• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Jejaring Aktor dalam Praktik Kawin Kontrak: Studi Kasus Kawin Kontrak di Cisarua Kabupaten Bogor T1 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Jejaring Aktor dalam Praktik Kawin Kontrak: Studi Kasus Kawin Kontrak di Cisarua Kabupaten Bogor T1 BAB V"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

43

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Praktik Kawin Kontrak Di Desa Tugu Selatan

Kawin kontrak merupakan sebuah praktik yang bersifat sementara, antara pria

asing dengan perempuan lokal. Biasanya perkawinan ini berlangsung dalam kurun

waktu tiga hari, satu minggu, bahkan satu bulan, sesuai kontrak yang telah

disepakati antara pelaku laki-laki dan perempuan. Dan akan berakhir dengan

sendirinya, apabila kontrak tersebut telah habis. Pernikahan ini dilakukan

semata-mata hanya untuk bersenang-senang dan memenuhi kepuasan biologis saja, bukan

untuk membina rumah tangga yang sah. Kawin kontrak hanya mementingkan kesenangan dan mengabaikan norma yang berlaku di masyarakat. Praktik ini juga hanya berfokus pada peningkatan ekonomi bagi pelaku perempuan dan

mengabaikan tujuan mulia dari perkawinan. Perbuatan ini dapat dikategorikan

dalam prostitusi terselubung karena merupakan hubungan yang tidak sah yang

dilarang oleh hukum, agama dan sosial budaya di Indonesia.

Praktik kawin kontrak masih banyak ditemukan di Indonesia khususnya di

kawasan wisata seperti yang terjadi di Desa Tugu Selatan Kecamatan, Cisarua

Kabupaten Bogor. Praktik kawin kontrak yang berada di Desa Tugu Selatan

terjadi secara berkala setiap tahunnya. Dengan sejumlah uang sebagai mahar,

warga negara asing asal Timur Tengah dengan mudah bisa memilih calon isteri

yang merupakan wanita pribumi. Praktik ini telah menjadi rahasia umum di

kalangan masyarakat Cisarua. Adanya jaringan yang mendukung praktik ini,

membuat jumlah pelaku kawin kontrak seolah meningkat setiap tahunnya.

Penertiban dan pengawasan yang sering dilakukan membuat praktik ini hilang

sesaat muncul kemudian.

Istilah kawin kontrak muncul karena para calo kawin kontrak menyebutkan

(2)

44 melakukan wawancara dengan calo dan kepala desa menegenai kawin kontrak di

Tugu Selatan sebagai berikut.

“kalo orang muslim atau orang sini menyebutnya nikah muta’ah, tapi di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kawin kontrak. Karna kan mereka mikirnya dikontrak sama Arab jadi biar gampang ya kawin kontrak gitu nyebutnya. Sama aja kayak nikahan biasa, Cuma ada batesan waktu mau seminggu tiga hari terserah. Tapi biasanya sih cepet biar merekanya juga (orang Arab) bisa kawin lagi sama cewe yang lain.”1

Pemahaman kepala Desa mengenai kawin kontrak tidak berbeda jauh dengan

yang di utarakan oleh calo. Berikut merupakan penuturannya.

“saya taunya itu nikah muta’ah karena nikah tersebut sudah ada sejak jaman nabi Muhammad SAW. Istilah kawin kontrak itu ada karena sebutan calo-calo yang mendukung praktik itu. Kalo orang sini taunya nikah muta’ah. Tapi nikah tersebut sudah dilarang karena telah disalahkan pengertiannya oleh masyarakat. Aslinya itu adalah nikah muta’ah, bukan kawin kontrak. kalo kawin kontrak itu semacam prostitusi tapi karena nikahnya sama Arab jadi ya bilangnya nikah muta’ah biar gak dosa. Padahal nikah gitu ya gak resmi dilarang agama dan hukum di Indonesia.”2

5.1.1 Motif Terjadinya Kawin Kontrak Di Desa Tugu Selatan

Banyak kunjungan dari wisatawan asal Timur Tengah di Cisarua membuat

pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar terus meningkat. Selain melakukann

wisata, wisatawan asal Timur Tengah juga melakukan bisnis seperti membuka

toko klontong, yang menjual semua barang atau makanan khas Timur Tengah

seperti kurma, minyak wangi, dan kebutuhan lainnya. Selain toko klontong

mereka juga membuka restaurant yang menyajikan makanan khas Timur Tengah.

Mereka juga membeli lahan untuk dijadikan villa tempat menginap sesama orang

(3)

45 Timur Tengah yang sedang berlibur ke Cisarua. Jika mereka kembali ke negara

asalnya, mereka akan menyewakan villa tersebut kepada wisatawan lain yang

mengunjungi Cisarua. Pengurus dan Penjaga villa merupakan warga sekitar yang

dipekerjakan dan mereka akan melakukan bagi hasil dari hasil penyewaan villa

tersebut. Biasanya yang menyewa villa adalah wisatawan yang berasal dari

Jakarta dan sekitarnya. Secara hukum di Indonesia Warga Negara Asing (WNA)

tidak bisa menggunakan namanya untuk kepemilikan tanah, maka dari itu,

banyaknya WNA yang menggunakan nama perempuan pelaku kawin kontrak atau

penjaga villa sebagai kepemilikan tanah di Cisarua.

Dari wawancara penulis dengan berbagai sumber WNA yang memiliki lahan

dan villa adalah orang yang memiliki status tinggi di Arab Saudi. Mereka

merupakan pengusaha minyak dan tambang emas. Selain membeli lahan untuk

berbisnis, mereka juga membeli untuk membawa teman dan keluarga untuk

berwisata. Oleh karena itu motif lain kawin kontrak bukan hanya untuk kepuasan

biologis melainkan membuka peluang bisnis. Dan terbukti dengan bantuan pelaku

perempuan, bisnis yang dilakukan WNA asal Timur Tengah telah menghasilkan

keuntungan yang menjanjikan. Berikut merupakan wawancara peneliti dengan Bp.

R selaku masyarakat.

“yang saya tau nih, mereka itu banyakan pengusaha minyak sama emas, karena kebanyakan duit akhirnya beli tanah dijadiin pilla, kesini paling setahun sekali kalo libur, sama temen, keluarga ya kalo kaga kesini mah paling disewa sama orang-orang yang liburan kesini, orang jakarta gitu-gitu. Yang ngurus orang sini nanti di kasih duit. Terus kalo masalah belinya mereka minjem nama cewek yang di kontrak apa engga tukang jaga pilla”3

(4)

46

5.1.2 Faktor Penyebab Terjadinya Kawin Kontrak

Setelah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, maka

penulis menemukan beberapa faktor yang menyebabkan masih

menggejalanya praktik kawin kontrak di Cisarua. Faktor tersebut

diantaranya adalah:

5.1.2.1 Faktor Ekonomi

Alasan mengapa pelaku perempuan mau melakukan kawin

kontrak karena mereka mempunyai tujuan dan harapan hidup lebih

baik, demi peningkatan ekonomi keluarga. Untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, melakukan kawin kontrak merupakan hal

yang dirasa cukup efektif. Karena tidak memerlukan kerja keras,

untuk memenuhi semua keingingan. Tidak hanya memenuhi

kebutuhan hidup bahkan dengan melakukan kawin kontrak mereka

bisa memenuhi kebutuhan hedonis seperti membeli barang mewah.

Berikut merupakan petikan wawancara peneliti dengan Mrs. I

selaku pelaku kawin kontrak.

“gimana ya teh ya... kita juga pengen gitu beli barang mahal, main ke mall, beli perhiasan, baju macem-macem, kalo kerja mah gak seberapa dapetnya terus capek mending gini aja. Keluarga juga sulit, saya juga lulusan SMP jadi susah cari kerja ”4

Pelaku perempuan melakukan kawin kontrak biasanya

didasari oleh keinginnan untuk membeli berbagai macam barang,

mereka berfikir dengan kerja kemungkinan untuk membeli

barang-barang mewah sangatlah kecil. Karena mereka hanya lulusan SMP

dan SMA sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang

(5)

47 menghasilkan gaji yang besar. Data diatas diperkuat oleh

pernyataan dari Bp. Rusli.

“Saya mendalami selama 6 tahun sebagai kades, yang melatarbelakangi yaitu satu ekonomi, mereka melakukan kawin kontrak untuk memenuhi kebutuhan, pastinya juga membeli barang-barang mewah, mereka melakukan hal seperti itu dikarenakan pergaulannya. Teman-temannya hidup enak mereka juga mau. Ya tapi mereka dengan cara yangcepat”5

5.1.2.2 Faktor Biologis

Faktor biologis juga sangat mempengaruhi pelaku

perempuan, melakukan kawin kontrak. Pelaku perempuan tidak

selalu setuju dengan pelaku pria yang ingin menikahinya. Ada

beberapa faktor yang memang mempengaruhi pelaku perempuan,

untuk memilih kriteria calon suaminya kelak. Seperti penjelasan

yang dilakukan oleh Mrs. I berikut ini.

