• Tidak ada hasil yang ditemukan

Landak yang Kesepian

Dalam dokumen Buku Bahasa Indonesia VIII (Halaman 42-46)

Sumber: http://www.lafebervet.com

Gambar 1.9 Seekor landak

Bagian 1

Ketika si landak sedang melamun di pinggir sungai, seekor kura-kura menghampirinya.

“Hai, siapa namamu? Aku Kuku. Aku perhatikan dari tadi kamu melamun saja.”

Landa kaget mendengar si kura-kura. Dia bingung, ternyata masih ada yang mau menyapanya.

Kuku mengulurkan tangannya ke Landa. Landa menjabat tangan Kuku dengan hati-hati.

“Hai, namaku Landa,” jawab landa gembira.

“Landa, aku tahu kok kamu sedang mempunyai masalah. Wajahmu terlihat murung,” kata Kuku.

“Ah, tidak apa-apa, Kuku.”

“Ceritalah kepadaku. Siapa tahu aku bisa membantumu.”

Karena Kuku ramah dan baik, akhirnya Landa bercerita tentang hal yang menimpanya.

Setelah mendengar cerita itu Kuku merasa iba kepada Landa. Kuku berusaha menghibur Landa. Dia juga mengundang Landa ke pesta di rumahnya. Landa senang mendapat undangan itu.

Keesokan harinya Landa datang ke rumah Kuku. Dengan senang dan bergembira dia segera menuju ke rumah Kuku. Setelah sampai di rumah Kuku ternyata sudah banyak binatang lain yang hadir dalam pesta tersebut, termasuk monyet, kambing, dan kancil.

Kuku menerima kedatangan Landa dengan gembira. Dia mengenalkan Landa kepada teman-temannya. Sebagian dari tamu-tamu itu ada yang mau bersalaman dengan Landa dan sebagian lain menolaknya.

“Mengapa kamu tidak mau bersalaman denganku?” tanya Landa. “Maaf Landa, aku takut durimu menusuk tanganku,” jawab Kancil.

Bagian 2

Ketika mereka sedang asyik berpesta, tiba-tiba monyet berteriak kencang,“Teman-teman, cepat bersembunyi, ada gerombolan serigala mengintai kita.

Seketika itu juga, mereka kalang kabut. Tiba-tiba gerombolan serigala mengejar binatang-binatang yang ada di rumah Kuku.

Kura-kura, monyet, kancil, dan kambing sudah tertangkap oleh serigala. Seketika itu juga Landa marah. Dia tidak terima melihat teman-temannya di tangkap serigala.

Landa langsung menggulung badannya menjadi bulat, seperti bola duri. Kemudian dia menggelindingkan ke arah gerombolan serigala. Dengan lincah Landa menabrakkan badannya ke gerombolan serigala itu. Serigala itu kesakitan dan gerombolan itu terpecah.

Bagian 3

Akhirnya, serigala itu lari meninggalkan Landa dan teman-temannya. “Hore, hidup Landa!”

Terima kasih Landa, kami minta maaf atas sikap kami selama ini,” kata monyet sambil tersenyum tulus.

Akhirnya, Landa tidak lagi kesepian. Kini, dia mempunyai banyak teman yang membuat hidupnya lebih bahagia.

Bagian 4

Di hutan belantara hiduplah seekor landak. Namanya Landa. Jarang sekali dia bermain dengan binatang lain. Si landak tidak mau bermain dengan binatang lain karena khawatir duri yang ada di tubuhnya akan menusuk temannya. Setiap hari Landa bermain sendiri. Mencari makan pun dia hanya berani pada malam hari di saat binatang lain tidur pulas. Hatinya sedih karena tidak mempunyai teman yang bisa di ajak berbicara dan bermain.

Beberapa waktu lalu si Landa mengajak monyet, kambing, kancil, dan binatang lainnya untuk bermain bersama. Akan tetapi, mereka menolak ajakan itu.

“Teman-teman, ayo main bersamaku?” ajak Landa.

“Maaf, Landa, bukannya tidak mau bermain bersamamu, tetapi kami takut tertusuk duri di badanmu itu,” seru teman-temannya.

Aku akan berhati-hati agar duri di tubuhku tidak menusuk kalian.” “Tapi maaf, Landa, kami belum bisa,” seru teman-temannya.

Setelah mendengar jawaban dari teman-temannya, Si Landa bertambah sedih. Landa tetap berusaha sekuat tenaga agar dia dapat diterima oleh teman-temannya. Landa berusaha menghibur diri. Dia bernyanyi-nyanyi kecil. Landa selalu berpikir tentang nasibnya yang nahas itu. Dia berpikir bahwa ini adalah nasibnya.

Setelah kejadian itu, Landa semakin tidak berani ke luar rumah. Dia hanya bisa memandang dari balik jendela binatang lain yang sedang bermain. Landa semakin sedih melihat hal itu. Ingin rasanya dia bergabung dengan teman-temannya, tetapi apa daya teman-temannya tidak mau bermain dengannya.

Diolah dan dimodiikasi dari Storypedia Binatang Paling

Setelah kamu membaca teks “Landak yang Kesepian”, kerjakan tugas berikut sesuai dengan perintah!

1. Betulkan ejaan kalimat berupa kesalahan penggunaan huruf kapital berikut berdasarkan teks “Landak yang Kesepian”

1) Di hutan belantara hiduplah seekor Landak.

_____________________________________________________________ 2) Si Landak tidak mau bermain dengan binatang lain karena khawatir duri yang

ada di tubuhnya akan menusuk temannya.

