commit to user
i SKRIPSI
DAMPAK JEJARING SOSIAL
“FACEBOOK” SELULER TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA
(Studi deskriptif kualitatif mengenai dampak jejaring sosial “Facebook” seluler terhadap motivasi belajar Mahasiswa Jurusan Sosiologi S1 Reguler
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret)
Disusun oleh : ARIM MUNASHIRAINI
D3207013
Disusun Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Sosiologi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
xv ABSTRAK
Arim Munashiraini D3207013, “DAMPAK JEJARING SOSIAL “
FACEBOOK” SELULER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
MAHASISWA (Studi deskriptif kualitatif mengenai dampak jejaring sosial
“Facebook” seluler terhadap motivasi belajar Mahasiswa Jurusan Sosiologi
S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret)”.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan bagaimana dampak adanya jejaring sosial facebook seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa. Peneliti tertarik untuk mengangkat tema ini karena hampir setiap mahasiswa Fisip sosiologi memiliki akun facebook seluler yang dengan mudah bisa diakses kapan pun dan dimanapun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulakan facebook terhadap motivasi belajar mahsiswa sosiologi.
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet telah memberikan perubahan yang berarti pada hampir setiap aspek kehidupan. Begitu juga dengan perkembangan komunikasi dan cara berinteraksi menggunakan jaringan internet.
Seperti halnya facebook sebagai salah satu dari sekian banyak situs yang
memfasilitasi hal tersebut. Facebook memberikan variasi baru dalam berinteraksi
sosial dimana setiap orang yang melakukan interaksi tidak bertemu secara langsung, namun melalui jaringan internet. Namun yang mana pastinya setiap perkembangan tekhnologi berpengaruh terhadap perilaku mahasiwa dan memiliki dampak positif ataupun negative terutama terhadap sisi motivasi belajar mereka.
commit to user
x
D. Gambaran Umum Mahasiswa Sosiologi Fisip UNS ... 49
E. Sejarah Jejaring Sosial ... 57
E.1. Layanan Jejaring Sosial ... 58
E.2. Sejarah Facebook ... 61
F. Solo Raya Facebook Community ... 65
G. Gambaran Masyarakat secara sosiologis dengan adanya Facebook .... 68
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 76
1. Perilaku Mahasiswa dalam penggunaan Jejaring Sosial Facebook 76
a. Pengetahuan ... 76
b. Sikap ... 84
c. Tindakan ... 91
d. Dampak Jejaring sosial terhadap perilaku... 102
e. Tanggapan orang tua tentang penggunaan Facebook ………. 106
2. Dampak Jejaring sosial facebook seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa ... 107
a. Intensitas waktu belajar ... 107
b. Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik ... 109
c. Dampak Positif ... 111
d. Dampak negative ... 113
B. Analisis dan Pembahasan 1. Perilaku penggunaan Jejaring sosial ... 119
2. Bentuk operasional perilaku ... 121
a. Pengetahuan ... 122
b. Sikap ... 123
c. Tindakan ... 124
commit to user
xi
4. Dampak Negatif Jejaring sosial Facebook terhadap perilaku
Mahasiswa ... 126
5. Motivasi belajar ... 130
a. Motivasi intrinsik ... 132
b. Motivasi ekstrinsik ... 134
c. Dampak Jejaring sosial Facebook seluler terhadap motivasi belajar ... 137
d. Upaya dalam mengatasi dampak Jejaring sosial facebook terhadap motivasi belajar mahasiswa ... 138
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 142
B. Implikasi 1. Implikasi teoritis ... 144
2. Impikasi Metodologis ... 146
3. Implikasi Empiris ... 149
C. Saran ... 151
commit to user
xii
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
Bagan 1.1 Kerangka berfikir ... 35
Bagan 1.2 HB Sutopo ... 43
Bagan 3.1 Faktor Motivasi belajar ... 111
Bagan 3.2Hasil temuan lapangan Faktor-faktor yang pemacu motivasi belajar
mahasiswa sosiologi ... 137
Tabel 2.1 Jumlah Mahasiswa Aktif Sosiologi S-1 Reguler FISIP UNS ... 50
commit to user
xiii DAFTAR MATRIK
Matrik 1 Pengetahuan Jejaring Sosial Facebook Menurut Para Informan ... 82
Matrik 2 Sikap akan penggunaan Facebook ... 89
Matrik 3 Perilaku akan penggunaan Jejaring sosial facebook ... 100
Matrik 4 Dampak Jejaring terhadap Perilaku mahasiswa dan tanggapan
orangtua... 108
Matrik 5 Temuan lapangan Motivasi dalam diri mahasiswa ... 111
Matrik 6 Tipologi mahasiswa yang tinggal dikost dan tinggal bersama
orangtua... 117
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta UNS ... 46
Gambar 2.2 Struktur organisasi HIMSOS ... 51
Gambar 2.3 Grafik member Hotspot ... 56
Gambar 2.4 Tampilan awal facebook ... 63
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan
transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal
tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak
bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Dampaknya pun
tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua
kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan kalangan terpelajar.
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan
dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam bahasa
Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa
rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya
adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial
merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang
memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan
pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya,
namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang
commit to user
bagi mahasiswa adalah aplikasi Facebook. Situs jejaring sosial facebook diliris
pada tahun 2004 oleh seorang mahasiswa Harvard yang bernama Mark
Zuckerberg. Mark Zuckerberg lahir lahir pada 14 Mei 1984 di Dobbs Ferry,
Westchester County, New York, Amerika Serikat (AS). Situs jejaring sosial
adalah situs pertemanan, dengan situs pertemanan ini bisa mencari dan
mendapatkan banyak teman jika telah terdaftar dalam situs pertemanan ini.
Menurut Profesor J.A. Barnes (2009) Facebook merupakan situs yang
layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan
struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi.
Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan,
sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari dengan teman sampai
dengan keluarga.
Dampak situs jejaring sosial seperti Facebook mungkin lebih banyak
dirasakan oleh kalangan remaja terutama, karena sebagian besar pengguna
jejaring sosial adalah dari kalangan terpelajar seperti mahasiswa. Karena
sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial Facebook, maka tidak
heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan
dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu
lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs
jejaring sosial tersebut dan berinteraksi secara pasif. Di dunia pendidikan,
mahasiswa yang kecanduan jejaring sosial merupakan persoalan besar.
commit to user
Mahasiswa lebih menghabiskan waktu luang mereka untuk membuka aplikasi
ini.
