelas ukur 50 ml 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 3

8 Labu Erlenmeyer 50 ml 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 24 9 Labu Ukur 25 ml, plastic stopper 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 8 10 Beaker glass, 300 ml, tall form 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 5

No Nama Barang Tanggal

pembelian Toko pembelian Merk Jumlah

11 Seed Inoculum POLYSEED, 50

capsules/pk 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Hach 1

12 tri-Sodium Citrate Dihydrate, 500

g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

14 Phenol, 250 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1 15 Ammonium Iron(II) Sulfate

Hexahydrate, 500 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1 16 Glutamic acid, 250 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1 17 Potassium dichromate, 500 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1 18 Sodium chloride, 1000 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1 19 Silver Nitrate, 25 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1 20 Mercury(II) Sulfate, 50 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1 21 Ethanol absolute, 2,5L/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1 22 NaOCl teknis, 1L/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi - 1 23 Whatman Filter paper No. 42

diameter 55 mm 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Whatman 1

24

Whatman Cellulose nitrate membrane filter 0.45 µm, dia 47 mm

25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi

Whatman 5

25 Whatman Glass microfilter 934-AH

dia 55 mm 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi

Whatman 6 26 Nitric Acid, 2,5L/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 2 27 Hydrochloric acid, 2,5L/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 2

3. Capacity Building Analisis Bulk Density dan Organic Matter sedimen mangrove untuk pegawai Conservation International (CI) Indonesia

4. Survei customer eksternal di perairan Bali Barat (4 Maret 2017)

Diikuti oleh personil LKP: Selvi Aniati, disertai dengan penyewaan alat pH Meter WTW 3310

5. Survei tim peneliti BPOL ke Teluk Pegametan, Bali (21 Maret 2017) Diikuti oleh personil LKP: I Nyoman Surana

6. Survei Laboratorium Alam wilayah Perancak (30 Maret 2017) Diikuti oleh personil LKP: I Nyoman Surana, Novia Arinda Pradisty 7. Pelatihan Water Quality Asessment di UNESCO-IHE Institute for Water

Education, Delft, Belanda (6 – 24 Maret 2017) Diikuti oleh personil LKP: Novia Arinda Pradisty.

Capaian Kinerja :

1. Jumlah sampel kualitas air bulan Maret : 75 sampel, dituangkan dalam 11 Lembar Hasil Pengujian (LHP).

2. Jumlah sampel kualitas air total : 251 sampel.

3. Asal Customer internal: Kegiatan Operasional Laboratorium Alam (Perancak), Kegiatan Penelitian Dinamika Pesisir (Teluk Pegametan), Kegiatan Penelitian Penginderaan Jauh Laut (Selat Bali).

4. Asal Customer eksternal: PT. Menjangan Mas, Mahasiswa S3 IPB, RSU Balimed Negara, perorangan.

Gambar 14.Pelatihan teknik pengambilan sampel dan analisis sedimen Mangrove

Gambar 15. Kegiatann Short Course di Rijkswaterstaat, Lelystad Belanda dan

penyerahan sertifikat

B. Peningkatan Layanan Laboratorium Penginderaan Jauh Laut

Secara garis besar kegiatan mencakup inventarisasi, pengolahan, dan distribusi data satelit oseanografi serta pembuatan PPDPI, agar produksi PPDPI dapat lebih optimal untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan bagi nelayan. Kegiatan yang dilakukan pada bulan ini diantaranya

1. Pembuatan PPDPI Nasional, Pelabuhan Perikanan, dan Wilayah Khusus 2. Pembuatan Pelikan Tuna

Tabel 5. Jumlah capaian PPDPI Triwulan I

Output

Bulan

Jan Feb Mar

Jumlah Perjenis peta PPDPI Nasional 12 11 14 37 PPS Belawan 1 0 0 1 PPS Bitung-Ternate 4 7 6 17 PPS Cilacap 0 0 2 2 PPN Ambon 1 3 5 9 PPN Pelabuhan Ratu 2 1 1 4 PPN Sungai Liat 1 1 0 2 PPP Muncar-Pengambengan 0 0 5 5 PPP Tamperan 1 3 2 6 PPN Kejawanan 0 2 1 3 PPN Pemangkat 2 0 2 4 Laut Sawu 1 6 6 13 Bali Utara 0 0 2 2

