• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

Agar lebih terarah dalam penulisan, penelitian ini menerapkan beberapa teori yang nantinya akan dijadikan sebagai pembahasan dan tolak ukur beberapa teori yang nantinya akan dijadikan sebagai pembahasan dan tolak ukur penelitian “Manajemen Produksi Siaran Berita Sepekan Radio Swara Lima Luhak 104,4 FM Kabupaten Rokan Hulu” ada pun teori yang digunakan didalam penelitian ini adalah:

A. Manajemen Produksi Penyiaran

Manajemen Menurut Usman kata manajemen berasal dari bahasa latin “manus” yang berarti tangan dan “agere” yang berarti melakukan.

Dari dua kata tersebut dengan arti masing-masing yang terkandung di dalamnya merupakan arti secara etimologi. Selanjutnya kata “manus” dan

“agere” digabung menjadi satu kesatuan kata kerja “managere” yang mengandung arti “menangani”. Pengertian ini dalam ilmu ketatabahasaan disebut sebagai pengertian secara terminologi. “Managere” diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja menjadi “to manage”

dengan kata benda “management”. Julukan bagi orang yang melakukan kegiatan managenent disebut manager atau manajer (dalam bahasa Indonesia). Sedangkan dalam bahasa Prancis disebut “ménagement” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Kata “management” dalam

bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi manajemen, yang mengandung arti “pengelolaan”. 14

Manajemen juga dapat dipandang sebagai suatu proses, dimana terdapat suatu perencanaan, pengkoordinasian, pengintegrasian, pembagian tugas, pengorganisasian, pengendalian, dan pemanfaatan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Manajemen juga dipandang sebagai ilmu dan seni, dimana terdapat upaya memahami secara sistematis bagaimana dan mengapa manusia melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Manajemen dapat dipandang sebagai profesi, dimana dalam pencapaian tujuan organisasi secara optimum, diperlukan profesionalitas masing-masing anggota dengan pembagian tugas secara profesional dan proporsional.

Pada akhirnya manajemen dinilai sebagai suatu upaya-upaya bagaimana menuju ke arah perubahan yang lebih baik sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Dalam konteks perubahan, penekanan manajemen terletak pada penggantian dari satu hal terhadap satu hal lainnya. Peter Drucker mengatakan bahwa dalam analisis terbaru, manajemen dimaknai sebagai upaya merubah sesuatu dengan penggantian kenekatan dan kekuatan otot pada kekuatan pikiran, penggantian dari cerita rakyat dan tradisi dengan pengetahuan, dan penggantian kekerasan dan kerjasama. Kenekatan dan kekuatan otot yang sering datang dari mereka yang memiliki modal, bersikap sombong, kemudian juga berbuat sewenang-wenang dalam memperlakukan pelanggan, konsumen dan partner kerja. Sehingga pelayanan tidak diperhatikan secara serius, karena berasumsi bahwa perkembangan khususnya dalam sektor teknologi tidak akan mengalami perkembangan dengan cepat.

Unsur-unsur manajemen secara sederhana dapat dimaknai sebagai suatu elemen pokok yang harus ada di dalamnya, dimana manajemen tidak akan sempurna bahkan tidak dapat dikatakan sebagai manajemen tanpa kehadiran dari elemen-elemen pokok tersebut.Dengan kata lain, bahwa manajementersusun atas elemen-elemen pokok tersebut yang menjadi satu kesatuan dansaling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Phiffner Jonh F. dan Presthus Robert V. (1960) mengutip pendapat Harrington Emerson15, bahwa manajemen mengandung lima unsur pokok, yang dikenal dengan 5M, yaitu:

14 Abd Rohman, Dasar-dasar Manajemen (Intelegensia Media, 2017)., hlm. 11.

15 Ibid., hlm. 12.

a. Men (manusia/orang) b. Money (uang)

c. Materials (material) d. Machines (mesin), dan e. Methods (metode/cara)

Peterson O. F16., merumuskan “management is the use of man, money and materials to achieve a common goal” atau manajemen adalah penggunaan manusia, uang dan bahan untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam konteks ini, Peterson O. F. menggunakan “the us” untuk mengungkapkan metode, dan menggolongkan mesin terhadap material.