“hmm.. pertama saya suka sama dia, dulu kan saya juga pernah menikah nah intens berhubungan terus sekarang udah pisah nah untuk bisa gitu yaudah sama arab aja. Biar tersalurkan kepuasaan intimnya ”.6

Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor terjadinya

kawin kontrak antara pelaku perempuan dan pelaku laki-laki asal

Timur Tengah. Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan

pernyataan Bp. Rusli yakni:

(6)

48 “ya... antara paktor ekonomi dan biologis

menyatu menjadi satu kebutuhan, buat mereka kebutuhan biologis mereka-mereka terpenuhi ekonomi juga mengikuti”.7

5.1.2.3 Faktor Sosial Budaya

Tidak hanya faktor ekonomi dan biologis saja, ternyata

kawin kontrak juga didasari oleh faktor sosial budaya karena

pelaku menganggap kawin kontrak di Cisarua bukanlah sesuatu

yang baru dan sudah menjadi hal yang wajar. Perkawinan ini sudah

sering dilakukan oleh wanita dari sekitran Cisarua denga pria

Timur Tengah, khususnya yang sedang berwisata ke Cisarua.

Disamping itu adanya akses yang mudah dan praktis untuk

melakukan kawin kontrak turut melatarbelakangi pelaku

perempuan melakukan perkawinan ini. Seperti penjelasan yang

dilakukan oleh Mrs. I berikut ini.

”ya kalo menurut saya mah kawin kontrak wajar aja, dari pada berzinah, lagian kawin ginian juga udah banyak dilakuin sama cewek-cewek sekitaran cisarua kan, jadi ya gapapa”.8

5.1.3 Syarat Dan Proses Terjadinya Kawin Kontrak

Dalam kawin kontrak pelaku perempuan dan pelaku laki-laki harus

memenuhi dan setuju dengan syarat yang sudah dibuat oleh masing-masing

pelaku, adapun syarat tersebut adalah:

5.1.3.1 Calon Isteri

Pelaku perempuan yang hendak dijadikan isteri kontrak

haruslah yang beragama Islam. Sedangkan dari segi fisik, calon

(7)

49 pelaku perempuan haruslah memenuhi kriteria pelaku laki-laki,

biasanya pelaku laki-laki menginginkan perepuan yang berkulit putih

atau coklat terang, bertubuh sedikit gempal, beramput panjang dan

lurus dan yang terakhir haruslah cantik atau manis. Berikut

merupakan wawancara peneliti dengan calo terkait dengan kriteria

calon isteri kontrak.

“kalo arab mah sukanya yang cantik manis mukanya, kalo kulit putih ya agak coklat juga suka, montok gitu, pokoknya rambutnya harus lurus terus panjang neng, sama agamanya Islam”.9

5.1.3.2 Proses Ijab Kabul

Proses ijab Kabul yang dilakukan oleh penghulu kawin

kontrak memiliki kesamaan dengan proses perkawinan yang sah.

Berikut penuturan dari Calo kawin kontrak.

“kalo ijab kobul mah sama kayak nikahan biasa, kan ini juga nikahan beneran masa ijabnya bohong haha..”.10

5.1.3.3 Batas Waktu

Batas waktu merupakan salah satu syarat perkawinan kontrak,

lamanya batas waktu biasanya di tentukan oleh pelaku laki-laki.

Pelaku laki-laki biasanya memberikan waktu sampai waktu wisata

mereka berakhir di Indonesia. Lamanya waktu tersebut berkisar

antara tiga hari, satu minggu, bahkan satu bulan. Seperti pemaparan

calo di bawah ini.

“biasanya seminggu, sebulan, tiga hari terggantung arabnya maunya kapan, mereka

(8)

50 kan banyak duit jadi terserah. Semakin banyak

mereka kawin kontrak kan semakin banyak juga yang kita dapet. Gak papa lah uangnya banyak11

5.1.3.4 Mahar

Mahar merupakan salah satu syarat yang menentukan

terjadinya kawin kontrak. Jika pelaku perempuan setuju dengan

besarnya jumlah mahar, maka perkawinan akan terlaksana. Jika

tidak setuju, atau jumlah mahar yang ditawarkan kecil, makanya

akan terjadi proses tawar-menawar. Jumlah mahar hanyalah syarat

awal bagi pelaku laki-laki, karena setiap bulannya pelaku laki-laki

harus memberikan upah sesuai dengan kesepakatan awal hingga

berakhirnya batas waktu kawin kontrak. berikut hasil wawancara

peneliti terkait dengan jumlah mahar pada kawin kontrak

“biasanya maharnya tiga puluh juta paling kecillah, kalo cewenya gak setuju ya bisa tawar-tawaran gitu sampe deal, tapi ada juga yang mau aja maharnya kecil”.12

5.2 Mengapa Praktik Kawin Kontrak Masih Menggejala Di Cisarua

Praktik kawin kontrak yang berada di Cisarua sudah berlangsung cukup

lama, praktik ini di mulai sejak tahun 1990-an dan terus berkembang pesat hingga

saat ini. Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh aktor-aktor yang bertugas

untuk menindak praktik prostitusi berkedok kawin kontrak ini. Selama dilapangan

penulis telah menemukan 2 hal yang melatarbelakangi masih adanya praktik

tersebut di Cisarua. Hal tersebut diantaranya adalah:

5.2.1 Adanya Jeringan Aktor Yang Mendukung Praktik Kawin

Kontrak di Desa Tugu Selatan

Praktik kawin kontrak yang berada di desa Tugu Selatan tidak

terlepas oleh jaringan yang membuat praktik ini tumbuh subur. Oleh

(9)

51 karena itu pada sub bab ini peneliti akan memaparkan jaringan yang

terbentuk untuk mendukung tejadinya proses kawin kontrak Kemudian

akan dijelaskan pula peran para aktor yang berada di dalam jejaring.

Berikut merupakan gambar jaringan aktor yang mendukung praktik

kawin kontrak di Desa Tugu Selatan;

Gambar 8

Jaringan Aktor Yang Mendukung Praktik Kawin Kontrak

Jaringan Yang Telah di Bangun Aktor

(10)

52

5.2.1.1 Calo

Dikenal dengan sebutan calo atau orang yang menyediakan

banyak wanita muda, untuk dijadikan sebagai isteri kontrak.

Biasanya para calo mendatangkan wanita dari daerah sekitar

Cisarua, seperti Cianjur, dan Sukabumi. Sasaran para calo biasanya

wanita yang berasal dari keluarga yang tingkat perekonomiannya

dan pendidikannya rendah. Dengan iming-iming uang yang besar

dalam jangka waktu singkat, para calon pelaku perempuan

menyetujui dijadikan isteri kontrak pria asal Timur Tengah. Selain

iming-iming uang, para calo juga mempertegas bahwa praktik ini

tidak menyalahi aturan agama. Karena saat menikah mendatangkan

penghulu dan saksi. Jadi perkawinan ini sama seperti perkawinan

pada umumnya. Hanya yang membedakannya adalah batasan

waktu perkawinnan.

Umumnya pelaku perempuan yang setuju melakukakan

kawin kontrak, befikir daripada mereka melakukan perzinahan

lebih baik melakukan kawin secara kontrak. hal ini juga diperkuat

oleh rayuan para pelaku perempuan kawin kontrak yang telah

melakukan kawin kontrak sebelumnya. Mereka akan menanamkan

rasa percaya dan aman jika calon pelaku kawin kontrak merasa

ragu dan takut untuk melakukannya.

“biasanya cewek-cewek yang didatangkan tuh dari cianjur neng, sukabumi, terus dari keluarga yang kurang mampu, mereka dipengaruhi daripada kerja di pabrik gitu mendingan kawin kontrak kan duitnya lebih banyak. Ya anak-anak gak sekolah gitulah, lulusan SMP. Kalo daerah sana kan agamanya kuat banyaknya muslim jadi dingaruhinnya make agama gitu. Bilangnya nikah Mut’ah yang gak dosa”13

13

(11)

53

5.2.1.2 Hubungan Calo Dengan Pelaku Perempuan Yang Telah

Melakukan Kawin Kontrak Sebelumnya Dan Calon Pelaku

Kawin Kontrak (1,2)

Calo dan pelaku perempuan biasanya bekerja sama untuk

mmempengaruhi calon pelaku untuk bergabung dengan mereka.

Calon pelaku ini biasanya merupakan teman atau tentangga dari

pelaku perempuan. Karena sudah memiliki kedekatan secara

kekerabatan, maka untuk menyakinkannya pun tidak sulit. Mereka

hanya memerlukan pendekatan sebanyak satu atau dua kali untuk

benar-benar meyakinkan calon pelaku.

Pendekatan yang dilakukan pun beragam, ada yang

melakukan pendekatan dengan menceritakan pengalaman sebagai

isteri kontrak, ada pula yang mendekatkan dengan dalih agama.

Biasanya pendekatan yang dilakukan degan cara menceritakan

pengalaman selama menjadi isteri kontrak mejadikan calon pelaku

mulai yakin untuk melakukan kawin kontrak. Para pelaku

menceritakan bahwa kawin kontrak tidak seburuk kedengarannya.

Mereka tidak selalu di paksa untuk melakukan hubungan intim

setiap harinya, mereka hanya diminta untuk menyiapkan kebutuhan

dan menemani pelaku laki-laki selama berada di Indonesia. Pelaku

laki-laki juga biasanya tidak hanya melakukan wisata di kawasan

Cisarua saja melainkan berwisata ke daerah lainnya seperti Bali

dan Lombok. Karena kesulitan berbahasa Indonesia mereka

meminta agar isteri kontrak membantu selama berada di Indonesia.

