• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PARTAI GERINDRA DAN

2. Lambang Partai

Partai dengan lambang kepala burung garuda warna kuning dalam kotak persegi lima dengan latar berwarna merah ini memiliki detail lambang dengan kotak pesegi panjang bergaris hitam dengan dasar warna putih, ditengah terdapat persegi lima bergaris hitam dengan dasar warna merah. Di tengah persegi lima terdapat gambar kepala burung Garuda menghadap ke kanan dengan warna kuning keemasan. Kepala burung Garuda pada lehernya terdapat bulu yang berjumlah tujuh belas (17), terdapat jengger dan jambul berjumlah delapan (8), dan bulu telinga yang berjumlah empat (4). Di bagian atas kotak persegi panjang bertuliskan partai berwarna hitam, di bawahnya bertuliskan gerindra berwarna merah dengan tepi tulisan berwarna hitam, dibagian paling bawah ada tulisan gerakan Indonesia raya berwarna hitam.3

Berikut detail gambar lambang dari Partai Gerindra :

3

3. Perspektif Ideologi Partai

Berikut ini adalah kerangka landasan yang menjadi dasar bagi partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) dalam melangkah di dunia politik, sebagaimana di tuangkan dalam dokumen-dokumen partai.

a. Azas

Azas Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) adalah Pancasila dan UUD 1945.4

b. Jati Diri Partai Gerindra

Partai Gerindra berpijak dan bepegang teguh pada landasan kedaulatan dan tetap tegaknya Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, adapun jadi diri partai Gerindra adalah :

1) Kebangsaan (nasionalisme), partai Gerindra adalah partai yang berwawawsan kebangsaan yang berteduh pada karakter nasionalisme yang kuat, tangguh, dan mandiri.

2) Kerakyatan, partai Gerindra adalah partai yang terbentuk dari, oleh, dan untuk rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang sah atas republik Indonesia.

3) Religius, partai Gerindra adalah partai yang memegang teguh pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kebebasan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing.

4

4) Keadilan sosial, partai Gerindra adalah partai yang menciptakan suatu tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial, yakni masyarakat yang adil, secara ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan kesetaraan gender.5

c. Fungsi

Ada beberapa fungsi yang akan dilakukan oleh Partai Gerindra: 1) Sarana pembentukan, dan pembangunan karakter bangsa.

2) Mendidik dan mencerdaskan rakyat agar bertanggung jawab menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara.

3) Menghimpun, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan Negara.

4) Menghimpun, membangun, dan menggerakkan kekuatan rakyat guna membangun masyarakat pancasila.

5) Melakukan komunikasi dan partisipasi politik warga Negara.

6) Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

7) Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela pancasila serta berorientasi pada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan.

5

8) Menyerap, menampung, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat serta meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan kesetaraan dalam segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.6

d. Tugas

Tugas pokok yang menjadi kewajiban setiap pengurus, kader, dan anggota Partai Gerindra untuk ditunaikan adalah :

1) Mempertahankan dan mewujudkan cita-cita Negara proklamasi 17 agustus 1945 didalam Negara kesatuan republic Indonesia.

2) Memperjuangkan terwujudnya peningkatan segala aspek kehidupan yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial budaya, hukum, serta pertahanan dan keamanan nasional guna mewujudkan cita-cita nasional.

3) Melaksanakan, mempertahankan, dan menyebarkuaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

4) Menghimpun dan mempejuangkan aspirasi rakyat sebagai arah kebijakan politik partai.

5) Mempersiapkan kader partai dalam pengisian jabatan politik dam kabatan publik melalui mekanisme demokrasi, dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan.

6) Mempengaruhi dan mengawasi jalannya penyelenggaraan Negara, agar terwujud pemerintahan yang bersih dan berwibawa.7

6

Tanya Jawab Seputar Partai Gerindra (Jakarta : DPP Partai Gerindra, 2008) h. 13-14 7

e. Tujuan

Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) memiliki 5 (lima) tujuan utama, yaitu :

1) Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-Undang Dasar 1945.

