• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN IV Hasil Wawancara

Wawancara 19 sep 2014

Kepala Sekolah Bpk. Nirachmat S.Pd.

1. Apa itu budaya beragama?

 Budaya beragama adalah budaya positif yang bersifat keagamaan yang diterapkan di sekolah

2. Bagaimana proses penerapan budaya beragama di sekolah?

 Prosesnya dari awal masuk sekolah sudah diterapkan budaya beragama kepada siswa

3. Apa saja bentuk budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Dari awal meraka masuk ke sekolah sudah kita terapkan budaya bersalaman atau berjabat tangan dengan guru. Adapun budaya beragama di SMK Triguna Utama antara lain: bersalaman, solat zuhur dan ashar berjama’ah, muhadhoroh, marawis, mengaji QS. Yasin, memakai baju muslim, dan perayaan hari besar Islam.

4. Kapan pelaksanaan budaya-budaya tersebut?

 Untuk solat dzuhur dan ashar berjama’ah kita lakukan setiap hari, muhadhoroh dan marawis dilakukan seminggu sekali di hari sabtu, mengaji QS. Yasin setiap jum’at pagi sebelum memulai pembelajaran, memakai baju muslim juga pada hari jum’at, dan untuk PHBI kami lakukan setahun sekali seperti maulid Nabi besar Muhammad Saw. dan Isra’ Mi’raj.

5. Tujuan apa yang hendak dicapai dari pelaksanaan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Tujuan yang hendak saya capai sesuai dengan visi kota Tangerang Selatan yaitu, cerdas, trampill, dan religius. Jadi saya ingin menjadikan pribadi siswa yang religius, tentunya menjadikan anak berakhlakul karimah. 6. Apakah dengan adanya budaya beragama mampu manjadikan pribadi siswa

yang lebih baik?

 Iya menurut saya sudah mampu menjadikan pribadi siswa yang lebih baik, walaupun tidak sepenuhnya siswa menjadi lebih baik.

7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Faktor pendukung: hampir semua guru dan karyawan turut serta mendukung dan melaksanakan budaya beragama di sekolah ini, sarana dan prasarana yang mendukung, dan kurikulum yang mendukung pula, seperti adanya BTQ untuk kelas X (sepuluh).

 Faktor penghambat: latar belakang siswa yang berbeda-beda, kesibukan beberapa guru, menyamakan presepsi siswa, dan masjid yang kurang luas. 8. Bagaimana peran bapak dalam pelaksanaan budaya beragama di SMK

Triguna Utama?

 Saya hanya mengawasi guru-guru saja, untuk siswa guru PAI yang paling berperan dalam pelaksanaan budaya beragama ini.

9. Apakah seluruh warga sekolah terlibat dalam penerapan dan pelaksanaan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Seluruh warga terlibat dalam penerapan dan pelaksanaan budaya beragama di sekolah

10.Bagaimana untuk siswa yang beda agama atau non muslim, apakah ada toleransi dalam budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Tentu ada, siswa yang non muslim sangat toleran terhadap budaya beragama yang ada di sekolah ini misalnya, ketika solat dzuhur berjama’ah siswa yang non muslim ini menjaga tas teman-temannya di kelas. Karena ketika mereka mendaftarkan diri untuk menjadi siswa di

sekolah ini kami memberi pengertian tentang adanya budaya beragama di sekolah SMK Triguna utama.

11.Menurut bapak sudah sejauh mana keberhasilan penerapan budaya beragama di sekolah dalam rangka menjadikan pribadi siswa yang lebih baik?

 Dari tahun 2001 sampai saat ini yang saya lihat sudah ada keberhasilannya, untuk di kelas X (sepuluh) mungkin belum terlihat bahwa budaya beragama itu berpengaruh untuk diri siswa, akan tetapi ketika mereka kelas XII (dua belas) dan bahkan alumni sikap mereka sudah berubah menjadi lebih baik, ini pertanda bahwa budaya itu sudah berhasil menjadikan siswa menjadi pribadi yang lebih baik.

12.Untuk kedapannya apa yang ingin bapak perbaharui dari budaya beragama di sekolah ini?

 Untuk kedepannya saya ingin memberi penghargaan bagi siswa yang mampu menghapal surat-surat pilihan seperti, QS. Yasin, QS. Al-Mulk, QS. Al-Waqi’ah, dan lain-lain.