Selat Lombok (Bali Timur) 0 0 6 6

Pelikan Lemuru 26 18 26 70

Pelikan Cakalang 31 28 31 90

Pelikan Tuna 28 28 38 94

C. Operasional Laboratorium Alam

Sebagai salah satu laboratorium yang menjadi bagian dari laboratorium terpadu LRK, laboratorium alam dikembangkan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan yang diilaksanakan di BPOL. Tidak hanya itu, laboratorium ini juga diharapkan dapat menyediakan data dan informasi terkait dengan isu-isu di lingkungan perairan berbasis pada pendekatan ekosistem. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh tim Laboratorium Alam BPOL adalah survei periodik di Estuari Perancak. Kegiatan ini telah dilakukan mulai Tahun 2015 hingga saat ini (2017), dengan penambahan titik pengukuran di sepanjang aliran Sungai Perancak – Samblong dan Sungai Ijo Gading). Estuari Perancak berada di sekitar kantor BPOL dan secara geografis berada langsung menghadap ke Selat Bali. Estuari ini mendapat pengaruh dari aktivitas manusia, seperti pertambakan, aktivitas pelabuhan, dan limbah dari pemukiman penduduk. Monitoring kualitas perairan dan lingkungan di wilayah ini sangat diperlukan guna mendapatkan data dan informasi time series, sehingga gambaran perubahan kondisinya dapat diketahui secara berkesinambungan. Hal ini diperlukan sebagai justifikasi dalam rencana pengelolaan Estuari Perancak dikemudian hari, sebagai bagian dari wilayah yang akan dikembangkan menjadi taman pesisir oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana dan juga sebagai penunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Kegiatan bulan maret ini diantaranya:

1. Melakukan survei periodik I pada tanggal 18 Januari 2017 Tabel 6. Personil yang terlibat dalam Survei Januari 2017

No NAMA TUGAS INSTANSI

1. Nuryani Widagti Melakukan pengukuran kualitas air dengan WQC TOA DKK

BPOL (Peneliti)

2. Adi Wijaya Melakukan pengambilan dokumentasi lapangan dan titik koordinat sampling

BPOL (Peneliti)

3. Amandangi W. H Melakukan pencatatan hasil pengukuran dan

labelling sampel

BPOL (Peneliti)

4. Novia Arinda P. Melakukan pengukuran arus dengan flowmeter dan mengambil sampel air untuk analisis nutrien

BPOL (Peneliti)

5. I Nyoman Surana Melakukan pengambilan sampel plankton

BPOL (Litkayasa/Teknisi Konservasi)

6. Cindy Ayu Lestari Membantu melakukan pengambilan sampel plankton dan air

Universitas Udayana (Mahasiswa)

Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Hidrodinamika

Pengukuran kualitas air dilakukan pada rentang waktu 11:00 – 14:00 WITA, pada kondisi perairan menuju pasang sampai kondisi pasang (Gambar 3). Urutan lokasi pengambilan data adalah dimulai dari Stasiun PRC 1, PRC 2, PRC 3, PRC 7, PRC 8, PRC 9, PRC 10, PRC 4, PRC 5, dan terakhir PRC 6.

Gambar 17. Prediksi pasang surut (harmonic tieds) di Perairan Perancak dan

sekitarnya berdasarkan Stasiun PPN Pengambengan

Pengukuran Parameter Fisik: Suhu, Salinitas, TDS, Konduktivitas, Turbiditas, Densitas

Gambar 18. . Hasil pengukuran parameter fisik kualitas air di Estuari

Perancak pada survei periodik I (18 Januari 2017)