Oleh karena itu pelaku perempuan harus sedikit menguasai bahasa

Arab seperti obrolan sehari-hari. Jika mereka setuju untuk ikut

dalam praktik ini maka calo dan pelaku perempuan akan membantu

calon pelaku perempuan untuk sedikit menguasai bahasa Arab.

Berikut merupakan cara pelaku perempuan yang sudah melakukan

kawin kontrak dalam mempengaruhi calon pelaku perempuan

(12)

54 “biasanya kalo kita ngeyakinin calon kontrak

tuh ada dua sih, yang satu cerita soal pengalaman pas kawin sama arab, yang bagus-bagus diceritain. Misalnya diajak liburan ke Bali, Lombok sama arabnya terus kalo dia udah yakin tapi masih ragu di yakinin lagi pake agama haha”14

Berbeda dengan pendekatan yang dilakukan dengan cara

bercerita pengalaman menjadi isteri kontrak. pendekatan agama

juga ternyata sangat efektif dalam mempengaruhi calon pelaku.

Calo dan pelaku perempuan mayakinkan calon pelaku bahwa

praktik ini berbeda dengan PSK karena ada ijab kabul dan saksi

serta penghulu. Mereka mengatakan bahwa orang arab tidak suka

berhubungan intim dengan PSK karena itu merupakan perzinahan.

Beda halnya dengan kawin kontrak yang mencegah terjadinya

perzinahan. Dalam agama perzinahan memang dilarang untuk

menghindari perzinahan dan jalan yang ditempuh adalah kawin

kontrak. calo dan pelaku kawin kontrak menjelaskan bahwa kawin

kontrak sudah ada sejak zaman Nabi sehingga praktik ini sah bagi

yang menjalankannya. Dengan pernyataan demikian tentunya

pendekatan yang dilakukan Calo dan pelaku perempuan berhasil

meyakinkan calon pelaku perempuan. Berikut merupakan

pengakuan calo terhadap peneliti terkait dengan pendekatan agama.

kalo Arab kan identik sama agamanya, terus kita pake buat yakinin si calon perempuannya, kita jelasin aja kalo orang Arab gasuka main PSK gara-gara itu masuknya Zinah, makanya kawin kontrak aja itu kan gak zinah malah menjauhkan. Dan merekanya juga percaya kalo itu gak zinah padahal sama aja zinah juga. Cuma biar mereka yakin aja”.15

14

Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017 15

(13)

55

5.2.1.3 Hubungan Calo Dengan Pelaku Laki-laki Yang Telah

Melakukan Kawin Kontrak Sebelumnya Dengan Calon Pelaku

Laki-laki. (3,4)

Pelaku laki-laki yang telah melakukan kawin kontrak

biasanya menceritakan pada calon laki-laki yang adalah teman atau

kelurganya. Mereka menceritakan bahwa kawin kontrak dengan

wanita pribumi sangat menyenangkan. Para wanita pribumi

memiliki sifat yang ramah dan lembut serta berparas menawan.

Para lelaki yang sudah beberapa kali datang ke Cisarua telah

memahami cara melakukan kawin kontrak dan dengan siapa

mereka harus menghubungi jika ingin melakukan kawin kontrak.

Mereka mempunyai nomor telepon para calo karena profesi calo

berkaitan dengan Orang Arab seperti, tukang ojeg, penjaga villa,

dan koki yang menyediakan makanan selama mereka berada di

Indonesia. Berbeda dengan pelaku, calon pelaku biasanya baru

pertama kali melakukan wisata ke Cisarua. Hal ini yang

dimanfaatkan oleh para calo untuk menyuburkan praktik ini.

Biasanya para calo menawarkan diri untuk menjemput kerabat

atau keluarga para pelaku laki-laki di Bandara. Strategi ini dirasa

cukup efektif untuk melakukan pendekatan dengan para calon

pelaku laki-laki. Selama perjalanan ke Cisarua para calo

menceritakan bahwa kawasan Cisarua sangat sejuk, berbeda

dengan tempat tinggal mereka. Dan banyak perempuan di Cisarua

yang berparas cantik, yang bisa di kawinkan secara kontrak. Dalih

agama pun dilakukan para calo untuk memperkuat perasaan para

calo untuk mau melakukan kawin kontrak. Dengan alasan

menghindari zinah, lebih baik melakukan kawin kontrak. berikut

merupakan penuturan Bp. R yang berpofesi sebagai tukang ojeg.

(14)

56 lumayan jauh. Pas dimobil mereka terus

pengaruhin si arab. Mereka bilang cewek disana cantik-cantik terus udaranya dingin, ya harus adalah cewek buat nemenin gitu”16

Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan dari Bp. Dadan

selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua.

”mereka para calo disuruh oleh pelaku laki-laki untuk menjemput temannya di bandara, namun ada juga yang menawarkan untuk menjemput temannya. Selama perjalanan mereka terus mempengaruhi orang arab yang baru datang tersebut. karena mereka baru pertama kali ke Indonesia sehingga dengan mudah dipengaruhi untuk melakukan kawin kontrak. Ya alasannya sih cewek Sunda cantik-cantik”17

Pernyataan yang telah penulis temukan di lapangan,

ternyata benar adanya. Para calo pun mengakui bahwa mereka

melakukan pendekatan, dengan cara menjemput para wisatawan

yang baru pertama kali datang ke Cisarua. Berikut pernyataan calo

yang peneliti wawancarai.

“kita biasanya jemput di bandara, nah pas di mobil kita cerita-cerita tentang Cisarua. Dari situ kita jerumusin buat kawin kontrak haha..”18

5.2.1.4 Hubungan Calo Dengan Saksi Palsu dan Penghulu

Bohong-bohongan (5,6)

Jejaring lainnya yang terlibat dalam kawin kontrak adalah

penghulu. Mereka bertugas dalam menikahkan pelaku perempuan,

dan pelaku laki-laki. Namun pada kenyataannya, penghulu yang

dipercaya menikahkan pelaku perempuan dan laki-laki bukanlah

16Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017 17 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan pada tanggal 2 Maret 2017 18

(15)

57 penghulu asli. Mereka menyebutnya sebagai penghulu

bohong-bohongan. Penghulu ini merupakan salah satu dari jaringan yang

bekerja sama dengan calo dan biasanya mereka merupakan kerabat

atau saudara calo yang diminta untuk menyamar sebagai penghulu

demi meyakinkan calon pelaku kawin kontrak. dengan bayaran

yang menjanjikan untuk sekali menikahkan para penghulu

bohongan ini pun menyetujui untuk membatu para calon dalam

melaksanakan praktik ini. berikut merupakan wawancara peneliti

dengan Bp. R yang mengetahui tentang hubungan calo dengan

penghulu bohongan.

“calo sama penghulu itu temenan ato gak sedulur, mereka kerja sama buat ngelabuin di arab, biar mereka percaya padahal mah semuanya bohong. Ya namanya juga pengen duit jadi semua di halalin neng. Itu kan temen saya juga tukang ojek sering jadi penghulu buat kawin kontrak sodaranya yang calo ya dia mau aja kan duitnya dapet banyak”.19

Tak berbeda jauh dengan penghulu, ternyata saksi dalam

perkawinan kontrak juga merupakan kerabat sang calo. Mereka

juga diminta berperan sebagai dari pihak perempuan. Para calo

mengatakan pada pelaku laki-laki atau calon pelaku bahwa saksi

yang mereka hadirkan, adalah orang tua atau keluarga dekat dari

sang pelaku perempuan. Bisanya para calo ini menyewa saksi palsu

dengan bayaran sebesar Rp.200.000 sampai Rp.500.00 ribu.

Sedangkan saksi dari pihak laki-laki adalah teman mereka yang

sedang berlibur bersama. Berikut penuturan calo terkait dengan

penyewaan saksi kawin kontrak.

“saksinya kita nyewa. Ya temen saya jugalah kasih 200 ribu kalo banyakan 500 ribu. Cuma

19

(16)

58 duduk gitu doang, entar salaman sama yang

cewek ya selesai. Cuma gitu doang kan enak duduk-duduk 200 300 ribu dapet kan lumayan buat beli rokok mah, tapi temen saya yang calo juga bisa jadi saksi ya pleksibel lah neng. Pokoknya dibuat gampang aja kitu”20

5.2.1.5 Hubungan Calo Dengan Tukang Ojek, Koki Villa Dan Penjaga Vila (7)

Calo berjejaring dengan tukang ojek, koki villa dan penjaga

villa. Mereka berkoordinasi untuk meyiapkan segala kebutuhan

saat proses melakukan kawin kontrak. tukang ojek berperan untuk

mengantarkan pelaku laki-laki sedangkan koki dan penjaga villa

berperan sebagai aktor yang meyediakan tempat dan keamanan

agar selama melakukan kawin kontrak tetap terjaga

“koordinasi sama mereka, yang ngojek anter Arab kalo yang di villa siapin kebutuhan proses nikahinnya. Terus jaga-jaga juga biar gak dilihat sama warga. Kalo ketahuan bisa dilaporin polisi.”21

5.2.1.6 Hubungan Calo Dengan Calo Lainnya Dan Perempuan

Lainnya (8).