Untuk bisa melakukan jejaring sosial ini harus melalui media perangkap
keras seperti computer, laptop ataupun media Handphone seluler. Setiap
mahasiswa sekarang ini sudah memiliki laptop dan setiap laptop mempunyai
fasilitas untuk berkoneksi dengan internet tanpa kabel atau Wifi tinggal
dikoneksikan dengan jaringan internet dikampus. Sekarang ini setiap kelas
sudah memilki jaringan koneksi keinternet jadi sangat mudah untuk
mahasiswa melakukan koneksi dengan Facebook. Bahkan di tempat-tempat
hotspot atau warnet kebanyakan yang dibuka akun facebook.
Tidak cuma dengan laptop atau dengan komputer untuk berkoneksi
dengan Facebook, handpone atau mobile seluler yang dulu digunakan untuk
berkomunikasi jarak jauh tetapi sekarang handpone memiliki fasilitas untuk
berkoneksi dengan internet. Dahulu handphone adalah alat komunikasi yang
hanya dimiliki oleh segelintir orang. Tapi sekarang kita hampir seluruh
masyarakat dunia menggunakan handphone, begitu juga dengan facebook. Hal
ini mengubah shift perilaku manusia karena di zaman ini, facebook seperti
sebuah kebutuhan sehari-hari bagi penggunanya. Dengan kemajuan handpone
tersebut memberikan memudahkan mahasiswa untuk melakukan koneksi
Facebook kapanpun dan dimanapun. Hal inilah yang mempermudah
mahasiswa untuk mengakses jaringan pertemanan tersebut setiap waktu dan
commit to user
pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung ketelepon seluler setiap
saat dan setiap waktu kapanpun dan dimanapun.
Menurut W. Kumorotomo (2009) dosen Magister Administrasi Publik
UGM, Kecanduan jejaring sosial juga bisa berakibat pada pemborosan waktu,
sudah begitu banyak kasus yang membuktikan adanya kerugian individu atau
organisasi karena akses ke jejaring sosial. Begitu banyak sekretaris yang
produktivitasnya menurun karena selalu mengutamakan akses ke situs ini sera
dampak lainya masalah dampak psikis. Orang menjadi sangat tergantung
hingga seolah hidup tidak lengkap kalau sehari saja tidak membuka account
miliknya di situs tersebut.
Guy Hoskins menulis di jurnal Helium (2008) bahwa ada tujuh dosa
besar FB jika orang sudah kecanduan,
Ketujuh dosa besar FB itu adalah rasa malas bekerja (sloth), sifat rakus
(greed), iri (envy), dengki (lust), takabur (pride), marah (wrath), dan
mengada‐ada (gluttony). Dari pengalaman sehari‐hari, segera bisa
ditunjukkan efek psikis tersebut. Selain orang menjadi malas
mengerjakan hal‐hal yang produktif, orang juga menjadi angkuh dan
narsis.
Motivasi merupakan penentu ketekunan belajar, seorang pelajar yang
termotivasi belajar akan sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan baik
dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Sebaliknya apabila
seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi karena suatu pengaruh dari luar
maka dia tidak akan tahan lama belajar (Uno, Hamzah : 2003). Belajar adalah
salah satu hal penting yang harus diakukan oleh mahasiswa demi mencapai
commit to user
mengikuti proses pembelajaran telah menurun, prestasi belajar sulit untuk
dicapai. Dari hal diatas inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan
penelitian ini terhadap pengaruh dari dampak Jejaring sosial Facebook seluler
terhadap motivasi belajar mereka pada mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka perumususan
masalah dari penelitian ini adalah Bagaimanakah dampak jejaring sosial “
Facebook” seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan, perlu
dikemukakan pula tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
sehingga permasalahan dapat diungkapakan secara jelas di dalam analisis.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan beragam respon mahasiswa Sosiologi Reguler Fisip
UNS dengan adanya jejaring sosial “Facebook” seluler terhadap motivasi
belajarnya.
2. Mendeskripsikan dampak dari jejaring sosial “ facebook” seluler terhadap
commit to user D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara pribadi pada
khususnya atau bagi masyarakat pada umumnya. Manfaat yang diharapkan
pada penelitian ini adalah :
1. Penelitian dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan secara kepustakaan
untuk penelitian sejenis
2. Dapat menambah wawasan pembaca bagaimanakah dampak jejaring
sosial “ facebook” seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa, apakah
bisa berdampak positif ataukah negatif.
3. Syarat menyelesaikan studi di jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. KONSEP YANG DIGUNAKAN a. Budaya populer
Globalisasi yang melanda dunia membawa berbagai
konsekwensi sosial baru dalam kehidupan umat manusia, dari sekian
tingginya mobilitas informasi sampai pada berubahnya nilai-nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Globalisasi merupakan sebuah
istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan budaya popular, dan
commit to user
menjadi bias. Proses ini didukung oleh terjadinya revolusi teknologi
informasi yang memberikan kekuatan sangat besar dalam merubah
paradigm kemanusiaan. Revolusi teknologi informasi member manusia
peluang untuk melakukan trnasformasi budaya dan peradaban secara
massif mencakup seluruh Negara di dunia ini. Negara-negara barat
yang terdepan dalam penguasaan tekhnologi informasi dengan leluasa
mampu mentranformasikan hampir semua produk budaya dan
peradabannya ke seluruh penjuru dunia. Jadilah dimana-mana yang
menjadi kiblat beradaban adalah barat, dari ilmu pengetahuan dan
tekhnologi sampai gaya hidup, globalisasi itu sendiri selanjutnya akan
melahirkan kebudayaan baru yang popular dengan sebutan
neo-globalisme dimana suatu daerah mengadopsi budaya daerah lain dan
terbentuklah kebudayaan baru dari akulturasi kebudayaan yang lama.
(www.irm.com)
Awalnya, Budaya popular ini dahulu bersifat masaal (umum),
komersial, terbuka, dan lahir dari rakyat, dan tentunya disukai rakyat.
Sehingga budaya pop dikategorikan sebagai budaya rakyat (folk
culture) atau budaya rendah (low culture). Bentuknya berupa musik,
tarian, gaya, ritual sosial dan bentuk lain yang bersifat tradisional.
Tumbuh pada tingkatan bawah sebagai perwujudan eksistensi dengan
akses yang terbatas dan dicirikan dengan kesederhanaan. Oleh karena
commit to user
berasal dari rakyat bawah. Dalam tulisannya Triyono Lukmantoro
menyatakan, bahwa :
Folk culture sebagai budaya rakyat berawal dari konsep tentang rakyat pada zaman ketika produksi ekonomi dalam bentuk feodalisme. Sehingga, konsep folk culture akhirnya memang lebih dekat dengan produk kebudayaan yang berkarakter tradisional.
(www.yayasankalyanamitra.com)
Dalam Ensiklopedia Encarat, Budaya pop diartikan sebagai
berikut : Popular culture is value that come from advertising, the
entertainment industry, the media, and icons of style and targeted to
the ordinary people in society. (Encarta reference library, 2004).
