• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

F. Lagu sebagai Media Dakwah

Lagu dari segi bahasa berarti ragam suara yang berirama baik dalam bercakap, bernyanyi dan membaca.64 Namun lagu juga dapat diartikan sebagai hasil dari proses kreatifitas seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi dan pemaknaan yang dilihat dalam bait-bait, lirik, ritme, notasi dan melodi.65 Lagu adalah salah satu dari sekian banyak ragam bentuk dari musik. Musik meliputi amat banyak ragam bentuk pemunculannya. Ada musik berwujud lagu anak-anak, lagu rakyat, lagu- lagu perjuangan, nasional, musik opera, simfoni, sonata serta lagu religi yaitu lirik atau syairnya bercerita tentang masalah agama dan lain-lainnya. Masing-masing itu dituangkan dalam bentuk khas. Menurut bentuk lahirnya, sesuatu lagu terdiri

64

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 240

dari sejumlah nada-nada dengan ketinggian dan panjang nada yang berbeda-beda, yang diatur dan dirangkai menurut suatu tata cara tertentu. Rangkaian demikian menghasilkan apa yang dinamakan dengan melodi. Melodi itu selalu merupakan inti dari setiap musik. Daya pikat utama suatu musik terletak pada melodinya.66

Menurut para ahli sufi Islam bahwa nyanyian atau lagu dapat menyembuhkan penyakit jiwa dan penyakit badan, sehingga lagu dapat menjadi obat. Al-Kindi telah mempraktekkan musik dan lagu sebagai jalan untuk menyembuhkan seorang hartawan, yang telah lama menderita sakit. Pelajaran dari terapi musik ini (Doctrinair of Musical Theraheutics) sekarang telah diterima orang dalam lapangan ilmu pengetahuan. 67

Setiap lagu mempunyai watak sendiri. Lagu yang satu riang gembira, lagu yang lain khidmat, yang lain sedih bermenung, sementara ada pula yang bersemangat militan. Masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang lain. Ekspresi lagu itu antara lain dapat kita temukan didalam kata-kata nyayiannya. Dengan membaca kata-kata atau lirik lagu tersebut terlebih dahulu, kita dapat mengetahui banyak tentang isi, makana-atau pesan dan pembawaan lagunya, dan ini kita perlukan untuk dapat menyanyikannya dengan baik. Pengungkapan watak dan ekspresi itu amatlah erat pertautannya dengan tempo lagunya. Ini menyangkut kecepatan yang dipakai untuk lagunya. Ada lagu yang dinyayikan cepat, ada juga yang lamabt atau sedang. Diantara itu, matlah bnayak kemungkinan-kemungkinan yang tidak terhitung banyaknya.68

66

Binsar Sitompul, Musik dan Seni Suara, (Jakarta: Offset Bumirestu, 1984), Cet, Ke-2, h. 29

67

A. Hajsmy, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), h. 30

68

Binsar Saitompul, Musik dan Seni Suara, (Jakarta: Offset Bumirestu, 1984), Cet, Ke-2, h. 43.

Lagu religi adalah lagu yang lirik-lirik atau syairnya berisi tentang ajaran agama, keimanan, pesan dakwah serta yang berhubungan dengan ajaran Islam. Secara lebih rinci dalam buku ”Nuansa-Nuansa Komunikasi” karangana Deddy Mulyana, M.A menyebutkan bahwa ada syarat-syarat tertentu dalam bernyanyi, yaitu:

1. Pesan dalam lagu tidak bertentangan dengan ajaran islam.

2. Meskipun pesan lagunya tidak haram, bila lagunya diiringi dengan gerakan seksual yang sangat sugestif, maka menyanyinya pun menjadi haram.

3. Islam menentang segala hal yang berlebihan, bahkan juga dalam ibadah, apalagi dalam hiburan. Keberlebihan itu pastilah mengorbankan kewajiban lain.

4. Setiap orang adalah hakim yang baik. Bila suatu jenis nyanyian membawanya kedalam dosa, ia harus menghindarinya, jadi menutup pintu kedalam godaan.