2) Berjuang memperoleh kekuasaan politik secara konstitusional guna mewujudkan pemerintah, sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

3) Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata secara material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4) Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi yamg menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, hukum, dan keadilan.

5) Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan bangsa, yang mengarahkan pada kedaulatan dan kemandirian bangsa.8

f. Visi Misi

Partai Gerindra memiliki visi menjadi partai politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial, dan tatanan politik Negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan

8

religiusitas dalam wadah Negara kesatuan republik Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, Partai Gerindra mengemban misi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:

1) Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 2) Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada

pembangunan ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan pemerataan hasil-hasil pembangunan bagi seluruh warga bangsa dengan mengurangi ketergantungan kepada pihak asing.

3) Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat. 4) Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan praduga

tak bersalah dan persamaan hak didepan hukum.

5) Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui pemilu legislatif dan pemilu presiden untuk menciptakan lapisan kepemimpinan nasional yang kuat.9

B. Gambaran Umum PAC Partai Gerindra Limo 1. Sejarah Berdirinya PAC

Berangkat dari sebuah partai baru dengan mengusung jargon ekonomi kerakyatan ini Mohammad HB, SE membidani lahirnya

9

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra. PAC Limo terbentuk pada tanggal 12 Mei 2008, diawali dengan pertemuan yang dihadiri oleh utusan 8 Kelurahan se-Kecamatan Limo. Setelah tersusun formasi kepengurusan dilaporkan ke DPC untuk selanjutnya mendapat SK pengangkatan dari DPD Jawa Barat.

PAC Partai Gerindra Limo dalam Pileg 2009 di Depok menyalonkan empat orang untuk menjadi calon anggota legislatif yaitu Imelda Bachtiar, Mohammad, HB (merangkap sebagai ketua PAC), Sonni Laksono, dan Wahid Rosyadi.10 Dari empat orang yang menjadi caleg, akhirnya Mohammad, HB berhasil menjadi anggota legislatif.

Mohammad HB, SE yang asli kelahiran Limo pernah menjabat sebagai ketua Koperasi Unit Desa (KUD) dan juga ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan Limo. Merasa punya kesamaan platform dengan Partai Gerindra, seperti dalam konsep ekonomi kerakyatan dalam hal kemandirian ekonomi, sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD ’45 pasal 33.

Dengan pengalamannya sebagai Ketua KUD dan LPM, dia mengetahui betul apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Limo, dengan dukungan hampir dari sebagian besar para Ketua RT dan RW serta masyarakat Limo. Akhirnya ia mencalonkan diri menjadi wakil rakyat untuk bersaing mendapatkan 1 kursi anggota DPRD Depok dari 6 jatah kursi yang disediakan,dengan menggunakan mesin politik partai Gerindra.

10

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010.

Dalam Pemilu Legislatif (Pileg) di Depok, Kecamatan Limo berada di Daerah Pemilihan (Dapil) VI. Dengan jumlah kelurahan sebanyak 8, yang terdiri dari :

a. Kelurahan Cinere b. Kelurahan Gandul c. Kelurahan Grogol d. Kelurahan Krukut e. Kelurahan Limo f. Kelurahan Meruyung

g. Kelurahan Pangkalan Jati Baru h. Kelurahan Pangkalan Jati Lama.11

2. Tentang AD/ART Partai Gerindra

Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) adalah beberapa peraturan yang mendasari berjalannya sebuah partai yang terdiri dari dasar/asas tujuan, lambang. AD/ART juga mengatur tentang bagaimana mekanisme partai itu dijalankan secara organisasional. AD/ART partai pada umumnya dibuat dan disepakati dalam forum tertinggi partai yang melibatkan seluruh anggota atau perwakilan anggota dari seluruh Indonesia.

Karena banyaknya bagian yang ada pada AD/ART, maka secara langsung tidak dapat terperinci dalam bab ini, melainkan penulis akan memasukkan dalam lampiran.

11

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010.

