1. Kerangka acuan 2. Undangan
3. Materi presentasi :
a. Dekskripsi projek penelitian – PKMK FK UGM b. Hasil penelitian 1
c. Hasil penelitian 2 d. Model PMTS
Lampiran 1
forBetter
1
KERANGKA ACUAN
Diseminasi Hasil Penelitian Kebijakan dan Program HIV & AIDS dalam
Sistem Kesehatan
dan
Uji Coba Model Integrasi Kebijakan dan Program Pencegahan Melalui
Transmisi Seksual (PMTS) dalam Sistem Kesehatan di Indonesia
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan
3
PENGANTAR
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran UGM atas pendanaan DFAT, Pemerintah Australia sejak bulan Agustus 2013 melaksanakan penelitian multi-centered yang melibatkan 9 universitas dari 8 provinsi. Penelitian kebijakan dan program HIV & AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan pelaksanaan kebijakan HIV dan AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia saat ini dan sejauh mana sistem kesehatan ini adaptif dalam merespon dinamika epidemi HIV dan AIDS. Harapannya, rekomendasi dari penelitian ini akan membantu pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah dalam mengembangkan strategi program penanggulangan HIV dan AIDS di masa mendatang, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan kebijakan dan program HIV dan AIDS dalam konteks desentralisasi.
Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan penelitian yang saling terkait dan dilaksanakan di tingkat nasional dan daerah. Penelitian tahap 1 untuk melihat tingkat integrasi upaya penanggulangan HIV dan AIDS selama ini dalam sistem kesehatan. Penelitian tahap 2 merupakan studi kasus tentang intervensi spesifik (pencegahan dan perawatan, dukungan, dan pengobatan) guna menilai kontribusi berbagai tingkatan integrasi tersebut terhadap efektivitas intervensi serta faktor eksternal yang mempengaruhi integrasi tersebut. Sedangkan penelitian tahap 3 dimaksudkan untuk menyusun model kebijakan penanggulangan HIV dan AIDS yang mempertimbangkan integrasinya ke dalam sistem kesehatan sebagai strategi untuk memperkuat efektivitas dan keberlanjutan penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Penelitian tahap 1 dan 2 telah selesai dilaksanakan dan dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Universitas Cendrawasih (Papua); Universitas Negeri Papua (Papua Barat); Universitas Nusa Cendana (Nusa Tenggara Timur); Universitas Udayana (Bali); Universitas Hasanuddin (Sulawesi Selatan); Universitas Airlangga (Jawa Timur); Universitas Indonesia dan Universitas Atma Jaya (DKI Jakarta); Universitas Sumatera Utara. Sebagai pertanggungjawaban publik dan untuk mendiseminasikan temuan-temuan pokok serta rekomendasi dari kedua penelitian tersebut, maka diselenggarakan pertemuan yang mengundang pihak-pihak yang terkait serta para informan kunci yang terlibat dalam penelitian tahap 1 dan 2.
4 Terkait dengan penelitian tahap 3 yaitu pengembangan model kebijakan, pada pertemuan ini sekaligus dipergunakan untuk mendiskusikan model kebijakan yang dikembangkan oleh Tim Kebijakan HIV dan AIDS PKMK FK UGM. Model kebijakan yang dikembangkan pada penelitian tahap 3 ini secara khusus berfokus pada model integrasi kebijakan dan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) ke dalam sistem kesehatan. Model ini dikembangkan sebagai model untuk mengembangkan program layanan terintegrasi yang bisa digunakan untuk menjamin keberlangsungan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) di pelayanan kesehatan dasar. Diskusi mengenai model ini dimaksudkan untuk mendapatkan input dan konsensus terhadap model kebijakan PMTS sebagai bentuk upaya untuk melihat kelayakan atau kemungkinan perlaksanaannya dan kemungkinakn adopsinya dalam pelaksanaan penanggulangan AIDS ditingkat daerah.
TUJUAN
1. Memaparkan temuan-temuan pokok dan rekomendasi penelitian.
2. Diskusi tentang kelayakan dan penerimaan model integrasi kebijakan dan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) ke dalam sistem kesehatan.
