• Tidak ada hasil yang ditemukan

ƒ Film yang ditonton juga biasanya film festival, yang tidak diputar di XXI dan 21.

ƒ Supaya tidak bosan nonton di XXI dan 21.

ƒ Terdapat promo dari kartu kredit seperti HSBC dan BRI (buy 1 get 1). ƒ Pilihan menonton pada malam hari, karena pemutaran film terakhir di

Blitz Megaplex hingga pukul 00.00 sedangkan di XXI dan 21 hanya sampai pukul 21.00.

6. Siapa yang sering diajak ke Blitz Megaplex: ƒ Pasangan

ƒ Teman & kerabat

ƒ Teman kantor (setelah pulang bekerja menunggu 3 in 1).

7. Faktor apa yang menjadi alasan dalam mengajak seseorang untuk ke Blitz Megaplex:

ƒ faktor judul film yang ditonton.

ƒ faktor harga (mengingat harga di Blitz Megaplex lebih mahal dibandingkan di XXI dan 21).

ƒ faktor lokasi (mengingat lokasi Blitz Megaplex di Grand Indonesia dan Pasific Place merupakan kawasan 3 in 1).

8. Image apa yang timbul ketika mendengar kata Blitz Megaplex: ƒ Mahal

ƒ Gelap

329

LAMPIRAN E : LANJUTAN

9. Jika meninjau dari desain interior Blitz Megaplex:

ƒ Desain Interiornya sudah bagus, ambientnya lebih bagus dari XXI dan 21, selain itu juga lebih modern.

ƒ Ada beberapa area yang gelap sehingga sulit untuk menemukan area-area yang dituju.

ƒ Akses menuju auditorium, WC, dan area-area lainnya berkelok-kelok. Yang perlu ditingkatkan:

ƒ Lighting, dibuat sedikit lebih terang sehingga mempermudah dan meningkatkan kenyamanan customer.

10. Kebersihan dan kerapihan ruangan di Blitz Megaplex:

ƒ Secara keseluruhan sudah cukup rapi dan bersih, namun karena gelap terkadang kurang terlihat atau diperhatikan oleh customer.

Yang perlu ditingkatkan:

ƒ Area WC Blitz Megaplex Grand Indonesia, area lantainya sering terjadi banyak genangan air (yang diakibatkan karena air dari pengunjung yang mencuci tangan dan mau mengeringkannya di mesin pengering).

11. Ruang tunggu yang memadai dan nyaman di Blitz Megaplex: ƒ Di Grand Indonesia sudah cukup memadai dan nyaman.

ƒ Di Pasific Place masih kurang cukup, sehingga mengharuskan customer untuk menunggu di area cafe. Selain itu kenyamanan customer juga terganggu karena minimalnya lighting dan alas duduk yang keras (terbuat dari kayu yang dialasi dengan puff/busa saja). ƒ Yang terpenting bagi customer dalam menunggu adalah adanya

fasilitas WIFI sehingga sewaktu menunggu customer dapat mengakses internet di area Blitz Megaplex.

330

LAMPIRAN E : LANJUTAN

12. Fasilitas yang tersedia pada Blitz Megaplex dalam konsep one-stop entertainmentnya:

ƒ Untuk fasilitas-fasilitas yang ada di Blitz Megaplex sebenarnya sudah cukup lengkap. Namun karena lokasi Blitz Megaplex yang berada di dalam mal, jadi terasa kurang bermanfaat terutama untuk konsep one-stop entertainment-nya. Hal ini disebabkan karena customer masih memiliki banyak pilihan untuk “hunting” di mal-nya sendiri. Apalagi jika ditinjau dari faktor harga, dimana seperti makanan di lounge, cafe, restorant, snack bar, ataupun barang-barang merchandise yang dijual di Blitz Megaplex relatif mahal, pasti akan menyebabkan customer untuk “hunting” di area mal-nya sendiri.

13. Citra dari Blitz Megaplex:

ƒ Citra dari Blitz Megaplex sangat erat kaitannya dengan segmen menengah ke atas. Namun jika segmen target market Blitz Megaplex menuju ke sasaran anak-anak sekolah, mahasiswa, pekerja perkantoran (yang terbilang masih dalam tahapan staf) dirasa kurang masuk terutama dalam faktor harga (harga relatif tinggi).

14. Untuk kelengkapan penunjang pada Blitz Megaplex:

ƒ Kursi yang ada di Grand Indonesia tidak nyaman untuk diduduki, apalagi jika digunakan untuk menonton film dengan durasi sekitar 1,5-2,5 jam.

ƒ AC nya tidak sedingin XXI dan 21 mungkin hal ini disebabkan karena kepadatan yang disebabkan karena kurangnya akses keluar dan masuk penonton ke auditorium (belum lagi yang hendak mengakses ke area-area lainnya).

331

LAMPIRAN E : LANJUTAN

ƒ Tempat sampah di Blitz Pacific Place kurang memadai atau kurang terlihat.

15. Pengalaman pribadi yang dirasakan pada saat di Blitz Megaplex:

ƒ Salah membeli tiket namun kesalahan terletak pada pemesan tiket. ƒ Dalam mengantri dalam membeli tiket menonton, jarang harus

melakukan antrian panjang (tidak seperti pada XXI atau 21). ƒ Jarang sekali kehabisan tiket menonton.

ƒ Kemungkinan mendapatkan tempat duduk yang nyaman cukup besar karena auditorium yang ada pada Blitz Megaplex besar dan banyak. ƒ Iklan yang ada pada Blitz Megaplex sebelum film dimulai sangat

banyak, bisa mencapai 30 menit.

ƒ Pelayanan yang lebih sabar (service oriented) dibandingkan dengan XXI dan 21 yang kurang ramah dalam melayani customer.

16. Estimasi waktu pemutaran film di Blitz Megaplex:

ƒ Di Blitz Megaplex waktu pemutaran filmnya tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan (salah satu faktornya karena banyaknya iklan yang ditayangkan dapat mencapai 30 menit). Terkadang bagi para penonton yang telah menunggu lama untuk masuk ke auditorium harus menunggu lama lagi untuk pemutaran filmnya. Selain itu keterlambatan mulainya film akan menyebabkan kemunduran pada berakhirnya film.

17. Pelayanan yang diberikan pada Blitz Megaplex:

ƒ Sejauh ini pelayanan yang diberikan cukup ramah. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya kesamaan usia antara customer (umumnya peminat penonton film sebagian besar anak-anak muda) dengan

332

LAMPIRAN E : LANJUTAN

karyawan yang bekerja di Blitz Megaplex yang relatif berusia muda. Sehingga dari kebiasan atau tata cara bertutur kata adanya kesamaan dan dapat diterima dengan baik.

ƒ Namun terkadang karena karyawan yang bertugas relatif berusia muda dan adanya keinginan untuk memberikan pelayanan yang terbaik (friendly), terkadang sering terjadi salah pengertian sehingga tercetuslah istilah “sok asik”.

ƒ Selain itu juga karena usia karyawan yang relatif muda, terkadang ketanggapan mereka dalam memberikan bantuan terhalang karena kepentingan pribadi seperti contohnya bercakap-cakap sendiri dengan rekan sekerjanya, dll.

ƒ Pelayanan di Blitz Megaplex lebih baik dibandingkan di XXI dan 21. Karyawan yang bertugas dapat menciptakan suasana yang baik, tidak menimbulkan kegaduhan yang dapat mengganggu kenyamanan pengunjung, dan dapat bersikap sopan (behave).

ƒ Pada Blitz Megaplex, pengetahuan karyawan mengenai jasa yang ditawarkan cukup baik, seperti contohnya jika ditanya mengenai sinopsis dari film yang ditayangkan, mereka dapat dengan tanggap menceritakan dan memberikan informasi yang baik dan seperlunya. ƒ Banyaknya karyawan yang terdapat di lapangan sehingga ketika

customer mengalami masalah atau butuh bantuan dapat dengan mudah menemukan karyawan yang bertugas.

ƒ Karyawan lebih inisiatif dan sigap pada lokasi dan bagian tugasnya seperti contohnya: membukakan pintu bioskop saat customer hendak ke toilet pada saat film sedang berlangsung. Berbeda dengan XXI dan 21 yang jarang terdapat petugas di muka pintu auditorium sehingga customer dapat lalu lalang tanpa mendapat pantauan dari karyawan.

333

LAMPIRAN E : LANJUTAN

18. Transaksi Pembayaran pada Blitz Megaplex: ƒ Dari sisi non-member:

Di Blitz Megaplex dapat membayar dengan menggunakan cash, debit card, dan credit card. Selain itu juga adanya keuntungan karena adanya promo-promo yang diberikan dari kerjasama kartu kredit dari bank HSBC dan BRI seperti buy 1 get 1 free.

ƒ Dari sisi member Blitz Megaplex:

- Disini bagi para pemegang Blitz Card memiliki keuntungan lebih. Dimana dengan adanya Blitz Card yang menggunakan sistem saving dan dapat diisi ulang, jika sewaktu-waktu tidak memiliki uang kita tetap dapat menonton dengan menggunakan Blitz Card. Blitz Card juga berlaku untuk seluruh transaksi yang dilakukan di dalam Blitz Megaplex seperti membeli popcorn dan minuman di snack bar, dll.

- Dengan menggunakan Blitz Card, customer juga dapat melakukan pembelian tiket nonton secara online melalui website Blitz Megaplex di www.blitzmegaplex.com, dimana customer dapat memiliki keuntungan untuk memperoleh tempat duduk terbaik dalam auditorium yang telah disediakan bagi transaksi yang dilakukan secara online.

- Dengan menggunakan Blitz Card, customer memperoleh keuntungan dengan adanya jalur khusus Blitz Card (diprioritaskan). Sehingga ketika antrian non-Blitz Card panjang, customer yang memiliki Blitz Card dapat memperoleh kesempatan terlebih dahulu dalam melakukan berbagai transaksi.