Calo kawin kontrak tidak hanya berjejaring dengan pelaku

perempuan, penghulu dan saksi saja. Mereka juga berjejaring

dengan calo lainnya, dalam melakukan praktik kawin kontrak.

Mereka saling berhubungan untuk bertukar pelaku perempuan, jika

kriteria yang diminta oleh orang Arab tidak bisa dipenuhi oleh calo.

Permintaan orang Arab yang sangat beragam untuk calon isteri

kontrak, membuat para calo merasa kesulitan, jika hanya

mengandalkan wanita-wanita yang dia punya. Oleh karena itu

20

Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 21

(17)

59 mereka berjejaring untuk mendapatkan kriteria yang diinginkan

pelaku laki-laki. Mereka menukarkan pelaku perempuan yang

mereka miliki dengan sejumlah uang, yang akan di bagi rata oleh

sesama calo yang terlibat dalam kawin kontrak tersebut. berikut

penuturan calo terkait adanya hubungan dengan calo lain dalam

melakukan pertukaran pelaku perempuan.

“biasanya mereka mintanya macem-macem. Gausah perawan tapi montok terus rambut lurus pokoknya yang montok-montok mereka suka. Ada yang suka juga sama yang itungannya ibu-ibu. Tapi sering juga yang sukanya sama gadis-gadis. Ya sesuai kebutuhan dan keinginan lah. Kalo arab nya tua mereka sukanya yang gadis-gadis. Tapi kalo arabnya muda sukanya yang montok terus cantik tapi tetep rambutnya mah harus lurus, mereka gasuka kalo rambutnya keriting kurang enak liatnya. Pokoknya ya macem-macem. Ada juga yang suka cewek diatas 30 tahun katanya lebih dewasa, kalo anak kecil kasian haha macem-macem lah pokoknya, kita mah kan Cuma nyariin sesuai pengennya mereka.”22

5.2.1 Masih Banyaknya Permintaan Dan Penawaran Perempuan

Untuk Kawin Kontrak

Menggejalanya praktik kawin kontrak di Cisarua, tidak

terlepas oleh adanya jaringan yang mendukung praktik tersebut.

Sehingga praktik ini kian subur, dan terus hadir di tengah-tengah

masyarakat Cisarua. Desa Tugu Selatan merupakan salah satu desa

yang berada di Kec. Cisarua, yang paling banyak dijadikan tempat

kawin kontrak. Letak yang strategis dan memiliki fasilitas yang

memadai dibanding desa sekitarnya, menjadikan Tugu Selatan

sebagai tempat tinggal yang pas bagi pelaku kawin kontrak. Villa

yang mewah, alam yang indah merupakan faktor yang

22

(18)

60 mempengaruhi banyaknya praktik ini terjadi di Tugu Selatan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tempat pariwisata yang

biasanya menyajikan keindahan alam yang menawan, kuliner yang

unik, buah tangan yang khas dan berbagai macam hiburan tidak

terlepas dari adanya prostitusi.

”faktor pendukung pariwisata yang indah, disini warga juga banyak menyediakan hotel ada, housetell ada, pondokan ada pilla ada. Secara otomatis ini yang mengikutinya parian-parian pariwisata selalu ada. Jangankan Cisarua dimana pun ada. Termasuk di Bali ada, nah itu yang mendatangkan mereka rame-rame berbondong-bondong datang ke Puncak. Nah dengan latar belakang mereka itu jelas datang kesini wisata dan juga memenuhi kebutuhan biologisnya dengan cara prostitusi yang dijajakan oleh oknum-oknum ada juga yang bekedok kawin kontrak.. ada juga yang menyewa PSK untuk menemai mereka nyanyi di kafe”23

Melihat pernyataan Bp. Rusli diatas ternyata prostitusi yang

dilakukan pun beragam, ada yang mejajankan diri secara

terang-terangan seperti pemandu karaoke dan PSK di sebuah Kafe malam.

Ada juga yang melakukannya dengan cara promosi mulut ke mulut

dan terselubung. Jasa yang terselubung ini dikawasan Cisarua

dikenal dengan istilah kawin kontrak, dimana laki-laki yang

menikmati jasa wanita lokal adalah wisatawan asal Timur Tengah

yang sedang berlibur ke kawasan Cisarua. Semula kedatangan

wisatawan ke Cisarua untuk menikmati alam, karena hal tersebut

tidak didapatkan di negara asal mereka. kemudian tujuan tersebut

bergeser menjadi keinginan mendapatkan kepuasan bilogis oleh

perempuan lokal dalam bentuk kawin kontrak.

23

(19)

61 Praktik yang sudah terjadi selama bertahun-tahun ini, masih

terjadi karena masih banyaknya permintaan wisatawan pria asal

Timur Tengah dalam melakukan kawin kontrak dengan wanita

pribumi. Adanya permintaan yang terus berdatangan membuat

praktik ini tumbuh subur setiap tahunnya. Hal itu juga didukung

oleh semakin bertambahnya wisatawan asal Timur Tengah yang

berlibur ke Cisarua. Selain permintaan faktor lainnya adalah

penawaran. Para calo dengan sengaja menawari para wisatawan

untuk ditemani dengan perempuan lokal sebagai isteri kontrak.

Para calo menawari calon pelaku laki-laki dengan mengandalkan

jaringan yang telah di bangun yaitu penjaga hotel, koki villa, dan

tukang ojeg yang biasanya bekerja melayani orang Arab selama

berlibur di Desa Tugu Selatan. Masih banyaknya perempuan yang

mau dikontrak sebagai isteri juga merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi seuburnya praktik ini. Dengan alasan memperbaiki

tingkat ekonomi, praktik ini terus hadir di tengah-tengah

masyarakat dan meresahkan masyarakat setempat.

5.3 Peran Jejaring Aktor Dalam Praktik Kawin Kontrak

Pada Sub bab ini, penulis akan menjabarkan jaringan yang

terbentuk dalam praktik kawin kontrak. Kemudian akan dijelaskan pula

(20)

62

Gambar 9

Jaringan Aktor Dalam Praktik Kawin Kontrak

Dalam praktik kawin kontrak, tentunya seluruh stakeholder seperti

Ditjen Imigrasi, Kepolisian, Kepala desa serta perangkatnya, tokoh

masyarakat dan masyarakat, harus bekerja sama dan bahu membahu

mengambil setiap peran dan langkah dalam praktik ini. Komitmen

bersama, harus dilakukan guna tercapainya kebijakan-kebijakan yang

disepakati untuk mencegah semakin banyaknya perempuan lokal yang

terlibat dalam kawin kontrak. Berikut ini Penulis akan menjelaskan peran

dan hubungan antar aktor yang membentuk sebuah jaringan dalam praktik

kawin kontrak.

5.3.1 Kepolisian

Aktor utama yang berperan dalam kawin kontrak adalah pihak

kepolisian. Pihak kepolisian berjejaringan dengan perangkat desa untuk

mengawasi WNA asal Timur Tengah yang tengah melakukan wisata

(21)

63 “Kami pihak kepolisian bekerjasama dengan

perengkat desa untuk, mengawasi WNA yang melakukan wisata di Tugu Selatan. Selain pengawasan terkait dengan ketertiban kami juga melakukan pengawasan dalam hal lain, yaitu kawin kontrak. Kami mencegah agar praktik ini tidak terus berkembang di tengah masyarakat”24

Pihak kepolisian juga melakukan pengawasan ke tempat-tempat

yang dirasa banyak terjadi kawin kontrak. salah satunya villa dan housetell

tempat pelaku kawin kontrak tinggal. Untuk mengetahui dimana tempat

tersebut polisi berjejaring dengan aktor lainnya seperti ketua RW yang

pada salah satu RW yang ada di Desa Tugu Selatan banyak villa yang

dijadikan tempat kawin kontrak. (2).

“Banyak yang melaporkan kepada kami bahwa di RW 14 banyak ditemukan pelaku kawin kontrak. warga melihat orang Arab membawa masuk perempuan ke dalam Villa pada saat malam hari. Dengan adanya pengaduan tersebut. kami meminta bantuan kepada ketua RW untuk membantu jika memang benar pengaduan tersebut ya akan kami. Razia”25.

Selain berjejaring dengan perangkat desa dan ketua RW pihak

kepolisian juga berjejaring dengan aktor lain untuk mencegah semakin

banyaknya praktik kawin kontrak di Desa Tugu Selatan. Salah satu aktor

yang berperan lainnya adalah tokoh masyarakat (3).

”Praktik ini tidak bisa diatasi oleh pihak kepolisian sendiri, karena kami kepolisian juga membutuhkan bantuan pihak lain seperti tokoh masyarakat yang sangat mengetahui kondisi dari lingkungannya. Bila memang ada laporan

24 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017 25

(22)

64 yang berkaitan dengan hal tersebut kami akan

segera menindaknya”26.