Dari itu menurutnya unsur-unsur manajemen adalah sebagai berikut:

a. metode b. manusia c. uang d. material

Moony James D17. mengemukakan pandangan mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam manajemen secara lebih ringkas, dengan mamasukkan unsur material dan mesin ke dalam istilah fasilitas. Sehingga menurutnya unsur manajemen hanya meliputi:

a. Men (manusia/orang) b. Facilities (fasilitas) c. Methods (metode/cara)

Dari beberapa pandangan mengenai unsur-unsur manajemen tersebut,jelas terlihat bahwa manusia merupakan unsur yang paling penting dan tidak dapat digantikan oleh unsur lainnya. Manusia memiliki pikiran, harapan, serta gagasan yang sangat berperan dalam menentukan keterbedayaan unsur lainnya. Dengan kualitas manusia yang mumpuni, manajemen akan berjalan secara maksimal, dan sebaliknya dengan kualitas kemampuan manusia yang tidak baik, maka manajemen juga akan banyak mengalami hambatan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas manusia dinilai penting dan harus senantiasa dilakukan, agar dalam penerapan manajemen, baik dalam komunitas (organisasi) maupun dalam konteks personalitas berjalan sebagaimana yang diharapkan.18

16 Ibid., hlm 12.

17 Ibid. hlm 13.

18 Ibid., hlm. 13.

Pada media penyaiaran, manajer umum (general manager) bertanggung jawab kepada pemilik dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada manusia dan barang sedemikian rupa sehingga tujian media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional suatu stasiun penyiaran.

Fungsi Manajemen Menurut George R. Terry yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarah dan pengawasan. Dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya, manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar yaitu perencanaan (planning), pengoranisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).

1. Perencanaan (Planning)

Dalam dunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat penting karena siaran memiliki dampak yang sangat luas dimasyarakat.

Ada empat tahap dasar perencanaan, yaitu; Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, Merumuskan keadaan saat ini, Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.

Tahapan dalam perencanaan produksi siaran radio meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan peran dan misi

b. Menentukan target atau wilayah sasaran

c. Menentukan dan mengidentifkasi indikasi efektivitas

d. Memlilih dan menetukan tujuan dan hasil yang ingin dicapai e. Mempersiapkan rencana tindakan

f. Membangun pengawasan 2. Pengorganisasian (Organizing)

Organisasi diartikan sebagai struktur yang menggambarkan hubungan kerja antar manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada empat tahap yang perlu diperhatikan, antara lain: Penentuan sumber daya–sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, Perencanaan dan pengembangan organisasi, Penugasan tanggung jawab, Pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas-tugasnya

3. Penggerakan (Actuating)

Menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat

atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi pengarahan diawali dengan motivasi karena para manager tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan di motivasi untuk bersedia mengikutinya.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai untuk jaminan bahwa tujuan-tujan organisasi dan manajemen tercapai. Adapun fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur; Penetapan standar pelanksanaan, Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang ditetapkan, Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.

B. Radio

Radio merupakan salah satu media komunikasi yang masih digunakan untuk menyampaikan pesan kepada para pendengarnya, pad saat ini radioyang tersebar di seluruh dunia terutama di indonesia sendiri sudah menyebar diseluruh daerah-daerah di indonesia. Radio yang dulunya merupakan audio analog dan pada mulanya hanya digunakan untuk para pejuang maritim sebagai pesawat radio pesan mereka, namun berbeda dengan sekarang yang sudah terdapat layanan internet dengan mudah sehingga dapat mengakses radio dengan mudah. Perkembangan teknologi yang membuat perkembangan radio dapat berkembang pesat membuat radio kini dapat digunakan untuk media informasi umum dan hiburan bagi masyarakat.19

Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian terhadap penemuan terbaru tersebut terpusap sebagai alat transmisi. Radio pada saat itu lebih bannyak digunakan oleh militer dan pemerintahan untuk kebutuhan penyampaian informasi dan berita. Radio lebih banyak dipergunakan oleh para penguasa untuk tujuan yang berkaitan dengan ideologi dan politik secara umum. Ada beberapa faktor efektivitas radio siaran, dikarenakan daya kekuatan yang dimilikinya, yaitu daya langsung, daya tembus, dan daya tarik.

