• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.7. Smart Partial Least Square (SmartPLS)

2.7.4. Langkah-Langkah Analisis Data Menggunakan

PLS

Analisis data dan pemodelan persamaan structural dengan menggunakan software PLS, adalah sebagai berikut:

1. Merancang Model Struktural (Inner Model)

Perancangan model struktural hubungan antar variabel laten pada PLS didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.

2. Merancang Model Pengukuran (Outter Model)

Perancangan model pengukuran (outter model) dalam PLS sangat penting karena terkait dengan apakah indikator bersifat refleksif atau formatif. Outter Model mendefinisikan setiap indikator yang berhubungan dengan variabel laten yang ada pada model struktural. Perancangan ini disesuaikan dengan sifat variabel laten.

3. Mengkonstruksi diagram Jalur

Bilamana langkah satu dan dua sudah dilakukan, maka agar hasilnya lebih mudah dipahami, hasil perancangan inner model dan outter model tersebut, selanjutnya dinyatakan dalam bentuk diagram jalur.

4. Konversi diagram Jalur ke dalam Sistem

Persamaan a. Outter model

Outter model, yaitu spesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikatornya, disebut juga dengan outter relation atau measurement model,

mendefinisikan karakteristik konstruk dengan variabel manifesnya. Model indikator refleksif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut:

...(2.1) π‘₯ = Ξ›π‘₯𝜁 + 𝛿

𝑦 = Ξ›π‘¦πœ‚ + πœ€

Di mana x dan y adalah indikator untuk variabel laten eksogen (𝜁) dan endogen (πœ‚). Sedangkan Ξ›π‘₯ dan Λ𝑦

merupakan matriks loading yang menggambarkan seperti koefisien regresi sederhana yang menghubungakan variabel laten dengan indikatornya. Residual yang diukur dengan 𝛿 dan πœ€ dapat diinterpretasikan sebagai kesalahan pengukuran atau noise.

Model indikator formatif persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

...(2.2)

𝜁 = Π𝜁X𝑖+ 𝛿

πœ‚ = Ξ πœ‚Y𝑖+ πœ€

Dimana 𝜁, πœ‚, X, dan Y sama dengan persamaan sebelumnya. Dengan Π𝜁 dan Ξ πœ‚adalah seperti koefisien regresi berganda dari variabel laten terhadap indikator, sedangkan 𝛿 dan πœ€ adalah residual dari regresi.

Pada model PLS Gambar 3 terdapat outter model sebagai berikut:

Untuk variabel laten eksogen 1 (reflektif)

…(2.3)

x1 = πœ†π‘₯1𝜁1+ 𝛿1

x2 = πœ†π‘₯2𝜁2+ 𝛿2

x3 = πœ†π‘₯3𝜁3+ 𝛿3

…(2.4)

𝜁2= πœ†π‘₯4𝑋4+ πœ†π‘₯5𝑋5+ πœ†π‘₯6𝑋6+ 𝛿4

Untuk variabel laten endogen 2 (reflektif)

…(2.5)

y1= πœ†π‘¦1πœ‚1+ πœ€1

y2 = πœ†π‘¦2πœ‚2+ πœ€2

Untuk variabel laten endogen 2 (reflektif)

…(2.6) y3 = πœ†π‘¦3πœ‚3+ πœ€3

y4 = πœ†π‘¦4πœ‚4+ πœ€4

b. Inner model

Inner model, yaitu spesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model), disebut juga dengan inner relation, menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan teori substansif penelitian. Tanpa kehilangan sifat umumnya, diasumsikan bahwa variabel laten dan indikator atau variabel manifest diskala zero means dan unit varian sama dengan satu, sehingga parameter lokasi (parameter konstanta) dapat dihilangkan dari model.

Model persamaannya dapat ditulis seperti di bawah ini:

…(2.7) πœ‚ = π›½πœ‚ + Ξ“πœ + 𝜍

Dimana menggambarkan vector variabel endogen (dependen), adalah vector variabel laten eksogen dan adalah vector residual (unexplained variance). Oleh karena PLS didesain untuk model rekursif, maka hubungan antar variabel laten,

berlaku bahwa setiap variabel laten dependen, atau sering disebut causal chain system dari variabel laten dapat dispesifikasikan sebagai berikut:

…(2.8)

πœ‚π‘—= Ξ£π‘–π›½π‘—π‘–πœ‚π‘–+ Ξ£π‘–π›Ύπ‘—π‘πœπ‘+ πœπ‘—

Dimana 𝛾𝑗𝑏 (dalam bentuk matriks dilambangkan dengan Ξ“) adalah koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten endogen (πœ‚) dengan eksogen (𝜁). Sedangkan 𝛽𝑗𝑖 (dalam bentuk matriks dilambangkan dengan 𝛽) adalah koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten endogen (πœ‚) dengan endogen (πœ‚); untuk range indeks i dan b. Parameter πœπ‘— adalah variabel inner residual.

