• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Banyak orang yang menganggap bahwa bahan ajar hanya sekedar kumpulan materi dalam berbagai bentuk yang diharuskan dikuasai oleh siswa tanpa mengutamakan penyusunan materi serta desain pembelajaran. Telah diketahui bahwa bahan ajar memiliki peranan penting di dalam proses kegiatan pembelajaran.

Banyak arti dalam memaknai bahan ajar, Menurut National Center

for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training (Depdiknas, 2008), ada 3 pengertian bahan ajar (teching-material), yaitu:

1) Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

2) Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

11

3) Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Menurut National Centre for Competency Based Training (Prastowo, 2011:16), bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Menurut National Center for Vocational Education ResearchLtd/National Center For Competency Training (Majid, 2007:173-174), ada 2 pengertian bahan ajar yaitu :

1) Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaan implementasi pembelajaran.

2) Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan ajar yang berisikan materi berdasarkan sumber belajar yang telah diolah serta disusun secara sistematis dan berdasarkan kompetensi yang menjadi acuan bagi guru serta siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

12 b. Jenis-jenis Bahan Ajar

Beragam bahan ajar dapat digunakan untuk memfasilitasi proses belajar siswa agar mampu mencapai kemampuan atau kompetensi yang diperlukan. Menurut (Benny, A & Dewi, A, 2019) bahan ajar pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi bahan ajar cetak dan bahan ajar non-cetak.

1) Bahan ajar cetak

Contoh bahan ajar cetak yaitu buku teks, modul atau buku ajar mandiri. Bahan ajar cetak merupakan bahan ajar yang paling banyak digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Hal ini terkait dengan potensi yang dimiliki oleh bahan ajar cetak, yaitu:

➢ Mampu digunakan untuk menyampaikan hampir semua isi atau materi pelajaran.

➢ Dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran secara langsung.

➢ Mampu membuat penggunanya memilih dan menentukan isi atau materi yang akan dipelajari.

2) Bahan ajar non-cetak

Bahan ajar non-cetak meliputi realia atau benda-benda sesungguhnya, seperti audio, video, multimedia, dan jaringan internet.

a) Bahan ajar audio

Bahan ajar yang digunakan untuk membantu pembelajaran jika terdapat kesulitan menggunakan penjelasan-penjelasan yang disampaikan secara tertulis. Contoh tentang cara-cara pengucapan

13 kata atau kalimat tentunya akan lebih efektif jika menggunakan bahan ajar audio. Dengan kata lain, bahan ajar audio akan sangat membantu dalam memfasilitasi berlangsungnya proses belajar dalam diri peserta didik sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.

b) Bahan ajar video

Merupakan bahan ajar yang sangat bermanfaat digunakan dalam menjelaskan konsep yang berkaitan dengan gerakan atau proses. Bahan ajar video dapat memperlihatkan bagaimana sebuah proses atau prosedur tengah berlangsung. Bahan ajar video pada hakikatnya dapat digunakan untuk melengkapi penjelasan tentang konsep yang dikemukakan melalui penggunaan teks. Penjelasan yang efektif tentang sebuah prosedur atau peristiwa tidak cukup jika disampaikan hanya dengan menggunakan unsur teks semata, penjelasan prosedur atau peristiwa tersebut akan lebih jelas jika menggunakan tayangan program video.

Bahan ajar video memiliki kemampuan dalam menayangkan peristiwa-peristiwa langka yang sulit dialami karena adanya faktor hambatan waktu dan jarak dalam menempuh proses belajar.

c) Bahan ajar multimedia

Merupakan bahan ajar yang mampu menampilkan semua unsur tayangan secara komprehensif. Program ini memiliki kemampuan

14 untuk memperlihatkan kombinasi informasi dan pengetahuan dalam bentuk teks, audio, gambar, foto, video, dan animasi secara simultan, kemampuan ini dapat digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang harus dipelajari oleh peserta didik secara komprehensif. Bahan ajar multimedia dapat dipelajari melalui penggunaanperangkat keras atau hardware komputer. Selain itu, bentuk tayangan digital ini dapat diunggah (upload) ke dalam situs web atau website.

d) Bahan ajar berbasis jaringan internet

Merupakan bahan ajar yang saat ini banyak digunakan dalam aktivitas belajar dan pembelajaran. Ragam bahan ajar berbasis jaringan internet dapat diperoleh dari web. Bahan ajar berbasis jaringan internet pada dasarnya bersifat virtual yang dapat digunakan pada saat diperlukan. Bahan ajar ini pada dasarnya berbentuk digital yang berisi informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari oleh pengguna yang memerlukan. Bahan ajar dapat dipelajari, diunggah, dan diunduh dengan menggunakan teknologi jaringan internet. Salah satu bahan ajar berbasis jaringan internet diantaranya adalah Moodlecloud, yang dapat membantu siswa mempermudah proses pembelajaran.

