• Tidak ada hasil yang ditemukan

No GERAKAN DESKRIPSI Gambar

1 Langkah kaki kanan, kiri, pasang

1. Langkah kaki kanan mengibaratkan niat dengan ruas panjang hanya 1/4 langlah.

2.Langkah kiri menyusul untuk membentuk kuda-kuda tengah dengan mantap dan kuat.

63

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

3.Pasang nutup dengan posisi tangan kanan melengkup kedepan disusul dengan tangan kiri melengkup juga sampai batas sikut tangan kanan.

2 Besot 1.Gerakan menyulur tangan kanan dengan tangan kiri bertujuan menusuk kearah ulu hati dan leher.

3 Sogok ayun 4 kali 1.Gerakan seser berfungsi sebagai kuncian / seni tradisi.

65

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

4 Besot 1.Membeuka awalan

selanjutnya

5 Giles kiri, maju kaki kanan, giles kanan

1.Mengunci gerakan pukulan lawan

66

2. Mematikan lawan yang sudah dikunci dengan melempar atau menjatuhkan.

6 Siku bandul 1. Gerakan menangkis serangan tangan lawan dengan menggenggam pergelangan tangan lalu lanjut mematikan lawan.

2. Gerakan cepat dan tiba-tiba(cikalong) untuk meyerang.

67

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD 7 Kembali adeg-adeg

tunggal

1. Kembali siap sedia menerima serangan lawan selanjutnya.

8 Gunting(kaki dibuka sejajar)

1. Menangkis serangan lawan kearah kaki / bawah.

68

9 Kelid pasang nutup kedepan

1. Kembali siap sedia untuk meyerang dengan membuat pertahanan terlebih dahulu.

10 Besot kiri 1. Membuka opensif

69

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD 11 Sogok kanan ayun 6 kali 1. Gerakan seser

berfungsi sebagai kuncian / cikalong / pun sebagai keindahan. 12 Besot 1. Membuka (opensif) serangan.

70

13 Peupeuh depan, kaki gesoh kiri

14 Tendang kanan, peupeuh kanan, giles sikut depan, bandul

1. Serangan arah uluh hati/kemaluan.

71

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

2. Serangan arah muka.

3. Menangkis dan mengunci serangan lawan.

72

4. Mematikan lawan.

5. Gerakan cepat pada lawan yang datang mendadak.

73

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD 15 Kepeung malik belakang Ada dua opsi

1. Hanya menangkis gerakan /serangan 2. Atau menangkis dan mematahkan tangan.

16 Tonjok maju 1. Sereangan

pukulan kedepan arah ulu hati.

74

17 Kepeug malik tonjok kedepan ditempat. 1. Grakan tangkisan belakang secara cepat. 2. 3. Dilanjutkan pukulan arah ulu hati dengan kuotabertenaga.

18 Giles, tarik, tendang kedepan kaki kiri.

1. Mengunci serangan lawan.

75

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

.

2. Memblock serangan lawan,tendang kaki kiri.

19 Seseug langkah kedepan 4 kali. 1. Menunggu serangan lawan dengan 4 langkah kedepan(sebagai keindahan gerakan juga).

76

20

Peupeuh, giles, sikut, bandul.

77

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

2.Mengunci serangan lawan.

78

4.Kembali melakukan serangan pada lawan dengan tiba-tiba dan bertenaga.

79

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD Interaktif Abdussalam Kab. Bandung Barat

81

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

21 Kepeug

tonjok belakang maju.

Ada dua opsi

1. Hanya menangkis gerakan /serangan. 2. Atau menangkis dan mematahkan tangan. 3. Sereangan pukulan kedepan arah ulu hati. 22 Kepeug tonjok depan ditempat. 1. Grakan tangkisan belakang secara cepat.

82 2. Dilanjutkan pukulan arah ulu hati dengan kuat dan bertenaga. 23 giles mincid 4 kali ditempat. (tarik kaki kiri) 1. Mengunci serangan lawan.

83

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

2. Memblock

serangan lawan.

84 24 Giles kiri, sogok kanan, gedig kanan.(gerak an cilakong) 1. Menangkis pukulan dari lawan. 2. Menusuk kearah ulu hati.

85

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

3. Menangkis dan mengunci pukulan lawan lalu mematahkan nya.

86 25 Gibas kanan, sogok kiri, gedig kiri. (gerakan cikalong) 1. Menangkis pukulan dari lawan. 2. Menusuk kearah ulu hati. 3. Menangkis dan mengunci pukulan lawan lalu mematahkan nya.

87

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD 26 Gibas kiri, peupeuh kanan , gibas gantung, , , sikut, bandul, peupeuh belakang besot, tamplok gebrag depan. 1. Menangkis pukulan lawan. 2. Menyerang arah kepala.

88

3. Gibas gantung.

4. Sikut

89

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

6. tangkisan serangan bawah 7. peupeh belakang 8. Membuka opensif serangan.

90 9. Membawa dan mengunci lawan lalu melempar arah depan.

91

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis perkembangan dari aspek model cooperative learning (STAD) dan model konvensional, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Model cooperative learning (STAD) memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil pembelajaran pencak silat seni tepak tilu di SD Interaktif Abdusslam Kab. Bandung Barat.

Model konvensional memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil pembelajaran pencak silat seni tepak tilu SD Interaktif Abdusslam Kab. Bandung Barat.

“Model konvensional memberikan pengaruh yang lebih signifikan

dibandingkan dengan model cooperative learning (STAD) terhadap hasil pembelajaran pencak silat seni tepak tilu di SD Abdussalam Kabupaten Bandung

Barat”.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran pencak silat materi pencak silat seni tepak tilu di sekolah dasar, sebaiknya menggunakan metode konvensional karena dalam proses belajar mengajarnya siswa menjadi lebih terarah, lebih kondusif dan lebih fokus. Sehingga siswa menjadi lebih mengerti, memahami, dan menguasai terhadap pembelajaran pencak silat seni tepak tilu.

73

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD

2. Guru pencak silat agar memperhatikan kebenaran jurus dan kemantapan gerakan dalam mengajarkan pencak silat seni tepak tilu kepada siswa. Karena dengan kebenaran gerakan yang baik, maka tingkat penguasaan gerak siswa akan menjadi lebih baik.

3. Pengunaan model cooperative learning dan model konvensional dapat digunkanan dalam pembelajaran pencak silat seni tepak tilu, karena dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, T.M. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rienika Cipta

Farida, Ai. (2012). Pengaruh Model Cooperative Learning Terhadap Hasil Pembelajaran Pencak Silat Seni Paleredan di SMA IT As-Syifa Boarding School Subang. Bandung: FPOK UPI.

Hidayat, Yusup. (2008). Psikologi Olahraga. FPOK UPI. Bandung. Internet google: www.http://silat-padjadjaran.web.id/?p=22

IPSI. (2007). Peraturan Pertandingan Pencak Silat Hasil MUNAS XII IPSI. Jakarta: Ikatan Pencak Silat Indonesia.

Juliantine, Tite, dkk. (2011). Model-model pembelajaran pendidikan jasmani Bandung: FPOK UPI

Junaedi, Edi. (2010). Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Student Achievement Divisions (STAD) Terhadap Hasil Pembelajaran Siswa/Warga Belajar pada Mata Pelajaran Matematika (Studi Kuasi Eksperimen pada Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.

Kasmahidayat, Yuliawan. (2008). Ibing Pencak Sebagai Materi Pembelajaran. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. FPOK UPI. Bandung. Metzler. M.W, (2000) instructional models for psycal education. Boston : Allyn

and Bacon

Saputra, Yudha. dkk. (2007). Filsafat Penjas, Kesehatan, dan Rekreasi. FPOK UPI: Bandung.

Slameto, (2007). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rinekacipta Sharan, dan sholomo. (2009). Handbook of Cooperative Learning Inovasi Pengajaran

dan Pembelajaran untuk Memacu Keberhasilan Siswa di Kelas. Yogyakarata: IMPERIUM.

Slavin, Robert. E.(2005). Cooperative Learning. London :Nusa Media. Subroto, Toto. dkk. (2008). Teori Bermain. FPOK UPI. Bandung.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Muhammad Bardiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Model Cooperative Learning (STAD) Dengan model konvensional terhadap hasil pembelajaran Pencak Silat Seni Tepak Tilu pada siswa kelas V(lima) Di SD Yudistira, Febryan Sita. (2011). Perbandingan Antara Metode Bagian Dengan Metode

Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Jurus Paleredan Pada Pembelajaran Pencak Silat Di Sdn Utama Mandiri 1 Cimahi. Bandung: FPOK UPI.

Dokumen terkait