Dapat dilihat bahwa rata-rata suhu permukaan laut di ke-10 stasiun pengukuran berkisar antara 29.7 ºC – 31.67 ºC. Suhu tertinggi adalah di Stasiun PRC 4 dan terendah di Stasiun PRC 1. Nilai salinitas dapat dibedakan secara jelas bahwa semakin berkurang menuju ke hulu sungai. Salinitas tertinggi di stasiun yang berada di muara (> 30 ‰) dan terendah di Stasiun PRC 6 (0.43 ‰) dan PRC 10 (3.73 ‰). Konduktivitas, konsentrasi TDS, dan densitas air juga memiliki tren yang sama dengan salinitas. Stasiun pengukuran yang ada di wilayah muara bernilai lebih tinggi dibandingkan yang berada di wilayah sungai atau hulu. Parameter turbiditas berbanding terbalik dengan parameter fisik lainnya. Kondisi air semakin keruh (turbid) ke arah hulu sungai.

Pengukuran Parameter Kimia: pH dan DO

Gambar 19. Hasil pengukuran parameter kimia kualitas air di Estuari Perancak pada

Seperti di perairan pada umumnya, pH di Estuari Perancak juga menunjukan hal yang sama. Gambar 19 menunjukan nilai pH semakin basa seiring bertambahnya salinitas perairan. Di stasiun yang berada di muara atau dekat muara sungai, nilai pH di atas 7. Sebaliknya, di stasiun dengan salinitas rendah (sungai), nilai pH semakin berkurang. Nilai DO bervariasi di setiap stasiun pengukuran, dengan rata-rata berkisar antara 4.90 – 7.25 mg/l. Konsentrasi DO tertinggi di Stasiun PRC 2 (muara) dan terendah di Stasiun PRC 5 (Sungai Ijo Gading). Parameter nutrien belum dapat ditampilkan dan dibahas saat ini karena masih proses analisis di Laboratorium Kualitas Perairan (LKP) BPOL.

Pengukuran parameter Biologi: Klorofil-a dan Plankton

Gambar 20. Hasil pengukuran parameter kimia kualitas air di Estuari Perancak pada

survei periodik I (18 Januari 2017).

Parameter klorofil ini dapat dikaitkan dengan kelimpahan plankton di setiap stasiun. Psampel plankton masih dalam proses identiikasi di Laboratorium Kualitas Perairan (LKP) BPOL sehingga belum dapat ditampilkan dalam laporan ini. Klorofil-a merupakan pigmen penting yang diperlukan oleh fitoplankton dalam melakukan fotosintesis.

Klorofil-a merupakan pigmen penting yang diperlukan fitoplankton dalam melakukan fotosintesis. Fitoplankton ini berperan sebagai produsen primer dalam rantai kehidupan di perairan, sehingga keberadaannya sangat penting sebagai dasar kehidupan di perairan. Konsentrasi klorofil di suatu perairan dapat menggambarkan besarnya produktivitas primer di wilayah tersebut. Gambar 20 menunjukan adanya variasi konsentrasi klorofil di setiap stasiun pengukuran di Estuari Perancak pada saat pengukuran tanggal 18 Januari 2017. Rata-rata konsentrasi klorofil tersebut antara 0 hingga 3.83 mg/m3). Konsentrasi terendah di Stasiun PRC 1 (muara), dan tertinggi di Stasiun PRC 6 (Sungai Ijo Gading).

2. Melakukan survei periodik II pada tanggal 14 Februari 2017 Tabel 7. Personil yang terlibat dalam Survei Februari 2017

No NAMA TUGAS INSTANSI

1. Nuryani Widagti Melakukan pengukuran kualitas air dengan WQC TOA DKK

BPOL (Peneliti)

2. Adi Wijaya Melakukan pengambilan titik koordinat sampling

BPOL (Peneliti) 3. Amandangi W. H Melakukan pencatatan hasil

pengukuran, dokumentasi lapangan dan labelling

sampel

BPOL (Peneliti)

4. Bayu Priyono Mengoperasikan kapal survey (kapten kapal)

BPOL (Peneliti) 5. I Nyoman Surana Melakukan pengambilan

sampel plankton

BPOL (Litkayasa/Teknisi Konservasi)

6. Reza Kristian Yanuar Membantu melakukan pengambilan sampel plankton dan air

Surya university (Mahasiswa)

