definisi antibiotik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 2,4 2,4 2,4
Obat pembasmi mikroba atau jasad renik
6 14,3 14,3 16,7
b. Zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan mikroorganisme 33 78,6 78,6 95,2 c. Obat yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan jamur 2 4,8 4,8 100,0 Total 42 100,0 100,0 keunggulan sepalosofrin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Memiliki aktivitas terhadap
bakteri penghasil penisilinase
35 83,3 83,3 83,3
Tidak memiliki aktivitas terhadap bakteri penghasil penisilinase
Tidak mampu menangani peradangan jenis apapun
1 2,4 2,4 100,0
Total 42 100,0 100,0
antibiotik b-laktam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 2 4,8 4,8 4,8 Sefalosoprin, karbapenem, monobaktam 5 11,9 11,9 16,7 Karbapenem, sefalosoprin, penisilin G 22 52,4 52,4 69,0 Tetrasiklin, metronidazole, eritromisin 13 31,0 31,0 100,0 Total 42 100,0 100,0 efektivitas penisilin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Bakteri gram positif 32 76,2 76,2 76,2
Bakteri gram negatif 10 23,8 23,8 100,0 Total 42 100,0 100,0
antibiotik makrolida
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Digunakan untuk
peradangan karena staphylokokus jika antibiotik lain tidak dapat digunakan
7 16,7 16,7 16,7
peradangan yang disebabkan oleh mikroba gram positif yang resisten terhadap penisilin dan tetrasiklin
Digunakan untuk peradangan yang disebabkan oleh mikroba gram negatif yang resisten terhadap penisilin dan tetrasiklin
7 16,7 16,7 100,0
Total 42 100,0 100,0
antibiotik linkomisin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Digunakan untuk
peradangan karena staphylokokus jika antibiotik lain tidak dapat digunakan
22 52,4 52,4 52,4
Digunakan untuk peradangan yang disebabkan oleh mikroba gram positif yang resisten terhadap penisilin dan tetrasiklin
10 23,8 23,8 76,2
Digunakan untuk peradangan yang disebabkan oleh mikroba gram negatif yang resisten terhadap penisilin dan tetrasiklin
10 23,8 23,8 100,0
Total 42 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Digunakan untuk
peradangan karena staphylokokus jika antibiotik lain tidak dapat digunakan
10 23,8 23,8 23,8
Digunakan untuk peradangan yang disebabkan oleh mikroba gram positif yang resisten terhadap penisilin dan tetrasiklin
15 35,7 35,7 59,5
Digunakan untuk peradangan yang disebabkan oleh mikroba gram negatif
17 40,5 40,5 100,0
Total 42 100,0 100,0
antibiotik kuinolon
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 4,8 4,8 4,8
gram-positif 6 14,3 14,3 19,0 gram-negatif 18 42,9 42,9 61,9 gram-positif dan negatif 16 38,1 38,1 100,0 Total 42 100,0 100,0
antibiotik metronidazol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Digunakan untuk
peradangan yang disebabkan oleh mikroba
gram negatif Digunakan untuk peradangan yang disebabkan oleh mikroba gram positif
10 23,8 23,8 71,4
Digunakan untuk peradangan yang disebabkan oleh protozoa
12 28,6 28,6 100,0
Total 42 100,0 100,0
kasus indikasi antibiotik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Gingivitis 2 4,8 4,8 4,8
Abses periodontal 40 95,2 95,2 100,0 Total 42 100,0 100,0
antibiotik kedokteran gigi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 2 4,8 4,8 4,8 aminoglikosida 8 19,0 19,0 23,8 b-laktam 28 66,7 66,7 90,5 makrolida 4 9,5 9,5 100,0 Total 42 100,0 100,0 blaktam pilihan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Penisilin dan Cepalosporin 11 26,2 26,2 26,2
Penisilin dan Amoksisilin 24 57,1 57,1 100,0 Total 42 100,0 100,0
profilaksis antibiotik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Menghilangkan rasa sakit 5 11,9 11,9 11,9
Menghentikan perdarahan 1 2,4 2,4 14,3 Sebagai profilaksis 36 85,7 85,7 100,0 Total 42 100,0 100,0
definisi antibiotik profilaksis
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Mencegah proliferasi dan
penyebaran bakteri didalam tubuh atau bekas luka operasi
36 85,7 85,7 85,7
Menghentikan perdarahan bekas operasi
3 7,1 7,1 92,9
Menghilangkan rasa sakit luka bekas operasi
3 7,1 7,1 100,0
Total 42 100,0 100,0
kontraindikasi antibiotik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Impaksi bedah apikal 6 14,3 14,3 14,3
Penggunaan gigi tiruan lepasan atau alat ortodontik
30 71,4 71,4 85,7
Total 42 100,0 100,0
efek samping antibiotik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid reaksi alergi 35 83,3 83,3 83,3
reaksi antibiotik 2 4,8 4,8 88,1 perubahan biologik dan
metabolik
5 11,9 11,9 100,0
Total 42 100,0 100,0
reaksi alergi antibiotik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid amoksisilin 14 33,3 33,3 33,3 klindamisin 7 16,7 16,7 50,0 penisilin 21 50,0 50,0 100,0 Total 42 100,0 100,0
reaksi alergi penisilin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid asma dan nausea 10 23,8 23,8 23,8
urtikaria dan angioedema 26 61,9 61,9 85,7 purpura dan eritema 6 14,3 14,3 100,0 Total 42 100,0 100,0
tipereaksialergiantibiotik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid dapat diprediksi 13 31,0 31,0 31,0 tidak dapat diprediksi 28 66,7 66,7 97,6 tidak dapat disembuhkan 1 2,4 2,4 100,0 Total 42 100,0 100,0
alergi pada organ tubuh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid jantung, hati dan ginjal 12 28,6 28,6 28,6
paru-paru, jantung dan hati 16 38,1 38,1 66,7 hati, ginjal, dan paru-paru 14 33,3 33,3 100,0 Total 42 100,0 100,0
patofisiologi alergi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid bakteri 7 16,7 16,7 16,7 virus 3 7,1 7,1 23,8 sel limfosit t 32 76,2 76,2 100,0 Total 42 100,0 100,0
tipe hipersensitivitas alergi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tipe I ( reaksi anafilaksis ) 34 81,0 81,0 81,0
Tipe II ( reaksi autotoksis ) 3 7,1 7,1 88,1 Tipe III ( reaksi kompleks
imun)
5 11,9 11,9 100,0
antibodi tipe I hipersensitivitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ig-E 20 47,6 47,6 47,6 Ig-G 18 42,9 42,9 90,5 Ig-M 4 9,5 9,5 100,0 Total 42 100,0 100,0
reaksi alergi tipe hipersensitivitas I
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid urtikaria dan purpura 10 23,8 23,8 23,8
urtikaria dan syok anafilaktik 29 69,0 69,0 92,9 purpura dan syok anafilaktik 3 7,1 7,1 100,0 Total 42 100,0 100,0
tes diagnostik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid anamnesa dan tes uji kulit 31 73,8 73,8 73,8
anamnesa dan tes uji darah 8 19,0 19,0 92,9 tes kulit dan tes darah 3 7,1 7,1 100,0 Total 42 100,0 100,0
reaksi alergi antibiotik paling sering
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid purpura 2 4,8 4,8 4,8
eritema 11 26,2 26,2 31,0 urtikaria 29 69,0 69,0 100,0
Total 42 100,0 100,0
ciri urtikaria
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid terjadi secara berulang, kemerahan, bengkak, dan menimbulkan bercak
25 59.5 59.5 59.5
kemerahan pada kulit dan akan hilang apabila dilakukan penekanan
8 19.0 19.0 78.6
ketakutan, gatal-gatal, kemerahan dari wajah, gatal substernal, sesak nafas, sianosis, dan hilang kesadaran
9 21.4 21.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
urtikaria disertai angioedema
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 1 2.4 2.4 2.4 angioedema 26 61.9 61.9 64.3 purpura 10 23.8 23.8 88.1 eritema 5 11.9 11.9 100.0 Total 42 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid eritema multiform 25 59.5 59.5 59.5
erupsi eksemantosa 16 38.1 38.1 97.6
herpes zoster 1 2.4 2.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
ciri erupsi eksemantosa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 2.4 2.4 2.4
berbentuk mobiliformis atau makulopapuler, pruritus dan terdapat pustula
20 47.6 47.6 50.0
pada kulit muncul urtika yang tampak eritem disertai edema dan rasa gatal
19 45.2 45.2 95.2
kejang-kejang, sesak nafas dan kehilangan kesadaran
2 4.8 4.8 100.0
Total 42 100.0 100.0
reaksi alergi menimbulkan kematian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid erupsi eksemantosa 5 11.9 11.9 11.9
ssj atau net 33 78.6 78.6 90.5
herpes zoster 4 9.5 9.5 100.0
ciri ssj
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 4.8 4.8 4.8
kejang-kejang, sesak nafas dan kehilangan kesadaran
14 33.3 33.3 38.1
bercak-bercak pada kulit diiringi nyeri kepala, batuk, pilek dan denyut nadi melemah
15 35.7 35.7 73.8
epidermolisis yang menyeluruh, kelainan pada selaput lendir orifisum genetalian eksterna dan mata
11 26.2 26.2 100.0
Total 42 100.0 100.0
ciri net
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 4.8 4.8 4.8
kejang-kejang, sesak nafas dan kehilangan kesadaran
12 28.6 28.6 33.3
bercak-bercak pada kulit diiringi nyeri kepala, batuk, pilek dan denyut nadi melemah
14 33.3 33.3 66.7
epidermolisis yang menyeluruh, kelainan pada selaput lendir orifisum genetalian eksterna dan mata
14 33.3 33.3 100.0
reaksi alergi mendadak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid erupsi eksemantosa 2 4.8 4.8 4.8
ssj atau net 10 23.8 23.8 28.6
syok anafilaktik 30 71.4 71.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
ciri syok anafilaktik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ketakutan, gatal-gatal, kemerahan dari wajah, gatal substernal, sesak nafas, sianosis, dan hilang kesadaran
34 81.0 81.0 81.0
bercak-bercak pada kulit diiringi nyeri kepala, batuk, pilek dan denyut nadi melemah
7 16.7 16.7 97.6
epidermolisis yang menyeluruh, kelainan pada selaput lendir orifisum genetalian eksterna dan mata
1 2.4 2.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
tahap pertama penatalaksanaan alergi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 2.4 2.4 2.4
menunggu beberapa hari untuk memastikan 1 2.4 2.4 4.8 segera menghentikan penggunaan obat bersangkutan 37 88.1 88.1 92.9
merujuk pasien ke dokter gigi lain
3 7.1 7.1 100.0
Total 42 100.0 100.0
obat alergi pertama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid antihistamin 36 85.7 85.7 85.7 analgesik 5 11.9 11.9 97.6 pengobatan tradisional 1 2.4 2.4 100.0 Total 42 100.0 100.0
obat alergi pertama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid antihistamin 36 85.7 85.7 85.7 analgesik 5 11.9 11.9 97.6 pengobatan tradisional 1 2.4 2.4 100.0 Total 42 100.0 100.0
obat alergi pertama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid antihistamin 36 85.7 85.7 85.7
analgesik 5 11.9 11.9 97.6
pengobatan tradisional 1 2.4 2.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
bukanantihistaminpilihan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid fexofenadin 7 16.7 16.7 16.7 desloratadin 6 14.3 14.3 31.0 aspirin 29 69.0 69.0 100.0 Total 42 100.0 100.0
obat alergi kedua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid antihistamin tambahan 3 7.1 7.1 7.1
kortikosteroid 35 83.3 83.3 90.5
analgesik 4 9.5 9.5 100.0
Total 42 100.0 100.0
kortikosteroid pilihan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 1 2.4 2.4 2.4 fexofenadin 3 7.1 7.1 9.5 prednison 36 85.7 85.7 95.2 desloratadin 2 4.8 4.8 100.0
kortikosteroid pilihan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 1 2.4 2.4 2.4 fexofenadin 3 7.1 7.1 9.5 prednison 36 85.7 85.7 95.2 desloratadin 2 4.8 4.8 100.0 Total 42 100.0 100.0
definisi teknik desensitisasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 2.4 2.4 2.4
Terapi yang dilakukan dengan cara memberikan alergen sedikit demi sedikit untuk membangkitkan pembentukan Ig-G atau blocking antibody
25 59.5 59.5 61.9
Terapi yang dilakukan dengan cara memberikan alergen sedikit demi sedikit untuk membangkitkan pembentukan Ig-M atau blocking antibody
6 14.3 14.3 76.2
Terapi yang dilakukan dengan cara memberikan alergen sedikit demi sedikit untuk menghentikan pembentukan Ig-G atau blocking antibody
10 23.8 23.8 100.0
kekurangan desensitisasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Memerlukan waktu yang singkat, mahal, dan memilik resiko syok anafilaktik
5 11.9 11.9 11.9
Memerlukan waktu yang lama, mahal, dan memilik resiko syok anafilaktik
33 78.6 78.6 90.5
Memerlukan waktu yang lama, murah, dan memilik resiko syok anafilaktik
4 9.5 9.5 100.0
Total 42 100.0 100.0
tahap pertama penatalaksanaan syok anafilaktik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Mengirim pasien ke rumah sakit menggunakan ambulans
1 2.4 2.4 2.4
Melakukan penilaian ABC ( airway, breathing, circulation )
41 97.6 97.6 100.0
Total 42 100.0 100.0
tahap kedua penatalaksanaan syok anafilaktik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pemberian adrenalin dan diulang setiap 15 menit sampai keadaan membaik
28 66.7 66.7 76.2
Pasien diizinkan pulang dan dapat menggunakan antibiotik bersangkutan lagi
5 11.9 11.9 88.1
Pasien dirujuk kerumah sakit 5 11.9 11.9 100.0
Total 42 100.0 100.0
tahap lanjut penatalaksanaan syok anafilaktik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 1 2.4 2.4 2.4 pemberian vitamin 5 11.9 11.9 14.3 pemberian kortikosteroid 20 47.6 47.6 61.9 pemberian antihistamin 16 38.1 38.1 100.0 Total 42 100.0 100.0
hal penting penatalaksanaan syok anafilaktik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kalau tidak terpaksa, tidak perlu mengirimkan pasien dengan syok anafilaktik ke rumah sakit karena pasien dapat meninggal sewaktu diperjalanan
Pasien dengan syok anafilaktik harus segera dikirimkan ke rumah sakit karena peralatan dirumah sakit lebih lengkap
20 47.6 47.6 85.7
Begitu syok anafilaktik terjadi pasien harus segera dirujuk ke dokter untuk menjalani pengobatan khusus
6 14.3 14.3 100.0