5. Ada kesepakatan bila cara menyanyi (pakaian, penampilan, perilaku) dan kata-kata dalam lagunya sendiri bertentangan dengan islam, maka nyanyian itupun menjadi terlarang.69

Para Da’i di Indonesia, kini telah banyak menggunakan lagu sebagai metode berdakwah, karena lgu di anggap lebih mudah dipahami sehingga pesan yang disampaikan akan cepat diterima oleh pendengar.

69

Deddy Mulyana, Nuansa-nuansa Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999), h. 57.

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band ST12

ST12 adalah grup band yang memiliki formasi awal dengan empat personil; Charly Van Houten (vokalis), Ilham Febry (drumer) dan Dedy Sudrajat (gitaris),dan Iman Rush (gitaris). Setelah ditinggal Iman Rush, ST12 tetap eksis berkarya dengan dukungan beberapa personal, ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drumer), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitaris), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokalis), dan Iman Rush (gitar).

Awalnya, keempat personel ini tidak saling mengenal, walaupun mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12 Bandung, milik Pepep. Mereka (Charly, Pepeng, Pepep dan Iman) pun akhirnya resmi mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz. Meski keempat personil ini memiliki aliran musik favorit yang berbeda, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock, namun mereka (Charly, Pepeng, Pepep dan Iman) bermusyawarah untuk membuat ST12 beraliran melayu.1

1

Febry, ”Profile ST12”, Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://kawasanstsetia.blogspot.com/2008/12/st12-adalah-grup-musik-beraliran-musik.html.

Pada awal berkarir ST12 merilis album perdana mereka melalui jalur independent (indie) karena tidak ada label yang ingin menerima mereka. Sungguh disayangkan dan menyedihkan, kurang lebih 10 bulan berdirinya ST12 saat itu, pada bulan Oktober 2005 saat tour promosi album di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak.

Lalu dengan semangat dan kerja keras para personil ST12, akhirnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perencanaan pemasaran (Marketing Plan) dan pelaksanaan pemasaran (Execution of Plan) yaitu Trinity Optima Production mulai melirik ST12 setelah album perdananya JALAN TERBAIK pada tahun 2005 meraih sukses. Lalu pada album kedua P.U.S.P.A yang dirilis pada tahun 2008 didedikasikan untuk Iman Rush sahabat mereka (Charly, Pepeng dan Pepep) dirilis di bawah label Trinity Optima Production.

Charly merupakan vokalis band asal Bandung yang meroket pamornya lewat hits Aku Masih Sayang, dalam album kedua ini mereka (Charly, Pepeng dan Pepep) tidak hanya mempertahankan konsep bermusik pop bercorak Melayu yang terasa mudah untuk didengar. Menurut Pepep sang drummer sekaligus pemrakarsa terbentuknya ST12, yang diberikan dari 12 lagu yang terdapat dalam album kedua ini, mereka (Charly, Pepeng dan Pepep) mencampurkan beberapa aliran musik seperti disko, reggae dan akustik. Tetapi, bukan berarti ST12 meninggalkan identitas musikal ST12 yang dikenal sebagai pengusung musik pop-Melayu, karena mereka hanya ingin mengikuti segmentasi pendengar yang lebih luas. Karena, setiap orang mempunyai cara dan selera yang berbeda dalam menikmati

musik. Ada yang butuh musik menghentak, mellow, atau minimalis ornamen yang mengedepankan harmonisasi.2

Sementara Charly van Houtten vokalis ST 12, menambahkan bahwa warna musik disko dan reggae yang hadir di album kedua masih tetap mengedepankan identitas musikalisasi grup musik ini yaitu tetap ada unsur Melayunya.3 Chaly mengungkapkan lagu yang dihadirkan dalam versi disko berjudul Cinta Jangan Dinanti-nanti. Selanjutnya tembang bertajuk Saat Kau Jauh (S.K.J) dikemas secara reggae. Selain kedua lagu tadi, masih ada dua lagu lagi yang dihadirkan dalam konsep baru ST 12. Kedua lagu tersebut berjudul saat terakhir dan Cinta Tidak Direstui. Keduanya dihadirkan dalam konsep slow akustik, artinya tidak hanya menghadirkan permainan akustik itu sebagai pembukanya saja, tetapi disajikan secara full akustik. 4

