TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Reksa Dana 1.Reksa Dana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Reksa Dana
a) Definisi Reksa Dana
Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia (Martalena dan Malinda, 2011:83).
Awalnya Mutual Fund berasal dari kata fund dimana Giles dkk
(2003) menyatakan, “Fund is a pool of money contributed by a range of investors who may be individuals or companies or other organisations,
which is managed and invested as a whle, on behalf of those investors.” (Manurung, 2008:01).
Di Amerika Serikat, Reksa Dana disebut dengan Unit Investment Trust, yakni merupakan himpunan dana yang diinvestasikan dalam
13 sebuah portofolio tetap (tidak berubah) sepanjang umur Reksa Dana tersebut (Bodie dkk, 2006:141).
Di Indonesia dipakai istilah Reksa Dana. Reksa yang berarti menjaga atau penjaga. Menjaga disini dalam arti dana itu harus aman dan memberikan penghasilan. Pada umumnya Reksa Dana mengumpulkan dana dari investor dengan jalan menerbitkan sekuritas di pasar modal (Darmawi, 2006:230).
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK 013/1990 dikatakan bahwa lembaga Reksa Dana adalah emiten (penerbit) unit-unit sertifikat saham yang kegiatan utamanya adalah melakukan investasi dalam Efek, investasi kembali atau perdagangan efek di Bursa Efek (Darmawi, 2006:230).
Reksa Dana merupakan perusahaan yang menanamkan modalnya dalam berbagai portofolio saham yang beragam (diversified portfolio). Seorang investor yang melakukan investasi dapat menaikkan keuntungan yang diharapkan (expected return) dan meminimalkan risiko (Rodoni, 2006:171).
14 Menurut Martalena dan Malinda (2011:83), ada tiga hal yang terkait dari definisi di atas, yaitu: pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan Manajer Investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Dalam kamus keuangan sendiri, Reksa Dana didefinisikan sebagai portofolio aset keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat dengan harga penawaran dan penarikannya pada harga nilai aktiva bersihnya (Manurung, 2008:01).
Definisi yang diberikan Choong (1999) adalah, "unit trust is an investment scheme that pools from many investors who share similiar
financial objective investment strategy and risk tolerance" (Rodoni, 2009:80).
Selanjutnya menurut Manurung (2008:02), Reksa Dana mempunyai beberapa karakteristik yaitu pertama, kumpulan dana dan pemilik, dimana pemilik Reksa Dana adalah berbagai pihak yang menginvestasikan atau memasukkan dananya ke Reksa Dana dengan berbagai variasi. Artinya, investor dari Reksa Dana dapat perorangan dan lembaga dimana pihak tersebut melakukan investasi ke Reksa Dana sesuai dengan tujuan investor tersebut. Kedua, diinvestasikan kepada
15 efek yang dikenal dengan instrumen investasi. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut diinvestasikan kedalam instrumen investasi seperti deposito, surat utang jangka pendek, Comercial Paper, obligasi, saham, dan efek lainnya.
Ketiga, Reksa Dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi, baik sebagai lembaga maupun sebagai perorangan. Keempat, Reksa Dana merupakan instrumen investasi jangka menengah dan panjang. Hal tersebut merupakan refleksi dari investasi Reksa Dana tersebut, karena umumnya Reksa Dana melakukan investasi kepada instrumen investasi jangka panjang seperti obligasi dan saham. Kelima, Reksa Dana merupakan produk investasi yang berisiko. Berisikonya Reksa Dana karena intrumen investasi yang menjadi portofolio Reksa Dana tersebut, dan pengelola Reksa Dana (Manajer Investasi) yang bersangkutan.
Jadi pada intinya Reksa Dana merupakan sebuah wadah dimana Manajer Investasi mengelola dana yang dikumpulkan dari para investor untuk diinvestasikan. Dana yang terkumpul tersebut diinvestasikan dalam portofolio Efek terdiversifikasi oleh Manajer Investasi. Di Indonesia, sekuritas-sekuritas yang diperkenankan untuk dibeli adalah yang mendapat pengesahan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal). Di Malaysia sekuritas yang dibeli adalah yang mendapat otorisasi dari Securitas Commision (SC) atau Suruhanjaya Sekuriti sebagai badan pengawas pasar modal Malaysia (Rodoni, 2009:80).
