• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa itu radikal bebas Pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Apa itu radikal bebas Pada"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

apa itu radikal bebas? apa itu anti oksidan?

April 1, 2010 by akhiajun

RADIKAL BEBAS DAN ANTIOKSIDANan>

APA ITU RADIKAL BEBAS ?

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain. Penyakit yang

disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung dan kanker. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.

Sebenarnya, tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya terlalu berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok, misalnya, adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai racun kimiawi yang bersifat radikal bebas ke dalam tubuh. Tubuh manusia didesain untuk

menerima asupan yang bersifat alamiah, sehingga bila menerima masukan seperi asap rokok, akan berusaha untuk mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme, tetapi proses metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas. Pada intnya, kegiatan merokok sama sekali tidak berguna bagi tubuh, walau pun dapat ditemui perokok yang berusia panjang.

Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan

perubahan struktur DNA sehingga timbullah sel-sel mutan. Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker. Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau sering sekali, zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi. Sebagai contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan <span style=”color:#0000ff;”>Glutathione, salah satu

antioksidan yang sangat kuat, hanya saja, tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan glutahione ini. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.

Sumber radikal bebas

Sumber radikal bebas, baik endogenus maupun eksogenus terjadi melalui sederetan

mekanisme reaksi. Yang pertama pembentukan awal radikal bebas (inisiasi), lalu perambatan atau terbentuknya radikal baru (propagasi), dan tahap terakhir (terminasi), yaitu pemusnahan atau pengubahan menjadi radikal bebas stabil dan tak reaktif.

(2)

transpor elektron di mitokondria, oksidasi ion-ion logam transisi, atau melalui ischemic. Autoksidasi adalah senyawa yang mengandung ikatan rangkap, hidrogen alilik, benzilik atau tersier yang rentan terhadap oksidasi oleh udara. Contohnya lemak yang memproduksi asam butanoat, berbau tengik setelah bereaksi dengan udara. Oksidasi enzimatik menghasilkan oksidan asam hipoklorit. Di mana sekitar 70-90 % konsumsi O2 oleh sel fagosit diubah menjadi superoksida dan bersama dengan `OH serta HOCl membentuk H2O2 dengan bantuan bakteri. Oksigen dalam sistem transpor elektron menerima 1 elektron membentuk

superoksida. Ion logam transisi, yaitu Co dan Fe memfasilitasi produksi singlet oksigen dan pembentukan radikal `OH melalui reaksi Haber-Weiss: H2O2 + Fe2+ —> `OH + OH- + Fe3 +. Secara singkat, xantin oksida selama ischemic menghasilkan superoksida dan xantin. Xantin yang mengalami produksi lebih lanjut menyebabkan asam urat.

Sedangkan sumber eksogenus radikal bebas yakni berasal dari luar sistem tubuh, diantaranya sinar UV. Sinar UVB merangsang melanosit memproduksi melanin berlebihan dalam kulit, yang tidak hanya membuat kulit lebih gelap, melainkan juga berbintik hitam. Sinar UVA merusak kulit dengan menembus lapisan basal yang menimbulkan keru

TIMBULNYA RADIKAL BEBAS PADA AKTIVITAS OLAHRAGA

Pada aktivitas fisik akan terjadi peningkatan konsumsi oksigen sampai 20 kali, hal ini disebabkan meningkatnya kebutuhan ATP, sedangkan persediaan ATP yang ada di intra seluler sangat terbatas. Sehingga akan terjadi terus menerus proses pembentuka ATP melalui proses oksidasi. Krebcycle, dan electron transport sistim. Pembentukan ATP memerlukan oksigen yang akan menerima electron pada saat intensitas aktivitas fisik naik maka kebutuhan oksigen untuk proses pembentukan ATP akan menjadi tinggi. ATP merupakan seumber energy yang langsung dapat di gunakan untuk kontraksi otot dalam aktivitas.

