• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan I"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga kegiatan Monitoring dan Evaluasi Triwulan I Tahun Anggaran 2017 ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan Monev Triwulan I bertujuan untuk monitoring persiapan dan pelaksanaan kegiatan serta pengelolaan anggaran tahun 2017, baik lingkup kegiatan penelitian maupun non-penelitian. Hasil monitoring tersebut menjadi bahan evaluasi atas pencapaian kinerja dari masing-masing kegiatan yang berjalan. Tak lupa kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Evaluator yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan di Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL).

Kami berharap laporan ini dapat memberi manfaat, terutama dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki pelaksanaan kegiatan di BPOL. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dalam menyempurnakan laporan ini.

Jembrana, April 2017 Tim Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ... II

DAFTARISI... III

DAFTARGAMBAR ... IV

DAFTARLAMPIRAN...V

RINGKASAN ... 1

BABIPENDAHULUAN ... 2

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Tujuan dan Keluaran ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 3

BABIIPELAKSANAANMONITORINGDANEVALUASI... 4

2.1 Kegiatan Penelitian 2017 ... 4

2.1.1 Data dan Informasi Riset Daerah Penangkapan ikan ... 4

2.2 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I ... 7

2.2.1 Kegiatan Tata Operasional ... 9

2.2.2 Kegiatan Tata Usaha ... 11

2.2.3 Kegiatan Pelayanan Teknis ... 12

2.3 Layanan Litbang ... 16

2.3.1 Laboratorium Riset Kelautan... 17

2.3.2 Surveillance dan Monitoring (INDESO) ... 37

2.4 Layanan Pembayaran Biaya Operasional ... 39

2.5 Kegiatan Sarana dan Prasarana Riset Kelautan ... 40

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pelaksanaan kegiatan pelatihan internal BPOL aplikasi Penginderaan Jauh

Laut ... 6

Gambar 2 Recovery Logger di perairan Pegametan. ... 6

Gambar 3. Pengukuran Kualitas Air dan tim pelaksana survey Pegametan ... 6

Gambar 4. Pelaksanaan survey Selat Bali , pengambilan sampel TSS, Clorofil, Biosonic dan WQC ... 7

Gambar 5. Persiapan Sampling Mikro plastic dan proses coring Sedimen ... 7

Gambar 6. Pelaksanaan rapat koordinasi kegiatan cut off anggaran BRSDMKP ... 10

Gambar 7. Rapat pelaksanaan kegiatan WBK 2017 ... 11

Gambar 8. Kunjungan Universitas Unri ke BPOL ... 13

Gambar 9. Irjen Pol Bambang Hermanu SH.MM mengunjungi fasilitas INDESO - Perancak ... 14

Gambar 10 Pelaksanaan kegiatan (penggunana Mangrove bin) kerjasama dengan CI ... 15

Gambar 11. Kunjungan Kerjasama Satreps dan SMP negeri 6 ... 16

Gambar 12. Kunjungan mahasiswa Ludwig Franzius University dan presentasi kegiatan Mangrove Fishery Community Linkages ... 16

Gambar 13. Kunjungan kerjasama delegasi Jepang (National Space Policy Secretariat Cabinet Office, University Tokyo dan Yamaguchi, JICA, Unitron, JSS, JSF, dan Restec) ... 16

Gambar 14.Pelatihan teknik pengambilan sampel dan analisis sedimen Mangrove ... 20

Gambar 15. Kegiatann Short Course di Rijkswaterstaat, Lelystad Belanda dan penyerahan sertifikat ... 20

Gambar 16. Dokumentasi kegiatan penginderaan jauh laut ... 24

Gambar 17. Prediksi pasang surut (harmonic tieds) di Perairan Perancak dan sekitarnya berdasarkan Stasiun PPN Pengambengan ... 26

Gambar 18. . Hasil pengukuran parameter fisik kualitas air di Estuari Perancak pada survei periodik I (18 Januari 2017) ... 27

Gambar 19. Hasil pengukuran parameter kimia kualitas air di Estuari Perancak pada survei periodik I (18 Januari 2017) ... 27

Gambar 20. Hasil pengukuran parameter kimia kualitas air di Estuari Perancak pada survei periodik I (18 Januari 2017). ... 28

Gambar 21. Titik Lokasi Kegiatan Survey ... 29

Gambar 22. Persiapan Wahana Survey dan Peserta Kegiatan Survey ... 30

Gambar 23. Pengukuran kualitas perairan dengan WQC Multi Parameter TOA (kiri), pengukuran arus dengan flowmeter (tengah), dan pengambilan sampel plankton ... 30

Gambar 24. Pencatatan hasil pengukuran kualitas perairan dan perjalanan di sungai perancak ... 31

Gambar 25. Aplikasi Stasiun Bumi (INDESO) ... 38

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan I ... 1

Tabel 2. Kegiatan Layanan Pendukung Eselon I ... 8

Tabel 3. Realisasi Anggaran pada Kegiatan Layanan IPTEK ... 17

Tabel 4. Pembelian Bahan Laboratorium ... 18

Tabel 5. Jumlah capaian PPDPI Triwulan I ... 21

Tabel 6. Personil yang terlibat dalam Survei Januari 2017 ... 25

Tabel 7. Personil yang terlibat dalam Survei Februari 2017 ... 29

Tabel 8. Personil yang terlibat dalam Survei Maret 2017 ... 30

Tabel 9. Hasil Monitoring Kegiatan Alat Observasi Laut (BUOY) ... 33

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perkembangan DIPA ... 47

Lampiran 2. Kendala dan Tindak lanjut ... 53

(6)

RINGKASAN

Berdasarkan peraturan Menteri kelautan perikanan Republik Indonesia nomor 34/MEN/2011 tentang organisasi dan tata kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) memiliki tugas dan fungsi :

a. Penyusunan rencana program dan angaran, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. b. Pelaksanaan riset dan observasi sumberdaya laut di bidang fisika dan kimia

kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan dan pemodelan laut.

c. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikas, dan kerja sama riset d. Penegelolaan prasarana dan sarana riset

e. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Balai Penelitian dan Observasi Laut berada di bawah dan tanggung jawab kepada kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan. Pada tahun anggaran 2017 melaksanakan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sumberdaya Laut dan Pesisir yang terdiri dari 9 sub output. BPOL mengelola pagu anggaran sebesar Rp 41.403.603.000,- . Realisasi penyerapan anggaran berdasarkan sumber dana pada Triwulan I terlihat pada Tabel 1. Total realisasi pada Triwulan I adalah Rp 1.861.210.714 atau sekitar 4,47% dari total pagu.

Tabel 1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan I

Ket Rupiah Murni (RM) PHLN PNBP

51 52 53 53 52 Pagu 8.044.332.000 8.657.666.000 2.595.323.000 22.060.000.000 46.282.000 Target 741.000.000 866.098.800 0 0 0 Realisasi 741.085.269 1.120.125.445 0 0 0 % 9,21 12,94 0 0 0 Total Pagu 19.297.321.000 22.060.000.000 46.282.000 Total Realisasi 1.861.210.714 (4,50)

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan rutin berkesinambungan yang berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas opersional suatu kegiatan dan berkontribusi untuk memberi input balik bagi perencanaan serta pembuat kebijakan. Data dan informasi yang dikumpulkan dari kegiatan monitoring selanjutnya diolah untuk kemudian digunakan sebagai bahan dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk perbaikan kebijakan dan perencanaan di masa yang akan datang maupun pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan. Oleh karena itu, dua kegiatan tersebut tidak terpisahkan sehingga dapat menyimpulkan secara utuh berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing fungsi yang berperan untuk membangun BPOL yang lebih baik. Keberhasilan pelaporan monev juga dapat menjadi indikator keberhasilan kinerja BPOL. Pelaksanaan monev yang sistematis dan terukur akan memberikan hasil penilaian valid tentang keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya konsistensi dan komitmen sejak dari perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan kegiatan penting untuk dipahami oleh para evaluator yang bertugas untuk mengetahui berbagai kekurangan dan penyimpangan yang ada, yang dapat diidentifikasi melalui monitoring terhadap kegiatan yang sedang berjalan serta evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

1.2 Tujuan dan Keluaran

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan monitoring, evaluasi serta membuat pelaporan secara vertikal maupun horisontal terhadap kegiatan-kegiatan yang akan, sedang, maupun telah dilaksanakan melalui kinerja yang profesional untuk menghasilkan keluaran sesuai target yang diharapkan. Disamping itu juga memantau kinerja dan hasil kegiatan di BPOL yang terukur melalui pelaporan monitoring dan evaluasi dengan lancar dan sistematis (bulanan, triwulan, semester, tahunan), sehingga diperoleh pelaporan monitoring dan evaluasi yang baik dan sistematis. Sasaran lain yang ingin dicapai adalah terpantaunya kinerja dan hasil

(8)

Keluaran (output) yang diharapkan dari penyelenggaraan monev adalah : 1. Monitoring dan Evaluasi

2. Hasil Monitoring dan Evaluasi Triwulan Tahun Anggaran 2017. 3. Pelaporan Mingguan dan Entry data Aplikasi Monev

4. Laporan berkala pelaksanaan kegiatab baik Mingguan, Bulanan, Semester serta tahun.

1.3 Ruang Lingkup

Pelaksanaan rapat monev Triwulan I dalam bentuk pertemuan koordinasi internal dan penyampaian laporan triwulan oleh penanggung jawab kegiatan. Melibatkan anggota tim peneliti, penanggung jawab pelaksanaan kegiatan, pelaksana monev, untuk periode triwulan I tahun anggaran 2017 ini pelaporan monev dilaksanakan secara internal oleh BPOL sendiri dan tidak melibatkan evaluator dari eksternal BPOL.