Masyarakat merupakan aktor yang sangat penting dalam praktik kawin

kontrak. Aduan masyarakat kepada pihak berwajib memudahkan untuk

melakukan razia dan operasi sesuai dengan aduan-aduan yang ada. Pihak

kepolisian juga menghimbau kepada masyarakat jika ada sesuatu yang

menganggu ketertiban dan sesuatu hal yang dianggap telah melanggar

harus segera dilaporkan untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. (4). “Pengaduan-pengaduan yang pihak kepolisian

terima dari masyarakat, biasanya langsung kami tindaklanjuti. Banyak dari warga sendiri yang melakukan pelaporan terkait resahnya warga terhadap WNA asal Timur Tengah, yang melakukan keributan dan perkelahian dengan warga. Berbedanya budaya kita dengan mereka tentunya banyak menimbulkan selisih paham antara warga lokal dengan wisatawan. Biasanya laporan yang kami terima terkait dengan ulah WNA yang ribut pada saat malam hari yang tentunya menggangu kenyamaan dalam beristirahat. Kalau perkelahian yang mereka lakukan biasanya terpengaruh oleh minuman keras. Banyak pula laporan yang diterima terkait dengan adanya praktik kawin kontrak di villa-villa sekitaran rumah penduduk. Mereka biasanya menutup diri, lalu saat malam mereka membawa perempuan ke dalam villa. dari situlah warga biasanya menaruh curiga pada WNA dan langsung melaporkan kepada kami”27

.

Dalam pengawasan WNA, pihak kepolisian juga berjejarig dengan aktor

lain yaitu pihak Imigrasi. Pengawasan ini dilakukan untuk menindak

penyalahgunaan izin tinggal yang dilakukan oleh WNA. Apabila

26 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

Maret 2017 27

(23)

65 kedapatan melanggar izin yang diberikan, maka pihak imigrasi akan

menindak WNA yang melanggar aturan sesuai dengan ketetapan

keimigrasian (5).

“Kami juga bekerjasama dengan pihak Imigrasi terkait dengan WNA. Mereka suka meyalahgunkan izin tinggal sementara atau wisata dengan melakukan hal-hal yang melanggar misalnya saja. Berjualan, membuka bisnis dan kawin kontrak itu. Jika mau melakukan perkawinan dengan WNA tentu harus ada syarat yang harus dipenuhi. Bukan dengan hal seperti ini. berapa bulan lalu kami kedapatan WNA yang melakukan bisnis narkoba dan melakukan kawin kontrak. langsung lapor ke Imigrasi dan mereka di Deportasi. Ya jumlahnya sekitar 80 orang lebih, ya itu langsung deportasi tidak ada ampun”28

5.3.2 Perangkat Desa

Aktor yang selanjutnya berperan dalam kawin kontrak adalah

perangkat desa. Perangkat desa terdiri dari kepala desa dan sekertaris desa

yang di bantu oleh aparat lainnya. Perangkat desa mempunyai tugas sebagai

pembuat peraturan, menjaga, serta menjadikan kehidupan di dalam suatu

desa tertib dan aman. Perangkat Desa Tugu Selatan berjejaring dengan

pihak kepolisian untuk mencegah praktik kawin kontrak yang terus

meningkat setiap tahunnya. (6).

“Saya dan pak Dadan terus berkoordinasi untuk menertibkan kawasan Tugu Selatan. Kalau pak Dadan menertibkan dan menindak jika memang ada pelanggran. Kalo warga kita jarang melakukan pelanggaran, ya paling WNA yang banyak bisanya kalo sedang musim Arab mereka suka melakukan banyak ulang. Ya musim Arab juga banyak terjadinya kawin

28 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2

(24)

66 kontrak oleh sebab itu ya kita melakukan

pengawasan dan penindakan tentunya dibantu dengan yang lainnya”29

Praktik kawin kontrak yang masih ditemukan terutama di kawasan

Desa Tugu Selatan memerlukan penanganan yang komprehensif dari

semua pihak. Pasalnya tanpa adanya kerja sama yang kuat antar pemangku

kebijakan praktik yang sudah berlangsung lama itu akan terus terjadi dan

berkembang. Pasalnya tanpa adanya kerja sama yang kuat antar pemangku

kebijakan praktik yang sudah berlangsung lama itu akan terus terjadi dan

berkembang. Hal tersebut mendorong pihak desa untuk berjejaring dengan

aktor lainnya untuk mencegah praktik ini. Aktor yang dirasa mampu

mencegah praktik ini salah satunya adalah ketua RW yang dimana salah

satu RW di Desa Tugu Selatan terindikasi terdapat banyak pelaku kawin

kontrak yang tinggal di RW tersebut. (7).

“RW 14 yang di ketua oleh pak Dewa merupakan RW yang paling banyak memiliki villa dan Housetell. Jadi saya dan pak Dadan berkoodinasi dengan pak Dewa untuk melaporkan jika memang ada sesuatu yang menggagu atau sesuatu yang sekiranya menyalahi aturan desa. Disana orang Arab banyak sekali memang kawasan RW 14 didominasi oleh villa dan hotel jadi ya kalo ada yang menggangu pak Dadan akan menjaring orang disana”30.

Perangkan desa sebagai salah satu aktor yang berperan penting dalam praktik kawin kontrak di Tugu Selatan melibatkan semua aktor yang dirasa mampu dalam menangani kawin kontrak. salah satu aktornya adalah tokoh masyarakat (8).

29

Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017 30

(25)

67 “Bapak Rusli selaku tokoh masyarakat juga

kami libatkan dalam mengatasi praktik ini, beliau merupakan mantan kepala Desa Tugu Selatan selama 6 tahun. Beliau mengetahui betul seluk beluk dari perkawinan ini. Namun praktik ini tidak bisa diberantas dengan mudah banyaknya jaringan yang mendukung juga sangat banyak dan terselubung. Pak Rusli sangat gencar untuk memberantas praktik ini. Beliau merupakan pribadi yang taat yang sangat menentang perkawinan ini. beliau sering melakukan pengawasan sendiri yang kemudian hasil pengawasannya dikomikasikan dengan pak Dadan dan kami sebagai aparat desa. Karena kami sangat dekat makanya kami sering mambahas hal ini”.31

Perangkat desa juga berjejaring dengan aktor lainnya yaitu

masyarakat. Masyarakat merupakan aktor terdekat yang berada di

tengah-tengah praktik kawin kontrak. Dengan adanya kepercayaan bahwa

masyarakat mampu bekerja sama untuk membantu perangkat desa dan

kepolisian meminta bantuan masrakat setempat jika memang kedapatan

melihat pelanggaran yang dilakukan WNA dengan perempuan lokal. (9).

“Kami juga melibatkan masyarakat untuk membantu kami dalam mengatasi kawin kontrak. warga disini juga sangat resah dengan adanya praktik ini. Banyak yang mengaku warga Tugu Selatan padalah mereka merupakan warga luar yang dipekerjakan oleh Arab untuk jaga villa dan membantu mereka selama disini. Sejauh ini masyarakat juga sangat aktif dalam memberikan informasi terkait pelanggaran WNA. Mislanya berantem atau mabok. Ya ada juga yang lapor malem-malem mereka masukin cewe ke villa terus ribut-ribut pesata didalam tentunya itu menganggu pas di datangi oleh kepolisian mereka ya ternyata pasangan kawin kontrak atau yang baru melakukan kawin

31

(26)

68 kontrak pada hari itu. Jadi pada pesta bareng

temennya.”32

Praktik kawin kontrak yang melibatkan WNA membuat pihak

kepolisian setempat dan juga perangkat desa melibatkan pihak imigrasi

sebagai salah satu aktor yang berperan dalam pengawasan orang asing.

Pihak imigrasi sepakat berjejaring dengan aktor lain guna mengawasi

penyalahgunaan izin yang dikeluarkan. Jika WNA terbukti melanggar

maka pihak imigrasi akan memberikan penindakan seusai dengan

pelanggaran yang dilakukan. (10).

“Pihak imigrasi kami libatkan, mereka kan izinnya tinggal sementara dan berwisata. Jika

mereka melakukan perkawinan kan harus

memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh

masing-masing negara yang telah diatur

sedemikian rupa. Jika memang terbukti

melanggar seperti berjualan dan bekerja

tentunya akan kami akan berkerjasama dengan

polisi dan imigrasi untuk menindak mereka.

Bila berat ya akan di deportasi banyak kok

kejadian seperti itu tahun lalu banyak. Ketahuan

menikah surat-surat palsu, terus mereka bekerja

dan dan berjualan. Jualannya apa ya jualan

narkoba. Ya enak ajak berprilaku seenaknya

begitu, sangat merugikan perempuan tentunya. Ya kedapatan begitu dideportasi.”33

32

Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017

(27)

69

5.3.3 Ketua RW

Rukun Warga (RW) sebagai lembaga kemasyarakatan dan mitra

Pemerintah Daerah, memiliki peranan sangat penting dalam memelihara dan

meningkatkan ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.

Peran RW juga untuk Memelihara kerukunan hidup antar warga, kemudian

sebagai pelaksana dalam menjebatani hubungan antar masyarakat dengan

pemerintah daerah, dan mampu menangani masalah sosial yang tengah

dihadapi oleh warganya. Masalah sosial yang tengah di hadapi di Desa Tugu

Selatan yaitu praktik kawin kontrak. Untuk menangani praktik tersebut

ketua RW selaku aktor berjejaring dengan salah satu aktor lain, diantaranya

dengan masyarakat. (11).