Aktivitas fisik akan timbul senyawa oksigen reaktif. Senyawa oksigen reaktif berasal dari oksigen suatu senyawa yang dibutuhkan oleh semua organism aerobic termasuk manusia. Sebagian berbentuk radikal bebas seperti radikal hidroksil,radikal peroksil,ion superoksida. Radikal bebas oksigen akan terbentuk pada metabolism yang normal. Pada proses fosforilasi oksidatif dan serangkaian reaksi pada metokondria akan terjadi pembentukan radikal bebas. Mitokondria adalah salah satu gudan atau pabrikpembuat \atp. ATP merupakan satu-satunya senyawa kimia berenergi tinggi yang dapat memberikan energy untuk semua fungsi dalam tubuh, selama intensitas aktivitas fisik meningkat kebutuhan energy juga akan

meningkat,sehingga meningkatkan aliran elktron menuju rantai elketron di mitokondria. Tekanan parsial local oksigen akan menurun,akibatnya terjadi peningkatan kecepatan reaksi antara molekul oksigen,hydrogen dan tingginya penurunan yang sebanding dengan rantai transport electron selama aktivitas yang akan berakibat terjadi hutang oksigen. Dalam hal tertentu pengalihan electron tersebut berjalan kurang sempurna sehingga terjadi senyawa-senyawa oksigen yang sangat berbahaya,yang akan merusak sel apabila tak diredam. Hal seperti itu yang disebut oxidative stress.

AKIBAT RADIKAL BEBAS YANG BERLEBIHAN ?

Radikal bebas dapat merusak berbagai senyawa kimia yaitu asam amino

(3)

1. Membrane sel teutama komponen penyusun membrane yang berupa asam lemak tak jenuh,merupakan bagian dari fosolipid glikolipid dan kolesterol. Asam lemak tak jenuh sangat mudah di ikat oleh radikal bebas dengan membentuk suatu radikal bebas lipida. Dalam suasana aerob radikal bebas lipida bereaksi dengan molekul oksigen membentuk radikal bebas radikal lipid perolsida.,selanjutnya akan mengikat atom hydrogen dari asam lemak tak jenuh,sehingga terbentuk lipida hiperoksida yang akan dapat merusak bagian sel dimana hidroperoksia berada. Dalam tubuh radikal bebas lipida akan terurai antaralain menjadi malondialdehida. Ini merupakan indicator bahwa dalam tubuh terdapat radikal bebas. Akibat kerusakan pada bagian dalam pembuluh darah akan memudahkan pengendapan berbagaio zat pada bagian yang mengalami kerusakan,termasuk kolesterol,sehingga dimungkinkan akan timbul athersklerosis.

2. Radikal bebas dapat mengakibatkan perubahan fluiditas membrane sel,sehingga transport antar membrane di dalam sel dan mekanisme sel terganggu.

3. Dapat melumpuhkan system enzim di dalam membrane maupun reseptor sehingga seluruh rangkaian metabolism terganggu

4. Kerusakan protein,telah diketahui bahwa asam amino dan protein bereaksi dengan radikal bebas,yang akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan dimana protein berada. Diantara asam-asam amino penyusun protein yang paling rawan adalah sistein. Sistein mengandung gugusan sulfhidril(SH) yang sangat peka terhadap serangan radikal bebas seperti radikal hidroksil.

5. Radikal bebas merupakan salah satu sebab terjadinya mutasi spesifik pada DNA yang akan dapat menyebabkan penyakit kanker. Kerusakan dapat terjadi pada awal fase transisi dan permanen. Radikal hidroksil dapat menimbulkan berbagai perubahan pada DNA yang antara lain berupa:hidrosilasi basa timin dan sitosin,pembukaan inti purin dan pirimidin serta terputusnya rantai fosfodiester.

6. Radikal bebas akan dapat merusak lipid sehingga terbentuk lipid peroksida yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

7. Radikal bebas dapat menyebabkan autoimun. Pada keadaan normal antibody

terbentuk bila ada antigen yang masuk dalam tubuh. Adanya anti bodi untuk sel tubuh akan dapat merusak jaringan tubuh dan sangat berbahaya.

8. Radikal bebas dapat merubah tonus otot pembuluh darah. Anion superoksida secara tidak langsung dengan inaktivasi sindhotelium-derived relaxing factor(EDRF) atau dengan merusak repinephrin. Radikal bebas hidriksil menyebabkan vasodilatasi dengan bekrja langsung pada otot polos,pembuluh darah dan merangsang sel endothelium untuk melepaskan “nonprostanoid relaxing factor”

9. Radikal bebas oksigen sangat berperan pada gagal jantung. Pada gagal jantung terjadi gangguan dari interaksi miokrad. Radikal bebas oksigen akan mencegah ikatanCa” oleh rreticulum sarcoplasma miosit sehingga dapat menurunkan kemampuan kontraksi dari jantung.