Single andalan untuk album kedua ST 12 yaitu menempatkan single berjudul Puspa. Puspa ini merupakan kependekan dari ”Putuskan Saja Pacarmu”. Lagu ini musikalisasinya masih tetap warna musik ST12 asli dan masih terus dipertahankan. Saat orang mendengar lagu ini, maka mereka (Pendengar) akan dapat mengenali bahwa ini adalah ST12. Trinity Optima Production selaku label recording tempat ST 12 bernaung, secara khusus langsung membuatkan video klip untuk single Puspa. Dalam video klip ini dihadirkan aktris Luna Maya sebagai modelnya.5 Charly menceritakan peran Luna dalam video klip Puspa ini sebagai perempuan yang sudah memiliki kekasih. Konsep yanng diangkat dalam lagu ini

2

Wawancara dengan Ilham Febry

3

Wawancara Pribadi dengan Charly Van Houten, Jakarta: RCTI, 12 Mei 2010.

4

Febri, ”Biografi ST12” Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://www.cho43.co.cc/2010/01/biografi-st12.html.

5

yaitu seorang wanita memutuskan pacarnya, lalu wanita itu mengatakan I Love You kepada lelaki lain

Untuk video klip album Puspa ini, ST12 dan Trinity Optima Production memberikan kepercayaan kepada sutradara Guntur. Karena sebelumnya sutrdara muda ini pernah menggarap video klip ST12 yang berjudul ”Rasa yang Tertinggal”. Sementara itu pada album ST12 yang dilansir tiga tahun silam berjudul ”Aku Tak Sanggup Lagi” menorehkan prestasi penjualan lebih dari 300 ribu keping. Berkat penjualan tersebut, pihak Trinity memberikan penghargaan double platinum kepada group band ST12. Album kedua ST12 ini banyak disukai oleh masyarakat indonesia. Telinga orang Indonesia mudah menyerap lagu-lagu dari ST12. Terbukti dalam waktu tiga bulan saja ST12 berhasil meraih Double Platinum. Selain copy albumnya menembus angka penjualan 150 ribu, RBT-nya pun diunduh sebanyak 1 juta.6

Walau begitu sulit perjalanan mereka (Charly, Pepeng dan Pepep) dalam meraih kesuksesan hingga saat ini sehingga mereka harus kehilangan seorang personil dan sahabat terbaik mereka yaitu Iman Rush yang sangat memiliki peran yang besar dalam terbentuknya lagu-lagu ST12, ST12 tetap mampu bertahan dan mendulang sukses di album perdananya hingga lagu keempat saat ini. Ciri khas ST12 yang membawakan lagu melayu memang terasa mantap dibawakan oleh Charly sang vokalis, sehingga menjadikan ST12 yang merupakan sebuah band berkarakter.

6

Ajeng Kartika Sari, ”Group band Hebat.” Artikel ini diakses pada tanggal 3 Maret 2010 dari

http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/01/01/grup-band indonesia-paling-hebat sepanjang-masa-versi-koran-anak-indonesia/

B. Biografi Personil Group Band ST12 1. Charly Van Houten (Vocalis) :

Menjadi frontman sebuah band memang telah menjadi cita-cita anak muda kelahiran Cirebon ini sejak remaja. Wajar saja jika keluarganya tidak melarang waktu Charly memutuskan pergi merantau ke Bandung untuk jadi musisi. Selain karena dianggap memiliki bakat yang memadai, Charly juga datang dari keluarga dengan darah musik yang kental. Neneknya yang tinggal di Cirebon adalah sinden wayang yang cukup terkenal di daerahnya dan masih aktif sampai saat ini. Sedangkan uwaknya adalah seorang pemusik dangdut, yang pertama kali mengenalkannya pada dunia musik.

Cowok bernama asli Muhammad Charly Van Houtten ini awalnya tertarik untuk jadi gitaris, gara-gara uwaknya yang musisi itu pernah memberinya (Charly) hadiah berupa gitar. Gitar kesayangannya itu lalu dia (Charly) bawa kemana-mana sebagai instrumen membuat lagu. Ia (Charly) tak pernah luput dari Gitar. Charly selalu membawa Gitar nya kemana pun, ketika tidur, hang out, sarapan, bahkan masuk kamar mandi pun ia (Charly) bawa.Untuk sarapan pagi Charly selalu memakan roti, agar stamina saat bernyanyi diatas panggung. Jika libur, Charly selalu menghabiskan waktu bersama pacarnya dipegunungan/ lesehan. Menurut Charly, ia bisa sukses berkat kedua orang tuanya Soegendri dan Toethe Hartika. Tanpa dukungan kedua Orang tuanya mungkin Charly tidak bisa seperti sekarang. Ada satu hobi Charly yang unik. Rupanya lulusan Fakultas Seni Musik Universitas Pasundan ini sering mengisengi para personil ST12. Saat temannya sedang bermain play station Charly suka mencabut stop kontak TV/ mematikan TV, sampai temannya merasa jengkel. Charly juga sering mengambil

