• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Kerangka acuan 2. Undangan

3. Materi presentasi :

a. Dekskripsi projek penelitian – PKMK FK UGM b. Hasil penelitian 1

c. Hasil penelitian 2 d. Model PMTS

Lampiran 1

forBetter

1

KERANGKA ACUAN

Diseminasi Hasil Penelitian Kebijakan dan Program HIV & AIDS dalam

Sistem Kesehatan

dan

Uji Coba Model Integrasi Kebijakan dan Program Pencegahan Melalui

Transmisi Seksual (PMTS) dalam Sistem Kesehatan di Indonesia

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan

3

PENGANTAR

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran UGM atas pendanaan DFAT, Pemerintah Australia sejak bulan Agustus 2013 melaksanakan penelitian multi-centered yang melibatkan 9 universitas dari 8 provinsi. Penelitian kebijakan dan program HIV & AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan pelaksanaan kebijakan HIV dan AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia saat ini dan sejauh mana sistem kesehatan ini adaptif dalam merespon dinamika epidemi HIV dan AIDS. Harapannya, rekomendasi dari penelitian ini akan membantu pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah dalam mengembangkan strategi program penanggulangan HIV dan AIDS di masa mendatang, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan kebijakan dan program HIV dan AIDS dalam konteks desentralisasi.

Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan penelitian yang saling terkait dan dilaksanakan di tingkat nasional dan daerah. Penelitian tahap 1 untuk melihat tingkat integrasi upaya penanggulangan HIV dan AIDS selama ini dalam sistem kesehatan. Penelitian tahap 2 merupakan studi kasus tentang intervensi spesifik (pencegahan dan perawatan, dukungan, dan pengobatan) guna menilai kontribusi berbagai tingkatan integrasi tersebut terhadap efektivitas intervensi serta faktor eksternal yang mempengaruhi integrasi tersebut. Sedangkan penelitian tahap 3 dimaksudkan untuk menyusun model kebijakan penanggulangan HIV dan AIDS yang mempertimbangkan integrasinya ke dalam sistem kesehatan sebagai strategi untuk memperkuat efektivitas dan keberlanjutan penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Penelitian tahap 1 dan 2 telah selesai dilaksanakan dan dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Universitas Cendrawasih (Papua); Universitas Negeri Papua (Papua Barat); Universitas Nusa Cendana (Nusa Tenggara Timur); Universitas Udayana (Bali); Universitas Hasanuddin (Sulawesi Selatan); Universitas Airlangga (Jawa Timur); Universitas Indonesia dan Universitas Atma Jaya (DKI Jakarta); Universitas Sumatera Utara. Sebagai pertanggungjawaban publik dan untuk mendiseminasikan temuan-temuan pokok serta rekomendasi dari kedua penelitian tersebut, maka diselenggarakan pertemuan yang mengundang pihak-pihak yang terkait serta para informan kunci yang terlibat dalam penelitian tahap 1 dan 2.

4 Terkait dengan penelitian tahap 3 yaitu pengembangan model kebijakan, pada pertemuan ini sekaligus dipergunakan untuk mendiskusikan model kebijakan yang dikembangkan oleh Tim Kebijakan HIV dan AIDS PKMK FK UGM. Model kebijakan yang dikembangkan pada penelitian tahap 3 ini secara khusus berfokus pada model integrasi kebijakan dan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) ke dalam sistem kesehatan. Model ini dikembangkan sebagai model untuk mengembangkan program layanan terintegrasi yang bisa digunakan untuk menjamin keberlangsungan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) di pelayanan kesehatan dasar. Diskusi mengenai model ini dimaksudkan untuk mendapatkan input dan konsensus terhadap model kebijakan PMTS sebagai bentuk upaya untuk melihat kelayakan atau kemungkinan perlaksanaannya dan kemungkinakn adopsinya dalam pelaksanaan penanggulangan AIDS ditingkat daerah.