Budaya pop adalah nilai-nilai yang berasal dari industry iklan,
industri hiburan, media dan symbol mode yang ditujukan pada
masyarakat awam. Nampak dari definisi diatas, budaya pop dipandang
sebagai budaya yang mengambil nilai dari dunia iklan, industri hiburan
dan media massa. Dari pada disebut budaya rakyat, budaya pop lebih
tepat disebut sebagai budaya massa yang digerakkan oleh kepentingan
pasar. Karena dalam perjalannya, budaya ini lahir dan dibesarkan oleh
kapitalisme.(www.jurnalisislam.com).
Istilah lain budaya pop adalah Budaya massa, yaitu budaya
yang diproduksi oleh massa untuk konsumsi massa. Budaya massa
adalah budaya yang dianggap sebagi dunia impian secara kolektif,
sebagai contoh merayakan valentine. Sejarah perkembangan budaya
massa awalnya sama seperti budaya pop yaitu budaya rendahan atau
budaya rakyat (folk culture) yang berposisi lawan kata budaya tinggi
commit to user
kebudayaan tersebut akhirnya dipolitisir sebagai media penyeragaman
atau meledakkann kebudayaan tinggi sehingga tak ada lagi sekat batas
yang dapat membedakan antara budaya rendah dan budaya tinggi.
Baik budaya massa maupun budaya pop secara jelas memiliki
dua karakter yang sama. Pertama, bersifat instant, memberikan
pemuasan sesaat, pasif dan jenderuung dangkal (Julia dalam Dominic,
2000:30). Maka tak jarang budaya ini, dipenuhi oleh intrik seksualitas
dan konsumerisme. Kedua, budaya ini juga bersifat massa, sehinngga
penyebarannya ditengah masyarakat sdemikian cepat. Dua ciri diatas,
tentunya sangat mempengaruhi tatanan nilai di masyarakat. Pada satu
sisi, coraknya yang instant dan dangkal memberi peluang diterimanya
berbagai nilai, tanpa mempetimbangkan kelayakannya. Disisi lain,
penyebarannya yang sedemikian cepat, menyebabkan nilai-nilai yang
terserap dengan segera akan meluas di tengah masyarakat, tak
terkecuali nilai yang bertentangan dengan moral.
(www.jurnalisislam.com)
Namun di lain pihak dimasa sekarang, keberadaan budaya
populer sering dianggap sebagai sebuah kewajaran. Maksudnya,
apapun fenomena yang tengah berlaku dalam masyarakat cenderung
dianggap hanya sebagai dampak dari perkembangan masa. Maka dari
itu, nilai lebih dari sebuah budaya populer sering terabaikan. Jika
diamati lebih dalam, segala bentuk perkembangan dapat saja
commit to user
TIK seperti adanya jejaring sosial. Yang menarik dari kasus ini adalah
bahwa ternyata facebook dinilai sebagai hal yang dianggap dekat
dengan remaja, dan disisi lain, remaja merupakan suatu bahasan yang
selalu mengundang ransangan untuk selalu ditelaah. Adanya jejaring
sosial terutama facebook, jika diamati lebih detail, memberikan
fenomena yang bisa merubah gaya hidup masyarakat, pertumbuhan
yang sangat pesat tersebut memantapkan posisi Indonesia sebagai
pengguna terbesar kedua Facebook di dunia mengalahkan Inggris.
Alasan ini bisa disebakan karena masyarakat Indonesia adalah
masyarakat latah atau cenderung ikut-ikutan. Sering mengikuti tren
dan hilang seiring hilangnya tren itu sendiri. sebab Facebook
sesungguhnya sudah ada dalam kehidupan nyata masyarakat
Indonesia. budaya Indonesia berakar dari sharing dan connecting,
yakni saling berbagi dan berhubungan. Berbagi disini bisa
dimaksudkan berbagi kabar berita dan informasi. Sehari tidak
mendengar kabar dari teman, saudara, kerabat, rekan kerja bahkan boss
sekalipun, seperti ada yang tidak lengkap dalam menjalani hari.
b. Dampak
Dampak merupakan pengaruh dari suatu kegiatan terhadap suatu
objek atau sasaran program dalam hal ini yang dimaksudkan ialah
pengaruh dari jejaring sosial ”facebook” seluler terhadap motivasi
belajar mahasiswa. Perubahan yang disebabkan penggunaan facebook
commit to user
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah merupakan pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik
positif atau negatif. Dampak juga diartikan baik secara positif maupun
negatif sebagai setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat
adanya aktivitas manusia (Suratmo F. Gunawan, 1992 : 2).
c. Jejaring Sosial “Facebook”
Dampak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dampak
dari adanya jejaring facebook seluler. Jaringan sosial merupakan suatu
jaringan tipe khusus, dimana “ikatan” yang menghubungkan satu titik
ke titik lain dalam jaringan adalah hubungan sosial. Berpijak pada
jenis ikatan ini, maka secara langsung atau tidak langsung yang
menjadi anggota suatu jaringan sosial adalah manusia (person”).
Jaringan sosial tidak hanya beranggotakan pada satu individu, namun
dapat juga berupa sekumpulan orang yang mewakili titik –titik seperti
yang dikemukakan sebelumnya, jika tidak harus satu titik mewakili
satu orang, misalnya organisasi, instansi, pemerintah atau negara.
(Zanden, 1990 dalam Agusyanto, 2007:14). Selain itu menurut
Profesor J.A. Barnes (2009) Jejaring sendiri merupakan situs yang
layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring sosial
merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual
atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka
commit to user
dikenal sehari-hari dengan teman sampai dengan keluarga, Situs
tersebut memiliki berbagai fitur yang menarik.
Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan ada
4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, awalnya hanya
untuk linkungan sendiri dimana digunakan untuk komunikasi antar
mahasiswa lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School.
Pengguna dapat membuat profil dengan foto, kontak, ataupun
informasi personil lainnya. Komunikasi dengan pengguna lainnya
dapat dilakukan melalui pesan pribadi atau fitur obrolan Orang juga
dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan
memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang
dirinya
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi
internet juga semakin maju. „Internet‟ adalah jaringan komputer yang
dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan
jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi
data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Saat ini jumlah situs web
mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat
bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber
informasi baik yang positif ataupun negatif.
Salah satu situs yang saat ini sangat sering dikunjunggi oleh
mahasiswa pada khususnya adalah situs jejaring sosial facebook.
commit to user
dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan
daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain.
Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim
pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat
tentang dirinya.
Demam Facebook terjadi di kalangan mahasiswa. Para
mahasiswa selalu aktif mengakses facebook setiap harinya, dari
komputer desktop mereka, notebook, hingga yang termudah diakses
melalui telepon seluler. Facebook memberikan penyegaran di tengah
kejenuhan users terhadap Friendster, situs jejaring sosial yang sudah
ada lebih dahulu.
