BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian sistem dan prosedur
Menurut Mulyadi(2016:4). “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan menurut Marshall B. Romney (2015:3) mengenai definisi sistem, “Sistem merupakan serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan”.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
2. Sistem Akuntansi
a. Pengertian sistem akuntansi
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.Mulyadi(2016:3)
b. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:15-16), tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru, memperbaiki indormasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian perlindungan kekayaan perusahaan dan untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
3. Sistem akuntansi kas penjualan tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.Mulyadi(2010:455)
4. Sistem Informasi Penjualan Tunai
Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar ke kasir. Menurut Mulyadi (2001) Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai adalah:
9
a. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
b. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan, dan penerimaan kas, serta pembuat laporan penjualan. 5. Sistem komputer
Sistem komputer terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Tanpa perangkat lunak, perangkat keras hanya berfungsi sebagai benda metal saja yang tidak dapat
mengerjakan sesuatu. Tanpa perangkat keras, perangkat lunak hanya merupakan kode – kode komputer saja yang tidak dapat menggerakkan perangkat kerasnya. Oleh karena itu, peramgkat keras dan perangkat lunak harus bekerja bersama – sama membentuk suatu sistem, yaitu sistem komputer (Jogiyanto,2009:95).
6. Sistem Pengendalian Internal (SPI)
struktur organisasi, metode, dan ukuranukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Unsur pokok sistem pengendalian internal adalah :
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit dan organisasi.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. (Mulyadi, 2016: 130)
11
7. Sistem Penerimaan Kas
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.
a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan perusahaan dengan
mewajibkan pembeli melakukan pembayaran atas harga barang lebih dahulu kepada perusahaan sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang tersebut kemudian diserahkan dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan (Mulyadi, 2013:455).
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan yakni penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas harus segera menyetor uang ke bank dengan melibatkan pihak lain selain kasir.
1) Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai terbagi menjadi tiga prosedur yaitu over-the-counter sales,
cash-on-delivery sales, dan credit card sales, namun berdasarkan
topik yang Penulis ambil, Penulis tidak membahas tentang
kas dari penjualan tunai: a) Prosedur penerimaan kas dari
over-the counter sales
Pembeli datang langsung ke perusahaan, melakukan pemilihan barang yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam prosedur ini perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli (Mulyadi, 2013:456). Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales sebagai berikut:
a) Pembeli datang dan memesan barang secara langsung kepada wiraniaga (sales person) di bagian penjualan. b) Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli berupa
uang tunai, cek pribadi (personal check) atau kartu kredit.
c) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.
d) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada
pembeli.
e) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank. f) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan
13
g) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.
Jika kas yang diterima berupa cek pribadi, bank penjual (bank yang penjual memiliki rekening giro di dalamnya) akan mengurus check clearing ke bank pembeli (bank yang pembeli memiliki rekening giro di dalamnya). Jika kas yang diterima berupa kartu kredit, bank penjual yang merupakan penerbit kartu kredit langsung menambah saldo ke rekening giro penjual setelah dikurangi dengan credit card fee (berkisar 2,5% sampai dengan 4%). Bank penerbit kartu kredit inilah yang secara periodik melakukan penagihan kepada pemegang kartu kredit.
Gambar 1
Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales
2) Prosedur penerimaan kas dari COD sales
Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi
penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, maupun angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan. COD sales melalui pos belum menjadi system penjualan yang umum berlaku di Indonesia. Berikut merupakan prosedur penerimaan kas dari Cash- On-
Delivery Sales (COD sales) melalui pos:
a) Pembeli memesan barang menggunakan surat yang dikirim melalui kantor pos.
b) Penjual mengirimkan barang melalui kantor pos pengirim dengan cara mengisi formulir COD sales di kantor pos. c) Kantor pos pengirim mengirimkan barang dan formulir
COD sales sesuai dengan instruksi penjualan kepada kantor
pos penerima.
d) Kantor pos penerima, pada saat menerima barang dan formulir COD sales memberitahu kepada pembeli tentang diterimanya kiriman barang COD sales.
e) Pembeli membawa surat panggilan ke kantor pos penerima dan melakukan pembayaran sejumlah yang
15
tercantum dalam formulir COD sales. Kemudian kantor pos penerima menyerahkan barang kepada pembelian, dengan diterimanya kas dari pembeli.
f) Kantor pos penerima memberitahu kantor pos pengiriman bahwa COD sales telah dilaksanakan.
g) Kantor pos pengirim memberitahu penjual bahwa COD
sales telah selesai dilakukan, sehingga penjual dapat
mengambil kas yang diterima dari pembeli.
b. Fungsi-fungsi Terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2016:385) fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari
pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan
menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada di tangan Bagian Order Penjualan.
