• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PRODUKSI SIARAN BERITA SEPEKAN RADIO SWARA LIMA LUHAK 104,4 FM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN PRODUKSI SIARAN BERITA SEPEKAN RADIO SWARA LIMA LUHAK 104,4 FM "

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PRODUKSI SIARAN BERITA SEPEKAN RADIO SWARA LIMA LUHAK 104,4 FM

KABUPATEN ROKAN HULU

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau

Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :

ICHWANUL ICHSAN NIM. 11740314044

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i ABSTRAK

Nama : Ichwanul Ichsan Prodi : Ilmu Komunikasi

Judul : Manajemen Produksi Siaran Berita Sepekan Radio Swara Lima Luhak 104,4 FM Kabupaten Rokan Hulu

Saat ini manajamen radio sangat kurang baik untuk bersaing dengan media-media yang terus menjajaki perkembangan zaman, oleh karena itu stasiun radio harus melaksanakan fungsi manajemen dengan baik dan sempurna. Memproduksi program siaran berita merupakan upaya yang dilakukan oleh Radio Swara Lima Luhak Kabupaten Rokan Hulu untuk berbagi informasi terkait kejadian atau peristiwa yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu kepada khalayak ramai. Pada dasarnya Radio Swara Lima Luhak merupakan media informasi bagi msayarakat Kabupaten Rokan Hulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi manajemen produksi siaran Berita Sepekan Radio Swara lima luhak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa fungsi manajemen penyiaran sudah pada Radio Swara Lima Luhak berjalan dengan baik. Radio Swara Lima Luhak Kabupaten Rokan Hulu menggunakan fungsi manajemen yaitu, Tahap perncanaan (planning), pernecanaan ynag matang dalam mebuat program siaran berita sepekan Radio Swara Lima Luhak dalam agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, Tahap pengorganisasian (organizing), Radio Swara Lima Luhak membentuk sebuah tim dalam sebuah rapat yang bertanggung jawab dalam program siaran dan memebentuk komunikasi antar tim yang telah dibentuk, Tahap pelakasnaan (actuating), dilakukan oleh tim yang produksi yang telah dibentuk dengan persetujuan dari kepala studio, Terakhi tahap pengawasan (controlling), radio Swara Lima Luhak melaksanakan evaluasi dengan baik. Eveluasi dilakukan untuk melihat kekurangan dalam radio swara lima luhak.

Kata kunci: Manajemen Penyiaran, Siaran Berita, Program Radio, Radio Swara Lima Luhak

(8)

ii ABSTRACT

Name : Ichwanul Ichsan Study Program : Communication Science

Title : Production Management of Berita Sepekan on Swara Lima Luhak Radio 104.4 FM Rokan Hulu Regency

Now, radio management is not very good at competing with the media which are constantly following the times, therefore radio stations must carry out their management functions well and perfectly. Producing a news broadcast program is an effort made by Radio Swara Lima Luhak in Rokan Hulu Regency, to share information related to events or incidents that occurred in Rokan Hulu Regency to the general public. Radio Swara Lima Luhak is an information medium for the people of Rokan Hulu Regency. This study aimed to determine the product management function of Swara Lima Luhak Radio's Weekly News broadcast. The method used in this research is qualitative. Data collection was carried out using interviews, observation, and documentation techniques. The results showed that the broadcasting management function on Swara Lima Luhak Radio was running well. Radio Swara Lima Luhak, Rokan Hulu Regency uses management functions, namely, the planning stage (planning), careful planning in making a weekly news broadcast program, Radio Swara Lima Luhak to be well received by the community, the organizing stage (organizing), Radio Swara Lima Luhak form a team in a meeting who is responsible for the broadcast program and establish communication between the teams that have been formed, the Actuating stage, carried out by the production team that has been formed with the approval of the head of the studio, Finally the controlling stage, Swara radio Lima Luhak carried out the evaluation well. The evaluation was carried out to see the deficiencies in the Swara Lima Luhak radio.

Keywords: Broadcasting management, News Broadcasts, Radio Programs, Swara Lima Luhak Radio

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Alhamdulillah robbil‟alamin, rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat Iman, Islam, dan Ihsan, sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Tidak lupa sholawat serta salam saya ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW atas segala rahmat dan karunianya. Terimakasih kepada kedua orang tua saya, Bapak Marzuki dan Ibu Jasmawati yang selalu mengingatkan saya untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan menjalankan kewajiban dalam beribadah, selalu berusaha, berdoa, ikhtiar dan sabar dalam setiap keadaan yang dihadapi

Penulisan Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Prodi Ilmu Komunikasi (S.I.Kom), Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Dalam penulisan Skripsi ini, saya menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan karena keterbatasan pemahaman dan pengalaman saya. Tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, selama perkuliahan sampai pada saat penyusunan skripsi, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Skripsi ini.

Oleh karena itu, saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M. Ag., Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Wakil Rektor I, II, dan III, serta seluruh civitas akademik UIN SUSKA Riau.

2. Bapak Dr. Imron Rosidi, S.Pd., M.A., Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Wakil Dekan I Dr. Masduki, M.Ag., Wakil Dekan II Dr. Toni Hartono, M.Si., dan Wakil Dekan III Dr. H. Arwan, M.Ag.

3. Dr. Muhammad Badri, M.Si., Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan Bapak Artis, M.Ag., M.I.Kom., Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi dan sekaligus Penasehat Akademik (PA).

4. Ibu Darmawati, M.I.Kom., Selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan dan masukannya, motivasi dukungan dan bimbingan kepada saya.

5. Bapak Dr. Suhaimi D, M.Si., dan Dr. Muhammad Badri, M.Si., selaku Penasehat Akademik yang selalu memberikan nasihat kepada penulis serta

(10)

iv

mengawasi perkuliahan penulis sejak awal hingga akhir perkuliahan selesai.

6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, khususnya dosen-dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Terimaksih atas ilmu yang bermanfaat.

7. Kepala Staff Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau serta seluruh staff yang telah memberikan pelayanan dan menyediakan buku-buku yang menjadi referensi penulis selama perkuliahan.

8. Keluarga besar Jabal Rahman dan Jamilah, yang senantiasa memberikan motivasi dalam melakukan penulisan penelitian, sehingga penulis bisa menyelasaikan penulisan skripsi.

9. Saudara kandung saya, Salsa Billa Qudsi yang merupakan motivasi saya untuk terus berusaha dalam pendidikan.

10. Terima kasih kepada Assyifa Sukma Cahyani S.I.Kom dan Alvin Albadru Ashari S.I.Kom yang sudah memberikan warna-warni dalam masa perkuliahan penulis dari awal sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Nurmia Alfianti yang sudah menemani beberapa tahun belakangan penulis untuk mendapat gelar Sarjana ini.

11. Terimakasih kepada Teman dan Sahabat Riswan Azis, M. Syafii, S.I.Kom, Rizki Blake yang sudah tinggal satu atap bersama penulis selama masa perkuliahan karena sudah membantu, mendoakan serta menghibur selama skripsi ini dibuat.

12. Terima kasih kepada sahabat sedari Madrasah Aliyah Negri 1 Rokan Hulu, Rifaldi, Kholik Bin Pratama dan Nellyana Rambe yang selalu memberikan motivasi dan semangat semasa hidupnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan

13. Sahabat – sahabat di jurusan Ilmu Komunikasi 2017, kelas Broadcasting A, Ikhlasul Idris Farghani,S.I.Kom, Abdul Mutoyib,S.I.Kom, Fahdri Ifrad, Febi Fernandes S.I.Kom, Abda Dihako Urfa, M. Erik Muliadi,S.I.Kom, Fahrul Rozi,S.I.Kom, Dean Anggito, Safwan Almunawar,S.I.Kom, Wenni Mardawati,S.I.Kom dan Ghefira Chairunnisa,S.I.Kom.