10. Oksigen reaktif merupakan oksidan yang kuat. Dampak negative timbul Karen reaktivitasnya sehingga dapat merusak komponen sel yang penting untuk

(4)

Senjata yang paling ampuh untuk melawan atau memperlambat kerusakan akibat radikal bebas adalah dengan ANTIOKSIDAN. Ada dua macam antioksidan, yaitu antioksidan internal dan eksternal

1.Antioksidan internal yaitu atioksidan yang diproduksi oleh tubuh sendiri, disebut

pula sebagai &ldquo;Antioksidan Primer&rdquo; Secara alami tubuh mampu menghasilkan antioksidan sendiri, tetapi kemampuan ini pun ada batasnya. Sejalan bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi antioksidan alami pun akan semakin berkurang. Hal ini lah yang menyebabkan stres oksidatif, yaitu suatu keadaan dimana jumlah radikal bebas melebihi kapasitas kemampuan netralisasi antioksidan. Yang termasuk Antioksidan primer ini adalah :

- Super Oxide Dismutase (SOD) - Gluthation Peroxidase (GPx) - Katalase (Cat)

2. Antioksidan eksternal tidak dihasilkan oleh tubuh tetapi berasal dari makanan seperti Vitamin A, beta karoten, Vitamin C, Vitamin E, Selenium, Flavonoid, dll. Antioksidan yang berasal dari makanan atau didapat dari luar tubuh disebut juga antioksidan sekunder.

Antioksidan

Antioksidan dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat menghambat / memperlambat proses oksidasi. Oksidasi adalah jenis reaksi kimia yang melibatkan pengikatan oksigen, pelepasan hydrogen, atau pelepasan elektron. Proses oksidasi adalah peristiwa alami yang terjadi di alam dan dapat terjadi dimana-mana tak terkecuali di dalam tubuh kita.

Manfaat Antioksidan

Berubahnya minyak menjadi tengik dan berubahnya warna coklat pada apel setelah dikupas adalah contoh proses oksidasi. Kedua hal tersebut dapat dicegah dengan pemberian

antioksidan. Pencoklatan pada apel setelah dikupas atau pada just apel terjadi karena senyawa polifenol teroksidasi, bentuk polifenol teroksidasi ini nantinya dapat bergabung satu sama lain membentuk senyawa makromolekul berwarna coklat, dimana senyawa makromolekul ini nantinya bisa membuat jus apel menjadi keruh. Hal ini tentu saja tidak diinginkan di industri sebab akan mengurangi nilai estetika sebuah produk. Uraian diatas adalah contoh manfaat antioksidan bagi industri.

Lalu apa manfaat antioksidan bagi tubuh kita? Tubuh kita terdiri dari triliunan sel. Disetiap sel terjadi reaksi metabolisme yang sangat kompleks. Diantara reaksi metabolisme tersebut melibatkan oksigen, seperti yang kita ketahui oksigen adalah unsur yang sangat reaktif. Keterlibatan oksigen dalam reaksi metabolisme di dalam sel dapat menghasilkan apa yang disebut sebagai “reaktif spesies oksigen” seperti H2O2, radikal bebas hydroksil (·OH), dan anion superoksida ( O2-).

Molekul-molekul ini memang diperlukan tubuh misalnya untuk menjalankan sistem

(5)

seperti pengaruh gaya hidup (merokok, stress, konsumsi obat, polusi lingkungan, pengaruh zat kimia tertentu pada tubuh, radiasi, dll) maka dapat merusak sel dengan cara memulai reaksi berantai lipid, mengoksidasi DNA dan protein. Oksidasi DNA berakibat adanya mutasi dan timbulnya kanker sedangkan oksidasi protein mengakibatkan nonaktifnya enzim yang dapat menghambat proses metabolisme. Disinilah pentinganya kita engkonsumsi antioksidan. Cara Kerja Antioksidan

Jika di suatu tempat terjadi reaksi oksidasi dimana reaksi tersebut menghasilkan hasil

samping berupa radikal bebas (·OH) maka tanpa adanya kehadiran antioksidan radikal bebas ini akan menyerang molekul-molekul lain disekitarnya. Hasil reaksi ini akan dapat

menghasilkan radikal bebas yang lain yang siap menyerang molekul yang lainnya lagi. Akhirnya akan terbentuk reaksi berantai yang sangat membahayakan.

Berbeda halnya bila terdapat antioksidan. Radikal bebas akan segera bereaksi dengan

antioksidan membentuk molekul yang stabil dan tidak berbahaya. Reaksi pun berhenti sampai disini.

Tanpa adanya antioksidan Reaktan -> Produk + ·OH

 OH + (DNA,protein, lipid) -> Produk + Radikal bebas yang lain

Radikal bebas yang lain akan memulai reaksi yang sama dengan molekul yang ada diekitarnya.

Dengan adanya antioksidan Reaktan -> Produk + ·OH

OH + antioksidan -> Produk yang stabil

Mengapa antioksidan cenderung bereaksi dengan radikal bebas terlebih dahulu dibandingkan dengan molekul yang lain? Antioksidan bersifat sangat mudah teroksidasi atau bersifat reduktor kuat disbanding dengan molekul yang lain. Jadi keefektifan antioksidan bergantung dari seberapa kuat daya oksidasinya dibanding dengan molekul yang lain. Semakin mudah teroksidasi maka semakin efektif antioksidan tersebut.

Jenis Antioksidan

(6)

Antioksidan dari golongan Enzim seperti golongan enzim Superoksida Dismutse (SODs), Katalase, dan Peroksidase. Antioksidan golongan Karotenoid seperti likopen dan Karoten yang banyak terdapat pada buah dan sayuran.

Golongan antioksidan lain yang terkenal adalah antioksidan dari senyawa polifenol dan yang paling banyak diteliti adalah dari golongan flavonoid yang terdiri dari flavonols, flavones, catechins, flavanones, anthocyanidins, dan isoflavonoids. Sumber senyawa polifenol adalah dari teh, kopi, buah-buahan, minyak zaitun, cinnamon, dan sebagainya.

Contohnya yang terkenal adalah Resveratrol yang ditemukan pada buah anggur,

Epigalokatekingalat adalah contoh senyawa polifenol yang terdapat pada teh hijau, theaflavin pada teh hitam dan sebaginya.

Jadi antara satu makanan dengan yang lain tidak akan bisa kita simpulkan mana yang paling banyak mengandung antioksidan yang sangat potensial, sebab mungkin saja diantara kedua makanan tersebut mengandung jenis antioksidan yang berbeda. Lalu mana antioksidan yang terbaik? Saya rasa perpaduan diantara antioksidan adalah yang terbaik sebab memberikan efek sinergi jadi sebaiknya kita mengkonsumsi aneka buah dan sayuran.

Antioksidan, penangkal radikal bebas

Hasil berbagai penelitian dengan menggunakan hewan percobaan telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi antioksidan yang memadai dapat mengurangi terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, kardiovaskuler, katarak serta penyakit degeneratif lain.

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat pembentukan karsinogenik dan menghalanginya untuk menetap dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengna cara menangkap radikal bebas sehingga karsinogoenik tidak memiliki kesempatan untuk menempel dan merusak DNA. Beberapa vitamin yang bersifat antioksidan adalah vitamin A, C, E dan D. Vitamin-vitamin tersebut terdapat dalam buah dan sayuran. Sayuran dan buah selain mengandung vitamin juga mengandung klorofil atau zat hijau daun, karotenoid pada buah berwarna merah dan kuning, flavonoid, polifenol yang banyak terdapat dalam teh, isoflavon pada kacang kedelai, gingerol pada jahe yang semuanya berfungsi sebagai antioksidan. Anti oksidan tidak saja mampu mencegah kanker pada tahap inisiasi tapi juga mampu

menghambat pertumbuhan kanker pada tahap progesi.

Pertahanan antioksidan secara alami dalam LDL kolesterol dengan jumlah yang cukup dapat melindungi LDL dari proses oksidasi tapi masih dipertanyakan apakah perlindungan ini terjamin pada setiap orang. Antioksidan alam terbanyak dalam LDL adalah vitamin E. Sehingga penambahan suplemen vitamin E dalam makanan dapat meningkatkan kandungan vitamin E dalam LDL serta meningkatkan perlindungan terhadap proses oksidasi. Beta karoten merupakan antioksidasi yang cukup kuat yang secara teoritis juga dapat melindungi oksidasi LDL.

(7)

Sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, secara alami telah ada dalam tubuh kita. Dari asal terbentuknya, antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni intraseluler (di dalam sel) dan ekstraseluler (di luar sel) atau pun dari makanan. Dari sini antioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:

Antioksidan primer

Antioksidan primer ini bekerja untuk mencegah pembentuk senyawa radikal bebas baru. Ia mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Contoh antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses

peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat-zat gizi mineral seperti mangan, seng, dan tembaga. Selenium (Se) juga berperan sebagai antioksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala dan penyakit degeneratif, mineral-mineral tersebut hendaknya tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Antioksidan sekunder

Antioksidan ini berfungsi menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder: vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.

Antioksidan tersier

Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Adanya enzim-enzim perbaikan DNA ini berguna untuk mencegah penyakit kanker, misalnya.

Mekanan yang mengandung antioksidan:

1. Betakarotin. Dapat ditemukan di banyak makanan berwarna oranye, seprti ubi merah, wortel, labu, aprikot, mangga dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan sawi.

2. Lutein. Berlimpah ruah di sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkungdan sawi.

3. Lycopene. Adalah antioksidan manjur yang dapat ditemukan pada tomat, semangka, jambu biji, pepaya, aprikot dan jeruk.

4. Selenium. Merupakan zat besi yang dibutuhkan untuk meningkatkan fungsi salah satu sistem enzim antioksidan tubuh. Beras dan gandum adalah sumber utama selenium.

5. Vitamin A. Banyak dikandung oleh hati, ubi, wortel, susu, kuning telur dan keju muzarella. 6. Vitamin C. Bisa ditemukan melimpah di banyak buah dan sayuran seperti delima, kiwi, strawberry, parika hijau, kol, bayam, brokoli dan kangkung.

(8)

APA PERBEDAAN ANTIOKSIDAN PRIMER DAN SEKUNDER ?

Antioksidan internal (SOD) bekerja dengan cara menangkal terbentuknya radikal bebas, atau dapat dikatakan sebagai Antioksidan Primer. Sedangkan antioksidan eksternal bekerja dengan cara meredam/menetralisir antioksidan yang sudah terbentuk sehingga dikatakan sebagai antioksidan sekunder. Pandangan masyarakat saat ini bahwa Vitamin E dan Vitamin C sebagai antioksidan yang potensial dan banyak dikonsumsi. Selama ini pasaran suplemen Vitamin umumnya dijual dalam dosis relatif tinggi. Berdasarkan penelitian terbaru

menunjukan asupan sehari Vitamin E lebih dari 400 IU akan meningkatkan resiko kematian. Asupan Vitamin E yang berlebihan dapat mengganggu proses pembekuan darah jika terjadi luka. Selain itu Vitamin E akan terakumulasi di jaringan tubuh yang mengandung lemak, seperti liver, dan

berpotensi meracuni liver tersebt. Dosis konsumsi Vitamin E bagi orang dewasa normal cukup 8 &ndash; 10 IU per hari. Beberapa produk mengandung Vitamin C 1.000 mg per tablet. Padahal kecukupan gizi Vitamin C orang dewasa normal sekitar 60 &ndash; 75 mg per hari. Jika asupan Vitamin C terlalu berlebihan akan menyebabkan Vitamin C radikal yang sifatnya sama dengan radikal bebas, dan dapat menjadi pengkristalan di dalam ginjal. Penelitian Dr. Aditya Baria dari

Mayo Clinic in Rochester, Minnesota, menyebutkan bahwa antioksidan betakaroten dapat meningkatkan resiko kanker.

APA ITU SOD ?

Super Oxide Dismutase (SOD) merupakan antioksidan alami berupa enzim, yang berasal dari tubuh

sendiri, berefek sangat kuat dan merupakan pertahanan tubuh pertama dalam menghadapi serangan radikal bebas.