makanan buatan Pepep. Akibatnya para temanya hanya bisa mengigit jari karena makanan yang dihidangkan sudah habis dilahap Charly.

Tidak disangka-sangka, ternyata banyak orang yang bilang suara Charly cukup merdu untuk jadi seorang vokalis. Akhirnya sejak tahun 1998, saat mulai manggung dari kafe ke kafe bareng teman-temannya, Charly dipercaya untuk memegang posisi vokal. Untuk cowok Scorpio kelahiran Cirebon, 5 November 1982 ini, musik bukan cuma sekedar hobi, tapi juga tujuan hidup. Ini yang menjadi alasan utamanya hijrah ke Bandung dari Cirebon di tahun 2000, yaitu untuk mengambil kuliah jurusan seni musik di Universitas Pasundan Bandung. Selama di Bandung, Charly mengaku tidak pernah punya tempat tingggal. Biasanya dia menginap di rumah teman atau di studio musik tempatnya latihan. Sedangkan untuk membeli makan, dia terpaksa mengamen di perempatan jalan Dago. Untungnya perjuangan ini tidak sia-sia, karena pengagum Al-Jarreau dan Armand Maulana ini berhasil menelurkan satu album bareng sebuah band bernama Afterclose, sebelum akhirnya ditarik bergabung oleh ST12. Perannya di ST12 cukup penting, karena hampir semua lirik lagu band ST12 ini adalah ciptaan Charly. Bahkan, cowok yang menulis lagu sejak kelas 1 SMP ini sekarang sudah mulai membuat lagu untuk dinyanyikan oleh artis lain. Diantaranya yaitu Pingkan Mambo, Krisdayanti, Siti Nurhaliza, Aris Idol dan Olga Saputra serta beberapa artis lain di blantika musik Indonesia.7

2. Ilham Febry alias Pepep (drum),

Berawal dari les piano yang diikutinya sejak kelas 2 SD, Pria bernama asli Ilham Febry atau lebih akrab dipanggil Pepep ini mulai ketagihan mempelajari hal

7

lain. Dia sempat mencoba bidang tarik suara dan jadi anggota bina vokalis selama satu tahun, sampai akhirnya tertarik pada perkusi. Inilah yang akhirnya membuat Pepep memutuskan untuk jadi drummer hingga saat ini. Menurut pria berzodiak Aquarius kelahiran Bandung, 9 Ferbruari 1982 ini, bermain drum adalah sebuah tantangan, karena alat musik ini tidak mempunyai notasi. "Tapi dia (Drum) penting banget dalam struktur sebuah lagu, karena dari drum-lah beat-beat itu dihasilkan," kata Pepep. Fasih memainkan berbagai alat musik membuat pengguna setia drum DW Collectar dan Tama Star Classic ini jadi hobi mengaransemen lagu. "Kira-kira sejak SMP lah, kalo lagi nganggur pasti kerjaannya ngulik-ngulik lagu. Terlebih dahulu membuat melodinya dengan menggunakan keyboard atau gitar, lalu masukkan bassnya, baru masukkan beat- nya," sambung Pepep ketika diwawancarai. Orang yang punya andil besar dalam memperkenalkan Pepep dengan dunia musik adalah ayahnya, (alm) Helmy Azis. Sang ayah yang bekerja di PJKA ini sehari-harinya memang hobi menyanyi dan main gitar. Bahkan, beliau juga lah (Helmy Azis) yang mengusulkan nama ST12 sebagai nama band Pepep dan kawan-kawan. Tapi Pepep ternyata bukan saja menyukai sekolah musik. Setelah lulus dari jurusan Akuntansi di Universitas Parahyangan Bandung, anak ke-4 dari 4 bersaudara ini langsung mendaftarkan diri di sebuah sekolah enterpreneur. Tahun berikutnya, dia (Pepep) mengambil jurusan Public Speaking selama satu tahun, dilanjutkan dengan sekolah Sound Engineering untuk membantu bisnis studionya di Bandung.

Pria yang hobinya memasak dan suka masakan padang ini, Pepep juga hobi memelihara berbagai jenis burung dan anjing, karena menurut Pepep memelihara hewan dapat menghilangkan stres. Setiap bangun pagi putra Darmi

dan Helmy ini menyempatkan membaca koran. Pria lulusan S1 Ekonomi Universitas parahyangan ini suka membaca buku rohani milik Drs Dyayadi berjudul ”MENGAPA SAYA MASUK ISLAM”. Ada satu kebiasaan unik Pepep, jika menjelang sore Pria kelahiran Bandung ini sangat suka memasak di dapur, karena ternyata Pepep mempunyai keahlian memasak. Setelah matang Mimi (pacar Pepep) lah yang menjadi orang pertama mencicipi masakan Pepep. Sebelum tidur Pepep selalu memutar lagu-lagu Band dan Penyanyi luar Negeri seperti Deep Purple, Coldplay, BonJovi, Muse dan Toto. Selama waktu Liburan Pepep suka Menyempatkan renang dan trade mil yang merupakan olahraga kesenangan Pepep.

Kegiatannya manggung dari kafe ke kafe sewaktu kuliah sama sekali tidak mengganggu studinya. Semua sekolah yang dia (Pepep) masuki berhasil diselesaikan dengan baik, dan di waktu yang bersamaan prestasinya dibidang musik juga mulai menuai sukses. Sebelum membentuk ST12, Pria yang mengidolakan Stewart Capeland ini sempat merilis satu album dengan band lamanya, yaitu Oliv. Pepep memang sadar bahwa dia tidak bisa selamanya menggantungkan hidup hanya dari musik. Makanya Pepep membuka usaha studio rekaman, studio latihan, rental instrumen dan sound, serta Event Organizer, di rumahnya di Bandung. Alumni SMA BPI Bandung ini juga sempat mengajar di sebuah sekolah musik, tetapi terpaksa berhenti karena jadwalnya di ST12 sudah semakin padat. Pastinya, di sela-sela kesibukannya bareng ST12 dan mengurus bisnisnya yang banyak itu, Pepep mengaku tidak pernah berhenti cari ilmu. Tidak harus dari sekolah, karena bisa juga dari pengalaman. "Kalo nggak mau belajar,

ya nggak akan pinter." Tutur Pepep dengan pesan terakhirnya itu dalam wawancara.8

3. Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar)

Bukan baru kemarin sore Pepeng terjun ke dunia musik. Sudah belasan tahun Pria bernama lengkap Dedy Sudrajat ini manggung dari kafe ke kafe. Dan bukan cuma bareng satu band, tetapi banyak. Mungkin karena merasa belum terlalu cocok, anak ke 11 dari 11 bersaudara ini beberapa kali berganti band sejak SMP. Pepeng membentuk sebuah band bareng Pepep (drummer ST12). Band yang mempunyai nama Oliv ini sempat merilis satu album di tahun 1996, tetapi setelah itu tidak ada kabarnya lagi. Pepeng dan Pepep pun akhirnya berpisah dan membentuk band masing-masing, sebelum akhirnya Pepep membentuk ST12 dan mengajak Pepeng untuk gabung. Bermula dari pertemanan di bangku SMP dengan seorang teman yang pintar main gitar, Pria berzodiak taurus kelahiran Bandung 9 Mei 1978 ini jadi tertarik ikut belajar main gitar. Setelah sempat otodidak dengan membeli beberapa buku chord gitar, akhirnya orang tuanya mendaftarkan Pepeng ke sebuah kursus privat gitar. Merasa sudah cukup pintar, pemakai Fender Stratocaster ini pun rajin mengikuti berbagai festival band di Bandung. Dan ternyata hasilnya tidak memalukan, dia (Pepeng) sempat memperoleh penghargaan sebagai Best Guitarist di sebuah festival band SMA. Main gitar bukan satu-satunya keahlian pengagum Richie Sambora, Joe Satriani, dan Andra Ramadhan ini. Diam-diam Pepeng juga pintar dalam hal tarik suara. Kemampuannya berolah vokal ini dibuktikan di album-album ST12, di mana dia (Pepeng) juga ikut menyumbang suara sebagai vokal latar.

8

Pria yang makanan favoritnya nasi goreng dan telur dadar ini bercita cita ingin menjadi pemain sepak bola. Orang tua Solihin dan (alm) Oningsih juga menginginkan Pepeng menjadi pemain sepak bola. Setiap pagi Pepeng tidak lupa membaca koran/tabloid Bola, serta tidak lupa juga menyempatkan diri untuk bermain Play Station Winning Eleven. Setiap hari libur agar kondisinya Pepeng selalu bugar, ia (Pepeng) sering bermain Futsal, billiard dan bulu tangkis. Gagal menjadi seorang Atlet namun profesi menjadi Musisi cukup menyenangkan. Pepeng sering mengisi waktu luang senang berjalan-jalan ke Mall sambil mencari sepatu baru. Lalu malamnya ia (Pepeng) selalu menonton film terbaru di Bioskop BIP21 Bandung. Pepeng juga tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu.9

C. Karya-karya Group Band ST12

Dari mulai awal terjun di blantika musik pada tahun 2005 hingga saat ini, ST 12 sudah merilis 4 (empat) buah album lagu yaitu: Jalan Terbaik adalah album musik perdana karya ST12 . Dirilis pada tahun 2007. Berisi 10 buah lagu dengan hits singel lagu yang berjudul Aku Tak Sanggup Lagi, Rasa Yang Tertinggal dan

Aku Masih Sayang. Adapun lagu-lagu yang terdapat dalam album perdana ST 12

yaitu ATSL (Aku tak sanggup lagi), rasa yang tertinggal, ruang hidup, Aku masih sayang, kepedihan jiwa,cinta abadi, sirna sudah, dewi bagiku, jiwa yang hilang, jalan terbaik. 10

Setelah sukses dengan album perdananya, Jalan Terbaik, ST 12 kembali meluncurkan album kedua. Di bawah bendera label Trinity Optima Production, album kedua itu diberi judul P.U.S.P.A. Tajuk album itu bukanlah nama seorang

9

Lutfi Taufik, Official Book of ST12, h.5.

10

Wikipedia. ”Album Jalan Terbaik” Artikel ini diakses pada 27 Maret 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/JALAN TERBAIK "

perempuan, melainkan singkatan dari “putuskan saja pacarmu”. Lagu ini bercerita tentang seorang pria yang mengagumi wanita cantik tetapi sudah mempunyai seorang kekasih.11 P.U.S.P.A merupakan sebuah album musik kedua karya ST12. Album ini dirilis pada tahun 2008. Lagu utamanya di album ini ialah P.U.S.P.A dengan model video klip adalah aktris Luna Maya, singel kedua lagu cari pacar lagi dengan model video klip Wulan Guritno dan hits singel yang ketiga lagu saat terakhir dengan model video klip adalah Nadine Chandrawinata. Lagu saat terakhir ini ditujukan untuk kawan mereka yang sudah almarhum yaitu Iman Rush. Pada album kedua ini ST12 berisi 12 buah lagu yaitu P.U.S.P.A, jangan pernah berubah, cari pacar lagi, putri iklan, SKJ (saat kau jauh), saat terakhir, tak dapat apa-apa, cinta janagn dinanti, cinta tak direstui, jalan terbaik dan rasa

yang tertinggal, aku masih sayang.12 Untuk video klip Puspa ini, ST12 dan

Trinity Optima Production memberikan kepercayaannya kepada sutradara Guntur. Dimana sebelumnya sutradara Guntur pernah menggarap video klip ST 12 yang berjudul Rasa yang Tertinggal. Sementara itu album ST12 yang diterbitkan tiga tahun silam berjudul Aku Tak Sanggup Lagi menorehkan prestasi penjualan lebih dari 300 ribu keping. Berkat penjualan tersebut, pihak Trinity memberikan penghargaan double platinum kepada grup Band ST12

Sukses album P.U.S.P.A dimana merupakan album yang menjadi harta karun bagi ST12, membuat ST12 merilis kembali album PUSPA REPACKAGE.

Dokumen terkait