14. Sahabat SC Productions, Wawan Setiawan,S.Kom, Revi Andika, Rian Ramadhan, Ani Marlina,S.I.Kom, Nurul Nasuha,S.I.Kom, Dewi Rahmawati,S.I.Kom, Maya, Untuk semua kerabat, rekan KKN DR Plus 2020, sahabat seperjuangan, teman sepermainan, serta semua pihak yang telah berkontribusi baik itu secara langsung ataupun yang tidak sadar telah membantu saya selama ini.

(11)

v

Terakhir sebagai hamba yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dari isi, bahasa, teknik penulisan, ketelitian, kerapian, metodologi dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi ini. terakhir hanya kepada Allah semua dikembalikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kedepannya. Amiiin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pekanbaru, Desember 2022 Penulis,

ICHWANUL ICHSAN NIM. 11740314044

(12)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Penegasan Istilah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kajian Terdahulu ... 9

2.2 Landasan Teori ... 15

2.3 Kerangka Pemikiran ... 32

BAB III METODE PENEILITIAN ... 33

3.1 Desain Penelitian ... 33

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian ... 33

3.3 Sumber Data Penelitian ... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5 Validitas Data ... 36

3.6 Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 39

4.1 Sejarah Radio Swara Lima Luhak... 39

4.2 Visi, Misi dan Logo Radio Swara Lima Luhak 104.4 FM ... 39

4.3 Logo Radio Swara Lima Luhak ... 40

4.4 Maksud dan Tujuan Pendirian Radio Swara Lima Luhak ... 41

(13)

vii

4.5 Audiens Radio Swara Lima Luhak ... 41

4.6 Struktur Organisasi Radio Swara Lima Luhak ... 42

4.7 Program Siaran Radio Swara Lima Luhak... 43

4.8 Divisi Radio Swara Lima Luhak ... 46

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

5.1 Hasil Penelitian ... 47

5.2 Pembahasan ... 57

BAB VI KESIMPULAN ... 65

6.1 Kesimpulan ... 65

6.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kajian Terdahulu ... 9

Tabel 2.2 Kerangka Pemikiran ... 32

Tabel 3.1 Daftar Informan Penelitan ... 35

Tabel 3.2 Daftar Informan Tambahan ... 35

Tabel 4.1 Anggota Divisi Radio Swara Lima Luhak ... 46

Tabel 5.1 Informan Penelitian ... 47

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Logo Radio Swara Lima Luhak ... 40

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Radio Swara Lima Luhak ... 42

Gambar 4.3 Program Siaran Radio Swara Lima Luhak ... 45

Gambar 5.1 Proses Pelaksanaan Siaran ... 53

Gambar 5.2 Proses Pelaksanaan Siaran ... 55

Gambar 5.3 Proses Evaluasi ... 56

Gambar 5.4 Proses Evaluasi ... 56

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi menurut Rogers adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Menurut Hafied Cangara, di dalam komunikasi terdapat tujuh buah unsur, antara lain sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, tanggapan balik dan lingkungan.Salah satu unsurnya adalah media. Media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarkannya.1

Perkembangan media komunikasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, ditandai dengan munculnya berbagai produk media komunikasi baik itu media cetak maupun media elektronik. Menunjukan betapa besar animo masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan berita, hiburan bahkan upaya untuk menambah wawasan baik yang berskala nasional, lokal maupun kedaerahan. Dalam perkembangan media merupakan wadah bagi setiap orang untuk berinteraksi dengan orang lain dalam jumlah yang banyak (massa), walaupun dibandingkan media cetak dan televisi, radio menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat yang sadar akan informasi.2

Media elektronik telah menjadi semacam kebutuhan sehari-hari. Di dalam kehidupan masyarakat, tanpa kehadiran media elektronik semuanya menjadi lambat dan tidak bisa berkembang dengan pesat. Dengan kata lain kehidupan manusia kembali pada kehidupan purba, dimana saat itu manusia tidak mengenal kehadiran media elektronik. Media elektronik disemarakkan oleh kemunculan radio, walaupun dalam perkembangannya diperkaya dengan munculnya media audio visual. Sejak ditemukannya radio, masyarakat Selalu diberi suguhan-suguhan yang praktis tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak. Melalui radio dihidangkan menu-menu program siaran antara lain:

hiburan, iklan, berita, dan informasi-informasi lainnya.

1 Hafied Cangara, “Pengantar Ilmu Komunikasi, PT,” Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

2 Masduki, Jurnalistik radio: menata profesionalisme reporter dan penyiar (Yogyakarta:

LKiS, 2001).

(17)

Radio tepatnya siaran radio (broadcasting radio) adalah salah satu jenis media massa (mass media), yaitu saran atau saluran komunikasi massa (channel of mass communication). Seperti juga surat kabar, majalah, atau televisi. Ciri khas utama radio ialah auditif, yakni dikomsumsi telinga atau pendengaran. “apa yang dilakukan radio adalah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan sesuatu”. Radio dalam perkembangannya cenderung akrab dengan masyarakat karena radio sendiri media yang portable/fleksibel yaknidapat dinikmati sambal mengerjakan aktivitas lain seperti mendengarkan radio sambil mencuci piring, pakaian dan sebagainya.

Keunggulan media radio ialah tidak terbatas dan memiliki jangkauan yang luas yang menyebabkan lebih banyak masyarakat yang bisa mendengarnya radio dapat didengarkannya sembari mengerjakan kegiatan lainnya. Meskipun media sekarang ini banyak bermunculan seperti media Cetak, Tv, Online dan sebagainya. Tetapi media radio yang sifatnya audio sehingga banyak masyarakat yangmendengarkan radio karena karakter dari media radio yang dekat seperti penyia rberkomunikasi dengan pendengar secara personal dan mampu mempengaruhi emosi pendengar.3

Penggunaan media massa merupakan suatu sarana yang sangat efektif dalam proses pembentukan opini publik (public opinion) dan mengembangkan persepsi masyarakat. Media massa terdiri dari berbagai bentuk yaitu buletin, koran, televisi, maupun radio. Diantara berbagai bentuk media massa tersebut, radio memiliki karakteristik yang unik, sehingga menjadikannya sebagai media yang banyak digunakan masyarakat.

Peran ideal radio sebagai media publik adalah mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Jika dilihat dari pemahaman era modern ini, pendengar radio bukan lagi objek yang menggunakan telinga untuk menyimak sebuah acara, namun mereka juga menggunakan nalar pikir sekaligus empati, sehingga membentuk sikap kritis.4

Jika program radio yang disiarkan tidak sesuai, maka sikap mereka tidak sekedar memindah channel atau gelombang ke stasiun lain, tetapi akan bersikap antipati terhadap stasiun yang dinilai mengecewakan. Sebagai contoh, dominasi menu hiburan yang muncul di radio menimbulkan kebosanan jika tidak mampu menyuguhkan variasi program. Salah satu pertimbangan radio untuk memvariasikan program radio adalah sikap memperdayakan pendengar dengan memberikan mereka suguhan informasi

3 Asep Syamsul M. Romli “Broadcast Journalism” (Bandung: Nuansa, 2010), h.19-21

4 Masduki, Jurnalistik radio.

(18)

yang bersifat aktual, menarik, dan dapat mencerdaskan intelektual pendengarnya.