Wawancara 23 September 2014

Wakapsek Bidang Kesiswaan Bpk. Choiruddin S.Pd.

1. Kapan budaya beragama dimulai?

 Budaya beragama sudah dimulai sejak awal masuk sekolah.

2. Apakah hanya dengan pelajaran PAI sudah mampu membentuk pribadi siswa menjadi pribadi yang baik?

 Belum bisa membentuk pribadi siswa menjadi lebih baik jika hanya teori Pendidikan Agama Islam saja yang diberikan di dalam kelas.

3. Perlukah adanya budaya beragama di sekolah?

 Sangat perlu, karena budaya itu adalah cerminan. Dengan adanya budaya beragama di sekolah siswa dapat beretika baik dan sopan santun.

4. Bagaimana antusias siswa dalam pelaksanaan budaya beragama di sekolah?  Siswa kurang antusias karena menurut mereka ini hanya sebuah peraturan

sekolah. Pelaksanaan budaya beragama di sekolah ini harus ada paksaan dari paksaan itu mereka akan terbiasa karena di sini pun kami hanya niat untuk mendidik anak.

5. Apa saja budaya beragama yang ada di SMK Triguna Utama?

 Budaya yang kami terapkan bersifat etika dan ibadah, jadi ada beberapa budaya di sekolah ini, seperti: memberi salam atau berjabat tangan dengan guru, memberi salam setiap masuk ruangan, solat dzuhur berjama’ah, pelaksanaan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam), membaca QS. Yasin pada jum’at pagi, dan lain-lain.

6. Apa tujuan dari budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama?

 Tujuannya adalah untuk meningkatkan keimanan siswa dan agar siswa sadar bahwa meraka adalah makhluk Allah.

7. Apakah ada siswa yang melanggar penerapan budaya beragama? Apa

konsikuensinya?

 Pasti ada saja siswa yang melanggar. Apabila mereka melanggar mereka akan dapat hukuman baik dari guru PAI atau pun dari bidang kesiswaan.

8. Apakah budaya beragama memberikan pengaruh yang positif bagi siswa?  Sangat memberi pengaruh yang positif bagi siswa.

9. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan budaya beragama di

SMK Triguna Utama?

 Faktor pendukungnya adalah hampir seluruh guru mendukung adanya budaya beragama di sekolah, yayasan pun mendukung budaya yang ada

di sekolah, sarana dan prasarana. Adapun faktor penghambatnya adalah

masih adanya guru yang kurang perhatian atas penerapan budaya

beragama dan latar belakang siswa yang berbeda baik dari keluarga dan

lingkungan sekitarnya.

10.Bagaimana peran bapak dalam pelaksanaan budaya beragama di SMK

Triguna Utama?

 Saya sangat berperan dalam pelaksanaan budaya beragama di sekolah ini, karena saya terlibat langsung dalam pelaksanaan budaya beragama di

sekolah ini.

11.Menurut bapak, sudah sampai mana keberhasilan penerapan budaya beragama

 Menurut saya, keberhasilan itu ada tetapi belum menyeluruh ke semua siswa.

12.Kedepannya apa yang ingin bapak perbaiki dari penerapan budaya beragama

di SMK Triguna Utama?

 Untuk kedepannya saya ingin siswa tidak terpaksa dalam menjalankan ibadah. Jadi saya ingim tanpa harus ada paksaan atau pukulan untuk

Wawancara 18 September 2014

Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) Bpk. Drs. Robbani A.R

1. Apakah hanya dengan pembelajaran PAI di kelas sudah mampu membentuk pribadi siswa menjadi yang lebih baik?

 Belum cukup hanya dengan pembelajaran PAI di kelas membentuk pribadi siswa yang lebih baik.

2. Apakah perlu adanya budaya beragama di sekolah?

 Iya, sangat perlu karena dengan budaya beragama tersebut sangat membantu untuk pembentukan pribadi siswa.

3. Bagaimana proses penerapan budaya beragama di SMK Triguna Utama?  Untuk saya sendiri menerapkan budaya beragama di dalam kelas saya

mulai sejak tahun 2005. Untuk budaya di luar kelas kami selaku guru PAI mengajukannya ke atasan (yayasan) agar budaya-budaya ini berjalan dengan baik.