TUJUAN

1. Memaparkan temuan-temuan pokok dan rekomendasi penelitian.

2. Diskusi tentang kelayakan dan penerimaan model integrasi kebijakan dan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) ke dalam sistem kesehatan.

PESERTA

1. Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota 2. KPA Provinsi/Kabupaten/Kota

3. Informan kunci penelitian tahap 1 dan tahap 2

WAKTU

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Senin – Selasa, 6-7 April 2016 Waktu : 09.00 – 15.00 WIB

Tempat : Café Potret, Jalan Wakhid Hasyim No. 90, Medan

5

AGENDA KEGIATAN

No Waktu Materi Fasilitator

Hari I

09.00 – 09.20 Pembukaan Sekretaris KPA Provinsi

09.20 – 10.00 Pengantar projek penelitian kebijakan dan program HIV dan AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia

Tim PKMK FK UGM

10.00 – 10.30 Pemaparan hasil penelitian dan rekomendasi Tim peneliti universitas 10.30 – 12.00 Diskusi

12.00 – 13.00 Istirahat

13.00 – 15.00 Diskusi model integrasi kebijakan dan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) ke dalam sistem Kesehatan

Tim PKMK FK UGM

15.00 – selesai Penutup

Hari II

09.00 – 12.00 Lanjutan diskusi model integrasi kebijakan dan program pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS) ke dalam sistem kesehatan

Tim PKMK FK UGM

12.00 – selesai Penutup

PENDANAAN

Kegiatan ini terselenggara atas pendanaan dari projek penelitian kebijakan dan program HIV dan AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia, kerjasama antara PKMK FK UGM dan DFAT, Pemerintah Australia.

Lampiran 2

forBetter

Lampiran 3a

forBetter

PENELITIAN

Ke ijaka  da Progra  HIV AIDS dala

Siste Kesehata di I do esia

Kerjasa a:

Pusat Ke ijaka  da  Ma aje e  Kesehata   PKMK  FK UGM & Depart e t of Foreig  Affairs a d Trade  DFAT , Pe eri tah  Australia

Siste atika:

. Latar  elaka g 

. Lokasi pe elitia

. I ple e tasi pe elitia

a. Cluster  : A alisis Ke ijaka  HIV da  AIDS 

. Cluster  : Model Ke ijaka  HIV & AIDS 

. Cluster  : Pe ge a ga  Si pul Pe getahua

. Me doro g Peru aha  Age da Ke ijaka

. Pe ja i a  kualitas pe elitia

Latar Belaka g Pe elitia

Do i asi I isiatif Kesehata  Glo al  elalui  a tua  

luar  egeri  ilateral da   ultilateral  dala  

pe a ggula ga  AIDS di I do esia

Hasil Positif:  e i gkatka   akupa  da  efekti itas respo   epide i

Hasil Negatif: upaya kesehata  ya g teri tegrasi dala   siste  kesehata  tidak  erjala  kare a ada re‐

vertikalisasi dala  pere a aa , pe ga ggara ,  o itori g da  e aluasi progra

Tantangan: penanggulangan HIV & AIDS dapat lebih efektif dan berkelanjutan jika diintegrasikan secara sistematik ke dalam sistem

kesehatan yang ada

Tujua Pe elitia

• Me ga alisis progra da i ple e tasi ke ijaka

pe a ggula ga  HIV da  AIDS  da  keterkaita ya de ga   siste kesehata di I do esia. 

• Me ilai ti gkat i tegrasi ke ijaka  da  progra   pe a ggula ga  AIDS ke dala  siste kesehata dala ko teks pe eri taha  ya g terdese tralisasi

• Me yediaka  reko e dasi kepada pe eri tah te ta g  strategi u tuk  e ge a gka  ke ijaka  da  progra   pe a ggula ga  HIV da  AIDS ya g teri tegrasi de ga   siste  kesehata  agar le ih efektif da   erkela juta

3

Proses pe elitia  & kegiata

Cluster  :A alisis Ke ijaka  HIV da  AIDS 

Desk Re ie : Ke ijaka  HIV & AIDS da  Siste  Kesehata  di I do esia

Pe elitia  I: I tegrasi Upaya Pe a ggula ga  HIV & AIDS Dala  Siste  Kesehata  

Cluster  : Model Ke ijaka  HIV & AIDS 

Pe elitia  II: Studi Kasus  I tegrasi Pe a ggula ga  HIV da  AIDS ke dala  Siste   Kesehata  da  Efekti itas Pe a ggula ga  HIV & AIDS di Daerah

Pe elitia  III: Pe ge a ga   odel i tegrasi ke ijaka  da  progra  pe egaha   elalui tra s isi seksual  PMTS  ke dala  Siste  Kesehata  Nasio al da  Daerah 

Cluster  : Pe ge a ga  Si pul Pe getahua  

We site .ke ijaka aidsi do esia. et  

Ble ded Lear i g I ‐ III

Diskusi Kultural

I ple e tasi kegiata

Cluster 

Desk Re ie  : Ke ijaka  HIV & AIDS da  Siste  

Kesehata  di I do esia

Okto er   – Septe er 

Fokus: Kajia  progra  da  ke ijaka  pe a ggula ga  HIV da  AIDS di  I do esia  progra  pe egaha , PDP,  itigasi da pak  de ga  

e pergu aka  perspektif sejarah, di le el  asio al  aupu  daerah. 

Pe elitia  I: I tegrasi Upaya Pe a ggula ga  HIV & 

AIDS Dala  Siste  Kesehata

Ja uari – Dese er   

Me ga alisis ti gkat i tegrasi ke ijaka pe a ggula ga HIV da AIDS dala siste  kesehata di  I do esia, u tuk  pe ge a ga   reko e dasi agar ki erja

pe a ggula ga HIV da AIDS ya g  le ih  aik lagi. 

http://www.ke ijaka aidsi do esia. et/id/hasil‐pe elitia

I ple e tasi kegiata

Cluster 

Pe elitia  II : Studi Kasus ‐ I tegrasi Pe a ggula ga  HIV da   AIDS dala  Siste  Kesehata  da  Efekti itas Pe a ggula ga   HIV & AIDS di Daerah ‐ April   – Fe ruari 

Respo   AIDS PMTS WPS PMTS  LSL Li k to  Care ART LASS Fokus: 

e ggali ko tri usi i tegrasi  pe a ggula ga HIV da   AIDS ke dala  siste   kesehata  terhadap  efekti itas pe a ggula ga AIDS di ti gkat 

ka upate /kota

e gide tifikasi eka is e i tegrasi ya g  a pu

e erika ko tri usi terhadap efekti itas pe a ggula ga AIDS.

Pe elitia  III : Pe ge a ga odel i tegrasi ke ijaka da Progra Pe egaha Melalui Tra s isi Seksual PMTS  ke dala siste kesehata asio al da daerah

Ja uari – April 

Fokus:

Model laya a ya g teri tegrasi seperti apakah ya g  isa digu aka u tuk

e ja i ke erla gsu ga progra   pe egaha elalui tra s isi seksual

PMTS  di pelaya a kesehata dasar

pri ary health care?

Model ke ijaka operasio al seperti apakah ya g di utuhka u tuk

e ja i terlaksa a ya i tegrasi progra  PMTS di ti gkat laya a dasar?

Model

I tegrasi 

Tahapa Pe elitia

•u tuk e yusu odel  i tegrasi di ti gkat laya a delivery of  health care progra   PMTS Kajia  Hasil  Pe elitia   Se elu ya

•u tuk e dapatka ko se sus odel pelaya a kesehata progra  PMTS da ke ijaka pe duku g ya ya g ideal da   ko prehe sif  Me a gu   Kesepakata  

Delphi •Model pelaya akesehata dala

progra  PMTS da ke ijaka pe duku g ya ya g teri tegrasi dala SKN 

Model Ke ijaka

I ple e tasi kegiata

Cluster 

Si pul Pe getahua Ke ijaka  AIDS I do esia

Kno ledge Hub

Tujua :

a e i gkatka  akses  i for asi ke ijaka  HIV  da  AIDS, 

e agika  da   e erapka  

pe getahua  terkait  ke ijaka  HIV da  AIDS, 

e erje ahka   pe getahua   e jadi  ke ijaka  HIV da  AIDS  ya g le ih  aik. 

Pe ge a ga  si pul pe getahua

Me ge a g ka  Jari ga   Ke ijaka   AIDS  I do esia &  Me a gu   We site  ke ijaka aidsi do esia. et Me ggali,  e gide tifikasi  da   e gu pulka   pe getahua Me perkuat  kapasitas  dala   e aha i  siste   kesehata  da   ke ijaka  HIV  da  AIDS Me erje ahka   pe getahua   e jadi  ke ijaka  HIV  da  AIDS

We site : 

.ke ijaka aidsi do esia. et

Ku ju ga da Artikel

Ku ju ga

Hi gga Maret

ora g pela gga   ewsletter

 artikel te atik

 doku e  ke ijaka   regulasi, pedo a  da  data epide iologi

KEBIJAKAN AIDS DAN 

SISTEM KESEHATAN

Maret   – Maret    Tujua :

e ga alisis da   e ge aluasi  ko po e  da  fu gsi siste   kesehata  ya g diperluka  u tuk  pe guata  respo  HIV da  AIDS, 

e gide tifikasi,  e ga alisis da   e ggu aka  kese pata  u tuk  elakuka  pera  ad okasi ya g le ih  esar, 

se ara kritis  e ga alisis 

kese ja ga  laya a  kesehata   agi  kelo pok ya g terda pak oleh HIV  da  AIDS da   a pu  e yediaka   reko e dasi u tuk  e per aiki  akses terhadap laya a  terse ut,  serta 

elakuka  riset ke ijaka  AIDS.

Modul Pe elajara

. Siste  Kesehata  da  Dese tralisasi  Politik

. Orga isasi Siste  Kesehata  da   Pe iayaa  Kesehata

. Perluasa  Respo  AIDS da  Siste   Kesehata , dala  ko teks Jari ga   Kesehata

. Siste  Pe guata  Masyarakat Sipil . Laya a  HIV, aksesi ilitas da  

Artikulasi Kepe ti ga  kelo pok  Populasi Ku i da  Masyarakat . Pe elitia  Ke ijaka  AIDS da   Pe ulisa  Paper Ke ijaka  AIDS

Peserta :

I. Gelo a g   :  8 ora g

U e , U ipa, U da a, U ud,  U has, U air, UI, At a   Jaya Jakarta, USU  

II. Gelo a g   :   ora g 

KPA Kota Matara , Di as  Kesehata  Ka upate   Ba jar aru, Puskes as,  Ke e sos, Sekolah Ti ggi Sai t  CarolusJakarta, Poltekes,  Ke e kes da  LSM  

III. Gelo a g   :   ora g 

SKPD, LSM, Akade isi, dokter perusahaa

Diskusi Kultural 

No e er   – Maret 

Tujua  : u tuk  e a gu  da   e perkuatka  dialog dia tara pegiat  AIDS di  asi g‐ asi g daerah. 

Proses

Sudah terlaksa a se a yak   kali  diskusi di Yogyakarta.

Sudah tersele ggara   kali diskusi  di Jakarta, Meda , Sura aya,  De pasar, Papua, Kupa g,  Makassar.

Ti dak La jut: Reko e dasi Ke ijaka KPAN

Bappe as

Ke e dagri

Ke e kes  P JK

Mendorong Agenda Perubahan Kebijakan

Dise i asi hasil pe elitia  : KPAN,  Ke kes, Ke e dagri, Bappe as,  Se i ar, JKKI.

Se i ar ter uka : Close The Gap,  Mo e  Dala  Fast TrackOutlook

Ke ijaka  HIV & AIDS  . Perte ua  ti gkat  asio al : JKKI 

Kupa g, Ba du g, Pada g , Per as  AIDS V Makassar.

Pe ulisa  da  dise i asi Policy  Brief:   Policy Brief.

Pe ja i a  Kualitas

• Perte ua  ruti  de ga  DFAT da   ko sulta  ya g ditu juk setiap   

ula  sekali atau jika diperluka

• Dewa  pe asehat pe elitia   asio al  NAB  

• Peli ata  stakeholder da  

i for a  pada perte ua   alidasi  dala  proses pe gu pula  data

• Peli ata  i depe de t re iewer  u tuk se ua doku e  ya g  dihasilka  dari pe elitia  i i. 

Lampiran 3b

forBetter

1

Diseminasi Hasil Penelitian

Medan, 6-7 April 2016

KAJIAN PENELITIAN:

INTEGRASI UPAYA PENANGGULANGAN

HIV DAN AIDS DALAM KERANGKA

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

DI KOTA MEDAN

Oleh:

Tim Peneliti Universitas Sumatera Utara

Lita Sri Andayani, SKM, Mkes Dr.dr. Juliandi Harahap, MA

Titan Amaliani, SKM. Arliza Safitri, SKM, Mkes

2

Latar belakang

Berbagai kebijakan mulai dari koordinasi dalam

perencanaan, implementasi dan monitoring dan

evaluasi, pelibatan masyarakat sipil, memastikan

komitmen dan dukungan pendanaan dari

pemerintah pusat, pemerintah daerah dan

lembaga mitra internasional, serta penguatan

kelembagaan dilakukan untuk memperkuat

penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.

Hasil kajian eksternal WHO pada tahun 2012

menunjukkan bahwa pengembangan kebijakan

dan program selama ini telah dinilai memberikan

kemajuan dan perluasan intervensi yg signifikan

tetapi perkembangan ini belum merata terjadi di

berbagai di wilayah dan jenis intervensi yang

dilakukan (WHO, 2012). Upaya pencegahan,

perawatan, dukungan dan pengobatan tetap

menjadi tantangan yang besar untuk

menurunkan insiden penularan HIV dan

meningkatkan kualitas hidup ODHA.

3

Perluasan program HIV-AIDS dlm beberapa

dekade terakhir ini menuntut upaya yang lebih

efektif untuk mencegah penularan HIV, baik pd

populasi kunci maupun populasi yang memiliki

resiko lebih rendah. Upaya penanggulangan

AIDS ke depan juga menghadapi tantangan dlm

perawatan HIV-AIDS jangka panjang karena

semakin efektifnya pengobatan ARV dalam

menekan angka kematian ODHA.

Tantangan-tantangan ini membutuhkan integrasi

pada tingkat hulu dan hilir dlm upaya

penanggulangan HIV-AIDS.

Integrasi secara umum dikaitkan dengan upaya

untuk mengadopsi dan melakukan asimilasi

upaya penanggulangan AIDS ke dalam

fungsi-fungsi pokok sistem kesehatan. Pada tingkat

penyediaan layanan, integrasi ini misalnya bisa

dilakukan dengan menggabungkan layanan

khusus AIDS ke dalam layanan kesehatan

umum, pelibatan antar program dan sektor lain

di dalam penanggulangan AIDS, menyatukan

sistem pembiayaan penanggulangan AIDS dalam

pembiayaan kesehatan umum dan lain-lainnya.

4

Rumusan masalah

Seberapa jauh integrasi upaya penanggulangan

HIV dan AIDS di Kota Medan ke dalam sistem

kesehatan ?

Tujuan Penelitian

Menganalisis integrasi kebijakan penanggulangan

HIV dan AIDS dalam Sistem Kesehatan di Kota

Medan sehingga dapat dikembangkan

rekomendasi perbaikan kinerja penanggulangan

HIV dan AIDS dalam jangka menengah.

5

Metode Penelitian

Desain Penelitian

Cross sectional, metode kualitatif, dan pendekatan

induksi

Subjek Penelitian

Kelompok SKPD: organisasi masyarakat, pemangku

kepentingan,

Kelompok Layanan : RS, Puskesmas, dan Klinik.

Kelompok populasi kunci: LSM, kelompok waria,

kelompok LSL, kelompok PSK.

6

Teknik Pengumpulan data:

FGD

Indepth interview

Data sekunder

Hasil Penelitian

Meliputi ruang lingkup:

1.

Manajemen dan Regulasi dlm Penanggulangan AIDS

2.

Pembiayaan Program AIDS

3.

Sumber Daya Manusia dalam Penanggulangan AIDS

4.

Penyediaan Obat dan Material Pencegahan

5.

Penyediaan Layanan Kesehatan

6.

Pengelolaan Informasi Strategis

7

1. Manajemen, Informasi dan Regulasi

Kesehatan Penanggulangan HIV dan AIDS

Regulasi Kota Medan sudah mempunyai kekuatanhukum yang cukup kuat, baik dari tahap

perencanaan hingga kebijakan: adanya

Rencana Strategis (Renstra) KPA, Perda No. 1

Tahun 2012 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan HIV dan AIDS dan Perda

No. 4 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan

Kota Medan, dan dukungan lainnya yang

sedang dalam pengajuan adalah Peraturan

Walikota (Perwal).

Regulasi

Penyusunan Renstra KPA melibatkan SKPD

yg terkait, kelompok layanan dari Rumah

Sakit, Puskesmas, dan klinik IMS, LSM dan

Populasi kunci. Renstra ini sudah secara

lengkap memuat rencana pencegahan, PDP

dan mitigasi dampak. Review Renstra

dilakukan secara berkala setiap tahun. Renstra

digunakan untuk menentukan keputusan,

alokasi sumber daya manusia dan

menentukan situasi epidemi. Walau demikian,

tidak selalu usulan dari Renstra dapat

disetujui oleh Pemko Medan

8

Formulasi

Kebijakan

Dalam menyusun formulasi kebijakan

dibutuhkan banyak data. Data tersebut dapat

diperoleh dengan segala metode terutama

penelitian dan asesmen. Umumnya data yang

dimanfaatkan masih berasal dari laporan

kegiatan rutin dari KPA dan Dinas

Kesehatan. Sedangkan dari penelitian,

penelitian yang sudah dilakukan adalah

pemetaan populasi kunci yang didanai hibah

APBD 2014. Selain itu penelitian lainnya

adalah STBP yang didanai Kemenkes RI.

Akuntabilitas dan

Daya Tanggap

(Responsiveness)

Masyarakat bisa mengetahui program HIV dan

AIDS yang dilakukan di wilayah ini melalui

kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang

infomasi pencegahan dan penanggulangan HIV

dan AIDS.

Akses populasi kunci dan masyarakat terhadap

program pencegahan dan PDP sudah baik;

melalui info “Buku Informasi Layanan

Komprehensif HIV-IMS Berkesinambungan

Kota Medan”.

9

Untuk meningkatkan layanan-layanan ini,

pembuat kebijakan setiap tiga bulan

mengadakan pertemuan koordinasi, antara lain

dengan Dinas Kesehatan dan dinas lainnya

(SKPD yang terlibat), rumah sakit, dan LSM.

Pada akhirnya, ini memudahkan masyarakat

untuk mengakses layanan kesehatan yang

berkaitan dgn HIV dan AIDS tsb, shg makin

meningkat jumlah pasien yg menggunakan

fasilitas kesehatan tsb, dan untuk itu Dinas

Kesehatan Kota Medan juga sudah menambah

jumlah layanan IMS di Puskesmas-puskesmas

Akuntabilitas dan

Daya Tanggap

(Responsiveness)

2. Pembiayaan Kesehatan

Pengelo

laan

Sumber

Pem

biayaan

Sumber utama pendanaan penanggulangan

AIDS didapat dari APBD Kota Medan dan

dana hibah Kota Medan. Sumber dari pihak

lain melalui KPAN dan diteruskan ke KPA

Kota Medan. Dari pihak donor 1). Global

Fund (melalui Dinkes Propinsi dan PKBI);

2). HCPI (KPA Kota Medan mengajukan

proposal); dan 3).SUM (mekanismenya

langsung ke LSM yang sesuai dalam hal ini

KPA membantu menentukan LSM yang

sesuai untuk mendapatkannya).

10

Pada tahun 2011 anggaran penanggulangan

AIDS yang dibiayai APBD, terdapat di

beberapa SKPD antara lain Bappeda, Dinas

Kesehatan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja,

Dinas Pendidikan, Badan PP dan KB, Dinas

Kominfo, Badan Kesbangpol, dan Bagian

Kesra Setda Kota Medan.

Pengelolaan Sumber

Pembiayaan

Dalam tiga tahun terakhir ini dana anggaran

(APBD) untuk KPA Kota Medan selalu

meningkat.

Pengelolaan sumber dana ini dilakukan oleh

KPA kota dan Dinas Kesehatan kota Medan,

dan tidak ada kesulitan di dalam mengelola,

karena sudah ada pedoman dan aturan

masing-masing dari penyandang dana.

Pengelolaan Sumber

Pembiayaan

11

Berdasarkan Renstra Penanggulangan HIV

DAN AIDS komposisi dan proporsi

anggaran untuk masing-masing program

tersebut telah dikelompokkan dengan

proporsi 54% untuk program pencegahan,

43% untuk program PDP dan 3% untuk

program mitigasi dampak. Anggaran ini

terdistribusi pada beberapa SKPD namun

tidak semua terealisasi.

Penganggaran,

Proporsi, Distribusi

& Pengeluaran

Sampai saat ini masalah pembiayaan tidak

menjadi hambatan pasien untuk mengakses

layanan tersebut, karena umumnya pasien

sudah didampingi LSM dan memahami

tentang prosedur dan pembiayaan layanan

tersebut.

Dalam hal pembiayaan untuk kelompok

populasi kunci sudah dijamin melalui

pembiayaan jaminan kesehatan pemerintah

(JKN atau Jamkesda).

Mekanisme

Pembayaran

Layanan

12

3. Penyediaan Layanan

Keter

sediaan

Layanan

Terdapat 8 Puskesmas yang memberikan

layanan VCT, satu klinik IMS dan VCT dan

oleh satu unit KKP Belawan serta ada tiga

Puskesmas yang dapat memberikan layanan

CST. Puskesmas dapat melakukan rujukan ke

fasilitas layanan sekunder yaitu ke rumah sakit

pemerintah; RS Pirngadi, RS Haji Adam

Malik, RS Bhayangkara, RS Rumkit Putri

Hijau. Rumah Sakit ini dapat memberikan

layanan VCT dan CST. Selain itu terdapat

juga satu rumah sakit swasta yang dapat

memberikan layanan VCT dan CST.

14

Koordinasi

dan

Rujukan

Sistem koordinasi dan rujukan selalu dibahas

pada pertemuan rutin (Rapat Koordinasi)

KPA Kota Medan bekerja sama dengan

Dinas Kesehatan Kota.

KPA ada semacam MOU dgn Forum LSM

Peduli AIDS, Dinkes, dan RS Dr. Pirngadi

Dalam dokumen laporan diseminasi medan (Halaman 16-116)

Dokumen terkait