• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Senam a. Pengertian Senam

Istilah senam yang dikenal selama ini muncul dari kata gymnastic yang berakar kata dari bahasa Yunani yaitu gymnos. Gymnos diartikan sebagai telanjang dan gymnazien diartikan sebagai berlatih tanpa busana. Senam atau

gymnastic merupakan suatu sistem latihan yang dilakukan untuk meningkatkan

pengembangan fisik melalui latihan tubuh (Sayuti Sahara, 2001:1.4).

Pengertian senam dalam (http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/08/ senam.html), adalah latihan jasmani/olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si penyusun. Dari pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa ciri dan kaidah senam ialah sebagai berikut:

1) Bahwa gerakan latihannya selalu dapat direncanakan, dipilih dan diciptakan oleh guru, pelatih bahkan pelaku sendiri.

2) Bahwa gerakan latihan terpilih itu harus disusun secara sistematis (merupakan suatu kebulatan latihan).

3) Penyusunan pemilihan gerakan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan tujuan atau kebutuhan si pelaku.

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Itulah pula sebabnya senam disebut sebagai olahraga dasar. Pertandingan-pertandingan dilakukan mulai dari tingkat anak-anak sekolah sampai pertandingan internasional baik bagi pria maupun wanita. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.

Tujuan dari kegiatan senam adalah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani. Karl Gaulhofer merupakan tokoh pendidikan jasmani yang melahirkan suatu sistem dalam pengajaran senam. Ia menyusun sistematika dalam empat tingkat, yaitu: normalisasi, pembentukan, prestasi, dan seni gerak. Dari sistematika tersebut melahirkan bentuk atau satuan pengajaran senam berdasarkan tiga komponen utama, yaitu: pemanasan atau pendahuluan, latihan inti, dan pendinginan atau penutup (Sayuti Sahara, 2001:1.11).

Tugas pokok senam dibagi dalam tiga tugas utama, yaitu: 1) senam dasar, mengarah kepada gerakan alamiah, 2) senam khusus, mengarah kepada latihan persiapan untuk elemen teknik tertentu, 3) senam prestasi, senam sebagai cabang olahraga. Senam dasar merupakan pembentukan dasar yang lebih bersifat umum seperti berjalan, berlari, mengayun dan lain-lain, yang dilatih secara berulang-ulang dengan gerakan yang sama, kalau mungkin sampai dapat dilakukan secara otomatis. Senam khusus, merupakan alat bantu latihan khusus, seperti persiapan khusus dan memiliki sifat pembentukan elemen teknik sesuai dengan cabang olahraga tertentu. Sedangkan senam untuk tujuan prestasi artinya senam sebagai cabang olahraga yang menekankan aspek prestasi.

b. Sejarah Senam

Senam pertama kali muncul pada masyarakat Sklavia (para budak) dan dianggap sebagai kegiatan yang diperuntukkan untuk laki-laki, oleh karena itu kegiatan ini bersifat kemiliteran terutama bagi remaja. Dalam jaman keemasan Yunani, senam meliputi semua bidang kegiatan yang dikenal saat itu seperti latihan tubuh, dan juga tari, menunggang kuda serta latihan tubuh untuk tujuan militer. Tempat latihannya disebut dengan gymnasium. Pada abad ke-15 pengertian tentang senam menjadi kumpulan sejumlah pengetahuan. Namun dengan kejatuhan masyarakat Sklavia, maka senam telah kehilangan pengertian dasar seperti tersebut di atas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8

Gymnastik modern diawali dari Jerman yakni Johann Basedow

(1723-1790) sebagai seorang guru yang pertama kali mengenalkan senam secara terorganisir. Pemikirannya bahwa senam memiliki sumbangan yang sangat berarti dalam pendidikan anak seutuhnya. Sedangkan Frederich Ludwig Jahn (1778-1852) yang merupakan Bapak Senam atau “Father of Gymnastic” pernah mengganti nama gimnastik menjadi Turnen. Arti turnen dalam bahasa Latin adalah berputar, berpindah dari semua bagian tubuh seperti berlari, melompat, memanjat, berenang, serta bentuk latihan pada alat yang dibuat seperti palang tunggal, palang sejajar, dan alat untuk memanjat.