1) Daya Langsung

Tabilgh melalui siaran radio, untuk mencapai sasarannya, dengan para pendengar, tidak mengalami proses yang komplek. Setiap

19 Fachir yusuf, Analisis Proses Produksi Program Berita Radio Metro Mulawarman Samarinda, eJurnal Ilmukomunikasi, Vol 4, No 3, 2016

materi penyiaran tinggal diucapkan didepan corong radio sebanyak yang diinginkan. Pelaksanaannya pun berlangsung dengan mudah dan cepat. Setiap informasi atau berita yang terjadi, saat itu pun dapat disiarkansecara “Stop press” (langsung) di tengah-tengah siaran apa saja secara berulang kali. Bahkan, suatu peristiwa dapat diikuti oleh pendengar pada saat peristiwa berlangsung.

2) Daya Tembus

Daya tembus yang dimaksud ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, jarak juga tidak menjadi masalah. Bagaimana pun jauh tempat yang dituju, oleh penyiaran lewat radio, dapat ditembus selama dalam jangkauan pemancar. Di lembah, gunung, padang pasir, rawa, hutan, pedalaman, lautan, pedesaan, apalagi di perkotaan, semua tidak menjadi masalah bagi radio.

3) Daya Tarik

Faktor selanjutnya yang menjadikan radio tetap hidup dan diminati adalah dengan adanya daya tarik, yaitu sifat penyiaran yang seba hidup berkat tiga unsur yaitu : musik (music), kata-kata (spoken word), dan efek suara (sound effect).20

Radio kemudian memasuki asa keemasan, yakni masa sebelum perang dunia II. Ketika itu radio adalah wahana informasi, hiburan sekaligus teman. Bagi individu ketika itu radio begitu spesial. Banyak stasiun saat itu memiliki sendiri staf orkestra untuk memainkan jazz atau program Shymponic. Bahkan tak jarang, studio memiliki kelompok pemain drama. Tiap stasiun memiliki pendengar yang loyal. Begitu juga dengan dunia penyiaran ketika itu. Walaupun dengan perlengkapan tertinggal bila dibandingkan dengan sekarang, namun menyiarkan ketika itu dianggap sebagai bagian “menyihir audien”. Kru siaran memakai tuxedo, dan semuanya dilakukan serba formal. Gaya formal siaran masih berlanjut hungga akhir 1940.

Pada tahun 1960, siaran radio memasuki masa penting dengan dikembangkkannya teknologi siaran menggunakan frekuensi FM sebenarnya telah ditemukan pada tahun 1940-an, namun ketika itu baru sedikit pesawat radio bisa menerima siaran FM. Walaupun daya jangkau lebih rendah disbandingkan AM siaran Fm menghasilkan suara suara yang lebih jernih dengan efek suara stereo. Kelbihan ini mendorong pemilik

20 Nur Ahmad, “Radio Sebagai Media Massa Elektronik” 3, no. 2 (2015): hlm. 240.

stasiun AM untuk beralih kesiaran FM. Puncak dari kesuksesan siaran FM dapat terlihat dari data tahun 1993 yang dipublikasikan oleh Straubhaard yang mengatakan bahwa 77% pendengar music berada di wilayah siaran FM.

Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi.

Hal ini dimungkinkan dengan adanya berbagai media (Channel) yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran, yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang effisien dalam mencapai audienya dalam jumlah yang sangat banyak.

Karena media penyiaran memegang peranan yang sangat penting dalm ilmu komunikasi pada umumnya dan khususnya komunikasi massa.

C. Program Siaran

Program dalam bahasa inggris “Programme” memiliki arti acara ataupun rencana. Program siaran merupakan serangkaian kegiatan yang disiarkan oleh media massa untuk kebutuhan informasi, hiburan dan deukasi bagi khalayak (Morissan, 2009).21 Suatu siaran memiliki target audiens masing masing dan terncana. Kegiatan program siaran, tidak lepas dari persiapan dan pertimbangan sehingga samoai ke ruang dengar khalayak.

Dalam melakukan perencanaan program siaran radio, pengelola perlu memperhatikan produk, (Price) biaya, (Place) tempat dan Promosi.

Produk berkaitan dengan materi program yang dipilih yang harus disesuaikan dengan target audiens.22 (Price) Biaya menjadi pertibmngan penting dalam pembuatan program. (Place) Tempat memperhitungkan apakah sebuah program siaran tertentu diudarakan pada waktu dan keadaan yang tepat oleh pengelola proggeram, dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Program siaran radio mempunyai jenis dan segmentasi yang beragram. Jenis program siatan radio diantaranya berita, hiburan, talk show, dialog interkatif, infotainment, dsb.

Menurut Vane- Gross tipe program berarti memastikan atau memilah enegri takik (appeal) dari suatu program. Ada pula yang diartikan sebagai energi tarik, yang dimana merupakan suatu program

21 Yefi Dyan Nofa Harumike, Endah Siswati, dan Fera Tara Batari, “Manajemen Program Siaran Suara Persada, Radio Persada FM Dalam Mempertahankan Eksistensi Di Era Digitalisasi,”

Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi Dan Studi Media 10, no. 1 (17 Maret 2021): hlm. 116., https://doi.org/10.35457/translitera.v10i2.1431.

22 Ibid., hlm. 117.

yang sanggup menarik audiensnya. Bagi Vane- Gross: The programmers mus select the appeal through wich the audience will be reached (program wajim memilah daya tarik untuk mencapai audiens).

Biasanya program siaran digolongkan sebagai berikut:

1. Siaran informasi

Format ini dipakai oleh stasiun radio yang memiliki data sebagai modul utama siaran. Datanya diaktualisasikan, bersumber pada pertumbuhan kejadian yang baru terjalin. Iklan menyisipkan sesekali menggiringi sajian data. Talk-show dipakai sebagai sisipan lain, yang menerangkan pemberitaan. Tipe penyiaran ini tumbuh di AS dan Eropa Barat.

2. Siaran Informasi-Musik

Format siaran ini menggunakan perbandingan 60-70% data serta 30-40% musik. Siaran datanya menyisipkan sebagai selingan, tetapi dengan titik berat pada data untuk sasaran siarannya.

3. Siaran Musik

Format ini menandai stasiun radio yang menggunakan music sebagai program uatamany. Jumlah siaran informasinya tiadak melabihi 10-20%

waktu siaran. Selebihnya 80-90% diisi dengan siaran music.

D. Berita Radio

Berita radio adalah berita yang disiarkan atau di publikasikan lewat media radio.Berita Radio (Radio News) merupakan materi utama program siaran radio berita (News Radio),yaitu radio dengan format All News. Hampir semua radio, dengan format apapun memiliki program siaran (news programmers) yaitu program yang bermaterikan informasi aktual. Hard News atau langsung di sebut juga Straight News dan Spot News. Sebagai media penyiaran, radio Seringkali tidak memiliki struktur pemberitaan dalam program-programnya.

Siaran berita radio juga dapat dilakukan secara langsung ataupun siaran tunda. Pada siaran langsung, reporter melaporkan naskah berita secara langsung dari lapangan tanpa melalui proses penyuntingan dengan menggunakan sarana komunikasi. Sedangkan siaran tunda adalah setelah melakukan peliputan di lapangan reporter kembali ke studio menurut tenggat waktu (deadline). Pekerjaan di studio produksi, lalu setelah itu dibacakan. Dalam berita radio, topik menjadi suatu faktor dalam pemberitaan radio.

Segala suatu dapat terjadi disekitar kita, dan hal itu dapat dijadikan sebagai topik berita. Tapi sebuah topik harus memiliki nilai

berita yang dapat menarik pendengar. Boyd merinci sejumlah topik yang di angkat dalam pemberitaan radio. Jenis-jenis topik tersebut mengenai:

kejadian gawat darurat seperti kecelakaan, tragedi, musibah, musibah dan upaya penyelamat sandera. Topik kriminalitas dan pembangunan, konfilik dan kontroversi, pressure group, industri dan ketenagakerjaan, kesehatan, human interest, personalities, seasonal news, sport, special local interest, cuaca, lalu lintas, hewan, dan sebagainya.

Informasi dan berita melalui radio lebih aktual, lebih cepat penyampainnya, karena secara teknis lebih memungkinkan dibanding media lain seperti surat kabar atau televisi. Informasi yang disampaikan radio berdasarkan pemantauan langsung terhadap suatu peristiwa yang diperhitungkan mempunyai nilai berita bagi banyak pendengar.

Dibandingkan televisi, radio memliki daya tarik yang kuat, itu disebabkan oleh tiga unsur yang melekat padanya, yaitu :

1. Kata-kata lisan 2. Musik

3. Efek suara

Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan kata-kata lisan, kalaupun ada lambang-lambang niverbal, penggunaannya sangatlah minim, semisal tanda waktu pada saat memulai acara warta berita dalam bentuk bunyi salah satu alat musik ataupun bunyi telegrafi.

Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa yang terjadi dan memiliki nilai berita yaitu penting dan menarik, siaran berita bibedakan dengan siaran informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali dengan kaidah jurnalistik radio dan mencakup 5W+1H.

Sedangkan siaran informasi actual yang dikutip dari internet ataupun surat kabar.

Karakteristik berita radio adalah harus cepat dan segera, aktual dan faktual, penting bagi masyarakat luas, relevan, dan berdampak luas. Selain itu karena sifat auditifnya berita radio harus memiliki syarat sebagai berikut:

1. Lokal emosional

Efektifitasnya berita tergantung pada aspek kedekatan atau lokalitasnya dengan pendengar secara geografis dan psikologis serta keterlibatan aktif merek secara interaktif dan emosional.

2. Selintas

Radio dengan mobilitas pendengar yang tinggi, terkadang ditangkap dengan indera pendengaran kita secara selintas dan sekali saja. Hal itu karena disimak secara bersamaan dengan kegiatan lain. Untuk itu dalam menarik perhatian pendengar, sejak awal berita radio perlu menggunakan lead menarik yang disusun dengan piramida terbalik.

3. Personal

Komunikasi dalamm berita radio berlangsung seperti orang yang sedang bercerita atau membicarakan sesuatu dengan temannya.

Prosesnya memberikan kesan bahwa penyiar sedang berbicara dengan pendengar, sehingga akrab ditelinga pendengar dan tidak terkesan seperti sedang membacakan sesuatu.

4. Fokus dan antidetail

Radio harus meringkas data dan menghindari tuturan kalimat yang bermakna ganda. Selain itu di dalam berita radio dikenal istilah pengulangan untuk memberikan kejelasan, apalagi jika ada perkembangan berita lanjutan yang harus disampaikan dalam rentang waktu tertentu.

5. Fleksibel

Cara penyampaian berita radio ditentukan oleh kreativitas dan gaya penyiar membacakannya. Seluruh pengertian dan makna teks yang disampaikan tercermin pada artikulasi kata dengan nada tinggi, rendah datar kekuatan suara penyiar tersebut.

6. Imajinasi

Berita yang disajikan harus dapat mengebangkan imajinasi pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi.

Lalu, format-format yang terdapat dalam pemberitaan di radio adalah:

1. Berita tulis (Writing news), yaitu berita pendek yang bersumber dari media lain atau yang ditulis ulang. Berita tulis juga dapat berupa liputan reporter yang teksnya diolah kembali di studio. Dalam berita tulis terdapat jenis berita seperti stop press atau news break yaitu berita yang disajikan setiap jam, bahkan tiap 15 menit. Stop news yaitu merupakan berita pendek yang memberikan informasi secara cepat.

2. Berita sisipan (news with insert), yaitu berita yang dilengkapi dengan sisipan suara sisipan suara narasumber.

3. News feature, yaitu berita yang sajikan melalui laporan langsung reporter via telepon.

4. Phone in news, yaitu gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu.

5. Buletin berita (news bulletin), yaitu gabungan beberapa pendek yang disajikan dalam satu blok waktu.

6. Jurnalistik interaktif (news interview), yaitu berita yang bersumber pada keterlibatan khalayak, misalnya wawancara masyarakat lewat pesawat telepon, vox-pops atau berita yang menempatkan masyarakat sebagai pelapor (Reporter dadakan), baik mereka sebagai pelaku atau sekedar saksi mata kejadian.