Facebook kini menjadi situs wajib dikunjungi setiap harinya
oleh mahasiswa. Namun sudah sewajarnya, setiap teknologi baru,
apapun bentuknya, pasti mempunyai dampak positif maupun negatif
begitu juga dengan facebook, punya dampak positif dan negatif juga
bagi penggunanya khususnya adalah mahasiswa terhadap motivasi
belajarnya.
- Dampak Positif Situs Jejaring Sosial Facebook bagi Mahasiswa
Dunia pendidikan sebenarnya juga bisa mengambil manfaat
dari jejaring sosial jika benar‐benar dipergunakan secara positif. FB
yang pada awalnya merupakan ajang temu alumni memang sangat
bermanfaat untuk menjaring informasi tentang keberadaan seorang
commit to user
pekerjaan yang didambakan. Tracer study tidak perlu dilakukan
dengan biaya mahal jika FB dapat dimanfaatkan secara efektif.
Beberapa dosen juga menggunakan fasilitas jejaring sosial untuk
mendiskusikan apa yang tidak sempat dibahas di ruang kuliah dengan
mahasiswa. Manfaat yang spektakuler dari keberadaan jejaring sosial
adalah kemampuannya untuk menjadi agen perubahan sosial jika
disertai dengan tujuan‐tujuan yang positif
Facebook dapat juga dimanfaatkan untuk mengkampanyekan
suatu ide seperti Say No to Drug atau ide-ide lainnya. Membangun
komunitas melalui Group atau Pages dengan tujuan yang baik akan
sangat bermanfaat. Pertumbuhan Group atau Pages di Facebook
terbilang cukup cepat. Sesuatu hal akan berkembang dengan cepat
kalau dibangun secara bersama. Dengan pages, suatu perusahaan juga
dapat mengiklankan produknya. Mengenai aturan lebih detail bisa
ditanyakan ke Facebook Team. Seharusnya memang Facebook kita
manfaatkan secara positif.
Berikut beberapa nilai-nilai Positif yang di dapatkan dari
Facebook adalah sebagai berikut (Ramadoni : 2009).
1. Memperluas jaringan pertemanan, dengan Facebook bisa
mendapat teman-teman baru, namun ada juga yang sepertinya
commit to user
2. Mempererat tali silaturahmi, dengan Facebook bertemu
kawan-kawan lama dan akhirnya komunikasi dapat berlanjut hingga
sekarang, sampai-sampai bisa mengadakan reuni kecil-kecilan.
3. Cepat mendapatkan informasi terkini tentang teman kita.
4. Media refreshing, member selalu bisa menjadi lebih rilex ketika
membuka Facebook,
5. Meningkatkan angka penjualan, bagi yang memiliki bisnis atau
usaha Facebook merupakan media promosi Belanja Online yang
gratis dan sangat efektif bagi usaha.
6. Dalam facebook banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk
mengetahui lebih banyak tentang siapa diri kita sebenarnya.
Namun, kita juga harus tetap waspada, sebagian kuis yang
terdapat dalam facebook mengandung unsur – unsur ramalan.
7. Sarana diskusi, di facebook kita bisa bergabung dengan berbagai
komunitas / grup.
- Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Facebook Bagi Mahasiswa
Cultural studies memberikan pemahaman bahwa setiap era itu
mempunyai "kebudayaan" yang berbeda pula. Di lihat dari kenyataan,
dahulu handphone adalah alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh
segelintir orang. Tapi sekarang kita lihat hampir seluruh masyarakat
dunia menggunakan handphone, begitu juga dengan facebook.
Sehingga mengubah shift perilaku manusia karena di zaman ini
commit to user
kecanduan. Manusia pengguna facebook mempunyai tambahan
kesibukan sendiri untuk membuka facebook di era kini (now age).
Sesuai sama theory cultural studies, bahwa setiap era itu mempunyai
libido yang berbeda. Mungkin di masa yang akan datang,
kebudayaannya akan berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Menurut Soerjono Soekanto ( 1982:7 ) interaksi sosial
merupakan hubungan timbal balik antar individu dengan individu
kelompok, antar individu dengan kelompok, Interaksi secara langsung
dari pengalaman sosial membentuk interaksi antara tubuh dan fikiran
yang membentuk masyarakat dengan moral yang kuat. Dunia
elektronik yang ditawarkan internet memang menyimpan potensi
keterhanyutan. Semakin kita akrab dengan dunia maya, semakin besar
kemungkinan kita tercebur dan terhanyut di dalamnya. Semakin dekat
semakin susah kita untuk membedakan mana realitas maya, mana
realitas sesungguhnya, karena realitas maya seringkali tampak lebih
realistis dari realitas itu sendiri.
Dari sekian banyak manfaat yang didapat dari Facebook,
ternyata Facebook juga memiliki dampak negatif bahkan menjurus
kriminal karena situs ini bisa menyebabkan “kecanduan”. selain itu
Facebook juga memiliki fasilitas untuk membuat grup atau suatu
komunitas. Tidak jarang fasilitas tersebut dimanfaatkan untuk
menyudutkan seseorang atau suatu kelompok tertentu (Wulantomo :
commit to user
Dampak buruk atau negatif penggunaan jejaring sosial adalah
sebagai berikut :
a. Berkurangnya waktu belajar bagi pelajar
b. Menciptakan individualisme
c. Tergantikanya kehidupan sosial.
d. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur
e. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya.
f. Pornografi
g. Kesalahpahaman
d. Motivasi belajar
Dalam Psikologi yang terkait dengan motivasi maka terdapat
teori Federick Herzberg yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu
teori hygiene–motivator. Ilmuan yang diakui telah memberikan
kontribusi penting dalam pemahaman motivasi. Teori yang
dikembangkan Herzberg dikenal dengan “model dua faktor” dari
motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene/pemeliharaan.
Menurut teori ini yang dimkasud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti
bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan
faktor hygiene/pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya
ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang yang turut
commit to user
Dalam teori hygiene motivator, Herzberg menyatakan bahwa
yang mengarahkan perilaku bukan hanya motivasi intrinsik (motivasi
diri) tapi juga motivasi ekstrinsik (hygiene). Motivasi intrinsik berasal
dari dalam diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik bersumber dari
kondisi diluar inidividu.
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori
Herzberg ialah memperhitungkan dengn tepat faktor mana yang lebih
berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang. Apakah yang bersifat
intrinsik atau yang bersifat ekstrinsik.