Inner model dinyatakan dalam sistem persamaan sebagai berikut:

…(2.9)

πœ‚1 = 𝛾1𝜁1+ 𝛾2𝜁2+ 𝜁1

πœ‚2= 𝛽1πœ‚1+ 𝛾3𝜁1+ 𝛾4𝜁2+ 𝜁2

c. Weight relation

Weight relation, estimasi nilai kasus variabel laten. Inner dan outter model memberikan spesifikasi yang diikuti dengan estimasi weight relation dalam algoritma PLS:

…(2.10)

πœπ‘ = Ξ£π‘˜π‘wπ‘˜π‘xπ‘˜π‘

πœ‚π‘– = Ξ£π‘˜π‘–wπ‘˜π‘–xπ‘˜π‘–

Dimana wπ‘˜π‘ dan wπ‘˜π‘– adalah k weight yang digunakan untuk membentuk estimasi variabel laten πœπ‘ dan πœ‚π‘–. Estimasi variabel laten adalah linear agregat dari indikator yang nilai weight -nya didapat dengan prosedur estimasi PLS.

5. Estimasi

Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam PLS adalah metode kuadrat terkecil (least Square methods). Proses perhitungan dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi akan berhenti jika telah tercapai kondisi konvergen. Pendugaan paramenet di dalam PLS meliputi 3 hal, yaitu: 1) Weight estimate digunakan untuk menciptakan skor

variabel laten

2) Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten dan estimasi loading antara variabel laten dengan indikatornya

3) Means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi, intersep) untuk indikator dan variabel laten

Berdasarkan penjelasan beberapa model yang akan digunakan untuk pengolahan data pada penelitian tugas akhir ini, berikut ini akan disajikan tabel komparasi dari tiap-tiap model yang disusun berdasarkan pendapat Imam Ghozali [48]yang dikutip dalam [49]:

Tabel 2.6 Komparasi Model Pengolahan Data (Arnoldi, 2015)

KRITERIA PLS SEM

Tujuan Orientasi Predikasi Orientasi Patamenter Pendekatan Berdasarkan Variance Berdasarkan Covariance Ukuran

Sampel

Minimal 30-50 atau

sampel besar di atas 200 Minimal direkomendasikan 100-200 sampel Modifikasi model Tidak memerlukan modifikasi indeks, korelasi antar indikator

Model dapat berbentuk

recursive dan non-recursive, model dapat di modifikasi

Pengujian Theory, menghapus jalur yang Timing, tidak signifikan

Theory, Timing,

menghapus jalur yang tidak signifikan, tidak dapat di uji dan

KRITERIA PLS SEM difalsifiaksi Evaluasi

Model

Syaratnya melalui evaluasi outer model

(model pengukuran) dan inner model

(model structural)

Syaratnya telah terpenuhi kriteria dari goodness of fit untuk evaluasi model Implikasi Optimasi ketepatan prediksi untuk Optimasi ketepatan prediksi untuk Output

Model structural, pengujian model, uji validitas dan realibilitas

Model structural, pengujian model, uji validitas dan realibilitas Dalam penelitian tugas akhir ini akan digunakan pengolahan data untuk pengujian model menggunakan PLS. Hal tersebut karena dalam penelitian ini memiliki jenis data bertipe kovarian yanng harus dianalisis dan dikembangkan berdasarkan pada teori yang kuat dan bertujuan untuk mengkonfirmasi model dengan data empirisnya.

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai metodologi yang akan dilakukan dalam penelitian. Gambaran metodologi yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini terdapat pada bagan 3.1 berikut: METODOLOGI PENELITIAN OUTPUT PROSES INPUT START - Permasalahan - Studi Literatur Model UTAUT

Perancangan Metode

Penelitian - Studi Kasus

Perancangan Variabel Penelitian

- Variabel, Indikator & Pernyataan Penelitian - Model Konseptual Peneletian - Hipotesis Penelitian

TAHAP PERANCANGAN

- Variabel, Indikator & Pernyataan Penelitian - Data dosen aktif pengguna SHARE-ITS

Perancangan Perangkat Penggalian Informasi

Penelitian

- Kuesioner Penelitian - Subjek & Objek Penelitian

Kuesioner Penelitian Pengujian Kuesioner

Kuesioner Reliabel & Valid?

Kuesioner Reliabel & Valid

Ya Tidak

Tidak

Ya

Kuesioner Reliabel & Valid Pengumpulan Data Data Kuesioner

Data Kuesioner Data Reliabel &Valid Uji Instrumen

- Hipotesis Penelitian - Model Konseptual

1 Data Reliabel & Valid

Data Reliabel & Valid?

Uji Asumsi Klasik

Hapus Item Pernyataan

Analisis Statistik Deskriptif

- Hasil Analisis Inferensial - Hasil Pengujian Hipotesis Data Deskriptif

Analisis Inferensial TAHAP IMPLEMENTASI

METODOLOGI PENELITIAN

OUTPUT PROSES

INPUT

TAHAP ANALISIS & PEMBAHASAN

1

Hasil Penelitian Deskripsi Hubungan Variabel-Variabel yang Berpengaruh - Hasil Analisis Uji Inferensial

- Hasil Pengujian Hipotesis

Rekomendasi Perbaikan

Pemberian Rekomendasi Perbaikan

END

Deskripsi Hubungan

Variabel-Variabel yang Berpengaruh Usulan Rekomendasi Perbaikan

Bagan 3.1 Metodologi Pengerjaan Tugas Akhir (Peneliti, 2015)

Dokumen terkait