• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEOR

3.1 Kansei Engineering

3.1.3 Langkah-langkah dalam Kansei Engineering

III-9

Sumber: Kansei Engineering Affective

Gambar 3.5 Langkah-langkah dalam Kansei Engineering

Langkah-langkah pada Kansei Engineering adalah sebagai berikut: 1. Decision of Strategy

Strategi perusahaan merupakan langkah awal dimana perusahaan harus memiliki konsep ataupun strategi akan suatu produk baru. Hal ini termasuk ke dalam bentuk, konsep, pemasaran, target pasar dan lain sebagainya.

2. Collection of Kansei Words

Kansei word merupakan kata-kata kansei yang berkaitan dengan produk yang akan diteliti. Kansei word yang digunakan dapat berasal dari internet, jurnal, wawancara dan lain sebagainya dan merupakan kata sifat ataupun perasaan. Contoh kansei word dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Contoh Kansei Words No Kansei Words 1 Soft Hard 2 Bright Dark 3 Broad Narrow 4 Unique General 5 Expansive Unexpansive 6 Heavy Light 7 Refreshing Old 8 Unambiguous Ambiguous 9 Simple Complicated 10 Glamorous Unglamorous 11 Warm Cold 12 Individual Common

13 Have uplifting feeling No uplifting feeling

14 Nice ring Ill sounding

15 Roundish Squarish

16 Gentle Unkind

17 Masculine Feminine

18 Have sense of flowing No sense of flowing

19 Sharp Dull

20 Powerful Powerles

Sumber : Innovation of Kansei Engineering, page 41

3. Setting of SD Scale of the Kansei Words

Setting of SD Scale of the Kansei Words adalah kata-kata Kansei tersebut dikumpulkan untuk disusun pada skala Semantic Differential. Skala Semantic Differential adalah salah satu bentuk instrumen pengukuran yang berbentuk skala yang dikembangkan oleh Osgood, Suci dan Tannenbaum. Instrumen ini juga digunakan untuk mengukur reaksi terhadap stimulus, kata-kata dan konsep-konsep dan dapat disesuaikan untuk orang dewasa atau anak-anak. Skala Semantic Differential dapat terbagi atas beberapa yaitu skala 5 titik Semantic Differential, 7 titik Semantic Differential, 9 titik Semantic

III-11

Differential dan 11 titik Semantic Differential. Contoh dari skala Semantic Differential dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Sumber : Innovation of Kansei Engineering

Gambar 3.6 Skala Semantic Differential 5 Titik

4. Collection of Product Samples

Collection of Product Samples adalah mengumpulkan sampel produk yang sejenis untuk dijadikan sebagai perbandingan dari perusahaan ataupun produsen yang berbeda.

5. A list of Item / Category

A list of Item / Category adalah list item dan kategori yang menyiratkan spesifikasi desain tentang produk sampel yang telah dikumpulkan. Sifat produk tersebut dapat berupa warna, bentuk, ukuran, merek, logo dan lain sebagainya.

6. Evaluation Experiment

Evaluation Experiment adalah evaluasi percobaan dimana responden diminta ntuk mencatat perasaan mereka dengan kata-kata kansei untuk setiap item kategori yang ada pada skala Semantic Differential.

7. Multivarite Statistical Analysis

Multivarite Statistical Analysis adalah analisis statistik ataupun uji statistik. Data-data yang telah didapatkan dievaluasi dan dianalisa dengan metode statistik (uji validitas dan reliabilitas dan lain sebagainya).

8. Intrepretation of the Analyzed Data

Intrepretation of the Analyzed Data adalah interpretasi data yang akan dianalisis dimana data-data tersebut harus ditafsirkan dari sudut pandang Kansei Engineering untuk menemukan hubungan antara kansei manusia dengan karateristik produk.

9. Explanation of the Data to Designer

Explanation of the Data to Designer adalah data yang telah diinterpretasi dijelaskan kepada desainer perusahaan untuk dapat membuat desain yang baru dengan bantuan desainer.