“Saya selaku ketua RW disini sering menghimbau dengan para ketua RT atau masyarakat langsung, untuk mengawasi WNA. Jika memang ada hal-hal yang mereka lakukan yang dirasa melanggar norma ya harus segera lapor. Tahun lalu di RW sini ada yang lapor kalo di villa sana ada yang kawin kontrak dan sangat menganggu karena yang mereka semacam mesra-mesraan dan banyak dilihat oleh warga, saya dengan warga lain langsung menindak. Kami lihat surat izin tinggalnya dan kami laporkan ke pak Dadan selaku Bhabinsa desa sini”.34

Secara umum fungsi ketua RW mempunyai tugas untuk

membantu Pemerintah Desa dan Lurah dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan. Salah satunya adalah membantu dalam memecahkan

permasalahan sosial. oleh karena itu ketua RW Desa Tugu Selatan

haruslah aktif dalam membantu pemerintah desa. Pihak RW mengaku

selalu berjejaring dengan perangkat desa. (12).

(28)

70 “Ya tentu neng, kami sudah berkoordinasi juga

dengan pihak desa. Terkait apapun itu. Apalagi kawin kontrak semua kami upayakan. Kan kita mengadakan rapat rutin disitu kami membahas permasalahan sosial di desa”35

Ketua RW juga berjejaring dengan aktor lainnya seperti tokoh

masyarakat. Karena tokoh masyarakat mempunyai peranan sangat penting

dalam desa. (13).

“Saya juga melibatkan tokoh masyarakat, karena pak Rusli merupakan tokoh yang sangat dituai disini. Beliau juga menganut Islam yang taat sehingga upaya yang beliau lakukan itu kami menganggapnya benar dan sesuai dengan ketentuan agama. beliau merupakan orang yang sangat vokal dalam mengatasi praktik ini. terlihat saat beliau jalan-jalan sekitar sini. Sebenarnya beliau memantau daerah. Jika memang ada yang mencurigakan beliau langsung ngomong sama saya sama orang di desa”36

Selain dengan tokoh masyarakat ketua RW juga sangat aktif dalam

berjejaring dengan aktor yang penting lainnya seperti pihak kepolisian

Desa Tugu Selatan (14)

“Iya sama pak Dadan juga sering ngobrolin masalah kawin kontrak. apalagi WNA yang rese dan suka gatau diri. kadang beliau nanya pak Dewa, lokasi aman, ya saya jawab aman pak nanti kalo ada apa-apa saya akan langsung telfon bapak”37

Ketua RW 14 juga berjejaring dengan pihak imigrasi. Pihak

imigrasi merupakan aktor yang sangat penting dalam menindak WNA

yang kedapatan melanggar aturan. (15).

35Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 36 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 37

(29)

71 “Pak Yogi suka datang keseini sebulan

beberapa kali dalam memastikan WNA yang melanggar. Oh banyak banget yang terjaring. Masalahnya ya itu-itu lagi jualan, bisnis, kawin kontrak, pasportnya abis sama narkoba ya diamanin neng. Imigrasi sama polisi tuh suka banget ngawasin disini, yakan tau sendiri sini mah WNA suka adalah yang macem-macem”.38

5.3.4 Tokoh Masyarakat

Partisipasi yang dilakukan masyarakat selalu diperankan secara

dominan oleh tokoh masyarakat. Pengertian tokoh masyarakat sendiri

diartikan juga dengan elit masyarakat dimana, ia bertindak mewakili

masyarakat atau mengatasnamakan rakyat. Tokoh atau elit masyarakat yang

dibahas disini adalah elit yang dituakan dan juga merupakan tokoh agama di

daerah setempat. Seperti yang peneliti wawancarai sebagai berikut terkait

dengan kawin kontrak di Desa Tugu Selatan. Tokoh masyarakat berjejaring

dengan perangkat desa (16).

“saya terus berupaya untuk mengatasi kawin kontrak ini dengan seluruh tokoh yang memang berkepentingan untuk mengatasinya. Cukup sakit dan kesal rasanya kalau orang diluar sana mengatakan bahwa desa kami merupakan desa kawin kontrak, padahal mereka yang melakukan kawin itu bukan orang sini saya tegaskan sekali lagi bukan orang desa sini. Cara mengtasinya seperti apa kami selalu melakukan pengecekan jika ada laporan, jika tidak pun tetap dilakukan. Jika terbukti kami akan libatkan kepolisian”39

38 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 39

(30)

72 Selain perangkat desa, tokoh masyarakat juga berjejaring dengan

ketua RW dan melibatkan semua aktor yang mempunyai peran merupakan

langkah yang dirasa tepat untuk mengatasi kawin kontrak. “Pak Dewa biasanya ikut dalam mengawasi, karena RW dia merupakan RW yang sangat cocok untuk melakukan kawin kontrak. Disana banyak villa rumah warganya jarang. Pak Dewa itu di RW 14 ya”40

Peran serta masyarakat dalam mengawasi desa tidak

dipandang sebelah mata oleh tokoh masyarakat, masyarakat

Desa Tugu Selatan dilibatkan sebagai aktor yang aktif

dalam mengawasi WNA asal Timur Tengah. Oleh karena

itu tokoh masyarakat berjejaring dengan masyarakat dalam

membantu aktor lain dalam pengawasan terhadap WNA

(18).

“tentunya dengan bantuan warga. Warga disini cukup aktif dalam memberikan informasi. Kalau orang desa memang seperti itu kerjasama dan gotong royongnya masih kuat dan terjaga”41

Selain pemerintah daerah, ketua RW, dan masyarakat. Tokoh

masyarakat juga berjejaring dengan pihak kepolisian Polres Cisarua dalam

praktik kawin kontrak (19).

“iya dama pak dadan juga sering sekali melakukan koordinasi, tidak sulit karena kami

merupakan teman akrab sehingga jika di desa

terjadi sesuatu terkait apapun saya langsung

40

Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2 Maret 2017

41

(31)

73 hubungi pak dadan dan begitupun sebaliknya.

Sama-sama bekerja sama”42

Peran imigrasi juga sangat dibutuhkan dalam penindakan terhadap

WNA yang melakukan pelanggaran dengan sengaja, sehingga pihak

imigrasi bisa melakukan upaya hukum sesuai dengan peraturan

kemigrasian. Untuk itu tokoh masyarakat berjejaring dengan pihak

imigrasi dalam pengawasan WNA (20)

“itu orang imigrasi suka ada di kantor desa mereka dalam seminggu beberapa kali datang kesini untuk mengawasi WNA, apalagi kalau musim Arab, yaa mereka sangat gencar melakukan pengawasan dan razia, tahun kemarin saja banyak yang tertangkap, karena jualan, dan bekerja. Terus polisi juga nemu yang kedapatan kawin kontrak. woo mereka semua di ringkus”43

5.3.5 Masyarakat

Masyarakat sekitar merupakan salah satu aktor penting dalam

membantu aktor lain seperti perangkat desa, tokoh masyarakat, ketua Rw,

kepolisian, dan imigrasi. Karena masyarakat merupakan aktor terdekat

dalam mengawasi adanya praktik kawin kontrak disekitar mereka. Dengan

adanya laporan masyarakat kepada pihak terkait, para aktor yang bertugas

dalam penindakan akan dengan mudah melakukan operasi ditempat-tempat

yang disinyalir terdapat praktik kawin kontrak. masyarakat Tugu Selatan

berjejaring dengan ketua RW dalam memberikan informasi terkait dengan

praktik kawin kontrak. (21).

42

Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2 Maret 2017

43

(32)

74 “Ya lapornya langsung sama RW dia nanti yang

nindak. Nanti dibantu warga juga. Pokoknya gotong royong gitulah”44

Selain berjejaring dengan ketua RW, masyarakat juga berjejaring

dengan aktor lain seperti dengan perangkat desa. (22)

“Biasanya warga lapor sama pak Afif sama yang lain. Kan beliau juga suka mantau didaerah sini, terutama Rw 14 disana paling banyak neng, tapi ya musiman”45

Tokoh masyarakat juga merupakan salah satu tempat pengaduan

bagi masyarakat. Biasanya masyarakat mendatangi rumah tokoh

masyarakat untuk membahas masalah kawin kontrak. dan

pengaduan-pengaduan terkait dengan WNA. (23).

“Pak Rusli juga, kami biasanya datengin rumahnya disana ngobrol. Ya gak Cuma sama pak rusli juga sama pak Dadan kadang ikut. Diakan yang bagian penindakan dimasyarakat jadi ya gitu kita warga lapornya ke dia.46

Pihak kepolisian juga dilibatkan warga untuk pengaduan. Jika memang

adapengaduan dari masyarakat pihak kepolisian akan segera menindak

WNA yang kedapatan melanggar.(24).