2. Fungsi Kas
pembeli. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada di tangan Bagian Kasa.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada di tangan Bagian Gudang.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada di tangan Bagian Pengiriman.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada di tangan Bagian Jurnal.
c. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1) Jumlah pendapatan penjualan produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
17
2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai
3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu
4) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh
manajemen dari kegiatan penjualan tunai. 5) Kuantitas produk yang dijual.
6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7) Otorisasi pejabat yang berwenang. Mulyadi (2016:462-463) d. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas dari
Penjualan tunai
Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
1) Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Faktur penjualan tunai ini diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.
Gambar 2 Faktur Penjualan Tunai Toko Buku Remaja
Jl. Lawu 15, Yogyakarta
Telepon (0274) 63539, Fax (0274) 86104
FAKTUR PENJUALAN TUNAI
Nama Pembeli Alamat Tanggal Nomor
12589768 9
No. Kode
Barang
Nama Barang Satuan Harga
Satuan Kuantitas Jumlah Harga Jumlah Dicatat dalam Buku Pembantu Dicatat Dalam Jurnal Diserahkan Dijual Tanggal Tanda Tangan Sumber : Mulyadi (2016:386)
2) Pita Register Kas (Cash Register Tape)
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
3) Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi anggota
19
kartu kredit.
4) Bill of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.
5) Faktur Penjualan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh pelanggan.
6) Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.
Gambar 3 Bukti Setor Bank BANK ARTA SELAMAT
Yogyakarta No. 987679
Tgl.………. BUKTI SETOR BANK
Nama : Bank No.Cek Jumlah
Rupiah
No. Rekening :
Tanda Tangan Penyetor
Credit Card Sales Slip Uang Tunai Jumlah Jumlah Rupiah ………. ………. Pengesahan Bank Sumber : Mulyadi (2016:391) 7) Rekap Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan). Dokumen ini digunakan
21
oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. Menurut Mulyadi (2016:391)
Gambar 4
Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
REKAP HARGA POKOK PENJUALAN
Bulan Nomor Tgl.Pembuatan
Kode Rekening Nama Persediaan Jumlah Rupiah
Departemen Akuntansi Biaya Bagian Kartu
Persediaan Sumber : Mulyadi (2016:218)
e. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Di jurnal ini pihak manajemen akan mendapatkan informasi mengenai penjualan setiap jenis produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu.
2. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, di antaranya dari penjualan tunai. 3. Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. 4. Kartu Persediaan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok
produk yang dijual. Kartu persediaan ini
diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang.
5. Kartu Gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. Mulyadi (2016:392) Jaringan Prosedur Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
23
jaringan prosedur yang membentuk system penerimaan kas dari penjualan tunai antara lain :
1) Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
2) Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
3) Prosedur Penyerahan Barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiroman
menyerahkan barang kepada pembeli. 4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
5) Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
Sistem pengendalian internal terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.
6) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
7) Prosedur Pencatatan Beban Pokok Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi beban pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi beban pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti
25
memorial sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan beban pokok penjualan ke dalam jurnal umum.
f. Unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut:
1) Organisasi
Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, unsur pokok pengendalian intern yang perlu diterapkan yaitu:
a) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas Fungsi penjualan merupakan fungsi operasi yang harus dipisahkan oleh fungsi kas yang merupakan fungsi penyimpanan. Pemisahan ini mengakibatkan setiap penerimaan kas dari penjualan tunai dilaksanakan oleh dua fungsi yang saling mengecek.
b) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari kedua fungsi pokok yang lain. Hal ini berguna untuk
menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan dan fungsi kas Tidak ada transaksi penjualan tunai yang dilaksanakan secara rangkap oleh satu fungsi. Sehingga terjadi pengecekan intern pekerjaan di setiap fungsi oleh fungsi lain.
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a) Penerimaan order dari pembeli di otorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir
faktur penjualan tunai. Formulir tersebut
diterbitkan fungsi penjualan yang digunakan oleh fungsi kas saat menerima kas dan digunakan fungsi pengiriman pada saat menyerahkan barang kepada pembeli.
b) Penerimaan kas di otorisasi oleh fungsi kas dengan membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebu
c) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit
27
d) Penyerahan barang yang di otorisasi oleh fungsi pengiriman dengan membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai yang e) Pencatatan ke dalam buku jurnal di otorisasi oleh
fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.
3) Praktik yang sehat
Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai:
(1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
(2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.
(3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern Mulyadi(2013:471- 474).
Bagan alir sistem penerimaan kas dari penjualan tunai berdasarkan yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016:397-398)
31
1) Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi diantara bidang tanggung jawab dalam suatu organisasi. Bagan alir dokumen menelusur sebuah dokumen dari awal dibuatnya hingga dokumen tersebut tidak digunakan lagi. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen yaitu terdapat pada tabel sebegai berikut :
8. Sistem Komputer
“Komputer adalah setiap mesin yang mampu
menerima data, memproses data, menyimpan
data, dan menghasilkan bentuk keluaran berupa teks, gambar, simbol, angka, dan suara.” Suharno Pawirosumarto (2008:1)
“Sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut.” Suharno Pawirosumarto (2008:18)
Definisi di atas dapat diberi kesimpulan system komputer adalah suatu system yang dibentuk sedemikian rupa agar computer dapat melakukan pengolahan data. Tujuan pokok dari system komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi yang perlu didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan brainware.
a. Perangkat keras (hardware) adalah peralatan komputer itu sendiri.
37
1) Input device (alat masukan): keyboard,
mouse, scanner, digital camera, dan mic
(Microphone).
2) Output Device (alat keluaran): monitor,
printer dan plotter, dan infocus.
3) I/O ports, berfungsi untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. 4) CPU (Central Processing Unit):
CU(Control Unit/ Unit Kendali),
ALU(Arithmatic an Logic Unit), register,
dan array processor.
5) Memory (memori): RAM dan ROM. 6) Data Bus (Bus)
7) Address Bus 8) Control Bus
b. Perangkat lunak (software) adalah program yang didalamnya berisi perintah-perintah untuk melakukan proses tertentu. Adapun klasifikasi perangkat lunak (software) sistem terbagi menjadi tiga macam yaitu:
1) Bahasa pemrograman: merupakan
perangkat lunak yang bertugas
yang dirancang manusia ke dalam format yang dapat dijalankan oleh komputer, contoh bahasa pemrograman diantaranya:
Pascal, Delphi, Visual Basic,Fox Pro, dan
lain-lain.
2) Sistem Operasi: saat komputer pertama kali di hidupkan, sistem operasi lah yang pertama kali dijalankan, sistem operasi
yang mengatur seluruh proses,
menterjemahkan masukan, mengatur
proses internal, manajemen penggunaan memori dan memberikan keluaran ke peralatan yang bersesuaian, contoh sistem operasi: DOS, Unix. Windows7, dan lain-lain.
3) Utility: sistem operasi merupakan
perangkat lunak sistem dengan fungsi tertentu, misalnya pemeriksaan perangkat
keras (hardware troubleshooting),
memeriksa disket yang rusak (bukan rusak fisik), mengatur ulang isi harddisk
(partisi, defrag), contoh utility adalah Norton Utility Brainware adalah manusia
39
yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer.
9. Basis Data (Database)
Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan (punya relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling berhubungan dan menunjukan dalam satu pengertian yang lengkap dalam satu record. Yakub (2012:51-52)
Menurut Raditya Wibowo (2014:47), “Database adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menyimpan informasi terstruktur, dimana informasi tersebut disusun dan disimpan sedemikian sehingga bisa diambil dengan mudah dan efisien.” 10. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
Sistem manajemen basis data DBMS
(Database Management System) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. DBMS berisi
suatu koleksi data dan satu set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga
menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data bersama, dan konsistensi data. Yakub (2012:55)
Sistem manajemen basis data memiliki tujuan utama yaitu menyediakan lingkungan yang