- Dengan menggunakan Blitz Card, customer dapat memperoleh point dari setiap transaksi yang dilakukan dan jika point tersebut

334

LAMPIRAN E : LANJUTAN

dikumpulkan dapat ditukarkan dengan merchandise dari Blitz Megaplex.

19. Alasan non-member tidak menjadi member Blitz Megaplex:

ƒ Terkadang jika menonton sering tidak direncanakan dan pilihan tempatnya-pun beragam, jadi keuntungan seperti membeli online dirasa kurang diperlukan. Mungkin layanan via sms untuk mengetahui jadwal film lebih sering dipergunakan karena lebih fleksibel dibandingkan via internet.

20. Keuntungan yang paling sering didapat akan keberadaan Blitz Megaplex: ƒ Customer dapat menonton film lokal/ film festival/ film indie/ film

luar negeri seperti film Asia, Eropa, dll yang tidak diputar di XXI atau 21 ataupun yang tidak masuk ke Indonesia, terkadang masuk dan diputar di Blitz Megaplex.

21. Informasi film biasanya diperoleh melalui:

ƒ Internet melalui website Blitz Megaplex (www.blitzmegaplex.com) ƒ Koran

ƒ SMS ke 9967

ƒ Langsung di lokasi (poster, board, screen, dll) atau melalui thriller sebelum pemutaran film yan ditonton di auditorium Blitz Megaplex.

22. Keluhan yang terjadi pada Blitz Megaplex:

ƒ Pintu keluar masuk auditorium hanya diakses dari satu pintu. Sehingga pada saat jam masuk dan keluar auditorium sangat padat dan bising oleh pengunjung/penonton. Apalagi jika pintu antar auditorium berdekatan dan kebetulan jam keluar masuknya juga bersamaan,

335

LAMPIRAN E : LANJUTAN

tingkat kepadatan dan kebisingan akan sangat tinggi di area tersebut (belum ditambah lagi oleh pengunjung yang hendak ke toilet yang mengakses area yang sama). Berbeda dengan di XXI dan 21 yang terdapat akses keluar masuk yang berbeda sehingga mengurangi kepadatan dan kebisingan pada area tersebut.

ƒ Tidak terdapatnya sinyal handphone di dalam auditorium atau di area-area tertentu. Sehingga mempersulit customer dalam berkomunikasi.

23. Saran untuk Blitz Megaplex

ƒ Dengan konsep One-stop Entertainment-nya lebih baik tidak berlokasi di dalam mal, karena dengan adanya mal maka persaingan dirasa akan lebih berat karena customer banyak pilihan lain yang disediakan di dalam mal-nya sendiri.

ƒ Lebih mempromosikan Blitz karena sekarang ini dirasa Blitz Megaplex masih terlalu segmented. Berbeda dengan XXI dan 21 yang lebih menyeluruh (ditunjang karena XXI dan 21 lebih lama berdiri, lebih banyak lokasinya, lebih tersebar secara merata, dan lebih terjangkau jika dibandingkan Blitz Megaplex).

ƒ Selain itu untuk film-film Hollywood dirasa kurang banyak ditayangkan di Blitz Megaplex. Blitz Megaplex lebih menonjolkan film-filmnya sendiri yang merupakan film-film festival/indie dari negara-negara lain seperti Malaysia, Korea, Jepang, Perancis, dll. Mungkin jika penyebaran dan pembagian filmnya lebih merata akan dapat mengangkat image Blitz Megaplex sendiri.

ƒ Selain itu sebagai nilai tambah, mungkin ada baiknya Blitz Megaplex memberikan informasi/iklan terlebih dahulu kepada customer mengenai film-film dari Blitz Megaplex yang merupakan film-film festival/indie tersebut (diluar film Hollywood) sehingga customer

336

LAMPIRAN E : LANJUTAN

mengetahui jenis film dan jalan cerita filmnya terlebih dahulu dan dapat menarik minat customer untuk menonton film tersebut. Mungkin informasinya dapat berupa thriller ataupun sinopsis yang dapat diiklankan melalui website, poster, dan iklan sebelum film ditayangkan.

ƒ Mengadakan event-event khusus yang dapat menarik minat customer untuk menonton di Blitz Megaplex seperti contohnya nonton bareng bintang, dsb.

ƒ Mengadakan promo-promo dengan bekerjasama melalui bank yang kartu kreditnya banyak dimiliki oleh masyarakat (contohnya seperti di XXI atau 21 dengan BCA). Selain itu perlu diperhatikan juga jangka promo yang dilakukan, ada baiknya bekerja sama dengan jangka waktu yang lama dan peraturan yang sederhana dan jelas sehingga tidak menimbulkan kebingungan dari para customer-nya.

ƒ Harga dibuat lebih kompetitif dengan XXI dan 21 baik dalam segi tiket menonton, makanan di cafe, lounge, dan restorant, dll.

ƒ Lebih mendiversifikasi film-film yang ditayangkan. Diharapkan film yang telah ditayangkan tidak diulang kembali tapi lebih dibuat beragam dan diseimbangkan antara film festival, film lokal, dengan film Hollywood sehingga kebutuhan customer dalam menonton film dapat terpenuhi.

337

Dokumen terkait