16 b) Perkembangan Reksa Dana
Reksa Dana sendiri mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT Danareksa didirikan pada tahun 1976 dimana perusahaan ini dapat menerbitkan sertifikat yang dikenal dengan Sertifikat Danareksa I dan II. Kemudian pada tahun 1995 berdiri sebuah Reksa Dana Tertutup yaitu PT BDNI Reksa Dana dengan menawarkan 600 juta saham dengan nilai satu saham Rp 500,- sehingga terkumpul dana sebesar Rp 300 miliar.
Pendirian Reksa Dana terus berkembang dimana pada tahun 1996 berdiri sebanyak 25 Reksa Dana Terbuka yang dikelola oleh 12 Manajer Investasi. Pada saat itu total Nilai Aktiva Bersih (NAB) sudah berkembang sebesar Rp 2,8 triliun dan meningkat menjadi sekitar Rp 8 triliun pada Juni 1997.
Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 turut bereaksi negatif untuk Reksa Dana. Banyak masyarakat yang menarik dananya dan meyebabkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) menurun menjadi Rp 4,9 triliun. Pertumbuhan Reksa Dana mulai normal kembali sejak tahun 2001 dengan total NAB sebesar Rp 8 triliun dengan jumlah Reksa Dana sebanyak 108 Reksa Dana. Dan mengalami peningkatan yang cukup tajam pada akhir tahun 2002 dengan total Rp 46,6 triliun dengan jumlah Reksa Dana sebesar 131 dan terus meningkat hingga akhir tahun 2004.
Namun pada tahun 2005, Reksa Dana mulai mengalami krisis kembali. Pemerintah menaikkan tingkat bunga sehingga total NAB
17 Reksa Dana mengalami penurunan sampai Rp 29 triliun. Penurunan itu sangat tajam bila dibandingkan dengan akhir tahun 2004 total NAB mencapai Rp 104 triliun. Penurunan ini tidak terlepas juga terhadap rumor pajak dan Marked to Market harga obligasi yang ada di Reksa Dana. Tetapi NAB mulai mengalami kenaikan karena penurunan tingkat suku bunga sehingga NAB mencapai Rp 59 triliun pada April 2007. (Manurung, 2007:12)
Hingga saat ini pertumbuhan total NAB sudah mencapai lebih dari Rp 250 triliun. Hal itu membuktikan bahwa Reksa Dana berkembang dengan cukup pesat. Dan menurut data BAPEPAM-LK untuk tahun 2013 ini, komposisi Reksa Dana justru yang paling besar dipegang oleh Reksa Dana Saham yakni sebesar 39,71% dan yang terendah adalah Reksa Dana Syariah-Fixed Income sebesar 0,39%.
c) Bentuk Hukum Reksa Dana
Reksa Dana sebagai emiten, memiliki ciri spesifik, sehingga perlu diatur secara khusus dalam bentuk Undang. Melalui Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Reksa Dana, posisi Reksa Dana mendapat penekanan secara khusus, mulai dari pasal 18 hingga pasal 29. Pasal-pasal tersebut dibagi kedalam dua bagian, yakni: pertama,
menguraikan bentuk hukum dan perizinan, dan kedua menguraikan tentang pengolahan Reksa Dana.
18 Dengan adanya pengaturan yang jelas mengenai Reksa Dana ini, maka akan mendorong meningkatnya kepercayaan masyarakat (investor) terhadap berbagai produk Reksa Dana yang ditawarkan. Apabila pengolahan investasi pada Reksa Dana didominasi oleh equity funds atau fixed income fund (bonds) atau kombinasi diantara keduanya, maka Reksa Dana akan memberikan andil yang besar bagi perkembangan Pasar Modal di Indonesia (Rodoni, 2006:178).
d) Pihak-Pihak yang Terkait
Menurut Martalena dan Malinda (2011:87) ada lima pihak yang berkaitan dengan Reksa Dana, yaitu:
1. Manajer Investasi
Adalah pihak yang mengelola Reksa Dana. Pada diumumnya dilakukan oleh perusahaan sekuritas atau lembaga yang sudah mendapatkan izin sebagai Manajer Investasi dari BAPEPAM. 2. Bank Kustodian
Adalah pihak yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemodal untuk mengawasi ketaatan Manajer Investasi terhadap KIK, bertanggung jawab untuk menyimpan aset Reksa Dana, menjalankan transaksi Efek sesuai perintah Manajer Investasi, melaksanakan administrasi Reksa Dana, menghitung Nilai Aktiva Bersih dan memelihara catatan investor.
19 3. Auditor
Yaitu sebagai pihak yang ditunjuk untuk memeriksa secara berkala kgiatan pengelolaan dana, pembukuan dan perpajakan, pelaksanaan prinsip kehati-hatian yang dilakukan Manajer Investasi.