Siaran berita radio juga dapat dilakukan secara langsung ataupun siaran tunda. Pada siaran langsung, reporter melaporkan naskah berita secara langsung dari lapangan tanpa melalui proses penyuntingan dengan menggunakan sarana komunikasi. Sedangkan siaran tunda adalah setelah melakukan peliputan di lapangan reporter kembali ke studio menurut tenggat waktu (deadline). Pekerjaan di studio produksi, lalu setelah itu dibacakan.

Dalam berita radio, topik menjadi suatu faktor dalam pemberitaan radio. Segala suatu dapat terjadi disekitar kita, dan hal itu dapat dijadikan sebagai topik berita. Tapi sebuah topik harus memiliki nilai berita yang dapat menarik pendengar. Boyd merinci sejumlah topik yang di angkat dalam pemberitaan radio. Jenis-jenis topik tersebut mengenai: kejadian gawat darurat seperti kecelakaan, tragedi, musibah, musibah dan upaya penyelamat sandera. Topik kriminalitas dan pembangunan, konfilik dan kontroversi, pressure group, industri dan ketenagakerjaan, kesehatan, human interest, personalities, seasonal news, sport, speciak local interest, cuaca, lalu lintas, hewan, dan sebagainya.

E. Komunikasi Massa

Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua informasi yang terekam dalam memori setiap individu mereka peroleh dari media massa.

Ketergantungan yang disadari atau tidak teradap media massa dalam bentuk apapun merupakan gambaran yang menunjukkan betapa besarnya pengaruh media massa terhadap masyarakat saat ini. Beragambentuk media informasi yang dihasilkan oleh perkembangan teknologisaat ini telah menjadikan komunikasi massa memiliki eksistensi yang kuatdalam pola komunikasi masyarakat yang modern. Peranan komunikasi massa telah demikian kuatnya mewarnai kegiatan penyampaian informasi

Komunikasi masa berasal dari istilah Bahasa inggris dan singkatan dari kata mass media communication (komunkasi yang menggunakan media massa). Media yang dimaksud adalah media yang dihasilkan oleh teknologi modern, contohny seperti surat kabar, radio, dan televisi.

Sementara kata “massa” dalam arti komunikasi massa diartikan sebagai orang yang dijadikan sasaran media assa atau penerima pesan media massa. Umumnya kata “massa” bisa disebut dengan khalayak (audiens).

Selain itu terdapat pula istilah khusus yang menggambarkan massa sesuai dengan media yang digunakan yaitu pemirsa, penonton untuk televisi.

Pemebaca untuk media cetak, pendengar untuk media radio.23

Definisi komunikasi massa menurut menurut Gebner “mass communiation is the technologically and instutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messeges in industrial sociates”. (Komunikasi masa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus peran berkelanjutan serta paling luas memiliki orang dalam masyarakat Indonesia). Dari definisi Gebner tergambar bahwa komunikasi massa menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam waktu yang didistribusikan untuk khalayak luas secara terus menerus dalam waktu yang tetap, seperti harian, mingguan, dua mingguan, atau bulanan.

Proses produksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga dengan membutuhkan suatu teknologi tertentu.

Definisi komunikasi massa menurut Bittner yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media mass pada sejumlah orang (Massa communication is messeges communicated trought a mass medium to a large of people). Dari definisi tersebut diketahui adalah komunikasi massa harus manggunakan media massa. Jadi seklaipun komunikasi massa harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi massa itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan yang luas di hadiri oleh ribuan bahakan puluhan ribuan orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu tidak dapat disebut komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio dan televise keduanya dikenal dengan media elektronik sedangkan surat kabar dan majalah keduanya disebut dengan media cetak.

Wight mengemukakan definisi komunikasi sebagai berikut “This now form can be distinguisged from older types y the following major characteristic: it is directed toword relatively large, heterogeneous, and anonymous audiences; messeges aretransmitted publicly, often-times to

23 Dr Drs Ido Prijana Hadi M.Si, Megawati Wahjudianata M.Med.Kom S. Sos, dan Inri Inggrit Indrayani M.Si S. I. P., Komunikasi Massa (Penerbit Qiara Media, 2020).

Dokumen terkait