• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III FATWA PWNU JAWA TENGAH TENTANG PELARANGAN

C. Landasan Sosiologis

Dalam pemutusan fatwa tentang Pelarangan Perizinan Pendirian Toko Modern, tim Bahtsul Masail PWNU Jawa Tengah menekankan bahwa semua regulasi atau peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah

53

harus berdasarkan pada kemaslahatan ummat. Sebagaimana disebutkan dalam kaidah Fiqh bahwa :

ةحلصملاب طونم ةيعرلا ىلع ماملاا فرصت

Artinya : “Tindakan imam / pemimpin terhadap rakyatnya harus dikaitkan dengan kemashlahatan“.

Tindakan dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemimpin atau penguasa harus sejalan dengan kepentingan umum bukan untuk golongan atau untuk diri sendiri. Pemimpin atau penguasa adalah pengayom bagi rakyatnya. Terdapat sebuah fatwa yang mengatakan bahwa :

لاولا ةلزنم ةيعرلا ىلع ماملاا

ي

ميتيلا نم

Artinya : “ Kedudukan imam atau pemimpin terhadap rakyat adalah seperti kedudukan wali terhadap anak yatim “.

Fatwa tersebut berasal dari fatwa Umar bin Khattab yang diriwayatkan

oleh Sa’id nin Mansyur dari Abu Ahwash dari Abi Ishaq dari Barra’ bin

Azib :

و ةلزنم الله لام نم ىسفن تلزنا ينا

ال

ي

سيا اذاو هنم تذخا تجتحا نا ميتيلا

تر

ذاو هتددر

تففعتسا تينغتساا

Artinya : “Sungguh aku menempatkan diriku terhadap harta Allah seperti kedudukan wali terhadap anak yatim, jika aku membutuhkan, aku mengambil dari padanya, dan apabila ada sisa aku kembalikan. Dan

54

apabila aku tidak membutuhkan, aku menjauhinya (menahan dari padanya)”(Abdul Mujib, 1996 : 61 – 62).

Hal tersebut berdasarkan hadist mauquf yang disandarkan kepada Umar bin Khattab RA. Hadist ini dikeluarkan oleh Said bin Mansur yang

dalam kitab susunanya beliau mengatakan “Abu al – Ahwas bercerita

kepadaku, dari Abi Ishaq, dari Barra’ bin Azib, Umar bin Khattab”

(Ahmad Ibn Muhammad al – Hanafy al – Hamawy, tt : 83). Dari kedua kaidah tersebut dapat disimpulkan bahwa keputusan seorang pemimpin suatu pemerintahan haruslah selalu berorientasi kepada kebaikan atau

kemashlahatan masyarakat. Salah satu bentuk kekuasaan yang diperoleh oleh seorang penguasa adalah memutuskan suatu perkara, menentukan sebuah kebijakan ataupun membuat sebuah peraturan perundang –

undangan.

Akan tetapi jika dicermati bahwa Regulasi pemerintah sekarang yang terkait dengan Toko Modern masih bisa dikatakan belum atau tidak menimbulkan kemashlahatan bagi masyarakat, karena belum adanya tindakan tegas dari pemerintah berupa penegakan hukum yang dilakukan terhadap para pengusaha ritel atau toko modern yang sudah mulai masuk ke kampung – kampung, dibuktikan bahwa semakin banyaknya keberadaan ritel / toko modern di masyarakat. Ritel atau toko modern kalau tidak segera dikendalikan perkembanganya, makan akan dapat menimbulkan kematian unit usaha kecil masyarakat seperti warung –

55

Selain itu, bisnis ritel atau toko modern di Indonesia yang hingga saat ini sudah mulai masuk ke kampung – kampung kalau perkembangan dan pertumbuhanya tidak dibatasi atau diputus, maka akan mengakibatkan berbagai dampak negatif, diantaranya yaitu :

1. Masyarakat akan rugi.

Keberadaan ritel atau toko modern secara otomatis akan menggeser keberadaan warung kecil atau toko kelontong, karena masyarakat tentunya akan lebih memilih membeli barang – barang kebutuhanya di toko modern tersebut walaupun dari sisi harga sering kali jauh lebih mahal. Jika hal seperti ini dibiarkan terus menerus, maka dapat dipastikan pemilik warung kecil, toko kelontong, bahkan pasar tradisional akan gulung tikar atau bangkrut. Akibatnya masyarakat kecil yang penghidupanya tergantung pada sektor tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhanya, menyekolahkan anaknya, hingga terjadilah peningkatan jumlah kemiskinan. Di sisi lain, pengusaha Ritel atau toko modern semakin bertambah kekayaanya. Jika sudah demikian terjadi, maka terciptalah jurang / kesenjangan ekonomi yang semakin curam. Bahkan efek yang lebih besar lagi yaitu semakin menambah beban negara.