4. Konsultan Hukum/Notaris
Pihak yang memberikan opini hukum terhadap pembentukan Reksa Dana dan membuat kontrak Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
5. Agen Penjual
Adalah pihak yang ditunjuk oleh Manajer Investasi untuk membantu memasarkan Reksa Dana kepada nasabah.
e) Tipe Reksa Dana
Menurut Martalena dan Malinda (2011:87), ada dua tipe Reksa Dana yang dikenal di Indonesia, yaitu tipe Perseroan dan tipe Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
1. Tipe Perseroan
Bentuk Reksa Dana ini adalah Perusahaan Terbatas (PT) di Indonesia. Tipe ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Reksa Dana terbuka dan Reksa Dana tertutup.
20 2. Tipe Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Merupakan kontrak diantara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mewakili legalisasi dari pemilik unit atau investor. Kontrak ini memberikan kewenangan kepada Manajer Investasi untuk mengelola portofolio investasi kolektif, dan kewenangan Bank Kustodian untuk bertindak sebagai kustodi bagi dana kolektif. Di Indonesia, tipe Reksa Dana ini hanya dalam bentuk Reksa Dana terbuka, yang mendominasi Reksa Dana yang ada di pasar.
f) Macam dan Jenis Reksa Dana
Menurut Rodoni (2009:231), ada dua macam Reksa Dana bila dilihat dari sifatnya, yakni dikelompokkan menjadi dua yaitu, Reksa Dana tertutup dan Reksa Dana terbuka.
1. Reksa Dana Tertutup (Closed-end Funds)
Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali dan tidak melakukan redemption saham-saham yang telah dijual kepada investor. Karakteristik Reksa Dana jenis ini adalah:
a. Saham Reksa Dana dicatat di Bursa Efek
21 c. Pemodal tidak dapat menjual kembali saham Reksa Dana yang dimilikinya kepada perusahaan Reksa Dana atau Manajer Investasi
d. Jual beli saham Reksa Dana dilakukan di Bursa Efek dengan harga diatas (dengan premium) atau dibawah (dengan diskon) dari Nilai Aktiva Bersih (NAV)
e. NAV dari jenis ini tergantung dari nilai harga pasar closed-end funds tidak harus selalu sama dengan NAV; bahkan dikatakan bahwa, "The NAV and the market price of a closed-end funds are almost never the same!"
Pada Reksa Dana tertutup tidak ada aliran uang terus menerus dari penjualan saham Reksa Dana, karena penjualan saham dilakukan dengan proses penawaran umum yaitu melalui right issue.
Investor akan memperoleh penghasilan jika terjadi kenaikan nilai unit sertifikat dananya dalam bentuk capital gain, yaitu jika harga unit di Bursa Efek yang mencatat unit tersebut naik dibandingkan dengan harga pada emisi perdana (Darmawi, 2006:231).
Berikut ini rumus untuk menghitung premium saham Reksa Dana tertutup:
Premium = Ps - NAV
22 Dimana: Ps = Harga pasar
NAV = Net Asset Value per saham Reksa Dana Premium saham Reksa Dana ini umumnya dinyatakan dalam presentasi terhadap NAV sehingga pada rumus tersebut dibagi dengan NAV.
2. Reksa Dana Terbuka (Open-end Funds)
Reksa Dana terbuka adalah Reksa Dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumllah modal yang telah dikeluarkan.
Setelah IPO, Manajer Investasinya dapat menjual tambahan unit penyertaan dengan harga senilai NAV, ditambah atau tidak ditambah dengan biaya penjualan (sales charge). Manajer Investasi juga berkewajiban membeli kembali (redemption) unit penyertaan yang dijual pemegang unit, pada harga pasar NAV, dengan atau tanpa redemption fees. Dengan demikian harga unit penyertaan selalu sama dengan NAV yang ditentukan oleh nilai portofolio yang dikelola manajer.
Karakteristik Reksa Dana jenis ini adalah: a. Saham Reksa Dana tidak dicatat di Bursa Efek
b. Pemodal dapat menjual kembali saham Reksa Dana yang dimilikinya kepada Manajer Investasi atas beban rekening Reksa Dana atau rekening sendiri
23 c. Harga jual beli saham Reksa Dana berdasarkan Nilai Aktiva Bersih. Saham yang diterbitkan pada Reksa Dana terbuka dijual pada harga sesuai dengan NAV/NAB.
Rumus perhitungan NAV adalah:
NAVn = NAVn-1 + NCIN