_____________________________________________________________ 3) Beberapa waktu lalu si Landa mengajak Monyet, Kambing, Kancil, dan

binatang lainnya untuk bermain bersama.

_____________________________________________________________ 4) Setelah mendengar jawaban dari teman-temannya, Si Landa bertambah sedih.

_____________________________________________________________ 5) Ketika Si Landak sedang melamun di pinggir sungai, seekor Kura-Kura

menghampirinya.

_____________________________________________________________ Jika kamu sudah mahir mengerjakan latihan butir 1—5, lanjutkan semua perbaikan yang terkait dengan penggunaan huruf kapital dalam teks tersebut. 2. Untuk membantu menambah pemahamanmu tentang penggunaan kata depan

di dan awalan di- pada kata kerja, kamu dapat mengerjakan tugas berikut ini. Betulkan penggunaan di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan pada kalimat berikut ini.

1) Hatinya sedih karena tidak mempunyai teman yang bisa di ajak berbicara dan bermain.

_____________________________________________________________ 2) Aku akan berhati-hati agar duri ditubuhku tidak menusuk kalian.

_____________________________________________________________ 3) Ketika si landak sedang melamun dipinggir sungai, seekor kura-kura

menghampirinya.

4) Dia tidak terima melihat teman-temannya di tangkap serigala.

_____________________________________________________________ 5) Kami takut tertusuk duri dibadanmu itu.

_____________________________________________________________ Perbaikilah menjadi kalimat yang tepat, jika masih ada penggunaan awalan

di-dan kata depan di yang salah dalam teks “Landak yang Kesepian”.

3. Setelah kamu dapat membetulkan ejaan yang salah dan membetulkan penggunaan

di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan , sekarang urutkan bagian-bagian teks tersebut menjadi urutan yang baik dan menjadi sebuah teks cerita fabel yang utuh.

Tugas 4 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri

Dalam membuat teks cerita fabel, kamu dapat menggunakan tokoh binatang untuk mewakili karakter manusia yang telah kamu ketahui. Teks yang akan kamu susun berjumlah 16—25 kalimat. Agar kamu lebih mudah menyusun teks cerita fabel, lakukanlah tugas berikut sesuai dengan urutannya!

1. Amatilah perilaku binatang di sekitarmu, kemudian tentukan hal menarik yang kamu amati sehingga menjadi tema tulisanmu. Tema yang disarankan berkaitan dengan kebaikan yang dapat diambil dari perilaku binatang.

2. Buatlah kerangka teks cerita fabel yang terdiri atas struktur teksnya, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Kamu harus ingat bagian yang termasuk orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Jika kamu masih belum paham, pelajari lagi Kegiatan 1 tentang mengenali struktur teks fabel. Kamu juga dapat bertanya kepada gurumu jika belum paham.

3. Buatlah ide pokok atau gagasan yang ingin kamu tulis di dalam keempat bagian teks tersebut.

4. Hubungkan antara ide pokok pada setiap bagian itu dengan menggunakan kata sambung yang sudah kamu pelajari. Jika perlu, kamu dapat membuat dan menambahkan kalimat lain sehingga teksmu menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

5. Ketika menyusun teks berdasarkan hasil pengamatanmu itu, kamu harus menerapkan unsur kebahasaan, seperti ejaan, pilihan kata, tanda baca, dan kalimat.

6. Setelah kamu berhasil menyusun teks cerita fabel, baca dan cermati lagi teks hasil karyamu itu. Lengkapi kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Kemudian, diskusikan karyamu itu dengan gurumu. Mintalah dia membaca dan memeriksanya. Jika sudah dianggap sempurna, publikasikanlah teks yang telah kamu susun tersebut di majalah dinding sekolah atau kamu dapat mengirimnya ke media massa di daerahmu. Sebelum dipublikasikan, perbaiki hasil teks yang disusun sesuai dengan masukan teman dan gurumu.

7. Kamu tentu pernah mendengar cerita tentang teks fabel, baik dari kakekmu, orang tuamu, maupun tokoh masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Dalam tugas ini kamu diminta menceritakan kembali teks cerita fabel berdasarkan hasil dengaran dari orang lain, termasuk radio atau televisi. Untuk itu, kerjakanlah tugas berikut!

1) Mintalah kakekmu, orang tuamu, atau orang yang kamu kenal untuk menceritakan teks cerita fabel. Jika kamu tidak mungkin dapatkan itu, dengarkanlah dari radio, televisi, atau minta orang tuamu membacakan teks cerita fabel.

2) Buatlah beberapa pertanyaan sebelum kamu mendengar cerita teks fabel berdasarkan tugas butir satu. Pertanyaanmu tentu harus berhubungan dengan cerita yang akan kamu dengar tersebut.

3) Isi pertanyaan tersebut ketika kamu mendengar cerita itu. Jika kamu mendapat rekaman dengaran tentang cerita fabel, putarlah dengaran itu untuk mengisi pertanyaan yang sudah kamu susun.

4) Cermati dan lengkapi hasil jawaban pertanyaanmu itu sehingga tersusun cerita fabel yang urut dan logis. Jangan lupa untuk menerapkan kaidah kebahasaan sehingga teksmu mudah dipahami. Jika sudah tersusun, mintalah temanmu untuk membacanya. Diskusikan hasil karyamu dengan teman dan gurumu. 5) Minta waktu kepada guru atau teman-temanmu untuk menceritakan kembali

apa yang sudah kamu tulis itu di depan kelas.

Dalam dokumen Buku Bahasa Indonesia VIII (Halaman 42-46)