4. Apa saja budaya tersebut dan kapan waktu pelaksanaannya?

 Budaya tersebut ada di setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan setiap tahun.

Budaya yang berlaku setiap hari seperti: membaca sholawat dan do’a sebelum dan sesudah pembelajaran, senyum, sapa, salam, dan solat dzuhur berjama’ah.Budaya yang berlaku setiap minggu seperti: marawis, muhadhoroh, tilawah Al-Qur’an, membaca surat Yasin pada hari jum’at pagi sebelum memulai pembelajaran, tadarus sebelum mulai solat jum’at, keputrian, dan infak setiap jum’at.Budaya yang berlaku setiap bulan seperti: pengajian bulanan di masjid.Budaya yang berlaku setiap tahun seperti: pelaksanaan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) seperti, Isra’

Mi’raj, Maulid Nabi, sedekah untuk hewan qurban dan pesantren kilat saat bulan Ramadhan.

5. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Sejauh saya lihat ada beberapa siswa yang ikhlas menjalankannya dan ada beberapa pula yang terpaksa menjalankannya. Sebenarnya siswa itu dipaksa karena apabila tidak dipaksa sulit untuk siswa menaatinya, akan tetapi paksaan ini niatnya untuk mendidik siswa tersebut.

6. Apa tujuan dari penerapan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Tujuannya kami ingin siswa yang sebelumnya pasif dengan keagamaan menjadi aktif, karena yang biasa menjadi terbiasa dan bisa.

7. Apakah penerapan budaya beragama di SMK Triguna Utama sudah membantuk pribadi siswa yang lebih baik?

 Perlahan mulai terlihat, ketika mereka kelas X karakternya yang sebelumnya keras ketika kelas XII menjadi sedikit lembut dan sopan, dan mereka terlihat sudah dewasa.

8. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Faktor pendukung: hampir semua guru mendukung adanya budaya beragama di sekolah, dan yayasan pun mendukung. Adapun faktor penghambatnya: kurang kepedulan dari beberapa guru, dan kurang motivasi siswa.

9. Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

 Untuk guru kami hanya bisa mengajaknya dan untuk siswa kami beri motivasi untuk menjalankan budaya tersebut.

10.Apakah budaya beragama memberikan pengaruh yang positif untuk siswa?  Sangat memberikan pengaruh yang positif, setidaknya mereka spontan

11.Apakah ada yang melanggar pembiasaan budaya beragama di SMK Triguna Utama? Bagaimana konsikuensinya?

 Ada saja, jika siswa yang melanggar dapat hukuman dari guru PAI dan bidang kesiswaan. Apabila guru yang melanggar hukuman akan diberikan dari kepala sekolah terlebih dahulu lalu yayasan.

12.Bagaimana peran guru PAI dalam pelaksanaan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Kami salah satu penggerak yang utama untuk terlaksananya budaya-budaya beragamam yang ada di sekolah.

13.Menurut bapak, sudah sejauh mana keberhasilan pelaksanaan budaya beragama di SMK Triguna Utama dalam upaya pembentukkan karakter siswa?

 Kami hanya bisa menilai mereka di sekolah, sejauh yang saya lihat sudah agak berhasil untuk pembentukan karakter siswa. Sekarang ini anak sudah terbiasa untuk menyapa dan memberi salam baik terhadap guru maupun sesama siswa.

Wawancara 26 September 2014

Wawancara Siswa

Ria kelas XI AP (Administrasi Perkantoran)

1. Apakah kamu tahu ada budaya beragama di SMK Triguna Utama?  Iya saya tahu

2. Apa saja yang kamu ketahui dari budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Muhadhoroh, marawis, solat dzuhur berjama’ah, mengaji QS. Yasin

setiap hari Jum’at., dan lain-lain

3. Apakah kamu terpaksa menjalankan buday aberagama di SMK Triguna Utama?

 Untuk saya tidak berat dan tidak terpaksa sama sekali untuk melakukannya, karena saya tahu ini adalah sebuah kewajiaban

4. Apakah ada perubahan dalam diri kamu dari budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama? Seperti apa perubahan itu?