Berdasarkan teori motivasi-hygiene yang dikembangkan oleh
Frederick Herzberg, motivasi tersebut terbagi menjadi 2 yaitu :
- Motivasi intrinsik yaitu berbagai dorongan yang berasal dari dalam
individu
- Motivasi ektrinsik yaitu berbagai dorongan yang berasal dari luar
diri individu
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya
penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu,
demi mencapai tujuan tertentu (W.S Winkel, 1996:151) dengan
demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk berusaha mnegadakan perubahan tingkah laku yang
lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa Psikologi
commit to user
menjelaskan keinginan, arah, intensitas, dan keajegan perilaku yang
diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep,
seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan,
dan keinginan seseorang.
Faktor yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
pemahaman dan pandangan seseorang terhadap sesuatu adalah
motivasi. Pada dasarnya semua tingkah laku manusianya didalamnya
terkandung motivasi. Dengan kata lain, hampir semua perilaku sadar
mempunyai motivasi, dorongan atau sebab. Motivasi atau sebab
merupakan suatu keinginan atau dorongan yang ada dalam diri
manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu.
Menurut Parson Motivasi merupakan keinginan, hasrat dan
tenaga yang menggerakkan individu untuk melakukan suatu tindakan.
Keinginan, kebutuhan dan tujuan tidak lepas dari motivasi dalam diri
seseorang itulah yang dinamakan motivasi, dalam hal ini Parsons
menjelaskan bahwa seseorang melakukan suatu tindakan berdasar atas
orientasi motivasional dan orientasi nilai (Parsons dalam Johnson,
1996:114).
Motivasi sebagai proses psikologis timbul karena adanya faktor
dalam diri seseorang dan faktor dari luar. Faktor dari dalam diri
seseorang berupa kepribadian yang menyangkut masa depan,
sedangkan faktor dari luar dapat ditimbulkan dari berbagai sumber,
commit to user
Menurut para ahli terdapat berbagai teori motivasi yang bertitik
tolak pada dorongan yang berbeda satu sama lain. Ada teori motivasi
yang bertitik tolak pada dorongan dan pencapaian kepuasan, ada pula
yang bertitik tolak pada asas kebutuhan. Motivasi menurut asas
kebutuhan saat ini banyak diminati.
Menurut Uno (2003 : 78) belajar merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interkasi dengan lingkungannya. Sedangkan dari beberapa
definisi tentang belajar, dapat dirumuskan bahwa belajar adalah proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasar interaksi antara
individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal,
dan nonformal.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang salling
mempengaruhi. Motivasi dalam kamus besar bahasa Indonesia 1998
dapat diartikan suatu dorongan yang timbul atau dari diri seseorang
sadar atau tidak sadar melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan
tertentu, atau usaha yang dapat mnyebabkan seseorang atau kelompok
orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya. Sedangkan pengertian motivasi menurut Mc. Donal
commit to user
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen
dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan
(reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut W.S Winkel (1996:150) bahwa motivasi merupkan
Keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar
itu demi mencapai suatu tujuan”.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan
dari daya penggerak psikis yang ada dalam diri siswa, yang
menimbulkan suatu kegiatan belajar yang dirangsang oleh kebutuhan
untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan (Sardiman A.M
2001:73). Secara umum motivasi didefinisikan sebagai suatu proses
didalam individu yang mendorong tingkah laku atau menggerakkan
kita untuk mengambil tindakan.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
untuk cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya adanya
commit to user
yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan
oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk
melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung. Hal yang memiliki peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. Adanya penghargaan dalam belajar
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa/mahasiswa dapat belajar dengan
baik.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan motivasi belajar
adalah suatu dorongan yang timbul karena adanya suatu motif akibat
adanya suatu rangsangan oleh faktor dari luar atau dari dalam diri
seseorang sehingga orang itu mau dan ingin melakukan sesuatu untuk
commit to user
melaksanakan sesuatu karena lebih banyak ditentukan oleh orang lain
daripada dirinya sendiri, maka intriksinya rendah.
2. PENELITIAN TERDAHULU 2.1Hasil penelitian
a) Sebagai pertimbangan dalam penelitian ini, maka akan
dijelaskan beberapa penelitian terdahulu mengenai kajian
terhadap eksistensi situs facebook untuk kepentingan pelajar
Indonesia oleh Hayadin (Peneliti pada Puslitbang Pendidikan,
kementerian Agama RI dan Pemerintah pengembangan diri dan
perilaku pelajar Indonesia).
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk mendiskripsikan keberadaan Facebook bagi pelajar di Indonesia. Studi ini dilakukan melalui situs media facebook secara mendalam dengan berbagai aspek dalam layanan facebook, fitur, tujuan dan sasarannya. Dengan menggunakan metode riviu pada situs facebook, dan buku panduan untuk menerangkan materi dalam facebook, dan juga sumber yang lain yang relevan pada internet dengna menggunakan sumber “Google dan Yahoo”. Hasil studi penelitian menunjukkan bahwa kehadiran Facebook melahirkan jejaring pertemanan baru di dunia maya, hal tersebut mengandung arti bahwa pengguna tersebut memiliki relasi dan jaringan sosial, meskipun sifatnya maya tetapi jejaring dan relasi tersebut memiliki potensi real untuk teraktualisasi, selain itu Facebook dapat pula digunakan untuk mendukung pembelajaran yang menarik bagi para pelajar terutama dalam hal meningkatkan student sosial-graph. (http://jurnalmedia.com/tik/~idwan.pdf)
b) Hasil penelitian kedua adalah tentang Dampak Negatif Situs
Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa
commit to user
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa dan seberapa besar pengaruh situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa dikota besar Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan telaah pustaka. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa dampak jejaring dapat membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul, Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan, Berkurangnya Waktu Belajar Siswa, menghamburkan uang. Pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah. Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial, Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin menghawatirkan.
(http://www.beritanet.com/jurnalTechnology/BeritaIT/SitusPert emanan-Email.html).
c) Hasil penelitian ketiga adalah Dampak dari Fenomena jejaring
sosial facebook terhadap mahasiswa oleh HR Danan Djaja,
commit to user
mengenai komunikasi, teknologi dan informatika (tidak gabtek: gagap teknologi). Mahasiswa melihat fakta bahwa di Facebook kita bisa memiliki banyak teman tidak hanya orang indonesia tetapi juga dari luar Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa dampak akibat penggunaan facebook adalah kurangnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas, kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan lingkungan, membuat lupa waktu sehingga pola hidup tidak teratur, masyarakat terbiasa melalukan hal-hal dengan praktis, sehingga tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang sulit dan Pola finansial yang terkesan membuang-buang uang.(www.sagepublications.com).