Radio menjadi salah satu media informasi saat ini semakin berkembang fungsingnya mengikuti perkembangan masyarakat yang ada pada masyarakat. menjadi unsur dari proses komunikasi pada hal ini sebagai media massa, radio siaran memiliki ciri dan sifat yang tidak sama dengan media massa lain seperti dmedia cetak ataupun televisi. dengan televisi persamaan pada sifatnya yang elektronik, ada perbedaan radio yang sifatnya audial, sedangkan televisi audiovisual.

Informasi dan berita melalui radio lebih aktual, lebih cepat penyampainnya, sebab secara teknis lebih memungkinkan dibanding media lain seperti surat kabar atau televisi. informasi yang disampaikan radio berdasarkan pemantauan langsung terhadap suatu insiden yang diperhitungkan memiliki nilai berita bagi banyak pendengar. Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan menggunakan istilah-istilah verbal, kalaupun terdapat lambang-lambang niverbal, penggunaannya sangatlah minim, semisal tanda waktu ketika memulai acara warta berita dalam bentuk bunyi salah satu alat musik ataupun bunyi telegrafi.

Produksi siaran merupakan kegiatan yang tidak bisa diabaikan oleh setiap pihak stasiun radio, sebab dikenalnya stasiun radio berasal dari kemasan produksi yang baik, yaitu mengenai bagaimana perusahaan mempersiapkan rencana program jangka pendek, menengah serta jangka panjang. pada stasiun radio, perencanaan acara yaitu meliputi di pemilihan format dan isi program yang bisa menarik dan memuaskan kebutuhan pendengar dan mencakup pada pemilihan penyiar yang mempunyai kepribadian serta gaya sesuai dengan format yang diperlukan. oleh sebab itu, berat serta pentingnya sebuah produksi di pihak radio harus mempunyai keahlian buat memanaj. sebagai akibatnya produksi yang dijalankan oleh pihak stasiun radio bisa mempunyai standar penyiaran yang baik, menarik serta berkualitas.5

Jika dilihat dari jumlah radio yang semakin banyak persaingannya, maka dalam pengelolaan sebuah produksi program juga harus lebih ketat, pengemasan programnya harus tampil lebih menarik dibandingkan stasiun radio yang lain, oleh karena itu manajemen disini sangat penting dan akan

5 Aini Qurrotul, “Manajemen Produksi Program Berita Lokal dan Musikmu Di Radio

Dian Swara 98.2 FM Purwokerto” (skripsi, IAIN, 2016),

http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2154/.

(19)

menjadikan pembeda suatu program antara siaran di satu radio dan radiolainnya.

Layaknya media massa lainnya, Radio Swara Lima Luhak juga ikut serta menyajikan program berita yang disiarkan pada hari sabtu dengan nama program acara Berita Sepekan. Program yang berdurasi selama 30 menit, program ini dikemas dengan format gabungan dari peristiwa atau kejadian hangat yang telah terjadi selama satu minggu. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian pendengar dan memaksimalkan sebuah program. Berita Sepekan hanya mencangkup wilayah yang menjadi jangkauan siaran saja, mengangkat tema berita tentang ekonomi, politik, pendidikan, berita seputar pemerintahan dan berita lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Rokan Hulu.

Keberasilan sebuah stasiun radio tidak terlepas dipengaruhi oleh program acara yang disiarkan. Untuk itu stasiun radio berusaha menyajikan beragam program acara yang disiarkan. Beragam program acara tersebut disajikan dengan format yang unik dan menarik untuk mendapatkan perhatian dari pendengar. Suatu program juga diharapkan memiliki kualitas dari isi materi yang disiarkan. Produksi suatu program tidak terlepas dari hasil kerja keras tim di dalam bagian proses prduksi. Semua orang yang terlibat dalam proses produksi harus menyadari bahwa sebuah program yang bagus dan menarik juga merupakan hasil kerjasama tim, melaluik keberhasilan sebuah program siaran , maka akan berdapak pula pada eksistensi instansi radio tersebut ditengah persaingan media penyiaran agar menjadi pilihan masyarakat.6

Manajemen produksi merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasi kegiatan orang lain, tentunya tidak lepas dari sebuah perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan seperti yang di kemukakan oleh George R. Terry dalam teori manajemen.7 Jika diartikan secara terpisah, maka produksi merupakan segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegiatan suatu barang atau jasa. Manajemen produksi siaran merupakan keterampilan memadukan wawasan kreatif dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi. Produksi siaran merupakan hasil produksi dari suatu stasiun radio yang merupakan hasil kerja tim sehingga perlu dukungan dan kekompakan.

6 Lisna Okdiana, Produksi Program Radio: analisis program Sindo Pagi di Radio Sindo Trijaya FM (Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2013).

7 George R. Terry, Dasar-dasar Manajemen Edisi Revisi (Bumi Aksara, 2021).

(20)

Disamping menciptakan sebuah program acara yang menarik, sebuah program juga harus pandai dalam mengelola manajemennya. Keberhasilan suatu penyiaran bergantung pada bagaimana kualitas orang-orang yang bekerja pada bidang tersebut. Radio Radio Swara Lima Luhak 104,4 FM Rokan Hulu didukung oleh staf dan penyiar yang cukup berkualitas. Namun demikian, kualitas manusia saja tidak cukup jika tidak disertai dengan kemampuan mengelola sumber daya manusia yang ada. Karena itulah manajemen yang baik mutlak diperlukan pada media penyiaran.

Manajemen produksi di Radio Swara Lima Luhak 104,4 FM memiliki empat tahapan dalam membuat sebuah program yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi. Tahap pelaksanaan dilakukan guna menunjukkan program apa yang akan diproduksi setelah melalui proses pemantauan kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rincian rencana dan jadwal yang telah ditentukan. Dalam tahap pelaksanaan juga dilakukan koreksi untuk menghilangkan penyimpangan, baik pekerjaan maupun perubahan rencana yang dipandang terlalu muluk. Pada tahap pengendalian, manajemen produksi mendapat intruksi dari programmer.

Tahap evaluasi merupakan tahap penilaian, apakah program yang dihasilkan dapat diterima atau tidak, sekaligus melakukan pengecekan kembali.

Di Kabupaten Rokan Hulu memiliki 4 radio yang masih aktif dan mengudara, yaitu Radio Swara Lima Luhak, ABA Ujung Batu, Radio Islamic Center, Radio UPP. Dari beberapa radio yang ada di Kabupaten Rokan Hulu Radio Swara Lima Luhak mempunyai rating yang sangat bagus, tapi dalam manajemennya masih kurang, dikarenakan kurangnya sumber daya sehingga diperlukan manajemen yang baik. Masih banyak kru radio yang memiliki tugas ganda, sehingga kru radio harus melakukan dua tugas sekaligus.

Hasil studi pendahuluan yang saya lakukan di radio swara lima luhak 104,4 FM Kabupaten Rokan Hulu kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) dalam bagian produksi siaran dapat menghambat berjalannya radio untuk mencapai tujuannya sebagai media informasi masyarakat Rokan Hulu.Fungsi Manajemen produksi dalam radio berperan sangat penting, manajemen berguna sebai pengatur dalam proses produksi siaran, bagaimana cara mengatur dan menentukan sumber dayang yang ada sehingga bisa digunakan secara baik dan efisien, jika manajemen dalam suatu radio tersebut kurang baik akan terjadi banyak kesalahan atau radio itu menjadi kacau tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat, jika manajemen itu bagus maka seluruh kegiatan dalam radio itu akan berjalan sesuai tujuan yang diinginkan sebagai media utama penyampai informasi kepada masyarakat rokan hulu.