7. Nadya Christa Magdalena Melakukan pengukuran arus menggunakan flowmeter

Operator Pemodelan Laut 8. I Wayan Astina Membantu mengoperasikan

Kapal Survei

BPOL (Driver)

3. Melakukan survei periodik III pada tanggal 30 Maret 2017 (laporan survei terlampir)

4. Identifikasi plankton dari sampel hasil pengambilan bulan Februari 2017

5. Data kualitas perairan dan hidrodinamika hasil pengukuran langsung di 10 (sepuluh) stasiun pengukuran di sepanjang aliran Sungai Ijo Gading, Sungai Perancak – Samblong, hingga ke Muara Perancak.

6. Data nutrien, COD, BOD, serta kelimpahan.

Pelaksanaan dan Hasil Survei Periodik Laboratorium Alam bulan Maret Tabel 8. Personil yang terlibat dalam Survei Maret 2017

No NAMA TUGAS INSTANSI

1. Nuryani Widagti Melakukan pengukuran kualitas air dengan WQC TOA DKK

BPOL (Peneliti)

2. Adi Wijaya Melakukan pengambilan titik koordinat sampling

BPOL (Peneliti) 3. Amandangi W. H Melakukan pencatatan hasil

pengukuran, dokumentasi lapangan dan labelling

sampel

BPOL (Peneliti)

4. Bayu Priyono Mengoperasikan kapal survey (kapten kapal)

BPOL (Peneliti) 5. I Nyoman Surana Melakukan pengambilan

sampel plankton

BPOL (Litkayasa/Teknisi Konservasi)

6. Novia Arindra Dokumentasi kegiatan Peneliti Laboratorium 7. Nadya Christa Magdalena Melakukan pengukuran arus

menggunakan flowmeter

Operator Pemodelan Laut

Dokumentasi Kegiatan laboratorium sebagai berikut :

Gambar 22. Persiapan Wahana Survey dan Peserta Kegiatan Survey

Gambar 23. Pengukuran kualitas perairan dengan WQC Multi Parameter TOA (kiri), pengukuran

Gambar 24. Pencatatan hasil pengukuran kualitas perairan dan perjalanan di sungai perancak

D. Laboratorium Observasi Oceanografi dan Pemodelan

Perkembangan dan kemajuan suatu unit kerja dapat diukur dari perkembangan kinerja dan hasil kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR.PER.34/MEN/2011, tugas pokok dan fungsi Seksi Pelayanan Teknis BPOL adalah melakukan pelaksanaan kerjasama penelitian dan observasi serta diseminasi, komunikasi, publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan observasi strategis di bidang kelautan.

Layanan Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut BPOL meliputi operasionalisasi peralatan survei dan observasi laut, terutama variabel fisik, serta dokumentasi dan publikasi data kondisi laut baik yang bersumber dari stasiun observasi maupun prediksi model. Di tahun 2017 stasiun observasi laut yang beroperasi sebanyak 10 unit dengan lokasi stasiun adalah sebagai berikut:

a) Perairan Selat Bali, Bali b) Perairan Ende, NTT c) Perairan Kupang, NTT d) Perairan Bacan, Maluku

e) Perairan Pulau Makian, Maluku f) Perairan Ternate, Maluku

g) Perairan Bunta, Sulawesi Tengah h) Perairan Sigenti, Sulawesi Tengah i) Perairan Bolang Uki, Sulawesi Utara j) Perairan Kema, Sulawesi Utara

Variabel yang diukur pada stasiun observasi laut adalah suhu, konduktivitas, kandungan oksigen dan konsentrasi klorofil. Pengukuran dilakukan pada lapisan permukaan dengan kedalaman sensor sekitar 5 m.

Kegiatan yang dilakukan pada bulan Maret:

a. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kebutuhan survei lapangan dalam kegiatan penelitian di BPOL

b. Melakukan monitoring dan pengolahan data yang bersumber dari sistem alat observasi laut (sistem buoy permukaan) di 10 lokasi yaitu:

- Buoy 01: Perairan Selat Bali, Bali - Buoy 02: Perairan Ende, NTT - Buoy 03: Perairan Kupang, NTT - Buoy 04: Perairan Bacan, Maluku

- Buoy 05: Perairan Pulau Makian, Maluku - Buoy 06: Perairan Ternate, Maluku

- Buoy 07: Perairan Bunta, Sulawesi Tengah - Buoy 08: Perairan Sigenti, Sulawesi Tengah - Buoy 09: Perairan Bolang Uki, Sulawesi Utara - Buoy 10: Perairan Kema, Sulawesi Utara

Inventarisasi sarana dan prasarana penunjang kegiatan litbang dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kondisi peralatan yang ada di BPOL. Sarana dan prasarana dimaksud berupa peralatan dan perlengkapan survei dan monitoring kondisi fisik perairan yang dalam penggunaannya dioperasikan oleh Lab Observasi dan Pemodelan Laut. Peralatan dan perlengkapan yang berada dalam kondisi baik diharapkan dapat membantu kelancaran kegiatan suatu penelitian.

Monitoring dan dokumentasi data yang bersumber dari stasiun observasi laut diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengukuran dan menyediakan data yang siap digunakan lebih lanjut. Pengolahan data awal dilakukan dengan menyaring (filtering) data dengan nilai yang berada di luar batas kewajaran (tresshold). Data yang telah melalui tahap penyaringan kemudian didokumentasikan untuk keperluan lebih lanjut. Sampai saat ini telah terdokumentasikan hasil dari pengukuran stasiun observasi laut di 10 lokasi.

Persentase data hasil pengamatan buoy dengan kualitas baik. Periode: 1 – 31 Maret 2017

Tabel 9. Hasil Monitoring Kegiatan Alat Observasi Laut (BUOY)

No Stasiun Parameter Persentase data

1 Selat Bali Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 100.0 % 100.0 % 99.53 % 100.0 % 2 Perairan Ende Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 93.64 % 93.27 % 93.64 % 93.64 % 3 Perairan Kupang Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 69.51 % 69.11 % 69.51 % 69.51 % 4 Pulau Bacan, Maluku

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 79.71 % 79.61 % 79.71 % 79.71 % 5 Pulau Makian, Maluku

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 76.71 % 76.61 % 76.71 % 76.71 % 6 Pulau Ternate, Maluku

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 7 Perairan Bunta, Sulteng

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 94.11 % 94.01 % 93.54 % 94.11 % 8 Perairan Sigenti, Sulteng

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 67.79 % 67.73 % 67.23 % 67.79 % 9 Perairan Bolang Uki, Sulut

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 44.48 % 44.45 % 43.98 % 44.48 % 10 Perairan Kema, Sulut

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 84.62 % 84.52 % 84.62 % 84.62 % Deskripsi:

Data berkualitas baik yang dimaksud adalah data yang mempunyai nilai logis atau di dalam batas kewajaran untuk setiap variabel pengamatan. Batas yang digunakan untuk suhu adalah 25 0C – 34 0C, konduktivitas 30 mS/cm – 60 mS/cm, klorofil 0 µg/l – 50 µg/l, dan oksigen terlarut 1 ml/l – 12 ml/l.

Grafik data hasil pemantauan.

Plot deret waktu dari suhu, konduktivitas, klorofil, dan kadar oksigen (DO) di 10 stasiun observasi laut pada bulan Maret tahun 2017 diperlihatkan sebagai berikut: 1. Stasiun perairan Selat Bali.

2. Stasiun perairan Ende.

4. Stasiun perairan Bacan.

5. Stasiun perairan Pulau Makian.

7. Stasiun perairan Bunta.

8. Stasiun perairan Sigenti.

10. Stasiun perairan Kema.

Rencana kegiatan pada bulan selanjutnya:

a. Monitoring dan dokumentasi data yang terukur dari alat observasi laut di 10 lokasi

b. Persiapan penyediaan data untuk operasionalisasi Ocean Forcasting System.

Dalam dokumen Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan I (Halaman 22-42)

Dokumen terkait