 Alhamdulillah ada, sekarang saya menjalankan solat fardhu 5 waktu tanpa disuruh oleh orang tua atau guru

5. Apakah yang ingin kamu perbaiki dari budaya beragama yang sudah diterapkan di SMK Triugna Utama?

 Tidak ada, saya hanya mengikuti saja dari apa yang dirancang oleh sekolah.

Wawancara 26 September 2014

Wawancara Siswa

Rahma kelas XI AP (Administrasi Perkantoran)

1. Apakah kamu tahu ada budaya beragama di SMK Triguna Utama?  Iya saya tahu

2. Apa saja yang kamu ketahui dari budaya beragama di SMK Triguna Utama?  Muhadhoroh, marawis, solat dzuhur berjama’ah, infak setiap Jum’at,

mengaji QS. Yasin setiap hari Jum’at., dan lain-lain

3. Apakah kamu terpaksa menjalankan buday aberagama di SMK Triguna Utama?

 Saya tidak berat dan tidak terpaksa sama sekali untuk melakukannya, karena saya tahu ini adalah sebuah kewajiaban

4. Apakah ada perubahan dalam diri kamu dari budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama? Seperti apa perubahan itu?

 Ada, saya sekarang sadar akan solat lima waktu.

5. Apakah yang ingin kamu perbaiki dari budaya beragama yang sudah diterapkan di SMK Triugna Utama?

 Tidak ada, saya hanya mengikuti saja dari apa yang dirancang oleh sekolah.

Wawancara 26 September 2014

Wawancara Siswa

Suryana kelas XI TKJ (Teknik Komputer Jaringan)

1. Apakah kamu tahu ada budaya beragama di SMK Triguna Utama?  Iya saya tahu

2. Apa saja yang kamu ketahui dari budaya beragama di SMK Triguna Utama?

 Solat dzuhur berjama’ah, membaca sholawat sebelum dan sesudah

pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam), bersalaman dengan guru ketika memasuki gerbang sekolah, dan mengaji QS. Yasin pada Jum’at. 3. Apakah kamu terpaksa menjalankan buday aberagama di SMK Triguna

Utama?

 Untuk solat dzuhur pasti ada paksaan dari guru, tetapi dari pribadi saya menjalankannya tanpa terpaksa.

4. Apakah ada perubahan dalam diri kamu dari budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama? Seperti apa perubahan itu?

 Iya ada, sekarang saya solat lima waktu tepat pada waktunya, dan tidak terpaksa untuk menjalankannya.

5. Apakah yang ingin kamu perbaiki dari budaya beragama yang sudah diterapkan di SMK Triugna Utama?

 Untuk kedepannya yang saya inginkan maximalkan budaya beragama di sekolah ini, dan untuk mengaji QS. Yasin di hari Jum’at saya ingin mengajinya disatukan di masjid atau di lapangan tidak sendiri-sendiri di kelas masing-masing.

Wawancara 26 September 2014

Wawancara Siswa

Dede Rasman kelas XII AK (Akutansi)

1. Apakah kamu tahu ada budaya beragama di SMK Triguna Utama?  Iya saya tahu ada budaya beragama di sekolah

2. Apa saja yang kamu ketahui dari budaya beragama di SMK Triguna Utama?  Tadarus, solat dzuhur berjama’ah, belajar tilawah kepada guru PAI

(Pendidkan Agama Islam), membaca sholawat sebelum dan sesudah pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam), dan lain-lain.

3. Apakah kamu terpaksa menjalankan buday aberagama di SMK Triguna Utama?

 Guru pasti memaksa siswa untuk menjalankan budaya-budaya yang ada di sekolah ini, tetapi untuk saya tidak ada keterpaksaan untuk menjalankannya, karena saya sadar selaku umat muslim saya wajib menjalankan itu.

4. Apakah ada perubahan dalam diri kamu dari budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama? Seperti apa perubahan itu?

 Tentu ada, saya merasa lebih rajin beribadah dan lebih religius.

5. Apakah yang ingin kamu perbaiki dari budaya beragama yang sudah diterapkan di SMK Triugna Utama?

 Saya ingin mengadakan tadarus setiap hari, agar bisa membuka hati teman-teman saya yang masih belum sadar akan agama.

90 Kompetensi Keahlian

Dokumen terkait