“Biasanya kami lapor neng sama polisi, nanti diurus sama pak Dadan. Warga biasanya laporan kalo curiga sama orang arab. Mereka biasanya ribut malem-malem, berantem sambil mabok-mabokan. Kan kita juga takut liat yang begitu. Soalnya warga disini kan gabiasa minum-minum jadi kami takut ada apa-apa. Mereka berantem palingan sama temennya

44 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017. 45 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017. 46

(33)

75 sendiri atau sama warga juga pernah gara-gara

di tegur karena berisik. Kalo yang kawin kontrak sih pasti kita laporin soalnya semua orang mikir kalo hmm.. orang Tugu yang kawin padahal mah orang luar sini yang kawin disini. Kita mah selalu lapor kalo ada apa-apa. Soalnya gak nyaman juga kan”.47

Pihak imigrasi juga merupakan aktor yang dilibatkan warga untuk

mengawasi WNA yang berada di Desa Tugu Selatan. Jika ada razia atau

operasi yang dilakukan pihak imigrasi, masyarakat sekitar dengan aktif

memberitahu tempat-tempat yang disinyalir terdapat banyak WNA asal

Timur Tengah. Pihak imigrsi biasanya melihat pasport da visa yang

dimiliki WNA dan menanyakan pada warga apakah ada kejadian yang

sekiranya melanggar tata tertib dan kenyamanan di daerah tersebut. (25)

“Warga sini kalo ada orang dari imigrasi langsung lapor kalo itu arab buat onar, apalagi kalo kita tau mereka kawin kontrak langsung bilang sama pak Dadan dan orang imigrasi untuk nindak. Kan kesini mau liburan malah kawin kontrak udah gitu suratnya palsu kan ilegal bisa di pulangin ke sana”48

1.3.6 Ditjen Imigrasi

Direktorat Jenderal Imigrasi adalah sebuah struktur bagian dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, yang memiliki tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang imigrasi. Berangkat dari hal tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana peran Imigrasi kota Bogor sebagai aktor dalam menindaklanjuti penyalahan izin tinggal yang dikeluarkan oleh Imigrasi

terhadap WNA asal Timur Tengah sedang berlibur di Indonesia khususnya

daerah Bogor. Salah satu aktor yang berjejaring membantu pihak imigrasi dalam mengawasi WNA adalah polisi. (26)

47

Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017. 48

(34)

76 “kami dan kepolisian setempat terus mengawasi

WNA yang berada di kawasan Cisarua, sangat banyak WNA yang melakukan pelanggaran sehingga kami pihak imigrasi harus tegas dalam menindak pelanggaran mereka agar pelanggaran-pelanggaran tidak terjadi secara

terus menerus”49

Dalam pengawasan pihak imigrasi juga melibatkan perangkat desa sebagai jaringan untuk mengawasi WNA yang sedang berlibur di Desa Tugu Selatan . (27)

“selain kepolisian tim kami juga melakukan

pengawasan dengan pemerintah di Tugu Selatan. Kami biasanya mendapat laporan mengenai WNA yang melanggar kemudian tim kami langsung turun lapangan untuk melihatnya. 50

Selain perangkat desa, pihak imigrasi juga berjejaring dengan

tokoh masyarakat. (29).

“ya kami juga melibatkan tokoh masyarakat.

Jika memang ada kaitannya dengan WNA kami akan meminta bantuan untuk mengawasi. Karena dalam pengawasan tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Seluruh pihak harus dilibatkan dalam pengawasan agar hasilnya

maksimal”51

Masyarakat merupak salah satu aktor penting dalam pengawasan.

Hal ini karena WNA berada ditengah-tengah masyarakat sehingga akan

lebih mumudahkan dalam pengawasan. Oleh karena itu pihak imigrasi

49 Wawancara dengan Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian Kota Bogor pada tanggal 23

(35)

77 juga berjejaring dengan masyarakat Desa Tugu Selatan untuk

bersama-sama mengawasi WNA (30)

“Masyarakat yang melapor tentang adalanya pelanggaran yang dilakukan oleh WNA akan langsung kami tindak lanjuti karena jika WNA melanggar peraturan kami dengan tegas akan langsung menindak”52

.

Berikut ini merupakan gambar jaringan aktor yang membentuk Tim untuk mengawasi WNA asal Timur Tengah, pengawasan ini juga dibentuk

untuk mengawasi permasalahan kawin kontrak yang biasa dilakukan oleh

WNA asal Timur Tengah. Kemudian peneliti akan menjelaskan pula tugas

dan fungsi dari Tim Pora seperti gambar dan pemaparan di bawah ini.

Gambar 10

Tim Yang Dibentuk Oleh Jaringan Aktor Dalam Praktik Kawin Kontrak

Para aktor seperti Imigrasi, Kepolisian, perangkat desa, ketua RW,

tokoh Masyarakat dan juga masyarakat bejejaring dalam sebuah tim yang dinamakan Tim Pora (Tim Pengawasan Orang Asing). Tim ini merupakan upaya pengawasan terhadap orang asing yang tinggal di Indonesia. Tim Pora merupakan gabungan antara aktor yang bermitra untuk terus

mengawasi orang asing yang berada di suatu daerah. Tim ini betujuan

(36)

78 untuk menciptakan kondisi yang tetap terkendali dan aman bagi daerah-daerah yang banyak didatangi oleh wisatawan asing.

Tim Pora yang berada di daerah Bogor dibentuk untuk menindak

pelanggran yang dilakukan oleh wisatawan asing asal Timur Tengah,

meninggat kawasan Cisarua merupakan kawasan yang sangat mudah

untuk ditemukannya WNA terutama yang berasal dari Timur Tengah.

WNA asal Timur Tengah yang berada di Cisarua sangat rentan dalam

pelanggaran, sehingga Tim Pora didaerah ini memerlukan pengawasan yang lebih. Permasalahan yang ditemui di lapangan pun beragam, diantaranya adalah perkelahian yang melibatkan penduduk lokal dan

WNA yang didasari oleh berbedanya kebudayaan sehingga menimbulkan perselisihan. Kemudian keributan yang dilakukan oleh WNA yang membuat warga Cisarua merasa terganggu dari segi kenyamanannya, hal ini juga dipicu oleh berbedanya budaya penduduk lokal dan WNA.

WNA sering sekali menyamakan kebudayaan asal negara mereka dengan kebudayaan di Indonesia, sehingga masyarakat yang tidak terbiasa dengan hal tersebut merasa tidak aman dan timbullah perselisihan. Kemudian pelanggaran selanjutnya, yang sering ditemukan adalah

perkawinan kontrak antara WNA asal Timur Tengah dengan perempuan

lokal.

Perkawinan antara WNA dengan Warga Negara Indonesia (WNI) diharuskan memiliki surat izin resmi yang dikeluar oleh negara asal dan harus memenuhi semua prosedur yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perkawinan yang dilakukan WNA dengan penduduk lokal telah melanggar ketetapan yang telah diatur oleh negara dan telah melanggar norma dan etika bangsa Indonesia dalam hal perkawinan. Selain perkawinan, WNA

asal Timur Tengah juga melanggar dalam perizinan tinggal sementara.

(37)

barang-79

barang khas Timur Tengah hingga membeli lahan untuk dijadikan villa

tempat mereka tinggal saat masa liburan.

Selama terbentuknya Tim Pora, di Bogor khususnya Desa Tugu Selatan. Banyak WNA yang tertangkap karena telah melakukan pelanggaran. Pelanggarannya pun beragam dari berjualan, bekerja, mengengedarkan narkoba dan praktik kawin kontrak

“Tahun lalu kami pihak imigrasi berhasil

mendapatkan 80 WNA asal Timur Tengah yang kedapatan melanggar. Dari narkoba, berjualan, bekerja dan lainnya. Pihak kepolisian juga menemukan WNA yang terbukti kawin kontrak dengan perempuan-perempuan disana. Dan mereka semua langsung kami deportasi. Razia tersebut tentunya melibatkan polisi dan

pemerintah daerah Tugu Selatan” 53

Tim Pora merupakan upaya dilakukan untuk mengawasi

banyaknya wisatawan asing khususnya yang berasal dari Timur Tengah

yang datang ke kawasan Cisarua. Jumlah wisatawan asal Timur Tengah

yang berwisata ke kawasan Cisarua tiap tahunnya terus meningkat.

“Jumlah wisatawan Timur Tengah dan imigran di puncak terus mengalami peningkatan. Jumlah total imigran di Bogor pada tahun 2015 sebanyak 588 orang. Jumlah warga Afganistan sebanyak 441 jiwa, sedangkan wisatawan Bangladesh, Iran, Irak, Pakistan, Palestina dan Sri Lanka sebanyak 147 jiwa”54

Selain membentuk Tim Pora yang berjejaring dengan pihak imigrasi terkait pengawasan WNA yang berwisata ke kawasan Tugu Selatan, para aktor Desa setempat juga membentuk satuan gugus PPA untuk melindungi perempuan dan anak di Cisarua. Berikut merupakan

53

Wawancara dengan Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian Kota Bogor pada tanggal 23 Februari 2017.

54

(38)

80 gambar dan pemaparan peneliti terkait dengan fungsi dan peran satgas PPA.

Gambar 11

Satgas Yang Dibentuk Oleh Jaringan Aktor Dalam Melindungi Perempuan dan Anak Di Cisarua

Dibentuknya satgas PPA tingkat kecamatan dan desa, oleh pihak

kepolisian dan perangkat desa pada tahun 2010 merupakan upaya yang

bertujuan untuk melindungi perempuan dan anak. Upaya-upaya

pencegahan dan penanggulangan, serta penghapusan segala bentuk

kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi manusia

perempuan. Selain itu upaya ini dibentuk untuk memberikan rasa aman

terhadap perempuan dalam kesetaraan gender. Perlindungan anak juga

bertujuan untuk memfokuskan pada segala bentuk masalah-masalah

pelanggaran, kekerasan, eksploitasi anak atau pernikahan anak dibawah

umur. Hal tersebutpun tertuang lebih lanjut dalam undang-undang No. 23

Tahun 2002 tentang perlindungan anak, pasal 1 ayat (2) yang berbunyi

sebagai berikut: perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin

dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,

berkembang dan berpartisipasi, serta mendapatat perlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi.