(21)

Berdasarkan uraian diatas tentunya dalam memanajemen produksi siaran berita sepekan sebagai media informasi bagi masyarakat Rokan hulu, agar siaran Radio Swara Lima Luhak 104,4 FM ini dapat terus berjalan dengan baik, maka penulis ingin mengadakan penelitian untuk membahas mengenai ini lebih dalam dengan judul: “Manajemen Produksi Siaran Berita Sepekan Radio Swara Lima Luhak 104,4 FM Kabupaten Rokan Hulu”.

1.2 Penegasan Istilah

Agar tidak ada kerancuan dan kesalahfahaman dalam pemaknaan terhadap apa yang akan disampaikan penulis, maka penulis akan memfokuskan penelitiannya pada uraian kata berikut:

1. Manajemen Produksi

Menurut George R. Terry, manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/penggerakkan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Manajemen produksi adalah salah satu kegiatan produksi bagian manajemen yang memiliki peran dalam bekerjasama di berbagai kegiatan ekonomi untuk mencapai target. Untuk mengatur kegiatan tersebut, perlu adanya sebuah keputusan-keputusan yang berhubungan langsung dengan usaha untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.8 2. Berita Radio

Berita radio adalah berita yang disiarkan atau di publikasikan lewat media radio.Berita Radio (Radio News)merupakan materi utama program siaran radio berita (News Radio), yaitu radio dengan format All News.Hampir semua radio,dengan format apapun memiliki program siaran(news programmers) yaitu program yang bermaterikan informasi aktual. Hard News berita lempang atau langsung di sebut juga Straight News dan Spot News.Sebagai media penyiaran, radio acapkali tidak memiliki struktur pemberitaan dalam program-programnya.

8 Ibid.

(22)

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu

“Bagaimana Manajemen Produksi Siaran Berita Sepekan di Radio Swara Lima Luhak Kabupaten Rokan Hulu?”

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen penyiaran pada program siaran Berita Sepekan di radio swara lima luhak 104.4 FM Kabupaten Rokan Hulu.

2. Manfaat Penelitian

1) Manfaat Akademis dari penelitian ini adalah untuk menambah referensi penelitian mengenai Manajemen Produksi Siaran Radio.

Selain itu,penelitian ini juga diharapkan agar dapat menambah wawasan mengenai manajemen produksi siaran.

2) Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi tentang radio manajemen poduksi didalam radio Swara lima luhak Kabupaten Rokan Hulu

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terarah serta lebih memudahkan dalam mengikuti sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematikapenulisan.

BAB II :TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis menguraikan landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesa dari masalah yang muncul.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menjelaskan jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validasi, dan teknik analisis data.

(23)

BAB IV : GAMBARAN UMUM

Pada bab ini akan menjelaskan gambaran umum lokasi penelitian, seperti sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, serta gambaran umum program siaran.

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab ini akan menyajikan hasil penelitan dan membahas hasil yang telah didapat oleh peneliti.

BAB VI : KESIMPULAN

Pada bab ini merupakan bab akhir yang berisikan tentang kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil dan pembahasan penelitian yang talah dilaksanakan.

(24)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Terdahulu

Untuk membandingkan dengan penelitian lain sekaligus melihat posisi penelitian ini, maka perlu dilihat penelitian-penelitian lain yang pernah dilakukan. Ada pun penelitian yang hampir mirip dan sama dengan penelitian adalah:

Tabel 2.1 Kajian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil Penelitian Teori

1 Aisyah Wina

“Manajemen Program Hallo Dangdut di Radio Mentari Indra

95,1 FM

Pekanbaru”9

Hasil penelitian Hallo Dangdut melalui 4 tahapan, yang pertama Perencanaan (Planning) yang dilakukan ada 3 bentuk yaitu latar belakang pembuatan program Hallo Dangdut, Perencanaan format acara, penentuan waktu dan jadwal. Tahap kedua pemebentukan organisasi (Organizing) berdasarkan hasil penelitian Hallo Dangdut tidak memiliki organisasi, akan tetapi memiliki penanggung jawab yaitu manajer program dan kerabat kerja dengan masing-masing tugasnya. Ketiga pangarahan (Directing) pada tahapan ini seluruh

karyawan yang

Menggunakan teori George Terry dimana manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan- tindakan

perencanaan, penorganisasian, pengarahan/

penggerakan, dan pengawasan.

9 Wina Aisyah, “Manajeman Program Hallo Dangdut di Radio mentari Indra 95,1 FM Pekanbaru” (skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2021), http://repository.uin-suska.ac.id/44940/.

(25)

bertanggung jawab dan memiliki bagian pada program Hallo Dangdut akan mendapatkan pengarahan berupa motivasi, pelatihan, dan masukan agar mencapai tujuan Hallo Dangdut.

Keempat (Controlling) yang dilakukan Hallo Dangdut salah satunya Evaluasi. Evaluasi yang dilakukan Hallo Dangdut dalam manajeman yaitu untuk meningkatkan kualitas program acara Hallo Dangdut. Ada dua evaluasi pada manajeman Hallo Dangdut yaitu evaluasi kariawan/penyiar dan evaluasi program.

evaluasi karyawan untuk mengingatkan dan mencegah terjadinya kesalahan yang pernah diperbuat. Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan dari program Hallo Dangdut tercapai dengan efektif dan efesien, dan untuk mengupdate musik- musik yang disiarkan pada program Hallo Dangdut 2 Utami

Oktaria

“Manajemen Produksi Acara Baiti Jannati di

Hasil dari penelitian ini adalah Radio Fast FM telah menerapkan fungsi-

Menggunakan George. R. Terry

(26)

Radio Fast FM 96,4 Magelang”10

fungsi manajemen (Planning, Organizing,

Actuating, dan

Controling). Dalam pembuatan suatu program acara. Dalam tahap planning, kru menetapkan target pendengar, nama acara, topik, narasumber serta pemandu acara.

Dalam kenyataan minimnya sumber daya

manusia (SDM)

mengakibatkan banyak personalia yang merangkap jabatan.

Dalam actuating, Manajer acara menggerakkan kru untuk bekerja, dengan

maksud menjaga

hubungan antar kru, untuk mempermudah dalam berkomunikasi agar tidak mengalamu kesenjangan.

Dalam tahap controlling (evaluasi) dilakukan satu kali dalam satu minggu.

Dalam tahap ini membahas tentang semua permasalahan yang terdapat dalam proses produksi. Sehingga menghasilkan solusi dari permasalahan yang dihadapi.

3 Qurrotul “Manajemen Hasil penelitian ini Mengunakan teori

10 Oktaria Utami, “Manajemen Produksi Acara Baiti Jannati Di Radio Fast FM 96,4 Magelang” (skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), http://digilib.uin- suka.ac.id/id/eprint/3142/.

(27)

Aini Produksi Program Berita Lokal dan

Musikmu Di

Radio Dian Swara

98.2 FM

Purwokerto”11

menjabarkan bagaimana penerapan fungsi palnning, organizing, actuating dan controlling (POAC) di dalam manajemen produksi siaran program Berita Lokal dan Musikmu sebagai usaha untuk menghasilkan produk pemberitaan yang berkualitas. Berita Lokal dan Musikmu menerapkan empat tahap, yaitu: (1) planning, yang dilakukan dalam lima tahapan:

menetapkan peran dan misi, menentukan wilayah sasaran, mempersiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan, serta komunikasi. (2) organizing, pada program

BLM, pemberian

kewenangan dan

penugasan tanggung jawab diserahkan sepenuhnya kepada pimpinan departemen pemberitaan. (3) actuating, diawali dari penelitian lokasi, pencarian berita, penyusunan naskah berita, rekaman berita, editing berita dan penyiaran program BLM. (4) controlling, pengawasan

dari George. R.

terry

11 Qurrotul, “Manajemen Produksi Program Berita Lokal dan Musikmu Di Radio Dian Swara 98.2 FM Purwokerto.”

(28)

yang dilakukan pada program BLM dilakukan oleh pimpinan departemen radio, yaitu mengawasi semua proses yang dilakukan mualai dari pemilihan tema berita yang telah ditentukan sampai pada jalannya penyiaran program BLM.