PESERTA
1. Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota 2. KPA Provinsi/Kabupaten/Kota
3. Informan kunci penelitian tahap 1 dan tahap 2
WAKTU
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Senin – Selasa, 6-7 April 2016 Waktu : 09.00 – 15.00 WIB
Tempat : Café Potret, Jalan Wakhid Hasyim No. 90, Medan
5
AGENDA KEGIATAN
No Waktu Materi Fasilitator
Hari I
09.00 – 09.20 Pembukaan Sekretaris KPA Provinsi
09.20 – 10.00 Pengantar projek penelitian kebijakan dan program HIV dan AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia
Tim PKMK FK UGM
10.00 – 10.30 Pemaparan hasil penelitian dan rekomendasi Tim peneliti universitas 10.30 – 12.00 Diskusi
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 15.00 Diskusi model integrasi kebijakan dan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) ke dalam sistem Kesehatan
Tim PKMK FK UGM
15.00 – selesai Penutup
Hari II
09.00 – 12.00 Lanjutan diskusi model integrasi kebijakan dan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) ke dalam sistem kesehatan
Tim PKMK FK UGM
12.00 – selesai Penutup
PENDANAAN
Kegiatan ini terselenggara atas pendanaan dari projek penelitian kebijakan dan program HIV dan AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia, kerjasama antara PKMK FK UGM dan DFAT, Pemerintah Australia.
Lampiran 2
forBetter
Lampiran 3a
forBetter
PENELITIAN
Ke ijaka da Progra HIV AIDS dala
Siste Kesehata di I do esia
Kerjasa a:
Pusat Ke ijaka da Ma aje e Kesehata PKMK FK UGM & Depart e t of Foreig Affairs a d Trade DFAT , Pe eri tah Australia
Siste atika:
. Latar elaka g
. Lokasi pe elitia
. I ple e tasi pe elitia
a. Cluster : A alisis Ke ijaka HIV da AIDS
. Cluster : Model Ke ijaka HIV & AIDS
. Cluster : Pe ge a ga Si pul Pe getahua
. Me doro g Peru aha Age da Ke ijaka
. Pe ja i a kualitas pe elitia
Latar Belaka g Pe elitia
Do i asi I isiatif Kesehata Glo al elalui a tua
luar egeri ilateral da ultilateral dala
pe a ggula ga AIDS di I do esia
– Hasil Positif: e i gkatka akupa da efekti itas respo epide i
– Hasil Negatif: upaya kesehata ya g teri tegrasi dala siste kesehata tidak erjala kare a ada re‐
vertikalisasi dala pere a aa , pe ga ggara , o itori g da e aluasi progra
Tantangan: penanggulangan HIV & AIDS dapat lebih efektif dan berkelanjutan jika diintegrasikan secara sistematik ke dalam sistem
kesehatan yang ada
Tujua Pe elitia
• Me ga alisis progra da i ple e tasi ke ijaka
pe a ggula ga HIV da AIDS da keterkaita ya de ga siste kesehata di I do esia.
• Me ilai ti gkat i tegrasi ke ijaka da progra pe a ggula ga AIDS ke dala siste kesehata dala ko teks pe eri taha ya g terdese tralisasi
• Me yediaka reko e dasi kepada pe eri tah te ta g strategi u tuk e ge a gka ke ijaka da progra pe a ggula ga HIV da AIDS ya g teri tegrasi de ga siste kesehata agar le ih efektif da erkela juta
3
Proses pe elitia & kegiata
Cluster :A alisis Ke ijaka HIV da AIDS
•Desk Re ie : Ke ijaka HIV & AIDS da Siste Kesehata di I do esia
•Pe elitia I: I tegrasi Upaya Pe a ggula ga HIV & AIDS Dala Siste Kesehata
Cluster : Model Ke ijaka HIV & AIDS
•Pe elitia II: Studi Kasus I tegrasi Pe a ggula ga HIV da AIDS ke dala Siste Kesehata da Efekti itas Pe a ggula ga HIV & AIDS di Daerah
•Pe elitia III: Pe ge a ga odel i tegrasi ke ijaka da progra pe egaha elalui tra s isi seksual PMTS ke dala Siste Kesehata Nasio al da Daerah
Cluster : Pe ge a ga Si pul Pe getahua
•We site .ke ijaka aidsi do esia. et
•Ble ded Lear i g I ‐ III
•Diskusi Kultural
I ple e tasi kegiata
Cluster
Desk Re ie : Ke ijaka HIV & AIDS da Siste
Kesehata di I do esia
Okto er – Septe er
Fokus: Kajia progra da ke ijaka pe a ggula ga HIV da AIDS di I do esia progra pe egaha , PDP, itigasi da pak de ga
e pergu aka perspektif sejarah, di le el asio al aupu daerah.