Berangkat dari hal tersebut para aktor berupaya untuk

(39)

81 satgas khusus untuk melindungi anak yang berada di Cisarua. Berbagai

penyuluhan dan sosialisasi telah dilakukan para aktor, untuk mencegah

terjadinya tindak kekerasan pada perempuan dan anak. Sosialisasi terhadap

perempuan, dilakukan dengan cara penyuluhan mengenai bentuk-bentuk

kekerasan dan pelecehan yang rentan terjadi pada perempuan. Para

perempuan diminta aktif, dalam menyuarakan bila memang ada kejadian

tersebut yang terjadi ditengah-tengah mereka. Selain itu pencegahan

perkawinan anak dibawah umur merupakan penyuluhan yang diberikan

para aktor untuk orang tua. Penyuluhan dan sosialisasi dilakukan secara

berkala oleh para aktor yang terlibat. Dalam satu bulan para aktor dengan

rutin memberikan penyuluhan dan sosialisai yang bertujuan untuk

mencegah terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak. Upaya ini

dirasa berhasil oleh para aktor karena selama berdirinya PPA tingkat

kecamatan dan desa belum ada tindak pelanggaran terhadap perempuan

dan anak.

Para aktor juga mencegah warga perempuan Desa Tugu Selatan

untuk melakukan perkawinan kontrak dengan WNA asal Timur Tengah.

Dalam sosialisasinya para aktor menyampaikan bahwa kawin kontrak

merupakan perkawinan yang tidak tercatat oleh negara, sehingga

perkawinan ini tidak memiliki kekuatan apa pun dimata hukum. Jika masa

kontrak habis dan sang perempuan mengandung maka suami kontrak tidak

berkewajiban untuk membiayai sang ibu dan calon anak. tentunya hal ini

sangat memberikan dampak yang buruk bagi perempuan dan kelangsungan

hidup anak. Sang ibu akan menjadi janda dan sang anak tidak memiliki

status yang jelas dimata hukum karena akta kelahiran anak tersebut tidak

memiliki nama ayah. Dan saat beranjak dewasa anak tersebut akan

menyadari bahwa kharakteristik wajah anak tersebut berbeda dengan

teman-temannya.

(40)

82 dibawah umur juga sangat penting, kami dan

desa menghimbau agar pernikahan usia muda tidak terjadi karena akan terjadi dampak-dampak yang tidak diinginkan karena belum matangnya pemikiran. Selain itu juga menghimbau warga untuk tidak melakukan kawin kontrak, ya Alhamdululillah tidak ada warga Tugu Selatan yang melakukan kawin kontrak”55

Menurut penulis sendiri dampak dari perkawinan kontrak sangat

merugikan kaum perempuan. Upaya pembentukan satgas PPA di Cisarua

menurut penulis sangatlah tepat, hal ini merupakan langkah yang strategis

untuk mencegah warga Desa Tugu Selatan khususnya perempuan untuk

terlibat dalam praktik ilegal tersebut. Banyaknya perempuan yang

melakukan kawin kontrak dengan pria Timur Tengah menjadikan banyak

perempuan muda dengan gampangnya menikah kemudian bercerai seusai

masa kontrak habis. Secara otomatis tingkat perceraian meningkat dan

banyaknya janda-janda yang masih berusia muda. Ditambah lagi jika

perempuan ini mempunyai anak, hal ini akan menambah masalah bagi

perempuan muda karena harus membesarkananak seorang diri dan

menjadi single parent.

5.4 Analisis Relasi.

Untuk menganalisis mengapa praktrik ini masih menggejala di tengah

masyarakat dan seperti apa peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di

Cisarua, penulis menggunakan teori Actor Networking Theory (ANT). Teori ANT

menekankan pada 5 poin yaitu.

5.4.1 Aktor

Teori ANT menyatakan bahwa aktor adalah pelaku yang melakukan

sebuah aksi. Aktor juga bisa dikatakan sebagai sekutu untuk memberi

kekuatan pada satu posisi. Aktor-aktor adalah efek dari jaringan sehingga

55

(41)

83 pada dasarnya aktor dan jaringan merupakan hal yang tidak dapat dipisah.

Pada teori ini peneliti akan menjabarkan berapa banyak aktor yang terlibat

dalam praktik kawin kontrak.

Data lapangan menunjukkan bahwa untuk mengoperasikan praktik

kawin kontrak dibutuhkan lebih dari satu aktor yang terlibat. Aktor-aktor

yang terlibat tersebut diantaranya adalah :

5.4.1.1 Pelaku Perempuan

Pelaku perempuan adalah aktor yang terlibat dalam praktik

kawin kontrak mereka berasal dari luar Desa Tugu Selatan yang

sengaja didatangkan oleh para calo dari desa-desa disekitaran Tugu

Selatan yaitu Cianjur, Tasikmalaya, sukabumi dan Cipanas..

“Yang kawin kontrak mah bukan orang sini. Luar desa lah. Banyakan mah dari Cianjur, Tasik, Sukabumi, Cipanas. Gak ada dari sini mah”56

Pelaku perempuan bertugas sebagai istri sementara bagi pelaku

laki-laki. Tugas yang dilakukannya sama seperti isteri pada umunya, yaitu

melayani kebutuhan biologis pelaku laki-laki, menemani pelaku laki-laki

jalan-jalan dikawasan Cisarua, menemani pesta, karaoke dan kesenangan

lainnya. pendamping ini dilakukan pelaku perempuan kepada pelaku

laki-laki selama praktek kawin kontrak berlangsung hingga kawin kontrak

berakhir masa kontraknya.

5.4.1.2 Pelaku Laki-laki

Pelaku laki-laki yang terlibat dalam praktik kawin kontrak

adalah aktor yang menikmati jasa para pelaku perempuan. Mereka

adalah WNA asal Timur Tengah yang berwisata dikawasan

Cisarua. Selama berlibur mereka membutuhkan perempuan untuk

memuaskan kebutuhan biologisnya. Sehingga para calo

56

(42)

84 menyediakan jasa perempuan untuk dijadikan isteri kontrak pelaku

laki-laki selama berwisata di Cisarua.

“mereka (orang Arab) yang datang kesini awalnya bertujuan untuk wisata, namun orientasi tersebut seiring waktu berubah. Mereka merasa kesepian sehingga membutuhkan wanita untuk memenuhi hasrat biologisnya. Ya makanya mereka kawin kontrak dengan perempuan yang disediakan calo”57

.

5.4.1.3 Calo

Calo adalah aktor yang berperan sebagai jembatan yang

menghubungkan antara pelaku laki-laki dengan perempuan. Ada

calo yang berprofesi hanya sebagai calo, ada juga calo yang

berpofesi sebagai tukang ojek dan pengurus villa. Mereka beralasan

menjadi calo untuk menambah pendapatan demi memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Calo juga berjejaring dengan calo lain jika

suatu saat kriteria perempuan yang diinginkan oleh pelaku laki-laki

tidak dimiliki calo tersebut. calo akan menghubungi calo lain untuk

meminta dicarikan perempuan dengan kriteria calon pelaku

laki-laki.

”kalo calo yang saya kenal tukang ojek, dia makalnya disini, tapi ada juga temenya yang jaga villa, nah dari situ mereka kerjasama untuk cariin Arabnya perempuan. Tapi ya ada juga yang kerjaannya cuma calo, mereka males kerja keras. Kalo calo kan langsung dapet duitnya gede”58

Calo bertugas untuk mengatur jaringan semua aktor yang

terlibat dalam kawin kontrak. Para calo mempunyai nomor telfon

57Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2 Maret 2017

58

Gambar

Gambar 8  Jaringan Aktor Yang Mendukung Praktik Kawin Kontrak
Gambar 9 Jaringan Aktor Dalam Praktik Kawin Kontrak
Tim Yang Dibentuk Oleh Jaringan Aktor Dalam Praktik  Gambar 10 Kawin Kontrak
Gambar 11 Satgas Yang Dibentuk Oleh Jaringan Aktor Dalam Melindungi

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif dan empiris, Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa dalam

Karena adanya suku bunga dari BI yang menurun maka pihak pemasaran dari Honda Mugen Puri melakukan penaikan diskon dan promo agar memikat konsumen untuk membeli

Hasil penelitian dalam kasus malpraktek perselisihan yang timbul akibat kelalaian oleh tenaga kesehatan harus diselesaikan terlebih dahulu melalui penyelesaian sengketa di luar

Hasil penelitian tersebut juga didukung Fitriana (2012) yang melakukan penelitian mengenai perilaku kecurangan akademik mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

diperdagangkan biasanya diculik atau dibeli oleh individu atau kumpulan yang terlibat.

It indicates that neither big four nor non-big four can significantly detect the existence of earnings management undertaken by manager through the audit they

menjelaskan pada dasarnya peradilan yang terkait dengan segala jenis dan bentuk kejahatan ITE termasuk penyebaran berita bohong tetap berlaku hukum acara pidana

Perkara terhadap Ari Purnomo dalam tindak pidana pembunuhan berencana disertai pemerkosaan terhadap anak telah diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan