• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 5: Teknik Penghitungan Nilai untuk Sistem Penghargaan dan Peringatan

Teknik penghitungan nilai ini dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan dan situasi. Matriks Perhitungan Nilai

1. Sosialisasi dan Sasaran

Pilihan Skor

Tidak ada sosialisasi. 0

Sosialisasi kepada laki-laki saja. 1

Sosialisasi kepada < 30% perempuan. 2

Sosialisasi kepada 30% - 40% perempuan. 3

Sosialisasi kepada > 40% perempuan. 4

Catatan: Format yang sama dapat digunakan untuk Sosialiasi Tahap I, II, III. 2. Pelaksanaan Sosialisasi and Konsultasi dengan Masyarakat

Pilihan Skor

Tidak ada sosialisasi. 0

Semua sosialisasi dilaksanakan pada malam hari. 1 Badan pengelola air limbah berkonsultasi dengan

perempuan mengenai jadwal dan lokasi sosialisasi yang cocok.

2 Jadwal dan lokasi sosialisasi dipilih sesuai dengan

kebutuhan perempuan dan laki-laki. 3

Perempuan dan laki-laki sama-sama dipilih sebagai kader masyarakat dalam mempromosikan program pengelolaan air limbah.

4 Catatan: Format yang sama dapat digunakan untuk Sosialiasi Tahap I, II, III.

39

Pilihan Skor

Tidak ada kebijakan daerah mengenai sanitasi. 0 Ada kebijakan daerah tetapi penyusunannya tidak

melibatkan masyarakat. 1

Perempuan dan laki-laki terlibat dalam konsultasi publik

untuk penyusunan kebijakan daerah. 2

Kebijakan daerah memasukkan peraturan umum mengenai keterlibatan perempuan dan laki-laki dalam

pembangunan sanitasi. 3

Kebijakan daerah memasukkan peraturan spesifik dan teknis mengenai keterlibatan perempuan dan laki-laki

dalam pembangunan sanitasi. 4

3. Kebijakan Daerah Mengenai Sanitasi

4. Pemantauan Lapangan oleh Petugas

Pilihan Skor

Tidak ada kunjungan reguler ke lokasi pelayanan. 0 Kunjungan lapangan dilakukan kurang dari sekali dalam

6 (enam) bulan. 1

Kunjungan lapangan dilakukan lebih dari sekali dalam 6 (enam) bulan dan petugas dari Badan Pengelola Air

Limbah berdiskusi dengan pelanggan laki-laki saja. 2 Kunjungan lapangan dilakukan oleh petugas

laki-laki sebanyak lebih dari sekali dalam 6 (enam) bulan dan petugas tersebut berdiskusi dengan pelanggan perempuan dan laki-laki.

3 Kunjungan lapangan dilakukan oleh petugas perempuan

dan laki-laki sebanyak lebih dari sekali dalam 6 (enam) bulan dan petugas tersebut berdiskusi dengan pelanggan perempuan dan laki-laki.

40

Panduan Pengintegrasian Gender; Dalam Program Pengelolaan Air Limbah Berbasis Kelembagaan 5. Pengaduan Pelanggan

6. Dukungan untuk Rumah tangga Berpenghasilan Rendah

Pilihan Skor

Tidak ada sistem pengaduan formal. 0

Ada sistem pengaduan dengan pencatatan keluhan yang memilah antara keluhan dari perempuan dan

laki-laki, serta rekaman respon atas pengaduan. 1 Sistem pengaduan yang ditetapkan oleh badan

pengelola air limbah cocok bagi pelanggan perempuan dan laki-laki. Mereka juga mengetahui tentang bagaimana cara melakukan pengaduan.

2 Perempuan menyampaikan kepuasannya atas

kemudahan dalam mengajukan pengaduan/keluhan

kepada badan pengelola air limbah. 3

Perempuan menyampaikan kepuasannya atas kecepatan respon dari badan pengelola air limbah

terhadap pengaduan/keluhan yang diajukannya. 4

Pilihan Skor

Tidak ada pertimbangan yang memungkinkan rumah tangga berpenghasilan rendah untuk memperoleh

sambungan air limbah. 0

Lembaga pengelola air limbah berkonsultasi dengan rumah tangga berpenghasilan rendah mengenai

kapasitas membayar. 1

Ada sistem yang membantu rumah tangga berpenghasilan rendah dalam memperoleh sambungan

air limbah. 2

Ada sistem yang membantu rumah tangga berpenghasilan rendah memperoleh sambungan air limbah dan tetap dapat melakukan pembayaran bulanan.

3 Ada PERDA yang mengatur mengenai dukungan

pelayanan kepada rumah tangga berpenghasilan

41 7. Pengumpulan Retribusi

8. Pemanfaatan Air Hasil Olahan

Pilihan Skor

Pelanggan harus membayar melalui kantor lembaga pengelola air limbah (Dinas PU/PDAM/PDPAL/BLUD

PAL). 0

Lembaga pengelola air limbah berkonsultasi dengan pelanggan laki-laki mengenai lokasi pembayaran yang

diinginkan. 1

Lembaga pengelola air limbah berkonsultasi dengan pelanggan perempuan mengenai lokasi pembayaran

yang diinginkan. 2

Lembaga pengelola air limbah berkonsultasi dengan pelanggan perempuan dan laki-laki mengenai lokasi pembayaran yang diinginkan dan sistem pembayaran yang paling cocok.

3 Ada sistem pengumpulan retribusi yang memungkinkan

perempuan dan laki-laki melakukan pembayaran secara

lokal atau di manapun yang cocok bagi mereka. 4

Pilihan Skor

Pelanggan harus membayar melalui kantor lembaga pengelola air limbah (Dinas PU/PDAM/PDPAL/BLUD PAL).

0 Lembaga pengelola air limbah berkonsultasi dengan pelanggan laki-laki mengenai lokasi pembayaran yang diinginkan.

1 Lembaga pengelola air limbah berkonsultasi dengan pelanggan perempuan mengenai lokasi pembayaran yang diinginkan.

2 Lembaga pengelola air limbah berkonsultasi dengan pelanggan perempuan dan laki-laki mengenai lokasi pembayaran yang diinginkan dan sistem pembayaran yang paling cocok.

3

Ada sistem pengumpulan retribusi yang memungkinkan perempuan dan laki-laki melakukan pembayaran secara lokal atau di manapun yang cocok bagi mereka.

42

Panduan Pengintegrasian Gender; Dalam Program Pengelolaan Air Limbah Berbasis Kelembagaan 9. Sumberdaya Manusia dalam Lembaga Pengelolaan Air Limbah

10. Koordinasi Antar Lembaga: POKJA Sanitasi

Pilihan Skor

Tidak ada pertimbangan kesetaraan gender di dalam

perekrutan, peningkatan kapasitas dan promosi. 0 Perempuan dan laki-laki memperoleh kesempatan

setara untuk berpartisipasi dalam program peningkatan

kapasitas. 1

Perempuan dan laki-laki memperoleh kesempatan setara untuk menjabat posisi apapun, termasuk di

bidang teknik. 2

Perempuan direkrut untuk menjabat pekerjaan teknik sesuai kriteria yang dibutuhkan, selama dua tahun

terakhir. 3

Perempuan menjabat posisi senior di lembaga pengelola

air limbah. 4

Pilihan Skor

Tidak ada Pokja Sanitasi di Kota/Kabupaten. 0 POKJA beroperasi dan menjalankan pertemuan reguler. 1 Kelompok perempuan (misalnya: PKK, LSM, dan

lain-lain) menjadi anggota POKJA Sanitasi. 2

Badan Pemberdayaan Perempuan aktif dalam Pokja

Sanitasi. 3

POKJA berdiskusi mengenai isu gender dan sosial lainnya pada pertemuan-pertemuan dalam setahun

43 11. Pengumpulan dan Pelaporan Data Terpilah Gender dan Kelompok Rentan

Penilaian dan Pembandingan

Pengukuran nilai berikut ini dapat membantu Ditjen Cipta Karya dalam memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang paling menonjol dalam upaya integrasi gender, dan sebaliknya memberikan peringatan dan bimbingan kepada pemerintah daerah yang upayanya masih lemah. Cara menggunakan matriks pengukuran nilai di atas adalah dengan menjumlahkan semua skor untuk setiap pemerintah daerah dan kemudian bandingkan pencapaiannya. Pembandingan antara pemerintah daerah juga dapat dilakukan untuk salah satu upaya yang dipilih, misalnya sosialisasi. Pencapaian pemerintah lokal dapat diakui dalam tiga tingkatan prestasi: Pemula, Madya and Utama. Berdasarkan 11 matriks yang ada, maka bentangan nilai untuk setiap kategori prestasi adalah sebagai berikut.

Pilihan Skor

Tidak ada data yang dikumpulkan mengenai penerima

manfaat. 0

Pengumpulan data mengenai penerima manfaat

dilakukan berdasarkan Kepala Keluarga (KK) saja. 1 Ada pengumpulan data terpilah menurut jenis kelamin

dan analisisnya. 2

Ada pengumpulan data terpilah menurut jenis kelamin dan data mengenai kelompok rentan (rumah tangga berpenghasilan rendah, penyandang disabilitas, manula, anak-anak dan lain-lain), serta analisisnya.

3 Ada pelaporan mengenai data dan analisis terpilah

menurut jenis kelamin dan mengenai kelompok rentan

yang diajukan ke Ditjen Cipta Karya. 4

Kategori BentanganNilai

Pemula 11 - 22

Madya 23 - 33

44

Dokumen terkait