Keseluruhan rangkaian proses tersebut diatas merupakan bentuk manajemen dalam produksi siaran BLM guna meningkatkan kualitas pemberitaan.

4 Ruth Debora Massie

“Manajemen Program Siaran Dialog Interaktif di Kantor RRI Manado”12

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Program Siaran Dialog Interaktif di Kantor RRI Manado sudah berjalan dengan baik, dari segi fungsi manajemen, yaitu Perencanaan (Planning), Pengorganisasian

(Organizing),

Penggerakkan (Actuating)

dan Pengawasan

(Controlling). Dari segi Tools of Management tatau Sarana Manajemen

yang ada juga

dimanfaatkan sesuai dengan porsinya masing - masing.

Mneggunakan teori George. F. Terry

12 Ruth Debora Massie, “Manajemen Program Siaran Dialog Interaktif Di Kantor Rri Manado,” Acta Diurna Komunikasi 2, no. 1 (2013).

(29)

5 Devita Agnesti Yolanda putri

Manajemen

Produksi Siaran Program Harmoni Pagi Pada Radio Aditya 87,6 Fm Pekanbaru13

Hasil penelitian menunjukan bahwa bagaimana penerapan planning, organizing, actuating, dan controlling

(POAC) didalam

manajemen produksi program Harmoni Pagi di Radio Aditya 87,6 FM Pekanbaru. Harmoni Pagi menerapkan empat tahap:

Planning yang dilakukan dalam tiga bentuk yaitu mencari ide atau tema siaran, rapat tim program, dan perencanaan biaya.

Organizing adalah tahapan menentukan penempatan kru program Harmoni Pagi sudah sesuai dengan keahlian masing-masing dan pembagian tugas.

Actuating diawali dengan pembuatan naskah berita, perekaman dan pengeditan tune atau bumper, pembuatan naskah siaran, pembuatan rundown siaran, dan On Air program. Dan Controlling yang dilakukan program Harmoni Pagi ini salah satu nya adalah rapat evaluasi pada saat selesai jam siaran. Keseluruhan rangkaian proses tersebut merupakan sebuah bentuk manajemen produksi pada

Mengunakan teori dari George. R.

terry

13 - Devita Agnesti Yolanda Putri, “Manajemen Produksi Siaran Program Harmoni Pagi Pada Radio Aditya 87,7 FM Pekanbaru” (skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2021), http://repository.uin-suska.ac.id/48421/.

(30)

program Harmoni Pagi di Radio Aditya 87,6 FM Pekanbaru.

Persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian terdahulu dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Persamaan

Menggunakan teori yang sama yaitu George F. Terry tentang fungsi manajemen yang didalamnya terdapat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

b. Perbedaan

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti

2.2 Landasan Teori

Agar lebih terarah dalam penulisan, penelitian ini menerapkan beberapa teori yang nantinya akan dijadikan sebagai pembahasan dan tolak ukur beberapa teori yang nantinya akan dijadikan sebagai pembahasan dan tolak ukur penelitian “Manajemen Produksi Siaran Berita Sepekan Radio Swara Lima Luhak 104,4 FM Kabupaten Rokan Hulu” ada pun teori yang digunakan didalam penelitian ini adalah:

A. Manajemen Produksi Penyiaran

Manajemen Menurut Usman kata manajemen berasal dari bahasa latin “manus” yang berarti tangan dan “agere” yang berarti melakukan.

Dari dua kata tersebut dengan arti masing-masing yang terkandung di dalamnya merupakan arti secara etimologi. Selanjutnya kata “manus” dan

“agere” digabung menjadi satu kesatuan kata kerja “managere” yang mengandung arti “menangani”. Pengertian ini dalam ilmu ketatabahasaan disebut sebagai pengertian secara terminologi. “Managere” diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja menjadi “to manage”

dengan kata benda “management”. Julukan bagi orang yang melakukan kegiatan managenent disebut manager atau manajer (dalam bahasa Indonesia). Sedangkan dalam bahasa Prancis disebut “ménagement” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Kata “management” dalam

(31)

bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi manajemen, yang mengandung arti “pengelolaan”. 14

Manajemen juga dapat dipandang sebagai suatu proses, dimana terdapat suatu perencanaan, pengkoordinasian, pengintegrasian, pembagian tugas, pengorganisasian, pengendalian, dan pemanfaatan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Manajemen juga dipandang sebagai ilmu dan seni, dimana terdapat upaya memahami secara sistematis bagaimana dan mengapa manusia melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Manajemen dapat dipandang sebagai profesi, dimana dalam pencapaian tujuan organisasi secara optimum, diperlukan profesionalitas masing-masing anggota dengan pembagian tugas secara profesional dan proporsional.

Pada akhirnya manajemen dinilai sebagai suatu upaya-upaya bagaimana menuju ke arah perubahan yang lebih baik sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Dalam konteks perubahan, penekanan manajemen terletak pada penggantian dari satu hal terhadap satu hal lainnya. Peter Drucker mengatakan bahwa dalam analisis terbaru, manajemen dimaknai sebagai upaya merubah sesuatu dengan penggantian kenekatan dan kekuatan otot pada kekuatan pikiran, penggantian dari cerita rakyat dan tradisi dengan pengetahuan, dan penggantian kekerasan dan kerjasama. Kenekatan dan kekuatan otot yang sering datang dari mereka yang memiliki modal, bersikap sombong, kemudian juga berbuat sewenang-wenang dalam memperlakukan pelanggan, konsumen dan partner kerja. Sehingga pelayanan tidak diperhatikan secara serius, karena berasumsi bahwa perkembangan khususnya dalam sektor teknologi tidak akan mengalami perkembangan dengan cepat.

Unsur-unsur manajemen secara sederhana dapat dimaknai sebagai suatu elemen pokok yang harus ada di dalamnya, dimana manajemen tidak akan sempurna bahkan tidak dapat dikatakan sebagai manajemen tanpa kehadiran dari elemen-elemen pokok tersebut.Dengan kata lain, bahwa manajementersusun atas elemen-elemen pokok tersebut yang menjadi satu kesatuan dansaling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Phiffner Jonh F. dan Presthus Robert V. (1960) mengutip pendapat Harrington Emerson15, bahwa manajemen mengandung lima unsur pokok, yang dikenal dengan 5M, yaitu:

14 Abd Rohman, Dasar-dasar Manajemen (Intelegensia Media, 2017)., hlm. 11.

15 Ibid., hlm. 12.

(32)

a. Men (manusia/orang) b. Money (uang)

c. Materials (material) d. Machines (mesin), dan e. Methods (metode/cara)

Peterson O. F16., merumuskan “management is the use of man, money and materials to achieve a common goal” atau manajemen adalah penggunaan manusia, uang dan bahan untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam konteks ini, Peterson O. F. menggunakan “the us” untuk mengungkapkan metode, dan menggolongkan mesin terhadap material.

Dari itu menurutnya unsur-unsur manajemen adalah sebagai berikut:

a. metode b. manusia c. uang d. material

Moony James D17. mengemukakan pandangan mengenai unsur- unsur yang terkandung dalam manajemen secara lebih ringkas, dengan mamasukkan unsur material dan mesin ke dalam istilah fasilitas. Sehingga menurutnya unsur manajemen hanya meliputi:

a. Men (manusia/orang) b. Facilities (fasilitas) c. Methods (metode/cara)

Dari beberapa pandangan mengenai unsur-unsur manajemen tersebut,jelas terlihat bahwa manusia merupakan unsur yang paling penting dan tidak dapat digantikan oleh unsur lainnya. Manusia memiliki pikiran, harapan, serta gagasan yang sangat berperan dalam menentukan keterbedayaan unsur lainnya. Dengan kualitas manusia yang mumpuni, manajemen akan berjalan secara maksimal, dan sebaliknya dengan kualitas kemampuan manusia yang tidak baik, maka manajemen juga akan banyak mengalami hambatan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas manusia dinilai penting dan harus senantiasa dilakukan, agar dalam penerapan manajemen, baik dalam komunitas (organisasi) maupun dalam konteks personalitas berjalan sebagaimana yang diharapkan.18

16 Ibid., hlm 12.

17 Ibid. hlm 13.

18 Ibid., hlm. 13.

(33)

Pada media penyaiaran, manajer umum (general manager) bertanggung jawab kepada pemilik dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada manusia dan barang sedemikian rupa sehingga tujian media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional suatu stasiun penyiaran.

Fungsi Manajemen Menurut George R. Terry yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarah dan pengawasan. Dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya, manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar yaitu perencanaan (planning), pengoranisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).

1. Perencanaan (Planning)

Dalam dunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat penting karena siaran memiliki dampak yang sangat luas dimasyarakat.

Ada empat tahap dasar perencanaan, yaitu; Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, Merumuskan keadaan saat ini, Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.

Tahapan dalam perencanaan produksi siaran radio meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan peran dan misi

b. Menentukan target atau wilayah sasaran

c. Menentukan dan mengidentifkasi indikasi efektivitas

d. Memlilih dan menetukan tujuan dan hasil yang ingin dicapai e. Mempersiapkan rencana tindakan

f. Membangun pengawasan 2. Pengorganisasian (Organizing)

Organisasi diartikan sebagai struktur yang menggambarkan hubungan kerja antar manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada empat tahap yang perlu diperhatikan, antara lain: Penentuan sumber daya–sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, Perencanaan dan pengembangan organisasi, Penugasan tanggung jawab, Pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas-tugasnya

3. Penggerakan (Actuating)

Menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat

(34)

atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi pengarahan diawali dengan motivasi karena para manager tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan di motivasi untuk bersedia mengikutinya.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai untuk jaminan bahwa tujuan-tujan organisasi dan manajemen tercapai. Adapun fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur; Penetapan standar pelanksanaan, Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang ditetapkan, Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.

B. Radio

Radio merupakan salah satu media komunikasi yang masih digunakan untuk menyampaikan pesan kepada para pendengarnya, pad saat ini radioyang tersebar di seluruh dunia terutama di indonesia sendiri sudah menyebar diseluruh daerah-daerah di indonesia. Radio yang dulunya merupakan audio analog dan pada mulanya hanya digunakan untuk para pejuang maritim sebagai pesawat radio pesan mereka, namun berbeda dengan sekarang yang sudah terdapat layanan internet dengan mudah sehingga dapat mengakses radio dengan mudah. Perkembangan teknologi yang membuat perkembangan radio dapat berkembang pesat membuat radio kini dapat digunakan untuk media informasi umum dan hiburan bagi masyarakat.19

Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian terhadap penemuan terbaru tersebut terpusap sebagai alat transmisi. Radio pada saat itu lebih bannyak digunakan oleh militer dan pemerintahan untuk kebutuhan penyampaian informasi dan berita. Radio lebih banyak dipergunakan oleh para penguasa untuk tujuan yang berkaitan dengan ideologi dan politik secara umum. Ada beberapa faktor efektivitas radio siaran, dikarenakan daya kekuatan yang dimilikinya, yaitu daya langsung, daya tembus, dan daya tarik.

1) Daya Langsung

Tabilgh melalui siaran radio, untuk mencapai sasarannya, dengan para pendengar, tidak mengalami proses yang komplek. Setiap

19 Fachir yusuf, Analisis Proses Produksi Program Berita Radio Metro Mulawarman Samarinda, eJurnal Ilmukomunikasi, Vol 4, No 3, 2016

(35)

materi penyiaran tinggal diucapkan didepan corong radio sebanyak yang diinginkan. Pelaksanaannya pun berlangsung dengan mudah dan cepat. Setiap informasi atau berita yang terjadi, saat itu pun dapat disiarkansecara “Stop press” (langsung) di tengah-tengah siaran apa saja secara berulang kali. Bahkan, suatu peristiwa dapat diikuti oleh pendengar pada saat peristiwa berlangsung.

2) Daya Tembus

Daya tembus yang dimaksud ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, jarak juga tidak menjadi masalah. Bagaimana pun jauh tempat yang dituju, oleh penyiaran lewat radio, dapat ditembus selama dalam jangkauan pemancar. Di lembah, gunung, padang pasir, rawa, hutan, pedalaman, lautan, pedesaan, apalagi di perkotaan, semua tidak menjadi masalah bagi radio.

3) Daya Tarik

Faktor selanjutnya yang menjadikan radio tetap hidup dan diminati adalah dengan adanya daya tarik, yaitu sifat penyiaran yang seba hidup berkat tiga unsur yaitu : musik (music), kata-kata (spoken word), dan efek suara (sound effect).20

Radio kemudian memasuki asa keemasan, yakni masa sebelum perang dunia II. Ketika itu radio adalah wahana informasi, hiburan sekaligus teman. Bagi individu ketika itu radio begitu spesial. Banyak stasiun saat itu memiliki sendiri staf orkestra untuk memainkan jazz atau program Shymponic. Bahkan tak jarang, studio memiliki kelompok pemain drama. Tiap stasiun memiliki pendengar yang loyal. Begitu juga dengan dunia penyiaran ketika itu. Walaupun dengan perlengkapan tertinggal bila dibandingkan dengan sekarang, namun menyiarkan ketika itu dianggap sebagai bagian “menyihir audien”. Kru siaran memakai tuxedo, dan semuanya dilakukan serba formal. Gaya formal siaran masih berlanjut hungga akhir 1940.

Pada tahun 1960, siaran radio memasuki masa penting dengan dikembangkkannya teknologi siaran menggunakan frekuensi FM sebenarnya telah ditemukan pada tahun 1940-an, namun ketika itu baru sedikit pesawat radio bisa menerima siaran FM. Walaupun daya jangkau lebih rendah disbandingkan AM siaran Fm menghasilkan suara suara yang lebih jernih dengan efek suara stereo. Kelbihan ini mendorong pemilik

20 Nur Ahmad, “Radio Sebagai Media Massa Elektronik” 3, no. 2 (2015): hlm. 240.

(36)

stasiun AM untuk beralih kesiaran FM. Puncak dari kesuksesan siaran FM dapat terlihat dari data tahun 1993 yang dipublikasikan oleh Straubhaard yang mengatakan bahwa 77% pendengar music berada di wilayah siaran FM.

Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi.

Hal ini dimungkinkan dengan adanya berbagai media (Channel) yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran, yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang effisien dalam mencapai audienya dalam jumlah yang sangat banyak.

Karena media penyiaran memegang peranan yang sangat penting dalm ilmu komunikasi pada umumnya dan khususnya komunikasi massa.

C. Program Siaran

Program dalam bahasa inggris “Programme” memiliki arti acara ataupun rencana. Program siaran merupakan serangkaian kegiatan yang disiarkan oleh media massa untuk kebutuhan informasi, hiburan dan deukasi bagi khalayak (Morissan, 2009).21 Suatu siaran memiliki target audiens masing masing dan terncana. Kegiatan program siaran, tidak lepas dari persiapan dan pertimbangan sehingga samoai ke ruang dengar khalayak.