2.2Journal Internasional
a) Dalam journal internasional Nicole B. Ellison, Steinfield, C
dan Lampe, dalam Jurnalnya yang berjudul tentang “The
Benefits of Facebook "Friends:" Sosial Capital and College
Students' Use of Online Sosial Network Sites” menjelaskan
bahwa :
commit to user
Yang memiliki arti kurang lebih :
(Internet telah dikaitkan baik peningkatan dan penurunan
interaksi sosial secara langsung. misalnya, berpendapat bahwa
menggunakan Internet akan mengurangi waktu tatap muka
dengan orang lain, yang mungkin mengurangi modal sosial
individu. Nie (2001),. Namun, perspektif ini telah menerima
kritik yang kuat (Bargh & McKenna, 2004). Selain itu,
beberapa peneliti telah mengklaim bahwa interaksi online
dapat melengkapi atau menggantikan interaksi secara pribadi,
mengurangi kemungkinan kerugian atas waktu yang
dihabiskan online (Wellman, Haase, Witte, & Hampton,
2001). Memang, studi fisik (misalnya, geografis) masyarakat
didukung oleh jaringan online, seperti komunitas Netville di
Toronto atau Blacksburg Electronic Village, telah
menyimpulkan bahwa interaksi komputer-mediated memiliki
dampak positif terhadap interaksi masyarakat, keterlibatan,
dan modal sosial ( Hampton & Wellman, 2003; Kavanaugh,
Carroll, Rosson, Zin, & Reese, 2005).
(http://jcmc.indiana.edu/vol12/issue4/ellison.html),
b) Selain jurnal internasional di atas perlu juga dilihat penelitian
yang dilakukan oleh Alba. Jason, Jesse.Dalam jurnalnya I’m on
commit to user
mendasari mahasiswa tertarik untuk menggunakan facebook.
Menjelaskan bahwa :
Facebook, enables its users to present themselves in an online profile, accumulate "friends" who can post comments on each other's pages, and view each other's profiles. Facebook members can also join virtual groups based on common interests, see what classes they have in common, and learn each others' hobbies, interests, musical tastes, and romantic relationship status through the profiles.
(http://www.heinz.cmu.edu/~acquisti/papers/privacy-facebook-gross-acquisti.pdf)
Yang mempunyai arti kurang lebih :
(Facebook, memungkinkan penggunanya untuk menampilkan
diri dalam profil online, mengumpulkan "teman" yang bisa
memberikan komentar pada halaman masing-masing, dan
melihat profil masing-masing. anggota Facebook juga dapat
bergabung dengan kelompok virtual berdasarkan kepentingan
bersama, melihat apa kelas mereka memiliki kesamaan, dan
hobi belajar satu sama lain, kepentingan, selera musik, dan
status hubungan romantis melalui profil).
3. LANDASAN TEORI
Didalam penelitian ini untuk mengkaji
permasalahan-permasalahan yang ada peneliti menggunakan pendekatan sosiologis,
oleh karena itu perlu kiranya untuk mngetahui terlebih dahulu tenteng
commit to user
15 ) mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang :
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala-gejala sosial (misal antara gejala-gejala ekonomi dengan agama, keluarga
dengan moral, hokum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan
politik dan lain sebagainya)
b. Hubungan dan pengaruh timbale balik antara gejala-gejala social
dengan gejala-gejala non sosial ( mmisalnya gejala geografis,
biologi, dan sebagainnya )
c. Ciri-ciri umum dari pada semua semua jenis gejala-gejala sosial
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa
sosiologi atau ilmu masyarakat ialah yang mempelajari tentang
struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial (Soekanto, 1987:20). Dari definisi-definisi tersebut
jelas bahwa sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainya, objek
sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar
manusia dari proses yang timbul dari hubungan manusia didalam
masyarakat.
Didalam sosiologi sendiri ada tiga paradigma yang biasa
digunakan untuk menelaah masalah-masalah sosial yang ada, ketiga
paradigma itu adalah paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial
dan paradigma perilaku sosial yaitu teori behavioral sociology dan
commit to user 1. Teori Behavioral Sociology
Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatian kepada
hubungan antara individu dengan lingkungannya yaitu lingkungan
sosial dan lingkungan non sosial. sedangkan pokok dari paradigma ini
adalah tingkah laku individu yang berlangsung dalam hubungannya
dengan faktor lingkungan yang menyebabkan perubahan terhadap
tingkah laku. Jadi ada hubungan yang fungsional antara tingkah laku
dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan actor. Paradigm perilaku
sosial menganggap individu kurang memiliki kebebasan, tanggapan
yang diberikan ditentukan oleh sifat dasar stimulus yang datang dari
luar dirinya, jadi tingkah laku bersifat mekanis (BF Skinner dalam
Ritzer, 1985:84-85).
Teori behavioral sociology memusatkan perhatiannya pada
hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi didalam
lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor. Dikatakan dalam teori ini,
bahwa akibat dari tingkah laku yang terjadi di masa lampau
mempengaruhi tingkah yang terjadi masa sekarang. Konsep dasar dari
teori ini adalah reinforcement yang dapat diartikan sebagai ganjaran
atau reward, dimana tidak ada sesuatu yang melekat pada objek yang
menimbulkan ganjaran. Sedangksn perulangan tingkah laku tidak
dapat dirumuskan terlepas dari efeknya terhadap perilaku itu sendiri.
Ganjaran merupakan pemaksaan perilaku yang efektif bagi
commit to user
belajar membutuhkan suatu barang, maka barang tertsebut akan
menjadi pemaksaan bila kita kehilangan barang tersebut. Proses ini
menjelaskan hubungan yang didalam lingkungan actor dengam tingkah
laku individu (BF Skinner dalam Ritzer, 1985:86-87).
Masyarakat merupakan kerangka dimana segala bentuk aktivitas
berlangsung. Keberadaan suatu aktivitas dengan sendirinya adalah
cermin dari adanya perilaku atau tindakan-tindakan. Perilaku manusia
adalah merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta inretaksi
manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengalaman, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku
merupakan respon individu terhadap stimulus yang berasal dari dalam
dirinya.
Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit dibatasi
karena perilaku merupakan resultasi dari faktor, baik internal maupun
eksternal (lingkungan). Pada garis besarnya perilaku manusia dapat
dilihat dari 3 aspek fisik, psikis dan sosial. Akan tetapi dari tiga aspek
tersebut sulit untuk ditarik garis yang tegas dalam mempengaruhi
perilaku manusia. Secara lebih terperinci perilaku manusia sebenarnya
reaksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, pemahaman,
keinginan, tujuan, kehendak, minat, motivasi , persepsi, dan sikap dan
sebagainya.
Perilaku dapat didefinisikan secara singkat sebagai suatu
commit to user
memberikan respon atau tanggapan terhadap situasi diluar subyek
tersebut. Respon atau tanggapan ini ada dua macam yaitu bersifat aktif
(dengan tindakan) dan bersifat pasif (tanpa tindakan) perilaku aktif
dapat dilihat.