SOD berbeda dengan suplemen antioksidan lainnya karena SOD bekerja memperkuat sistem internal untuk

mengaktifkan dan mengoptimalkan pertahanan tubuh alami. Semakin tinggi kadar SOD di dalam tubuh semakin optimal

pertahanan tubuh terhadap radikal bebas di seluruh sel dan organ tubuh. SOD merupakan enzim antioksidan alami

yang paling kuat dan memiliki beberapa peranan yang penting

- Mengubah radikal bebas paling reaktif dan paling berbahaya, yaitu superoksida menjadi ion-ion yang tidak reaktif lagi.

- Memberikan sinyal kepada sel lain agar lebih banyak menghasilkan SOD.

(9)

&ldquo;Jika diumpamakan SOD ini sebagai pemadam kebakaran yang bertugas 24 jam di garis terdepan dan akan segera beraksi

memadamkan serangan radikal bebas.&rdquo; Tetapi kadar SOD akan menurun seiring bertambahnya usia. Suplemen

SOD apabila langsung dimakan atau ditambahkan pada makanan akan segera dicerna dan akan rusak oleh asam

lambung. Namun sekarang dengan teknologi terkini, SOD sudah dapat dikonsumsi tanpa dirusak oleh asam lambung.

Sehingga suplementasi SOD dapat digunakan untuk meningkatkan antioksidan alami tubuh manusia dalam mencegah

terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas.

RADIKAL BEBAS DAN ANTIOKSIDAN DALAM KEGIATAN

OLAHRAGA

Untuk Memenuhi Tugas Kesehatan Olahraga oleh :

AJUN FEBRIANDI (306721402700) ADITYA HAPREDA ()

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

2009

PENDAHULUAN

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain.

Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung dan kanker. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.

(10)

1. Pengertian radikal bebas? 2. Bahaya radikal bebas? 3. Sumber radikal bebas? 4. Pengertian antioksidan? 5. Sumber antioksidan? TUJUAN

1. Mengetahui pengertian radikal bebas 2. Menggetahui bahaya radikal bebas 3. Mengetahui sumber radikal bebas 4. Mengetahui anti oksidan

5. Mengetahui sumber antioksidan

About these ads

Like Loading...

Posted in Kuliah | Leave a Comment Comments RSS

Leave a Reply

Archives

o April 2010 o March 2010

Categories

o Kuliah (5) o Portofolio (1) o Uncategorized (3)

Recent Posts

o apa itu pers? o 27

o bagaimana sejarah senam dunia? o apa itu belajar?apa hakekat belajar? o definisi jurnalistik

Tags

(11)

Mr WordPress on Hello world!

April 2010 M T W T F S S « Mar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Blogroll

o http://http//cholip.wordpress.com

o http://http//soeharmiekaw45.wordpress.com o http://http//zhernia.wordpress.com

o WordPress.com o WordPress.org o wulan

o wulan Blog at WordPress.com.

Theme: MistyLook by WPThemes.

Follow

Follow “Akhiajun's Blog”

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan biaya penyimpanan akan meningkat service level, sehingga semua usaha yang digunakan untuk menutup semua level yang.. memungkinkan pada saat terjadi lead

Didepan pintu kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Abduh dan rudi jika mereka tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka.. Dari kejauhan,

dengan penelitian Prihatini ( 2009).Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa variabel kurs pada periode 2008-2012, menunjukan pengaruh signifikan. Hal ini dapat terjadi karena kurs

Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan intrakurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Walaupun tingkat keterlibatan dan pengaruh bawahan dalam proses penyusunan anggaran merupakan faktor utama yang mnembedakan antara anggaran partisipatif dan anggaran

Penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan aplikasi data warehouse yang mengintegrasikan data demografi penduduk, data anggaran, data potensi dan data usulan

Kakitangan TNB Semua individu yang mempunyai ikatan kontrak secara langsung dengan syarikat dan organisasi kawalannya atas dasar pekerjaan termasuk pekerja dan pengarah

ku Cahyani Edi Warsito, nenek mimih Kasnah, kakek Tarun, abah Sukma Dasuki dan ibu Tursinah dan seluruh keluarga besar penulis, yang selalu memberikan doa yang begitu