Pe elitia I: I tegrasi Upaya Pe a ggula ga HIV &
AIDS Dala Siste Kesehata
Ja uari – Dese er
Me ga alisis ti gkat i tegrasi ke ijaka pe a ggula ga HIV da AIDS dala siste kesehata di I do esia, u tuk pe ge a ga reko e dasi agar ki erja
pe a ggula ga HIV da AIDS ya g le ih aik lagi.
http://www.ke ijaka aidsi do esia. et/id/hasil‐pe elitia
I ple e tasi kegiata
Cluster
Pe elitia II : Studi Kasus ‐ I tegrasi Pe a ggula ga HIV da AIDS dala Siste Kesehata da Efekti itas Pe a ggula ga HIV & AIDS di Daerah ‐ April – Fe ruari
Respo AIDS PMTS WPS PMTS LSL Li k to Care ART LASS Fokus:
• e ggali ko tri usi i tegrasi pe a ggula ga HIV da AIDS ke dala siste kesehata terhadap efekti itas pe a ggula ga AIDS di ti gkat
ka upate /kota
• e gide tifikasi eka is e i tegrasi ya g a pu
e erika ko tri usi terhadap efekti itas pe a ggula ga AIDS.
Pe elitia III : Pe ge a ga odel i tegrasi ke ijaka da Progra Pe egaha Melalui Tra s isi Seksual PMTS ke dala siste kesehata asio al da daerah
Ja uari – April
Fokus:
– Model laya a ya g teri tegrasi seperti apakah ya g isa digu aka u tuk
e ja i ke erla gsu ga progra pe egaha elalui tra s isi seksual
PMTS di pelaya a kesehata dasar
pri ary health care?
– Model ke ijaka operasio al seperti apakah ya g di utuhka u tuk
e ja i terlaksa a ya i tegrasi progra PMTS di ti gkat laya a dasar?
Model
I tegrasi
Tahapa Pe elitia
•u tuk e yusu odel i tegrasi di ti gkat laya a delivery of health care progra PMTS Kajia Hasil Pe elitia Se elu ya
•u tuk e dapatka ko se sus odel pelaya a kesehata progra PMTS da ke ijaka pe duku g ya ya g ideal da ko prehe sif Me a gu Kesepakata
Delphi •Model pelaya akesehata dala
progra PMTS da ke ijaka pe duku g ya ya g teri tegrasi dala SKN
Model Ke ijaka
I ple e tasi kegiata
Cluster
Si pul Pe getahua Ke ijaka AIDS I do esia
Kno ledge Hub
Tujua :
a e i gkatka akses i for asi ke ijaka HIV da AIDS,
e agika da e erapka
pe getahua terkait ke ijaka HIV da AIDS,
e erje ahka pe getahua e jadi ke ijaka HIV da AIDS ya g le ih aik.
Pe ge a ga si pul pe getahua
Me ge a g ka Jari ga Ke ijaka AIDS I do esia & Me a gu We site ke ijaka aidsi do esia. et Me ggali, e gide tifikasi da e gu pulka pe getahua Me perkuat kapasitas dala e aha i siste kesehata da ke ijaka HIV da AIDS Me erje ahka pe getahua e jadi ke ijaka HIV da AIDS
We site :
.ke ijaka aidsi do esia. et
Ku ju ga da Artikel
Ku ju ga
Hi gga Maret :
ora g pela gga ewsletter
artikel te atik
doku e ke ijaka regulasi, pedo a da data epide iologi
KEBIJAKAN AIDS DAN
SISTEM KESEHATAN
Maret – Maret Tujua :
e ga alisis da e ge aluasi ko po e da fu gsi siste kesehata ya g diperluka u tuk pe guata respo HIV da AIDS,
e gide tifikasi, e ga alisis da e ggu aka kese pata u tuk elakuka pera ad okasi ya g le ih esar,
se ara kritis e ga alisis
kese ja ga laya a kesehata agi kelo pok ya g terda pak oleh HIV da AIDS da a pu e yediaka reko e dasi u tuk e per aiki akses terhadap laya a terse ut, serta
elakuka riset ke ijaka AIDS.
