Didalam penelitian ini untuk mengkaji permasalahan- permasalahan yang ada peneliti menggunakan pendekatan sosiologis, oleh karena itu perlu kiranya untuk mngetahui terlebih dahulu tenteng definisi sosiologi. Pitirin Sorokin dalam Soerjono Soekanto ( 1987 :
commit to user
15 ) mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang :
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-
gejala sosial (misal antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hokum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya)
b. Hubungan dan pengaruh timbale balik antara gejala-gejala social
dengan gejala-gejala non sosial ( mmisalnya gejala geografis, biologi, dan sebagainnya )
c. Ciri-ciri umum dari pada semua semua jenis gejala-gejala sosial
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan- perubahan sosial (Soekanto, 1987:20). Dari definisi-definisi tersebut jelas bahwa sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainya, objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dari proses yang timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat.
Didalam sosiologi sendiri ada tiga paradigma yang biasa digunakan untuk menelaah masalah-masalah sosial yang ada, ketiga paradigma itu adalah paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial dan paradigma perilaku sosial yaitu teori behavioral sociology dan teori exchange.
commit to user 1. Teori Behavioral Sociology
Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatian kepada hubungan antara individu dengan lingkungannya yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. sedangkan pokok dari paradigma ini adalah tingkah laku individu yang berlangsung dalam hubungannya dengan faktor lingkungan yang menyebabkan perubahan terhadap tingkah laku. Jadi ada hubungan yang fungsional antara tingkah laku dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan actor. Paradigm perilaku sosial menganggap individu kurang memiliki kebebasan, tanggapan yang diberikan ditentukan oleh sifat dasar stimulus yang datang dari luar dirinya, jadi tingkah laku bersifat mekanis (BF Skinner dalam Ritzer, 1985:84-85).
Teori behavioral sociology memusatkan perhatiannya pada hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi didalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor. Dikatakan dalam teori ini, bahwa akibat dari tingkah laku yang terjadi di masa lampau mempengaruhi tingkah yang terjadi masa sekarang. Konsep dasar dari
teori ini adalah reinforcement yang dapat diartikan sebagai ganjaran
atau reward, dimana tidak ada sesuatu yang melekat pada objek yang
menimbulkan ganjaran. Sedangksn perulangan tingkah laku tidak dapat dirumuskan terlepas dari efeknya terhadap perilaku itu sendiri. Ganjaran merupakan pemaksaan perilaku yang efektif bagi peerulangan tingkah laku. Hal ini dapat dijelaskan apabila kita telah
commit to user
belajar membutuhkan suatu barang, maka barang tertsebut akan menjadi pemaksaan bila kita kehilangan barang tersebut. Proses ini menjelaskan hubungan yang didalam lingkungan actor dengam tingkah laku individu (BF Skinner dalam Ritzer, 1985:86-87).
Masyarakat merupakan kerangka dimana segala bentuk aktivitas berlangsung. Keberadaan suatu aktivitas dengan sendirinya adalah cermin dari adanya perilaku atau tindakan-tindakan. Perilaku manusia adalah merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta inretaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengalaman, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon individu terhadap stimulus yang berasal dari dalam dirinya.
Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit dibatasi karena perilaku merupakan resultasi dari faktor, baik internal maupun eksternal (lingkungan). Pada garis besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek fisik, psikis dan sosial. Akan tetapi dari tiga aspek tersebut sulit untuk ditarik garis yang tegas dalam mempengaruhi perilaku manusia. Secara lebih terperinci perilaku manusia sebenarnya reaksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, pemahaman, keinginan, tujuan, kehendak, minat, motivasi , persepsi, dan sikap dan sebagainya.
Perilaku dapat didefinisikan secara singkat sebagai suatu keadaan jiwa atau berfikir dan sebagainya dari seseorang untuk
commit to user
memberikan respon atau tanggapan terhadap situasi diluar subyek tersebut. Respon atau tanggapan ini ada dua macam yaitu bersifat aktif (dengan tindakan) dan bersifat pasif (tanpa tindakan) perilaku aktif dapat dilihat.
Bentuk operasional perilaku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis tindakan :
a) Perilaku dalam bentuk pengetahuan yang mengetahui adanya
situasi dan rangsangan dari luar.
b) Perilaku dalam bentuk sikap yaitu tantangan batin terhadap
keadaan atau rangsangan dari luar.
c) Perilaku dalam bentuk praktek atau tindakan yaitu perbuatan
atau tindakan yang jelas terhadap adanya rangsangan dari luar (Soekidjo Notoatmojo, 1990:1)
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai penggunaan panca indera, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs). Tahayul (superstition) dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation). Pengetahuan bertujuan untuk mendapatkan kepastian serta menghilangkan prasangka sebagia akibat ketidak pastian (Soerjono, soekanto, 1987:5-6).
Menurut Supriyadi, pengetahuan adalah suatu system gagasan yang berkesesuaian dengan benda-benda dan dihubungkan oleh keyakinan. Ada 3 sumber pengetahuan yaitu :
commit to user
2) Pengamatan yang diperoleh dari suatu konklusi
3) Pengetahuan yang diperoleh dari kesaksian atau authority
(Supriyadi, 1997:1-2)
Pengetahuan yang diperoleh dari konklusi yang ditairk suatu Kesimpulan (konklusi). Sehingga pemikiran dapat mengetahui
“sesuatu” yang belum kita ketahui dengan pertolongan materi atau data
yang ada. Materi dan data tersebut diperoleh dari pengetahuan pengamatan langsung.
Pengetahuan yang diperoleh dari kesaksian-kesaksian berarti keterangan yang diperoleh dari seseorang yang dapat dipercaya. Authority yang dimaksud adalah dikehendakinya suatu kekuatan untuk mempengaruhi pendapat dan menanamkan kepercayaan, kekuatan ini dapat dimiliki oleh individu, benda ataupun lembaga.
Sikap adalah kesiagaan dan kesiapan mental yang terorganisir melalui pengalaman yang secara langsung dan dinamis akan pengaruh respon seseorang terhadap obyek atau situasi (rangsangan) yang mempunyai hubungn dengan dirinya.sikap itu tidak selalu sama dengna perilaku dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang, sebab seringkali terjadi bahwa seseorang memperlihatkan tindakan yang bertentangan dengnan sikapnya. Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang obyek tersebut melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosial.
commit to user
Tidak mudah untuk menguraikan timbulnya perilaku yang ada pada individu karena faktor-faktor yang mempengaruhi sangat banyak, setiap perilaku yang dipeerlihatkan individu ada arti atau maknanya sehingga dalam rangka menampilkan apa yang diinginkannya individu akan berperilaku tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari tidak semua arti atau makna yang terkandung dalam perilaku tersebut dapat dimengerti oleh semua pihak individu yang berperilaku tertentu sebenarnya di dorong oleh adanya motif tertentu pada diri orang itu motif tersebut adalah rangsangan pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu perilaku tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan yang ada pada diri seseorang
Jika menerapkan teori ini dalam penelitian, dapat dilihat bahwa jejaring sosial telah menghasilkan suatu tindakan yang berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa sebagai bentuk reaksi perubahan
dan perkembangan yang terjadi.