DALAM PILEG DI DEPOK

A. Strategi Komunikasi Politik Partai

Sebagaimana hasil pemilu yang telah berlangsung di Indonesia, bahwa keberhasilan seseorang caleg untuk dapat lolos menjadi anggota dewan ditentukan berdasarkan nomor urut partai. Berbeda pada pileg saat ini (2009), mereka yang diusung menjadi caleg harus bekerja keras mendapatkan suara, karena penetapan caleg ditentukan oleh sistem suara yang terbanyak. Hal ini terkait dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada tanggal 23 Desember 2009 yang mengabulkan sebagian permohonan pemohon terkait uji materi UU No.10 Tahun 2008 tentang Pemilu.1

Di samping itu seiring dengan keputusan MK tersebut di atas, Mantan Ketua MPR Amien Rais menilai bahwa putusan MK yang menetapkan caleg terpilih didasarkan pada perolehan suara terbanyak, akan berdampak pada penyehatan iklim politik nasional. Karena telah mencerminkan azas keadilan dan demokrasi.2

Pasca keluarnya putusan MK mengenai suara terbanyak diatas, para caleg dituntut untuk melakukan upaya maksimal dalam rangka memperoleh

1

hasil putusan MK” diakses pada tanggal 03 maret 2010 dari www.detik.com http://peha.staff.uns.ac.id/?p=10 pada jam 12.30 wib

2

hasil putusan MK” diakses pada tanggal 03 Februari 2010 dari

http://beritasore.com/2008/12/24/putusan-mk-%E2%80%98-suara-terbanyak-%E2%80%98-kurangi-konflik-internal-partai pada jam 12.45 wib

suara sebanyak-banyaknya dari masyarakat. Oleh karena itu, partai sebagai ”induk politik” dari para caleg juga memiliki kewajiban menyusun pesan politik berupa visi dan misi partai yang akan “dijual” oleh para caleg untuk mendapatkan suara terbanyak. Kemudian efektivitas kemasan pesan politik partai tersebut selanjutnya akan diukur dari seberapa besar para caleg mampu menjelaskan visi dan misinya serta mampu memberikan solusi dari berbagai permasalahan riil di masyarakat baik secara regional maaupun nasional. Bila strategi komunikasi ini bisa diterapkan, maka partai baru dianggap menjalankan strategi komunikasi politik yang efektif.

Langkah selanjutnya Partai harus siap menyusun strategi komunikasi partai yang hanya dapat dikomunikasikan oleh partai kepada masyarakat pemilihnya. Keberhasilan partai memperoleh suara terbanyak, diasumsikan akan dapat didistribusikan kepada seluruh caleg berdasarkan nomor urut caleg dalam partai tersebut. Sehingga akhirnya kebijakan perubahan untuk juga mengikutsertakan caleg dalam mengkomunikasikan visi dan misi partai baru dilakukan pasca keluarnya putusan MK tersebut.

Dalam melakukan persiapan pemilu 2009, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Kecamatan Limo melakukan berbagai upaya untuk bisa mendulang suara sebanyak-banyaknya. PAC meyakini bahwa semua itu dapat dilakukan bila perencanaan dilakukan secara matang.3

Bentuk dukungan politik dalam bentuk pilihan politik pada pelaksanaan pileg biasanya tidak bersifat permanen dan rasional. Dukungan

3

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010.

politik akan cepat berubah manakala kepentingan kelompok yang menjadi perekat tidak diperhatikan. Perubahan sikap dan dukungan politik ini bisa terjadi karena beberapa faktor, antara lain :

1. Kondisi masyarakat di Limo yang pluralistik, kondisi seperti ini memungkinkan adanya perbedaaan dalam mengartikan berbagai kebijakan pemerintah, sesuai dengan nilai sosial dan budaya politik masing-masing kelompok.

2. Dukungan yang diberikan oleh sebagian masyarakat terhadap suatu partai politik tertentu dalam pileg tidak semuanya bersifat sukarela. Misalnya karena adanya faktor emosional, tidak ada pilihan yang lebih baik ataupun karena rasa solidaritas.

3. Pola hubungan patron-client dan aliran masih cukup potensial mengakar didalam masyarakat. Oleh karena itu apabila muncul kekecewaan pada tokoh tertentu, mereka akan memobilisasi pendukungnya agar tidak memberikan suara partai politik tertentu pada pemilu yang akan berlangsung.

4. Terjadinya konflik internal didalam tubuh suatu partai politik.4

Berangkat dari hal diatas, dalam perjalanan menuju pemilu legislatif di Depok, PAC Gerindra Limo melakukan berbagai strategi komunikasi politik, yaitu :

4

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010.

1. Sosialisasi Politik

Ada beberapa sosialisasi politik yang dilakukan dalam menyampaikan visi dan misi partai politik yaitu melalui komunikasi massa maupun komunikasi interpersonal. Disamping itu partai politik dituntut untuk dapat mengangkat issue-issue. Setidaknya institusi partai mengangkat isu-isu yang relevan untuk dijadikan sebagai ‘slogan’ partai. Hal tersebut menunjukan bahwa partai politik mempunyai kesiapan untuk melakukan perubahan-perubahan yang sesuai diharapkan oleh bangsa dan Negara.

Untuk melancarkan sosialisai politik kepada masyarakat, PAC Gerindra Limo membentuk Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) dengan konsolidasi kepengurusan ditingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Pimpinan Anak Cabang (PAC), dan Pimpinan Ranting (PRt), menjelang pemilu berlangsung. Hal ini diperlukan agar sosialisasi politik dapat menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat.5

Selain itu juga sosialisasi yang dilakukan langsung oleh pengurus partai dan Bappilu partai kepada masyarakat, PAC Gerindra Limo juga menggunakan para calon legislatifnya untuk melakukan sosialisasi tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu PAC Limo melakukan sosialisasi kepada seluruh caleg untuk tidak memiliki ketergantungan dengan pimpinan partai, melainkan para caleg harus berorientasi kepada rakyat itu

5

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010.

sendiri. Upaya ini merupakan bentuk motivasi kepada semua caleg, yakni menumbuhkan rasa percaya diri kepada caleg. Sehingga pada akhirnya caleg tersebut mampu menjawab seluruh kebutuhan masyarakat.

Disamping menekankan pada strategi pemenangan partai, para caleg juga tetap diminta untuk mensosialisasikan tata cara pencoblosan, yaitu bahwa selain memilih caleg, memilih partai juga dianggap sah. Sosialisasi yang kurang dari KPUD Depok dalam hal teknik mencontreng yang baik juga menuntut PAC untuk menginstrusikan para calegnya melakukan sosialisasi mencontreng yang benar kepada masyarakat.6

2. Memperluas Jaringan Partai

Bekerja dengan menggunakan jaringan yang ada pada partai merupakan keharusan bagi partai politik untuk memenangi pemilu. Pola kampanye yang dilakukan merupakan pertarungan untuk menguji apakah strategi dan pembinaan jaringan akan bekerja lebih efektif dengan ketokohan, karena itu semua harus dilakukan dengan bekerja berdasarkan strategi yang matang. Dalam mengimplementasikan konsep dan strategi yang digunakan itu dengan menggunakan jaringan yang ada di dalam tubuh partai.

Penggunaan jaringan partai ini dilakukan dengan menggandeng tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, ataupun pendekatan secara personal (ikatan emosional) dilakukan dengan persuasif oleh kader terhadap teman, ataupun keluarga terdekat dari mereka. Para pengurus

6

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010.

PAC dan Ranting juga diberi target untuk merekrut anggota, tujuannya selain terpenuhinya jumlah anggota yang disyaratkan dalam verifikasi, juga sebagai upaya sosialisasi efektif dalam menyampaikan nilai-nilai perjuangan partai Gerindra.

Penggarapan jaringan partai ini juga diharapkan bukan sekedar masalah simbolisasi, akan tetapi lebih bersifat substansi artinya bahwa jaringan tersebut harus mampu menjalin dan menghubungkan kekuatan partai dengan kekuatan yang nyata dengan hasil akhir yang dicapai. Yaitu dengan dukungan politik kepada Partai Gerindra dalam pemilu legislatif di Depok.

3. Kampanye

PAC Limo menetapkan strategi kampanye yang perlu diperhatikan oleh para Caleg, yaitu :

a. Membuat pola kampanye dengan mengikuti segala tahapan kegiatan pemilu yang ditetapkan oleh KPUD Depok (kampanye individu dan kampanye terbuka)

b. Melakukan kegiatan komunikasi dialogis yang sifatnya tertutup, tetapi dilakukan dengan cara komunikasi yang intensif diantaranya dengan para tokoh masyarakat.

c. Temu kader pada forum rapat tertutup yang mengundang pengurus PAC.7

7

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), Depok, tanggal 12 Februari 2010.

Aturan mengenai suara terbanyak memang berpotensi menimbulkan konflik internal, khususnya diantara para caleg. Namun konflik ini tidak terjadi, karena sejak awal partai telah menanamkan solidaritas diantara kader partai untuk mampu mengembangkan kemampuan diri dalam rangka memajukan partai sesuai dengan manifesto Partai Gerindra.

Setiap caleg dalam setiap kampanyenya juga harus berpegang teguh pada manifesto partai dan mengimplementasikannya dalam materi kampanye caleg. Para caleg juga diinstrusikan untuk tidak saling menjelek-jelekan dalam materi kampanye. Sehingga kekhwatiran akan adanya gesekan diantara sesama caleg tidak terjadi.

Selanjutnya para caleg Gerindra diperkenankan untuk melakukan improvisasi kampanye dengan mengangkat isu-isu lokal yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Akan tetapi para caleg tetap diwajibkan untuk tidak melupakan patokan-patokan yang menjadi kebijakan partai. Hal-hal yang berbau SARA dalam berkampanye juga tidak diperbolehkan oleh partai.8

Isu-isu tentang nasib para petani dan pedagang serta rakyat miskin merupakan bagian yang paling ditonjolkan oleh partai Gerindra. Upaya untuk merubah nasib mereka disampaikan oleh Prabowo dalam setiap iklan yang hampir muncul disetiap waktu menjelang pemilu.

8

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010.

Partai Gerindra PAC Limo dari awal memang sudah siap dengan apapun keputusan yang diambil oleh MK. Karena ini akan menjadikan pertarungan yang sehat diantara caleg yang diusung oleh partai, disamping dapat mengurangi konflik internal didalam tubuh partai. Dengan keputusan ini, maka caleg dari Gerindra kecamatan Limo akan berkompetisi meraih suara sebanyak-banyaknya untuk bisa duduk di legislatif.

Selain itu, pemasangan atribut kampanye merupakan salah satu bentuk komunikasi politik PAC Limo, atribut kampanye ini memberikan kontribusi yang sangat besar dalam proses pemenangan pemilu legislatif (pileg). Sehingga sebagian masyarakat tidak begitu saja dapat menerima langsung program Partai Gerindra tanpa adanya iming-iming atribut. Sisi lain dari atribut ini sebenarnya menjadikan eksistensi Partai Gerindra agar bisa diperhitungkan.

Dengan begitu banyaknya partai peserta pemilu, diantara partai yang sudah populer di kawasan Limo, seperti Partai Demokrat, Golkar, PDI Perjuangan, PKS,. Menuntut pengurus PAC melakukan berbagai terobosan agar masyarakat mengetahui akan keberadaan Partai Gerindra, hal itu dilakukan diantaranya dengan memasang banner berjalan (pada angkutan umum), baliho, spanduk, membuat souvenir (mug) dan kaos bergambar foto caleg untuk dibagikan kepada kader dan simpatisan.9

Dengan kondisi yang terjadi, Partai Gerindra Limo mencoba memformulasikan dengan kombinasi direct selling. Partai Gerindra coba

9

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010.

memasang seluruh atribut ditempat simbol-simbol kekuatan dan kebesaran partai yang sudah mapan (kader-kadernya). Dan bila melihat atribut partai yang dipasang Partai Gerindra dalam masa kampanye dampaknya begitu cukup dominan di wilayah kecamatan Limo.

4. Peran Media Massa

Media massa memiliki peran yang sangat penting dalam pencitraan partai. Karenanya Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Limo telah menyiapkan berbagai strategi kehumasan untuk bisa membuat para jurnalis mencitrakan partai dengan baik.

Sejak penetapan caleg oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), berbagai kegiatan yang dilakukan PAC Partai Gerindra Limo diliput oleh media massa. Hal ini bisa terjadi karena team media yang merupakan bagian team pemenangan pemilu cabang terus menjalin hubungan dengan pers, baik berupa pengiriman rilis berita maupun penginformasian kegiatan partai.

Iklan politik yang ditampilkan Partai Gerindra di Televisi hampir setiap waktu juga sangat membantu PAC Limo dalam menarik simpati masyarakat, karena dampaknya partai Gerindra menjadi familiar dan dikenal oleh masyarakat.10

5. Melakukan Pencitraan Politik

Salah satu tujuan komunikasi adalah membangun citra (image)

kepada khalayak, citra ini terbangun berdasarkan informasi yang diterima,

10

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010

baik langsung maupun melalui media massa yang bekerja untuk menyampaikan pesan politik yang umum dan aktual.

Sebagai langkah antisipasi partai Gerindra menyusun kode etik partai yang berfungsi untuk membangun karakter kader dan kepengurusan partai yang berkualitas. Salah satu yang harus diatur dalam kode etik Partai Gerindra adalah antisipasi tindak pidana yang dilakukan oleh anggota partai Gerindra, seperti keterlibatan anggotannya dengan kasus korupsi atau narkoba. Apabila terkait dengan masalah diatas akan mendapatkan tindakan tegas dari partai. Pencitraan partai bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa Partai Gerindra berbeda dengan partai lain.11

Untuk memantapkan posisi politik, partai Gerindra menciptakan tema-tema dalam bentuk slogan dan issu pro-rakyat yang menitikberatkan pada sektor perekonomian. Tema besar kampanye Partai Gerindra adalah ketahanan pangan dan energi, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau dan berkulitas.

B. Strategi Komunikasi Politik Calon Anggota Legislatif (Caleg)

Keberhasilan caleg dalam mempengaruhi masyarakat pemilihnya, memang sangat bergantung pada kemampuannya dalam mengemas isi pesan politik yang akan disampaikan kepada masyarakat. Persoalan isi pesan dan struktur pesan menjadi satu kesatuan utuh yang tidak semua caleg menyadarinya, terutama saat melakukan persiapan penyusunan pesan politik

11

Wawancara pribadi dengan Mohammad, HB ( Ketua PAC Partai Gerindra Limo), di Depok, pada tanggal 12 Februari 2010

kepada konstituennya. Isi pesan caleg yang cepat diterima oleh masyarakat adalah isi pesan yang bersumber pada kondisi yang benar-benar terjadi di masyarakat. Kedekatan isi pesan yang dibangun caleg dengan persoalan yang dihadapi masyarakat, menyebabkan masyarakat merasa sangat dekat dengan caleg yang menurut harapannya dapat memperjuangkan dan mencarikan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapinya.

Setelah partai menetapkan strategi pelaksanaan pemilu dan mensosialisasikan kepada caleg, maka selanjutnya menjadi tanggung jawab masing-masing caleg untuk menentukan strategi komunikasi untuk merebut suara yang maksimal dari masyarakat. Muhammmad, HB menyatakan sebagai partai nasionalis, tidak ada hambatan psikologis yang dirasakan dalam menyebarluaskan visi dan misinya, misalnya ketika berada dalam

Dokumen terkait