Dalam melakukan perencanaan program siaran radio, pengelola perlu memperhatikan produk, (Price) biaya, (Place) tempat dan Promosi.

Produk berkaitan dengan materi program yang dipilih yang harus disesuaikan dengan target audiens.22 (Price) Biaya menjadi pertibmngan penting dalam pembuatan program. (Place) Tempat memperhitungkan apakah sebuah program siaran tertentu diudarakan pada waktu dan keadaan yang tepat oleh pengelola proggeram, dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Program siaran radio mempunyai jenis dan segmentasi yang beragram. Jenis program siatan radio diantaranya berita, hiburan, talk show, dialog interkatif, infotainment, dsb.

Menurut Vane- Gross tipe program berarti memastikan atau memilah enegri takik (appeal) dari suatu program. Ada pula yang diartikan sebagai energi tarik, yang dimana merupakan suatu program

21 Yefi Dyan Nofa Harumike, Endah Siswati, dan Fera Tara Batari, “Manajemen Program Siaran Suara Persada, Radio Persada FM Dalam Mempertahankan Eksistensi Di Era Digitalisasi,”

Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi Dan Studi Media 10, no. 1 (17 Maret 2021): hlm. 116., https://doi.org/10.35457/translitera.v10i2.1431.

22 Ibid., hlm. 117.

(37)

yang sanggup menarik audiensnya. Bagi Vane- Gross: The programmers mus select the appeal through wich the audience will be reached (program wajim memilah daya tarik untuk mencapai audiens).

Biasanya program siaran digolongkan sebagai berikut:

1. Siaran informasi

Format ini dipakai oleh stasiun radio yang memiliki data sebagai modul utama siaran. Datanya diaktualisasikan, bersumber pada pertumbuhan kejadian yang baru terjalin. Iklan menyisipkan sesekali menggiringi sajian data. Talk-show dipakai sebagai sisipan lain, yang menerangkan pemberitaan. Tipe penyiaran ini tumbuh di AS dan Eropa Barat.

2. Siaran Informasi-Musik

Format siaran ini menggunakan perbandingan 60-70% data serta 30- 40% musik. Siaran datanya menyisipkan sebagai selingan, tetapi dengan titik berat pada data untuk sasaran siarannya.

3. Siaran Musik

Format ini menandai stasiun radio yang menggunakan music sebagai program uatamany. Jumlah siaran informasinya tiadak melabihi 10-20%

waktu siaran. Selebihnya 80-90% diisi dengan siaran music.

D. Berita Radio

Berita radio adalah berita yang disiarkan atau di publikasikan lewat media radio.Berita Radio (Radio News) merupakan materi utama program siaran radio berita (News Radio),yaitu radio dengan format All News. Hampir semua radio, dengan format apapun memiliki program siaran (news programmers) yaitu program yang bermaterikan informasi aktual. Hard News atau langsung di sebut juga Straight News dan Spot News. Sebagai media penyiaran, radio Seringkali tidak memiliki struktur pemberitaan dalam program-programnya.

Siaran berita radio juga dapat dilakukan secara langsung ataupun siaran tunda. Pada siaran langsung, reporter melaporkan naskah berita secara langsung dari lapangan tanpa melalui proses penyuntingan dengan menggunakan sarana komunikasi. Sedangkan siaran tunda adalah setelah melakukan peliputan di lapangan reporter kembali ke studio menurut tenggat waktu (deadline). Pekerjaan di studio produksi, lalu setelah itu dibacakan. Dalam berita radio, topik menjadi suatu faktor dalam pemberitaan radio.

Segala suatu dapat terjadi disekitar kita, dan hal itu dapat dijadikan sebagai topik berita. Tapi sebuah topik harus memiliki nilai

(38)

berita yang dapat menarik pendengar. Boyd merinci sejumlah topik yang di angkat dalam pemberitaan radio. Jenis-jenis topik tersebut mengenai:

kejadian gawat darurat seperti kecelakaan, tragedi, musibah, musibah dan upaya penyelamat sandera. Topik kriminalitas dan pembangunan, konfilik dan kontroversi, pressure group, industri dan ketenagakerjaan, kesehatan, human interest, personalities, seasonal news, sport, special local interest, cuaca, lalu lintas, hewan, dan sebagainya.

Informasi dan berita melalui radio lebih aktual, lebih cepat penyampainnya, karena secara teknis lebih memungkinkan dibanding media lain seperti surat kabar atau televisi. Informasi yang disampaikan radio berdasarkan pemantauan langsung terhadap suatu peristiwa yang diperhitungkan mempunyai nilai berita bagi banyak pendengar.

Dibandingkan televisi, radio memliki daya tarik yang kuat, itu disebabkan oleh tiga unsur yang melekat padanya, yaitu :

1. Kata-kata lisan 2. Musik

3. Efek suara

Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan kata- kata lisan, kalaupun ada lambang-lambang niverbal, penggunaannya sangatlah minim, semisal tanda waktu pada saat memulai acara warta berita dalam bentuk bunyi salah satu alat musik ataupun bunyi telegrafi.

Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa yang terjadi dan memiliki nilai berita yaitu penting dan menarik, siaran berita bibedakan dengan siaran informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali dengan kaidah jurnalistik radio dan mencakup 5W+1H.

Sedangkan siaran informasi actual yang dikutip dari internet ataupun surat kabar.

Karakteristik berita radio adalah harus cepat dan segera, aktual dan faktual, penting bagi masyarakat luas, relevan, dan berdampak luas. Selain itu karena sifat auditifnya berita radio harus memiliki syarat sebagai berikut:

1. Lokal emosional

Efektifitasnya berita tergantung pada aspek kedekatan atau lokalitasnya dengan pendengar secara geografis dan psikologis serta keterlibatan aktif merek secara interaktif dan emosional.

2. Selintas

(39)

Radio dengan mobilitas pendengar yang tinggi, terkadang ditangkap dengan indera pendengaran kita secara selintas dan sekali saja. Hal itu karena disimak secara bersamaan dengan kegiatan lain. Untuk itu dalam menarik perhatian pendengar, sejak awal berita radio perlu menggunakan lead menarik yang disusun dengan piramida terbalik.

3. Personal

Komunikasi dalamm berita radio berlangsung seperti orang yang sedang bercerita atau membicarakan sesuatu dengan temannya.

Prosesnya memberikan kesan bahwa penyiar sedang berbicara dengan pendengar, sehingga akrab ditelinga pendengar dan tidak terkesan seperti sedang membacakan sesuatu.

4. Fokus dan antidetail

Radio harus meringkas data dan menghindari tuturan kalimat yang bermakna ganda. Selain itu di dalam berita radio dikenal istilah pengulangan untuk memberikan kejelasan, apalagi jika ada perkembangan berita lanjutan yang harus disampaikan dalam rentang waktu tertentu.

5. Fleksibel

Cara penyampaian berita radio ditentukan oleh kreativitas dan gaya penyiar membacakannya. Seluruh pengertian dan makna teks yang disampaikan tercermin pada artikulasi kata dengan nada tinggi, rendah datar kekuatan suara penyiar tersebut.

6. Imajinasi

Berita yang disajikan harus dapat mengebangkan imajinasi pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi.

Lalu, format-format yang terdapat dalam pemberitaan di radio adalah:

1. Berita tulis (Writing news), yaitu berita pendek yang bersumber dari media lain atau yang ditulis ulang. Berita tulis juga dapat berupa liputan reporter yang teksnya diolah kembali di studio. Dalam berita tulis terdapat jenis berita seperti stop press atau news break yaitu berita yang disajikan setiap jam, bahkan tiap 15 menit. Stop news yaitu merupakan berita pendek yang memberikan informasi secara cepat.