Bentuk operasional perilaku dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis tindakan :
a) Perilaku dalam bentuk pengetahuan yang mengetahui adanya
situasi dan rangsangan dari luar.
b) Perilaku dalam bentuk sikap yaitu tantangan batin terhadap
keadaan atau rangsangan dari luar.
c) Perilaku dalam bentuk praktek atau tindakan yaitu perbuatan
atau tindakan yang jelas terhadap adanya rangsangan dari luar
(Soekidjo Notoatmojo, 1990:1)
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai
penggunaan panca indera, yang berbeda sekali dengan kepercayaan
(beliefs). Tahayul (superstition) dan penerangan-penerangan yang
keliru (misinformation). Pengetahuan bertujuan untuk mendapatkan
kepastian serta menghilangkan prasangka sebagia akibat ketidak
pastian (Soerjono, soekanto, 1987:5-6).
Menurut Supriyadi, pengetahuan adalah suatu system gagasan
yang berkesesuaian dengan benda-benda dan dihubungkan oleh
keyakinan. Ada 3 sumber pengetahuan yaitu :
commit to user
2) Pengamatan yang diperoleh dari suatu konklusi
3) Pengetahuan yang diperoleh dari kesaksian atau authority
(Supriyadi, 1997:1-2)
Pengetahuan yang diperoleh dari konklusi yang ditairk suatu
Kesimpulan (konklusi). Sehingga pemikiran dapat mengetahui
“sesuatu” yang belum kita ketahui dengan pertolongan materi atau data
yang ada. Materi dan data tersebut diperoleh dari pengetahuan
pengamatan langsung.
Pengetahuan yang diperoleh dari kesaksian-kesaksian berarti
keterangan yang diperoleh dari seseorang yang dapat dipercaya.
Authority yang dimaksud adalah dikehendakinya suatu kekuatan untuk
mempengaruhi pendapat dan menanamkan kepercayaan, kekuatan ini
dapat dimiliki oleh individu, benda ataupun lembaga.
Sikap adalah kesiagaan dan kesiapan mental yang terorganisir
melalui pengalaman yang secara langsung dan dinamis akan pengaruh
respon seseorang terhadap obyek atau situasi (rangsangan) yang
mempunyai hubungn dengan dirinya.sikap itu tidak selalu sama
dengna perilaku dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap
seseorang, sebab seringkali terjadi bahwa seseorang memperlihatkan
tindakan yang bertentangan dengnan sikapnya. Sikap seseorang dapat
berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang obyek
commit to user
Tidak mudah untuk menguraikan timbulnya perilaku yang ada
pada individu karena faktor-faktor yang mempengaruhi sangat banyak,
setiap perilaku yang dipeerlihatkan individu ada arti atau maknanya
sehingga dalam rangka menampilkan apa yang diinginkannya individu
akan berperilaku tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari tidak semua
arti atau makna yang terkandung dalam perilaku tersebut dapat
dimengerti oleh semua pihak individu yang berperilaku tertentu
sebenarnya di dorong oleh adanya motif tertentu pada diri orang itu
motif tersebut adalah rangsangan pembangkit tenaga bagi terjadinya
suatu perilaku tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan yang ada
pada diri seseorang
Jika menerapkan teori ini dalam penelitian, dapat dilihat bahwa
jejaring sosial telah menghasilkan suatu tindakan yang berpengaruh
terhadap motivasi belajar mahasiswa sebagai bentuk reaksi perubahan
dan perkembangan yang terjadi.
F. KERANGKA BERFIKIR
Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang
dibentuk dari individu atau organisasi yang diikat dengan satu atau lebih tipe
relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya.
Fungsi jejaring ini lebih pada memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan
konsumen atau pemakai, menekankan pada sisi sosial atau eksternal, serta
commit to user
yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini
menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas,
mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga ataupun
teman baru yang belum mereka kenal sama sekali.
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh
kalangan remaja terutama mahasiswa, karena mahasiswa merupakan
pengguna yang dekat dan peka terhadap perkembangn tekhnologi dan
memiliki fasilitas yang mendukung untuk mengaksesnya dengan mudah dan
flexible seperti mobile seluler. Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring
sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak nyata pada dunia pendidikan.
Jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa
tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Motivasi dan
prestasi belajar siswa dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Bisa saja berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada
prestasi belajarnya sendiri.
Motivasi diterapkan dalam berbagai kegiatan, tidak terkecuali dalam
belajar. Betapa pentingnya motivasi dalam belajar, karena keberadaanya
sangat berarti bagi kegiatan belajar. Selain itu, motivasi merupakan pengaruh
untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat
dicapai. Dengan adanya motivasi belajar mahasiswa mempunyai hasrat dan
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan akan belajar, harapan akan
cita-cita. Karena pada dasarnya motivasi belajar memegang peranan penting yaitu
commit to user
belajar yang akan dicapai, menetukan ragam kendali terhadap rangsangan
belajar, dan menentukan ketekunan belajar untuk itu motivasi belajar
mahasiswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi belajar tersebut
menurun akibat dari pengaruh penggunaan sius jejaring sosial yang semakin
menghawatirkan.
Bagan 1.1 Kerangka berfikir
Ket :
Pengaruh :
Sikap :
Hasil Akhir :
Jejaring sosial Perilaku mahasiswa
Motivasi belajar Dampak
positif/negatif
Pencapaian Cita-cita Faktor
commit to user G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut
Bodgan dan Tailor dalam Moleong (1998 : 3) diartikan sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis
atau lesan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam penelitian
jenis ini peneliti berusaha mengembangkan konsep dan menghimpun fakta
dengan cermat tanpa melakukan hipotesa akan tetapi perlu memandangnya
sebagai bagian dari suatu keutuhan.
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Alasan dipilihnya lokasi ini karena di FISIP karena :
a. Terdapat fasilitas layanan wifi yang mendukung sehingga memicu
mahasiswa untuk mengakses internet secara gratis tak terkecuali
b. Didukung pula keterangan data Puskom-Fisip menyebutkan bahwa
Frekuensi akses internet yang paling sering dibuka mahasiswa adalah
jejaring sosial Facebook
c. Kenyataan sekarang ditambah dengan maraknya jejaring sosial
Facebook yang sekarang banyak digemari oleh semua kalangan tak
terkecuali mahasiswa sosiologi, serta lokasi tersebut dapat memberikan
commit to user
d. adanya kemudahan untuk mendapatkan data informasi referensi yang
terkait dengan hal yang dibutuhkan peneliti.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data primer diperoleh secara langsung dari lapangan
melalui observasi dan wawancara dengan informan. Observasi
dilakukan dengan mengamati lokasi penelitian yakni di kampus FISIP
dan aktivitas-aktivitas mahasiswa (tindakan dan perilaku yang
dilakukan) di kampus. Wawancara dilakukan secara langsung dari
sumbernya yaitu informasi dari Mahasiswa Sosiologi serta beberapa
informan yang mendukung seperti orang tua mahasiswa dan tokoh
masyarakat.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung, menjelaskan serta
mempunyai hubungan yang erat dengan bahan primer yang terdiri dari
buku – buku, arsip, artikel, dokumentasi yang terkait dengan dampak
jejaring sosial “Facebook”.