10. Check of Designer’s Sketch with KE Candidate

Check of Designer’s Sketch with KE Candidate adalah kolaborasi antara desainer dengan para insinyur. Para insinyur harus mendukung terciptanya perancangan produk baru berdasarkan data kansei engineering.

III-13

3.2 QFD (Quality Function Deployment)

QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. Penyebaran fungsi mutu Quality Function Deployment adalah alat perancangan yang digunakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan pabrikasi.5

Quality Function Deployment (QFD) pertama kali dikembangkan pada tahun 1972 oleh Mitsubishi’s Shipyard di Kobe, Jepang. Proses pengembangan QFD dikembangkan oleh Toyota dan pemasoknya yang telah menggunakannya dalam rancangan mobil.

Mamfaat utama dari QFD adalah sebagai berikut:

1. Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan. 2. Mengutamakan kegiatan-kegiatan desain.

3. Menganalisis kinerja produk perusahaan yang utama untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan utama.

4. Perkiraan-perkiraan terbaru memperlihatkan adanya penghematan antara sepertiga sampai setengah dibandingkan sebelum dilakukan QFD.

5. Mengurangi banyaknya perubahan desain setelah dikeluarkan dengan memastikan upaya yuang difokuskan pada tahap perencanaan.

5

6. Mendorong terselenggaranya tim kerja dan menghancurkan rintangan antar bagian dengan melibatkan pemasaran, rekayasa teknik dan pabrikasi sejak awal proyek.

7. Menyediakan suatu cara untuk membuat dokumentasi proses dan menyediakan suatu dasar yang kukuh untuk mengambil keputusan rancangan.

Inti dari QFD adalah suatu matriks besar yang akan menghubungkan apa keinginan pelanggan (What) dan bagaimana suatu produk akan didesaian dan diproduksi agar memenuhi kebutuhan pelanggan (How).

Fokus utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini mungkin, yang mana kebutuhan dan keinginan mereka dijadikan sebagai titik awal (starting point) dari proses QFD. Oleh karena itu maka QFD disebut sebagai voice of customer. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak selalu puas dengan suatu produk meskipun produk tersebut telah dihasilkan dengan sempurna.

Prosedur pembuatan house of quality adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dalam batas atribut produk. b. Menentukan kepentingan relatif atribut.

c. Evaluasi atribut dari produk pesaing.

d. Menggambarkan matriks atribut produk dan karakteristik teknik.

e. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknik dan atribut produk. f. Mengidentifikasi interaksi antara karakteristik teknik.

III-15

Proses QFD dibuat dalam sebuah matriks rumah mutu yang disebut dengan nama Matriks House of Quality. Matriks ini menjelaskan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan pelanggan dan bagaimana memenuhinya. Bentuk matriks house of quality itu dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Sumber: http://www.emeraldinsight.com/content_images/fig/1310010103002.png Gambar 3.7 Desain House of Quality (HOQ)

Menurut Cohen, metode QFD memiliki beberapa tahap perencanaan dan pengembangan melalui matriks, yaitu:

a. Matriks Perencanaan Produk (House of Quality): HOQ lebih dikenal dengan rumah (R1) yang menjelaskan tentang customer needs, technical requirements, co-relationship, relationship, customer competitive evaluation, competitive technical assesment, dan target.

b. Matriks Perencanaan Desain (Design Deployment): lebih dikenal dengan sebutan rumah kedua (R2) adalah matriks untuk mengidentifikasi desain yang kritis terhadap pengembangan produk.

c. Matriks Perencanaan Proses (Process Planning): lebih dikenal dengan rumah ketiga (R3) yang merupakan matriks untuk mengidentifikasi pengembangan proses pembuatan suatu produk.

d. Matriks Perencanaan Produksi (Production Planning): lebih dikenal dengan rumah keempat (R4) yang memaparkan tindakan yang perlu diambil didalam perbaikan produksi suatu produk. Gambar QFD secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Sumber : http://www.qualitytrainingportal.com/resources/problem_solving/images/qfd.gif Gambar 3.8 QFD Secara Keseluruhan

III-17

Dokumen terkait