c. Pembelajaran Senam di SD

Senam merupakan alat pendidikan yang bertujuan memperkaya pengalaman gerak sebanyak-banyaknya serta meningkatkan kesegaran jasmani para peserta didik. Pembelajaran senam di sekolah dasar melalui pola gerak dominan serta pengembangannya dengan tugas gerak yang disesuaikan dengan dunia anak-anak, yaitu dunia yang penuh dengan fantasi, imajinasi, keinginan bergerak dan juga bermain yang mereka lakukan sesering mungkin.

Bagi anak sekolah dasar kelas bawah (kelas I, II, dan III), pembelajaran senam diarahkan kepada pola gerak dominan dalam senam yang meliputi: statik, mendarat, meloncat/melompat, gerak berpindah, berputar dan mengayun. Melalui pola gerak dominan, guru Penjasorkes akan lebih mudah melakukan perbaikan-perbaikan gerak dengan melihat sumber kesalahan gerak dan sekaligus mengadakan perbaikan gerak yang salah, demikian juga secara bertahap keterampilan fisik dan intelektual anak mulai dibentuk.

Belajar senam bagi anak sekolah dasar merupakan alat untuk mencapai perkembangan menyeluruh, meliputi: fisik, mental, sosial, emosional, dan moral.

Senam merupakan elemen penting dalam kurikulum pendidikan jasmani di sekolah dasar, karena membentuk bagian besar dari program dasar. Aip Syarifuddin (1992:99), menyatakan bahwa penekanan pelaksanaan

pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah senam, sedang di sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas adalah atletik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Senam di sekolah dasar prinsipnya yaitu membelajarkan pola gerak dominan dalam senam, serta pengembangannya yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan kemampuan siswa. Di samping itu peralatan yang digunakan cukup sederhana, guru dapat membuat sendiri dengan modifikasi yang disesuaikan dengan materi.

Belajar senam bagi anak sekolah dasar, terutama bagi mereka yang sama sekali belum pernah melakukan senam sesungguhnya dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, haruslah didasari melalui belajar keterampilan pola gerak dominan terlebih dahulu. Rusli Lutan (2004:7), menyatakan bahwa pengembangan kemampuan berolahraga pada usia sekolah dasar lebih banyak ditekankan kepada mengembangkan unsur kemampuan fisik secara menyeluruh (multilateral), dan keterampilan teknik dasar yang dominan yang merupakan dasar bagi keterampilan gerak teknik berolahraga.

Menurut Agus Mahendra (2001:15), bahwa pembelajaran senam dengan pola gerak dominan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

1) Guru akan berkonsentrasi pada pola gerak kunci tentang kegiatan atau keterampilan yang harus dikuasai murid. Variasi dan tingkat kesulitan akan ditambahkan setelah landasan bangunan keterampilan dari setiap pola gerak dominan dikuasai.

2) Pembelajaran pola gerak dominan dapat lebih disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga anak akan merasa kalau tugas geraknya tidak terlalu sulit, tetapi tetap menantang dan menyenangkan.

3) Pembelajaran pola gerak dominan menekankan keterkaitan antarberbagai keterampilan. Keterkaitan tersebut akan memudahkan guru untuk menentukan bagian-bagian penting yang diamati dalam pembelajaran yang bisa dipergunakan untuk banyak keterampilan. 4) Untuk setiap pola gerak dominan yang dilakukan, selalu terdapat

persyaratan kemampuan fisik yang perlu dimiliki. Pembelajaran pola gerak dominan dengan menekankan urutan dari yang sederhana ke yang lebih sulit akan memungkinkan guru untuk memperhatikan persyaratan kemampuan fisik anak untuk setiap kegiatan.

5) Kerangka pembelajaran pola gerak dominan memungkinkan guru untuk merencanakan program yang seimbang. Guru dapat memilih kegiatan-kegiatan yang tepat dari setiap pola gerak dominan, atau membaginya menurut kebutuhan. Misalnya dua atau tiga pola gerak dominan dalam satu pembelajaran, dan sisanya pada pembelajaran berikutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10

Sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar, maka pembelajaran senam melalui pola gerak dominan ini sangat cocok diberikan kepada anak sekolah dasar kelas bawah yaitu kelas I sampai kelas III sebagai dasar atau pondasi, sedangkan untuk kelas IV sampai kelas VI sudah bisa dibelajarkan pengembangan dari pola gerak dominan. Suhantoro (1986:12), mengemukakan bahwa secara fisiologis sistema dalam badan anak-anak belum berkembang, sehingga belum dapat diberikan aktivitas jasmani yang berat seperti pada anak yang telah mengalami pubertas.

Senam bagi anak sekolah dasar dapat diberikan dalam bentuk modifikasi. Beberapa bentuk gerak modifikasi dalam senam erat hubungannya dengan pola gerak dominan dalam senam, yaitu:

1) Statik (static), ialah semua posisi tubuh yang dibuat dalam keadaan bertahan atau diam. Terdiri dari: bertumpu, menggantung, keseimbangan.

2) Mendarat (landings), yakni penghentian gerak yang terkontrol dari tubuh yang melayang pada saat turun. Terdiri dari: mendarat dengan kaki, mendarat dengan tangan, mendarat dengan diiringi putaran, mendarat dengan punggung.

3) Meloncat/melompat, merupakan gerakan yang dapat memindahkan tubuh dengan cepat.

4) Gerak berpindah (locomotion), merupakan gerakan yang berulang-ulang memindahkan tubuh, anggota tubuh, atau gerak tubuh yang menyebabkan tubuh berpindah tempat.

5) Berputar (rotation), ialah pola gerak dominan yang dilakukan melalui putaran.

6) Mengayun (swings). Ada dua macam ayunan, yakni: mengayun dari sikap menggantung, dan mengayun dari sikap bertumpu.

2. Senam Lantai a. Pengertian Senam Lantai

Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga disebut dengan senam bebas, sebab pada waktu

melakukan gerakan tidak membawa alat atau menggunakan alat (http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_lantai).

Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi yang menarik dan mengesankan. Senam lantai menggunakan area yang

berukuran 12 x 12 m dan dapat ditambahkan matras di sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau

rangkaian gerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat, berputar di udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan

sikap seimbang pada waktu melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupakan gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya

pada putra maupun putri pada dasarnya adalah sama, hanya untuk putri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.

Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat nasional dan internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni: senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor yakni: senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat. b. Macam-Macam Bentuk Senam Lantai

Ada beberapa bentuk senam lantai, antara lain: roll (guling) depan, roll (guling) belakang, gerakan lenting, sikap kayang, sikap lilin, headstand, dan

handstand.

1) Guling Depan (Roll Depan)

Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12

2) Guling Belakang (Roll Belakang)

Yang dimaksud dengan berguling ke belakang ialah gerakan badan berguling ke arah belakang melalui bagian belakang badan mulai dari pinggul bagian belakang, pinggang, punggung, dan tengkuk.

3) Kayang

Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan telentang yang membusur bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut.

4) Sikap Lilin

Sikap lilin adalah sikap yang dibuat dari sikap semula tidur telentang kemudian mengangkat kedua kaki (rapat) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang pinggang.

5) Guling Lenting (Neckspring)

Guling lenting adalah suatu gerakan melenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan tersebut dimulai dari sikap setengah guling ke belakang atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki merapat dan lutut lurus.

6) Berdiri dengan Kepala (Headstand)

Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.

7) Berdiri Atas Tangan (Handstand)

Handstand adalah keterampilan mempertahankan posisi tubuh dengan

bertumpu pada kedua lengan. Gerakan ini diawali dengan melangkahkan salah satu kaki ke depan dan melemparkan kaki yang lain ke belakang sambil menjulurkan kedua lengan ke lantai untuk bertumpu.