2. Berita sisipan (news with insert), yaitu berita yang dilengkapi dengan sisipan suara sisipan suara narasumber.

3. News feature, yaitu berita yang sajikan melalui laporan langsung reporter via telepon.

4. Phone in news, yaitu gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu.

(40)

5. Buletin berita (news bulletin), yaitu gabungan beberapa pendek yang disajikan dalam satu blok waktu.

6. Jurnalistik interaktif (news interview), yaitu berita yang bersumber pada keterlibatan khalayak, misalnya wawancara masyarakat lewat pesawat telepon, vox-pops atau berita yang menempatkan masyarakat sebagai pelapor (Reporter dadakan), baik mereka sebagai pelaku atau sekedar saksi mata kejadian.

Siaran berita radio juga dapat dilakukan secara langsung ataupun siaran tunda. Pada siaran langsung, reporter melaporkan naskah berita secara langsung dari lapangan tanpa melalui proses penyuntingan dengan menggunakan sarana komunikasi. Sedangkan siaran tunda adalah setelah melakukan peliputan di lapangan reporter kembali ke studio menurut tenggat waktu (deadline). Pekerjaan di studio produksi, lalu setelah itu dibacakan.

Dalam berita radio, topik menjadi suatu faktor dalam pemberitaan radio. Segala suatu dapat terjadi disekitar kita, dan hal itu dapat dijadikan sebagai topik berita. Tapi sebuah topik harus memiliki nilai berita yang dapat menarik pendengar. Boyd merinci sejumlah topik yang di angkat dalam pemberitaan radio. Jenis-jenis topik tersebut mengenai: kejadian gawat darurat seperti kecelakaan, tragedi, musibah, musibah dan upaya penyelamat sandera. Topik kriminalitas dan pembangunan, konfilik dan kontroversi, pressure group, industri dan ketenagakerjaan, kesehatan, human interest, personalities, seasonal news, sport, speciak local interest, cuaca, lalu lintas, hewan, dan sebagainya.

E. Komunikasi Massa

Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua informasi yang terekam dalam memori setiap individu mereka peroleh dari media massa.

Ketergantungan yang disadari atau tidak teradap media massa dalam bentuk apapun merupakan gambaran yang menunjukkan betapa besarnya pengaruh media massa terhadap masyarakat saat ini. Beragambentuk media informasi yang dihasilkan oleh perkembangan teknologisaat ini telah menjadikan komunikasi massa memiliki eksistensi yang kuatdalam pola komunikasi masyarakat yang modern. Peranan komunikasi massa telah demikian kuatnya mewarnai kegiatan penyampaian informasi

Komunikasi masa berasal dari istilah Bahasa inggris dan singkatan dari kata mass media communication (komunkasi yang menggunakan media massa). Media yang dimaksud adalah media yang dihasilkan oleh teknologi modern, contohny seperti surat kabar, radio, dan televisi.

(41)

Sementara kata “massa” dalam arti komunikasi massa diartikan sebagai orang yang dijadikan sasaran media assa atau penerima pesan media massa. Umumnya kata “massa” bisa disebut dengan khalayak (audiens).

Selain itu terdapat pula istilah khusus yang menggambarkan massa sesuai dengan media yang digunakan yaitu pemirsa, penonton untuk televisi.

Pemebaca untuk media cetak, pendengar untuk media radio.23

Definisi komunikasi massa menurut menurut Gebner “mass communiation is the technologically and instutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messeges in industrial sociates”. (Komunikasi masa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus peran berkelanjutan serta paling luas memiliki orang dalam masyarakat Indonesia). Dari definisi Gebner tergambar bahwa komunikasi massa menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam waktu yang didistribusikan untuk khalayak luas secara terus menerus dalam waktu yang tetap, seperti harian, mingguan, dua mingguan, atau bulanan.

Proses produksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga dengan membutuhkan suatu teknologi tertentu.

Definisi komunikasi massa menurut Bittner yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media mass pada sejumlah orang (Massa communication is messeges communicated trought a mass medium to a large of people). Dari definisi tersebut diketahui adalah komunikasi massa harus manggunakan media massa. Jadi seklaipun komunikasi massa harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi massa itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan yang luas di hadiri oleh ribuan bahakan puluhan ribuan orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu tidak dapat disebut komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio dan televise keduanya dikenal dengan media elektronik sedangkan surat kabar dan majalah keduanya disebut dengan media cetak.

Wight mengemukakan definisi komunikasi sebagai berikut “This now form can be distinguisged from older types y the following major characteristic: it is directed toword relatively large, heterogeneous, and anonymous audiences; messeges aretransmitted publicly, often-times to

23 Dr Drs Ido Prijana Hadi M.Si, Megawati Wahjudianata M.Med.Kom S. Sos, dan Inri Inggrit Indrayani M.Si S. I. P., Komunikasi Massa (Penerbit Qiara Media, 2020).

(42)

reach most audience member simultaneously, and are transient in character; the communicatortends to be, or to operate whitin, acomplex organizations that may involve organization that may involve great expense”. Menurut Weight, bentuk baru komunikasi dapat dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama utama sebagai berikut: diarah pada khalayak yang relative besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas (khusus untuk media elektronik, seperti siaran radio dan televisi). Seperti halnya Gebner yang dikemukakan bahwa komunikasi massa itu akan melibatkan lembaga, maka wight secara khusus mengemukakan bahwa komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks.

Janowitz komunikasi massa terdiri atas lembaga dan teknik dari kelompok tertentu yang menggunakan alat teknologi (pers, radio, televisi dan sebagainya) untuk menyebarkan konten simbolis kepada khalayak yang besar, heterogen dan sangat tersebar.

Onong Uchjana Effendy mengungkapkan komunikasi massa ialah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang dituju kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh penyampai pesan.

Apriadi Tamburaka komunikasi massa adalah proses komunikasi yang yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas.

Berdasarkan beberapa definisi yang dinyatakan diatas, maka kita dapat simpulkan definisi sederhana dari komunikasi yang menggunakan media masssa dengan teknologi modern yang mampu menyampaikan pesan secara masal dan dapat diakses oleh khalayak luas, anonym dan heterogen.

Ciri-ciri atau karakteristik komunikasi massa yang menggunakan media massa, baik media audio visual maupun media cetak. Adapun ciri- ciri atau karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:

1) Pesan bersifat umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling

Referensi

Dokumen terkait

sejumlah uang harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari pada.. jumlah uang atau

Perencanaan pajak yang peneliti lakukan pada penelitian ini adalah pada akun beban penyusutan, bahwa beban penyusutan pada kebijakan akuntansi yang menjadi pedoman perusahaan

31 Dia (lk) sedang menggambar sebuah gunung (present cont.tense).. 32.Dia (pr) sedang menulis

Pembinaan ukhuwah dan persaudaraan termasuk salah satu yang ditanamkan oleh Rasulullah sejak dini dalam masyarakat Islam: “Perumpamaan orang- orang mukmin dalam hubungan cinta kasih

Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan yang diinginkan. Bila bekisting

Banyak masyarakat/warga RW.07-RW.09 Desa Bringin Bendo Kecamatan Taman belum memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan, contohnya seperti masih membuang sampah

Adapun penggunaan CT- Scan yang biasa digunakan dalam bidang kedokteran gigi yaitu digunakan pada rongga mulut dan regio maksilofasial termasuk di dalamnya untuk

Pengujian ini dilakukan dengan cara meletakkan robot pada lintasan belokan kiri dan kanan serta mengukur waktu tempuh dan berhasil tidaknya robot melalui lintasan