• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Peraturan Menteri

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan yaitu :

Dalam pasal 9

Bidan dalam menjalankan praktek, berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Ibu b. Pelayanan Kesehatan anak; dan

c. Pelayanan Kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Dalam pasal 10

1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9 pada huruf a yaitu diberikan pada masa prahamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan.

2) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat 1) meliputi :

a) Pelayanan konseling pada masa pra nikah; b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal;

d) Pelayanan ibu nifas normal; e) Pelayanan ibu menyusui; dan

f) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.

3) Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat 2) berwenang untuk :

a) Episiotomi;

b) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II;

c) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan; d) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil;

e) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas;

f) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif;

g) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum;

h) Penyuluhan dan konseling;

i) Bimbingan pada kelompok ibu hamil; j) Pemberian surat keterangan kematian; dan k) Pemberian surat keterangan cuti bersalin. 2. Standar Pelayanan Kebidanan

a. Standar Asuhan Kehamilan

1) Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil

melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dngan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, untuk memeriksakan kehamilanya sejak dini dan secara teratur.

2) Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaann meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelinan, harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.

3) Stadar 5 : Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin kerongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4) Standar 6 : Pengolahan Anemia Pada Kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi Pada Kehamilan Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala

preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya

6) Standar 8 : Persiapan persalinan

Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya (Yuni Kusmiyati, 2008; h 4).

b. Standar Pertolongan Persalinan

1) Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I

Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah selesai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.

2) Standar 10 : Persalinan kala II yang Aman

Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan bersikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.

3) Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala 3

Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar dan membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

4) Standar 12 : Penanganan Kala 2 dengan Gawat Janin melalui Episiotomi

Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama dan segera melakukan episiotomi dengan

aman untuk memperlancar persalinan diikuti dengan penjahitan perineum.

c. Standar Pelayanan Nifas

1) Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontan, mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menagani hipoksia.

2) Standar 14 : Penanganan Pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan

Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadar terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan.

3) Standar 15 : Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua, dan minggu keenam setelah persalinan.

3. Kompetensi Bidan Indonesia a. Kompetensi 3

Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan : deteksi dini, pengobatan atau rujukan.

b. Komponen 4

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.

c. Kompetensi 5

Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tunggi dan tanggap terhadap budaya setempat.

Pengetahuan dasar 1) Fisiologi nifas

2) Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan atau abortus

3) Proses laktasi dan menyusui dan teknik menyusui yang benar

serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk

pembengkakan payudara, abses, mastitis, puting susu lecet dan puting susu masuk.

4) Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktivitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih,

5) Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir

6) Adaptasi psikologis pada ibu sesudah bersalin atau abortus 7) “Bonding&Attachment” orang tua dan bayi baru lahir untuk

menciptakan hubungan positif.

8) Indikator involusi: misalnya perdarahan yang terus menerus, infeksi.

9) Indikator masalah-masalah laktasi

10) Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, syok, dan pre-eklampsia postpartum.

11) Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode postpartum, seperti anemnia kronis, hematoma vulva, dan retensi urine. 12) Kebutuhan asuhan dan konseling

13) Tanda dan gejala komplikasi abortus Keterampilan dasar

1) Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan, dan kelahiran.

2) Melakukan pemeriksaan yang terfokus pada ibu

3) Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan luka atau perlukaan

4) Merumuskan dignosa masa nifas 5) Menyusun perencanaan

6) Mulai dan mendukung pemberian ASI ekslusif

7) Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi, dan asuhan bayi baru lahir.

8) Mengidentitikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bila mana diperlukan.

9) Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.

10) Penatalaksanaan ibu postpartum abnormal: sisa plasenta, dan infeksi ringan.

11) Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pascapersalinan.

12) Melakukan konseling dan dukungan untuk wanita pascapersalinan

13) Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu 14) Memberikan antibiotika yang sesuai

15) Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dari intervesi yang dilakukan

Keterampilan tambahan

Melakukan insisi pada hematoma vulva.

d. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.

4. Peran Bidan a. Tugas Mandiri

1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.

2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klien.

3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

4) Memberikan asehan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga.

6) Membberikan asuhan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.

7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga kerencana.

8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sisitem reproduksi pada wanita dalam masa klimakterium menopouse.

9) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga.

b. Tugas Kolaborasi/kerjasama

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifasdengan risiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.

5) Memberkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klian dan keluarga.

c. Tugas ketergantungan/merujuk

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.

2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan.

3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.

4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga. 5) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan

kepada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.

6) Memberikann asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.

Dokumen terkait