• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari (Wafi Nur M.2010;h.2). Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dengan berat lahir antara 2500-4000 gram.

2. Adaptasi Bayi Baru Lahir terhadapa kehidupan diluar uterus ( Wafi Nur.M, Asuhan Neonatus dan Balita, 2010 )

Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan diluar uterus. a. Sistem Pernafasan

Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara tertahan di dalam. Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan diafragmatik dan abdominal.

b. Suhu tubuh ( Varney, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, 2008 ) Bayi baru lahir memiliki kecenderungan menjadi cepat stress karena perubahan suhu lingkungan sehingga dapat menyebabkan kehilangan panas pada bayi. Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui empat mekanisme yaitu : konveksi,

konduksi, radiasi, dan evaporasi. Untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir, antara lain dengan mengeringkan bayi, menyelimuti bayi, menutup kepala bayi, menganjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya, jangan segera memandikan bayi baru lahir.

c. Metabolisme

Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari pada tubuh orang dewasa sehinga metabolisme basal per kg Bb akan lebih besar. Pada jam – jam pertama energi diadapatkan dari perubahan karbohidrat.

d. Peredaran darah janin

e. Keseimbangan air dan fungsi ginjal

Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron belum sebanyak orang dewasa.

f. Traktus Digestivus

Traktus digestivus relatif lebih berat dan lebih panjang dibandingkan dengan orang dewasa. Pada Neonatus, traktus digestivus mengandung zat yang berwarna hitam kehijauan yang disebut mekonium. Pengeluaran mekonium biasanya dalam 10 jam pertama dan dalam 4 hari biasanya tinja sudah berbentuk dan berwarna biasa. Enzim dalam traktu digestivus biasanya sudah terdapat pada neonatus kecuali enzim amilase.

g. Hati

Enzim hati belum aktif benar pada waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasi hati pada neonatus juga belum sempurna.

3. Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir Normal Menurut Jenny (2013;h.150) a. Berat badan lahir bayi antara 2500 – 4000 gram

b. Panjang badan bayi 48 – 50 cm c. Lingkar dada bayi 32 – 34 cm d. Lingkar kepala bayi 33 – 35 cm

e. Bunyi jantung dalam menit pertama ±180 kali/menit, kemudian turun sampai 140 – 120 kali/menit pada saat bayi berumur 30 menit.

f. Pernafasan cepat pada menit – menit pertama kira – kira 80 kali/menit

g. Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan dilapisi verniks kaseosa.

h. Rambut lanugo telah hilang, rambut kepala tumbuh baik i. Kuku telah agak panjang dan lemas

j. Genetalia : testis sudah turun (pada bayi laki – laki) dan labia mayora telah menutupi labia minora (pada bayi perempuan)

k. Reflek isap, menelan, dan moro telah terbentuk

l. Eliminasi, urin, dan mekonium normalnya keluar pada 24 jam pertama, mekonium memiliki karakteristik hitam kehijauan dan lengket.

4. Penilaian Keadaan Umum bayi berdasarkan niali APGAR

Tabel 2.3 Penilaian Keadaan Umum Bayi berdasarkan Nilai APGAR

0 1 2

Appearance (Warna Kulit)

Pucat Badan merah

ekstermitas biru

Seluruh tubuh kemerah - merahan Pulse Rate

(Frekuensi Nadi)

Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100 Grimace (Reaksi

Rangsang)

Tidak ada Sedikit gerakan mimik (grimace)

Batuk/bersin

Activity (Tonus otot) Tidak ada Ekstermitas dalam sedikit fleksi

Gerakan aktif Respiration

(Pernafasan)

Tidak ada Lemah/tidak teratur Baik/menangis

Setiap variabel diberi nilai 0, 1, atau 2 sehingga nilai tertinggi adalah 10. Nilai 7 – 10 pada menit pertama menunjukkan bahwa bayi berada dalam kondisi baik. Nilai 4 – 6 menunjukkan adanya depresi sedang dan membutuhkan beberapa jenis tindakan resusitasi. Bayi dengan nilai 0 – 3 menunjukkan depresi serius dan membutuhkan resusitasi

segera dan mungkin memerlukan ventilasi (Menurut

5. Perawatan bayi baru lahir Pertolongan pada saat bayi lahir

a. Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dengan handuk diatas perut ibu

b. Dengan kain yang bersih dan kering atau kassa, bersihkan darah atau lendir dari wajah bayi agar jalan udara tidak terhalang. Periksa ulang pernafasan bayi, sebagian besar bayi akan menangis atau bernafas secara spontan dalam 30 detik setelah lahir.

c. Perawatan mata

Obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata akibat klamidia (penyakit menular seksual). Obat perlu diberikan pada jam pertama setelah persalinan.

d. Pemeriksaan fisik

1) Kepala : pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura menutup/melebar, adanya caput succadenium, cepal hematoma dan sebagainya

2) Mata : pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva, tanda – tanda infeksi (pus)

3) Hidung dan mulut : pemeriksaan terhadap labio skisis, labiopalatoskisis, dan reflek hisap

4) Telinga : pemeriksaan pada daun telinga / bentuk telinga apakah ada kelainan atau tidak

5) Leher : pemeriksaan terhadap hematom sternocleidomastoideus, ductus thyroglossialis, hygroma colli

6) Dada : pemeriksaan terhadap bentuk,

pembesaran buah dada, pernafasan, retraksi dinding dada, merintih, pernafasan cuping hidung, serta bunyi paru-paru. 7) Jantung : frekuensi bunyi jantung, kelainan

bunyi jantung

8) Abdomen : pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran hati, limpa, tumor.

9) Tali pusat : pemeriksaaan terhadap perdarahan, jumlah darah pada tali pusat, warna, dan besar tali pusat 10) Alat kelamin : pemeriksaan terhadap testis apakah

berada dalam skrotum, penis berlubang pada ujung (pada bayi laki-laki), vagina berlubang, apakah labia mayora menutupi labia minora (pada bayi perempuan)

11) Lain – lain : mekonium harus keluar dalam 24 jam sesudah lahir, bila tidak, harus dicurigai atresia ani atau obstruksi usus.

6. Identifikasi bayi

Untuk memudahkan identifikasi, alat pengenal bayi perlu dipasang segera pasca persalinan. Alat yang digunakan untuk identifikasi bayi baru lahir biasanya gelang, dalam gelang yaang dikenakan bayi baru lahir tercantum setidaknya nama (bayi atau ibunya), tanggal lahir nomor bayi, jenis kelamin, unit.

7. Perawatan lain

a. Perawatan tali pusat

b. Sebelum pulang berikan konseling tanda bahaya pada orangtua serta cara merawat bayi (Menurut Jenny,2013;h.159-161)

8. Masalah Pada Bayi Baru Lahir a. Asfiksia

Saat dilahirkan bayi biasanya aktif dan segera sesudah tali pusat dijepit bayi menangis yang merangsang pernafasan. Denyut jantung akan mrenjadi stabil pada frekuensi 120 sampai 140 kali per menit dan sianosis sentral menghilang dengan cepat. Akan tetapi beberapa bayi mengalami depresi saat dilahirkan dengan menunjukan gejala tonus otot yang menurun dan mengalami kesulitan mempertahankan pernafasan yang wajar. Bayi – bayi ini dapat mengalami apnu atau menunjukkan upaya pernafasan yang tidak cukup untuk kebutuhan fentilasi paru – paru. Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan Co2 dan asidosis (Sarwono,2009;h.347)

b. Hipotermi

Bayi lahir dengan tubuh basah oleh air ketuban. Aliran udara melalui jendel atau pirtu yang terbuka cepat akan mempercepat terjadinya penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. Akibatnya akan timbul sangan dingin yang merupakan gejala awal Hipotermia (Sarwono,2009;h.373).

c. Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi berat badan lahir rendah adalah (BBLR) ialah bayi baru lahir dengan berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai 2499 gram)

d. Infeksi

Infeksi pada bayi baru lahir lebih sering ditemukan pada BBLR, infeksi lebih sering di temukan pada bayi yang lahir di rumah sakit dibandingkan dengan bayi yang lahir di luar rumah sakit. Bayi baru lahir mendapat kekebalan transplasenta terhadap kuman yang berasal dari ibunya.

e. Tetanus Neonatorum

Penyakit Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang dari 1 bulan) yang disebabkan oleh Clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat (Sarwono.2009;376-388) f. Kejang

Kejang pada bayi baru lahir sering dikenali karena bentuknya berbeda dengan kejang pada anak atau orang dewasa. Hal ini disebabkan karena ketidakmatangan organisasi konteks pada bayi baru lahir (Sarwono.2009;h.391)

g. Cedera Lahir

Cedera lahir adalah kelainan pada bayi baru lahir yang terjadi karena trauma lahir akibat tindakan, cara persalinan atau gangguan persalinan yang diakibatkan kelainan fisiologik persalinan (Sarwono.2009;h.399).

E. KELUARGA BERENCANA

Dokumen terkait