2. Mengancam Pertahanan Ekonomi Negara.

Perkembangan bisnis Ritel atau Toko Modern yang tidak terkendali, maka akibatnya adalah perputaran uang sebagian besar hanya akan berputar pada segelintir orang dan hanya akan masuk ke dalam

56

kantong – kantong pengusaha ritel atau toko modern tersebut yang kepemilikanya sebagian besar adalah milik asing dan swasta. Jika sudah terjadi keadaan seperti ini, maka akan terjadi ketidakmerataan perputaran ekonomi yang mengakibatkan semakin melemahnya perekonomian masyarakat kecil sehingga menurunkan daya beli masyarakat kecil tersebut yang dampak secara luasnya yaitu akan mempengaruhi dan mengurangi pendapatan negara, yang mana sebagian besar pendapatan negara berasal dari pajak. Jika negara sudah berkurang pendapatanya dan semakin banyak hutangnya, maka secara pasti suatu negara yang dalam keadaan seperti ini hanya bisa bergantung pada negara lain, yang akibatnya negara tersebut sangat mudah dijajah dan dikuasai oleh negara lain.

3. Distribusi Dikuasai Pengusaha Asing.

Mata rantai perkembangan Ritel atau toko modern yang semakin merajalela kalau tidak diputus maka akan mengakibatkan distribusi akan dimonopoli oleh pengusaha asing. Padahal jika monopoli distrubusi seperti itu dibiarkan dapat dipastikan perekonomian rakyat akan terganggu. Dapat dicontohkan misalnya Alfamart dan Indomart, sampai saat ini sudah menjual sampai bahan – bahan makanan pokok atau Sembako. Jika hal demikian tidak diputus, dapat dipastikan bahwa beberapa tahun kedepan peredaran atau distribusi Sembako akan dikuasai oleh Ritel atau toko modern tersebut. Akibatnya pedagang

57

kecil di warung, toko kelontong, dan pasar tradisional akan mengalami gulung tikar atau bangkrut.

4. Mengancam Kemandirian Ekonomi.

Perkembangan Ritel atau Toko Modern yang tidak terkendali, seperti yang sudah disebutkan diatas, juga akan mengakibatkan Ketergantungan Ekonomi suatu negara kepada negara lain. Akibatnya negara yang ekonominya tergantung kepada negara lain, akan mudah dikuasai bahkan bisa – bisa direbut oleh negara lain yang akibatnya mengancam kedaulatan dan konstitusi suatu negara. Karena jika ekonomi sudah dikuasai asing, secara pasti politik, sistem pendidikan, hukum dan kebijakan negara akan dikuasai oleh asing. Selain itu juga terdapat beberapa dampak negatif, diantaranya :

a. Kemandirian Ekonomi Keropos.

Jika perkembangan ritel atau toko modern semakin merajalela dan tidak adanya pembatasan yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya monopoli distribusi, maka masyarakat tidak bisa berkiprah dalam kegiatan ekonomi. Akibatnya ekonomi warga negara hanya akan bergantung kepada pengusaha – pengusaha asing, yang pada akhirnya akan menghancurkan kedaulatan dan kemandirian dalam berekonomi.

b. Produk Dimonopoli Oleh Ritel atau Toko Modern.

Ritel atau toko modern tidak hanya merambah sektor jaringan distribusi saja, tetapi juga sudah mulai masuk pada produksi

58

produk – produk kebutuhan masyarakat, seperti air mineral, tisu, sembako, dan sebagainya. Jika ritel atau toko modern sudah bergerak dalam produksi barang – barang tersebut, yang dikhawatirkan adalah jangka 5 – 10 tahun mendatang distribusi dan produk – produk kebutuhan masyarakat akan dimonopoli dan dikuasai oleh pengusaha – pengusaha asing. Jika sudah seperti itu, maka akibatnya rakyat kecil akan semakin hancur dan ekonomi negara hanya akan mengandalkan pada negara asing.

Dokumen terkait