15

2. Moodlecloud

a. Pengertian Moodlecloud

Moodlecloud adalah suatu course content management (CMS) yang merupakan aplikasi berbasis web, yang memerlukan web server sebagai media untuk dapat berjalan dengan baik (Darmawan, 2016:71).

Moodlecloud tersedia secara gratis di web pada alamat (http://www.moodle.org) sehingga siapa saja dapat men-download dan menginstalnya. Telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa di dunia termasuk bahasa indonesia, sehingga semakin mempermudah kita dalam mengembangkan aplikasi e-learning (Darmawan, 2016:70).

Guru dan siswa dapat berinteraksi pada sebuah wadah ruang kelas digital dalam basis e-learning. Di dalam pembelajaran berbasis web seperti Moodlecloud, kita yang login sebagai pengelola dapat menambahkan kursus sebagai pembelajaran e-learning untuk dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi mereka para peserta kursus yang dapat memanfaatkan sistem e-learning ini.

Melalui e-learning ini, pengajar dapat mengelola materi pembelajaran, yakni: meng-upload materi, memberikan tugas kepada siswa, menerima pekerjaan mereka, membuat tes/kuis, memberikan nilai, memonitor keaktifan, mengolah nilai, berinteraksi dengan siswa dan sesama pengajar melalui forum diskusi dan chat, dll. Disisi lain, peserta didik dapat mengakses informasi dan materi pembelajaran,

16 berinteraksi dengan sesama mereka dan pengajar, melakukan transaksi tugas-tugas, mengerjakan tes/kuis, melihat hasil pencapaian belajar, dll. b. Fitur dalam Moodlecloud

Dalam Moodlecloud terdapat beberapa fitur yang diantaranya dapat membuat materi pembelajaran, kuis, dan tugas. Fitur dari Moodlecloud dirasa sangat lengkap dan cocok untuk diterapkan di kelas. Menurut (Darmawan, 2016:114-115) fasilitas yang terdapat dalam Moodlecloud diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Assignment

Dengan aktivitas ini, seorang guru dapat memberikan tugas yang mengharuskan siswa mengirim (upload) konten digital, misalnya esai, tugas, laporan, dan lain-lain. Jenis file yang dapat dikirim misalnya word-processed documents, images, audio, dan video. Selanjutnya guru dapat melihatdan menilai tugas yang telah dikirim oleh siswa.

2. Chat

Dengan aktivitas ini, antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa dapat mempermudah komunikasi serta diskusi secara real-time via web.

3. Pilihan (Choice/Poll)

Fasilitas ini berguna untuk mengetahui pendapat siswa dengan diberikannya beberapa pertanyaan dan disediakan beberapa jawaban.

17 4. Database

Dengan aktivitas ini, guru dan siswa dapat membuat, melihat dan mencari bank data mengenai topik apapun. Format dan struktur data yang dimasukkan hampir tidak terbatas, termasuk gambar, file, URL, nomor, dan teks.

5. Forum

Merupakan fasilitas yang digunakan untuk berdiskusi antar guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa melalui forum yang tersedia. Forum ini memungkinkan siswa dan guru dapat berinteraksi satu sama lain. Juga setiap member yang tergabung dalam forum akan menerima salinan dari postingan di email mereka.

6. Daftar kata (Glossary)

Pada aktivitas ini, guru dan siswa dapat membuat daftar kata seperti kamus. Data yang dimasukkan dapat berasal dari berbagai format yang ada.

7. Pelajaran (Lesson)

Pelajaran dibagi dalam halaman-halaman dan dapat diakhiri dengan pertanyaan untuk mengetes pemahaman siswa. Fasilitas ini ditujukan agar guru dapat membuat aktivitas yang berisi konten yang menarik dan fleksibel. Pelajaran terbagi menjadi beberapa halaman dan di akhir setiap halaman terdapat pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban. Jawaban yang dipilih siswa akan menentukan halaman mana yang akan diaksesnya.

18 8. Kuis (Quiz)

Disini guru dapat membuat sendiri pertanyaan dalam kumpulan soal yang berisi true-false dan pertanyaan essai, dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan tersimpan di bank soal.

9. Scorm/AICC Packages

Dengan modul ini, guru dapat membuat paket yang berisi halaman web, grafis, program Javascript, slide presentasi Flash, video, suara dan konten apapun yang dapat dibuka di web browser. Paket ini juga diintegrasikan kumpulan soal yang bila diperlukan dapat dinilai dan kemudian dimasukkan ke rapor siswa.

10. Survei

Merupakan umpan balik yang digunakan sebagai bahan masukan ataupun kritikan bagi guru, sehingga kinerja guru dapat diperbaiki lagi di kursus berikutnya.

11. Wiki

Pada aktivitas ini guru dan siswa dapat secara kolaboratif menulis dokumen web tanpa mengetahuii bahasa html, langsung dari web browser. Hasilnya dapat berupa kreativitas kelas, kelompok, ataupun individu.

19 c. Kelebihan Moodlecloud

Menurut (Darmawan, 2016:70-71) ada beberapa alasan yang kuat kenapa harus memilih Moodle sebagai pembelajaran berbasis e-learning, sehingga menjadikan Moodle sebagai salah satu LMS/CMS yang banyak digunakan oleh banyak institusi pendidikan, antara lain: 1. Free and Open Source

Moodle bernaung di bawah bendera open source, sehingga dengan demikian semua orang dapat memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan institusi yang menggunakannya.

Moodle didistribusikan secara gratis, sehingga tidak membutuhkan sedikitpun dana untuk membeli aplikasinya, kecuali dana yang dibutuhkan untuk membayar bandwidth yang terpakai untuk mengunduh 17 MB master Moodle.

2. Ukuran Kecil, Kemampuan Maksimal

Dengan ukuran yang kecil (sekitar 17 MB untuk versi Moodle 1.9), namun mampu mengelola aktivitas kegiatan akademik dan pembelajaran hingga seukuran sebuah universitas dengan jumlah mahasiswa sekitar 50.000 orang.

3. Dilandasi oleh Educational Philosophi

Moodle tidak dibangun oleh seorang computer scientist murni, tetapi berdasarkan pada pengalaman dan latar belakang pendidikan dalam bidang ilmu pendidikan. Sehingga Moodle mampu

20 mengakomodir hampir semua kebutuhan pendidikan konvensional yang ditransfer dalam wujud online learning.

4. Komunitas Besar dan Saling Berbagi

Komunitas pengguna Moodle tergabung dalam satu organisasi yang bernaung di bawah bendera www.moodle.org.

3. Kemampuan Berpikir Kreatif

Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Berpikir juga dapat diartikan sebagai suatu aktifitas mental untuk membantu dalam memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan. Berpikir merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan otak kita bekerja, dimana dalam proses berpikir akan dapat memunculkan suatu pemikiran-pemikiran baru yang akan muncul. Seseorang dikatakan berpikir jika dalam melakukan aktifitas untuk membantu dalam memecahkan masalah maka dia membuat suatu keputusan dan memenuhi hasrat keingintahuan yang akan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berpikir kreatif memiliki arti sebagai kegiatan untuk menghasilkan sebuah ide, menghubungkan satu sama hal dengan hal lainnya untuk menemukan makna. Berpikir kreatif menurut (Johnson, 2013:289) adalah mencari kesempatan untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik. Pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa dengan berpikir kreatif,

21 seseorang dapat menghasilkan suatu ide atau gagasan yang dapat merubah produk lama menjadi produk baru. Artinya dalam hal ini seseorang yang berpikir kreatif akan mempunyai peluang untuk memperbaiki suatu hal menjadi lebih baik lagi.

Senada dengan Johnson, menurut (Haerudin, 2011:289) berpikir kreatif adalah suatu proses berpikir untuk menemukan sesuatu yang bisa mengubah atau memperbaiki kondisi apapun sehingga menjadi lebih baik. Pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa manfaat dari berpikir kreatif adalah mengubah kondisi seseorang dari yang kurang baik ke arah yang lebih baik. Maka berpikir kreatif adalah sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau mengembangkan sesuatu yang baru, yaiutu sesuatu yang berbeda dari ide-ide yang dihasilkan kebanyakan orang dan berpikir kreatif memiliki kemampuan dan hasil berpikir yang berbeda satu sama lain.

(Coon & Mitterer, 2014) berpendapat bahwa berpikir kreatif atau kreativitas merupakan aktivitas memecahkan masalah yang dilakukan melalui proses eksperiensial secara tidak sadar di dalamnya tercakup kelancaran dalam menghasilkan sejumlah ide, keluwesan, menggunakan waktu dalam menghasilkan beragam jenis solusi, dan kebaruan ide atau solusi yang dihasilkan.