(9)

BAB II

PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI

Pelaksanaan kegiatan Monev Triwulan I tahun anggaran 2017 telah dilaksanakan dari bulan Januari - Maret 2017, yang dilakukan terhadap kegiatan penelitian maupun kegiatan non-penelitian.

2.1 Kegiatan Penelitian 2017

Pada Tahun 2017 ini kegiatan Ilmu Penelitian yang ada di Balai Penelitian dan Observasi Laut hanya memiliki satu output kegiatan, hal ini telah disesuaikan dengan arahan pusat untuk memfokuskan kegiatan penelitian yang dapat membangun kebijakan pemerintahan saat ini yaitu membangun potensi perikanan nasional. Oleh karena itu , saat ini BPOL telah mengambil langkah kegiatan penelitian akan dilaksanakan disatu lokasi WPP 573 pesisir Bali dengan judul Penelitian “Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir”.

2.1.1 Data dan Informasi Riset Daerah Penangkapan ikan

A. Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir

Selat Bali merupakan daerah perairan yang berada diantara Pulau Bali dan Pulau Jawa. Secara administratif, Selat Bali terletak di Kabupaten Banyuwangi (Prop. Bali), Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Badung. Selat Bali merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan yang sangat besar, seperti potensi perikanan lemuru. Disamping potensi perikanan, perairan pesisir Selat Bali merupakan daerah pantai dengan pemanfaatan di bidang pariwisata, tak kurang beberapa daerah Pariwisata terkenal di Bali berada di Selat Bali seperti, Pantai Kuta, Pantai Seminyak, Pantai legian, pantai medewi, tanah lot dan lain-lainnya. Baik pengelolaan potensi perikanan maupun pariwisata juga haruslah didekati melalui berbagai ekosistem pendukungnya, seperti mangrove, terumbu karang, padang lamun, maupun ekosistem pesisir dan laut lainnya.

Metode identifikasi dan pengelolaan sumberdaya akan lebih efektif apabila didekati dengan Sistem informasi spasial yang akan menggambarkan secara integral daerah

(10)

kajian. Dengan sistem ini akan dikembangkan lebih lanjut terkait peta prakiraan daerah penangkapan ikan (PPDPI) serta peta potensi sumberdaya lainnya di wilayah Selat Bali.

Sub output yang dihasilkan berupa data dan/atau informasi riset kelautan baik berupa peta spasial maupun dalam bentuk lainnya. Pelaksanaan kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila didukung dengan manajerial yang baik serta dukungan teknis lainnya.

Kegiatan-kegiatan yang dicapai selama Triwulan I adalah melakukan : a. Telah dilaksanakan beberapa kegiatan survey:

- Melaksanakan survey dinamika pesisir

Pengambilan data kualitas air, sampling microplastic , pengukuran kondisi air menggunakan ADCP, Coring Sedimen. Dalam pelaksanaan sampling microplastik ditemukannya bebrapa titik didaerah perairan P. Menjangan yang terdapat limbah plastic yang cukup banyak kuantitasnya.

Kegiatan Coring Sedimen mangrove dilakukan pada subtract mangrove di P. Menjangan, Teluk Gilimanuk, dan Teluk Terima.

Selain itu dalam survey dinamika pesisir juga dilakukan habitat mapping, deply +recovery ADCP, Deploy HOBO dan Monitoring Bioreeftek serta sampling karang keras (Scleractinian) untuk analisa mikroplastik.

- Melaksanakan survey oseanografi

Melakukan overlay data model ke data setelit serta mengoreksi metode interpolasi data model.

Pengambilan data oseanografi musim barat dan sampel kualitas air laut

Pelaksanaan survey oseanografi dengan sampling data pada 20 titik stasiun dan deploy ADCP di 2 titik stasiun.

- Melaksanakan survey hydro acustic

Pengolahan data sekunder untuk komputasi numerik serta pemrosesan citra satelit telah disinkronisasi dengan produk PPDPI khusus selat Bali.

Melakukan proses data citra satelit yang akan digunakan untuk menggabungkan antara data SPL hasil model dengan citra.

b. Data sekunder yang sudah terkumpul (masking file) digunakan untuk hasil komputasi numerik rerata bulanan Januari 2017.

(11)

c. Telah dilakukannya pengumpulan data oseanografi musim barat dan sampel kualitas air laut.

d. Dilakukan pengumpulan data kondisi mangrove, lamun dan terumbu karang serta sampel mikro plastik bulan februari.

e. Pemrosesan data hidroakustik dari data survey menggunakan biosonic. f. Analisis sampel coring sedimen di daerah estuary.

g. Pengolahan data satelit untuk analisis vegetasi mangrove dan terumbu karang. h. Retrieving data oseanografi serta pengolahan data sampling.

i. Pelatihan internal BPOL aplikasi penginderaan jauh kelautan tingkat dasar untuk seluruh peneliti.

Gambar 1 Pelaksanaan kegiatan pelatihan internal BPOL aplikasi Penginderaan Jauh Laut

Gambar 2 Recovery Logger di perairan Pegametan.

(12)

Gambar 4. Pelaksanaan survey Selat Bali , pengambilan sampel TSS, Clorofil, Biosonic dan WQC

Gambar 5. Persiapan Sampling Mikro plastic dan proses coring Sedimen

2.2 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan PER.34/MEN/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, BPOL mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan observasi sumber daya laut. Sedangkan fungsinya meliputi Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan; Pelaksanaan penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim, serta pengkajian teknologi kelautan; Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, dan kerja sama penelitian dan observasi dan Pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi dan Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Dalam mewujudkan pencapaian terhadap tugas dan fungsi dari Balai dibentuk suatu unit kerja yang membantu dalam penyusunan dan pencapaian rencana kerja tersebut di antaranya:

1. Kegiatan Tata Operasional. 2. Kegiatan Usaha.

(13)

Tabel 2. Kegiatan Layanan Pendukung Eselon I KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN SUB OUTPUT KEGIATAN KOMPONEN KEGIATAN SUBKOMPONE N KEGIATAN TARGET (2373) Penelitian dan Pengembang an Riset Kelautan (950) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (001) Layanan Dukungan Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran Riset Kelautan

(051) Penyusunan Rencana Program

(A) Penyusuan dan Perencanaan Program Kerja 1 Dokumen (002) Layanan Dukungan Manajemen Kerjasama Riset Kelautan (051) Penjalinan Kerjasama (A) Penyusunan Penjalinan Kerjasama 1 Dokumen (004) Layanan Dukungan Manajemen Kepegawaian Riset Kelautan (051) Pengadministrasia n Kepaegawaian (C) Peningkatan Kompetensi Laboran dana dari PNBP

1

Dokumen

005) Layanan

Dukungan Manajemen Keuangan dan Tata Usaha Riset Kelautan

052) Pelayanan Tata Usaha (A) Operasional Satker 1 Dokumen (008) Layanan Dukungan Manajemen Monitoring dan Evaluasi Riset Kelautan (051) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi (A) Pengendalian Kegiatan Riset 1 Dokumen (009) Layanan Dukungan Manajemen Tata Laksana dan Pelayanan Jasa Riset Kelautan (052) Pelayanan Jasa Riset (A) Operasional Stasiun Observasi Laut 1 Dokumen (B) Operasional Stasiun Observasi Pesisir (C) Operasional Stasiun Bumi Penerima Data Satelit dan PPDPI

(D) Operasional Laboratorium Kualitas Perairan (E) Diseminasi Hasil Riset KP

(14)

2.2.1 Kegiatan Tata Operasional

Berdasarkan peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.34/MEN/2011 bagian tata operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan. Dalam melaksanakan tusi, Tata Operasional pada tahun 2017 mengelola 2 (dua) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 18.300.000,-.. Berikut adalah hasil pembahasan dari setiap kegiatan lingkup Tata Operasional tersebut.

A. Layanan Dukungan Manajemen Perencanaan Program, dan Anggaran Riset Kalutan.

Pada Triwulan I ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan rencana pelaksanaan anggaran diantaranya ;

1. Tersusunnya Proposal PNBP untuk tahun 2018 dan telah dikirimkan ke Sekretariat Balitbang, selain itu terkumpulnya KAK, KUK, dan RAB kegiatan 2017 yang telah di update kembali serta telah tersusunnya ROK dan POK kegiatan 2017.