3. Roll Depan a. Pengertian Roll Depan

Roll depan ialah gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang. Latihan berguling berguna untuk melatih ketangkasan dan kelenturan tubuh. Gerakan berguling harus dilakukan di atas lantai yang empuk supaya dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id melakukannya tidak sakit. Latihan berguling biasanya menggunakan alat yang disebut matras.

Dalam melakukan roll depan harus memperhatikan posisi awal melakukan, posisi saat menumpu, posisi kepala, posisi kaki saat gerakan, posisi punggung dan posisi akhir. Secara umum langkah-langkah untuk melakukan guling ke depan adalah berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan, angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras, siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan, sentuhkan bahu ke matras, kemudian bergulinglah ke depan, lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut, dan sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

b. Teknik Roll Depan

Ada beberapa teknik melakukan roll depan, yakni roll depan dengan permulaan jongkok, berdiri dan duduk.

1) Roll Depan dengan Permulaan Jongkok a) Sikap Permulaan

Jongkok kedua kaki dibuka, kedua tumit diangkat, kedua telapak tangan sejajar dengan bahu dan diletakkan pada matras di depan badan, dengan jarak 30 cm dari ujung kaki pandangan ke depan.

b) Gerakan

Angkat pinggang ke atas sehingga ke dua kaki lurus dorong badan pelan-pelan ke depan, kedua siku dibengkokkan ke samping. Masukkan kepala di antara dua tangan sehingga pundak menyentuh matras. Segera badan didorong ke depan, lutut dilipat dari kedua tangan memeluk lutut. Dengan demikian badan akan berguling ke depan secara bulat.

c) Sikap Akhir

Jongkok kedua kaki rapat, kedua tumit diangkat, kedua tangan lurus ke depan serong ke atas sejajar bahu.

Di bawah ini disajikan ilustrasi gerakan roll depan dengan permulaan jongkok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14

Gambar 2.1. Gerakan Roll Depan dengan Posisi Awal Jongkok

2) Roll Depan dengan Permulaan Berdiri a) Sikap Permulaan

Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua tangan di samping badan, dan pandangan lurus ke depan.

b) Gerakan

Sama seperti gerakan berguling ke depan dari sikap permulaan jongkok, tetapi pada waktu badan berguling ke depan kedua tangkai tetap lurus. Pada saat kedua tumit menyentuh matras secepat mungkin badan didorong ke depan sehingga berat badan terbawa ke depan, kedua telapak tangan ditolakkan pada matras untuk membantu mendorong badan ke atas sehingga badan berdiri tegak.

c) Sikap Akhir

Berdiri tegak kedua kaki rapat, kedua tangan lurus ke atas agak serong ke belakang dan badan agak melenting ke belakang, pandangan lurus ke depan.

Di bawah ini disajikan ilustrasi gerakan roll depan dengan permulaan berdiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3) Roll Depan dengan Permulaan Duduk

a) Sikap Permulaan

Duduk kedua kaki rapat dan lutut ditekuk. b) Gerakan

Diawali sikap duduk, kemudian jongkok dengan meletakkan kedua telapak tangan di matras sejajar dengan bahu, bersamaan dengan memasukkan kepala di antara dua lengan dorong pinggul ke depan hingga pundak mengenai matras, dilanjutkan dengan berguling pada waktu seluruh punggung rapat pada matras, lengan diangkat, kedua kaki di atas, kemudian kembali ke sikap duduk.

c) Sikap Akhir

Duduk kedua kaki rapat, kedua tangan memegang lutut, punggung agak membungkuk, pandangan ke depan.

Selain itu ada juga teknik roll depan dengan tungkai bengkok dan roll depan dengan tungkai lurus, yaitu sebagai berikut:

1) Roll Depan Tungkai Bengkok

Cara melakukan roll depan tungkai bengkok yaitu:

a) Sikap permulaan jongkok, pantat agak tinggi, dan kedua lengan lurus ke depan.

b) Luruskan tungkai, badan condong ke depan, tangan menumpu pada matras selebar bahu, tarik dagu ke dada, kemudian tengkuk pada matras. c) Mengguling ke depan mulai dari tengkuk, punggung, dan kaki.

d) Saat punggung mengenai matras, bengkokkan tungkai, tarik paha ke dada, tangan menolak, gerakan mengguling diteruskan hingga terakhir pada sikap jongkok, tangan melekat pada tulang kering dan pandangan lurus ke depan.

2) Roll Depan Tungkai Lurus

Cara melakukan roll depan tungkai lurus adalah:

a) Sama dengan cara melakukan guling ke depan tungkai ditekuk, tetapi saat punggung mengenai matras tangan menolak, tungkai lurus dan paha dekat dengan dada.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16

b) Kemudian lemparkan tungkai ke depan diikuti tolakan tangan, tumpuan tangan di samping paha dekat pantat, badan condong ke depan, dagu dekat dada berakhir pada sikap berdiri badan bungkuk.

c. Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Roll Depan

Dalam melakukan gerakan roll depan, bagi siswa yang belum dapat melakukan dengan baik dan benar, seringkali terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat melakukan roll depan, antara lain:

1) Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat).

2) Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.

3) Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan. 4) Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

Kesalahan gerakan tersebut menyebabkan gerakan roll depan yang siswa lakukan menjadi tidak sempurna sesuai dengan teknik yang benar, di samping itu juga dapat mengakibatkan cidera saat melakukannya. Oleh karena itu guru harus memperhatikan dan membimbing siswa saat melakukan gerakan agar dapat menghindari kesalahan-kesalahan gerak tersebut.

d. Cara Memberi Bantuan Roll Depan

Agar siswa dapat melakukan gerakan roll depan dengan benar, dan terhindar dari melakukan kesalahan gerakan, maka ada beberapa cara memberikan bantuan, antara lain:

1) Pegang kepala bagian belakang (membantu menekukkan) pelaku. 2) Membantu mendorong punggung pelaku saat akan duduk.

3) Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha.

4) Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya di lantai antara kedua tangan.

Pemberian bantuan untuk melakukan gerakan roll depan ini dapat dilakukan oleh guru maupun oleh teman sebaya siswa yang sudah dapat melakukan gerakan roll depan dengan benar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan. Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil belajar. Proses pembelajaran harus dengan sengaja diorganisasikan dengan baik agar dapat menumbuhkan proses belajar yang baik. Kegiatan pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik serta media dalam rangka membangun pengalaman belajar, antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal (Winataputra, 2008:1.40).

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Proses pembelajaran yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya relasi antara stimulus dan respon dengan baik. Untuk itu maka stimulus harus benar-benar dapat memberi rangsangan. Pertanyaan yang singkat dan jelas akan dapat mendorong respon yang lebih baik daripada pertanyaan panjang yang berbelit-belit yang mungkin bisa menyesatkan. Oleh karena itu guru harus mampu memilih rangsangan yang baik dan mampu memberi rangsangan yang baik.

b. Prinsip Pembelajaran

Menurut Slameto (2010:26) ada empat prinsip dari proses pembelajaran yang harus dikuasai oleh guru, sebagai berikut:

1) Prinsip perhatian. Perhatian anak didik diperlukan dalam menerima bahan pelajaran dari guru. Guru akan sia-sia mengajar bila anak didik tidak memperhatikan penjelasan guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18

2) Prinsip aktivitas. Dalam proses belajar mengajar, aktivitas anak didik yang diharapkan tidak hanya aspek fisik, melainkan juga aspek mental. Anak didik bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas, berdiskusi, menulis dan membaca.

3) Prinsip apersepsi. Prinsip mengajar yang akan membantu anak didik memproses perolehan belajar.

4) Prinsip peragaan. Dalam menyampaikan bahan pelajaran, guru harus mewakili suatu objek yang diberikan.

c. Desain Pembelajaran

Agar dapat mengajar dengan baik seorang guru memerlukan sebuah strategi yang dapat mengantarkannya kepada kesuksesan dalam membelajarkan, maka diperlukan suatu persiapan yang salah satunya dengan membuat desain pembelajaran. Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Adanya variasi model pembelajaran, guru dapat

Dokumen terkait