Menurut (Utami Munandar, 2012:167), “berpikir kreatif adalah memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan

22 kesesuaian”. Dengan kata lain, kemampuan berpikir kreatif adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mengembangkan suatu persoalan menjadi alternatif jawaban.

Hal serupa mengenai pengertian berpikir kreatif diungkapkan oleh (Evans, 1991) yang menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk membuat hubungan-hubungan (conections) yang terus menerus, sehinggaditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah.

Dari pendapat para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah kemampuan seseorang dalam menggali potensi dirinya untuk dapat pengembangan suatu ide dalam menyelesaikan masalah lebih baik dari yang lain.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), orisinalitas dalam berpikir (originality) dan berpikir secara terperinci (elaboration).

Fluency mengacu pada pada kemampuan siswa untuk menghasilkan jawaban beragam dan bernilai benar. Jawaban dikatakan beragam jika jawaban tampak berlainan dan mengikuti pola tertentu. Produktivitas siswa untuk menghasilkan jawaban yang beragam dan benar serta kesulitan untuk menyelesaikan masalah juga akan dinilai dan dieksplor untuk menambah hasil deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.

Flexibility mengacu pada kemampuan siswa menghasilkan berbagai macam ide dengan pendekatan yang berbeda untuk menyelesaikan

23 masalah. Siswa diharapkan mampu menjelaskan setiap cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Produktivitas siswa dalam mengubah sudut pandang penyelesaian dan tingkat kesulitasn siswa dalam menyelesaiakan soal juga akan dinilai dan dieksplor untuk menambah deskripsi hasil tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.

Originality mengacu pada kemampuan siswa memberikan jawaban yang tidak lazim, berbeda dengan yang lain dan bernilai benar. Siswa diharapkan menyelesaikan soal dengan pemikiranya sendiri. Orisinalitas jawaban siswa akan dinilai dan dieksplor lebih jauh untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.

Elaboration mengarah pada kemampuan siswa mengembangkan, menambah dan memperkaya suatu gagasan. Diharapkan siswa dapat dapat menambahan informasi atau keterangan lebih lanjut untuk memperjelas jawaban siswa. Produktivitas dalam memberikan informasi tambahan akan dinilai dan dieksplor lebih lanjut untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.

Dalam penelitian ini, aspek-aspek berpikir kreatif yang diukur berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif adalah sebagai berikut:

24 Tabel 1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif

Aspek Indikator

Kelancaran

(fluency)

a. Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, banyak pertanyaan yang lancar; b. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan

berbagai hal;

c. Memikirkan lebih dari satu jawaban. Kelenturan

(flexibility)

a. Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi;

b. Melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda;

c. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda;

d. Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

Keaslian

(originality)

a. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik; b. Memikirkan cara yang tidak lazim;

c. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagiannya.

Elaborasi (elaboration)

a. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk;

b. Menambah atau merinci detail-detail dari suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. (Munandar, 1987)

25 Berdasarkan indikator tersebut, siswa akan tampak kemampuan kreativitasnya dalam melaksanakan tahap-tahap pembelajaran online berbantuan moodlecloud.

Berikut adalah tahap-tahap pembelajaran menggunakan moodlecloud: 1. Mulai dengan pergi ke alamat web https://moodlecloud.com/ untuk

masuk ke halaman awal.

2. Langkah selanjutnya dengan mengklik tombol “Get Start for Free!” pada langkah pertama, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

3. Setelah itu untuk memulai pembelajaran berbasis web, terlebih dahulu harus mendaftar untuk mendapatkan alam web yang akan digunakan dengan mengklik tombol “create a new account”.

26 4. Setelah itu akan muncul jendela seperti gambar dibawah ini dengan

27 5. Akan muncul jendela yang berisi 5 step dengan mengisi semua yang diminta oleh moodlecloud, maka aplikasi berbasis web telah selesai dibuat dengan mengklik tombol next dan finish.

28 6. Tahap selanjutnya yaitu login terlebih dahulu pada web moodlecloud

yang telah dibuat sebelumnya.

7. Setelag login, maka kita akan dibawa ke halaman depan dengan tampilan di bawah ini.

29 8. Untuk bisa menambahkan kursus, maka buka pengaturan dan “hidupkan mode ubah” kemudian akan muncul pilihan “tambahkan kursus baru”.

9. Selanjutnya seorang guru ataupun siswa dapat memanfaatkan beberapa fitur lainnya dalam moodlecloud seperti assignment, chat, choice, database, forum, glossary, lesson, quiz, scorm, survey, dan wiki.

30

Dokumen terkait