2. Tersusunnya kebutuhan dana kegiatan, uang makan, tukin, dan belanja gaji pegawai sampai dengan bulai mei 2017 selanjutnya telah dikumpulkannya bahan revisi anggaran BPOL untuk DJA ke Program P3SDLP serta telah difinalkan pagu anggaran perjalanan dinas BPOL untuk kegiatan manajerial. 3. Tersusunnya roadmap kegiatan sampai dengan tahun 2019 serta fokus usulan

kegiatan untuk tahun 2018. Telah tersusunnya penetapan kinerja level III dan Level IV.

4. Pada bulan maret hasil penyusunan revisi anggaran telah di terbitkan. Dalam perubahan/ revisi anggaran tersebut bagian yang mengalami perubahan diantaranya kegiatan dalam RKAKL.

5. Pelaksanaan kegiatan CUT OFF pembekuan kegaitan anggaran telah dilaksanakan pada akhir bulan Maret dan telah dilakukan pembahasan rencana kegiatan selama cut off berlangsung dan setelahnya.

(15)

Gambar 6. Pelaksanaan rapat koordinasi kegiatan cut off anggaran BRSDMKP B. Layanan Dukungan Manajemen Monitoring, Evaluasi Riset Kelautan

Pada Triwulan I ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan rencana pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi riset kelautan diantaranya sebagai berikut.

1. Telah dilakukan penyusunan laporan kegiatan satker untuk tahun 2016 dan telah disampaikan kepada sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan perikanan.

2. Telah dilakukan koordinasi dengan sekretariat KKP bidang monitoring dan pelaporan untuk ketetapan status aplikasi E-Dalwas. Dalam korodinasi tersebut didapatkan informasi bahwasannya status aplikasi E-Dalwas masih dalam tahap pengembangan oleh Tim Datinfo dan segera disosialisasikan kembali apabila status aplikasi sudah bisa digunakan.

3. Pengisian aplikasi SIPMONEV versi 1 dan Dashboard monev sekretariat BRSDM untuk bulan Januari-Maret telah dilaksanakan. Input yang dilakukan diantaranya mengisi capaian anggaran dan capaian kegiatan fisik dan keterangan capaian kegiatan.

4. Dilaksanaknnya penyusunan laporan berkala diantaranya laporan mingguan, bulanan, serta triwulan. Dalam penyusunan laporan adanya beberapa aspek yang diperhatikan diantaranya hasil capaian kegiatan dan anggaran maupun fisik kegiatan. Dari seluruh laporan telah disampaikan kepada tingkat Eselon II dan I . 5. Pada akhir Maret awal April dilaksanakannya rapat internal terkait rencana

pembahasan TAPJA BPOL. Tapja ini salahsatu fungsinya sebagai acuan penilaian kinerja satker. Pembahasan ini rencan akan dilaksanakan pada pertengahan April dan segera ditindaklanjuti tahap selanjutnya yaknio penyusunan TAPJA.

(16)

6. Pada bulan Maret telah dilaksanakannya rapat terkait kelanjutan kegiatan WBBM/WBK satker. Pembahasan yang dilaksanakan diantaranya penunjukan ketua pelaksana kegiatan yang baru dan keanggotaan dalam tim WBK. Namun dalam pembahasan tersebut masih terkendala beberapa hal salah satunya menindaklanjuti hasil penilaian WBK yang telah dilaksanakn pada tahun 2016.

Gambar 7. Rapat pelaksanaan kegiatan WBK 2017

2.2.2 Kegiatan Tata Usaha

Bagian Tata Usaha berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.34/MEN/2011 mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. Dalam melaksanakan tusi, Tata Usaha mengelola 2 (dua) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 319.903.000 ,-.. Berikut adalah hasil pembahasan dari setiap kegiatan lingkup Tata Usaha tersebut.

A. Manajemen Kepegawaian Riset Kelautan

1. Telah disusun dan ditandatangani Surat Perjanjian Kerja bagi tenaga kontrak BPOL sebanyak 28 orang.

2. Dilaksanakan rekrutmen tenaga kontrak BPOL yaitu operator PPDPI, Adminstrasi LKP Operator IT dan Satpam BPOL.

3. Telah disusun dan entry data ke eSKP, SKP tahunan 2017 PNS BPOL

4. Penyampaian SK Aktif kerja kembali bagi PNS yang telah menyelesaikan tugas belajar a.n Denny Wijaya dan Rochma Widia L

5. Pengusulan untuk mengikuti Diklat Fungsional Lanjutan bagi 3 orang peneliti BPOL

(17)

7. Telah terkoordinasikannya kegiatan-kegiatan terkait dengan kegiatan layanan tata usaha dengan pihak-pihak terkait.

8. Telah dilakukannya update SKP Januari – Maret.

B. Manajemen Keuangan dan Tata Usaha Kelautan

Manajemen Keuangan

1. Tim Keuangan BPOL telah menghadiri entry meeting BPK yang dilaksanakan di DKP Provinsi Bali. Dalam acara tersebut BPOL menyerahkan dokumen-dokumen yang terkait dengan keuangan kepada tim Audit BPK. Audit tersebut telah dilaksanakan pada 31 Januari sampai dengan 9 Februari 2017.

2. Dilaksanakannya kegiatan rutin PPA.

3. Telah terselesaikannya audit oleh audit BPK pada tanggal 31 Januari 2017.

4. Telah disusun nominative terkait dengan gaji pegawai, honor tenaga kontrak, dan kekurangan tunjangan kinerja dan tunjangan fungsional bagi pegawai yang telah menempati jabatan fungsional peneliti.

Manajemen Tata Usaha dan BMN

1. Telah dilampirkan laporan tahunan BMN 2016 kepada tim MONEV BPOL.

2. Telah disusun SK penggunaan BMN (peralatan kerja dan kendaraan dinas) atas nama PNS.

3. Telah dilaksanakan rekonsiliasi data terkait dengan BMN BPOL tahun 2016 dengan KPKNL Singaraja.

2.2.3 Kegiatan Pelayanan Teknis

Dalam melaksanakan tusi, Pelayanan Teknis pada tahun anggaran 2017 mengelola 1 (satu) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp

415.695.000,-A. Pengembangan Kerjasama Litbang KP

Balai Penelitian dan Observasi Laut merupakan suatu lembaga yang telah banyak menghasilkan kegiatan maupun penelitian0penelitian di bidang kelautan dan observasi kelautan. Hasil0hasil penelitian dan observasi tersebut sangat berguna bagi seluruh pihak yang berkepentingan dibidang kelautan (stakeholders). Guna memperluaskan hasil penelitian kelautan maka seksi Pelayanan Teknis. yang membawahi kegiatan diseminasi dan kerjasama. melakukan sosialisasi dalam bentuk

(18)

website, partisipasi di pameran, visualisasi, publikasi dan promosi serta menjalin kerjasama dengan beberapa instansi dalam kerangka Perjanjian Kerjasama. Dengan diadakannya kegiatan tersebut, diharapkan keberadaan Balai Penelitian dan Observasi Laut lebih dikenal dan hasil-hasil penelitiannya dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat. Pada Triwulan I ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya :

1. Telah dilakukan review KAK kerjasama antara BPOL dengan Universitas Gajah mada.

2. Telah diterima kunjungan dari mahasiswa: a) Universitas Islam Madura;

b) Universitas Warmadewa;

c) Kunjungan dari Universitas Riau

Gambar 8. Kunjungan Universitas Unri ke BPOL

4) Kunjungan program studi D3 pengelolaan sumberdaya perikanan, fakultas biologi Unversitas Jenderal Soedirman. Adapun tujuan dari kunjungan itu menyampaikan informasi dan memperluas wawasan kepada mahasiswa terkait penelitian yang dilakukan Balai Penelitian dan Observasi Laut .

3. Pembahasan dan Implementasi kegiatan kerjasama antara BPOL dengan beberapa instansi Universitas yang telah disepakati pada tahun 2016.

a) Menerima kunjungan dari sekolah SMP Negeri 6 ke kantor BPOL untuk mendapatkan informasi kegiatan BPOL dalam bidang kelautan dan perikanan. Peniliti BPOL memberikan pemahaman terkait eksistem mangrove dan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan lainnya.

b) Telah menerima kunjungan dari Inspektorat Jenderal (Itjen) 5 KKP dalam rangka melakkan survey layanan publik, dengan adanya survey ini

(19)

diharapkan BPOL dapat meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap publik.

c) Telah menerima kunjungan dari Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan nasional (Wantannas) dengan tujuan melakukan kajian daerah (kajida) Khusus di daerah Provinsi Bali. Dalam pertemuan ini peneliti BPOL menjelaskan bagaimana peran INDESO mendukung ketahanan nasional diantaranya memerangi IUU Fishing.

Gambar 9. Irjen Pol Bambang Hermanu SH.MM mengunjungi fasilitas INDESO - Perancak

d) Menerima kunjungan dari Tim SATREPS (Future University : Tokyo University of Agriculture; Fujitsu) dan Pusris Perikanan.

e) Menerima kunjungan kerjasama delegasi Jepang (National Space Policy Secretariat Cabinet Office, University Tokyo dan Yamaguchi, JICA, Unitron, JSS, JSF, dan Restec) Tim delegasi Jepang menyampaikan bahwa kerjasama yang ditawarkan meliputi main proposal dan technical proposal. Main proposal sendiri terdiri dari data infrastructure dan human resources development. Sedangkan technical proposal meliputi: pengembangan dari potential fishing ground (PFG), IUU fishing dan coastal zone management.

f) Menerima kunjungan dari SDN 4 dan 2 Pendem dalam rangka mengenali dunia kelautan dan Perikanan.

g) Kunjungan field trip mahasiswa Ludwig Franzius Institute.dalam acara tersebut para pelajar dari Jerman di beri kan informasi mengenai kegiatan penelitian yang telah dilakukan di BPOL meliputi PPDPI dan marine surveillance, coastal dynamics, dan ocean modelling.

(20)

h) Telah diselenggarakannya kegiatan Learning Session Mangrove Fishery Community Linkages. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, dipaparkan kegiatan penelitian oleh Rachel Seary mahasiswa PhD Cambridge University. Tujuan dalam kegiatan penelitian yang dilakukannya yaitu untuk mengetahui pentingnya mangrove e dan potensi dampak perubahan lingkungan dalam kaitannya dengan aktivitas penangkapan ikan. Dalam informasi yang disampaikan hasil kegiatan ini akan mengetahui seberapa jauh ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem mangrove secara ekonomi melalui aktivitas penangkapan ikan skala kecil. Lebih jauh lagi kegiatan ini bisa menjadi bahan rekomendasi menyusun kebijakan untuk kedepannya.

Perkembangan kegiatan kerja sama :

a. Implementasi kerja sama dengan CI dengan pemasangan ‘mangrove – bin’, yaitu alat perangkap sampah yang dipasang pada muara sungai di wilayah mangrove Perancak

b. Pembahasan kerja sama yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Inten antara BPRSDKP KP dengan National Space Policy Secretariat Cabinet Office

c. Tindak lanjut kerja sama antara BPOL dengan Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang dan Kesepakatan Bersama antara BRSDM dengan Universitas Negeri Malang.

Pada bulan April akan di selenggarakan acara sebagai berikut

a. Persiapan penyelenggaraan acara peringatan Hari Bumi yang akan diselenggarakan pada 19-22 April 2017, bekerja sama dengan UPT KKP lingkup Bali, CI dan kelompok masyarakat.

b. Pada Bulan April akan dilaksanakan launching website baru BPOL dengan tampilan baru yang lebih informatif dengan update pada konten dan layout.

(21)

Gambar 11. Kunjungan Kerjasama Satreps dan SMP negeri 6

Gambar 12. Kunjungan mahasiswa Ludwig Franzius University dan presentasi kegiatan Mangrove Fishery Community Linkages

Gambar 13. Kunjungan kerjasama delegasi Jepang (National Space Policy Secretariat Cabinet Office, University Tokyo dan Yamaguchi, JICA, Unitron, JSS, JSF, dan Restec)

2.3 Layanan Litbang

Layanan iptek di BPOL dibagi dalam dua kegiatan umum yaitu kegiatan di Laboratorium Riset Kelautan (LRK) dan INDESO. Laboratorium Riset Kelautan didirikan dalam upaya tercapainya pelaksanaan riset strategis dan aplikasi teknologi kelautan secara optimal yang meliputi riset dasar, pengembangan dan aplikasi teknologi kelautan di Indonesia. Selain itu untuk memfasilitasi berbagai kepentingan yang membutuhkan pelayanan jasa laboratorium. Laboratorium Riset Kelautan dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat mendukung setiap pengujian yang terdiri

(22)

dari Laboratorium Kimia, Fisika dan Biologi Kelautan. Pada Tahun 2017 ini LRK BPOL terbagi menjadi sub Laboratorium diantaranya:

a) Laboratorium Kualitas Perairan b) Laboratorium Penginderaan Jauh c) Laboratorium Alam

d) Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut

2.3.1 Laboratorium Riset Kelautan

Perkembangan pelaksanaan anggaran kegiatan layanan Litbang pada triwulan I untuk pelaksanaan anggaran kegiatan adalah sebesar Rp 0. dari pagu anggaran Rp 35.250.000 Realisasi anggaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Realisasi Anggaran pada Kegiatan Layanan IPTEK

Uraian Pagu

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Bulan Ini Total Penyerapan %

Pelayanan jasa Riset 35.250.000 - - -

Jumlah 35.250.000 - - -

Beberapa capaian kinerja pelayanan informasi dan teknologi yang dilaporkan pada bulan Maret 2017 adalah sebagai berikut :

A. Laboratorium Kualitas Perairan

Informasi tentang kondisi sumberdaya kelautan dari tahun ke tahun harus didukung oleh data dan informasi yang akurat agar upaya pengelolaan yang dilakukan lebih efektif. Pengelolaan sumberdaya kelautan tidak terlepas dari peranan penting laboratorium pengujian yang didukung oleh sumberdaya yang kompeten. Laboratorium pengujian sebagai penyedia data primer tentang kualitas sumberdaya kelautan perlu dibina secara berkesinambungan dan ditingkatkan kapasitasnya agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana laboratorium secara optimal dan menghasilkan data yang akurat. Oleh karena itu sangat diperlukan laboratorium pengujian kualitas perairan kompeten yang mampu melakukan pengujian parameter kualitas perairan dan mampu menyajikan data pemantauan kualitas perairan dengan benar.

Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset Kelautan Balai Penelitian dan Observasi Laut (LKP - LRK BPOL) telah berdiri sejak awal 2006. Dalam

(23)

perjalanannya dari tahun 2006 hingga tahun 2014 ini, LKP telah banyak mengalami kemajuan di bidang pelayanan jasa pengujian, sarana maupun prasarana. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang semakin bertambah dari tahun ke tahun merupakan bentuk pemenuhan terhadap permintaan layanan pengujian dengan parameter yang semakin beragam dari pengguna jasa laboratorium. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa dan permintaan layanan pengujian laboratorium dari tahun ke tahun menjadikan LKP harus mengedepankan pelayanan dan kualitas hasil pengujian.

Dengan telah didirikannya LKP dengan segala sarana dan prasarana yang ada, maka diperlukan sebuah kegiatan operasional laboratorium untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh BPOL dan juga melayani para pengguna jasa laboratorium di sekitar lingkungan BPOL.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoperasionalkan laboratorium pengujian melalui kegiatan layanan pengujian dan pengolahan data di Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset Kelautan Balai Penelitian dan Observasi Laut (LKP – LRK BPOL) yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian.

Kegiatan yang telah dilakukan bulan Triwulan I 2017:

1. Pelatihan teknik pengamilan sampel dan analisis sedimen mangrove. 2. pembelian bahan laboratorium.

Tabel 4. Pembelian Bahan Laboratorium

No Nama Barang Tanggal

pembelian Toko pembelian Merk Jumlah

1 Selang silicon D&N OD.7mm x

ID.3mm 14-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi - 2

2 Selang silicon D&N OD.12mm x

ID.8mm 14-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi - 1

3 PI Pump 25-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi Glasfin

Germany 1

4 Sendok tanduk 25-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi - 1

5 Spatula spoon 25-Jan-2017 UD. Nirwana Abadi Porcelain,

RRT 1

6 Gelas ukur 100 ml 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 3

7 Gelas ukur 50 ml 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 3

8 Labu Erlenmeyer 50 ml 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 24

9 Labu Ukur 25 ml, plastic stopper 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Iwaki 8

(24)

No Nama Barang Tanggal

pembelian Toko pembelian Merk Jumlah

11 Seed Inoculum POLYSEED, 50

capsules/pk 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Hach 1

12 tri-Sodium Citrate Dihydrate, 500

g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

14 Phenol, 250 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

15 Ammonium Iron(II) Sulfate

Hexahydrate, 500 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

16 Glutamic acid, 250 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

17 Potassium dichromate, 500 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

18 Sodium chloride, 1000 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

19 Silver Nitrate, 25 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

20 Mercury(II) Sulfate, 50 g/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

21 Ethanol absolute, 2,5L/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 1

22 NaOCl teknis, 1L/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi - 1

23 Whatman Filter paper No. 42

diameter 55 mm 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Whatman 1

24

Whatman Cellulose nitrate membrane filter 0.45 µm, dia 47 mm

25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi

Whatman 5

25 Whatman Glass microfilter 934-AH

dia 55 mm 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi

Whatman 6

26 Nitric Acid, 2,5L/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 2

27 Hydrochloric acid, 2,5L/botol 25-Jan-2017 CV. Abdi Abadi Merck 2

3. Capacity Building Analisis Bulk Density dan Organic Matter sedimen mangrove untuk pegawai Conservation International (CI) Indonesia

4. Survei customer eksternal di perairan Bali Barat (4 Maret 2017)

Diikuti oleh personil LKP: Selvi Aniati, disertai dengan penyewaan alat pH Meter WTW 3310

5. Survei tim peneliti BPOL ke Teluk Pegametan, Bali (21 Maret 2017) Diikuti oleh personil LKP: I Nyoman Surana

6. Survei Laboratorium Alam wilayah Perancak (30 Maret 2017) Diikuti oleh personil LKP: I Nyoman Surana, Novia Arinda Pradisty 7. Pelatihan Water Quality Asessment di UNESCO-IHE Institute for Water

Education, Delft, Belanda (6 – 24 Maret 2017) Diikuti oleh personil LKP: Novia Arinda Pradisty.

(25)

Capaian Kinerja :

1. Jumlah sampel kualitas air bulan Maret : 75 sampel, dituangkan dalam 11 Lembar Hasil Pengujian (LHP).

2. Jumlah sampel kualitas air total : 251 sampel.

3. Asal Customer internal: Kegiatan Operasional Laboratorium Alam (Perancak), Kegiatan Penelitian Dinamika Pesisir (Teluk Pegametan), Kegiatan Penelitian Penginderaan Jauh Laut (Selat Bali).

4. Asal Customer eksternal: PT. Menjangan Mas, Mahasiswa S3 IPB, RSU Balimed Negara, perorangan.

Gambar 14.Pelatihan teknik pengambilan sampel dan analisis sedimen Mangrove

Gambar 15. Kegiatann Short Course di Rijkswaterstaat, Lelystad Belanda dan penyerahan sertifikat

B. Peningkatan Layanan Laboratorium Penginderaan Jauh Laut

Secara garis besar kegiatan mencakup inventarisasi, pengolahan, dan distribusi data satelit oseanografi serta pembuatan PPDPI, agar produksi PPDPI dapat lebih optimal untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan bagi nelayan. Kegiatan yang dilakukan pada bulan ini diantaranya

1. Pembuatan PPDPI Nasional, Pelabuhan Perikanan, dan Wilayah Khusus 2. Pembuatan Pelikan Tuna

(26)

Tabel 5. Jumlah capaian PPDPI Triwulan I

Output

Bulan

Jan Feb Mar

Jumlah Perjenis peta PPDPI Nasional 12 11 14 37 PPS Belawan 1 0 0 1 PPS Bitung-Ternate 4 7 6 17 PPS Cilacap 0 0 2 2 PPN Ambon 1 3 5 9 PPN Pelabuhan Ratu 2 1 1 4 PPN Sungai Liat 1 1 0 2 PPP Muncar-Pengambengan 0 0 5 5 PPP Tamperan 1 3 2 6 PPN Kejawanan 0 2 1 3 PPN Pemangkat 2 0 2 4 Laut Sawu 1 6 6 13 Bali Utara 0 0 2 2

Selat Lombok (Bali Timur) 0 0 6 6

Pelikan Lemuru 26 18 26 70

Pelikan Cakalang 31 28 31 90

Pelikan Tuna 28 28 38 94

(27)
(28)
(29)
(30)

C. Operasional Laboratorium Alam

Sebagai salah satu laboratorium yang menjadi bagian dari laboratorium terpadu LRK, laboratorium alam dikembangkan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan yang diilaksanakan di BPOL. Tidak hanya itu, laboratorium ini juga diharapkan dapat menyediakan data dan informasi terkait dengan isu-isu di lingkungan perairan berbasis pada pendekatan ekosistem. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh tim Laboratorium Alam BPOL adalah survei periodik di Estuari Perancak. Kegiatan ini telah dilakukan mulai Tahun 2015 hingga saat ini (2017), dengan penambahan titik pengukuran di sepanjang aliran Sungai Perancak – Samblong dan Sungai Ijo Gading). Estuari Perancak berada di sekitar kantor BPOL dan secara geografis berada langsung menghadap ke Selat Bali. Estuari ini mendapat pengaruh dari aktivitas manusia, seperti pertambakan, aktivitas pelabuhan, dan limbah dari pemukiman penduduk. Monitoring kualitas perairan dan lingkungan di wilayah ini sangat diperlukan guna mendapatkan data dan informasi time series, sehingga gambaran perubahan kondisinya dapat diketahui secara berkesinambungan. Hal ini diperlukan sebagai justifikasi dalam rencana pengelolaan Estuari Perancak dikemudian hari, sebagai bagian dari wilayah yang akan dikembangkan menjadi taman pesisir oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana dan juga sebagai penunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Kegiatan bulan maret ini diantaranya:

1. Melakukan survei periodik I pada tanggal 18 Januari 2017

Tabel 6. Personil yang terlibat dalam Survei Januari 2017

No NAMA TUGAS INSTANSI

1. Nuryani Widagti Melakukan pengukuran

kualitas air dengan WQC TOA DKK

BPOL (Peneliti)

2. Adi Wijaya Melakukan pengambilan

dokumentasi lapangan dan titik koordinat sampling

BPOL (Peneliti)

3. Amandangi W. H Melakukan pencatatan

hasil pengukuran dan

labelling sampel

BPOL (Peneliti)

4. Novia Arinda P. Melakukan pengukuran

arus dengan flowmeter dan mengambil sampel air untuk analisis nutrien

BPOL (Peneliti)

5. I Nyoman Surana Melakukan pengambilan

sampel plankton

BPOL (Litkayasa/Teknisi Konservasi)

6. Cindy Ayu Lestari Membantu melakukan

pengambilan sampel

plankton dan air

Universitas Udayana

(31)

Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Hidrodinamika

Pengukuran kualitas air dilakukan pada rentang waktu 11:00 – 14:00 WITA, pada kondisi perairan menuju pasang sampai kondisi pasang (Gambar 3). Urutan lokasi pengambilan data adalah dimulai dari Stasiun PRC 1, PRC 2, PRC 3, PRC 7, PRC 8, PRC 9, PRC 10, PRC 4, PRC 5, dan terakhir PRC 6.

Gambar 17. Prediksi pasang surut (harmonic tieds) di Perairan Perancak dan sekitarnya berdasarkan Stasiun PPN Pengambengan

Pengukuran Parameter Fisik: Suhu, Salinitas, TDS, Konduktivitas, Turbiditas,

(32)

Gambar 18. . Hasil pengukuran parameter fisik kualitas air di Estuari Perancak pada survei periodik I (18 Januari 2017)

Dapat dilihat bahwa rata-rata suhu permukaan laut di ke-10 stasiun pengukuran berkisar antara 29.7 ºC – 31.67 ºC. Suhu tertinggi adalah di Stasiun PRC 4 dan terendah di Stasiun PRC 1. Nilai salinitas dapat dibedakan secara jelas bahwa semakin berkurang menuju ke hulu sungai. Salinitas tertinggi di stasiun yang berada di muara (> 30 ‰) dan terendah di Stasiun PRC 6 (0.43 ‰) dan PRC 10 (3.73 ‰). Konduktivitas, konsentrasi TDS, dan densitas air juga memiliki tren yang sama dengan salinitas. Stasiun pengukuran yang ada di wilayah muara bernilai lebih tinggi dibandingkan yang berada di wilayah sungai atau hulu. Parameter turbiditas berbanding terbalik dengan parameter fisik lainnya. Kondisi air semakin keruh (turbid) ke arah hulu sungai.

Pengukuran Parameter Kimia: pH dan DO

Gambar 19. Hasil pengukuran parameter kimia kualitas air di Estuari Perancak pada survei periodik I (18 Januari 2017)

(33)

Seperti di perairan pada umumnya, pH di Estuari Perancak juga menunjukan hal yang sama. Gambar 19 menunjukan nilai pH semakin basa seiring bertambahnya salinitas perairan. Di stasiun yang berada di muara atau dekat muara sungai, nilai pH di atas 7. Sebaliknya, di stasiun dengan salinitas rendah (sungai), nilai pH semakin berkurang. Nilai DO bervariasi di setiap stasiun pengukuran, dengan rata-rata berkisar antara 4.90 – 7.25 mg/l. Konsentrasi DO tertinggi di Stasiun PRC 2 (muara) dan terendah di Stasiun PRC 5 (Sungai Ijo Gading). Parameter nutrien belum dapat ditampilkan dan dibahas saat ini karena masih proses analisis di Laboratorium Kualitas Perairan (LKP) BPOL.

Pengukuran parameter Biologi: Klorofil-a dan Plankton

Gambar 20. Hasil pengukuran parameter kimia kualitas air di Estuari Perancak pada survei periodik I (18 Januari 2017).

Parameter klorofil ini dapat dikaitkan dengan kelimpahan plankton di setiap stasiun. Psampel plankton masih dalam proses identiikasi di Laboratorium Kualitas Perairan (LKP) BPOL sehingga belum dapat ditampilkan dalam laporan ini. Klorofil-a merupakan pigmen penting yang diperlukan oleh fitoplankton dalam melakukan fotosintesis.

Klorofil-a merupakan pigmen penting yang diperlukan fitoplankton dalam melakukan fotosintesis. Fitoplankton ini berperan sebagai produsen primer dalam rantai kehidupan di perairan, sehingga keberadaannya sangat penting sebagai dasar kehidupan di perairan. Konsentrasi klorofil di suatu perairan dapat menggambarkan besarnya produktivitas primer di wilayah tersebut. Gambar 20 menunjukan adanya variasi konsentrasi klorofil di setiap stasiun pengukuran di Estuari Perancak pada saat pengukuran tanggal 18 Januari 2017. Rata-rata konsentrasi klorofil tersebut antara 0 hingga 3.83 mg/m3). Konsentrasi terendah di Stasiun PRC 1 (muara), dan tertinggi di Stasiun PRC 6 (Sungai Ijo Gading).

(34)

2. Melakukan survei periodik II pada tanggal 14 Februari 2017 Tabel 7. Personil yang terlibat dalam Survei Februari 2017

No NAMA TUGAS INSTANSI

1. Nuryani Widagti Melakukan pengukuran kualitas air dengan WQC TOA DKK

BPOL (Peneliti)

2. Adi Wijaya Melakukan pengambilan titik koordinat sampling

BPOL (Peneliti) 3. Amandangi W. H Melakukan pencatatan hasil

pengukuran, dokumentasi lapangan dan labelling

sampel

BPOL (Peneliti)

4. Bayu Priyono Mengoperasikan kapal survey (kapten kapal)

BPOL (Peneliti) 5. I Nyoman Surana Melakukan pengambilan

sampel plankton

BPOL (Litkayasa/Teknisi Konservasi)

6. Reza Kristian Yanuar Membantu melakukan pengambilan sampel plankton dan air

Surya university (Mahasiswa)

7. Nadya Christa Magdalena Melakukan pengukuran arus menggunakan flowmeter

Operator Pemodelan Laut 8. I Wayan Astina Membantu mengoperasikan

Kapal Survei

BPOL (Driver)

3. Melakukan survei periodik III pada tanggal 30 Maret 2017 (laporan survei terlampir)

4. Identifikasi plankton dari sampel hasil pengambilan bulan Februari 2017

5. Data kualitas perairan dan hidrodinamika hasil pengukuran langsung di 10 (sepuluh) stasiun pengukuran di sepanjang aliran Sungai Ijo Gading, Sungai Perancak – Samblong, hingga ke Muara Perancak.

6. Data nutrien, COD, BOD, serta kelimpahan.

(35)

Pelaksanaan dan Hasil Survei Periodik Laboratorium Alam bulan Maret Tabel 8. Personil yang terlibat dalam Survei Maret 2017

No NAMA TUGAS INSTANSI

1. Nuryani Widagti Melakukan pengukuran kualitas air dengan WQC TOA DKK

BPOL (Peneliti)

2. Adi Wijaya Melakukan pengambilan titik koordinat sampling

BPOL (Peneliti) 3. Amandangi W. H Melakukan pencatatan hasil

pengukuran, dokumentasi lapangan dan labelling

sampel

BPOL (Peneliti)

4. Bayu Priyono Mengoperasikan kapal survey (kapten kapal)

BPOL (Peneliti) 5. I Nyoman Surana Melakukan pengambilan

sampel plankton

BPOL (Litkayasa/Teknisi Konservasi)

6. Novia Arindra Dokumentasi kegiatan Peneliti Laboratorium 7. Nadya Christa Magdalena Melakukan pengukuran arus

menggunakan flowmeter

Operator Pemodelan Laut

Dokumentasi Kegiatan laboratorium sebagai berikut :

Gambar 22. Persiapan Wahana Survey dan Peserta Kegiatan Survey

Gambar 23. Pengukuran kualitas perairan dengan WQC Multi Parameter TOA (kiri), pengukuran arus dengan flowmeter (tengah), dan pengambilan sampel plankton

(36)

Gambar 24. Pencatatan hasil pengukuran kualitas perairan dan perjalanan di sungai perancak

D. Laboratorium Observasi Oceanografi dan Pemodelan

Perkembangan dan kemajuan suatu unit kerja dapat diukur dari perkembangan kinerja dan hasil kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR.PER.34/MEN/2011, tugas pokok dan fungsi Seksi Pelayanan Teknis BPOL adalah melakukan pelaksanaan kerjasama penelitian dan observasi serta diseminasi, komunikasi, publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan observasi strategis di bidang kelautan.

Layanan Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut BPOL meliputi operasionalisasi peralatan survei dan observasi laut, terutama variabel fisik, serta dokumentasi dan publikasi data kondisi laut baik yang bersumber dari stasiun observasi maupun prediksi model. Di tahun 2017 stasiun observasi laut yang beroperasi sebanyak 10 unit dengan lokasi stasiun adalah sebagai berikut:

a) Perairan Selat Bali, Bali b) Perairan Ende, NTT c) Perairan Kupang, NTT d) Perairan Bacan, Maluku

e) Perairan Pulau Makian, Maluku f) Perairan Ternate, Maluku

g) Perairan Bunta, Sulawesi Tengah h) Perairan Sigenti, Sulawesi Tengah i) Perairan Bolang Uki, Sulawesi Utara j) Perairan Kema, Sulawesi Utara

(37)

Variabel yang diukur pada stasiun observasi laut adalah suhu, konduktivitas, kandungan oksigen dan konsentrasi klorofil. Pengukuran dilakukan pada lapisan permukaan dengan kedalaman sensor sekitar 5 m.

Kegiatan yang dilakukan pada bulan Maret:

a. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kebutuhan survei lapangan dalam kegiatan penelitian di BPOL

b. Melakukan monitoring dan pengolahan data yang bersumber dari sistem alat observasi laut (sistem buoy permukaan) di 10 lokasi yaitu:

- Buoy 01: Perairan Selat Bali, Bali - Buoy 02: Perairan Ende, NTT - Buoy 03: Perairan Kupang, NTT - Buoy 04: Perairan Bacan, Maluku

- Buoy 05: Perairan Pulau Makian, Maluku - Buoy 06: Perairan Ternate, Maluku

- Buoy 07: Perairan Bunta, Sulawesi Tengah - Buoy 08: Perairan Sigenti, Sulawesi Tengah - Buoy 09: Perairan Bolang Uki, Sulawesi Utara - Buoy 10: Perairan Kema, Sulawesi Utara

Inventarisasi sarana dan prasarana penunjang kegiatan litbang dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kondisi peralatan yang ada di BPOL. Sarana dan prasarana dimaksud berupa peralatan dan perlengkapan survei dan monitoring kondisi fisik perairan yang dalam penggunaannya dioperasikan oleh Lab Observasi dan Pemodelan Laut. Peralatan dan perlengkapan yang berada dalam kondisi baik diharapkan dapat membantu kelancaran kegiatan suatu penelitian.

Monitoring dan dokumentasi data yang bersumber dari stasiun observasi laut diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengukuran dan menyediakan data yang siap digunakan lebih lanjut. Pengolahan data awal dilakukan dengan menyaring (filtering) data dengan nilai yang berada di luar batas kewajaran (tresshold). Data yang telah melalui tahap penyaringan kemudian didokumentasikan untuk keperluan lebih lanjut. Sampai saat ini telah terdokumentasikan hasil dari pengukuran stasiun observasi laut di 10 lokasi.

(38)

Persentase data hasil pengamatan buoy dengan kualitas baik.

Periode: 1 – 31 Maret 2017

Tabel 9. Hasil Monitoring Kegiatan Alat Observasi Laut (BUOY)

No Stasiun Parameter Persentase data

1 Selat Bali Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 100.0 % 100.0 % 99.53 % 100.0 % 2 Perairan Ende Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 93.64 % 93.27 % 93.64 % 93.64 % 3 Perairan Kupang Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 69.51 % 69.11 % 69.51 % 69.51 % 4 Pulau Bacan, Maluku

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 79.71 % 79.61 % 79.71 % 79.71 % 5 Pulau Makian, Maluku

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 76.71 % 76.61 % 76.71 % 76.71 % 6 Pulau Ternate, Maluku

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 7 Perairan Bunta, Sulteng

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 94.11 % 94.01 % 93.54 % 94.11 % 8 Perairan Sigenti, Sulteng

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 67.79 % 67.73 % 67.23 % 67.79 % 9 Perairan Bolang Uki, Sulut

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 44.48 % 44.45 % 43.98 % 44.48 % 10 Perairan Kema, Sulut

Suhu Konduktivitas Klorofil Oksigen terlarut 84.62 % 84.52 % 84.62 % 84.62 % Deskripsi:

Data berkualitas baik yang dimaksud adalah data yang mempunyai nilai logis atau di dalam batas kewajaran untuk setiap variabel pengamatan. Batas yang digunakan untuk suhu adalah 25 0C – 34 0C, konduktivitas 30 mS/cm – 60 mS/cm, klorofil 0 µg/l – 50 µg/l, dan oksigen terlarut 1 ml/l – 12 ml/l.

(39)

Grafik data hasil pemantauan.

Plot deret waktu dari suhu, konduktivitas, klorofil, dan kadar oksigen (DO) di 10 stasiun observasi laut pada bulan Maret tahun 2017 diperlihatkan sebagai berikut: 1.Stasiun perairan Selat Bali.

2.Stasiun perairan Ende.

(40)

4.Stasiun perairan Bacan.

5.Stasiun perairan Pulau Makian.

(41)

7.Stasiun perairan Bunta.

8.Stasiun perairan Sigenti.

(42)

10. Stasiun perairan Kema.

Rencana kegiatan pada bulan selanjutnya:

a. Monitoring dan dokumentasi data yang terukur dari alat observasi laut di 10 lokasi

b. Persiapan penyediaan data untuk operasionalisasi Ocean Forcasting System.

2.3.2 Surveillance dan Monitoring (INDESO)

INDESO adalah sebuah program ilmiah dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan koordinasi manajemen :CLS yang bertujuan memasok satu set alat teknologi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Didanai oleh pinjaman hibah oleh AFD (pemerintahan Perancis dengan tujuan jangka panjang diantaranya konservasi ekosistem dan perikanan di Indonesia, Kegiatan penelitian dan Operasional Tindakan dalam bidang Oseanografi. Dalam mendukung program tersebut maka di bangun stasiun bumi yang berada di Perancak – Bali.

(43)

Gambar 25. Aplikasi Stasiun Bumi (INDESO)

Dalam pelaksanaan kegiatan pada triwulan I 2017 initelah dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya :

1. Layanan dukungan oeprasi Laut PSDKP-BAKAMLA di perairan Natuna, Sulawesi dan Arafura.

2. Pelaksanaan Final RO dengan pihak CLS serta perwakilan AFD (Agence Francaise de Development) dan Indeso Team terkait pelaksanaan kegiatan program INDESO yang berakhir pada Triwulan ini.

3. Dilakukannya maintenance radar pada akhir maret, maintenance ini diantaranya nvestigasi antena dan SWAP VHR serta konfigurasi (IP Address) VTR Antena. 4. Pengembangan modul X array untuk penunjang radar.

5. Telah dilaksanaknnya pelatihan capacity Building untuk system Operator pada 23-27 Januari Ramonville Saint Agne, Toulouse, Perancis. Dengan surat undangan dari Perancis nomor : IN- WPI-PR-376. Dalam pelaksanaan short term Training kegiatan agenda yang dilaksanakan diantaranya.

a) Linux : Pelatihan Terminal, Install, File b) Linux : Script, user/rights

c) Linux ; Start up/Processes, Network d) Nagios : JIRA open Issues

(44)

Gambar 26. Pelatihan Tenaga System Operator di CLS Perancis

2.4 Layanan Pembayaran Biaya Operasional

Kegiatan ini menunjang kebutuhan operasional perkantoran serta membantu kegiatan manajerial dan penelitian agar berjalan dengna baik. Lingkup kegiatannya meliputi pembayaran gaji dan honorarium, pemeliharaan sarana dan prasarana, pengadaan pakaian dinas dan operasional perkantoran. Dalam layanan perkantoran alokasi pagu Anggaran sebesar Rp 15.440.453.000,-. Kegiatan yang dilakukan selama Triwulan I diantaranya.

1. Telah dilaksananakannya Pembayaran Gaji Bulanan, Tunjangan PNS dari bulan Januari – Maret 2017.

2. Mess No. 12 sudah selesai dilakukan Perbaikan Kunci pintu, Pintu ,Kusen serta pembersihan halaman dan telah di tempati penghuninya

3. Mess 10 telah selesai dipasang Tralis Besi

4. Untuk Mess Gedung asimilasi, karpet lantai yang telah terpasang sejak tahun 2005 telah dilepas karena menimbulkan bau dan lembab. Setelah dilepas tidak menggunakan karpet lantai lagi langsung beralaskan ubin.

5. Telah terpasang talang air dan atap galpanis untuk mencegah kebocoran pada ruangan kerja Laboratorium.

(45)

6. Telah terpasang tambahan atap Galvanis dan perbaikan lantai pada gedung instrumen dan Gedung pos satpam untuk menanggulangi kekurangan Garasi kendaraan

7. Telah tertanam 2 pohon kamboja , Wastra untuk pura telah diganti, Akses menuju pura padma sari sudah dipasang paving blok

8. PC. Unit pengelola kepegawaian telah dapat digunakan kembali setelah dilakukan penggantian screan.

9. Printer HP Laserjet Berwarna Telah dapat beroperasi Lagi karena telah dilakukan penggantian Toner Original Black, Yellow, Cigan, Magenta

10.Perawatan AC untuk Gedung Utama , Laboratorium, Guest House telah dilakukan

11.Perawatan Alat selam 10 unit tabung untuk menunjang pelaksanaan Survay 12.Perawatan Jaringan Internet Untuk Mempermudah Komunikasi yang berbasis

internet

13.Perawatan CTD dan ADCP.

14.Melakukan Modifikasi atap Speedboat untuk mempermudah Akses lewat bawah Jembatan.

15.Telah dilakukan penggantian Kulit Jok , karpet lantai, ACCU dan Servis AC kendaraan Nopol B 6762 UQQ.

16.Telah dilakukan revarasi setelah mengalami kecelakaan untuk kendaraan Nopol DK 1287 W.

17.Telah dilakukan Penggantian Knalpot, penggantian oli dan servis kaburator untuk kendaraan roda 2 Nopol DK 2379 W.

2.5 Kegiatan Sarana dan Prasarana Riset Kelautan

Pertumbuhan organisasi pada umumnya akan berimplikasi pada bertambahnya kebutuhan sumber daya manusia beserta sarana dan prasarana pendukungnya, demikian pula yang terjadi pada Balai Penelitian dan Observasi Laut. Oleh karena itu perlu adanya upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dengan melakukan beberapa kegiatan pengadaan barang dan jasa. Dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa terdapat 3 (Tiga) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 24.655.323.000 ,- . Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

(46)

A. Pengadaan Data Radar

Pengadaan data radar ini bertujuan untuk memfasilitasi/kebutuhan data dan informasi radar INDESO. Pada triwulan ini telah dilakukan beberapa diskusi dan koordinasi dengan kasie Tata Operasional terkait rencana pengadaan yang akan dilakukan, pada triwulan II rencana akan dilakukan koordinasi kembali.

B. Pengadaan Pendukung Operasional Perkantoran dan Riset Kelautan Belanja modal peralatan pendukung operasional perkantoran dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 dalam upaya meningkatkan kinerja layanan perkantoran dan menunjang kegiatan penelitian. Pengadaan peralatan disususun berdasarkan skala prioritas menyesuaikan alokasi pagu dana dalam DIPA TA.2017.

Pada Triwulan I ini telah dilaksanakan beberapa capaian kegiatan diantaranya : 1. Penerbitan Surat Pemesanan (Purchase Order).

2. Pemeriksaan dan Uji Teknis atas unit personal komputer sebanyak 6 unit 3. Telah dilakukan serah terima barang.

4. Proses pembayaran melalui mekanisme transfer langsung pada KPPN Singaraja. 5. Pencatatan SIMAK BMN.

Kendala dalam pelaksaan pengadaan ini adalah

1. Mekanisme e-Purchasing belum dapat diaplikasikan dengan lancar pada tahap penerbitan SPK.

2. Kesalahan data supplier sehingga menghambat proses pembayaran pada KPPN Singaraja.

Langkah Pemecahan masalah.

1. Dilakukan koordinasi jadwal pelaksanaan pengadaan barang supplier agar pengiriman barang ke BPOL tidak terlambat.

2. Perbaikan data supplier dengan meminta kepada supplier menyerahkan update data meliputi NPWP, ama dan nomor rekening.

(47)

C. Infrastucture Development of Space Oceanography (INDESO)

INDESO merupakan proyek yang telah dirintis dari tahun 2012 dan telah diaplikasikan secara full pada tahun 2015-2016. Fasilitas ini di sepakati oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Perancis. Fasilitas ini menggunakan teknologi satelit yang memungkinkan pengamatan secara global pada skala spasial untuk memonitor penangkapan ikan secara illegal. Proyek ini telah berakhir pada Maret 2017. Dalam pelaksanaan tahun triwulan I 2017 telah dilakukan pembahasan dan koordinasi diantaranya rapat Final RO yang diselenggarakan pada bulan Maret. Kendala dan permasalahan

Pada bulan Maret 2017 yang rencana/ditargetkan akan dilakukan penyelesaian secara keseluruhan belum bisa terlaksana dikarenakan adanya perubahan structural di tingkat pusat dan mengakibatkan adanya permberhentian sementara seluruh capaian anggaran termasuk rencana penyelesaian administrasi kegiatan.

Pemecahan Masalah

Pada triwulan II rencana akan dilakukan pembahasan kembali dengan pejabat terkait, dan apabila pembekuan seluruh kegiatan telah selesai maka akan segera dilakukan penyelsaian seluruh adminitrasi.

(48)

BAB III

PENUTUP

Dengan adanya monitoring dan evaluasi Triwulan I, pelaksanaan kegiatan penelitian dan manajerial dapat diarahkan dengan baik. Hasil-hasil monitoring dan evaluasi yang diperoleh dapat dijadikan pedoman dan petunjuk bagi para penanggungjawab kegiatan untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan dalam upaya pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) pada tahun 2017. Kendala yang terjadi pada triwulan I ini adalah adanya Nomenklatur yang telah terlaksana pada bulan Maret 2017 sehingga menyebabkan adanya kegiatan cutoff apda akhir triwulan, langkah penyelsaian diantaranya menyiapkan beberapa dokumen KAK, KUK serta RAB dengan adanya perubahan struktural tingkat Eselon I dan Eselon II.

(49)
(50)
(51)

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN DIPA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TAHUN ANGGARAN 2017 BULAN : Maret

I. DATA UMUM

1 NAMA SATKER : BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

2 KODE SATKER : 452935

3 UNIT ORGANISASI PELAKSANA : Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

4 NAMA KUASA PENGGUNA ANGGARAN : Dr. I Nyoman Radiarta, Spi, M.Sc

5 JABATAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN : Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut

6 NAMA BENDAHARA PENGELUARAN : Made Agus Dwipayana, S.E

7 ALAMAT SATKER : JALAN BARU PERANCAK. NEGARA-JEMBRANA-BALI

II. DATA KEUANGAN

1. JUMLAH ANGGARAN DIPA (APBN MURNI) : Rp 19.297.321.000,-

2. PNBP TA Berjalan : Rp 46.282.000,-

3 PHLN : Rp 22.060.000.000,-

. JUMLAH SELURUHNYA : Rp 41.403.603.000,-

Jembrana, 28 Maret 2017

Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut

(52)

Lampiran 1. Perkembangan DIPA

II. REKAPITULASI PERKEMBANGAN PELAKSANAAN DIPA TAHUN 2017 MENURUT PUSAT DAN DAERAH

BULAN : Maret

NAMA SATKER : (452935) BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT [KD]

KODE

PROGRAM/ KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB OUTPUT/

KOMPONEN/ SUB

KOMPONEN/ AKUN ANGGARAN BOBOT

REALISASI ANGGARAN REALISASI FISIK

Sampai bulan lalu

Sampai bulan ini

Samp ai bulan

lalu

Sampai bulan ini

Target Realisasi Target Realisasi

Rp % Rp % Rp % Fisik TTB Fisik TTB

032.11.04

Program Penelitian dan Pengembangan Iptek

Kelautan dan Perikanan 41.403.603.000 100,00 1.080.070.099 2,61 1.861.210.714 4,50 1.861.210.714 4,50 5,09 7,87 7,87 7,87 7,87

2373

Penelitian dan Pengembangan Iptek Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut dan

Pesisir 41.403.603.000 100,00 1.080.070.099 2,61 1.861.210.714 4,50 1.861.210.714 4,50 5,09 7,87 7,87 7,87 7,87

2373.001

Informasi dan/atau Rekomendasi Kebijakan

Riset Kelautan 924.774.000 2,23 189.231.600 20.46 227.743.733 24.63 227.743.733 24.63 11,55 24.63 0,46 24.63 0,46

2373.001.001 Data dan/atau Informasi Riset Kelautan 924.774.000 2,23 189.231.600 20.46 227.743.733 24.63 227.743.733 24.63 11,55 24.63 0,46 24.63 0,46

52

Riset Data dan/atau Informasi Daerah

Penangkapan Ikan 924.774.000 2,23 189.231.600 20.46 227.743.733 24.63 227.743.733 24.63 11,55 24.63 0,46 24.63 0,46

A

Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada

Ekosistem Pesisir 924.774.000 2,23 106.821.533 11,55 227.743.733 24,63 227.743.733 24,63 - - -

521211 Belanja Bahan 176.007.000 0,45 62.429.933 33,42 62,429,933 35.46 62,429,933 35.46 - - -

521213 Honor Output Kegiatan 38.660.000 0,09 3.210.000 8,30 3.210.000 8,30 3.210.000 8,30 - - -

521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 6.000.000 0,01 2.995.000 74,88 2,995,000 49.92 2,995,000 49.92 - - -

522141 Belanja Sewa 545.200.000 1,26 98.850.000 18,89 130,650,000 23.96 130,650,000 23.96 - - -

522151 Belanja Jasa Profesi 24.000.000 0,10 0 0,00 0 0 0 0 - - -

(53)

KODE

PROGRAM/ KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB OUTPUT/

KOMPONEN/ SUB

KOMPONEN/ AKUN ANGGARAN BOBOT

REALISASI ANGGARAN REALISASI FISIK

Sampai bulan lalu

Sampai bulan ini

Samp ai bulan

lalu

Sampai bulan ini

Target Realisasi Target Realisasi

Rp % Rp % Rp % Fisik TTB Fisik TTB

2373.95 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 383.053.000 0,93 43.600.652 11,38 50.590.052 13,21 50.590.052 13,21 2,79 13,21 0,03 13,21 0,03

2373.950.001

Layanan Dukungan Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran Riset

Kelautan 4.000.000 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

51 Penyusunan Rencana Program 4.000.000 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

A tanpa sub komponen 4.000.000 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - -

521213 Honor Output Kegiatan 0 0,01 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - -

522151 Belanja Jasa Profesi 4.000.000 0,01 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - -

2373.950.002

Layanan Dukungan

Manajemen Kerjasama Riset

Kelautan 9.600.000 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

51 Penjalinan Kerja Sama 9.600.000 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

A tanpa sub komponen 9.600.000 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - -

522141 Belanja Sewa 9.600.000 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - - 2373.950.004 Layanan Dukungan Manajemen Kepegawaian Riset Kelautan 46.282.000 0,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 51 Pengadministrasian Kepegawaian 46.282.000 0,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

A Pelatihan Kompetensi Laboran dana dari PNBP 46.282.000 0,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - -

522191 Belanja Jasa Lainnya * 46.282.000 0,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - -

2373.950.005

Layanan Dukungan Manajemen Keuangan dan

Tata Usaha Riset Kelautan 273.621.000 0,63 43.600.652 16,75 50.590.052 18,49 50.590.052 18,49 16,75 18,49 0,11 18,49 0,11

52 Pelayanan Tata Usaha 273.621.000 0,63 43.600.652 16,75 50.590.052 18,49 50.590.052 18,49 16,75 18,49 0,11 18,49 0,11

A Operasional Satuan Kerja 273.621.000 0,63 43.600.652 16,75 50.590.052 18,49 50.590.052 18,49 - - -

521211 Belanja Bahan 21.800.000 0,03 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - -

521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 16.000.000 0,03 2.500.000 15,63 2.500.000 15,63 2.500.000 15,63 - - -

522151 Belanja Jasa Profesi 3.000.000 0,01 0 0,00 0 0,00 0 0,00 - - -

Gambar

Tabel 1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan I
Gambar 1 Pelaksanaan kegiatan pelatihan internal BPOL aplikasi Penginderaan Jauh Laut
Gambar 4. Pelaksanaan survey Selat Bali , pengambilan sampel TSS,  Clorofil, Biosonic dan WQC
Tabel 2. Kegiatan Layanan Pendukung Eselon I  KEGIATAN   OUTPUT  KEGIATAN  SUB OUTPUT KEGIATAN  KOMPONEN KEGIATAN   SUBKOMPONEN KEGIATAN  TARGET  (2373)  Penelitian  dan  Pengembang an Riset  Kelautan                    (950)  Layanan  Dukungan  Manajemen
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tekat masyarakat petani kater di desa Rantau Limau Kapas Kecamatan Muara Siau untuk mensejajarkan diri dengan daerah-daerah di Indonesia dan negara-negara lain pada

Penelitian ini hanya sampai melihat tentang analisis framing atau pembingkaian yang dilakukan oleh kedua media yang berbeda. Pada kasus ini masih banyak yang dapat

Namun terkadang atau juga sering kali, informasi menjadi hal yang tidak murah untuk di dapat (walau dengan konsep potong biaya Internet itu sendiri), tren yang telah,

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Selain membentuk Tim Pora yang berjejaring dengan pihak imigrasi terkait pengawasan WNA yang berwisata ke kawasan Tugu Selatan, para aktor Desa setempat juga

Jika persegi satuan yang tidak utuh merupakan bagian dari bangun yang dihitung lebih dari setengah, maka dihitung satu. Jika kurang dari setengah

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,