Modul Pe elajara
. Siste Kesehata da Dese tralisasi Politik
. Orga isasi Siste Kesehata da Pe iayaa Kesehata
. Perluasa Respo AIDS da Siste Kesehata , dala ko teks Jari ga Kesehata
. Siste Pe guata Masyarakat Sipil . Laya a HIV, aksesi ilitas da
Artikulasi Kepe ti ga kelo pok Populasi Ku i da Masyarakat . Pe elitia Ke ijaka AIDS da Pe ulisa Paper Ke ijaka AIDS
Peserta :
I. Gelo a g : 8 ora g
U e , U ipa, U da a, U ud, U has, U air, UI, At a Jaya Jakarta, USU
II. Gelo a g : ora g
KPA Kota Matara , Di as Kesehata Ka upate Ba jar aru, Puskes as, Ke e sos, Sekolah Ti ggi Sai t CarolusJakarta, Poltekes, Ke e kes da LSM
III. Gelo a g : ora g
SKPD, LSM, Akade isi, dokter perusahaa
Diskusi Kultural
No e er – Maret
Tujua : u tuk e a gu da e perkuatka dialog dia tara pegiat AIDS di asi g‐ asi g daerah.
Proses
• Sudah terlaksa a se a yak kali diskusi di Yogyakarta.
• Sudah tersele ggara kali diskusi di Jakarta, Meda , Sura aya, De pasar, Papua, Kupa g, Makassar.
Ti dak La jut: Reko e dasi Ke ijaka • KPAN
• Bappe as
• Ke e dagri
• Ke e kes P JK
Mendorong Agenda Perubahan Kebijakan
Dise i asi hasil pe elitia : KPAN, Ke kes, Ke e dagri, Bappe as, Se i ar, JKKI.
Se i ar ter uka : Close The Gap, Mo e Dala Fast Track, Outlook
Ke ijaka HIV & AIDS . Perte ua ti gkat asio al : JKKI
Kupa g, Ba du g, Pada g , Per as AIDS V Makassar.
Pe ulisa da dise i asi Policy Brief: Policy Brief.
Pe ja i a Kualitas
• Perte ua ruti de ga DFAT da ko sulta ya g ditu juk setiap
ula sekali atau jika diperluka
• Dewa pe asehat pe elitia asio al NAB
• Peli ata stakeholder da
i for a pada perte ua alidasi dala proses pe gu pula data
• Peli ata i depe de t re iewer u tuk se ua doku e ya g dihasilka dari pe elitia i i.
Lampiran 3b
forBetter
1
Diseminasi Hasil Penelitian
Medan, 6-7 April 2016
KAJIAN PENELITIAN:
INTEGRASI UPAYA PENANGGULANGAN
HIV DAN AIDS DALAM KERANGKA
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
DI KOTA MEDAN
Oleh:
Tim Peneliti Universitas Sumatera Utara
Lita Sri Andayani, SKM, Mkes Dr.dr. Juliandi Harahap, MA
Titan Amaliani, SKM. Arliza Safitri, SKM, Mkes
2
Latar belakang
Berbagai kebijakan mulai dari koordinasi dalam
perencanaan, implementasi dan monitoring dan
evaluasi, pelibatan masyarakat sipil, memastikan
komitmen dan dukungan pendanaan dari
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
lembaga mitra internasional, serta penguatan
kelembagaan dilakukan untuk memperkuat
penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.
Hasil kajian eksternal WHO pada tahun 2012
menunjukkan bahwa pengembangan kebijakan
dan program selama ini telah dinilai memberikan
kemajuan dan perluasan intervensi yg signifikan
tetapi perkembangan ini belum merata terjadi di
berbagai di wilayah dan jenis intervensi yang
dilakukan (WHO, 2012). Upaya pencegahan,
perawatan, dukungan dan pengobatan tetap
menjadi tantangan yang besar untuk
menurunkan insiden penularan HIV dan
meningkatkan kualitas hidup ODHA.
3
Perluasan program HIV-AIDS dlm beberapa
dekade terakhir ini menuntut upaya yang lebih
efektif untuk mencegah penularan HIV, baik pd
populasi kunci maupun populasi yang memiliki
resiko lebih rendah. Upaya penanggulangan
AIDS ke depan juga menghadapi tantangan dlm
perawatan HIV-AIDS jangka panjang karena
semakin efektifnya pengobatan ARV dalam
menekan angka kematian ODHA.
Tantangan-tantangan ini membutuhkan integrasi
pada tingkat hulu dan hilir dlm upaya
penanggulangan HIV-AIDS.
Integrasi secara umum dikaitkan dengan upaya
untuk mengadopsi dan melakukan asimilasi
upaya penanggulangan AIDS ke dalam
fungsi-fungsi pokok sistem kesehatan. Pada tingkat
penyediaan layanan, integrasi ini misalnya bisa
dilakukan dengan menggabungkan layanan
khusus AIDS ke dalam layanan kesehatan
umum, pelibatan antar program dan sektor lain
di dalam penanggulangan AIDS, menyatukan
sistem pembiayaan penanggulangan AIDS dalam
pembiayaan kesehatan umum dan lain-lainnya.
4
Rumusan masalah
Seberapa jauh integrasi upaya penanggulangan
HIV dan AIDS di Kota Medan ke dalam sistem
kesehatan ?
Tujuan Penelitian
Menganalisis integrasi kebijakan penanggulangan
HIV dan AIDS dalam Sistem Kesehatan di Kota
Medan sehingga dapat dikembangkan
rekomendasi perbaikan kinerja penanggulangan
HIV dan AIDS dalam jangka menengah.
5
Metode Penelitian
Desain Penelitian
Cross sectional, metode kualitatif, dan pendekatan
induksi
Subjek Penelitian
Kelompok SKPD: organisasi masyarakat, pemangku
kepentingan,
Kelompok Layanan : RS, Puskesmas, dan Klinik.
Kelompok populasi kunci: LSM, kelompok waria,
kelompok LSL, kelompok PSK.
6
Teknik Pengumpulan data:
FGD
Indepth interview
Data sekunder
Hasil Penelitian
Meliputi ruang lingkup:
1.
Manajemen dan Regulasi dlm Penanggulangan AIDS
2.
Pembiayaan Program AIDS
3.
Sumber Daya Manusia dalam Penanggulangan AIDS
4.
Penyediaan Obat dan Material Pencegahan
5.
Penyediaan Layanan Kesehatan
6.
Pengelolaan Informasi Strategis
7
1. Manajemen, Informasi dan Regulasi
Kesehatan Penanggulangan HIV dan AIDS
Regulasi Kota Medan sudah mempunyai kekuatanhukum yang cukup kuat, baik dari tahap
perencanaan hingga kebijakan: adanya
Rencana Strategis (Renstra) KPA, Perda No. 1
Tahun 2012 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV dan AIDS dan Perda
No. 4 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Kota Medan, dan dukungan lainnya yang
sedang dalam pengajuan adalah Peraturan
Walikota (Perwal).
Regulasi
Penyusunan Renstra KPA melibatkan SKPD
yg terkait, kelompok layanan dari Rumah
Sakit, Puskesmas, dan klinik IMS, LSM dan
Populasi kunci. Renstra ini sudah secara
lengkap memuat rencana pencegahan, PDP
dan mitigasi dampak. Review Renstra
dilakukan secara berkala setiap tahun. Renstra
digunakan untuk menentukan keputusan,
alokasi sumber daya manusia dan
menentukan situasi epidemi. Walau demikian,
tidak selalu usulan dari Renstra dapat
disetujui oleh Pemko Medan
8
Formulasi
Kebijakan
Dalam menyusun formulasi kebijakan
dibutuhkan banyak data. Data tersebut dapat
diperoleh dengan segala metode terutama
penelitian dan asesmen. Umumnya data yang
dimanfaatkan masih berasal dari laporan
kegiatan rutin dari KPA dan Dinas
Kesehatan. Sedangkan dari penelitian,
penelitian yang sudah dilakukan adalah
pemetaan populasi kunci yang didanai hibah
APBD 2014. Selain itu penelitian lainnya
adalah STBP yang didanai Kemenkes RI.
Akuntabilitas dan
Daya Tanggap
(Responsiveness)
Masyarakat bisa mengetahui program HIV dan
AIDS yang dilakukan di wilayah ini melalui
kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang
infomasi pencegahan dan penanggulangan HIV
dan AIDS.
Akses populasi kunci dan masyarakat terhadap
program pencegahan dan PDP sudah baik;
melalui info “Buku Informasi Layanan
Komprehensif HIV-IMS Berkesinambungan
Kota Medan”.
9
Untuk meningkatkan layanan-layanan ini,
pembuat kebijakan setiap tiga bulan
mengadakan pertemuan koordinasi, antara lain
dengan Dinas Kesehatan dan dinas lainnya
(SKPD yang terlibat), rumah sakit, dan LSM.
Pada akhirnya, ini memudahkan masyarakat
untuk mengakses layanan kesehatan yang
berkaitan dgn HIV dan AIDS tsb, shg makin
meningkat jumlah pasien yg menggunakan
fasilitas kesehatan tsb, dan untuk itu Dinas
Kesehatan Kota Medan juga sudah menambah
jumlah layanan IMS di Puskesmas-puskesmas
Akuntabilitas dan
Daya Tanggap
(Responsiveness)
2. Pembiayaan Kesehatan
Pengelo
laan
Sumber
Pem
biayaan
Sumber utama pendanaan penanggulangan
AIDS didapat dari APBD Kota Medan dan
dana hibah Kota Medan. Sumber dari pihak
lain melalui KPAN dan diteruskan ke KPA
Kota Medan. Dari pihak donor 1). Global
Fund (melalui Dinkes Propinsi dan PKBI);
2). HCPI (KPA Kota Medan mengajukan
proposal); dan 3).SUM (mekanismenya
langsung ke LSM yang sesuai dalam hal ini
KPA membantu menentukan LSM yang
sesuai untuk mendapatkannya).
10
Pada tahun 2011 anggaran penanggulangan
AIDS yang dibiayai APBD, terdapat di
beberapa SKPD antara lain Bappeda, Dinas
Kesehatan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja,
Dinas Pendidikan, Badan PP dan KB, Dinas
Kominfo, Badan Kesbangpol, dan Bagian
Kesra Setda Kota Medan.
Pengelolaan Sumber
Pembiayaan
Dalam tiga tahun terakhir ini dana anggaran
(APBD) untuk KPA Kota Medan selalu
meningkat.
Pengelolaan sumber dana ini dilakukan oleh
KPA kota dan Dinas Kesehatan kota Medan,
dan tidak ada kesulitan di dalam mengelola,
karena sudah ada pedoman dan aturan
masing-masing dari penyandang dana.
Pengelolaan Sumber
Pembiayaan
11
Berdasarkan Renstra Penanggulangan HIV
DAN AIDS komposisi dan proporsi
anggaran untuk masing-masing program
tersebut telah dikelompokkan dengan
proporsi 54% untuk program pencegahan,
43% untuk program PDP dan 3% untuk
program mitigasi dampak. Anggaran ini
terdistribusi pada beberapa SKPD namun
tidak semua terealisasi.
Penganggaran,
Proporsi, Distribusi
& Pengeluaran
Sampai saat ini masalah pembiayaan tidak
menjadi hambatan pasien untuk mengakses
layanan tersebut, karena umumnya pasien
sudah didampingi LSM dan memahami
tentang prosedur dan pembiayaan layanan
tersebut.
Dalam hal pembiayaan untuk kelompok
populasi kunci sudah dijamin melalui
pembiayaan jaminan kesehatan pemerintah
(JKN atau Jamkesda).
Mekanisme
Pembayaran
Layanan
12
3. Penyediaan Layanan
Keter
sediaan
Layanan
Terdapat 8 Puskesmas yang memberikan
layanan VCT, satu klinik IMS dan VCT dan
oleh satu unit KKP Belawan serta ada tiga
Puskesmas yang dapat memberikan layanan
CST. Puskesmas dapat melakukan rujukan ke
fasilitas layanan sekunder yaitu ke rumah sakit
pemerintah; RS Pirngadi, RS Haji Adam
Malik, RS Bhayangkara, RS Rumkit Putri
Hijau. Rumah Sakit ini dapat memberikan
layanan VCT dan CST. Selain itu terdapat
juga satu rumah sakit swasta yang dapat
memberikan layanan VCT dan CST.
14