4. Teknik pengambilan sampel
Teknik Pengambilan Sampel yang diajukan sebagai proposisi
dalam penelitian ini yaitu mahasiswa sosiologi Reguler FISIP. Penarikan
sampel dalam penelitian ini menggunkan Purposive sampling, dimana
peneliti menggunakan pertimbangan yang berdasarkan konsep teoritis,
commit to user
disamping peneliti mencari informan yang paling tepat yaitu mereka yang
tahu permasalahannya secara dalam dan dapat dipercaya untuk menjadi
sumber data (Moleong, 1990:165)
Jenis purposive sampling dipergunakan untuk pengambilan sampel
dengan cara dasar yakni maximum variation sampling dengan teknik
pengambilan sample seperti ini peneliti dapat menetukan informan mana
yang tepat dan sesuai dengan masalah penelitian dan mampu mendapatkan
keragaman data secara maksimal. Pemilihan informan secara sengaja ini
dilakukan dengan maksud untuk menentukan sebuah kasus yang sesuai
dengan tujuan penelitian (Y. Slamet, 2006:65).
Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah:
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan komponen atau unit-unit analisis
yang memiliki spesifikasi atau ciri- tertentu. Dalam penelitian ini
populasi yang diambil peneliti adalah seluruh mahasiswa Sosiologi
Reguler FISIP.
b. Sampel
Dari sekian banyak mahasiswa Sosiologi Reguler, peneliti akan
mengambil 8 orang sebagai sample dari populasi mahasiswa serta
beberapa orang tua mahasiswa serta pihak-pihak yang terkait.
Besarnya sample yang akan dipilih dengan rincian sebagai berikut :
1. 8 orang mahasiswa
Sampel ini diambil sebagai informan dalam penelitian ini dengan
commit to user
a. 5 orang mahasiswi, 3 orang mahasiswa
b. berdomisili tinggal dikost atau tinggal bersama orang tua
c. serta memiliki akun Facebook seluler, sering menggunakannya
atau jarang menggunakannya.
2. 2 orang tua mahasiswa.
Orang tua mahasiswa yang di pilih sebagai informan dalam
penelitian ini adalah orang tua yang mengetahui anaknya memiliki
facebook serta mengetahui dampaknya.
3. 1 orang yang merupakan tokoh masyarakat.
Informan yang diambil merupakan Tokoh masyarakat yang ada di
lingkungan sekitar kampus UNS. Beliau merupakan dosen dari ISI
(Institut Seni Indonesia).
5. Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data sepenuhnya dari lapangan sangat mengharapkan
keleluasaan data yang masuk, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah:
a. Teknik observasi
Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan
pengamatan dan pencatatan suatu objek, dapat dari fenomena yang
diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat
diulang. Observasi ini dilakukan secara informal sehingga mampu
mengarahkan peneliti untuk mendapatkan sebanyak mungkin
commit to user
b. Teknik wawancara
Teknik wawancara adalah teknik yang dipakai untuk
memperoleh informasi melalui percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan yang diwawancarai
(inetrviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam
penelitian ini diginakan teknik wawancara mendalam (indeph
intervew). Wawancara model ini tidak menggunakan struktur yang
ketat, namun dengan strategi untuk mengiringi pertanyaan yang
semakin memusat sehingga informasi yang diperoleh dan dikumpulkan
cukup memadai. Kemudian sistem ini akan mampu mengorek
informasi yang sempurna karena berkenaan dengan masalah sikap
mental, persepsi, perasaan dan pandangan mereka tanpa memaksakan
kehendak kita dalam mengajukan pertanyaan kita terhadap mereka.
Dalam wawancara biasanya juga dibantu dengan interview
guide yaitu pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar
pertanyaan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu secara sistematis,
untuk kemudian digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan
wawancara. Interview guide dalam penelitian ini bersifat fleksibel,
artinya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan atau
responden akan berkembang dan tidak hanya terpancar pada daftar
commit to user
a. Dokumentasi
Adalah salah satu tekhnik pengumpulan data dengan cara mencatat
arsip-arsip, surat-surat dan dokumen lain yang mendukungnya.
b. Sampel
Adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan tekhnik tertentu. Sampel menggambarkan keadaan
sebenarnya dari populasi yang terwakilinya.
6. Teknik analisis data
Teknis analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
interaktif, yaitu bahwa ketiga komponen aktifitasnya berbentuk interaksi
dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam bentuk ini
peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis, yaitu reduksi data,
sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pengertian dari ketiga analisis tersebut adalah:
a) Reduksi data ( Data Reduction )
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan,
dan abstraksi data kasar yang ada dalam fieldnote. Proses ini
merupakan proses yang dimulai sejak pra pengumpulan data sampai
selesai. Sehingga data menjadi suatu bentuk analisis yang tegas dan
terfokus.
b)Sajian data ( Data Display )
Sajian data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan adanya
commit to user
penelitian akan lebih mudah memahami apa yang terjadi dan
memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau
mengambil tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Jadi dengan
adanya data display ini akan mempermudah peneliti dalam membuat
kesimpulan.
c) Penarikan kesimpulan ( Conclution Drawing )
Penarika kesimpulan merupakan kesimpulan dari apa yang
telah diteliti dari awal hingga akhir. Kesimpulan ini bersifat longgar
dan tetap terbuka. Penarikan kesimpulan ini merupakan kegiatan
konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga diverifikasikan selama
penelitian itu berlangsung. Tiga komponen analisis tersebut
aktifitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data
berbentuk siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara
ketiga komponen pengumpulan data selama proses pengumpulan data
berlangsung. Sesudah pengumpulan data kemudian bergerak diantara
data reduksi, data display dan penarikan kesimpulan. Untuk lebih
jelasnya proses analisa model interaktif dapat dilihat dari bagan
commit to user Bagan 1.2
( H.B Sutopo, 2002 :37 )
7. Validitas data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijamin validitas datanya
dengan cara trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.
Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan
melalui sumber lainnya.
Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara
Reduksi Data Sajian Data
Penarikan Kesimpulan
commit to user
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakan secara pribadi
3. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat, orang yang
berpendidikan menengah, orang pemerintahan, dsb
4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang